Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH EFFUSI FLEURA

KELOMPOK VII

MAWADDAH
M. IMAM KHAIDIR SYAM
MARLIN PARINDING

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN


KESEHATAN MAKASSAR
FISIOTERAPI
2014
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kerena kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “EFUSI PLEURA” ini, yang disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisioterapi Kardiorespirasi.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak/Ibu selaku dosen tutor mata kuliah Fisioterapi Kardiorespirasi yang


memberikan pengajaran kepada kami;
2. Orang tua kami tercinta yang selalu memberikan doa restu dan dukungan;
3. Kakak-kakak senior yang telah membantu kami juniornya
4. Pihak lain yang tidak dapat penulis kemukakan satu per satu, terima kasih
atas dukungannya, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan
yang lebih baik.

Kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi perbaikan di
hari kemudian.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam proses
pembelajaran pada mata kuliah FT. Kardiorespirasi, khususnya Manajemen FT pada
efusi pleura.

Makassar, 26 Maret 2014

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................ 2

Daftar Isi................................................................................................................. 3

Bab I : Pendahuluan

1.1. Latar Belakang................................................................................. 4


1.2. Rumusan Masalah............................................................................ 4
1.3. Tujuan.............................................................................................. 4

Bab II : Pembahasan................................................................................... 5

Bab III : Penutup.......................................................................................... 11

Daftar Pustaka....................................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Fleura terletak dibagikan tertular dari paru-paru dan mengelilingi paru. Fleura
disusun oleh jaringan ikat fibrosa yang di dalamnya terdapat banyak kapiler linfa dan
kapiler darah serta serat saraf kecil. Fleura disusun juga oleh sel-sel (terutama
fibroblast dan makrofag).
Ada 2 macam pleura yaitu pleura parietalis dan pleura viseralis.
Pleura parietalismelapisi toraks atau rongga dada sedangkan pleura
viseralis melapisi paru-paru.Kedua pleura ini bersatu pada hilus paru. Dalam
beberapa hal terdapat perbedaanantara kedua pleura ini yaitu pleura viseralis
bagian permukaan luarnya terdiri dariselapis sel mesotelial yang tipis (tebalnya tidak
lebih dari 30 µm). Diantara celah-celah sel ini terdapat beberapa sel limfosit. Di
bawah sel-sel mesotelia ini terdapatendopleura yang berisi fibrosit dan
histiosit. Seterusnya dibawah ini (dinamakanlapisan tengah) terdapat
jaringan kolagen dan serat-serat elastik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian efusi pleura?
2. Bagaimana anatomi efusi pleura?
3. Bagaimana etiologi efusi pleura?
4. Bagaimana patofisiologi efusi pleura?
5. Apa penyebab efusi pleura?
6. Apa gejala efusi pleura?
7. Apa komplikasi efusi pleura?
8. Apa faktor resiko dan cara penularan efusi pleura?
9. Bagaimana proses pemeriksaan fisioterapi pada efusi pleura?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian effusi pleura
2. Untuk mengetahui anatomi fisiologi efusi pleura
3. Untuk mengetahui etiologi efusi pleura
4. Untuk mengetahui patofisiologi efusi pleura
5. Untuk mengetahui Penyebab efusi pleura
6. Untuk mengetahui Gejala efusi pleura
7. Untuk mengetahui Komplikasi efusi pleura
8. Untuk mengetahui faktor resiko dan cara penularan
9. Untuk mengetahui proses pemeriksaan fisioterapi pada efusi
pleura

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN
Efusi pleura adalah akumulasi cairan dalam rongga pleura yang
biasanya diawali oleh dry pleurisy yang tidak sembuh dan menjadi
sekunder dari kondisi lain.
1. Malignancy paru-paru dan bronkus
2. Pneumonia, TBC, infark paru-paru, bronchiectasis
3. Abses paru, blockage of lymph vessel
4. Ruftur of blood vessel

2. ANATOMI FISIOLOGI

Pleura adalah suatu lapisan ganda jaringan tipis yang terdiri dari; sel-sel
mesotelial, jaringan ikat, pembuluh–pembuluh darah kapiler, dan pembuluh–
pembuluh getah bening. Seluruh jaringan tersebut memisahkan paru–paru dari
dinding dada dan mediastinum.Pleura terdiri dari 2 lapisan yang berbeda yakni
pleura viseralis dan pleura parietalis. Kedua lapisan pleura ini bersatu pada hilus
paru. Dalam beberapa hal terdapat perbedaan antara kedua pleura ini yakni:

1. Pleura viseralis, bagian permukaan luarnya terdiri dari selapis sel mesotelial
yang tipis (tebalnya tidak lebih dari 30 um). Diantara celah–celah sel ini
terdapat beberapa sel limfosit. Dibawah sel–sel mesotellial ini terdapat
endopleura yang berisi fibrosit dan histiosit. Seterusnya dibawah ini
(dinamakan lapisan tengah) terdapat jaringan kolagen dan serat–serat elastik.
Pada lapisan terbawah terdapat jaringan interstitial subpleura yang sangat
banyak mengandung pembuluh darah kapiler dari Arteri pulmonalis dan Arteri
brakialis serta pembuluh getah bening. Keseluruhan jaringan pleura viseral ini
menempel dengan kuat pada jaringan parenkim paru.
2. Pleura parietalis, disini lapisan jaringan lebih tebal dan terdiri juga dari sel-sel
mesotelial dan jaringan ikat (jaringan kolagen dan serat–serat elastik). Dalam
jaringan ikat ini terdapat pembuluh kapiler dari arteri interkostalis dan arteri
mammaria interna, pembuluh getah bening dan banyak reseptor saraf – saraf
sensoris yang peka terhadap rasa sakit dan perbedaan temperatur. Sistem
persyarafan ini berasal dari nervus interkostalis dinding dada dan alirannya
sesuai dengan dermatom dada. Keseluruhan jaringan pleura parietalis ini
menempel dengan mudah, tapi juga mudah dilepaskan dari dinding dada
diatasnya.
3. ETIOLOGI

Berbagai penyebab timbulnya effusi pleura adalah :

5
1. Neoplasma, seperti neoplasma bronkogenik dan metastatik.
2. Kardiovaskuler, seperti gagal jantung kongestif, embolus pulmonary dan
perikarditis.

3. Penyakit pada abdomen, seperti pankreatitis, asites, abses dan sindrom


Meigs.
4. Infeksi yang disebabkan bakteri, virus, jamur, mikobakterial dan parasit.
5. Trauma
6. Penyebab lain seperti lupus eritematosus sistemik, rematoid arthritis,
sindroms nefrotik dan uremia

4. PATOFISIOLOGI
Didalam rongga pleura terdapat + 5ml cairan yang cukup untuk
membasahi seluruh permukaan pleura parietalis dan pleura viseralis. Cairan
ini dihasilkan oleh kapiler pleura parietalis karena adanya tekanan
hodrostatik, tekanan koloid dan daya tarik elastis. Sebagian cairan ini diserap
kembali oleh kapiler paru dan pleura viseralis, sebagian kecil lainnya (10-
20%) mengalir kedalam pembuluh limfe sehingga presentase cairan disini
mencapai 1 liter seharinya.
Terkumpulnya cairan di rongga pleura disebut efusi pleura, ini terjadi
bila keseimbangan antara produksi dan absorbsi terganggu misalnya pada
hyperemia akibat inflamasi, perubahan tekanan osmotic (hipoalbuminemia),
peningkatan tekanan vena (gagal jantung). Atas dasar kejadiannya efusi
dapat dibedakan atas transudat dan eksudat pleura. Transudat misalnya
terjadi pada gagal jantung karena bendungan vena disertai peningkatan
tekanan hidrostatik, dan sirosis hepatic karena tekanan osmotic koloid yang
menurun. Eksudat dapat disebabkan antara lain oleh keganasan dan infeksi.
Cairan keluar langsung dari kapiler sehingga kaya akan protein dan berat
jenisnya tinggi. Cairan ini juga mengandung banyak sel darah putih.
Sebaliknya transudat kadar proteinnya rendah sekali atau nihil sehingga berat
jenisnya rendah.

5. PENYEBAB

Dalam keadaan normal, cairan pleura dibentuk dalam jumlah kecil untuk
melumasi permukaan pleura (pleura adalah selaput tipis yang melapisi rongga
dada dan membungkus paru-paru). Bisa terjadi 2 jenis efusi yang berbeda:

1. Efusi pleura transudativa, biasanya disebabkan oleh suatu kelainan pada


tekanan normal di dalam paru-paru. Jenis efusi transudativa yang paling
sering ditemukan adalah gagal jantung kongestif.

6
2. Efusi pleura eksudativa terjadi akibat peradangan pada pleura, yang
seringkali disebabkan oleh penyakit paru-paru. Kanker, tuberkulosis dan
infeksi paru lainnya, reaksi obat, asbetosis dan sarkoidosis merupakan
beberapa contoh penyakit yang bisa menyebabkan efusi pleura eksudativa.

Penyebab lain dari efusi pleura adalah:

 Gagal jantung
 Kadar protein darah yang rendah
 Sirosis
 Pneumonia
 Blastomikosis
 Koksidioidomikosis
 Tuberkulosis
 Histoplasmosis
 Kriptokokosis
 Abses dibawah diafragma
 Artritis rematoid
 Pankreatitis
 Emboli paru
 Tumor
 Lupus eritematosus sistemik
 Pembedahan jantung
 Cedera di dada
 Obat-obatan (hidralazin, prokainamid, isoniazid, fenitoin,klorpromazin,
nitrofurantoin, bromokriptin, dantrolen, prokarbazin)
 Pemasanan selang untuk makanan atau selang intravena yang kurang baik.

6. GAMBARAN KLINIK
1. Sesak napas akibat tekanan cairan yang menghambat ekspansi paru-
paru
2. Syanosis, bisa terjadi bila efusi luas atau berat
3. Pyrexia(demam)
4. Lethargy(kesadaran menurun, koma)
5. Nyeri lebih ringan dari dry pleurisy sebab cairan menghambat inflamasi
yang terjadi akibat kedua pleura saling bergesekan
6. Expansi thorax tertahan/terhambat
7. Radiograph terlihat level cairan

7. KOMPLIKASI
 Sesak nafas
 Nyeri dada
 Trakea jauh dari lesi
 Dada expansi miskin

7
 Nafas suara berkurang
 Dada perkusi dinding kusam

8. FAKTOR RESIKO DAN CARA PENULARAN


Faktor resiko tinggi yang terjadi pada efusi pleura yaitu terjadi
infeksi atau setiap penyebab peradangan apapun pada permukaan pleura
dari ronggapleura dapat menyebabkan pecahnya membrane kapiler dan
memungkinkan pengaliran protein plasma dan cairan ke dalam rongga secara
cepat. Gagal jantung yang menyebabkan tekanan kapiler paru dan tekanan
perifer menjadi sangat tinggi sehingga menimbulkan transudasi cairan yang
berlebihan ke dalam rongga pleura. Menurunnya tekanan osmotic koloid
plasma juga memungkinkan terjadinya transudasi cairan yang berlebihan.

9. PEMERIKSAAN FISIOTERAPI
a. ANAMNESIS
- Anamnesis Umum
Nama : bapak arman
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : laki – laki
Hobby : merokok
Pekerjaan : buruh pabrik

- Anamnesis khusus
Keluhan utama : nyeri pada daerah dada, batuk, sesak napas.
Lokasi keluhan : daerah dada dekstra
Lamanya keluhan : 2 tahun yang lalu
Kapan keluhan : tidak terduga kadang – kadang muncul.
RPP : asma dan batuk
- Vital sign
Pernapasan : 27 kali / menit
Denyut nadi : 96 kali / menit
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Suhu : lembap
b. INSPEKSI
- Inspeksi statis : pasien mengalami barrel chest, bahu tidak
simetris
- Inspeksi dinamis : pasien nampak kesulitan saat bernapas, gerak
dada sisi sakit tertinggal.
c. PEMERIKSAAN FUNGSI
1. Gerak aktif thorax
1. Fleksi
2. Ekstensi
3. Lateral fleksi destra
4. Lateral fleksi sinistra
8
5. Rotasi dekstra
6. Rotasi sinistra
2. Gerak pasif thorax
1. Fleksi
2. Ekstensi
3. Lateral fleksi destra
4. Lateral fleksi sinistra
5. Rotasi dekstra
6. Rotasi sinistra
3. PEMERIKSAAN SPESIFIK
1. Palpasi
 Expansi Thorax
1. Pumb handle movement Intercostalis 2-5
2. Pumb bucket handle movement Thorax bagian bawah
Hasil : pengembangan thoraks asimetris
2. Perkusi
Hasil : terdapat bunyi dull atau datar disebabkan adanya
konsolidasi cairan.
3. Auskultasi
Hasil : abnormal

4. PEMERIKSAAN TAMBAHAN
1. Rontgen dada
2. Torakosentesis
3. Biopsi pleura
4. Bronkoskopi
5. CT scan dada
5. PROBLEMATIK FT
1. Sesak napas
2. Batuk yg tidak efisien
3. Gangguan postur
4. Penumpukan cairan
6. DIAGNOSA
Nyeri dada dan sesak nafas akibat efusi pleura

7. PROGRAM FT
1. Koreksi postur
2. Membersihkan Airway
3. Mengeluarkan cairan

8. PENATALAKSANAAN FT
1. Postural drainase

9
Tujuan : Jalan nafas efektif, ventilasi paru adekuat dan tidak ada
penumpukan secret.

Rencana tindakan :

1) Monitor status respiratori setiap 2 jam, kaji adanya peningkatan status


pernafasan dan bunyi nafas abnormal.

2) Lakukan perkusi, vibrasi dan postural drainage setiap 4 – 6 jam.

3) Beri therapy oksigen sesuai program.

4) Bantu membatukkan sekresi/pengisapan lender.

5) Beri posisi yang nyaman yang memudahkan pasien bernafas.

2. Breathing Exercise
Tujuannya : dapat menurunkan udara residu dan mengefektifkan kerja
dari otot-otot pernapasan sehingga dapat memperbaiki ventilasi paru
yang menurun.
F : setiap hari
I : 8 kali hitungan / repetisi
T : pernapasan dada, diagfragma, perut
T : 2 menit
3. Latihan batuk
Tujuannya : untuk mengeluarkan lendir di saluran pernapasan

F : setiap hari
I : 6-8 hitungan / repetisi
T : vibrasi
T : 5 menit
4. Koreksi Postur
5. Home program : berikan latihan breathing exercise dan latihan
batuk.

f. Evaluasi
- Pola pernapasan normal
- pelepasan sekresi baik
- perbaikan fungsi ADL

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

 Effusi pleura adalah penimbunan cairan pada rongga pleura .


 Pleura merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan
elastis yang melapisi rongga dada (pleura parietalis) dan menyelubungi
paru (pleura visceralis).
 Berbagai penyebab timbulnya effusi pleura adalah :

 Neoplasma
 Kardiovaskuler
 Penyakit pada abdomen
 virus, jamur, mikobakterial dan parasit.
 Trauma
 Penyebab lain seperti lupus eritematosus sistemik, rematoid
arthritis, sindroms nefrotik dan uremia

B. SARAN
Penulis menyarankan agar informasi mengenai efusi pleura lebih
ditingkatkan baik dalam bentuk buku maupun informasi melalui internet
agar mahasiswa atau siapa saja dapat dengan mudah mengakses
informasi mengenai efusi pleura ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://www.infokedokteran.com/info-obat/diagnosis-dan-penatalaksanaan-pada-
efusi-pleura.html

http://rikayuhelmi116.wordpress.com/2012/12/09/asuhan-keperawatan-dengan-
efusi-pleura/

http://wanitanyaharris.blogspot.com/2011/11/efusi-pleura.html

http://medicastore.com/penyakit/147/Efusi_Pleura.html

12

Anda mungkin juga menyukai