Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KONTRASEPSI MANTAP (TUBEKTOMI)

Pokok bahasan : Kontrasepsi


Sub pokok bahasan : Kontrasepsi mantap (Tubektomi)
Sasaran : Masyarakat (Ibu)
Waktu : ± 15 menit
Tempat : Akbid KH Putra
Hari / tanggal : Jum’at, 23 Mei 2014
Penyuluh : Fika Nasikhatul Hikmah

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 15 menit peserta penyuluhan dapat memahami tentang kontrasepsi mantap (Tubektomi)

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengenali tentang :
a. Pengertian kontrasepsi
b. Pengertian kontrasepsi mantap (tubektomi)
c. Indikasi dilakukan tubektomi
d. Kontraindikasi dilakukan tubektomi
e. Keuntungan kontrasepsi mantap (tubektomi)
f. Kerugian kontrasepsi mantap (tubektomi)
g. Efek samping kontrasepsi mantap (tubektomi)
h. Penatalaksanaan kontrasepsi mantap (tubektomi)

B. MATERI PENYULUHAN
(Terlampir)

C. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap kegiatan
Kegiatan Penyaji
Kegiatan peserta
Metode
Pembukaan
a. Salam pembuka
b. Menjelaskan maksud dan tujuan penyuluhan
Menjawab salam
Mendengarkan
Tanya jawab
Ceramah
Penyajian
Menyampaikan materi:
a. Menjelaskan tentang pengertian kontrasepsi
b. Menjelaskan tentang pengertian kontrasepsi tubektomi
c. Menjelaskan tentang indikasi dilakukan kontrasepsi tubektomi
d. Menjelaskan tentang kontraindikasi dilakukan kontrasepsi tubektomi
e. Menjelaskan tentang keuntungan kontrasepsi tubektomi
f. Menjelaskan tentang kerugian kontrasepsi tubektomi
g. Menjelaskan tentang efek samping kontrasepsi tubektomi
h. Menjelaskan tentang penatalaksanaan kontrasepsi tubektomi

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan
Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Penutup
a. Memberikan kesimpulan
b. Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan bertanya pada Audiens
c. Menutup pertemuan dengan mengucapkan salam
Mendengarkan

Bertanya

Menjawab salam
Ceramah

Tanya jawab

Ceramah

D. METODE
Media yang digunakan oleh penyuluh adalah
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. MEDIA
Media yang digunakan oleh penyuluh adalah
1. Leaflet
2. Power point

F. EVALUASI
1. Prosedur : post test
2. Bentuk : tes lisan
3. Pertanyaan :
a. Apa yang dimaksud dengan kontrasepsi mantap (tubektomi) ?
b. Sebutkan indikasi dilakukannya kontrasepsi mantap (tubektomi) !
c. Sebutkan keuntungan kontrasepsi mantap (tubektomi) !
4. Jawaban :
a. Kontarsepsi mantap (tubektomi) adalah tindakan operasi kecil untuk mencegah kehamilan dilakukan pada saluran telur perempuan
dengan memotong atau mengikat salah satu bagian yang dilalui sel telur, diharapkan tidak terjadi pembuahan (kehamilan) bersifat
permanen.
b. Indikasi dilakukannya kontrasepsi mantap (tubektomi) adalah :
o Perempuan usia diatas 26 tahun
o Memiliki keturunan lebih dari dua
o Sudah memiliki keinginan dan keyakinan untuk tidak menambah anak lagi
o Perempuan yang jika hamil, akan menimbulkan resiko kesehatan yang serius dan membahayakan.
o Memahami prosedur dan tindakan tubektomi, serta sukarela setuju dengan prosedur tubektomi.
c. Keuntungan kontrasepsi mantap (tubektomi)
o Sangat efektif ( 0,2 – 11 kehamilan / 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan ).
o Permanent
o Tidak mempengaruhi proses menyusui (breast feeding)
o Tidak bergantung pada faktor senggama
o Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi resiko kesehatan yang serius
o Perdarahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi local.
o Tidak ada efek samping dalam jangka panjang.
o Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual.(tidak ada efek pada produksi hormone ovarium)

LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi, dapat menggunakan alat atau obat – obatan.

2. Pengertian Kontrasepsi Tubektomi


Kontrasepsi tubektomi adalah tindakan operasi kecil untuk mencegah kehamilan dilakukan pada saluran telur perempuan dengan
memotong atau mengikat salah satu bagian yang dilalui sel telur, diharapkan tidak terjadi pembuahan (kehamilan) bersifat permanen.

3. Indikasi Dilakukan Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)


Indikasi dilakukannya kontrasepsi mantap (tubektomi) adalah
a. Perempuan usia diatas 26 tahun
b. Memiliki keturunan lebih dari dua
c. Sudah memiliki keinginan dan keyakinan untuk tidak menambah anak lagi
d. Perempuan yang jika hamil, akan menimbulkan resiko kesehatan yang serius dan membahayakan.
e. Memahami prosedur dan tindakan tubektomi, serta sukarela setuju dengan prosedur tubektomi.

4. Kontraindikasi Dilakukan Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)


Kontraindikasi dilakukannya kontrasepsi mantap (tubektomi) adalah
a. Perempuan yang sedang hamil atau terdeteksi hamil
b. Terjadi perdarahan vaginal yang belum jelas penyebabnya. Harus ada pemeriksaan jika terjadi hal ini.
c. Terjadi infeksi daerah pelvik ataupun di daerah rahim yang akut, hingga disembuhkan terlebih dahulu.
d. Perempuan yang tidak boleh menjalani proses pembedahan
e. Belum memiliki keyakinan yang pasti tentang keinginannya melaksanakan tubektomi
f. Tidak memiliki izin dari suami, serta
g. Belum memberikan persetujuan tertulis.

5. Keuntungan Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)


a. Keuntungan kontrasepsi
1) Sangat efektif ( 0,2 – 11 kehamilan / 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan ).
2) Permanent
3) Tidak mempengaruhi proses menyusui (breast feeding)
4) Tidak bergantung pada faktor senggama
5) Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi resiko kesehatan yang serius
6) Perdarahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi local.
7) Tidak ada efek samping dalam jangka panjang.
8) Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual.(tidak ada efek pada produksi hormone ovarium)

b. Keuntungan non kontrasepsi


Berkurangnya resiko kanker ovarium.

6. Kerugian Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)


Kerugian kontrasepsi mantap (tubektomi) adalah
1) Dapat menyesal dikemudian hari saat ingin memiliki anak lagi
2) Rasa sakit atau tidak nyaman dalam jangka pendek setelah tindakan

7. Efek Samping Kontrasepsi Tubektomi


Efek samping kontrasepsi tubektomi hampir tidak ada, yang pasti muncul hanyalah luka perut kecil bekas operasi di bagian bawah
perut.

8. Penatalaksanaan Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)


Ada beberapa cara melakukan tubektomi adalah
a. Dengan memotong saluran telur (tubektomi)
1) Cara Pomeroy
Teknik :
· Cari tuba lalu diangkat pada pertengahannya sampai membentuk
lengkungan, dasarnya diklem.
· Bagian di bawah klem diikat dengan benang dari bahan yang bisa
diserap oleh darah crhomic cut gut no. 0 atau no.1
· Lakukan pemotongan (tubektomi) bagian atas ikatan.
· Setelah luka sembuh dan benang ikatan diserap, kedua ujung
potongan akan berpisah satu dan lainnya.
Teknik sterilisasi menurut Pomeroy ini disukai dan banyak dilakukan
dibanding teknik yang lain. Angka kegagalannya adalah 0-0,4%.
2) Cara Kroener
Teknik :
· Cari tuba lalu angkat pada fimbrie dengan klem
· Buat dua ikatan dengan benang sutera, satu pada bagian avaskular
mesosalping dibawah fimbriae dengan dua kali lilitan, sebuah lagi
pada bagian proksimal dari ikatan pertama.
· Lakukan fimbriektomi pada ujung yang tidak diikat.
Teknik ini kegagalannya sangat kecil bahkan tidak akan terjadi
kegagalan namun kurang disukai karena bisa mengakibatkan
perdarahan fungsional karena adanya gangguan inervasi dan sirkulasi
indung telur.
3) Cara Irving
Teknik :
· Tuba diikat pada dua tempat dengan benang yang dapat diserap cat
gut crhomic no. 0 atau 00, lalu dilakukan tubektomi diantara kedua
ikatan.
· Dibuat insisi kecil kedalam miometrium di sudut tuba fundus uteri.
· Ujung proksimal dibenamkan ke dalam insisi miometrium tadi.
· Ujung bagian distal bisa juga dibenamkan ke ligamentum latum.
Teknik Irving ini hanya bisa dilakukan pada laparatomi besar seperti
seksio sesarea.
4) Cara Uchida
Teknik:
· Tuba dicari dan dikait keluar, pada sekitar ampula tuba disuntikkan
larutan saline-adrenalin subserosa sebagai vasokonstriksi dan
menyebabkan mesosalping gembung.
· Lakukan insisi kecil di daerah ini, bebaskan serosa sepanjang 4-6
cm sampai tuba terlihat kemudian klem
· Tuba diikat kemudian dipotong
· Luka pada serosa dijahit sedemikian rupa pada ujung tuba yang
menonjol ke arah rongga perut.
· Teknik ini angka kegagalannya kecil. Sterilisasi dilakukan dalam masa
pasca persalinan 24-48 jam pasca persalinan dengan keuntungan teknik
sederhana dan luka jahit kecil.
b. Sterilisasi pada wanita memakai alat endoskop disebut sterilisasi
endoskopi, terdiri atas:
1) Sterilisasi Kuldoskopi
Teknik:
· Vagina dibersihkan denga larutan antiseptik betadin
· Buka denga spekulum sehingga lapangan operasi terbuka, lakukan
sayatan kecil pada forniks posterior atau dipungsi
· Masukkan alat kuldoskopi dan lihat rongga pelvis.
· Setelah tuba diidentifikasi, masukkan cunam penangkap ( grasping
forcep), melalui luka sayatan untuk meneluarkan tuba,
· Kemudian tuba diikat, dipotong atau ditutup sesuai cara sterilisasi
tuba.
· Kembalikan tuba pada tempatya,lakukan pada tuba ke dua.
2) Sterilisasi Laparoskopi
Laparoskopi adalah cara visualisasi rongga perut dan panggul melalui
insisi kecil pada perut setelah dibuat pneumoperitonium.
Teknik laparoskopi:
· Akseptor dibaringkan dalam posisi tredelenburg agar usus
terdorong keatas, rongga panggul bebas,
· Lakukan insisi melintang di lipat bawah pusat kira-kira 1 cm.
· Buat pneumo peritoneum dengan emasukkan gas 1-3 liter.
· Masukkan trokar secara hati-hati sampai menembus fasia dan
peritoneum, kemudian trokar dilepas, pasang laparoskop.
· Dengan menggerakkan manipulator uterus dari bawah da
eksplorasi akan
3) Sterilisasi mini laparotomi
Prinsip operasi, suatu cara operasi kecil untuk mencapai saluaran telur
melalui sayatan mini 1-2 cm di dinding perut. Saat operasi minilaparotomi yaitu pasca persalinan, pasca keguguran dan masa interval.
Lokasi sayatan:
· Dibawah lipatan pusat atau di atas lipatan pusat pada pasca
persalinan dini
· Dilinea alba pada postpartum dalam 24-48 jam sedang rahim mulai
agak mengecil.
· Suprapubik pada masa interval dan pasca keguguran

DAFTAR PUSTAKA

http://siwipambayun.blogspot.com/p/kbmantap-tubektomi.html
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 2. Buku Kedokteran. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai