Anda di halaman 1dari 5

PERATURAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT SATRIA MEDIKA


NOMOR :200/PERDIR/DIR-RSSM/XI/2018
TENTANG

KEBIJAKAN KEJADIAN NYARIS CIDERA DAN KEJADIAN TIDAK CIDERA

DIREKTUR RUMAH SAKIT SATRIA MEDIKA

Menimbang : 1. Bahwa dalam penyelenggaraan pelayanan di Rumah Sakit


Satria Medika ada kemungkinan terjadi kejadian/insiden
keselamatan pasien.
2. bahwa agar penatalaksanaan kejadian insiden
keselamatan pasien,bisa dilakukan dengan benar perlu
dibuat definisi yang jelas tentang kejadian nyaris cedera
dan nyaris tidak cedera.
3. Bahwa berdasarkan butir kesatu, kedua dan ketiga maka
perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Satria
Medika tentang kejadian tidak diharapkan sebagai acuan
dalam pelaksanaan pemantauan, pencatatan, dan
pelaporan insiden di Rumah Sakit Satria Medika

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek


Kedokteran.
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan.
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan.
5. Permenkes RI Nomor 436/Menkes/SK/VI/ 1993 tentang
berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar
Pelayanan Medis di Rumah Sakit.
6. Permenkes RI Nomor 129/MENKES/SK/II/ 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
7. Permenkes RI Nomor Nomor 269/MENKES/PER/ III/2008
tentang Rekam Medis.
8. Permenkes RI Nomor 290/MENKES/PER/ III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
9. Permenkes RI Nomor 1438/MENKES/PER/IX/2010
tentang Standar Pelayanan Kedokteran.
10. Permenkes RI Nomor 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
11. Permenkes RI Nomor 2052/MENKES/PER/ X/2011
tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RS SATRIA MEDIKATENTANG


KEBIJAKAN KEJADIAN NYARIS CIDERA DAN KEJADIAN
TIDAK CIDERA.

Pertama : Kebijakan tentang Kejadian nyaris cidera dan kejadia tidak


cedera pada Pasien Rumah Sakit Satria Medika sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini digunakan sebagai
acuan dalam pelaksanaan pemantauan, pencatatan, dan
pelaporan insiden dilakukan oleh Tim Keselamatan Pasien di
Rumah Sakit Satria Medika.

Kedua : Keputusan ini berlaku terhitung tanggal dikeluarkannya.

Ketiga : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam


penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Di tetapkan di : Bekasi
Pada tanggal :12 November 2018

Direktur operasional

dr. Satriawan
Lampiran Keputusan Direktur RS Satria Medika
Nomor : 200/PERDIR/DIR-RSSM/XI/2018
Tanggal : 12 November 2018
Perihal : Kebijakan Kejadian Nyaris Cidera dan Kejadian Tidak Cidera di RS Satria Medika

KEBIJAKAN KEJADIAN NYARIS CIDERA DAN KEJADIAN TIDAK CIDERA


DI RS SATRIA MEDIKA

A. Kebijakan Umum
Insiden keselamatan pasien (IKP) yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap
kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien.

B. Kebijakan Khusus
1. Pengertian
a. Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC adalah terjadinya insiden
yang belum sampai menyebabkan cedera pada pasien akibat melaksanakan
suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil (omission), dapat terjadi karena “keberuntungan” (mis., pasien terima
suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), karena “pencegahan”
(suatu obat dengan overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui
dan membatalkannya sebelum obat diberikan), atau “peringanan” (suatu obat
dengan overdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan
antidotumnya. Atau bisa juga pemberian obat yang hampir diberikan pada
orang yang bukan indikasi resep obat tersebut namun segera diketahui oleh
petugas.
b. Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang sudah
terjadi pada pasien, tetapi tidak sampai menimbulkan cedera. Misalnya
preparasi kavitas gigi yang terlalu luas namun tidak menimbulkan cidera

2. Contoh kejadian nyaris cidera meliputi :


a. Kesalahan penandaan odontogram
b. Kesalahan pembacaan resep
c. Kesalahan dosis obat
d. Instrumen patah
e. Dan kejadian-kejadian lain yang belum sampai menyebabkan cidera pada
pasien.
3. Contoh kejadian tidak cedera meliputi :
a. Kesalahan identifikasi kegawatdaruratan
b. Kesalahan posisi pemeriksaan
c. Kesalahan memberikan hasil pemeriksaan pada pasien
d. Kesalahan pemberian resep
e. Kelebihan/ kekurangan penyerahan obat pada pasien
f. Dan kejadian-kejadian lain yang sudah terjadi, tetapi tidak sampai menimbulkan
cidera

1
pada pasien.

3. Pelaporan
a. Untuk semua kasus insiden kejadian nyaris cidera dan kejadian tidak
cidera harus selalu dilaporkan pada Tim Keselamatan Pasien Rumah
Sakit (TKPRS)
b. Alur pelaporan:
a. dimulai dari petugas di tempat kejadian yang pertama menyaksikan
kejadian melaporkan pada atasan langsung
b. atasan langsung membuat laporan tertulis pada Tim Keselamatan
Pasien Rumah Sakit sebelum 2x24 jam dari kejadian
c. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit menindaklanjuti laporan untuk
menentukan maping grading dan tindak lanjut
d. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit melaporkan analisis kejadian
kepada komite mutu dan manajemen risiko
e. Tim mutu dan manajemen risiko membuat laporan kepada direktur

4. Penatalaksanaan
a. Untuk penanganan pertama kejadian harus ditangani sesuai yang
dibutuhkan pasien di tempat kejadian
b. Untuk biaya yang diperlukan untuk perawatan dibebankan kepada Rumah
Satria Medika

Di tetapkan di : Bekasi
Tanggal : 12 November 2018
Direktur Operasional

dr. Satriawan

Anda mungkin juga menyukai