Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 2

Latar Belakang .................................................................................................... 2

Rumusan Masalah ............................................................................................... 3

Tujuan .................................................................................................................. 3

PERAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG KETAHANAN


PANGAN ................................................................................................................ 4

Peran Pertanian Tanaman Pangan Berbasis IPTEK ............................................ 4

a. Teknologi Pertanian ..................................................................................... 5

b. Teknik Pertanian .......................................................................................... 7

c. Teknologi hasil Pertanian (Pangan) ............................................................. 7

d. Teknologi Industri Pertanian ....................................................................... 8

Penerapan Teknologi Pertanian ........................................................................... 9

Pemanfaatan TIK dalam Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan


dan Ketahanan Pangan ...................................................................................... 10

PENUTUP ............................................................................................................. 13

Kesimpulan ........................................................................................................ 13

Saran .................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

Peran Inovasi Teknologi dalam Mendukung Ketahanan Pangan 1


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi
hak asasi setiap rakyat Indonesia. Secara internasional, Ketahanan Pangan
didefinisikan sebagai suatu keadaan yang memungkinkan tiap individu memiliki
akses yang cukup terhadap pangan yang bergizi, sehat dan aman sehingga dapat
menjalankan aktiivitas kehidupannya dengan optimal. Undang-undang RI No. 7
tahun 1996 tentang Pangan mendefinisikan Ketahanan Pangan sebagai kondisi
terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan
yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman merata dan
terjangkau. Meskipun memiliki perbedaan, terutama pada subjeknya, kedua
definisi di atas memperlihatkan betapa luasnya dimensi ketahanan pangan.
Sektor pertanian diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan yang
cukup besar dan terus berkembang dalam jumlah keragaman dan mutunya. Telah
menjadi kebijakan nasional untuk memenuhi sejauh mungkin kebutuhan konsumsi
bangsanya dari produksi dalam negeri, karena secara politis Indonesia tidak ingin
tergantung kepada negara lain. Untuk itu sektor pertanian menghadapi tantangan
yang cukup komplek. Tantangan ini juga terus berkembang secara dinamis seiring
dengan perkembangan sosial, budaya, ekonomi dan politik. Perkembangan sektor
pertanian juga tidak terisolasi dari suasana reformasi dan segala dinamika aspirasi
masyarakatnya dan perubahan tatanan pemerintahan ke arah desentralisasi, yang
secara keseluruhan sedang mencari bentuknya.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah
menunjukkan peranannya yang nyata dengan menghasilkan berbagai teknologi
yang telah dimanfaatkan masyarakat, baik berupa varietas dan benih unggul,
pupuk, biopestisida, teknologi pengolahan serta alat dan mesin pertanian. Akan
tetapi penerapan teknologi tersebut dikalangan petani masih rendah sehingga
Balitbangtan perlu mengembangkan inovasi pertanian strategis. Berkaitan dengan

Peran Inovasi Teknologi dalam Mendukung Ketahanan Pangan 2


hal tersebut, makalah ini membahas secara khusus peran inovasi teknologi dalam
mendukung ketahanan pangan berkelanjutan.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang didapat adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana Peran Pertanian Tanaman Pangan Berbasis Iptek?
2. Bagaimana Penerapan Teknologi Pertanian?
3. Bagaimana Pemanfaatan TIK dalam Mendukung Pembangunan Pertanian
Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan?

Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui
seberapa pentingkah inovasi teknologi pertanian dan peran inovasi teknologi
dalam mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan serta ketahanan pangan.

Peran Inovasi Teknologi dalam Mendukung Ketahanan Pangan 3


BAB II
PERAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG
KETAHANAN PANGAN

Peran Pertanian Tanaman Pangan Berbasis IPTEK


Ketahanan pangan merupakan suatu sistem yang terdiri atas subsistem
ketersediaan dan distribusi pangan serta subsistem konsumsi. Ketersediaan dan
distribusi memfasilitasi pasokan pangan yang stabil dan merata ke seluruh
wilayah; sedangkan subsistem konsumsi memungkinkan setiap rumah tangga
memperoleh pangan yang cukup dan memanfaatkannya secara bertanggung jawab
untuk memenuhi kebutuhan gizi seluruh anggotanya. Dengan demikian,
ketahanan pangan adalah isu di tingkat wilayah-wilayah hingga tingkat keluarga,
dengan dua elemen penting yaitu ketersediaan pangan dan akses setiap individu
terhadap pangan yang cukup.
Ketersediaan pangan terkait dengan usaha produksi pangan, distribusi dan
perdagangan termasuk penyelenggaraan cadangan, ekspor dan impor. Akses
penduduk terhadap pangan terkait dengan kemampuan produksi pangan di tingkat
rumah tangga, kesempatan kerja dan pendapatan keluarga. Dalam kaitan ini,
pangan bukan hanya beras atau komoditas tanaman pangan (padi, jagung, kedele),
tetapi mencakup makanan dan minuman yang berasal dari tumbuhan dan hewan
termasuk ikan, baik produk primer maupun turunannya.
Dengan demikian pangan tidak hanya dihasilkan oleh pertanian,
peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan, tetapi juga oleh industri
pengolahan pangan. Selanjutnya, pangan yang cukup tidak hanya dalam jumlah
tetapi juga keragamannya, sebagai sumber asupan zat gizi makro (karbohidrat,
protein, lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral); untuk pertumbuhan,
kesehatan, daya tahan fisik, kecerdasan dan produktivitas manusia.
Teknologi baru di bidang pertanian mempunyai peranan penting dalam
ketahanan pangan di Indonesia. Teknologi itu harus juga meningkatkan
produktivitas dan kesejahteraan petani. Secara harfiah teknologi adalah segala

Peran Inovasi Teknologi dalam Mendukung Ketahanan Pangan 4


daya upaya yang dapat di laksanakan oleh manusia untuk mendapat taraf hidup
yang lebih baik. Dari defenisi tersebut di ketahui bahwa tujuan akhir dari
pengunaan teknologi adalah kesejahteraan hidup, tetapi teknologi juga sering
berdampak negatif bagi suatu usaha, system, atau lingkungan. Sebagai contoh
eksploitasi hutan dengan teknologi mekanis sehingga dapat di lakukan cepat dan
dalam ukuran yang sangat luas dapat merugikan ekosistim hutan itu sendiri,
bahkan dapat merugikan wilayah lain yang bertetangga dengan daeah hutan
tersebut.
Teknologi dibutuhkan untuk mengelola dan mengolah komoditas pangan
segar menjadi produk yang secara fisik lebih menarik, tahan simpan, mudah
diangkut, lebih beragam jenisnya, kaya gizi, lebih aman, sesuai selera konsumen,
dan lebih tinggi nilai ekonominya. Teknologi memang dibutuhkan agar kegiatan
produksi pangan tidak berdampak negatif bagi lingkungan. Namun ada baiknya
untuk dicamkan lagi amanah konstitusi Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 31
Ayat (5) yang secara tegas menyatakan bahwa “Pemerintah memajukan iptek
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa
untukmemajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”. Maknanya,
teknologi selain menjadi solusi bagi persoalan teknis, juga harus berdampak pada
peningkatan kesejahteraan umat.

a. Teknologi Pertanian
Rendahnya laju peningkatan produksi pangan dan terus menurunnya
produksi di Indonesia antara lain disebabkan oleh: (1) Produktivitas tanaman
pangan yang masih rendah dan terus menurun; (2) Peningkatan luas areal
penanaman-panen yang stagnan bahkan terus menurun khususnya di lahan
pertanian pangan produktif di pulau Jawa. Kombinasi kedua faktor di atas
memastikan laju pertumbuhan produksi dari tahun ke tahun yang cenderung terus
menurun. Untuk mengatasi dua permasalahan teknis yang mendasar tersebut perlu
dilakukan upaya-upaya khusus dalam pembangunan pertanian pangan khususnya
dalam kerangka program ketahanan pangan nasional. Sedangkan Faktor dominan
penyebab rendahnya produktivitas tanaman pangan adalah (a) Penerapan
teknologi budidaya di lapangan yang masih rendah; (b)Tingkat kesuburan lahan

Peran Inovasi Teknologi dalam Mendukung Ketahanan Pangan 5


yang terus menurun (Adiningsih, S, dkk., 1994), (c) Eksplorasi potensi genetik
tanaman yang masih belum optimal (Guedev S Kush, 2002).
Rendahnya penerapan teknologi budidaya tampak dari besarnya
kesenjangan potensi produksi dari hasil penelitian dengan hasil di lapangan yang
diperoleh oleh petani. Hal ini disebabkan karena pemahaman dan penguasaan
penerapan paket teknologi baru yang kurang dapat dipahami oleh petani secara
utuh sehingga penerapan teknologinya sepotong-sepotong (Mashar, 2000). Seperti
penggunaan pupuk yang tidak tepat, bibit unggul dan cara pemeliharaan yang
belum optimal diterapkan petani belum optimal karena lemahnya sosialisasi
teknologi, sistem pembinaan serta lemahnya modal usaha petani itu sendiri. Selain
itu juga karena cara budidaya petani yang menerapkan budidaya konvensional dan
kurang inovatif seperti kecenderungan menggunakan input pupuk kimia yang
terus menerus, tidak menggunakan pergiliran tanaman, kehilangan pasca panen
yang masih tinggi 15 – 20 % dan memakai air irigasi yang tidak efisien.
Akibatnya antara lain berdampak pada rendahnya produktivitas yang mengancam
kelangsungan usaha tani dan daya saing di pasaran terus menurun. Rendahnya
produktivitas dan daya saing komoditi tanaman pangan yang diusahakan
menyebabkan turunnya minat petani untuk mengembangkan usaha budidaya
pangannya, sehingga dalam skala luas mempengaruhi produksi nasional.
Teknologi Pertanian merupakan usaha penerapan ilmu terapan dan teknik
pada bidang pertanian untuk memudahkan manusia dalam mengelola sumber daya
alam, hewan dan tumbuhan sehingga mencapai hasil yang maksimal guna
meningkatkan kesejahteraan manusia. Tehnologi pertanian adalah alat, cara atau
metode yang digunakan dalam mengolah/memproses input pertanian sehingga
menghasilkan otuput/hasil pertanian sehingga berdayaguna dan berhasilguna baik
berupa produk bahan mentah, setengah jadi maupun siap pakai.
Teknologi diartikan sebagai ilmu terapan dari rekayasa yang diwujudkan
dalam bentuk karya cipta manusia yang didasarkan pada prinsip ilmu
pengetahuan. Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh
perangkat ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu
dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan
menurut Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi

Peran Inovasi Teknologi dalam Mendukung Ketahanan Pangan 6


dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan
atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam
rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga
masyarakat yang bersangkutan.

b. Teknik Pertanian
Teknik pertanian merupakan pendekatan teknik (engineering) secara luas
dalam bidang pertanian yang sangat dibutuhkan untuk melakukan transformasi
sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk pemanfaatannya oleh manusia.
Dengan demikian dalam sistematika keilmuan, bidang teknik pertanian tetap
bertumpu pada bidang ilmu teknik untuk memcahkan berbagai permasalahan di
bidang pertanian.
Bidang cakupan teknik pertanian antara lain alat dan mesin budidaya
pertanian, mempelajari penggunaan, pemeliharaan dan pengembangan alat dan
mesin budidaya pertanian, mencakup prinsip-prinsip teknologi energi dan daya
serta penerapannya dalam kegiatan pertanian. Lingkugan dan bangunan pertanian,
mencakup masalah yang berkaitan dengan perencanaan dan konstruksi bangunan
khusus untuk keperluan pertanian, termasuk unit penyimpanan tanaman dan
peralatan, pusatpengolahan dan sistem pengendalian iklim serta sesuai keadaan
lingkungan. Teknik pengolahan pangan dan hasil pertanian, penggunaan mesin
untuk menyiapkan hasil pertanian, baik untuk disimpan atau digunakan sebagai
bahan pangan atau penggunan lainnya.

c. Teknologi hasil Pertanian (Pangan)


Teknologi hasil pertanian disebut juga dengan teknologi pangan. Bahan
pangan sebagai salah satu kebutuhan primer manusia, sangat penting dijadikan
kajian sebagai objek formal ilmu teknik dan ditopang dengan tuntutan industri.
Kondisi ini melahirkan cabang bidang ilmu teknologi pangan yang merupakan
penerapan ilmu-ilmu dasar (kimia, fisika dan mikrobiologi) serta prinsip-prinsip
teknik (engineering), ekonomi dan manajemen pada seluruh mata rantai
penggarapan bahan pangan dari sejak pemanenan sampai menjadi hidangan.

Peran Inovasi Teknologi dalam Mendukung Ketahanan Pangan 7


Teknologi pangan merupakan penerapan ilmu dan teknik pada penelitian,
produksi, pengolahan, distribusi, penyimpanan pangan berikut
pemanfaatannya. Ilmu terapan yang menjadi landasan pengembangan teknologi
pangan meliputi ilmu pangan,kimia pangan, mikrobiologi pangan, fisika pangan
dan teknik proses Ilmu pangan merupakan penerapan dasar-dasar biologi, kimia,
fisika dan teknik dalam mempelajari sifat-sifat bahan pangan, penyebab kerusakan
pangan dan prinsip-prinsip yang mendasari pegolahan pangan. Pengolahan lebih
lanjut terhadap produksi hasil pertanian juga akan menambah nilai jual dari hasil
pertanian tersebut yang mana secara langsung akan berpengaruh kepada ekonomi
dan perkembangan pertannian itu sendiri.
Teknologi hasil pertanian juga mampu meminimalisir resiko pertanian
karena karakteristik produk pertanian biasanya mudah rusak, dengan adanya
teknologi hasil pertanian hal yang ditakutkan bias teratasi. Seperti pengolahan
lebih lanjut dari ubi yang biasanya harganya hanya Rp. 2000 /kg ketika disentuh
oleh teknologi hasil pertanian misalnya diolah menjadi tepung maka akan
meningkatkan nilainya hingga beberapa kali lipat.

d. Teknologi Industri Pertanian


Industri berbasis pertanian (agroindustri) dapat meningkatkan nilai tambah
produk pertanian. Teknologi Industri Pertanian didefinisikan sebagai disiplin ilmu
terapan yang menitikberatkan pada perencanaan, perancangan, pengembangan,
evaluasi suatu sistem terpadu (meliputi manusia, bahan, informasi, peralatan dan
energi) pada kegiatan agroindustri untuk mencapai kinerja (efisiensi dan
efektivitas) yang optimal. Disiplin ini menerapkan matematika, fisika,
kimia/biokimia, ilmu-ilmu sosial ekonomi, prinsip-prinsip dan metodologi dalam
menganalisis dan merancang agar mampu memperkirakan dan mengevaluasi hasil
yang diperoleh dari sistem terpadu agroindustri.Sebagai paduan dari dua disiplin,
teknik proses dan teknik industri dengan objek formalnya adalah pendayagunaan
hasil pertanian.
Teknologi Industri Pertanian memiliki bidang kajian sebagai berikut :
1. Sistem teknologi proses industri pertanian, kegiatan pertanian yang
berkaitan dengan perencanaan, instalasi dan perbaikan suatu sistem terpadu

Peran Inovasi Teknologi dalam Mendukung Ketahanan Pangan 8


yang terdiri atas bahan, sumberdaya, peraltan dan energi pada pabrik
agroindustri.
2. Manajemen industri, kajian yang berkaitan dengan perencanaan,
pengoperasian dan perbaikan suatu sistem terpadu pada permasalahan
sistem usaha agroindustri.
3. Teknoekonomi agroindustri, kajian yang berkaitan dengan perencanaan,
analisis dan perumusan kebijakan suatu sistem terpadu pada permasalahan
sektor agroindustri.
4. Manajemen mutu, penerapan prinsip-prinsip manajemen (perencanaan,
penerapan dan perbaikan) pada bahan (dasar, baku), sistem proses,
produk, dan lingkungan untuk mencapai taraf mutu yang ditetapkan.

Kegiatan hilir dari pertanian berupa penanganan, pengolahan, distribusi dan


pemasaran yang semula secara sederhana dan tercakup dalam teknologi hasil
pertanian, berkembang menjadi lebih luas dengan pendekatan dari sistem
Industri.kajian system industry tentunya sangat luas karena tujuannya bukan hanya
untuk memenuhu kebutuhan local saja akan tetapi secara global. Akan tetapi hal
yang paling penting untuk diperbaiki adalah kegiatan petanian karena bahan baku
untuk system agroindustry akan berkualitas ketika pertanian (on-farm) nya baik.

Penerapan Teknologi Pertanian


Optimalisasi pengelolaan lahan pertanian dengan basis teknologi modern,
menjadi kunci sukses dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Untuk dapat
mencapai hasil yang optimal, penggunaan berbagai peralatan modern harus segera
diterapkan. Modernisasi bukan berarti menghilangkan konsep tradisional
pengelolaan pertanian, tetapi dengan menerapkan teknologi pertanian dapat
memberikan hasil yang lebih baik dan lebih banyak. Selain itu, petani juga
mendapat nilai tambah yang besar. Produktivitas menjadi tinggi, efisien, beban
ongkos petani rendah, dan nilai tukar petani akan meningkat. Contohnya, untuk
menemukan bibit unggul padi, harus ada penelitian dan penyilangan benih padi,

Peran Inovasi Teknologi dalam Mendukung Ketahanan Pangan 9


jadi dapat dihasilkan bibit padi yang cepat panen dengan hasil yang lebih banyak
dan tahan hama.
Begitu juga dengan pengolahan lahan. Produksi pertanian tidak akan
efektif jika hanya mengandalkan tenaga pengolah lahan. Apalagi dengan semakin
terbatasnya tenaga pengolah lahan. Dengan modernisasi pertanian, waktu yang
dibutuhkan juga semakin singkat. Misalnya, pengolahan lahan/sawah dengan
menggunakan hand tractor, yang bukan saja mempercepat pengolahan tanah, tapi
juga lebih irit tenaga. Apalagi, populasi kerbau semakin berkurang karena
disembelih untuk dikonsumsi manusia. Untuk menanam padi,
digunakan transplanter, dengan waktu tanam yang terhitung cepat. Satu hektare
lahan dapat ditanami paling lama satu jam. Jauh lebih cepat dibandingkan
penggunaan tenaga manusia yang membutuhkan waktu tiga sampai empat hari
untuk menanami satu hektare lahan. Modernisasi peralatan juga telah dilakukan
untuk memanen padi. Seperti, penggunaan combine harvester , yang dapat
memotong padi jauh lebih cepat dibandingkan dengan cara dibabat manual.
Dengan mesin tersebut, satu hektare lahan bisa dipanen dalam waktu dua jam.
Sementara, dengan cara manual (dibabat) butuh waktu hingga tiga hari.
Penggunaan mesin itu juga dapat mencegah kerusakan padi menjadi lebih baik,
yaitu hanya 0,97 persen, dibanding menggunakan alat pemotongan manual,
seperti ani-ani atau sabit.

Pemanfaatan TIK dalam Mendukung Pembangunan Pertanian


Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan
Pesatnya kemajuan IPTEK termasuk kemajuan di bidang teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) sangat mendukung pembangunan pertanian
berkelanjutan dalam meningkatkan ketahanan pangan, ketahanan ekonomi,
politik, sosial dan budaya.
TIK berperan dalam mendukung tersedianya informasi pertanian yang
relevan dan tepat waktu. Informasi hasil-hasil penelitian dan inovasi teknologi di
bidang pertanian membantu upaya peningkatan produksi komoditas pertanian,
sehingga tercapai pembangunan pertanian yang diharapkan. Informasi dan

Peran Inovasi Teknologi dalam Mendukung Ketahanan Pangan 10


pengetahuan tentang pertanian akan menjadi pemicu dalam menciptakan peluang
untuk pembangunan pertanian dan ekonomi sehingga terjadi pengurangan
kemiskinan serta mendukung ketahanan pangan secara nasional.
TIK dalam sektor pertanian yang tepat waktu dan relevan memberikan
informasi yang tepat guna kepada petani untuk pengambilan keputusan dalam
berusahatani, sehingga efektif meningkatkan produktivitas, produksi dan
keuntungan.
TIK telah dimanfaatkan oleh petani dan stakeholders usahawan pelaku
bidang pertanian sehingga memperoleh peluang yang lebih besar untuk
memajukan kegiatan usahataninya. Keberhasilan pemanfaatan TIK oleh petani di
Indonesia dalam memajukan usahataninya ditunjukkan oleh beberapa kelompok
tani yang telah memanfaatkan internet untuk akses informasi dan promosi hasil
produksinya. Melalui akses informasi digital dari internet, petani mengenal
inovasi teknologi pertanian hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan
peneliti-peneliti Badan Litbang Pertanian seperti budidaya komoditas tanaman
pangan, hortikultura dan sebagainya. Promosi melalui internet dapat memutus
hubungan petani dengan tengkulak yang sering memberikan harga jauh di bawah
harga pasar (Sigit et al. 2006).
Manfaat yang dapat diperoleh melalui kegiatan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi (Mulyandari 2005), khususnya dalam mendukung
pembangunan pertanian berkelanjutan di antaranya adalah:
1. Mendorong terbentuknya jaringan informasi pertanian di tingkat lokal dan
nasional.
2. Membuka akses petani terhadap informasi pertanian untuk: 1)
Meningkatkan peluang potensi peningkatan pendapatan dan cara
pencapaiannya; 2) Meningkatkan kemampuan petani dalam meningkatkan
posisi tawarnya, serta 3) Meningkatkan kemam-puan petani dalam
melakukan diversifikasi usahatani dan merelasikan komoditas yang
diusahakannya dengan input yang tersedia, jumlah produksi yang
diperlukan dan kemampuan pasar menyerap output.

Peran Inovasi Teknologi dalam Mendukung Ketahanan Pangan 11


3. Mendorong terlaksananya kegiatan pengembangan, pengelolaan dan
peman-faatan informasi pertanian secara langsung maupun tidak langsung
untuk mendukung pengembangan pertanian lahan marjinal.
4. Memfasilitasi dokumentasi informasi per-tanian di tingkat lokal
(indigeneous know-ledge) yang dapat diakses secara lebih luas untuk
mendukung pengembangan pertanian lahan marjinal dan secara tidak
langsung dalam mendukung ketahan pangan secara nasional.

Peran Inovasi Teknologi dalam Mendukung Ketahanan Pangan 12


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Optimalisasi pengelolaan lahan pertanian dengan basis teknologi modern,
menjadi kunci sukses dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Secara nasional
ketahanan pangan masa depan sangat memerlukan dukungan IPTEK yang ramah
lingkungan dan berkelanjutan. Dengan adanya teknik pertanian modern
menggunakan kemajuan teknologi, maka diharapkan akan mempermudah
pekerjaan mengolah sektor pertanian baik dari segi kualitas maupun biaya.
Pesatnya kemajuan IPTEK termasuk kemajuan di bidang teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) sangat mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan
dalam meningkatkan ketahanan pangan, ketahanan ekonomi, politik, sosial dan
budaya.
TIK berperan dalam mendukung tersedianya informasi pertanian yang
relevan dan tepat waktu. Informasi hasil-hasil penelitian dan inovasi teknologi di
bidang pertanian membantu upaya peningkatan produksi komoditas pertanian,
sehingga tercapai pembangunan pertanian yang diharapkan. Informasi dan
pengetahuan tentang pertanian akan menjadi pemicu dalam menciptakan peluang
untuk pembangunan pertanian dan ekonomi sehingga terjadi pengurangan
kemiskinan serta mendukung ketahanan pangan secara nasional.

Saran
Pemahaman tentang teknologi pertanian perlu ditingkatkan karena tanpa
adanya pemahaman yang pasti tentang teknologi pertanian, akan timbul konflik
pendapat dan konsep secara berkepanjangan yang tidak bermanfaat dan bahkan
akan membahayakan ketahanan pangan nasional.

Peran Inovasi Teknologi dalam Mendukung Ketahanan Pangan 13


DAFTAR PUSTAKA

Lakitan B. 2009. Jakarta (ID). Kontribusi Teknologi dalam Pencapaian


Ketahanan Pangan. Makalah Utama pada Seminar Hari Pangan Sedunia.
Lakitan B. 2012. Palangkaraya (ID). Membangun Kemitraan Agroindustri Menuju
Ketahanan dan Kedaulatan Pangan. Keynote Speech pada Seminar
Nasional Hari Pangan Sedunia (HPS) XXXII.
Lakitan B. 2012. Jakarta (ID). Kebijakan Riset dan Teknologi untuk Mewujudkan
Ketahanan Pangan Nasional. Makalah pada FGD dalam rangka Pra-
Widyakarya Pangan dan Gizi.
Muspiroh N. 2012. Peran Sektor Pertanian dalam Memenuhi Kecukupan Pangan
Nasional [Internet]. [diunduh 2018 Oktober 03]; 1(2): 1-5. Tersedia pada:
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/sceducatia/article/downloa
d/503/441
Sumarmo. Peranan Teknologi dalam Mendukung Ketahanan Pangan. [internet];
[diunduh 2018 Oktober 03]. Tersedia Pada:
Bogor.http://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/Pros_Sumarno_06.pdf
Fatah L. 2016. Inovasi Teknologi Mendukung Peningkatan Produksi Pertanian
Berkelanjutan (Hasil-Hasil Penelitian Mendukung Pajale). [Internet];
[diunduh 2018 Oktober 03]. Tersedia Pada:
http://kalsel.litbang.pertanian.go.id/ind/images/pdf/Semnas2016/03_dekan
_faperta_ulm.pdf
Wahyu R. 2017. Penggunaan Teknologi dalam Pengembangan Pertanian. [Internet];
[diunduh 2018 Oktober 03]. Tersediia pada:
https://medium.com/@rinalw01/penggunaan-teknologi-dalam-
pengembangan-pertanian-666347193f5
Mukhlisin I. 2013. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Bidang Pertanian.
[Internet]; [diunduh 2018 Oktober 03]. Tersedia Pada:
https://imammukhlisin271.wordpress.com/2013/03/22/manfaat-teknologi-
informasi-dan-komunikasi-dalam-bidang-pertanian/

Peran Inovasi Teknologi dalam Mendukung Ketahanan Pangan 14

Anda mungkin juga menyukai