Makalah Ketapang
Makalah Ketapang
PENDAHULUAN .................................................................................................. 2
Tujuan .................................................................................................................. 3
PENUTUP ............................................................................................................. 13
Kesimpulan ........................................................................................................ 13
Saran .................................................................................................................. 13
Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi
hak asasi setiap rakyat Indonesia. Secara internasional, Ketahanan Pangan
didefinisikan sebagai suatu keadaan yang memungkinkan tiap individu memiliki
akses yang cukup terhadap pangan yang bergizi, sehat dan aman sehingga dapat
menjalankan aktiivitas kehidupannya dengan optimal. Undang-undang RI No. 7
tahun 1996 tentang Pangan mendefinisikan Ketahanan Pangan sebagai kondisi
terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan
yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman merata dan
terjangkau. Meskipun memiliki perbedaan, terutama pada subjeknya, kedua
definisi di atas memperlihatkan betapa luasnya dimensi ketahanan pangan.
Sektor pertanian diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan yang
cukup besar dan terus berkembang dalam jumlah keragaman dan mutunya. Telah
menjadi kebijakan nasional untuk memenuhi sejauh mungkin kebutuhan konsumsi
bangsanya dari produksi dalam negeri, karena secara politis Indonesia tidak ingin
tergantung kepada negara lain. Untuk itu sektor pertanian menghadapi tantangan
yang cukup komplek. Tantangan ini juga terus berkembang secara dinamis seiring
dengan perkembangan sosial, budaya, ekonomi dan politik. Perkembangan sektor
pertanian juga tidak terisolasi dari suasana reformasi dan segala dinamika aspirasi
masyarakatnya dan perubahan tatanan pemerintahan ke arah desentralisasi, yang
secara keseluruhan sedang mencari bentuknya.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah
menunjukkan peranannya yang nyata dengan menghasilkan berbagai teknologi
yang telah dimanfaatkan masyarakat, baik berupa varietas dan benih unggul,
pupuk, biopestisida, teknologi pengolahan serta alat dan mesin pertanian. Akan
tetapi penerapan teknologi tersebut dikalangan petani masih rendah sehingga
Balitbangtan perlu mengembangkan inovasi pertanian strategis. Berkaitan dengan
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang didapat adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana Peran Pertanian Tanaman Pangan Berbasis Iptek?
2. Bagaimana Penerapan Teknologi Pertanian?
3. Bagaimana Pemanfaatan TIK dalam Mendukung Pembangunan Pertanian
Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan?
Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui
seberapa pentingkah inovasi teknologi pertanian dan peran inovasi teknologi
dalam mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan serta ketahanan pangan.
a. Teknologi Pertanian
Rendahnya laju peningkatan produksi pangan dan terus menurunnya
produksi di Indonesia antara lain disebabkan oleh: (1) Produktivitas tanaman
pangan yang masih rendah dan terus menurun; (2) Peningkatan luas areal
penanaman-panen yang stagnan bahkan terus menurun khususnya di lahan
pertanian pangan produktif di pulau Jawa. Kombinasi kedua faktor di atas
memastikan laju pertumbuhan produksi dari tahun ke tahun yang cenderung terus
menurun. Untuk mengatasi dua permasalahan teknis yang mendasar tersebut perlu
dilakukan upaya-upaya khusus dalam pembangunan pertanian pangan khususnya
dalam kerangka program ketahanan pangan nasional. Sedangkan Faktor dominan
penyebab rendahnya produktivitas tanaman pangan adalah (a) Penerapan
teknologi budidaya di lapangan yang masih rendah; (b)Tingkat kesuburan lahan
b. Teknik Pertanian
Teknik pertanian merupakan pendekatan teknik (engineering) secara luas
dalam bidang pertanian yang sangat dibutuhkan untuk melakukan transformasi
sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk pemanfaatannya oleh manusia.
Dengan demikian dalam sistematika keilmuan, bidang teknik pertanian tetap
bertumpu pada bidang ilmu teknik untuk memcahkan berbagai permasalahan di
bidang pertanian.
Bidang cakupan teknik pertanian antara lain alat dan mesin budidaya
pertanian, mempelajari penggunaan, pemeliharaan dan pengembangan alat dan
mesin budidaya pertanian, mencakup prinsip-prinsip teknologi energi dan daya
serta penerapannya dalam kegiatan pertanian. Lingkugan dan bangunan pertanian,
mencakup masalah yang berkaitan dengan perencanaan dan konstruksi bangunan
khusus untuk keperluan pertanian, termasuk unit penyimpanan tanaman dan
peralatan, pusatpengolahan dan sistem pengendalian iklim serta sesuai keadaan
lingkungan. Teknik pengolahan pangan dan hasil pertanian, penggunaan mesin
untuk menyiapkan hasil pertanian, baik untuk disimpan atau digunakan sebagai
bahan pangan atau penggunan lainnya.
Kesimpulan
Optimalisasi pengelolaan lahan pertanian dengan basis teknologi modern,
menjadi kunci sukses dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Secara nasional
ketahanan pangan masa depan sangat memerlukan dukungan IPTEK yang ramah
lingkungan dan berkelanjutan. Dengan adanya teknik pertanian modern
menggunakan kemajuan teknologi, maka diharapkan akan mempermudah
pekerjaan mengolah sektor pertanian baik dari segi kualitas maupun biaya.
Pesatnya kemajuan IPTEK termasuk kemajuan di bidang teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) sangat mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan
dalam meningkatkan ketahanan pangan, ketahanan ekonomi, politik, sosial dan
budaya.
TIK berperan dalam mendukung tersedianya informasi pertanian yang
relevan dan tepat waktu. Informasi hasil-hasil penelitian dan inovasi teknologi di
bidang pertanian membantu upaya peningkatan produksi komoditas pertanian,
sehingga tercapai pembangunan pertanian yang diharapkan. Informasi dan
pengetahuan tentang pertanian akan menjadi pemicu dalam menciptakan peluang
untuk pembangunan pertanian dan ekonomi sehingga terjadi pengurangan
kemiskinan serta mendukung ketahanan pangan secara nasional.
Saran
Pemahaman tentang teknologi pertanian perlu ditingkatkan karena tanpa
adanya pemahaman yang pasti tentang teknologi pertanian, akan timbul konflik
pendapat dan konsep secara berkepanjangan yang tidak bermanfaat dan bahkan
akan membahayakan ketahanan pangan nasional.