A. Latar belakang
Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama bagi masyarakat modern saat ini.
Dewasa ini, stroke semakin menjadi masalah serius yang dihadapi hampir diseluruh dunia.
Hal tersebut dikarenakan serangan stroke yang mendadak dapat mengakibatkan kematian,
kecacatan fisik dan mental baik pada usia produktif maupun usia lanjut.
Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2012, kematian akibat stroke
sebesar 51% di seluruh dunia disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Selain itu,
diperkirakan sebesar 16% kematian stroke disebabkan tingginya kadar glukosa darah
dalam tubuh. Tingginya kadar gula darah dalam tubuh secara patologis berperan dalam
peningkatan konsentrasi glikoprotein, yang merupakan pencetus beberapa penyakit
vaskuler. Kadar glukosa darah yang tinggi pada saat stroke akan memperbesar
kemungkinan meluasnya area infark karena terbentuknya asam laktat akibat metabolisme
glukosa secara anaerobik yang merusak jaringan otak.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan stroke ?
2. Dimana lokasi gangguan pada penyakit stroke?
3. Apa saja gejala dan tanda dari penyakit stroke ?
4. Apa saja pemeriksaan penunjang pada penyakit stroke ?
5. Bagaimana penatalaksanaan penyakit stroke ?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan stroke
2. Mengetahui dimana lokasi gangguan penyakit stroke
3. Mengetahui gejala dan tanda dari penyakit stroke
4. Mengetahui pemeriksaan penunjang dari penyakit stroke
5. Mengetahui penatalaksanaan penyakit stroke
BAB II ISI
A. Definisi Stroke
B. Lokasi Stroke
stroke dapat dilihat Berdasarkan penyebabnya, ada dua jenis stroke, yaitu:
b. Terapi farmakologi
Penatalaksanaan farmakologi yang bisa dilakukan untuk pasien stroke yaitu pemberian
cairan hipertonis jika terjadi peninggian tekanan intra kranial akut tanpa kerusakan sawar darah
otak (Blood-brain Barrier), diuretika (asetazolamid atau furosemid) yang akan menekan produksi
cairan serebrospinal, dan steroid (deksametason, prednison, dan metilprednisolon) yang
dikatakan dapat mengurangi produksi cairan serebrospinal dan mempunyai efek langsung pada
sel endotel.
Pilihan pengobatan stroke dengan menggunakan obat yang biasa direkomendasi untuk
penderita stroke iskemik yaitu tissue plasminogen activator (tPA) yang diberikan melalui
intravena. Fungsi tPA ini yaitu melarutkan bekuan darah dan meningkatkan aliran darah ke
bagian otak yang kekurangan aliran darah.
Penatalaksanaan farmakologi lainnnya yang dapat digunakan untuk pasien stroke yaitu aspirin.
Pemberian aspirin telah menunjukkan dapat menurunkan risiko terjadinya early recurrent
ischemic stroke (stroke iskemik berulang), tidak adanya risiko utama dari komplikasi hemoragik
awal, dan meningkatkan hasil terapi jangka panjang (sampai dengan 6 bulan tindakan lanjutan).
Pemberian aspirin harus diberikan paling cepat 24 jam setelah terapi trombolitik. Pasien yang
tidak menerima trombolisis, penggunaan aspirin harus dimulai dengan segera dalam 48 jam dari
onset gejala.
c. Tindakan bedah
Penatalaksanaan stroke yang bisa dilakukan yaitu dengan pengobatan pembedahan yang
tujuan utamanya yaitu memperbaiki aliran darah serebri contohnya endosterektomi karotis
(membentuk kembali arteri karotis), revaskularisasi, dan ligasi arteri karotis komunis di leher
khususnya pada aneurisma. Prosedur carotid endarterectomy/ endosterektomi karotis pada semua
pasien harus dilakukan segera ketika kondisi pasien stabil dan sesuai untuk dilakukannya proses
pembedahan. Waktu ideal dilakukan tindakan pembedahan ini yaitu dalam waktu dua minggu
dari kejadian.
Tindakan bedah lainnya yaitu decompressive surgery. Tindakan ini dilakukan untuk
menghilangkan haematoma dan meringankan atau menurunkan tekanan intra kranial. Tindakan
ini menunjukkan peningkatan hasil pada beberapa kasus, terutama untuk stroke pada lokasi
tertentu (contohnya cerebellum) dan atau pada pasien stroke yang lebih muda (< 60 tahun).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan oleh
gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan menimbulkan
2. gejala dan tanda yangsesuai dengan daerah otak yang terganggu stroke dapat
dilihat Berdasarkan penyebabnya, ada dua jenis stroke, yaitu: stroke iskemik
terjadi di pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak dan
Stroke hemoragik terjadi di pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan
perdarahan
3. Tanda dan gejala dilihat dari jenis stroke, yaitu:
1. Gejala klinis pada stroke hemoragik :
- Defisit neurologis mendadak, didahului gejala prodormal yang terjadi pada
saat istirahat atau bangun pagi.
- Kadang tidak terjadi penurunan kesadaran
- Terjadi trauma pada usia > 50 tahun
- Gejala neurologis yang timbul bergantung pada berat ringannya gangguan
pembuluh darah dan lokasinya.
2. Gejala klinis pada stroke akut :
- Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya hemiparesis) yang timbul mendadak.
- Ganguan sensibilitas pada suatu anggota badan (gangguan hemisensorik)
- Perubahan mendadak pada status mental (konfusi, delirium, letargi, stupor/koma)
- Afasia (tidak lancar atau tidak dapat bicara)
- Disartria (bicara pelo atau cade)
- Afaksia (tungkai atau anggota badan tidak tepat pada sasaran)
- Vertigo (mual dan muntah atau nyeri kepala).
3. Hemoragik (iskemik)
- Gejala akibat penyumbatan arteri karotis interna
B. Saran
Kiranya mahasiswa dapat membaca makalah ini dengan baik agar tidak terjadi kesalahan
dalam penatalaksanaan dan pengobatan Stroke.
DAFTAR PUSTAKA
Aliah, A; Limoa, R.A; Wuysang, G. (2000). Gambaran Umum Tentang GPDO dalam Harsono:
Kapita Selekta Neurologi. UGM Press, Yogyakarta.
Baehr M, Frotscher M. Duus’ : Topical Diagnosis in Neurology. 4th revised edition. New York :
Thieme. 2005.
Batticaca, Framsisca B. 2008. Asuhan keperawatan dengan Gangguan Sistem Persarafan.
Jakarta : salemba medika
Brunner, I ; Suddarth, Drs. (2002) Buku Ajaran Keperawatan Medical Bedah Volume 2. Jakarta:
EGC.
Corwin, J, E. (2001.) Buku Saku Patofisiologi, Jakarta: EGC
Dochtermann, J. M. C dkk. (2008). Nursing Interventions Classification (NIC). United States of
America: Mosby Elsevier.
Goetz Christopher G. Cerebrovascular Diseases. In : Goetz: Textbook of Clinical Neurology,3rd
ed. Philadelphia : Saunders. 2007.
Herdman, Heather T.2009. diagnose Keperawatan 2009-2011. Jakarta : EGC
Hidayat.A.A (2006), Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Jakarta: Salemba Medika
Kelompok Studi Stroke PERDOSSI. Pencegahan Primer Stroke. Dalam : Guideline Stroke 2007.
Jakarta.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius
Moorhead, Sue dkk.2008.NOC.Edisi 4.USA : Mosby
Muttaqin, Arif.2008. Buku Ajar Auhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan/
Jakarta: Salemba medika
Price,Sylvia dkk.2007. patofisiologi “Konep Klinis dan Proses Penyakit. Volume 2.Edisi
6.Jakarta :EGC
Redaksi AgroMedia. (2009). Solusi Sehat Mengatasi Stroke. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Ropper AH, Brown RH. Cerebrovascular Diseases. In : Adam and Victor’s Priciples of
Neurology. Eight edition. New York : Mc Graw-Hill. 2005.
Rumantir CU. Gangguan peredaran darah otak. Pekanbaru : SMF Saraf RSUD Arifin
Achmad/FK UNRI. Pekanbaru. 2007.
Rumantir CU. Pola Penderita Stroke Di Lab/UPF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode 1984-1985. Laporan
Penelitian Pengalaman Belajar Riset Dokter Spesialis Bidang Ilmu Penyakit Saraf. 1986.
Sue Moorhead, P., RN dkk. (2004). Nursing Outcomes Classification (NOC). United States of
America: Mosby Elsevier.