Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya sumber belajar dapat berupa manusia dan bukan manusia. Pusat
Sumber Belajar (PSB) merupakan pemusatan secara terpadu berbagai sumber
belajar yang meliputi orang, bahan, peralatan, fasilitas lingkungan, tujuan dan
proses. Secara umum PSB berisi komponen-komponen perpustakaan, pelayanan
audio-visual, peralatan dan produksi, tempat berlatih mengembangkan kegiatan
program instruksional dan tempat mengembangkan alat-alat bantu dalam
pengembangan sistem instruksional. PSB juga merupakan tempat bagi tenaga
kependidikan untuk mengembangkan bahan-bahan pengajaran dengan bantuan
multimedia pendidikan terpadu yang terdiri atas unsur-unsur perpustakaan,
workshop, audio-visual dan laboratorium.
Dalam kenyatannya, PSB yang ideal masih sulit ditemui, terlebih di kota-kota
kecil, bahkan PSB masih langka ditemukan pada satuan pendidikan ataupun
lembaga pendidikan di Indonesia. Sumber belajar yang jelas dapat dilihat masih
dalam bentuk perpustakaan yang pada dasarnya merupakan salah satu komponen
Pusat Sumber Belajar itu sendiri. Namun demikian pengembangan PSB sesuai
kebutuhan yang baik akan memberikan tujuan-tujuan lembaga yang optimal pula.
Sebagaimana suatu lembaga, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
dalam proses pembelajaran dan mengoptimalkan fungsi PSB perlu didukung
dengan sistem pengelolaan yang memadai, yaitu organisasi yang baik, dan tenaga
profesional yang mampu mengelola dan mengembangkan sumber-sumber belajar.
Tulisan ini dibatasi dalam lingkup model-model PSB. Bagaimana model-model
PSB yang ada di sekolah, Balai tekkom, dan SKB yang dapat dikembangkan dalam
upaya peningkatan maksud dan tujuan diadakannya PSB sehingga memperoleh
hasil yang optimal akan dibahas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari uraian latar belakang di atas, masalah dalam penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana Model-model Pusat Sumber Belajar di Sekolah?
2) Bagaimana Model Pusat Sumber Belajar di Balai Tekkom (Tingkat Provinsi)?
3) Bagaimana Model Pusat Sumber Belajar di SKB (Tingkat Kabupaten/ Kota)?

C. Tujuan
Bertolak dari rumusan masalah di atas maka penulisan makalah ini bertujuan
untuk:
1) Mengetahui Model-model Pusat Sumber Belajar di Sekolah
2) Mengetahui Model Pusat Sumber Belajar di Balai Tekkom (Tingkat Provinsi)
3) Mengetahui Model Pusat Sumber Belajar di SKB (Tingkat Kabupaten/ Kota)
A. Model PSB di Balai Tekkom (Tingkat Provinsi)
1) Struktur Organisasi

Kepala Balai
Kepala PSB

Unit
Administrasi

Unit Unit Unit Unit Unit


Kerjasama Pendayagu Pengemba Produksi Pelatihan
Informasi naan ngan Media
Media sistem
instruksio
nal

Pelayanan Pemanfaat Pemelihar Audio Audio Grafis


Cetak non an Cetak aan Cetak Visual dan
cetak non cetak non cetak Multimed
ia

2) Ketenagaan
Berdasarkan struktur organisasi yang dikembangkan di atas, maka tenaga yang
dibutuhkan PSB di Balai Tekkom adalah:
a. Kepala PSB langsung dijabat oleh kepala Balai Tekkom yang bertugas
merencanakan, mengkoordinir, mengawasi, dan mengevaluasi seluruh
kegiatan PSB. Kualifikasi kepala PSB minimal Sarjana di bidang
pendidikan dengan pengalaman kerja pada bidang Teknologi Pendidikan
minimal 3 tahun.
b. Unit Administrasi berperan menunjang unit-unit lain dalam melaksanakan
fungsi-fungsi PSB agar berjalan sesuai tujuan. Kualifikasi yang harus
dimiliki adalah sarjana bidang ekonomi, hukum, atau administrasi dan
berpengalaman dibidang ketatausahaan minimal 3 tahun.
c. Unit Kerjasama dan Informasi bertugas membantu kepala PSB dalam
sosialisasi dan kerjasama kepada sekolah, lembaga pendidikan lain, dan
masyarakat dalam pemanfaatan sumber belajar secara maksimal;
menerbitkan berbagai media informasi yang berkaitan dengan pemanfaatan
sumber belajar; mengadakan penyuluhan dan pengenalan produk-produk
media pembelajaran kepada masyarakat;menyelenggarakan forum-forum
komunikasi dalam hal pendayagunaan sumber belajar; dan
mengembangkan database. Kualifikasi yang harus dimiliki adalah sarjana
pendidikan bidang komunikasi.
d. Unit Pendayagunaan bertugas membantu kepala PSB dalam hal mengelola
pelayanan perpustakaan baik cetak maupun non cetak; melaksanakan
pemanfaatan/ peminjaman berbagai program media oleh pengguna, baik
cetak maupun non cetak; melaksanakan pemeliharaan sarana cetak dan non
cetak; melayani pemesanan reproduksi program media dari
pengguna/lembaga lain; mengusahakan penambahan jumlah dan jenis
koleksi program media pembelajaran; melayani permintaan lembaga lain
dalam hal pengadaan, pemanfaatan, dan perawatan media. Kualifikasi yang
harus dimiliki adalah S1 bidang pendidikan, perpustakaann TI dan TP.
e. Unit Produksi Media bertugas membantu kepala dalam hal perawatan studio
produksi; menyusun naskah program-program instruksional; memproduksi
program-program media pembelajaran; menilai dan mempernaiki program-
program media bersama dengan unit yang lain; mendukung unit lain dalam
melaksanakan pelatihan produksi media; dan mendokumentasikan semua
program media yang pernah diproduksi dalam bentuk master. Kualifikasi
yang harus dimiliki adalah sarjana pendidikan bidang teknologi pendidikan.
f. Unit Pengembangan Sistem Instruksional bertugas membantu kepala PSB
dalam hal menganalisis permasalahan dan kebutuhan pembelajaran yang
berada diwilayah kerjanya serta mencari alternative pemecahannya secara
sistematis; melakukan pengembangan model-model pembelajaran sesuai
kebutuhan lapangan; mengembangkan model-model produk media
pembelajaran; mengadakan berbagai pelatihan dalam bidang
pengembangan sistem instruksional; dan melakukan pengkajian dan
evaluasi terhadap berbagai produk media instruksional beserta sistem
pemanfaatannya. Kualifikasi yang harus dimiliki adalah sarjana bidang
teknologi pendidikan.
g. Unit Pelatihan bertugas menyelenggarakan pelatihan, dalam hal
pengembangan sistem instruksional bagi guru dan instruktur, widyaiswara,
dll; produksi media pembelajaran; pemanfaatan media pembelajaran;
pemeliharaan dan pengoperasian peralatan media pembelajaran;
pengelolaan PSB bagi lembaga yang menyelenggarakan; kemampuan
jurnalistik dan penyiaran; dan pengelolaan perpustakaan dan teknologi
informasi. Kualifikasi yang harus dimiliki adalah S1 bidang pendidikan.

B. Model PSB di SKB (Tingkat Kabupaten/ Kota)


1) Struktur Organisasi
Berikut ini adalah struktur organisasi Model PSB di Sanggar Kegiatan Belajar
(SKB) di tingkat Kabupaten/ Kota:

Kepala SKB/Kepala PSB

Unit Unit Unit Unit Unit


Informasi Layanan Satuan Produksi Pelatihan
Media PLS Media

Perpustakaan Cetak Pemanfaatan dan


non cetak Pemeliharaan
2) Ketenagaan
Berdasarkan struktur organisasi yang dikembangkan di atas, maka tenaga yang
dibutuhkan PSB di SKB adalah:
a. Kepala PSB langsung dijabat oleh kepala SKB yang bertugas
merencanakan, mengkoordinir, mengawasi, dan mengevaluasi seluruh
kegiatan PSB. Kualifikasi kepala PSB minimal Sarjana di bidang
pendidikan dengan pengalaman kerja pada bidang Teknologi
Pendidikan minimal 3 tahun.
b. Unit Informasi bertugas membantu kepala PSB dalam sosialisasi dan
kerjasama kepada sekolah, lembaga pendidikan lain, dan masyarakat
dalam pemanfaatan sumber belajar secara maksimal; menerbitkan
berbagai media informasi yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber
belajar; mengadakan penyuluhan dan pengenalan produk-produk media
pembelajaran kepada masyarakat;menyelenggarakan forum-forum
komunikasi dalam hal pendayagunaan sumber belajar; dan
mengembangkan database. Kualifikasi yang harus dimiliki adalah
sarjana pendidikan bidang komunikasi.
c. Unit pelayanan Media bertugas membantu kepala PSB dalam hal
mengelola pelayanan perpustakaan baik cetak maupun non cetak;
melaksanakan pemanfaatan/ peminjaman berbagai program media oleh
pengguna, baik cetak maupun non cetak; melaksanakan pemeliharaan
sarana cetak dan non cetak; melayani pemesanan reproduksi program
media dari pengguna/lembaga lain; mengusahakan penambahan jumlah
dan jenis koleksi program media pembelajaran; melayani permintaan
lembaga lain dalam hal pengadaan, pemanfaatan, dan perawatan media.
Kualifikasi yang harus dimiliki adalah sarjana dalam bidang
pengembangan dan pemanfaatan media atau minimal pernah mengikuti
pelatihan pengembangan media pembelajaran.
d. Unit Produksi Media bertugas membantu kepala dalam hal perawatan
studio produksi; menyusun naskah program-program instruksional;
memproduksi program-program media pembelajaran; menilai dan
mempernaiki program-program media bersama dengan unit yang lain;
mendukung unit lain dalam melaksanakan pelatihan produksi media;
dan mendokumentasikan semua program media yang pernah
diproduksi dalam bentuk master. Kualifikasi yang harus dimiliki adalah
sarjana pendidikan bidang teknologi pendidikan/ pengembangan media
atau minimal pernah mengikuti pelatihan pengembangan media/
teknologi pendidikan.
e. Unit Satuan PLS bertugas membantu kepala PSB dalam hal
menganalisis permasalahan dan kebutuhan pembelajaran yang berada
diwilayah kerjanya serta mencari alternative pemecahannya secara
sistematis; menyusun rancangan/ rencana pembelajaran sesuai
kebutuhan lapangan pada setiap satual PLS; melaksanakan/
menyelenggarakan proses pembelajaran pada setiap satuan PLS; dan
melakukan evaluasi terhadap hasil belajar pada wajib belajar disetiap
satuan PLS. kualifikasi yang harus dimiliki adalah kepala unit satuan
PLS minimal berpendidikan sarjana PLS
f. Unit Pelatihan bertugas menyelenggarakan pelatihan, dalam hal
pengembangan sistem instruksional bagi guru dan instruktur,
widyaiswara, dll; produksi media pembelajaran; pemanfaatan media
pembelajaran; pemeliharaan dan pengoperasian peralatan media
pembelajaran; pengelolaan PSB bagi lembaga yang menyelenggarakan;
kemampuan jurnalistik dan penyiaran; dan pengelolaan perpustakaan
dan teknologi informasi. Kualifikasi yang harus dimiliki adalah S1
bidang pendidikan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model-model PSB yang telah dikembangkan terdiri dari model PSB di sekolah,
model PSB di Balai Tekkom, dan Model PSB di SKB. Model PSB di sekolah terdapat
4 model/ tipe yang dapat dikembangkan sesuai kondisi, kebutuhan dan keterpentingan
masing-masing sekolah terhadap PSB. 4 tipe model PSB di sekolah terdiri dari tipe A,
tipe B, tipe C, dan tipe D. Tipe A merupakan tipe PSB yang paling lengkap karena
memiliki 4 fungsi yaitu fungsi administrasi, fungsi pengembangan sistem
pembelajaran, fungsi pelayanan dan pemeliharaan, dan fungsi pengembangan media.
Tipe B memiliki 2 fungsi yaitu fungsi pelayanan pemeliharaan, dan fungsi
pengembangan media. Tipe C hanya memiliki fungsi pelayanan dan pemeliharaan.
Sedangkan Tipe D merupakan PSB yang memiliki fungsi yang paling sedikit yaitu
fungsi administrasi dan layanan perpustakaan sehingga PSB ini memiliki struktur
organisasi yang paling kecil, kualifikasi ketenagaan yang tidak terlalu tinggi, sarana
dan prasarana serta bahan ajar yang paling sedikit. Selain di sekolah PSB juga
dikembangkan di tingkat provinsi dengan nama Balai Tekkom (Teknologi dan
Komunikasi) sehingga Model pengembangan ini disebut dengan Model PSB di Balai
Tekkom. Model PSB di Balai Tekkom memiliki 7 pembagian ketenagaan dengan
tugasnya masing-masing. Selanjutnya PSB juga dikembangkan di tingkat Kabupaten/
Kota dengan nama SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) sehingga model pengembangan
ini disebut dengan Model PSB di SKB. Model PSB di SKB memiliki 6 pembagian
ketenagaan dengan tugasnya masing-masing.

B. Saran
Dalam mengembangkan suatu model PSB hendaknya disesuaikan pada kondisi
dan kebutuhan. Apabila dalam suatu sekolah membutuhkan PSB dengan Tipe B yang
sebelumnya hanya bertipe C maka pihak sekolah diharapkan bisa mewujudkan
kebutuhan tersebut. Begitupun sebaliknya agar tujuan yang ingin dicapai dapat tepat
sasaran dan pemanfaatan PSB dapat optimal.

Daftar Rujukan

Rahadi, A. 2005. Menuju Kelembagaan Pusat Sumber Belajar (Learning Resources


Center). In Purwanto (ed). Jejak langkah perkembangan teknologi
pendidikan di Indonesia. Jakarta: Depdiknas Pustekkom.

Anda mungkin juga menyukai