Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan


Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

BAB II

MANAJEMEN PROYEK

2.1 Tinjauan Umum


Secara umum manajemen dapat diartikan sebagai ilmu, ketrampilan dan seni
yang diperlukan untuk mengelola dan mengkoordinasi sumber daya yang ada untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan di awal. Maka dalam dunia konstruksi
manajemen dapat disebut sebagai suatu teknik yang terdiri dari ilmu, ketrampilan, dan
seni yang dilakukan di lingkungan proyek dalam rangka untuk mengkoordinasi antar
pihak yang ada serta mengelola sumber daya proyek yang berupa. :

1. Biaya (Cost)
a. waktu (time)
b. peralatan (machine)
c. bahan (material)
d. Metode (method)
e. Tenaga Kerja (Man)
2. Tenaga Kerja (Labour)
Masing-masing sumber daya yang ada tidak bisa dikelola secara sama karena
masing-masing memiliki suatu karakter khusus, sebagai contoh pengelolaan
peralatan proyek tidak mungkin dapat diterapkan pada pengelolaan tenaga kerja
karena tenaga kerja adalah sekumpulan manusia yang tentunya memiliki karakter
sosial yang bermacam-macam, berbeda dengan pengelolaan peralatan yang
merupakan benda mati. Proyek dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian aktifitas
yang bersifat khusus untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu
dan sumber daya yang terbatas.. Rangkaian aktivitas ini dibatasi oleh tiga variabel
proyek, yaitu waktu (time), mutu (quality) dan harga (cost). Kegiatan-kegiatan ini
menghasilkan suatu output, baik software (design), maupun hardware (pelaksanaan
fisik).

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 1


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan
Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

Tujuan diadakannya suatu manajemen dalam lingkungan proyek yaitu agar


pelaksanaan proyek tersebut :

1. Tepat biaya;
2. Tepat mutu/kualitas;
3. Tepat waktu.
Hubungan dari ketiga unsur tersebut dapat diilustrasikan seperti pada Gambar
2.1 berikut :

Biaya
(Cost)
Keuangan, investasi, kuantitas proyek Lingkungan
Internal Eksternal
- Organisasi proyek - Politik
- Kondisi lapangan - Sosial
Manajemen - Cuaca - Ekonomi
Konstruksi - dsb - dsb

Waktu Mutu
(time schedule) (Quality)
Jangka waktu pelaksanaan Standart, kualitas, kekuatan bangunan

Gambar 2.1 Konsep Pengelolaan dalam Manajemen Konstruksi.

Penjelasan: Manajemen konstruksi yang baik terlihat dari sinkronnya tiga


faktor utama manajemen konstruksi itu sendiri dan didukung oleh faktor
lingkungan konstruksi (internal dan eksternal) secara positif.

a. Biaya – waktu

Perencanaan waktu yang tepat dapat mempengaruhi efektifitas biaya yang


dikeluarkan agar biaya itu sendiri tidak sia-sia bila dikeluarkan.

b. Biaya – Mutu

Untuk mendapatkan mutu konstruksi yang baik memang perlu perhitungan


biaya yang tidak setengah-setengah. Biaya yang dikeluarkan sepadan dengan
mutu yang didapat dari konstruksi tersebut.

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 2


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan
Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

c. Mutu – waktu

Mutu suatu pekerjaan akan maksimal apabila waktu pekerjaan dimanfaatkan


secara efisien.

d. Lingkungan

Internal: Manajemen konstruksi yang baik dapat dilihat dari organisasi proyek
yang rapi dan disiplin dan perhitungan yang matang dalam menghadapi
permasalahan yang mungkin terjadi, seperti kondisi proyek yang”menantang”,
cuaca buruk, dan lain-lain.

Eksternal: Dukungan politik, sosial dan ekonomi dari pemerintah maupun


masyarakat sekitar proyek konstruksi / masyarakat yang mendapat dampak dari
konstruksi dibutuhkan demi kelancaran kegiatan konstruksi

Secara umum fungsi–fungsi manajemen dapat dilihat pada Gambar 2.2 sebagai
berikut :

Gambar 2.2 Keterkaitan Unsur–Unsur Manajemen


Penjabaran dari skema di atas adalah sebagai berikut :

Input:

1. Manusia adalah makhluk hidup sebagai pelaku dari manajemen itu sendiri dengan
kemampuan akal dan nafsu sebagai manusia.

2. Bahan merupakan komponen material “mentah” yang dapat diolah sebagai


komponen konstruksi, seperti tanah, air, semen, dan lain-lain

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 3


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan
Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

3. Uang sebagai tiap-tiap alat tukar yang dapat diterima secara umum, dimana alat
tukar itu berupa benda apapun dan dapat diterima oleh setiap orang dalam proses
pertukaran barang/jasa.

4. Mesin merupaka komponen pendukung yang berfungsi memudahkan pekerjaan


sesuai dengan fungsinya masing-masing.

5. Metode adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mendapatkan/menghasilkan


sesuatu.

Proses:

1. Perencanaan (planning) yaitu menyusun aktivitas–aktivitas yang akan dilaksanakan


di waktu mendatang melalui rencana matang dan terarah, untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Rencana harus disusun secara lengkap, menyeluruh, jelas, terperinci,
realistis, dan mudah dipahami karena akan menjadi pedoman kerja.
2. Pengorganisasian (organizing) yaitu mengadakan pembagian kerja, tugas, dan
wewenang kepada semua orang yang akan membantu pelaksanaan kegiatan.
Pembagian kerja ini disesuaikan dengan kemampuan, keahlian serta ketrampilan
yang dimiliki karyawan (the right man in the right place).
3. Pengarahan (directing) yaitu mengarahkan, memimpin, membimbing, memberi
contoh kepada orang–orang yang akan melaksanakan kegiatan untuk mencapai
tujuan tertentu.
4. Pengkoordinasian (coordinating), yaitu menciptakan suatu kerja sama yang baik,
kerja sama yang terpadu, saling menunjang antara masing–masing orang yang
melaksanakan kegiatan tersebut.
5. Pengawasan (controlling), yaitu mengadakan evaluasi dan pengawasan terhadap
orang–orang sebagai bagian sumberdaya organisasi yang ada.

Output:

1. Produk adalah sesuatu yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya.

2. Jasa adalah aktivitas yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau
dengan barang-barang milik, tapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan.

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 4


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan
Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

Kompleksitas jaringan mekanisme kegiatan terdapat dalam pengelolaan proyek.


Semakin kompleks mekanismenya, semakin banyak pula masalah yang harus dihadapi.
Apabila tidak ditangani secara sungguh-sungguh, berbagai permasalahan akan
memberikan dampak berupa terlambatnya penyelesaian, penyimpangan mutu hasil dan
pembiayaan membengkak.

2.2 Struktur Organisasi Proyek

Pihak-pihak yang terlibat di proyek memegang peranan penting dalam sebuah


organisasi proyek. Masing-masing harus dapat bekerja dan menjalankan tugasnya
sebagai satu kesatuan tim. Setiap personal harus memiliki tugas yang jelas dan dapat
saling bekerja sama sehingga pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan seefisien mungkin.
Pengertian organisasi pada umumnya adalah sekelompok orang yang melakukan
kegiatan dalam wadah dan cara tertentu untuk mencapai suatu tujuan tertentu pula.
Organisasi proyek dalam kaitannya dengan pelaksanaan proyek merupakan sekelompok
orang dari berbagai latar belakang disiplin ilmu yang terorganisir dan terkoordinir dalam
wadah tertentu yang melaksanakan tugas dengan cara tertentu untuk mencapai tujuan
bersama. Tugas yang dimaksud adalah mengelola pelaksanaan proyek dengan harapan
pekerjaan dapat berlangsung dengan lancar dan dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan berupa keuntungan bagi perusahaan dan kepuasan pelanggan/ konsumen
sebagai pihak pengguna jasa. Keuntungan dari adanya organisasi dalam proyek adalah :
1. Pekerjaan dapat dilaksanakan dengan matang;
2. Pekerjaan yang tumpang tindih dapat dihindari dengan dilaksanakannya pembagian
tugas serta tanggung jawab sesuai keahlian;
3. Meningkatkan pendayagunaan dana, fasilitas, waktu serta kemampuan yang tersedia
secara maksimal.
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek Waduk Gondang
ini antara lain :

2.2.1 Pemilik Proyek (Owner)

Pemilik proyek atau pemberi tugas atau pengguna jasa adalah orang atau
suatu instansi yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan atau meminta agar
pekerjaan proyek tersebut dapat dikerjakan oleh pihak penyedia jasa dengan suatu

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 5


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan
Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

perjanjian khusus atau yang sering disebut dengan kontrak. Pengguna jasa ini dapat
berupa badan/ lembaga/ instansi pemerintah maupun swasta.
Pemilik proyek (pengguna anggaran) dalam proyek pembangunan Waduk
Gondang adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo.
Wewenangnya yaitu mengatur pelaksanaan proyek selaku direksi pekerjaan.
Pemilik proyek juga bertindak sebagai pengawas proyek. Pemilik proyek
menunjuk Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) sebagai perwakilan pemilik
proyek dengan kontrak perjanjian yang telah disepakati bersama, di mana pihak
pemilik proyek akan memberikan imbal jasa yang berupa sejumlah uang dengan
nilai nominal yang telah ditentukan bersama. Pelimpahan wewenang dari owner ke
SNVT hanya sebatas memudahkan koordinasi antara owner, konsultan dan
kontraktor. Struktur organisasi pemilik proyek dapat dilihat pada gambar 2.3 dan
untuk stuktur pemilik proyek yang lebih spesifik dilihat pada gambar 2.4..

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 6


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai


Bengawan Solo

Kepala Satker Kepala Satker Kepala Satker Kepala Satker Kepala Satker
Pembangunan
OP PJPA BBWS Bendungan PJSA
BBWS

Pejabat Pejabat Bendaha Pejabat Pejabat


Pejabat Penerbit
Bendaha Penerbit Bendaha Penerbit Penerbit Bendaha SPM Penerbit
ra Bendaha
SPM ra SPM SPM SPM
ra Pengelua ra ra
Pengelua Pengelu ran Pengelua Pengelua
ran PPK aran PPK PPK ran PPK
Pembangunan
ran PPK Sungai &
OP SDA I Irigasi & Ketatalak
Bendungan I Pantai I
Rawa I sanaan

PPK PPK PPK


PPK Pembangunan PPK Sungai &
Irigasi & Pengelola
OP SDA II Bendungan II Pantai II
Rawa II an BMN

PPK PPK PPK


Perencanaan PPK PPK Sungai &
OP SDA Penyediaan
& Program Perencanaan Pantai III
III Air Baku Pembangunan
Bendungan
PPK
Pendayagun PPK
aan Air P&K SDA I
Gambar 2.3. Struktur organisasi owner Tanah Bendungan
(BBWS Solo)

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 7


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

Gambar 2.4. Struktur organisasi owner (PPK Pembangunan Bendungan II)

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 8


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan
Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

2.2.2 Konsultan Perencana

Konsultan Perencana adalah badan hukum, instansi/orang yang diberi tugas


untuk membuat perencanaan yang lengkap dari suatu pekerjaan bangunan
konstruksi, mulai dari penyelidikan lapangan, desain perencanaan dan rencana
pelaksanaan.
Konsultan perencana dalam Proyek Pembangunan Waduk Gondang adalah
PT Grasia Widyakarsa.
Peranan konsultan perencana antara lain :
1. Melaksanakan pra-studi kelayakan.
2. Melaksanakan studi kelayakan.
3. Merencanakan basic design (desain awal).
4. Membuat DED (detail engineering design).

2.2.3 Konsultan Supervisi

Konsultan supervisi adalah badan yang telah ditunjuk oleh pemilik proyek
untuk membantu pengawasan pekerjaan proyek serta memberi saran dalam bentuk
gambar-gambar perencanaan, perhitungan-perhitungan, biaya serta rencana kerja
mulai dari awal hingga akhir pekerjaan.
Pada dasarnya, anggota konsultan pengawas adalah orang-orang yang
memahami segala sesuatu tentang pelaksanaan proyek pembangunan dan
memahami manajemen konstruksi dengan baik, berpengalaman dan mempunyai
reputasi yang baik dalam bidang manajemen. Konsultan pengawas pada
pembangunan Waduk Gondang antara lain PT. Binatama Wirawredha Konsultan,
PT. Brahma Seta Indonesia, dan PT. Barunadri Engineering Consultant. Ketiga
konsultan tersebut bekerja secara KSO (kerjasama operasi).

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 9


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

Gambar 2.5. Struktur organisasi konsultan supervisi

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 10


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan
Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

2.2.4 Pelaksana Proyek (Kontraktor)

Pelaksana proyek atau kontraktor merupakan orang / badan yang


dinyatakan ahli, profesional di bidang pelaksanaan jasa konstruksi yang telah
menerima pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-
syarat yang telah ditetapkan untuk mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi
bentuk bangunan atau bentuk fisik lainnya.
Kontraktor dapat berupa perusahaan yang berbadan hukum atau
perseorangan yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pekerjaan. Pelaksana
proyek (kontraktor) dalam proyek pembangunan Waduk Gondang adalah PT.
Waskita Karya (Persero). Tbk. Struktur organisasi pelaksana proyek (Kontraktor)
dapat dilihat pada gambar 2.6.

Grouting

Waluyo

Gambar 2.6. Struktur Organisasi Pelaksana Proyek

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 11


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan
Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

2.3 Koordinasi Kerja


Bentuk hubungan kerja antara ketiga organisasi proyek yang ada yaitu Pemilik
Proyek, Konsultan Pengawas/Supervisi, dan Kontraktor Pelaksana dapat digambarkan
seperti pada Gambar 2.7 berikut :

Owner

Gambar 2.7. Skema Hubungan Kerja Antar Organisasi Proyek

Keterangan : Garis Perintah, Garis Konsultasi dan Koordinasi

Kesimpulan dari gambaran hubungan kerja tersebut :


1. Hubungan Kerja antara Pemilik Proyek (Owner) dengan Konsultan Supervisi
Konsultan supervisi ditunjuk oleh pemilik proyek untuk mengawasi kegiatan
pekerjaan secara menyeluruh yang dilaksanakan oleh pihak kontraktor agar segala
pekerjaan yang dilakukan tersebut sesuai dengan rancangan yang telah dibuat
sebelumnya serta mutu dari pekerjaan dapat tercapai secara maksimal. Hubungan
kedua belah pihak diikat oleh suatu kontrak perjanjian yang telah disepakati
bersama, di mana pihak pemilik proyek akan memberikan imbalan jasa berupa
sejumlah uang dengan nilai nominal yang telah ditentukan bersama. Pemilihan pihak

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 12


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan
Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

tim pengawas/supervisi oleh pemilik proyek didasarkan atas akreditasi dan


pengalamannya.
Konsultan pengawas berkewajiban untuk memantau, mengkoordinir,
mengarahkan serta memberikan laporan kemajuan harian, mingguan dan bulanan
tentang perkembangan pelaksanaan proyek, dan selanjutnya menyerahkannya
kepada pihak pemilik proyek, dalam hal ini adalah pihak PPK Perencannan
Bendungan II.
2. Hubungan Kerja antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana
Kontraktor yang terpilih akan menjadi pelaksana proyek setelah melalui
proses tender, kemudian pemilik proyek akan memberikan imbalan jasa kepada
pelaksana proyek yang bersangkutan. Hal ini diatur dalam ikatan kontrak kerja.
Pihak kontraktor berkewajiban melaksanakan pekerjaan proyek dengan baik
dan hasil memuaskan serta harus mampu dipertanggungjawabkan kepada owner.
Sebaliknya owner membayar semua tagihan biaya pelaksanaan sesuai dengan yang
tertera di dalam dokumen kontrak kepada pihak kontraktor agar proyek berjalan
lancar sesuai dengan ketentuan yang telah menjadi kesepakatan di antara kedua
belah pihak.
Kontraktor harus selalu melakukan koordinasi dengan owner dalam tahap
pelaksanaan proyek. Koordinasi ini dilakukan secara rutin seminggu sekali, terutama
jika terdapat perubahan rencana pekerjaan. Apabila terdapat penyimpangan yang
diakibatkan oleh prestasi kerja yang buruk dari kontraktor, pemilik proyek berhak
memberikan surat teguran bahkan menghentikan atau menolak hasil pekerjaan. Pada
tahap akhir setelah selesainya masa kontrak atau pekerjaan konstruksi proyek telah
selesai, pihak kontraktor wajib menyerahkan hasil pekerjaannya kepada pihak
pemilik, dalam hal ini adalah pihak PPK Pembangunan Bendungan II.
3. Hubungan Kerja antara Konsultan Supervisi dan Kontraktor Pelaksana
Kedua pihak sama-sama ditunjuk oleh pemilik proyek untuk melaksanakan
tugas masing-masing secara maksimal, dengan kata lain konsultan supervisi dan
kontraktor pelaksana sama-sama memiliki tanggung jawab terhadap pemilik proyek.
Konsultan supervisi dan kontraktor pelaksana selalu melakukan koordinasi dalam
pelaksanaan, di antaranya sebagai berikut :

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 13


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan
Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

a. Kontraktor melaksanakan pekerjaan proyek sesuai petunjuk pemilik proyek


melalui konsultan supervisi;
b. Konsultan supervisi memberikan pengendalian teknis terhadap pekerjaan
kontraktor;
c. Kontraktor pelaksana melakukan koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan
konsultan supervisi mengenai desain gambar pelaksanaan beserta perubahannya
yang telah disetujui konsultan perencana dan pemilik proyek.

2.4 Manajemen Proyek

Pendekatan dengan menyusun suatu konsep sistem manajemen proyek yang


lengkap, mendasar, dan terpadu diperlukan untuk menangani pelaksanaan proyek dengan
baik, atau paling tidak memperkecil peluang timbulnya permasalahan dan mencegah
datangnya kesulitan. Konsep sistem yang dimaksud tidak lain adalah penataan serta
pengorganisasian sesuai dengan siklus manajemen pada setiap tahapan kegiatan yang
berlangsung selama proyek berjalan. Tahapan yang berlaku dalam pembangunan proyek
mengacu pada prinsip “SIDCOM” (Survey (Survei), Investigation (Investigasi), Design
(Desain), Construction (Konstruksi), Operation (Operasi), and Maintenance
(Pemeliharaan)). Penjabarannya adalah sebagai berikut:
1. Survei dan Investigasi
Merupakan kegiatan dalam manajemen proyek yang pertama kali
dilakukan oleh perencana proyek yang mencakup kegiatan lapangan seperti:
- Survei pada calon lokasi proyek dan daerah yang terkait dengan proyek
- Observasi daerah proyek
- Investigasi permasalahan yang ada di lokasi proyek dan daerah terkait.
Hal ini mencakup masalah teknis (mekanika tanah, geologi, geodesi)
maupun non teknis (sosial, budaya, demografi, ekonomi, dan lainnya)
- Pengukuran untuk mendapatkan data-data awal yang menunjang
perencanaan proyek konstruksi
- Dan lain-lain

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 14


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan
Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

2. Desain
Merupakan kegiatan berikutnya yang mencakup perencanaan teknis
proyek konstruksi, hasil dari kegiatan yang juga dilakukan perencana proyek
ini berupa:
- DED (Detail Engneering Design) atau gambar rencana dengan detil
- Rencana kerja dan syarat-syarat
- Daftar kuantitas/volume pekerjaan (Bill of Quantity)
- Rencana anggaran biaya
- Metode pelaksanaan
- Rencana pemeliharaan
- Dokumen terkait lainnya
3. Konstruksi
Adalah kegiatan inti dari manajemen proyek dimana pembangunan
suatu konstruksi mulai dilakukan. Pada tahap ini untuk Waduk Gondang
mencakup pekerjaan-pekerjaan seperti
- Pekerjaan persiapan (mobilisasi, pembuatan fasilitas proyek, dll)
- Pekerjaan tanah (galian, timbunan)
- Pekerjaan struktur (beton pada bangunan pelimpah, jalan akses, dll)
- Perbaikan pondasi (grouting)
- Pekerjaan mekanikal dan elektrikal
- Pekerjaan instrumentasi dan meteorologi
- Pekerjaan akhir
Kegiatan konstruksi dilakukan oleh kontraktor pelaksana yang memenuhi
syarat pada tahap pelelangan proyek (procurement) yang dilakukan pihak
pemilik proyek dan dibantu oleh konsultan supervisi yang ditunjuk pemilik
proyek untuk hal pengawasan, konsultasi, dan lainnya.
4. Operasi
Adalah kegiatan pasca-konstruksi dimana konstruksi yang sudah dibangun
telah digunakan sesuai fungsinya. Operasi bangunan dilakukan oleh pihak
yang sebelumnya merupakan pemilik proyek.
5. Pemeliharaan

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 15


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan
Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

Merupakan kegiatan yang dilakukan dalam masa operasi berupa perbaikan,


pengaturan ulang, pembersihan dan lain sebagainya. Tujuan pemeliharaan
agar operasi dari bangunan tetap berjalan dengan baik sesuai fungsi dan umur
kegunaannya.
2.4.1 Sistem Kontrak

Kontrak tertulis dengan surat perjanjian kerja diadakan untuk melaksanakan


suatu pekerjaan proyek pembangunan antara pemilik proyek dengan kontraktor
pelaksana. Sistem yang dipakai pada pembangunan Proyek Pembangunan Waduk
Gondang adalah Unit Price Contract (Kontrak Harga Satuan). Peraturan
Pemerintah No. 29 tahun 2000 Pasal 21 ayat (2) mengatakan “Kontrak kerja
konstruksi dengan bentuk imbalan Harga Satuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20 ayat (3) huruf a angka 2 merupakan kontrak jasa atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang
pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis
tertentu yang volume pekerjaannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama
atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan Penyedia Jasa”.

2.4.2 Sistem Koordinasi Pelaksanaan Pekerjaan


Koordinasi merupakan salah satu unsur dalam proses manajemen.
Koordinasi dalam suatu proyek sangat diperlukan agar setiap pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan pencapaian hasil serta masalah-masalah
yang timbul dapat segera diketahui dan diatasi.
Sistem koordinasi dalam pelaksanaan proyek, tukar menukar informasi,
penyampaian perintah, maupun koordinasi secara langsung dilakukan melalui
rapat-rapat yang berupa :
1. Rapat Koordinasi
Rapat-rapat koordinasi dilaksanakan secara periodik (mingguan) bersama
supervisor SNVT, konsultan supervisi, dan kontraktor untuk masing-masing
bagian pelaksanaan pekerjaan. Membahas pencapaian kemajuan mingguan,
permasalahan yang timbul, serta penanganannya di tingkat pelaksana.

2. Rapat Intern Kontraktor


Rapat intern kontraktor merupakan rapat di dalam organisasi kontraktor

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 16


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan
Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

dan diadakan sewaktu-waktu atau atas inisiatif kepala proyek. Tujuan utama
rapat ini adalah penyampaian informasi kondisi pelaksanaan di lapangan dan
koordinasi dengan kepala proyek.

3. Rapat Intern Owner


Rapat intern owner merupakan rapat di dalam organisasi pemilik proyek
(owner) sendiri dan diadakan setiap adanya kedatangan Tim Penilai Kementrian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang biasanya memantau
perkembangan proyek.

4. Rapat Intern Konsultan


Rapat intern konsultan merupakan rapat di dalam organisasi konsultan
sendiri dan diadakan sewaktu-waktu atau inisiatif Kepala Konsultan. Tujuan
utama rapat ini adalah penyampaian informasi kondisi pelaksanaan di lapangan
dan koordinasi dengan Kepala Konsultan.

Rapat insidentil ( special meeting ) dilakukan bila dalam pelaksanaan


terjadi hal-hal di luar perencanaan dan bila terdapat masalah yang dapat
menyebabkan pekerjaan terhambat atau terhenti.
2.4.3 Laporan Hasil Pekerjaan
Semua aktivitas kegiatan pekerjaan di lapangan dicatat di pada laporan,
berupa rencana dan realisasi pekerjaan untuk kepentingan pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan. Semua pelaporan harus dibuat oleh
kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas yang disetujui oleh pemilik proyek.
Laporan hasil pekerjaan yang dibuat berupa laporan harian (daily report), laporan
mingguan (weekly report) dan laporan bulanan (monthly report).
Laporan harian berisikan laporan hasil pekerjaan yang difokuskan pada
pekerjaan apa yang dilaksanakan pada satu hari pekerjaan beserta data lainnya.
Laporan mingguan dibuat setiap minggu, terdiri dari rangkuman laporan harian,
yang fokus pada rencana pekerjaan dan realisasinya pada pekerjaan proyek.
Sedangkan Laporan bulanan dibuat setiap bulan, terdiri dari rangkuman laporan
mingguan, difokuskan sebagai laporan untuk penagihan atas biaya pekerjaan.
Foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang dapat
memperlihatkan pada kondisi 0 %, 50 % dan 100 % dibuat untuk merekam

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 17


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan
Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

kegiatan pelaksanaan proyek. Selain itu, Berita Acara Perhitungan Volume Akhir
Pekerjaan ( MC-100 % ) juga harus dibuat laporannya.

2.4.4 Sistem Pembayaran


Sumber dana pekerjaan Pembangunan Waduk Gondang adalah dana
APBN secara multiyears (tahun jamak). Sistem pembayaran dilakukan dengan
sistem angsuran dengan besar maksimal sesuai dengan prestasi yang telah dicapai
dalam pelaksanaan. Tiap pengajuan pembayaran angsuran disertai Berita Acara
Termijn yang dibuat oleh Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM) dan diketahui oleh pengguna anggaran dan dilampiri Laporan Bulanan
yang disahkan oleh Pengawas Lapangan yang bersangkutan.

2.4.5 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Kesehatan dan keselamatan kerja di proyek sangat penting artinya bagi


kelangsungan pelaksanaan pekerjaan. Tujuan pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di proyek adalah untuk mengatur tata cara dalam
mengendalikan aktivitas-aktivitas yang mempunyai resiko kecelakaan dalam
pelaksanaan proyek.
Berdasarkan Undang-Undang No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan
Kerja, kontraktor secara umum harus melaksanakan syarat-syarat keselamatan
kerja seperti :
1. Mencegah dan menanggulangi bahaya kecelakaan, kebakaran, ledakan,dan
lain-lain.
2. Menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan yang benar, seperti suhu
mencukupi, penerangan malam hari, pengamanan proyek, penyiapan alat
perlindungan diri bagi pekerja, dan lain-lain.
Fasilitas K3 yang disediakan pihak kontraktor dalam pelaksanaan
pekerjaan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Peralatan Kesehatan (Kotak P3K)


Pengadaan dan penempatan disesuaikan dengan area yang beresiko
kecelakaan, yaitu kantor, kantin, batching plant, gudang. Isi Kotak P3K

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 18


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan
Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

minimal berisi obat merah (yodium), obat pembersih luka, alkohol, kapas,
kain kasa steril, plester, obat-obat generik dan obat-obat umum yang bersifat
sebagai pengobatan sementara.

2. Rambu-rambu Pengaman dan Peringatan


Rambu-rambu, tanda-tanda peringatan, dan peraturan-peraturan
ditempatkan sesuai dengan area, daerah, atau lintasan-lintasan yang
mempunyai resiko kecelakaan ataupun yang berpotensi akan terjadi
kecelakaan. Contoh area gudang, kantor direksi keet, jalan akses, daerah-
daerah tertentu yang wajib menggunakan helm dan sepatu pelindung, dan
sebagainya. Contoh pemasangan rambu-rambu tersebut seperti tampak pada
Gambar 2.7 dan Gambar 2.8 berikut.Gambar 2.8 Contoh Rambu K3

Gambar 2.9 Rambu Peringatan

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 19


LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pekerjaan Main Dam Pada Proyek Pembangunan
Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar

3. Perlindungan
Jasa perlindungan dan asuransi dalam sebuah proyek perlu diikutsertakan
untuk mengurangi resiko kerugian pengobatan yang harus ditanggung
apabila terjadi sebuah kecelakaan. Perlindungan proyek pembangunan
Waduk Gondang ini dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan

Gambar 2.10 Tanda Layanan BPJS Kesehatan

Muhammad Iqbal AE, NIM. 21010111130060 II - 20

Anda mungkin juga menyukai