BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Travelator
Travelator adalah eskalator yang memiliki pijakan horizontal, memiliki
mekanisme konstruksi yang serupa dengan konveyor. Travelator berfungsi
mengangkut manusia atau objek lain dari satu tempat ke tempat lain.
Travelator umumnya dipasang secara horizontal dan dipasang dengan bidang
kemiringan tertentu. Travelator sering dipasang secara berpasangan seperti
arah naik dan turun. Aplikasi travelator ini dipasang pada pusat perbelanjaan,
bandara, dan tempat lain yang membutuhkan pergerakan dengan pijakan datar.
Konstruksi travelator ditunjukkan pada gambar II.1
II-1
II-2
Tabel II. 1 Contoh standar konstruksi travelator
(sumber : DOOPLER, 2008)
Keterangan
P = Daya (Watt),
V= Tegangan (Volt)
I= Arus (Ampere)
t = Waktu (sekon).
Penghematan yang dapat dilakukan pada travelator adalah menambahkan
beberapa teknologi yang membuat sistem travelator lebih hemat, sepert
menambahkan program low speed mode dan stop mode. Untuk melihat
perbandingan dari penggunaan daya dan penghematan yang dapat dilakukan,
berikut ini adalah grafik karakteristik dari masing – masing kondisi travelator.
II-3
TRANSIENT STARTING
ACCELERATION PERIOD
CONSUMPTION
ACTIVE POWER (kW)
LOW SPEED MODE
CONSUMPTION
STAND BY
CONSUMPTION
STOP MODE
TIME (s)
II-4
diterapkan pada tempat yang beroperasi selama 24 jam seperti hotel dan kereta
bawah tanah. Penerapan stop mode ini akan sangat berdampak baik pada
penghematan energi travelator, karena ketika ada penumpang yang
menggunakan, travelator hanya mengubah kondisi menjadi normal speed
II.3 Sensor Infrared
Inframerah (infrared) merupakan sinar elektromagnet dengan panjang
gelombang yang melebihi cahaya tampak, yaitu berkisar di 700 nm hingga 1
mm. Inframerah merupakan cahaya yang tidak tampak, tetapi jika dilihat
dengan dengan spektroskop cahaya, radiasi cahayanya akan nampak pada
spektrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang
cahaya merah.
Adjustable infrared switch digunakan pada tugas akhir ini, komponen ini
merupakan perangkat yang memiliki pemancar (transmitter) dan penerima
(receiver) yang berada pada sensor saklar photoelectric. Sensor ini memiliki
jangkauan cukup panjang yang berkisar 3 – 80 cm. Pada travelator, sensor ini
diletakkan pada pijakan arah naik. Maka objek yang akan naik travelator dapat
dideteksi ketika objek tersebut memotong garis cahaya dari sensor.
II-5
Cara kerja sensor pada alat adalah ketika dalam kondisi normal sensor
menghasilkan logika nol, tetapi ketika cahaya terhalang maka nilai logika satu
(on off). Logika nol adalah kecepatan lambat, sedangkan logika satu adalah
kecepatan normal.
II.4 Arduino
Arduino merupakan papan mikrokontroler yang pada awalnya dibuat oleh
perusahaan bernama Smart Projects. Papan mikrokontroler ini dapat dibuat
oleh siapa saja atau dapat disebut “open source”. Memiliki fungsi untuk
Arduino uno digunakan pada tugas akhir ini. Berikut ini adalah penjelasan
dari bagian – bagian arduino uno,
a. Port USB
Port USB berfungsi sebagai koneksi yang menghubungkan Arduino
Uno dengan komputer/ laptop dengan menggunakan sepasang kabel
USB.
II-6
b. Port Catu Daya Eksternal
Port ini berfungsi untuk memasok sumber daya listrik Arduino Uno
apabila arduino tidak terhubung ke komputer/ laptop. Jika Arduino Uno
dihubungkan ke komputer/ laptop melalui kabel USB, Arduino
menerima pasokan daya listrik dari komputer/ laptop.
c. Pin Digital
Pin Digital ditunjukkan dengan label 0 sampai dengan 13. Disebut pin
digital karena memiliki isyarat digital, yaitu berupa 0 atau 1. Dalam
praktiknya, nilai 0 berarti tegangan 0 V dan nilai 1 berarti tegangan 5 V.
d. Pin Analog
Pin Analog menunjukkan bahwa pin – pin ini mempunyai nilai yang
bersifat analog atau nilai yang berkesinambungan. Dalam program, nilai
setiap pin analog yang dihasilkan dari sensor adalah berkisar diantara 0
sampai dengan 1023.
e. Mikrokontroler
Mikrokontroler yang terdapat pada Arduino Uno adalah Atmega328,
maka dari itu disebut basis mikrokontroler Atmega328.
f. Bagian pelengkap
Terdapat dua pin yang bisa digunakan untuk memberikan catu daya ke
komponen elektronik yang digunakan dalam eksperimen atau
pembuatan alat, contohnya sensor jarak. Komponen – komponen
elektronik yang dapat dipasok catu daya dari arduino adalah komponen
yang memiliki spesifikasi tegangan dan arus kecil. Terdapat dua pin
yaitu 5V dan 3,3 V 50mA. Contohnya, motor DC yang membutuhkan
arus lebih dari 500 mA harus menggunakan catu daya sendiri.
Arduino Uno juga dilengkapi dengan static-access memory (SRAM)
berkapasitas 2 KB untuk menampung hasil pemrosesan data selama
Arduino dipasok catu daya, flash memory berkapasitas 32 KB untuk
menyimpan program yang dibuat, dan erasable programmable read-
only memory (EEPROM) untuk menyimpan program bawaan dari
Arduino Uno.
II-7
II.5 Motor penggerak
Motor yang digunakan pada tugas akhir ini adalah motor DC.
Berdasarkan sumber penguatannya, motor DC dibagi jenisnya menjadi:
a. Motor DC penguatan sendiri
Motor DC seperti ini memiliki penguatan magnet yang berasal dari motor
dc itu sendiri.
b. Motor DC penguatan terpisah
Motor DC seperti ini memiliki penguatan magnet diperoleh dari sumber
DC diluar motor. Motor DC penguatan terpisah ini memiliki kumparan
medan dan kumparan jangkar yang dicatu dari sumber terpisah.
Pengaturan tegangan pada motor ini terletak pada kumparan jangkar.
II-8
v
v
r
a. Laju linier
Waktu yang diperlukan oleh sebuah titik menempuh satu kali putaran
penuh dari suatu titik kembali ke titik tersebut lagi adalah T, atau disebut
dengan satu periode. Panjang lintasan yang ditempuh adalah s, dalam hal
ini adalah satu keliling lingkaran. Maka dapat ditulis laju linier v sebagai
berikut,
panjang lintasan
laju linier = selang waktu tempuh ................................................. (II.5)
2πr
v= ..................................................................................... (II.6)
T
keterangan :
v = laju linier (meter/sekon atau disingkat (m/s),
r = Jari - jari (meter),
T = periode (sekon).
b. Kecepatan angular
Pada gerak melingkar beraturan, besar sudut yang ditempuh (θ) oleh suatu
partikel untuk selang waktu (Δt) yang sama adalah tetap. Besaran sudut
yang ditempuh dinyatakan dalam radian.
2 𝜋 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 = 360o ...................................................................................................... (II.7)
180o
1 radian = ......................................................................... (II.8)
𝜋
Karena selama satu periode (T) besar sudut yang ditempuh adalah 2 π rad
atau 360°, maka kecepatan sudut/ kecepatan anguler (ω) dapat dituliskan
menjadi :
II-9
sudut tempuh
kecepatan anguler = waktu tempuh ........................................... (II.9).
keterangan :
ω = kecepatan anguler (radian/sekon atau disingkat rad/s),
T = periode (sekon).
Satuan lainnya yang biasa digunakan untuk menyatakan laju putaran dari
sebuah motor adalah rotation per minutes atau rpm.
c. Hubungan laju linier dan kecepatan angular
Jika dihubungkan satuan-satuan persamaan – persamaan di atas akan
diperoleh:
2𝜋𝑟 2𝜋
v= atau ω = 𝑟 ............................................................. (II.11)
𝑇 𝑇
v = ω r ..................................................................................... (II.12
v = (2 𝜋 𝑛) r ........................................................................... (II.13)
keterangan :
v = kecepatan linier (m/s),
ω = kecepatan anguler (rad/s),
r = jari-jari (m).
Dengan rumus di atas maka dapat di konversi kecepatan putar motor (n)
menjadi kecepatan translasi/ kecepatan linier (m/s).