Anda di halaman 1dari 9

INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP PERILAKU

KOMUNIKASI

Sharen Gifary dan Iis Kurnia N.


Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom
iiskurnia@telkomuniversity.ac.id

ABSTRAK

Smartphone adalah sebuah media baru dalam proses komunikasi. Smartphone tidak lagi digunakan
hanya untuk media komunikasi tetapi mulai dilirik oleh beberapa perusahaan pembuat smartphone untuk
dijadikan media hiburan dan edukasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji pengaruh
intensitas penggunaan smartphone terhadap perilaku komunikasi. Penelitian ini melibatkan satu variabel
independen yaitu intensitas penggunaan smartphone (X) dan satu variabel dependen yaitu perilaku komunikasi
(Y). Data primer dikumpulkan melalui metode survei terhadap 100 responden dengan menggunakan pendekatan
insidental sampling. Penelitian ini merupakan penelitian kausal dan deskriptif dengan metode kuantitatif kepada
100 responden yang berasal dari pengguna smartphone. Teori yang digunakan di antaranya Teori Komunikasi,
New Media, Terpaan Media, Psikologi Komunikasi, dan Teori Ketergantungan. Teknik analisis data yang
digunakan adalah Analisis Regresi Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan
intensitas penggunaan smartphone berpengaruh signifikan terhadap perilaku komunikasi sebesar 55,4% dan
sisanya sebesar 44,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci : intensitas, smartphone, perilaku komunikasi

ABSTRACT

Smartphone is a new media in the communication process. Smartphones are no longer used simply as
communication media but are seen by some manufacturers of smartphones as a medium of entertainment and
education. This study aims to identify and test the effect of the intensity of the use of smartphones on the users‟
behavior of communication. This study involves an independent variable, i.e. intensity of the use of Smartphone
(X) and a dependent variable, i.e. behavior of communication (Y). Primary data were collected through a
survey of 100 respondents using incidental sampling approach. This study is causal and descriptive with a
quantitative method performed on 100 respondents who are Smartphone users. The theories used are, among
others, the Theory of Communication, New Media, Media Exposure, Psychology of Communication and Theory
of Dependency. The data analysis technique used is Simple Regression Analysis. The results showed that
partially and simultaneously the intensity of the use of Smartphone has had a significant effect on the behavior
of the communication.

Keywords: intensity, smartphone, communication behavior

PENDAHULUAN Internet Trends Kleiner Perkins Caufield &


Saat ini pengguna smartphone di Byers's tersebut bahkan menyebutkan angka
Indonesia terus meningkat. Sebuah lembaga yang tinggi, yaitu pengguna rata-rata
riset menyebutkan bahwa Indonesia berada mengecek ponselnya 150 kali dalam sehari.
di peringkat kelima daftar pengguna smart- Jika diakumulasi, dalam satu minggu rata-
phone terbesar di dunia. Data tersebut rata orang bisa menggunakan smartphone-
dilansir oleh Horace H. Dediu melalui nya lebih dari 1.050 kali. (kompas.com)
blognya, asymco.com. Pada laman Hal ini tentu menjadi faktor penentu
detik.com tertulis jika populasi Android berubahnya perilaku individu dalam kegiatan
telah mrncapai lebih dari 1 miliar, sehari-hari khususnya dalam berkomunikasi
sedangkan iOS mencapai 700 juta. dengan individu lain karena perilaku
Temuan Locket senada dengan komunikasi me-netapkan siapa bicara de-
hasil studi serupa yang dilaporkan oleh ngan siapa, tentang apa, dan bagaimana.
ABC News pada akhir Mei 2013. Laporan Perubahan mengenai perilaku individu dapat

170
172
171.....Jurnal Sosioteknologi Volume 14, Nomor 2, Agustus 2015

dipengaruhi salah satunya oleh lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk


Untuk menghindari perubahan perilaku ke mengetahui dan menganalisis intensitas
arah yang buruk, seseorang harus dapat penggunaan smartphone, menganalisis peri-
memosisikan diri dalam suatu lingkungan di laku komunikasi pengguna smartphone, dan
era yang kini teknologinya serba canggih. mengetahui pengaruh intensitas penggunaan
Pada kenyataannya, penggunaan Smartphone terhadap perilaku komunikasi di
smartphone memang sangat meme-ngaruhi kalangan mahasiswa Program Studi Ilmu
perilaku komunikasi individu. Kini smart- Komunikasi Universitas Telkom.
phone sudah menjadi media komunikasi Secara etimologi, istilah ko-
pokok. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan munikasi berasal dari bahasa latin
kenyataan di lapangan. Semua orang pasti “communication”. Istilah ini bersumber dari
tidak bisa lepas dari gadget, baik dalam kata“communis” yang berarti sama, yaitu
berkomunikasi ataupun sekadar mengunggah sama makna atau sama arti. Jadi, komunikasi
di media sosial. Hal tersebut memperlihatkan terjadi apabila terdapat kesamaan makna
bahwa intensitas penggunaan smartphone mengenai suatu pesan yang disampaikan
berpengaruh terhadap perubahan perilaku oleh komunikator dan diterima oleh
individu. komunikan (Effendy, 2003).
Oleh karena itu, hal ini perlu diuji
menggunakan beberapa teori di antaranya New Media
teori komunikasi yang berkaitan dengan Media baru atau new media
proses komunikasi beberapa individu, teori merupakan istilah yang dipakai untuk semua
new media yang terkait dengan media yang bentuk media komunikasi massa yang
digunakan oleh individu dalam ber- berbasis teknologi komunikasi dan infor-
komunikasi, dan teori terpaan media yang masi. Media baru yang memiliki ciri tersebut
menyangkut penggunaan media dalam ber- adalah internet. Internet adalah jaringan
komunikasi yang fokus pada frekuensi, kabel dan telepon satelit yang meng-
durasi, dan isi. Selain itu, digunakan pula hubungkan komputer (Vivian, 2008)
teori psikologi komunikasi yang melihat Menurut Khoirunnisa (2014), new
perubahan psikologi individu dalam ber- media atau media baru mengaplikasikan
komunikasi menggunakan media, dan teori teknologi Web 2.0 yang sangat mendukung
ketergantungan yang melihat ketergantungan perkembangan media sehingga banyak me-
sikap individu setelah menggunakan media dia lama yang melakukan transformasi
tersebut dalam berkomunikasi. menuju media baru.
Berdasarkan latar belakang ma-
salah di atas, penulis mengidentifikasi Terpaan Media
beberapa masalah sebagai berikut. Terpaan media merupakan kegiatan
1. Seberapa besar intensitas peng-gunaan menerima (membaca, mendengar, me-
smartphone di kalangan mahasiswa nonton) pesan (secara aktif/ pasif). Pe-
Program Studi Ilmu Komunikasi Uni- nerima pesan secara aktif melibatkan per-
versitas Telkom? hatian. Terpaan media menjelaskan peng-
2. Bagaimana perilaku komunikasi peng- gunaan jenis media meliputi media audio,
guna smartphone di kalangan mahasiswa audiovisual, media cetak, dan sebagainya.
Program Studi Ilmu Komunikasi Uni- Frekuensi penggunaan media mengumpul-
versitas Telkom? kan data khalayak tentang berapa kali
3. Seberapa besar pengaruh intensitas mengakses media dalam satu minggu, satu
penggunaan smartphone terhadap peri- bulan, atau satu tahun. Sementara itu, durasi
laku komunikasi di kalangan mahasiswa penggunaan media dapat dilihat dari lama-
Program Studi Ilmu Komunikasi Uni- nya khalayak menggunakan media tersebut.
versitas Telkom?
Sharen Gifary & Iis Kurnia N.: Intensitas Penggunaan Smartphone…..172

Psikologi Komunikasi Teori ketergantungan adalah teori


Psikologi komunikasi diartikan se- tentang komunikasi massa yang me-
bagai ilmu yang berusaha menguraikan, nyatakan bahwa ketika seseorang semakin
meramalkan, dan mengontrol peristiwa bergantung pada suatu media untuk me-
mental dan behavioral. Psikologi digunakan menuhi kebutuhannya, media tersebut men-
untuk mendukung tercapainya komunikasi jadi semakin penting untuk orang itu
yang efektif dan efisien. Kegagalan (Saverin and Tankard, 1992). Teori ini
komunikasi dapat terjadi bila pesan yang diperkenalkan oleh Sandra Ball-Rokeach
dikomunikasikan tidak diterima secara dan Melvin Defleur. Mereka memper-
cermat. Psikologi memiliki empat pen- kenalkan model yang menunjukkan
dekatan yang dominan, di antaranya psiko- hubungan integral tak terpisahkan antara
analisis, behaviorisme, psikologi kognitif, pemirsa, media, dan sistem sosial yang
dan psikologi humanis. besar.

Teori Ketergantungan

Intensitas Komunikasi

1. Frekuensi saat berkomunikasi


2. Durasi yang digunakan untuk
berkomunikasi
3. Perhatian yang diberikan pada saat
berkomunikasi
4. Keteraturan dalam berkomunikasi
5. Tingkat keluasan pesan saat berkomunikasi
6. Tingkat kedalaman pesan saat
berkomunikasi

Sumber: DeVito (2009)


Dalam penelitian Intensitas Penggunaan BlackBerry
Messanger Terhadap Efektivitas Komunikasi (Riani
Sabilliani:2012)

Intensitas
penggunaan Perilaku
Smartphone (X) Komunikasi (Y)
1. Frekuensi 1. Afektif
2. Durasi 2. Kognitif
3. Isi 3. Konatif
Sumber: Ardianto & Sumber: Rakhmat
Erdinaya (2004) & (2007:34)
Rakhmat (2005)

Gambar 1 Kerangka Penelitian


173.....Jurnal Sosioteknologi Volume 14, Nomor 2, Agustus 2015

Dari kerangka penelitian yang dibuat, dapat


terlihat bahwa terdapat subvariabel di
antaranya frekuensi, durasi, dan isi. Variabel
Keterangan:
tersebut merupakan variabel X yaitu inten-
Α : Cronbach‟s coefficient alpha
sitas penggunaan smartphone yang dapat
k : jumlah pecahan atau banyaknya
memengaruhi variabel Y yaitu perilaku
butir pertanyaan
komunikasi yang di dalamnya terdapat
subvariabel di antaranya afektif, kognitif, : total varian butir
dan konatif. : total varian

METODE Hipotesis Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode Ho :Intensitas penggunaan Smartphone
deskriptif. Untuk penelitian lebih lanjut, tidak berpengaruh terhadap perilaku
analisis dilakukan dengan menggunakan komunikasi.
metode analisis kuantitatif. Penelitian ini Ha :Intensitas penggunaan Smartphone
juga termasuk causal research. Populasi berpengaruh terhadap perilaku ko-
penelitian adalah mahasiswa Program Studi munikasi.
Ilmu Komunikasi Universitas Telkom yang
menggunakan smartphone. Teknik Analisis Data
Jumlah mahasiswa Program Studi Analisis Deskriptif
Ilmu Komunikasi Universitas Telkom Menurut Sekaran (2006), analisis
sampai bulan Januari 2015 sebanyak 1187. deskriptif digunakan untuk mengetahui dan
Dalam penelitian kali ini digunakan tingkat agar dapat menjelaskan karakteristik variabel
kesalahan sebesar 10% sehingga sampel yang diteliti dalam suatu situasi.
yang diperlukan adalah 100 orang.
Uji Asumsi Klasik
Uji Validitas Langkah awal analisis regresi adalah
Valid berarti instrument tersebut dapat pemeriksaan terhadap asumsi yang menguji
digunakan untuk mengukur apa yang hendak normalitas residual, tidak adanya problem
diukur (Sugiyono, 2009). Dalam uji validitas heterokedastisitas pada residual, multi-
dapat digunakan rumus teknik korelasi kolinearitas, dan tidak adanya problem auto-
product moment. Menurut Umar (2008) korelasi pada residual (Yamin dan
Kurniawan, 2009).

Analisis Regresi Sederhana


Menurut Riduwan (2009) uji regresi
sederhana adalah untuk meramalkan (mem-
Nilai r tabel dengan tingkat prediksi) variabel terikat (Y) bila variabel
signifikansi (α) sebesar 5% dengan n=30 bebas (X) diketahui. Regresi sederhana dapat
adalah 0,361 sehingga dalam penelitian ini dianalisis karena didasari oleh hubungan
instrumen dikatakan valid apabila r hitung > fungsional atau hubungan sebab akibat
0,361 (kausal) variabel bebas (X) terhadap variable
terikat (Y).
Uji Reliabilitas
Dalam pengambilan keputusan Uji Hipotesis Parsial (Uji-T)
reliabilitas, suatu instrumen dikatakan Menurut Ghozali (2011) uji parsial
reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih digunakan untuk mengetahui pengaruh se-
besar dari 0,6 (Ghozali, 2001). tiap variabel independen terhadap variabel
Rumus untuk menghitung koefisien dependen.
reliabilitas instrumen dengan menggunakan Dalam penelitian ini diperoleh t hi-
Cronbach Alpha adalah sebagai berikut. tung=10,987. Karena t hitung (11,888) > t
Sharen Gifary & Iis Kurnia N.: Intensitas Penggunaan Smartphone…..174

tabel (1,660), Ho ditolak. Artinya, terdapat paling aktif mengecek gadget-nya antara
pengaruh variabel intensitas penggunaan pukul 05.00 sore hingga 08.00 malam.
smartphone terhadap perilaku komunikasi.
Variabel Intensitas Penggunaan Smart-
Koefisien Determinasi phone (X)
Dalam analisis regresi, koefisien Dalam mengukur intensitas peng-
determinasi dijadikan dasar dalam menentu- gunaan smartphone, peneliti menggunakan
kan besarnya pengaruh variabel bebas variabel intensitas. Indikator yang terdapat
terhadap variabel terikat. pada variabel intensitas penggunaan smart-
Berdasarkan hasil uji koefisien deter- phone yaitu frekuensi, durasi, dan isi. De-
minasi, diketahui bahwa R sebesar 0,744 dan ngan nilai rata-rata presentase sebesar 69%,
R square (R2) adalah 0,554. Angka tersebut berdasarkan garis kontinum, dapat disimpul-
digunakan untuk melihat besarnya pengaruh kan bahwa indikator yang terdapat pada
intensitas penggunaan smartphone terhadap variabel intensitas penggunaan smartphone
perilaku komunikasi secara simultan. termasuk kategori baik.
Angka tersebut menunjukkan ko-
efisien determinasi (KD) sebesar 55,4%. Hal Variabel Perilaku Komunikasi (Y)
ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang Untuk mengukur perilaku ko-
terdiri atas intensitas penggunaan smart- munikasi, peneliti menggunakan variabel
phone terhadap perilaku komunikasi sebesar perilaku komunikasi. Indikator yang terdapat
55,4% sedangkan sisanya 44,6% dijelaskan pada variabel perilaku komunikasi yaitu
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam afektif, kognitif, dan konatif. Dengan nilai
penelitian ini. rata-rata presentase sebesar 77%, berdasar-
kan garis kontinum dapat disimpulkan
HASIL DAN PEMBAHASAN bahwa indikator yang terdapat pada variabel
Karakteristik Responden perilaku komunikasi termasuk kategori baik.
Berdasarkan hasil penelitian, diper-
oleh data yaitu pengguna smartphone di- Pengaruh Intensitas Penggunaan Smart-
dominasi oleh wanita. Hal ini sesuai dengan phone Terhadap Perilaku Komunikasi
hasil penelitian Nielsen On Device Meter Data membuktikan bahwa intensitas
(ODM) pada Februari 2014 tentang perilaku penggunaan smartphone berpengaruh ter-
wanita yang cenderung menghabiskan waktu hadap perilaku komunikasi. Tanggapan
lebih banyak untuk menggunakan smart- responden menunjukkan bahwa mereka rata-
phone dibandingkan pria. Wanita bisa meng- rata menggunakan smartphone dengan fre-
habiskan waktu 140 menit per hari, sedang- kuensi dan durasi yang tinggi. Selain itu,
kan pria hanya menghabiskan waktu 43 konten yang digunakan pun beragam, mulai
menit dalam sehari. Dari segi usia, pengguna dari jejaring sosial, game, video, foto, musik,
smartphone didominasi usia 20-22 tahun. e-mail, SMS, telepon, dan chatting online.
Usia ini merupakan usia produktif dan di- Responden pun mengakui bahwa hal ini
sebut sebagai digital natives. Digital natives berpengaruh terhadap perilaku komunikasi
berarti generasi yang lahir dan hidup di era mereka. Mereka mengakui bahwa mereka
internet yang serba digital dan terkoneksi. menggunakan smartphone karena ingin
Pada usia ini orang cenderung mencari memperoleh pengalaman baru, ingin men-
hiburan dan informasi dari media online, dapatkan respon, dan ingin diakui oleh
salah satunya menggunakan smartphone. lingkungan sekitar. Selain itu, responden
Selain itu, mayoritas responden dominan juga mengakui bahwa smartphone bisa
menggunakan smartphone pada pukul 17.00- membentuk mereka menjadi pribadi yang
19.59. Hal ini diperkuat oleh riset yang gemar bersosialisasi sehingga smartphone
ditemukan oleh Locket pada Mei 2013 yang kini menjadi bagian dari gaya hidup mereka.
menyebutkan bahwa pengguna smartphone
175.....Jurnal Sosioteknologi Volume 14, Nomor 2, Agustus 2015

SIMPULAN 10,987 yang memiliki arti terdapat


Berdasarkan hasil penelitian pada bab pengaruh antara variabel intensitas
sebelumnya serta pembahasan mengenai penggunaan smartphone terhadap peri-
pengaruh intensitas penggunaan Smartphone laku komunikasi. Selanjutnya, berdasar-
terhadap perilaku komunikasi, dapat ditarik kan analisis deskriptif secara keseluruh-
simpulansebagai berikut. an, variabel perilaku komunikasi me-
1. Berdasarkan analisis deskriptif, tang- miliki presentase lebih besar disbanding-
gapan responden terhadap intensitas kan dengan variabel intensitas pengguna-
penggunaan smartphone mencapai nilai an smartphone, dengan nilai 77% untuk
69%. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel perilaku komunikasi dan 69%
intensitas penggunaan smartphone ter- untuk variabel intensitas penggunaan
masuk dalam kategori tinggi berdasarkan Smartphone. Hal ini menunjukkan
rata-rata persentase total tanggapan bahwa intensitas penggunaan smart-
responden terhadap variabel intensitas phone memang memengaruhi perilaku
penggunaan smartphone. Jika dilihat komunikasi.
rata-rata persentase subvariabel, aspek
yang memiliki nilai paling tinggi yaitu SARAN
aspek isi dengan nilai persentase 70%. Berdasarkan simpulan hasil peneliti-
Hal itu berarti responden menggunakan an mengenai pengaruh intensitas pengguna-
hampir seluruh isi atau konten yang an smartphone terhadap perilaku komu-
terdapat di dalam smartphone. nikasi, peneliti mengajukan beberapa saran
2. Perilaku komunikasi pengguna berke- yang dapat dijadikan solusi permasalahan
yakinan bahwa penggunaan smartphone dan dapat menjadi bahan pertimbangan di
tersebut sangat baik. Baik berupa
masa mendatang antara lain adalah sebagai
kesadaran mengenai manfaat pengguna-
berikut.
an smartphone dalam mendapatkan
informasi serta dalam membuka wawas- Saran Akademis
an tentang pengetahuan baru. Berdasar- Dengan adanya hasil penelitian ini,
kan analisis deskriptif, tanggapan peneliti menyarankan kepada peneliti lain-
responden terhadap perilaku komunikasi nya yang ingin mengadakan penelitian
mencapai nilai 77%. Hal tersebut dengan topik yang sama agar mengom-
menunjukkan bahwa perilaku komuni- binasikan dengan teori lain yang tidak
kasi termasuk dalam kategori baik digunakan dalam penelitian ini. Selain itu,
berdasarkan rata-rata persentase total diharapkan peneliti lainnya dapat melihat
tanggapan responden terhadap variabel masalah dengan tidak dari satu sisi, namun
perilaku komunikasi yang mencakup dapat dilihat dari berbagai sisi.
aspek afektif, kognitif, dan konatif. Jika
dilihat rata-rata persentase subvariabel, Saran Praktis
aspek yang memiliki nilai paling tinggi Untuk para pengguna smartphone
yaitu aspek kognitif dengan nilai khususnya mahasiswa diharapkan tidak
persentase 87%. menggunakan smartphone dengan frekuensi
3. Terdapat pengaruh antara variabel yang terlalu sering dan durasi yang sangat
independen terhadap variabel dependen lama dalam mengakses konten jejaring
sebesar 55,4% yang didapat melalui uji sosial, game, video, foto, musik, e-mail,
koefisien determinasi. Artinya, intensitas SMS, telepon, dan chatting online. Hal itu
penggunaan smartphone berpengaruh tidak boleh dilakukan karena secara teknis
sebesar 55,4% terhadap perilaku ko- bisa membuat usia smartphone menjadi
munikasi. Sementara itu, sisanya sebesar lebih pendek, selain itu juga bisa
44,6% dapat dijelaskan oleh variabel lain memengaruhi perilaku komunikasi peng-
yang tidak diteliti. Berdasarkan hasil uji guna Smartphone itu sendiri.
t, didapatkan hasil sebesar t hitung
Sharen Gifary & Iis Kurnia N.: Intensitas Penggunaan Smartphone…..176

DAFTAR PUSTAKA Effendy, Onong Uchyana, (1986). Ilmu


Buku: Komunikasi Teori dan Praktek.
A, W Gerungan. (1988). Psikologi Sosial. Bandung : Remaja Rosdakarya
Jakarta: Eresco _________________. (2003). Ilmu, Teori
Akbiyik, C. (2013). “Effect of Social dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
Networks on Social Life of Citra Aditya Bakti.
Undergraduate Student”. Middle Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program SPSS.
Eastern & African Journal of
Semarang: Badan Penerbit
Educational Research Universitas Diponegoro.
Alo Liliweri. (1991). Memahami Pesan Giandi, Ahmad Fajar. Mustikasari, Rd.
Komunikasi Massa Dalam Funny. & Suprapto, Hadi, (2012).
Masyarakat. Bandung: Citra Aditya Perilaku Komunikasi Pecandu Game
Bakti. Online Dengan Menggunakan Game
Anwar, Sanusi. (2011). Metode Penelitian Online.
Bisnis. Salemba Empat, Jakarta. Horrigan, John B. (2002). New Internet
Ardianto, Elvinaro & Lukiati Komala Users: What They Do Online, What
Erdinaya.(2004). Komunikasi Massa. They Don‟t, and Implications for the
Bandung: Simbiosa Rekatama „Net‟s Future.
Media. Khoirunnisa (2014). Pengaruh Twitter
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Ridwan Kamil Terhadap Sikap
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Followers.
(Edisi Revisi IV). Jakarta: Rineka Kriyantono, Rakhmat. (2008). Teknik
Cipta Prkatis Riset Komunikasi. Jakarta:
Arymami, Dian. (2012). “Saat Hati Kencana Prenada Media Group.
Terhubung Kabel Cinta, Kung, Lucy. (2008). Strategic Management
Romantika, dan Keintiman di Era in The Media: From Theory to
Media Baru”. Dalam Wisnu Martha Practice. SAGE Publications Ltd.
Adiputra (Ed.) Media Baru Studi London.
Teoretis & Telaah dari Perspektif L. Tubbs, Stewart & Sylvia Moss. (2000).
Politik dan Sosiokultural. Human Communication. Bandung:
Yogyakarta: FISIPOL UGM. Remaja Rosda Karya.
Barsky E, Purdon M. (2006) Introducing Miller, Katherine. (2001). Communication
Web 2.0: social networking and Theory : Perspectives, Processes,
social bookmarking for health and Contexts. USA : Library
librarians. Journal of the Canadian Congress Cataloging in Publication
Health Libraries Association. Data.
Borges, Bernie. (2009). Marketing 2.0: Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi
Bridging the Gap between Seller and Suatu Pengantar. Bandung: PT
Buyer throught Social Media Remaja Rosdakarya
Marketing. Tuscon, Arizona: Nurhayati, Iis Kurnia. Pramiyanti, Alila. &
Wheatmark. Putri, Yuliani Rachma. (2014).
Chen, G. M. (2011). Tweet This: A Uses Pengaruh Kemampuan Berbahasa
and Gratifications Perspective on Asing dan Intensitas Pemanfaatan
How ActiveTwitter Use Gratifies a Telepon Genggam Terhadap Tingkat
Need to Connect With Other. Keselamatan Kerja Tenaga Kerja
Computers in Human Indonesia.
BehaviorVol.27 O‟Reilly, Tim. (2007). What Is Web 2.0:
Devito, Joseph A. (2009). Essentials of Design Patterns and Business
Human Communication. Pearson Models for the Next Generation of
College Dision.
177.....Jurnal Sosioteknologi Volume 14, Nomor 2, Agustus 2015

Software. No. 4580. Munich Origins, Methods, And Uses In The


Personal RePEc Archive. Mass Media. New York, London:
Puspikasari, Ekky. (2013). Perilaku Longman.
Komunikasi Para Pengguna Media ______. (2005). Teori Komunikasi: Sejarah,
Sosial Path di Kalangan Metode, dan Terapan di Dalam
Mahasiswa Unikom Kota Bandung. Media Massa, Edisi Ke-5. Jakarta:
Rakhmat, Jalaluddin. (2005). Metode Kencana.
Penelitian Komunikasi. Bandung: _______. (2008). Teori Komunikasi:
PT. Remaja Rosda Karya. Sejarah, Metode, & Terapan di
_________________. (2007). Psikologi Dalam Media Massa. Terjemahan
Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Sugeng Hariyanto. Jakarta: Kencana.
Rosdakarya. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis.
Ravi, B.K. (2012). New Media, Culture and Bandung: CV. Alfabeta.
Society. Vol 2, No. 2. Academic _______. (2008). Metode Penelitian
Research International. Kombinasi (Mixed Method).
Riduwan. (2009), Metode dan Teknik Bandung: Alfabeta.
Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. _______. (2009). Metode Penelitian
Sabillihani, Riani. (2012). Pengaruh Kuantitatif Kualitatif dan R&B.
Intensitas Penggunaan BlackBerry Bandung: Alfabeta.
Messanger Terhadap Efektivitas _______. (2010), Statistika untuk Penelitian,
Komunikasi Remaja Dengan Bandung: Alfabeta.
Orangtua. _______. (2011). Metode Penelitian
Saraswati, Fitri. & Sulistyaningtyas, Ike Kuantitatif, kualitatif dan R & D.
Devi. (2013). Perilaku Komunikasi Bandung: Alfabeta.
Para Pengguna Media Sosial Path di _______. (2012). Metode Penelitian
Kalangan Mahasiswa Unikom Kota Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung. Bandung: CV Alfabeta.
Saraswati, Fitri. & Sulistyaningtyas, Ike Suharsaputra, Uhar. (2012). Metode
Devi. (2014). Pengaruh Intensitas Penelitian. Bandung: PT. Refika
Penggunaan Teknologi Komunikasi Aditama.
Terhadap Tingkat Keintiman Suharyadi., & Purwanto. (2009). Statistika
Komunikasi Interpersonal. untuk Ekonomi dan Keuangan
Sarwono. (1978). Modern. (Buku 1– Edisi 2). Jakarta:
http://definisipengertian.com/2012/pe Salemba Empat.
ngertian-definisi-mahasiswamenurut- Sunyoto, Danang. (2010). Teori, Kuesioner,
para-ahli/. Diakses 10 Februari 2015. dan Analisis Data Sumber Daya
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Manusia (Praktik Penelitian).
Penelitian Untuk Bisnis (buku 2 edisi Yogyakarta: CAPS (Center for
keempat. Jakarta: Salemba Empat. Academic Publishing Service).
____________. (2007). Metodologi Supangat, A. (2008). Statistik Dalam Kajian
Penelitian Untuk Bisnis (buku 1 edisi Deskriptif, Inferensi dan Parametrik.
4). Yogyakarta: Salemba Empat. Jakarta: Kencana Prenada.
Sendjaja, Sasa Djuarsa. (2002). Pengantar Umar, Husein. (2002). Metode Riset Bisnis.
Komunikasi. Jakarta: Pusat Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Penerbitan Universitas Terbuka. Utama..
____________________. (2005). Teori ___________. (2003). Metode Riset Perilaku
Komunikasi. Jakarta : Pusat Konsumen Data. Jakarta: Ghalia.
Penerbitan Universitas Terbuka. ___________. (2007). Metode Penelitian
Severin, Werner J. dan James W. Tankard, Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi
Jr. (1992). Communication Theories:
Sharen Gifary & Iis Kurnia N.: Intensitas Penggunaan Smartphone…..178

Kedelapan. Jakarta: Raya Grafindo


Persada.
___________. (2008). Metode Penelitian
untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi
Kedua. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Vivian, John. (2008). Teori Komunikasi
Massa, edisi Kedelapan (The Media
of Mass Communication, 8th edition).
Terj.Tri Wibowo B.S. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Wang, Q., Chen, W., & Liang, Y. (2011).
The Effects of Social Media on
College Students. MBA Student
Scholarship. Paper 5. Diakses 16
Februari 2014
Wiryanto.(2004). Pengantar Ilmu
Komunikasi. Jakarta: PT Grasindo.
Yamin, Sofyan., dan Kurniawan, Heri.
(2009). Structural Equation
Modeling: Belajar Lebih Mudah
Teknik Analisis Data Kuesioner
dengan Lisrel-PLS. Jakarta: Salemba
Infotek.

Non-Buku:
http://teknojurnal.com/
http://www.marketingprofs.com
http://ejournal.ilkom.fisip-
unmul.ac.id/
http://lontar.ui.ac.id/
http://library.fikom.unpad.ac.id/
http://jurnal-kommas.com/
http://www.emeraldinsight.com
http://scholar.google.com
http://kominfo.go.id
http://cellular-news.com
http://detik.com
http://suaramerdeka.com
http://kompas.com
http://okezone.com

Anda mungkin juga menyukai