Metode Penelitian :
8 Umi Yunianti ANALISIS EFISIENSI DAN Berdasarkan hasil analisis data Pemerintah desa dalam
EFEKTIVITAS terhadap efisiensi dan merencanakan
ANGGARAN PENDAPATAN efektivitas APBDesa Desa anggaran, terlebih dahulu
DAN BELANJA DESA Argodadi tahun anggaran memperhitungkan
(APBDesa) 2010 - 2013, dapat efisiensi dan efektivitas
disimpulkan bahwa efisiensi atas dana yang akan
kinerja keuangan tahun 2010 - dikelola, agar antara
2012 memiliki kecenderungan penggunaan dana dan
tidak efisien, sedang pada tujuan
tahun 2013 pada kriteria pembangunan desa dapat
kurang efisien. Dan secara tercapai maksimal.
keseluruhan kinerja keuangan Bagi pemerintah desa
tidak efisien dengan rata-rata sebaiknya dalam
tingkat efisiensi diatas 100% menyusun dan
yaitu sebesar 103,12%. merealisasikan APBDesa
Efektivitas kinerja keuangan perlu
tahun 2010 -2013 memiliki memperhatikan rasio-
kecenderungan sangat efektif rasio keuangan untuk
yaitu dengan rata-rata tingkat periode berikutnya
efektivitas sebesar 123,75%. sehingga dapat
meningkatkan
pendapatan desa,
pelayanan publik,
pembangunan desa, dan
mampu mensejahterakan
masyarakat.
9 Roni Tanjung, PENGARUH PARTISIPASI Teori : 1. Berdasarkan hasil jawaban Partisipasi dalam
April 2013 DALAM ANGGARAN DAN 1. Menurut Hendriksen (2005) dan responden, pada variabel anggaran, kejelasan
KEJELASAN Scott (2003) dapat digambarkan partisipasi dalam anggaran, sasaran anggaran dan
SASARAN ANGGARAN bahwa hubungan rakyat dengan item pertanyaan mengenai peran manajerial secara
SERTA PERAN MANAJERIAL pemerintah dapat dikatakan partisipasi pimpinan dalam simultan mempunyai
PENGELOLAAN sebagai hubungan keagenan, penyusunan anggaran pengaruh signifikan
KEUANGAN DAERAH yaitu hubungan yang timbul lembaga, mempunyai nilai terhadap kinerja
TERHADAP KINERJA karena adanya kontrak yang rata-rata terbesar yaitu 4,1 pemerintah. Hal ini
PEMERINTAH DAERAH ditetapkan oleh rakyat (sebagai dengan kategori sering, menunjukkan bahwa
(Studi Empiris pada principal) yang menggunakan dimana terdapat 52,5% semakin tinggi partisipasi
Pemerintah Provinsi pemerintah (sebagai agent) responden yang menjawab dalam anggaran,
Bengkulu) untuk menyediakan jasa yang sering, 28,8% responden kejelasan sasaran
menjadi kepentingan rakyat. yang menjawab sangat anggaran dan peran
2. .Berdasarkan Prospect theory sering, sisa 18,8% manajerial akan semakin
yang dikembangkan oleh menjawab kategori cukup, tinggi pula tingkat kinerja
Kahnerman dan Tversky (1979) sementara kategori jarang pemerintah dalam Satuan
memungkinkan seseorang dan sangat jarang 0%. Kerja Perangkat Daerah
untuk membuat pilihan dalam Demikian juga pada nilai (SKPD) Provinsi Bengkulu.
situasi di mana mereka harus rata-rata terendah, masih
memutuskan antara alternatif berada dalam kategori
yang melibatkan risiko, sering, yaitu berada pada
misalnya dalam keputusan item pertanyaan mengenai
keuangan. pengaruh pendapat
Variabel : responden pada saat
1. Partisipasi dalam Penganggaran anggaran mencapai final,
2. Kejelasan Sasaran Anggaran dimana 48,8% responden
3. Peran Manajerial menjawab kadang-kadang,
41,2% menjawab kategori
Metode Penelitian sering, 7,5% kategori
Penelitian ini adalah jenis penelitian sangat sering, dan 2,5%
kuantitatif, dan akan menguji pengaruh responden yang menjawab
partisipasi anggaran dan kejelasan jarang, sedangkan kategori
sasaran anggaran serta peran sangat jarang 0%.
manajerial pengelola keuangan daerah
terhadap kinerja pemerintah daerah. 2. Dari hasil jawaban
Rancangan penelitian ini menggunakan responden pada variabel
rancangan kejelasan anggaran nilai
rata-rata yang tertinggi
penelitian pengujian hipotesis dan (4,09) yang berada pada
merupakan penelitian yang item pertanyaan mengenai
menjelaskan fenomena dalam kejelasan ukuran, dimana
bentuk hubungan antar variabel terdapat 57,5% responden
menjawab sering, 26,25%
responden menjawab
sangat sering, 15% berada
pada kategori cukup dan
hanya 1,25% responden
yang menjawab pada
kategori kategori jarang.
Sementara nilai rata-rata
terendah adalah 3,53
dimana, masih dalam
kategori sering, yang
berarti APBD telah disusun
dengan sering berdasarkan
unsur transparansi dan
akuntabilitas, dan jika
dilihat dari nilai persentase
tertinggi, pada item
pertanyaan ini mayoritas
responden menjawab
kadang-kadang yaitu
48,75%, kemudian 38,75%
responden menjawab
sering, dan responden yang
menjawab sering
sekalisebanyak 8,75%,
sementara responden
yang menjawab jarang
hanya 3,75%.
10 Ervina Wafi Rokhmani PENGARUH PENGELOLAAN Teori : 1. Berdasarkan hasil1. Diharapkan agar
Anik Malika ANGGARAN TERHADAP Menurut Cardiman (2006) analisis regresi pimpinan pemerintah
Junaidi KINERJA ORGANISASI bahwa Pendekatan penyusunan diperoleh koefisien Daerah Ainaro memberi
Agustus 2018 PEMERINTAHAAN APBD pada masa determinasi (RSquare) perhatian yang lebih
otonomi daerah menggunakan sebesar 0.884. Hal ini besar lagi terhadap
pendekatan kinerja, yaitu suatu berarti bahwa model peningkatan kinerja
pendekatan sistem regresi yang oraganisasi pegawai
anggaran yang mengutamakan didapatkan mampu melalui peninggkatan
kepada upaya pencapaian hasil menjelaskan pengaruh anggaran, sehingga
kinerja atau output dari antara variabel X
perencanaan alokasi biaya atau (Pengaruh pengelolaan pegawai dapat
input yang ditetapkan. Untuk anggaran) terhadap Y melaksanakan tugas atau
mengukur kinerja APBD (kinerja pemerintah pekerjaan sesuai dengan
menggunakan standar analisis daerah) sebesar target yang dharapkan.
belanja (SAB), tolok ukur kinerja 88,40% dan selainnya 2. Bagi peneliti
dan standar biaya (Mardiasmo, sebesar 12,60% selanjutnya sebaiknya
2002 : 192). dipengaruhi oleh menggunakan sampel
Variabel : variabel bebas lainnya yang lebih besar dan
1. Pengelolaan Anggaran yang tidak diamati mencakup pada seluruh
Metode Penelitian: pada penelitian ini. pengelolaan keuangan
Jenis penelitian yang di gunakan dalam daerah dan juga kinerja
penelitian ini adalah metode kuantitatif kerja setiap karyawan.
dengan pendekatan survey