Anda di halaman 1dari 15

TUGAS: MATRIX JURNAL PENGANGGARAN

MATA KULIAH : TEORI & SEMINAR PENGANGGARAN


PUBLIK

NOVI HERMAN SADA


NIM. AO4217001
MAGISTER KEUANGAN DAERAH
No Nama Judul Teori/Variabel/Metodologi Hasil Penelitian Implikasi
1. Amir Ahmari dan PENGARUH Teori : 1. Pertama, berdasarkan hasil Perencanaan anggaran
Syamsul Amar PERENCANAAN, 1. Anggaran merupakan Alat analisis yang dilakukan mempunyai
Januari 2017 PELAKSANAAN DAN pengendalian (Control Tool). berkaitan dengan hipotesis pengaruh paling besar
PENGENDALIAN Mardiasmo (2009) menjelaskan pertama, diperoleh terhadap kinerja
ANGGARAN TERHADAP sebagai alat pengendalian, informasi variabel SKPD. Dari pengaruh
KINERJA SATUAN KERJA anggaran emberikan rencana detail perencanaan berpengaruh tersebut, pengaruh
PERANGKAT DAERAH atas pendapatan dan pengeluaran secara signifikan dan langsung perencanaan
(SKPD) KABUPATEN pemerintah agar pembelanjaan positif terhadap anggaran lebih besar
KEPULAUAN MENTAWAI yang dilakukan dapat pelaksanaan anggaran. dibanding pengaruh tidak
dipertanggungjawabkan kepada langsung. Hal ini
publik. 2. Kadua, berdasarkan hasil diduga disebabkan
2. Perencanaan adalah suatu proses analisis yang dilakukan pengaruh pengendalian
untuk menentukan tindakan masa berkaitan hipotesis kedua anggaran terhadap
depan yang tepat, melalui urutan diperoleh informasi bahwa kinerja SKPD lebih kecil
pilihan dengan memperhitungkan variabel perencanaan dan dibanding pengaruh
sumber daya yang tersedia. pelaksanaan berpengaruh langsung perencanaan
Perencanaan pembangunan daerah secara signifikan dan anggaran terhadap
disusun untuk menjamin positif terhadap kinerja SKPD. Hal ini
keterkaitan dan konsistensi antara pengendalian anggaran. mengakibatkan pengaruh
perencanaan, penganggaran, tidak langsung
pelaksanaan, pengendalian dan 3. Ketiga, berdasarkan hasil perencanaan anggaran
evaluasi (Darise, 2009) analisis ketiga diperoleh terhadap kinerja
informasi bahwa variabel SKPD menjadi kecil.
Variabel: perencanaan, pelaksanaan
1. Perencanaan dan pengendalian
2. Pelaksanaan anggaran berpengaruh
3. Pengendaliaan secara signifikan dan
positif terhadap kinerja
Metode Analisis SKPD di pemerintah
1. Wawancara dan Kuisioner Kabupaten Kepulauan
Mentawai.

2. Nur Alim Bahri Teori :


Puspita Hardianti 1. Donaldson dan Davis (1989)
Stewardship theory adalah teori
STUDI KRITIS REALISASI yang menggambarkan situasi Hasil penelitian menunjukkan Stewardship theory
ANGGARAN SEKTOR dimana para manjaer tidaklah bahwa RSUD Labuang Baji sangat dibutuhkan dalam
PUBLIK termotivasi oleh tujuan-tujuan Kota penganggaran
DITINJAU DARI DALAM individu tetapi lebih ditujukan Makassar sebagai keuangan negara, sifat
APLIKATIF KARTU pada sasaran hasil utama perpanjangan tangan teorinya yang
INDONESIA SEHAT meraka untuk kepentingan pemerintah yang menangani mementingkan
Pemerintah : Tahap organisasi, sehingga teori ini langsung pasien pemegang kesejahteraan masyarakat
Perencanaan Anggaran mempunyai dasar psikologi dan kartu KIS-PBI telah dirasa daripada mementingkan
sosiologi yang telah dirancang cukup baik dalam hal kepetingan individual
dimana para eksekutif sebagai pemberian pelayanan. semata sangatlah penting
steward termotivasi untuk Mengenai pengajuan klaim dimiliki oleh setiap
bertindak sesuai keinginan rumah sakit kepada pihak pemimpin. Terkhusus
prinsipal, selain itu perilaku pengelola KIS-PBI yaitu BPJS dalam penyusunan dan
steward tidak akan Kesehatan tidak menemui realisasi anggaran
meninggalkan organisasinya kendala yang berarti. mengenai program kartu
sebab steward berusaha PBI-KIS ini.
mencapai sasaran
organisasinya.
2. Menurut Edwards III (1980)
implementasi kebijakan adalah
tahap pembuatan kebijakan
antara pembentukan sebuah
kebijakan dan konsekuensi dari
kebijakan tersebut untuk orang
yang merasakannya.
Variabel:
1. proses realisasi anggaran pada
pengguna Kartu Indonesia Sehat

Metode Penelitian :

Metode analisis data yang digunakan


adalah reduksi data, penyajian data dan
kesimpulan atau verifikasi
3 Made Astari Pradnya PENGARUH KETEPATAN Teori : 1. Variabel ketepatan Ketepatan anggaran dan
Dewi ANGGARAN DAN 1. Anggaran sektor publik dapat anggaran (X1) memiliki pengendalian manajerial
Ni Luh Supadmi PENGENDALIAN menjadi perhatian masyarakat nilai antara 12-24 dengan sektor publik
MANAJERIAL SEKTOR dengan jalan informasi dan nilai mean sebesar 18,73 menunjukkan hasil
PUBLIK PADA distribusi. Secara umum, apabila dibagi dengan 6 berpengaruh positif
AKUNTABILITAS KINERJA ketepatan anggaran berkaitan pernyataan menghasilkan signifikan pada
SKPD dengan sasaran dari setiap nilai 3,12. Hasil ini akuntabilitas kinerja. Hal
kegiatan agar tercapai target memberikan arti, yaitu ini membuktikan bahwa
anggaran (McPhee, 2008). Hal responden memberikan semakin baik ketepatan
ini didukung dengan pendapat skor 3 untuk setiap anggaran dan
Mulyadi (2001:489) yang pernyataan variabel pengendalian manajerial
menyatakan salah satu ketepatan anggaran. sektor publik, maka
karakteristik anggaran, 2. Pengendalian manajerial semakin baik
menganalisis dan menjelaskan sektor publik (X2) memiliki akuntabilitas kinerja
kinerja keuangan anggaran serta skor berkisar 21-38 pemerintah daerah.
selisihnya Hofstede (1994: 262), sehingga diperoleh skor
national culture is the collective rata-rata 29,54 apabila
programming of the mind dibagi dengan jumlah
acquired by growing up in a pernyataan yaitu sebanyak
particular country. Artinya 10 pernyataan, maka akan
budaya Nasional adalah menghasilkan nilai 2,95
program pikiran secara kolektif yang artinya rata-rata
yang diperoleh dari responden memberikan
perkembangan dalam suatu penilaian pada skor 2 dan 3
negara pada khususnya. untuk setiap pernyataan
2. Proses kendali manajemen menurut pengendalian manajerial
Anthony dan Govindarajan (2008:19) sektor publik.
adalah keseluruhan manajer
memperhatikan para bawahannya
untuk melaksanakan strategi yang
direncanakan.
Variabel :
1. Ketepatan Anggaran
2. Pengendalian Manajerial Sektor
Publik
Metode Penelitian :
Regresi berganda..
4 Dadan Ramdhani PENGARUH PERENCANAAN Teori : 1. Hasil pengujian yang telah 1. Pengesahan APBD
Indi Zaenur Anisa ANGGARAN, KUALITAS 1. Teori agensi mendasarkan dilakukan secara parsial dapat berjalan sesuai
SUMBER DAYA hubungan kontrak antara pemilik pada penerapan rencana diharapkan peran
MANUSIA DAN dan manajemen pada organisasi perencanaan anggaran aktif komunikasi antara
PELAKSANAAN ANGGARAN sektor publik masyarakat sebagai berpengaruh positif pihak eksekutif dan
TERHADAP PENYERAPAN pemilik dana (principal) dan terhadap penyerapan legislatif lebih intens
ANGGARAN PADA eksekutif sebagai agent.Dalam anggaran menunjukan dalam meningkatkan
ORGANISASI PERANGKAT penelitian ini teori keagenan bahwa hasil thitung perencanaan.
DAERAH PROVINSI BANTEN mendukung hipotesis yang diperoleh 2,593 dan 2. Pedoman-pedoman
menjelaskan pengaruh ttabelpada taraf = 5% 112-1 teknis dan peraturan-
perencanaan anggaran, kualitas = 111-1 = 110 adalah 1,982 peraturan mengenai
sumber daya manusiadan maka 2,593> 1,982 pengelolaan anggaran
pelaksanaan anggaran terhadap hipotesis alternatif (Ha) harus dilengkapi agar
penyerapan anggaran. Harini et al., diterima dengan tingkat pengetahuan bertambah
(2010:3) mengatakan locus signifikansi 0,011 < 0,05 dan pegawai bisa lebih
pengendalian berbicara tentang artinya secara parsial memahami dan
tata cara pandangauditor mengenai terdapat pengaruh yang bekerja dengan lebih
keberhasilan dalam pekerjaan positif dan signifikan antara teratur dan sesuai dengan
mereka dan juga berkaitan dengan perencanaan anggaran aturan yang berlaku
penggolongan individu menjadi dua terhadap penyerapan 3. Penentuan Harga
kategori yaitu internal control dan anggaran. Semakin tinggi Perkiraan Sendiri (HPS),
eksternal control lokus pengendalian Menetapkan SK tim dan
2. Goal Setting Theory juga merupakan seseorang, maka petunjuk pelaksanaan
bagian dari teori motivasi. Teori ini kecendrungan untuk kegiatan / Petunjuk teknis
menyatakan bahwa karyawan berprilaku disfungsional sejak awal tahun
memiliki komitmen tujuan tinggi akan terjadi, meskipun angggran sehingga tidak
akan mempengaruhi kinerja dalam hal ini belum pasti menghambat proses
manajerial untuk sasaran pencapaian terjadi selama mereka pelaksanaan anggaran
penyerapan anggaran. Adanya mampu mengendalikan yang akan berjalan.
tujuan individu menentukan dirinya
seberapa besar usaha yang akan 2. Hasil pengujian yang telah
dilakukannnya, semakin tinggi dilakukan secara parsial
komitmen karyawan terhadap pada kualitas sumber daya
tujuannnya akan mendorong manusia berpengaruh
karyawan tersebut untuk melakukan positif terhadap
usaha yang lebih keras dalam penyerapan anggaran
mencaai tujuan tersebut. menunjukan bahwa hasil
Variabel : thitung diperoleh 7,106
1. Perencanaan Anggaran dan ttabelpada taraf = 5%
2. Kualitas Sumber Daya Manusia 112-1 = 111-1 = 110 adalah
3. PELAKSANAAN ANGGARAN 1,982 maka 7,106 > 1,982
hipotesis alternatif (Ha)
Metode Penelitian : diterima dengan tingkat
Regresi berganda menggunakan SPSS signifikansi 0,000 < 0,05
20.0 artinya secara parsial
kualitas sumber daya
manusia berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap penyerapan
anggaran.
3. Hasil pengujian yang telah
dilakukan secara parsial
pada pelaksanaan
anggaran berpengaruh
positif terhadap
penyerapan anggaran
menunjukan bahwa hasil
thitung diperoleh 2,474
dan ttabelpada taraf = 5%
112-1 = 111-1 = 110 adalah
1,982 maka 2,474 > 1,982
hipotesis alternatif (Ha)
diterima dengan tingkat
signifikansi 0,015 < 0,05
artinya secara parsial ada
pengaruh positif dan
signifikan pelaksanaan
anggaran dengan eksternal
terhadap penyerapan
anggaran.
5 Fajar Saputro FAKTOR YANG Teori : variabel tekanan eksternal Pemerintah daerah perlu
,Bambang Setyobudi MEMPENGARUHI 1. Menurut Nay (2011) tekanan berpengaruh negatif menimimalisir tekanan
Irianto KETEPATAN ANGGARAN eksternal dapat dirasakan signifikan terhadap variabel eksternal khususnya dari
dan Eliada Herwiyanti SEKTOR PUBLIK melalui banyaknya peraturan ketepatan anggaran pada para stakeholder melalui
legal, budaya birokrasi
organisasi, dan adanya klaim Pemerintah Daerah Kabupaten penerapan transparansi
atau tuntutan langsung dari Cilacap, keputusan ini pengelolaan anggaran,
pemangku kepentingan. Konsep berdasarkan nilai koefisien sehingga tidak terjadi
NPM (New Public Management) jalur yaitu -0,22 dan nilai P- asimetri informasi dan
menimbulkan beberapa Value sebesar 0,03. Keputusan menciptakan
konsekuensi bagi pemerintah, di yang dapat diambil dalam persepsi yang berbeda
antaranya adalah tuntutan penelitian ini adalah menerima antara pemerintah daerah
untuk melakukan efisiensi, H1 dan menolak H0. Demikian dengan para stakeholder
pemangkasan biaya (cost juga untuk variabel yang memicu tekanan
cutting), dan kompetisi tender ketidakpastian lingkungan eksternal yang
2. Menurut Ridha dan Basuki berpengaruh negatif signifikan berlebihan. Pemerintah
(2012) ketidakpastian terhadap variabel ketepatan daerah beserta jajaran
lingkungan adalah kondisi anggaran pada Pemerintah pendukungnya perlu
dimana SKPD melakukan Daerah menyikapi adanya
penyesuaian yang dapat Kabupaten Cilacap yang dapat ketidakpastian
disebabkan adanya pengaruh diamati melalui nilai koefisien lingkungan dengan
dari luar SKPD, seperti sering jalur yaitu -0,30 dan nilai P- meningkatkan
terjadinya perubahan Value sebesar 0,01. kemampuan dalam
peraturan, tidak match-nya Keputusan yang dapat diambil memprediksi dan
antara peraturan yang satu dalam penelitian ini adalah mengantisipasi berbagai
dengan yang lain, terjadinya menerima H2 dan menolak H0. perubahan
mutasi staf SKPD yang cepat, Hal yang sama untuk lingkungan yang akan
dan lain sebagainya variabel komitmen organisasi terjadi dimasa depan
Govindarajan (1986) : untuk berpengaruh positif signifikan melalui pendidikan dan
menyelesaikan perbedaan hasil terhadap variabel ketepatan pelatihan berkelanjutan
dari berbagai penelitian dapat anggaran pada Pemerintah terhadap pegawai
dilakukan dengan pendekatan Daerah Kabupaten Cilacap sehingga para pegawai
kontijensi yaitu dengan yang dapat diamati melalui menciptakan
menambahkan variabel lain nilai koefisien jalur yaitu perencanaan anggaran
yang dapat bertindak sebagai sebesar 0,27 dan Pvalue dengan kualitas yang
variabel moderating sebesar 0,01. Keputusan yang mampu menghadapi
3. Menurut Mowday, et al. (1979), dapat diambildalam penelitian ketidakpastian
komitmen organisasi ini adalah menerima H3 dan lingkungan.
merupakan keyakinan dan menolak H0. Selain itu pemerintah
dukungan yang kuat terhadap Mirip dengan hasil pengujian daerah juga perlu
nilai dan sasaran (goal) yang diatas, untuk variabel kualitas meningkatkan komitmen
ingin dicapai organisasi. anggaran berpengaruh positif pegawai pada tujuan
signifikan terhadap variabel organisasi sehingga
ketepatan anggaran pada akan mengurangi perilaku
4. Anggaran merupakan alat untuk Pemerintah Daerah Kabupaten disfungsional pegawai
mengendalikan, Cilacap yang dapat diamati dalam menyusun dan
mengkoordinasikan, melalui nilai koefisien jalur melaksanakan anggaran
memotivasi dan mengevaluasi yaitu sebesar 0,27 dan P-Value melalui
prestasi manajer (Kennis, 1979). sebesar 0,01. pemberian penghargaan
Menurut Kenis (1979), anggaran terhadap pegawai yang
yang baik memiliki karakteristik sesuai dengan beban kerja
yaitu anggaran memiliki tingkat dan prestasinya, sehingga
kesulitan tujuan, adanya para
evaluasi anggaran, memiliki pegawai merasa kerja
umpan balik, memiliki sasaran kerasnya dihargai dan
yang jelas dan terdapat tetap loyal kepada
partisipasi di dalam proses organisasi. Demikian juga,
penyusunannya. Prestasi pemerintah daerah
manajer dalam hal ini adalah perlu melakukan
berkaitan dengan ketepatan pengawasan yang ketat
anggaran. terhadap penyusunan
Variabel : anggaran sehingga
kualitas anggaran yang
1. Tekanan Eksternal dihasilkan menjadi
2. Ketidakpastian Lingkungan semakin baik melaui e-
3. Komitmen Organisasi budgeting, penyusunan
4. Kualitas Anggaran standar indeks satuan
Teknik Analisis data : harga yang tepat dan
Metode survey, Purposive sampling kajian oleh badan
untuk mendapatkan sampel penelitian independen terhadap
dan menggunakan Warp PLS 0,4 sebagai potensi pendapatan dan
statistik alat uji. pengeluaran daerah.
6 Ni Putu Arista Devi ANALISIS IMPLEMENTASI Teori : Dari hasil pengolahan data Untuk meningkatkan
I Wayan Ramantha PENGANGGARAN BERBASIS 1. Menurut Mardiasmo (2015:69), dapat dikemukakan bahwa efektivitas
(Maret, 2017) KINERJA TERHADAP pengelolaan keuangan publik implementasi penganggaran implementasi
AKUNTABILITAS melibatkan beberapa aspek, yaitu berbasis kinerja memiliki penganggaran berbasis
PEMERINTAH DAERAH aspek penganggaran, aspek pengaruh yang positif kinerjadalam peningkatan
akuntansi, aspek pengendalian, dan terhadap akuntabilitas instansi akuntabilitas
aspek auditing. Aspek pemerintah pada Pemerintah instansi,disarankan
penganggaran mengantisipasi Daerah Kabupaten Karawang. kepada Pemerintah
pendapatan dan belanja (revenues Hal ini menunjukkan bahwa Daerah Kabupaten
and expenditures), sedangkan peningkatan implementasi Karawang untuk
aspek akuntansi terkait dengan penganggaran berbasis kinerja mengoptimalkan
proses mencatat, mengolah, dan akan meningkatkan outcome yang diharapkan
melaporkan segala aktivitas akuntabilitas instansi dalam proses anggaran
penerimaan dan pengeluaran Pemerintah Daerah Kabupaten dan
(receipts and disbursements) atas Karawang. meningkatkansosialisasi
dana pada saat anggaran dasar penilaian
dilaksanakan. kinerja.Disarankan
Variabel kepada Pemerintah
1. PENGANGGARAN BERBASIS Daerah
KINERJA Kabupaten Karawang
untuk mengevaluasi
Metode Penelitian dan
Metode penelitian yang digunakan memperbaiki
dalam penelitian ini adalah metode implementasi
deskriptif analitis. penganggaran berbasis
kinerja, khususnyadalam
menerapkan sistem
akuntansi yang
dapat diandalkan untuk
pengendaliananggaran.

7 Yuni Sukandani KONTRIBUSI Teori : 1. Penelitian ini Implikasinya, dalam


PENGANGGARAN 1. Miftah Thoha (2003) menyimpulkan bahwa kinerja manajerial
Siti Istikhoroh PARTISIPATIF DALAM mengatakan bahwa kinerja manajerial dituntut kemampuan
PRAKTIK kepemimpinan adalah suatu berpengaruh terhadap pimpinan untuk
GOOD CORPORATE cara yang dipergunakan oleh penerapan konsep GCG mengarahkan
GOVERNANCE ORGANISASI seseorang untuk empengaruhi pada organisasi publik, organisasi agar berjalan
PUBLIK DI JAWA orang lain. Sedangkan menurut dan penganggaran sesuai dengan tujuan.
TIMUR Maxwell (2000) mendefinisikan partisipasi mampu Penelitian ini
kepemimpinan adalah suatu memoderasi pengaruh membuktikan bahwa
pengaruh, yaitu kemampuan tersebut. proses penyusunan
dari seseorang untuk anggaran berbasik kinerja
mempengaruhi orang lain (penganggaran
supaya mengikutinya. Secara partisipatif) merupakan
umum seorang pemimpin yang salah satu alat yang bisa
berkualitas harus memiliki dipakaipimpinan untuk
beberapa karakteristik sebagai mengarahkan organisasi.
berikut : 1) memiliki tanggung
jawab seimbang, 2)
membangun model
perananyang positif, 3) memiliki
ketrampilan komunikasi yang
baik, 4) memiliki pengaruh
positif, 5)mempunyai
kemampuan untuk meyakinkan
orang lain. Untuk bisa
menjalankan fungsinya dengan
baik, seorang pemimpin harus
memiliki sifat jujur, inovatif, dan
berwibawa. Kinerja manajerial
seorang pemimpin diartikan
sebagai kinerja individu dalam
kegiatan manajerial yang
meliputi perencanaan,
investigasi, koordinasi,
supervisi, pengaturan staf,
negosiasi, dan representasi
(Ramadhani dan Nasution,
2009). Donnely, Quirin dan
David O’Bryan (2003) :
2. Mowen dan Hansen (2004)
menyatakan bahwa anggaran
adalah rencana keuangan masa
depan dalam mengidentifikasi
tujuan organisasi dan tindakan
yang diperlukan untuk
mencapainya.
Variabel
1. Kinerja Manajerial sebagai
variable bebas, Penganggaran
Partisipatif sebagai variable
moderasi, dan Praktik GCG
sebagai variable terikat.
Metode Penelitian :
1. Menggunakan instrumen
penelitian berupa kuesioner,
2. teknik analisa data
Moderated Regression
Analysis

8 Umi Yunianti ANALISIS EFISIENSI DAN Berdasarkan hasil analisis data Pemerintah desa dalam
EFEKTIVITAS terhadap efisiensi dan merencanakan
ANGGARAN PENDAPATAN efektivitas APBDesa Desa anggaran, terlebih dahulu
DAN BELANJA DESA Argodadi tahun anggaran memperhitungkan
(APBDesa) 2010 - 2013, dapat efisiensi dan efektivitas
disimpulkan bahwa efisiensi atas dana yang akan
kinerja keuangan tahun 2010 - dikelola, agar antara
2012 memiliki kecenderungan penggunaan dana dan
tidak efisien, sedang pada tujuan
tahun 2013 pada kriteria pembangunan desa dapat
kurang efisien. Dan secara tercapai maksimal.
keseluruhan kinerja keuangan Bagi pemerintah desa
tidak efisien dengan rata-rata sebaiknya dalam
tingkat efisiensi diatas 100% menyusun dan
yaitu sebesar 103,12%. merealisasikan APBDesa
Efektivitas kinerja keuangan perlu
tahun 2010 -2013 memiliki memperhatikan rasio-
kecenderungan sangat efektif rasio keuangan untuk
yaitu dengan rata-rata tingkat periode berikutnya
efektivitas sebesar 123,75%. sehingga dapat
meningkatkan
pendapatan desa,
pelayanan publik,
pembangunan desa, dan
mampu mensejahterakan
masyarakat.
9 Roni Tanjung, PENGARUH PARTISIPASI Teori : 1. Berdasarkan hasil jawaban Partisipasi dalam
April 2013 DALAM ANGGARAN DAN 1. Menurut Hendriksen (2005) dan responden, pada variabel anggaran, kejelasan
KEJELASAN Scott (2003) dapat digambarkan partisipasi dalam anggaran, sasaran anggaran dan
SASARAN ANGGARAN bahwa hubungan rakyat dengan item pertanyaan mengenai peran manajerial secara
SERTA PERAN MANAJERIAL pemerintah dapat dikatakan partisipasi pimpinan dalam simultan mempunyai
PENGELOLAAN sebagai hubungan keagenan, penyusunan anggaran pengaruh signifikan
KEUANGAN DAERAH yaitu hubungan yang timbul lembaga, mempunyai nilai terhadap kinerja
TERHADAP KINERJA karena adanya kontrak yang rata-rata terbesar yaitu 4,1 pemerintah. Hal ini
PEMERINTAH DAERAH ditetapkan oleh rakyat (sebagai dengan kategori sering, menunjukkan bahwa
(Studi Empiris pada principal) yang menggunakan dimana terdapat 52,5% semakin tinggi partisipasi
Pemerintah Provinsi pemerintah (sebagai agent) responden yang menjawab dalam anggaran,
Bengkulu) untuk menyediakan jasa yang sering, 28,8% responden kejelasan sasaran
menjadi kepentingan rakyat. yang menjawab sangat anggaran dan peran
2. .Berdasarkan Prospect theory sering, sisa 18,8% manajerial akan semakin
yang dikembangkan oleh menjawab kategori cukup, tinggi pula tingkat kinerja
Kahnerman dan Tversky (1979) sementara kategori jarang pemerintah dalam Satuan
memungkinkan seseorang dan sangat jarang 0%. Kerja Perangkat Daerah
untuk membuat pilihan dalam Demikian juga pada nilai (SKPD) Provinsi Bengkulu.
situasi di mana mereka harus rata-rata terendah, masih
memutuskan antara alternatif berada dalam kategori
yang melibatkan risiko, sering, yaitu berada pada
misalnya dalam keputusan item pertanyaan mengenai
keuangan. pengaruh pendapat
Variabel : responden pada saat
1. Partisipasi dalam Penganggaran anggaran mencapai final,
2. Kejelasan Sasaran Anggaran dimana 48,8% responden
3. Peran Manajerial menjawab kadang-kadang,
41,2% menjawab kategori
Metode Penelitian sering, 7,5% kategori
Penelitian ini adalah jenis penelitian sangat sering, dan 2,5%
kuantitatif, dan akan menguji pengaruh responden yang menjawab
partisipasi anggaran dan kejelasan jarang, sedangkan kategori
sasaran anggaran serta peran sangat jarang 0%.
manajerial pengelola keuangan daerah
terhadap kinerja pemerintah daerah. 2. Dari hasil jawaban
Rancangan penelitian ini menggunakan responden pada variabel
rancangan kejelasan anggaran nilai
rata-rata yang tertinggi
penelitian pengujian hipotesis dan (4,09) yang berada pada
merupakan penelitian yang item pertanyaan mengenai
menjelaskan fenomena dalam kejelasan ukuran, dimana
bentuk hubungan antar variabel terdapat 57,5% responden
menjawab sering, 26,25%
responden menjawab
sangat sering, 15% berada
pada kategori cukup dan
hanya 1,25% responden
yang menjawab pada
kategori kategori jarang.
Sementara nilai rata-rata
terendah adalah 3,53
dimana, masih dalam
kategori sering, yang
berarti APBD telah disusun
dengan sering berdasarkan
unsur transparansi dan
akuntabilitas, dan jika
dilihat dari nilai persentase
tertinggi, pada item
pertanyaan ini mayoritas
responden menjawab
kadang-kadang yaitu
48,75%, kemudian 38,75%
responden menjawab
sering, dan responden yang
menjawab sering
sekalisebanyak 8,75%,
sementara responden
yang menjawab jarang
hanya 3,75%.

3. Dari hasil jawaban


responden secara
keseluruhan, diperoleh nilai
rata-rata jawaban
responden pada variabel
peran manajerial (X3)
adalah 3,96 karena berada
pada kisaran 3,414,2 hal ini
berarti bahwa peran
manajerial yang dimiliki
pimpinan dalam
lingkungan Satuan Kerja
Perangkat Daerah
Pemerintah Provinsi
Bengkulu sudah terkategori
sering. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah
dilakukan diketahui bahwa
variabel peran manajerial
tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja
pemerintah, sehingga
hipotesis ketiga ditolak. Hal
ini menunjukan bahwa
peran manajerial yang
dimiliki oleh pimpinan
belum memiliki pengaruh
terhadap kinerja
Pemerintah di SKPD
Provinsi Bengkulu.

10 Ervina Wafi Rokhmani PENGARUH PENGELOLAAN Teori : 1. Berdasarkan hasil1. Diharapkan agar
Anik Malika ANGGARAN TERHADAP Menurut Cardiman (2006) analisis regresi pimpinan pemerintah
Junaidi KINERJA ORGANISASI bahwa Pendekatan penyusunan diperoleh koefisien Daerah Ainaro memberi
Agustus 2018 PEMERINTAHAAN APBD pada masa determinasi (RSquare) perhatian yang lebih
otonomi daerah menggunakan sebesar 0.884. Hal ini besar lagi terhadap
pendekatan kinerja, yaitu suatu berarti bahwa model peningkatan kinerja
pendekatan sistem regresi yang oraganisasi pegawai
anggaran yang mengutamakan didapatkan mampu melalui peninggkatan
kepada upaya pencapaian hasil menjelaskan pengaruh anggaran, sehingga
kinerja atau output dari antara variabel X
perencanaan alokasi biaya atau (Pengaruh pengelolaan pegawai dapat
input yang ditetapkan. Untuk anggaran) terhadap Y melaksanakan tugas atau
mengukur kinerja APBD (kinerja pemerintah pekerjaan sesuai dengan
menggunakan standar analisis daerah) sebesar target yang dharapkan.
belanja (SAB), tolok ukur kinerja 88,40% dan selainnya 2. Bagi peneliti
dan standar biaya (Mardiasmo, sebesar 12,60% selanjutnya sebaiknya
2002 : 192). dipengaruhi oleh menggunakan sampel
Variabel : variabel bebas lainnya yang lebih besar dan
1. Pengelolaan Anggaran yang tidak diamati mencakup pada seluruh
Metode Penelitian: pada penelitian ini. pengelolaan keuangan
Jenis penelitian yang di gunakan dalam daerah dan juga kinerja
penelitian ini adalah metode kuantitatif kerja setiap karyawan.
dengan pendekatan survey

Anda mungkin juga menyukai