Oleh :
Kegiatan pelatihan merupakan upaya mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu
kegiatan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap dan
ketrampilan. Berbagai pendekatan dan model dipakai dalam penyelenggaraan pelatihan di
lingkungan diklat, khususnya di Diklat BKKBN. Mulai dari yang sederhana sampai dengan
penyelenggaraan yang kompleks. Yang sederhana bisa dilihat dari tujuan, waktu
penyelenggaraan maupun materi yang akan disajikan, termasuk diantaranya adalah sosialisasi
dan orientasi. Sedangkan pendekatan pelatihan yang kompleks, antara lain adalah kegiatan
pelatihan selama 3-7 hari, kegiatan pelatihan jangka panjang, kegiatan pelatihan berjenjang,
kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) dll.
Meski orientasi merupakan salah satu pendekatan pelatihan, namun di lapangan sering
dijumpai penyelenggaraan orientasi yang dilaksanakan sekedarnya, tidak didukung dengan
unsur-unsur yang memenuhi kriteria pelatihan. Orientasi sering ditafsirkan sebagai
penyampaian informasi untuk program-program tertentu, atau materi tertentu, dengan
mengesampingkan keberhasilan tujuan orientasi. Ada kesan, bahwa orientasi hanya sekedar
forum pertemuan belaka, begitu selesai pertemuan, maka selesailah tugas dan tanggung
jawab penyelenggara.
Padahal orientasi, walaupun termasuk bentuk pendekatan pelatihan yang sederhana, di dalam
penyelenggaraannya tetap harus dilaksanakan sesuai pendekatan edukatif, untuk mencapai
tujuan tertentu, seperti: orientasi harus memiliki tujuan instruksional yang jelas, rancangan
edukatif, mempertimbangkan sumber belajar (peserta, fasilitator maupun bahan belajarnya)
dan sebagainya.
Atas dasar itulah, tulisan ini mencoba menguraikan tata cara penyelenggaraan orientasi
sebagai pendekatan pelatihan, yang dapat digunakan sebagai rujukan oleh siapapun yang
berkepentingan dalam penyelenggarakan suatu kegiatan orientasi.
KONSEP ORIENTASI
a. Peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat dsb) yang tepat dan benar
b. Pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan
Sedangkan pengertian pelatihan adalah kegiatan belajar mengajar dalam rangka
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku serta ketrampilan praktis peserta pelatihan
untuk melaksanakan tugas tertentu.
2. Tujuan Orientasi
Tujuan orientasi adalah suatu kegiatan belajar yang terarah, agar pesertanya memiliki
pengetahuan dan sikap tentang tugas-tugas atau pekerjaan tertentu.
3. Manfaat Orientasi
Dalam prinsip orientasi, harus mengacu pada tersedianya sumber belajar yang akan
dipakai dalam proses belajar mengajar, yaitu:
RANCANGAN ORIENTASI
PELAKSANAAN ORIENTASI
1. Kegiatan persiapan
a. Setiap peserta orientasi, mempunyai keunikan dalam proses belajar maka pendekatan
belajar menerapkan konsep belajar pendidikan orang dewasa, yaitu menampung
bermacam-macam cara orang dewasa belajar
b. Belajar bukan untuk mempersulit orang lain, lebih baik dikembangkan dari minat
peserta sendiri, sebagai hasil dari pengalamannya. Keberhasilan dalam proses belajar
mengajar, akan diukur dari sejauhmana peserta terlibat aktif dalam kegiatan belajar.
c. Belajar dapat berhasil efektif, jika tujuan belajar mempunyai arti dan kaitan bagi
sasaran.
d. Belajar adalah suatu proses kehidupan, dan itu akan lebih efektif bila proses belajar
dapat memberikan kemudahan, dengan memusatkan persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan subyek belajar.
e. Belajar tidak akan ada artinya, jika dibatasi hanya untuk mendapatkan angka dan
fakta, tetapi harus mencakup suatu pengertian mengapa informasi itu penting, dan
bagaimana menggunakan informasi itu secara produktif.
PENUTUP
REFERENSI
-----. 2003. Pengelolaan Program Diklat. Pusdiklat Pegawai dan Tenaga Program –
BKKBN. Jakarta.
-----. 2004. Orientasi sebagai Pendekatan Pelatihan. Pusdiklat Pegawai Dan Tenaga
Program – BKKBN. Jakarta
-----. 2005. Pengelolaan Program Pelatihan & Pengembangan Yang Profesional. Pusdiklat
Pegawai dan Tenaga Program – BKKBN. Jakarta.