Anda di halaman 1dari 3

tumor

v Sel tubuh mempunyai aktivitas membelah diri yang berbeda, ada yang berproliferasi dalam
hitungan jam hingga minggu ( sel-sel darah, sel folikel rambut, sel mukosa usus), setiap beberapa
bulan (sel epitel payudara), atau sangat jarang, bahkan tidak pernah membelah diri ( neuron,
miokard).

Tumor jinak umumnya berdiferensiasi baik, sedangkan diferensiasi sel kanker bervariasi, ada yang
baik, sedang, buruk, tidak berdiferensiasi (morfologinya tidak jelas), atau anaplastik. Sel tubuh
mempunyai aktivitas membelah diri yang berbeda, ada yang berproliferasi dalam hitungan jam
hingga minggu ( sel-sel darah, sel folikel rambut, sel mukosa usus), setiap beberapa bulan (sel epitel
payudara), atau sangat jarang, bahkan tidak pernah membelah diri ( neuron, miokard).

Tumor jinak umumnya berdiferensiasi baik, sedangkan diferensiasi sel kanker bervariasi, ada yang
baik, sedang, buruk, tidak berdiferensiasi (morfologinya tidak jelas), atau anaplastik.

Sel tumor ialah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonomy dan lepas dari
kendali pertumbuhan sel normal sehingga bentuk dan strukturnya berbeda dengan sel normal.

Perbedaan sifat sel tumor ini bergantung pada besarnya penyimpanan bentuk dan fungsi,
autonominya dalam sifat pertumbuhan, dan kemampuannya berinfiltrasi dan bermetastasis.

Selain bersifat menyusup, sel kanker dapat melepaskan diri, meninggalkan tumor induknya dan
masuk ke dalam pembuluh limfe atau pembuluh darah, terutama pembuluh kapiler.

Akhirnya, sel-sel ganas ini dapat merusak bentuk dan fungsi organ yang bersangkutan.

Bila tumor terletak di permukaan, akan tampak sebagai tukak yang tidak kunjung sembuh (lihat
Gambar 9.2).

Neoplasma dimulai dengan kerusakan DNA yang menimbulkan peningkatan aktivitas, onkogen,
peroksigen semakin berkurang sehingga pertumbuhan sel melambat dan mendatar (plateauing).
Semakin berkurangnya oksigen dan nutrisi ini menyebabkan sebagian sel kanker masuk pada fase
istirahat G0 (senescent cell).

Sebagian sel kanker lainnya bahkan masuk pada tahap apoptosis atau mengalami nekrosis.

Nekrosis sering terjadi di bagian sentral tumor, sehingga timbul tanda serupa abses dan bisa salah
diterapi sebagai abses.
Secara klinis, pada tahap awal, terjadi inisiasi karena ada inisiator (zat karsinogenik) yang memulai
pertumbuhan sel yang abnormal.

Inisiasi dapat berlangsung selama puluhan tahun sebelum timbul gejala atau tanda penyakit.

Lihat Gambar 9.4


Tumor jinak tidak akan melakukan migrasi ke jaringan sekitar, sehingga akan tetap pada satu lokasi
dan membesar di tempat asalnya tersebut. Sebaliknya salah satu sifat neoplasma ganas adalah
mampu menginvasi dan bermetastasis jauh. Kanker bertumbuh melalui infiltrasi, invasi,
penghancuran, dan penetrasi progresif ke jaringan sekitar. Setelah sel mengalami transformasi
sampai menunjukkan morfologi dan sifat biologi yang ganas dan khas, tercapai tahap klinis dengan
manifestasi dini berupa karsinoma in situ* yang tidak ( atau belum) invatif.

Selanjutnya, tumor berkembang menjadi karsinoma infiltrative yang dapat menyebar ke mana-mana.
Penderita bisa baru menyadari adanya karsinoma pada tahap terakhir setelah timbul gejala atau
tanda penyakit ganas ini ( lihat Gambar 9.4 dan 9.5). Teori metastasis tabur benih ( seeds and soil)
dari Paget* (1894) menyatakan bahwa sel neoplasma akan bertumbuh jika terdapat kesesuaian
antara sel neoplasma dan jaringan baru di tempatnya akan tumbuh.

Kanker dapat menyebar perkontinuitatum, limfogenik, hematogenik, melalui implantasi transluminal


atau di dalam rongga tubuh, dan secara iatrogenik*.

Penyebaran perkontinuitatum terjadi karena sel atau jaringan keluar dari organ tempat tumor
induknya, kemudian menginfiltrasi organ atau jaringan sekitarnya, artinya penyusupan langsung dari
organ asalnya masuk ke dalam organ atau struktur di sampingnya (lihat Gambar 9.7)

Anda mungkin juga menyukai