Anda di halaman 1dari 10

PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN HUTAN RAYA SULTAN SYARIF

HASYIM DI KECAMATAN MINAS KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU

Oleh : Retno Novita (1301113920)


Retnonovita30@gmail.com
Pembimbing : Dr. Febri Yuliani, S.Sos., M.Si
Jurusan Ilmu Administrasi-Program Studi Ilmu Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. HR Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru
29293
Telp/Fax 0761-63272

ABSTRACT
The research is investigate to describe the managing of conservation great forest
garden of Sultan Syarif Hasyim region of Minas Subdistrict Siak Regency Riau
Province. The region of conservation is perpetuation of nature region with the
purpose are to plant collection and the nature fauna or made in, original kinds or
not, that useful for research needs, knowledge, education, cultivation support,
culture, tourism and recreation. Based on field observation and the data the
problems is conservation region of great forest garden not managing well with
sign open new land by specific person that they used for plant coconut because
less the managing and handling land in that region. The purpose of this research
is to know the managing of conservation great forest garden of Sultan Syarif
Hasyim region of Minas Subdistrict Siak Regency Riau Province.
The concept of theory that used is Managemen Function (Managing) start
from planning, organization, implementation and managing. This research used
qualitative research method with investigate the data with describtive way. In
collecting the data the researcher used interview technique, observation and
documentation.
The result of this research is produce the conclusion results that the
managing did by UPT KPHP Model Minas Tahura in enviroment live’s official
and forestry Riau Province is still in category not optimum. There were some not
optimum in planning, organization, implementation and managing. Then, there
were some factor that influence the steps of UPT KPHP Model Minas Tahura in
managing conservation great forest garden region was the source power of
human that still less for checking the region, calculation operational mecanism
that should complete and also the support of government and miter work that
needs.

Keywords: Management, Conservation, Great Forest Garden

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 1


Latar Belakang (Tahura) adalah kawasan pelestarian
Negara Indonesia menjamin alam untuk tujuan koleksi tumbuhan
kemajuan pengembangan dan dan satwa yang alami atau buatan,
pemeliharaan kebudayaan daerah jenis asli dan bukan asli, yang
yang menjadi kekayaan kebudayaan dimanfaatkan bagi kepentingan
nasional. Hal ini dapat dilihat dalam penelitian, ilmu pengetahuan,
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal pendidikan, menunjang budidaya,
32 Ayat 1 dinyatakan bahwa, negara budaya, pariwisata dan rekreasi.
mewujudkan kebudayaan nasional Kawasan Konservasi Taman Hutan
Indonesia ditengah peradaban dunia Raya Sultan Syarif Hasyim (Tahura
dengan menjamin kebebasan SSH) merupakan kawasan
masyarakat dalam memelihara dan pelestarian alam yang ditetapkan
mengembangkan nilai-nilai berdasarkan Surat Keputusan
budayanya. Hutan sebagai modal Menteri Kehutanan dan Perkebunan
pembangunan nasional memiliki No.348/Kpts-II/1999 tanggal 26 Mei
manfaat yang nyata bagi kehidupan 1999 seluas 6.172 Ha. Berdasarkan
dan penghidupan bangsa Indonesia, Peraturan Gubernur Riau Nomor 44
baik manfaat ekologi, sosial budaya Tahun 2008 Tentang Organisasi dan
maupun ekonomi, secara seimbang Tata Kerja Unit Pelaksana Dinas,
dan dinamis. Untuk itu hutan harus maka Pengelolaan Kawasan
diurus dan dikelola, dilindungi dan Konservasi Taman Hutan Raya
dimanfaatkan secara Sultan Syarif Hasyim dilaksanakan
berkesinambungan bagi oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT)
kesejahteraan masyarakat Indonesia, Tahura, yang mana institusi ini
baik generasi sekarang maupun yang (UPT) berada dibawah naungan
akan datang. Dinas Lingkungan Hidup dan
Provinsi Riau merupakan Kehutanan Provinsi Riau.
salah satu provinsi terkaya di Berdasarkan SK Menteri
Indonesia. Provinsi Riau adalah Kehutanan RI Nomor:
tanah air kebudayaan melayu. SK.765/Menhut-VII/2012 tanggal 26
Pernyataan tersebut didukung oleh Desember 2012 tentang
berbagai fakta sejarah yang ada. pembentukan Kesatuan Pengelolaan
Provinsi Riau memiliki beberapa Hutan Produksi (KPHP) Model
kabupaten dan kecamatan, salah satu Minas Tahura berada di dalam
kabupatennya yaitu Kabupaten Siak. wilayah Kabupaten Kampar,
Kabupaten Siak merupakan salah Kabupaten Siak dan Kota Pekanbaru,
satu daerah yang memiliki potensi maka Tahura SSH menjadi bagian
ekowisata yang cukup bagus yang dari KPHP Model Minas Tahura
perlu dikelola dan dikembangkan yang wilayah kerjanya seluas ±
dengan baik yakni, Kawasan 146.734 Ha yang terdiri dari :
Konservasi Taman Hutan Raya a. Kawasan Konservasi Tahura
Sultan Syarif Hasyim yang terletak SSH seluas 6.172 Ha.
di Kecamatan Minas Kabupaten Siak b. Hutan Produksi seluas ±
Provinsi Riau. 140.562 Ha.
Berdasarkan UU No. 5 Tahun Berdasarkan peta lampiran
1990 tentang Konservasi Sumber SK.878/Menhut-II/2014 tanggal 29
Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya September 2014 tentang Kawasan
dijelaskan bahwa Taman Hutan Raya

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 2


Hutan Provinsi Riau, wilayah KPHP c. Hutan Produksi yang dapat di
Model Minas Tahura Konversi seluas ± 903 Ha.
mengalami perubahan menjadi seluas d. Kawasan Konservasi Tahura
± 109.361 Ha yang meliputi : SSH seluas 6.172 Ha.
a. Hutan Produksi Terbatas
seluas ± 11.490 Ha.
b. Hutan Produksi Tetap seluas
± 90.796 Ha.

Tabel 1.1
Rincian Lokasi dan Fungsi Hutan Wilayah KPHP Model Minas Tahura
No Lokasi Fungsi Hutan Luas (Ha)
1 Lokasi I - Hutan Produksi Tetap 64.204
- Hutan Produksi Tetap 2.795
2 Lokasi II
- Hutan Produksi Terbatas 530
- Hutan Produksi Tetap 22.333
- Hutan Produksi Terbatas 10.462
3 Lokasi III
- Hutan Produksi Konversi 903
- Tahura SSH 6.172
- Hutan Produksi Tetap 1.464
4 Lokasi IV
- Hutan Produksi Terbatas 498
Total 109.361
Sumber: Keputusan Menhut Nomor: SK.878/Menhut-II/2014 dan SK.703/Menhut-II/2013

KPHP Model Minas Tahura didalamnya terdapat Tahura SSH


merupakan suatu kesatuan Provinsi Riau.
pengelolaan hutan terkecil sesuai Kawasan Konservasi Taman
fungsi pokok yang tujuannya untuk Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim
pengelolaan hutan ditingkat tapak meliputi 3 tempat kabupaten/kota
secara efesien dan lestari. Kemudian yang terbagi luas masing-masing
berdasarkan Peraturan Gubernur yaitu Kabupaten Kampar seluas
Riau No. 10 Tahun 2014 ditetapkan 3.041,81 Ha, Kabupaten Siak seluas
UPT (Unit Pelaksana Teknis) KPHP 2.323,33 Ha, dan Kota Pekanbaru
(Kesatuan Pengelolaan hutan seluas 806,86 Ha. Secara geografis
Produksi) Model Minas Tahura kawasan ini terletak pada koordinat
sebagai pengelola kawasan KPHP 0o37 LU - 0o44 LU dan 101o20
Model Minas Tahura yang
BT - 101o28 BT.
Tabel 1.2
Rincian Luas Kawasan Konservasi Taman Hutan Raya Sultan Syarif
Hasyim
No Kabupaten/Kota Luas (Ha)
1. Kabupaten Kampar 3.041,81 Ha
2. Kabupaten Siak 2.323,33 Ha
3. Kota Pekanbaru 806,86 Ha
Total 6.172 Ha
Sumber: Data Olahan Penulis

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 3


Dengan dibentuknya KPHP yang didatangkan dari luar kawasan.
Model Minas Tahura, diharapkan Keanekaragaman jenis flora dan
pengelolaan kawasan konservasi fauna yang saat ini sudah sulit
Tahura SSH di Kecamatan Minas dijumpai di Provinsi Riau menjadi
Kabupaten Siak Provinsi Riau secara daya tarik tersendiri bagi kawasan
lebih intensif, lestari dan sesuai konservasi Tahura SSH.
fungsinya serta dapat
mengoptimalkan kawasan konservasi Rumusan Masalah
Tahura SSH sebagai kawasan Dari fenomena yang
pelestarian alam guna kepentingan diuraikan pada latar belakang diatas,
penelitian, ilmu pengetahuan, maka penulis merumuskan rumusan
pendidikan, menunjang budidaya, masalah sebagai berikut :
budaya serta menjadi icon wisata a. Bagaimana Pengelolaan
alam dan menjadi salah satu objek Kawasan Konservasi Taman
pariwisata kebanggaan masyarakat di Hutan Raya Sultan Syarif
Kecamatan Minas Kabupaten Siak Hasyim di Kecamatan Minas
Provinsi Riau serta mencegah Kabupaten Siak Provinsi
timbulnya kerusakan fungsi tatanan Riau?
lingkungan sekitarnya karena b. Apa saja faktor-faktor yang
berperan penting bagi perlindungan mempengaruhi dalam
dan sebagai pusat kekayaan hayati Pengelolaan Kawasan
sehingga dengan demikian akan Konservasi Taman Hutan
menjadikan Tahura SSH di Raya Sultan Syarif Hasyim di
Kecamatan Minas Kabupaten Siak Kecamatan Minas Kabupaten
Provinsi Riau sebagai salah satu Siak Provinsi Riau?
tujuan wisata alam para wisatawan
domestik maupun asing. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Kawasan Konservasi Taman 1. Tujuan Penelitian
Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim di a. Untuk mengetahui
Kecamatan Minas Kabupaten Siak Pengelolaan Kawasan
merupakan lokasi wisata yang sangat Konservasi Taman Hutan
strategis karena dekat dengan ibukota Raya Sultan Syarif Hasyim
provinsi. Untuk mencapai kawasan di Kecamatan Minas
tersebut dapat ditempuh dengan route Kabupaten Siak Provinsi
Pekanbaru-Minas dengan jarak 25 Riau.
Km dari kota pekanbaru dengan b. Untuk mengetahui faktor-
waktu tempuh perjalanan lebih faktor yang mempengaruhi
kurang 30 menit. Kawasan dalam Pengelolaan
konservasi Tahura SSH memiliki Kawasan Konservasi
potensi daerah tujuan ekowisata yaitu Taman Hutan Raya Sultan
wisata alam, area penelitian, untuk Syarif Hasyim di
kepentingan pendidikan, dan untuk Kecamatan Minas
ilmu pengetahuan. Taman Hutan Kabupaten Siak Provinsi
Raya Sultan Syarif Hasyim memiliki Riau.
potensi flora dan fauna yang sangat 2. Manfaat Penelitian
beraneka ragam baik dari jenis yang a. Secara subjektif,
asli dari kawasan tersebut maupun bermanfaat untuk

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 4


mengembangkan aspek, disebutkan bahwa didalam
kemampuan menulis karya program dijelaskan mengenai :
ilmiah dalam mengalisis a. Tujuan kegiatan yang akan
permasalahan dilapangan. dicapai.
b. Secara praktis, sebagai b. Kegiatan yang diambil dalam
bahan informasi bagi mencapai tujuan.
pemerintah daerah c. Aturan yang dipegang dan
(khususnya bagi Unit prosedur yang dibuat.
Pelaksana Teknis KPHP d. Perkiraan anggaran yang
Model Minas Tahura di dibutuhkan.
Dinas Lingkungan Hidup e. Strategi pelaksanaan.
dan Kehutanan Provinsi Dalam menggambarkan dan
Riau) dalam rangka menganalisis program terdapat
mengelola kawasan bagian-bagian pokok yang harus ada
konservasi Taman Hutan yaitu masukan, komponen,
Raya Sultan Syarif Hasyim implementasi kerja dilapangan.
untuk meningkatkan Sebagaimana diketahui bahwa
potensi-potensi yang ada program dapat didefinisikan sebagai
dalam rangka kumpulan kegiatan-kegiatan nyata,
pembangunan Kecamatan sistematis dan terpadu yang
Minas Kabupaten Siak dilaksanakan oleh satu atau beberapa
Provinsi Riau. instansi pemerintah ataupun dalam
c. Bagi masyarakat dapat rangka kerja sama dengan
sebagai bahan informasi masyarakat, atau yang merupakan
untuk mengetahui partisipasi aktif masyarakat, guna
Pengelolaan Kawasan mencapai sasaran dan tujuan yang
Konservasi Taman Hutan telah ditetapkan Ismail Nanawi
Raya Sultan Syarif Hasyim (2007:174).
di Kecamatan Minas Menurut Sujianto (2008:32)
Kabupaten Siak Provinsi program adalah suatu kompleks dari
Riau. tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan,
prosedur-prosedur, peraturan-
Konsep Teori peraturan, pemberian tugas dan
langkah-langkah yang harus diambil.
1. Program Sumber-sumber yang harus
Program merupakan dimanfaatkan dan elemen-elemen
serangkaian kegiatan yang memiliki lain yang diperlukan untuk
durasi waktu tertentu serta dibuat melaksanakan arah tindakan tertentu.
untuk mendukung tercapainya tujuan
perusahaan. Program disusun untuk 2. Pengelolaan
mencapai sasaran. Sebagai sebuah Pengelolaan merupakan suatu
aktivitas yang memiliki durasi waktu usaha yang didalamnya meliputi
tertentu, program memiliki waktu beberapa aspek, seperti perencanaan,
mulai dan waktu selesai. Program organisasi, pelaksanaan, pengawasan
merupakan unsur utama yang harus serta pengendalian yang setiap fungsi
ada demi terciptanya suatu kegiatan. saling berkaitan dan merupakan satu
Didalam program dibuat beberapa kesatuan yang saling mempengaruhi.
Pengelolaan merujuk kepada

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 5


seperangkat peranan yang dilakukan dengan baik maka bisa terjadi
seseorang atau sekelompok orang, berbagai masalah yang mewarnai
atau bisa juga merujuk kepada pengelolaan hutan seperti
fungsi-fungsi yang melekat kepada pemenuhan kebutuhan dasar, hak
peranan tersebut. Pengelolaan hutan kepemilikan dan konflik dengan
secara menyeluruh membutuhkan masyarakat.
data investarisasi yang benar-benar Hutan rakyat adalah hutan
akurat, agar tindakan yang diambil yang tumbuh diatas tanah yang
benar-benar sesuai dengan tujuan dibebani hak milik maupun hak
lestari. Pengelolaan merupakan suatu lainnya dengan ketentuan luas
rangkaian kegiatan yang meliputi minimum 0,25 Ha, penutupan tajuk
merencanakan, mengorganisasikan tanaman kayu-kayuan dari tanaman
dan mengarahkan, dan mengawasi lainnya lebih dari 50%. Pembuatan
kegiatan manusia dengan hutan rakyat bertujuan untuk
memanfaatkan material dan fasilitas merehabilitasi dan meningkatkan
yang ada untuk mencapai tujuan produktivitas lahan, serta kelestarian
yang telah ditetapkan secara efektif sumber daya alam agar dapat
dan efisien. Istilah pengelolaan itu memberi manfaat yang sebesar-
sendiri identik kaitannya dengan besarnya kepada pemiliknya
istilah manajemen. sehingga kesejahteraan hidupnya
meningkat. Tujuan pengeloaan hutan
3. Manajemen Hutan Rakyat rakyat adalah :
Manajemen merupakan a. Meningkatkan pendapatan
terjemahan dari kata “pengelolaan” masyarakat tani di pedesaan
yang berarti proses penggunaan terutama petani di daerah kritis.
sumber daya secara efektif untuk b. Meningkatkan produksi kayu
mencapai sasaran. Sejalan dengan bakar untuk mengatasi
pengertian tersebut G.R Terry kekurangan energi dan
(2005:1) mengartikan manajemen kekurangan kayu perkakas.
adalah suatu proses atau kerangka c. Memanfaatkan secara optimal
kerja melibatkan bimbingan atau dan lestari lahan yang tidak
pengarahan suatu kelompok atau produktif untuk usaha tani
orang-orang kearah tujuan tanaman pangan.
organisasional atau maksud-maksud d. Membantu penegaragaman
yang nyata. Manajemen adalah suatu hasil pertanian yang diperlukan
kegiatan pelaksanaannya adalah masyarakat.
managing (pengelolaan) sedang e. Memperbaiki tata air dan
pelaksananya disebut manager lingkungan, khususnya pada
(pengelola). Pengelolaan itu sagat lahan milik rakyat yang berada
diperlukan karena pengelolaan dikawasan perlindungan
merupakan suatu usaha untuk didaerah hulu suatu DAS.
mencapai tujuan perencanaan yang
telah ditetapkan agar apa yang telah 4. Fungsi Manajemen
direncanakan tercapai. Jika hutan (Pengelolaan)
rakyat yang dikelola secara baik Manajemen oleh para penulis
maka akan menjadikan hutan rakyat dibagi atas beberapa fungsi.
menjadi pilar ekonomi bagi Pembagian fungsi-fungsi manajemen
masyarakat dan jika tidak dikelola ini tujuannya adalah supaya

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 6


sistematika urutan pembahasannya Taman Hutan Raya Sultan Syarif
lebih teratur. Agar analisis Hasyim di Kecamatan Minas
pembahasannya lebih mudah dan Kabupaten Siak Provinsi Riau.
lebih mendalam dan untuk menjadi
pedoman pelaksanaan proses 2. Lokasi Penelitian
manajemen bagi manajer. Namun Penelitian ini dilakukan di Taman
terdapat perbedaan pandangan Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim di
mengenai fungsi manajemen oleh Kecamatan Minas Kabupaten Siak
para ahli. Fungsi manajemen Provinsi Riau dan UPT KPHP Model
menurut G.R Terry (2005:38) terdiri Minas Tahura di Dinas Lingkungan
dari perencanaan (planning), Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau
pengorganisasian (organizing), karena pada UPT KPHP Model
pelaksanaan (actuating), pengawasan Minas Tahura terdapat data yang
(controlling). Sedangkan menurut diperlukan untuk mendukung
Luther Gullick dalam Alam tercapainya tujuan penelitian yang
(2004:102) meliputi perencanaan sesuai dengan informan dan
(planning), pengorganisasian fenomena yang terjadi di lapangan.
(organizing), penyusunan pegawai
(staffing), pengarahan (directing), 3. Informan Penelitian
koordinasi (coordinating), pelaporan Informan penelitian adalah
(reporting), anggaran (budgeting), seseorang atau sekelompok orang
pengawasan (controlling). yang menjadi sumber data dalam
penelitian atau orang yang
Metode Penelitian memberikan keterangan kepada
peneliti. Dalam penelitian ini peneliti
Menurut Sugiyono (2014:2) menggunakan informan sebagai
metode penelitian merupakan cara objek informasi untuk mengetahui
ilmiah untuk mendapatkan data tentang Pengelolaan Kawasan
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Konservasi Taman Hutan Raya
Berdasarkan hal tersebut terdapat Sultan Syarif Hasyim di Kecamatan
empat kata kunci yang perlu Minas Kabupaten Siak Provinsi
diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, Riau. Adapun informan penelitian ini
tujuan dan kegunaan. adalah :
1. Kepala Unit Pelaksana Teknis
1. Jenis Penelitian (UPT) Kesatuan Pengelola
Berdasarkan jenis Hutan Produksi (KPHP) Model
penelitiannya, maka jenis penelitian Minas Tahura di Dinas
ini merupakan penelitian deskriptif Lingkungan Hidup dan
kualitatif, yang mana studi ini Kehutanan Provinsi Riau.
memusatkan perhatian pada 2. Kepala Seksi Perencanaan,
masalah/fenomena yang ada pada Pemanfaatan dan Penggunaan
saat penelitian dilakukan, yang Kawasan Hutan KPHP Model
bersifat aktual, yang kemudian Minas Tahura di Dinas
digambarkan realita tentang masalah Lingkungan Hidup dan
yang diamati dengan interpretasi Kehutanan provinsi Riau.
rasional yang jelas dan bertujuan 3. Petugas Lapangan di Taman
untuk mengetahui secara terperinci Hutan Raya Sultan Syarif
Pengelolaan Kawasan Konservasi Hasyim di Kecamatan Minas

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 7


dibawah Naungan Dinas dibutuhkan dalam penelitian
Lingkungan Hidup dan ini. Yang diwawancarai yaitu
Kehutanan Provinsi Riau. seputar pengelolaan kawasan
4. Masyarakat di sekitar Taman konservasi Tahura SSH yaitu
Hutan Raya Sultan Syarif bagaimana perencanaan,
Hasyim di Kecamatan Minas pengorganisasian, pelaksanaan
Kabupaten Siak Provinsi Riau. dan pengawasan.
5. Pengunjung/Wisatawan Taman b. Observasi, disebut pula dengan
Hutan Raya Sultan Syarif pengamatan yang meliputi
Hasyim di Kecamatan Minas kegiatan pemusatan terhadap
Kabupaten Siak Provinsi Riau. sesuatu objek. Yaitu
mengadakan pengamatan
4. Jenis dan Sumber Data langsung di lokasi penelitian,
a. Data Primer mengenai permasalahan yang
Yaitu mengenai akan diteliti yang berkaitan
Pengelolaan Kawasan Konservasi dengan Pengelolaan Kawasan
Taman Hutan Raya Sultan Syarif Konservasi Taman Hutan Raya
Hasyim di Kecamatan Minas Sultan Syarif Hasyim di
Kabupaten Siak Provinsi Riau. Kecamatan Minas Kabupaten
b. Data Sekunder Siak Provinsi Riau.
a. Profil Taman Hutan Raya c. Dokumentasi, ditujukan untuk
Sultan Syarif Hasyim di memperoleh data secara
Kecamatan Minas langsung dari tempat
Kabupaten Siak Provinsi penelitian, yaitu menganalisis
Riau. dokumen-dokumen, baik
b. Profil Kecamatan Minas. dokumen tertlis, buku-buku
c. Profil UPT KPHP Model relevan, gambar, audio maupun
Minas Tahura. elektronik dan data yang
d. Profil Dinas Lingkungan relevan dengan penelitian.
Hidup dan Kehutanan
Provinsi Riau. 6. Analisis Data
e. Visi dan Misi UPT KPHP Teknik analisa data pada
Model Minas Tahura. penelitian ini dilakukan dengan
f. Struktur Organisasi UPT kualitatif dimana penulis tidak hanya
KPHP Model Minas Tahura. memberikan penilaian terhadap data
g. Dokumen Perundang- yang ada, tetapi akan lebih
Undangan. memprioritaskan kepada gambaran
situasi atau secara umum disebut
5. Teknik Pengumpulan Data dengan deskriptif analisis. Proses
a. Wawancara, yaitu teknik analisis dimulai dengan menelaah
pengumpulan data yang seluruh data yang tersedia dari
digunakan untuk mendapatkan berbagai sumber, seperti pengamatan
keterangan-keterangan lisan secara langsung. Setelah data-data
melalui komunikasi langsung yang diperlukan sudah terkumpul,
bertatap muka dengan orang maka penulis memilihnya menurut
yang dapat memberikan jenis data yang diperoleh dan
keterangan kepada peneliti berusaha mengumpulkan teori.
terkait informasi yang Metode deskriptif yaitu proses

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 8


analisa secara sistimatika faktual dan dengan menerapkan faktor
akurat dalam pengambilan suatu lingkungan fisik yang sesuai dan
kesimpulan, dengan cara menunjukkan hubungan kewenangan
membandingkan antara kenyataan yang dilimpahkan terhadap setiap
yang sebenarnya dengan teori-teori individu yang ditugaskan untuk
dan membahasnya dengan melaksanakan kegiatan tersebut.
menguraikan, dimana sebelumnya Dalam hal ini fungsi organisasi
data dikumpulkan, ditabulasi dan di dilihat dari pemosisian dan
persentasekan serta dianalisis relevan penetapan posisi staff atau pegawai
dengan tujuan penelitian. UPT KPHP Model Minas Tahura di
Dinas Lingkungan Hidup dan
Hasil dan Pembahasan Kehutanan Provinsi Riau.
A. Pengelolaan Kawasan
Konservasi Taman Hutan Raya 3. Pelaksanaan (Actuating)
Sultan Syarif Hasyim di Pelaksanaan merupakan
Kecamatan Minas Kabupaten usaha agar semua kelompok yang
Siak Provinsi Riau melakukan untuk tercapainya tujuan
dengan kesadaran dan berpedoman
1. Perencanaan (Planning) pada perencanaan dan usaha
Perencanaan merupakan pengorganisasian. Menjalankan tugas
langkah awal kegiatan menetapkan pokok dan fungsi UPT KPHP Model
tujuan yang akan dicapai beserta Minas Tahura sesuai dengan visi dan
cara-cara untuk mencapainya. Tanpa misi. Pelaksanaan yang dilakukan
perencanaan yang baik, maka oleh UPT KPHP Model Minas
kegiatan organisasi mengalami Tahura sesuai dengan perencanaan
hambatan. Perencanaan yang baik yang telah ditetapkan.
memberikan manfaat yaitu
mengembangkan langkah-langkah 4. Pengawasan (Controlling)
strategis, sebagai pedoman dalam Pengawasan berarti
pelaksanaan kegiatan, mendeterminasi apa yang telah
mengindetifikasi dan menghindari dilaksanakan, maksudnya
permasalahan yang timbul dimasa mengevaluasi prestasi kerja dan
yang akan datang dan dapat dengan apabila perlu, menerapkan tindakan-
mudah melakukan pengawasan. tindakan korektif sehingga hasil
2. Pengorganisasian pekerjaan sesuai dengan rencana-
(Organizing) rencana. Kegiatan monitoring
Dalam pengelolaan kawasan penting dilakukan dalam upaya
konservasi Taman Hutan Raya meningkatkan ketertiban jalannya
Sultan Syarif Hasyim dibutuhkan suatu alur atau proses. Dalam hal ini,
suatu langkah pengorganisasian agar kegiatan monitoring sebagai bagian
pelaksanaan perencanaan sesuai dari pengawasan dilakukan terhadap
dengan tujuan yang telah ditetapkan jalannya pelaksanaan pengecekan
bersama. Organisasi merupakan kawasan konservasi Tahura SSH
suatu kegiatan menentukan, yang dilakukan oleh petugas
mengelompokkan dan pengaturan lapangan dan pejabat-pejabat yang
berbagai kegiatan yang dianggap berwenang.
untuk mencapai tujuan. Penugasan
orang-orang dalam kegiatan ini Kesimpulan

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 9


Kawasan Konservasi Taman pelaksanaan sumber daya
Hutan Raya Sultan Syarif hasyim manusianya yang masih rendah
adalah sebagai kawasan pelestarian dalam pengecekan kawasan.
alam guna kepentingan penelitian,
ilmu pengetahuan, pendidikan, Daftar Pustaka
menunjang budidaya, budaya, serta Adisasmita, Rahardjo. 2011.
menjadi icon wisata alam Provinsi Pengelolaan Pendapatan dan
Riau dan menjadi salah satu objek Anggaran Daerah.
pariwisata kebanggaan masyarakat Yogyakarta: Graha Ilmu.
Provinsi Riau. Pengelolaan Taman Alam Setia Zain, S.H. 2000. Hukum
Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim Lingkungan Konservasi
yang dikelola oleh UPT KPHP Hutan. Jakarta: PT Rineka
Model Minas Tahura dibawah Cipta.
naungan Dinas Lingkungan Hidup Arifin Arief, M.P. 2001. Hutan dan
dan Kehutanan Provinsi Riau Kehutanan. Yogyakarta:
meliputi: Pemetaan kawasan tahura, Kanisius.
Identifikasi jenis flora dan fauna, Djati Julitriarsa, Jhon Suprihanto.
Inventarisasi untuk jenis-jenis flora 2002. Manajemen Umum,
dan fauna prioritas dan sintesa Sebuah Pengantar.
informasi yang holistik dan Yogyakarta: BPFE.
berkelanjutan. Feriyanto, Dkk. 2015. Pengantar
Manajemen. Yogyakarta: PT
Saran Pustaka Buku.
Diperlukannya pelatihan khusus George R. Terry, dan Leslie W. Rue.
dan sosialisasi bagi sumber daya 2005. Dasar-Dasar
manusianya dan masyarakat agar Manajemen. Jakarta: PT
memahami pentingnya untuk Bumi Aksara.
menjaga kawasan konservasi dan Hadi S. Alikodra. 2012. Konservasi
supaya tidak lagi merambah kawasan Sumber Daya Alam dan
tersebut untuk ditanami sawit karena Lingkungan. Yogyakarta:
kawasan konservasi merupakan Gadjah Mada University
kawasan pelestarian alam dan bukan Press.
untuk kawasan perkebunan sawit dan
juga perlu meningkatkan

Jom FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017 Page 10

Anda mungkin juga menyukai