Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat Vol.1 No.

2 Edisi November 2017


ISSN 2580-0590

EMERGENCY MEDICAL SERVICE (EMS) PADA OUT-OF HOSPITAL CARDIAC


ARREST (OHCA) BERBASIS APLIKASI INTERNET

Ismail Fahmi, Tuti Afriani


Program Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.

ABSTRAK
Out-of Hospital Cardiac Arrest merupakan keadaan henti jantung yang terjadi
diluar rumah sakit, dimana sebagian besar korban mengalami kematian karena response
time yang lama, untuk itu diperlukan suatu sistemEmergency Medical Service yang
baik. Pengembangan Emergency Medical Service berbasis aplikasi internet merupakan
salah satu solusi untuk meningkatkan response time penolong maupun ambulans gawat
darurat dalam memberikan bantuan. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana sistem layanan emergency medical system berbasis aplikasi internet ini
digunakan dan seberapa besar manfaat layanan ini bagi pasien dengan Out-of Hospital
Cardiac Arrest melalui pendekatan studi literature. Simpulan: layanan emergency
medical system berbasis aplikasi internet dengan mobile web service sangat efektif
diterapkan dalam pada kondisi henti jantung dan kecelakaan di prehospital.
Rekomendasi : perlunya pengembangan layanan emergency yang melibatkan lintas
sektoral seperti pemadam kebakaran, kepolisian maupun Badan Sar Nasional
Kata kunci : OHCA, Emergency Medical Service

ABSTRACT
Out-of Hospital Cardiac Arrest is a condition when heart stops beating while
patient have not arrived in hospital, where mostly it leads to death because of no
immediate response time is given, thus for an Emergency Medical Service system is
needed to take care of the patients carefully. The development of internet aplication-
based Emergency Medical Service is one of the best solutions, not only to improve
response time, but also help patients to get the ambulance immidiately. Based on
literature study approach, this paper is aimed on how the internet aplication-based
emergency medical system can be used and how it will affect patients with Out-of
Hospital Cardiac Arrest. Conclution: internet aplication-based emergency medical
service system with mobile web service is critically needed to take care of immediate
response of cardiac arrest and accident situation in prehospital condition.
Recomendation: the urgency of emergency medical service development which will
involve inter-sectoral agency such as fire fighter, police, and National Sar Agent.
Keywords: OHCA, Emergency Medical Service

160
Emergency Medical Service(EMS) Pada Out-of Hospital Cardiac Arrest (OHCA)
Berbasis Aplikasi Internet. 2017
Ismail Fahmi, Tuti Afriani

PENDAHULUAN 1998 Departemen Ambulance Victoria


di Australia telah mengembangkan
Cardiac arrest merupakan salah layanan Medical emergency Service
satu kasus kegawatdaruratan yang dapat berbasis Internet, kemudian Singapura
mengancam jiwa dan memerlukan melalui Hospital & Emergency
response time yang cepat untuk Ambulance Link (HEAL) juga telah
diberikan penanganan yang baik, tanpa menerapkan sistem komunikasi data
dilakukan kompresi jantung paruatau nirkabel antara ambulance dan Rumah
pemberian defibrilasi, maka akan terjadi sakit, yang memberikan informasi
1
kematian dalam hitungan menit. Di kepada Rumah Sakit dan dokter tentang
Amerika Serikat setiap tahunnya terjadi 6
keadaan pasien. Tulisan ini akan
kejadian Out-of Hospital Cardiac Arrest memaparkan bagaimana pengembangan
(OHCA) dengan jumlah korbannya Emergency Medical Service(EMS)
mencapai 360.000 korban, di mana berbasis aplikasiinternet untuk
OHCA merupakan 15% dari penyebab
2 mempercepat pemberian bantuan pada
seluruh kematian. Centers for Disease kasus emergency khususnya Out-of
Control and Prevention (CDC) telah Hospital Cardiac Arrest (OHCA).
melakukan penelitian terhadap kejadian
henti jantung di Amerika Serikat selama
periode 1 Oktober 2005–31 December
2010 didapatkan sekitar 31,689 kasus TINJAUAN LITERATUR
Out-of Hospital Cardiac Arrest Cardiac Arrest
(OHCA). Dari kejadian tersebut, kurang
dari 33, 3% dari kasus cardiac arrest
yang mendapatkan bantuan Resusutasi Henti jantung adalah keadaan
dari bystander dan hanya 3,7% yang dimana berhentinya fungsi mekanik
mendapatkan bantuan automated jantung yang ditandai dengan tidak
external defibrillator (AED) sebelum terabanya nadi karotis, tidak adanya
datangnya tim Emergency Medical pernafasan dan penurunan kesadaran,
3 terjadi sangat cepat begitu dan dan
Service. 7,8
gejala muncul. Penyebab terjadinya
Emergency Medical cardiac arrest bisa terjadi karena
Service(EMS) merupakan penyakit jantung, gangguan sirkulasi,
bagianterpenting dari keseluruhan gangguan pernafasan, gangguan
7
sistem perawatan kesehatan di tingkat metabolik, keracunan. American Heart
prehospital karena mampu Association (AHA) membagi kejadian
meningkatkan status kesehatan dengan henti jantung menjadi 2 yaitu Intra
menyediakan pelayanan gawat darurat Hospital of Cardiac Arrest ( IHCA) dan
secara optimal, EMS dikembangkan Out-of Hospital Cardiac Arrest
pada berbagai keadaan darurat medis 9
(OHCA) . Tatalaksana OHCA meliputi
seperti serangan jantung, kelumpuhan, pengenalan dan pengaktifan sistem
persalinan, kecelakaan, gigitan serangga tanggap darurat, selanjutnya melakukan
4,5
dan lainnya. Saat ini beberapa CPR berkualitas, melakukan defibrilasi
organisasi dan pemerintah berupaya serta transpotasi rujukan dan perawatan
merealisasikan pentingnya membangun 9
lanjutan di rumah sakit.
sistem emergency yang lebih baik untuk
mempertahankan kehidupan pasien saat
6
terjadi injury akibat kecelakaan. Tahun
161
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat Vol.1 No.2 Edisi November 2017

Emergency Medical Service informasi lokasi, dan permintaan


4
bantuan medis. Seluruh metedologi di
Emergency Medical Service tunjukan pada gambar 1.
(EMS) adalah sistem yang menyediakan
layanan medis darurat pada kejadian
yang menyebabkan penyakit serius atau
cidera. Fokus EMS adalah perawatan
medis darurat, transportasi ke rumah
sakit, dokumentasi kondisi pasien dan
penanganan yang telah dilakukan tim
10
medis ataupun paramedis. EMS
merupakan sistem respon dan perawatan
medis yang terorganisasi yang
Gambar 1 : Sistem Aplikasi4
melibatkan banyak orang, sistem ini
komprehensif yang selalu siap setiap Secara utuh EMS berbasis
hari dari segala jenis keadaan gawat aplikasi internet ini memiliki 5
darurat. Tujuan EMS adalah agar setiap komponen utama seperti yang akan
pasien dapat dilakukan stabilisasi, ditunjukan pada gambar 2, ke 5
pengobatan dan transportasi yang tepat komponen tersebut adalah :
waktu ke Rumah Sakit yang
menyediakan layanan perawatan medis 1. Emergency requester device
10 (aplikasi emergency pada perangkat
yang dibutuhkan. EMS merupakan
mobile). Merupakan ponsel yang
sistem yang rumit, setiap komponen
dari sistem ini memiliki peranan penting memiliki geographical positioning
sebagai bagian dari sistem perawatan system (GPS)
gawat darurat yang terkoordinasi, 2. Main Central System (MCS): ini
komponen EMS meliputi: organisasi adalah server utama untuk
atau badan publik EMS, jaringan keseluruhan sistem.
komunikasi dan trasportasi, dokter dan 3. Ambulance System : Setiap
perawat yang terlatih, masyarakat yang
Ambulan akan dilengkapi dengan
memiliki pemahaman tentang gawat
10 sistem GPS dan navigasi. Sistem ini
darurat. akan menggunakan layar sentuh.
Sistem Aplikasi Emergency Medical 4. SOEHR: Smart online electronic
Service (EMS) Health Record
5. HEDS : Hospital Emergency
6
Aplikasi EMS berbasis internet Departement System.
dapat digunakan siapa saja yang berada
dilokasi kejadian untuk mendapatkan
pelayanan gawat darurat. Sistem
aplikasi ini memiliki tiga fungsi utama
yaitu, alarm gawat darurat, mencari
rumah sakit yang akan memberikan
bantuan gawat darurat dan pelayanan
kesehatan. Alarm akan mengirimkan
pesan emergency kepada keluarga,
Gambar 2: Komponen Sistem dan
pengguna aplikasi dan rumah sakit
Komunikasi6
terdekat, pesan emergency mencakup
162
Emergency Medical Service(EMS) Pada Out-of Hospital Cardiac Arrest (OHCA)
Berbasis Aplikasi Internet. 2017
Ismail Fahmi, Tuti Afriani

Sistem ini memiliki 2 bagian yaitu dugaan OHCA serta bersedia dan mampu
client atau user side dan server( gambar 3), melakukan CPR, dalam penelitian terbaru
di sisi pengguna semua fungsi pengguna di Swedia, terjadi peningkatan yang
berlangsung seperti mengisi data pribadi, signifikan pada jumlah CPR yang
mengirimkan informasi darurat, mengedit dilakukan pendamping bila sistem
informasi, selanjutnya ponsel operator ponsel digunakan dengan tingkat
internetpengguna terhubung dengan server bahaya rendah dan potensi manfaat yang
EMS melalui internet, kemudian server 9
besar.
mencarikan rumah sakit dan user yang
memiliki keterampilan gawat darurat Kebanyakan peristiwa OHA
terdekat
disaksikan oleh publik, untuk
melakukan bantuan pada OHCA harus
dengan pengguna dan dipusatkan pada pemberian intervensi
menginformasikan rumah sakit tentang 11
lokasi pasien, keadaan pasien serta segera dan itu sangat efektif. Sehingga
menginformasikan pengguna tentang pentingnya sistem pelayanan emergency
rumah sakit yang memberikan bantuan. terpadu yang tepat, akses penyedian
Seluruh manajemen basis data AED dan EMS yang baik memberikan
4 hasil yang baik dalam penanganan
dilakukan oleh server EMS. 12
OHCA.
Aplikasi EMS sistem dibangun
untuk meningkatkan kualitas layanan
gawat darurat di tingkat prehospital,
khususnya kejadian OHCA.Sistem
EMSdimulai ketika perangkat pengguna
layanan gawat darurat melaporkan
kejadian OHCA atau kecelakaan
melalui aplikasi mobile sederhana yang
Gambar 3. Sistem Arsitektur EMS.4
terpasang pada perangkat, pengguna
dapat dengan cepat dan mudah
memasukkan informasi tentang
HASIL DAN PEMBAHASAN
kejadian, aplikasi akan secara otomatis
Rantai keselamatan dalam mengirim koordinat dan nomor ponsel
melakukan CPR pada kasus henti ke MCS, aplikasi mobile kemudian
OHCA adalah penolong harus mampu akan mengirimkan perkiraan lokasi
mengidentifikasi tanda klinis henti kecelakaan menggunakan GPS, MCS
jantung, atau secara sederhananya secara otomatis menerima permintaan
penolong mampu mengenali bahwa dan mencari bystanderdan ambulans
korban membutuhkan bantuan dari pada koordinat terdekat, MCS dapat
Emergency Medical Services (EMS) dan menerima permintaan telepon apabila
segera meminta bantuan dengan pengguna ingin berbicara dengan
2 6
mengkases nomor EMS setempat. operator.
Dalam panduan terbaru yang di Setelah MCS menerima
keluarkan America Heart Assosiation permintaan layanan darurat dari
pada OHCA adalah penerapkan pengguna dan sekali lagi tanpa campur
teknologi media sosial untuk tangan manusia MCS mengirim
memanggil penolong yang berada permintaan ke semua bystander dan
dalam jarak dekat dengan korban
163
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat Vol.1 No.2 Edisi November 2017

ambulans yang ada untuk melaporkan komponen, juga sistem ini mampu
koordinat GPS mereka. MCS kemudian mengidentifikasi dan memilah rumah
akan membandingkan koordinat sakit yang sesuai dengan kondisi pasien,
kecelakaan dan ambulans dan mengirim serta memungkinkannya komunikasi
permintaan layanan ke ambulans tentang kondisi pasien antara ambulans
terdekat berdasarkan peta sistem 6
dan rumah sakit yang dituju.
navigasi , petugas ambulans memiliki
waktu 10 detik untuk menerima atau Meskipun banyak keuntungan
menolak permintaan tersebut, jika yang didapat dari teknologi ini ada
permintaan diterima, MCS akan beberapa kelemahan dari sistem ini,
mengirimkan koordinat kejadian ke karena sistem ini berbasis internet maka
ambulans dan bystander secara dibutuhkan jaringan internet yang luas
otomatis, sistem ambulans dan baik, sistem hanya bisa bekerja
menunjukkan peta jalan ke lokasi dengan jaringan internet. Sistem ini
kecelakaan sedangkan bystander akan akan tidak berfungsi bila server dalam
melihat lokasi menggunakan aplikasi sistem ini bermasalah, untuk itu
mobile, jika petugas ambulans menolak perlunya pengembangan sistem EMS
permintaan pekerjaan atau tidak berbasis aplikasi internet ini dengan
menjawab dalam waktu 10 detik, MCS baik. Selain itu sistem ini melibatkan
akan mengambil ambulans kedua banyak komponen yang harus
terdekat dengan kecelakaan tersebut, mendukung sistem baik itu pemerintah,
dengan asumsi bahwa dalam 10 detik Rumah sakit, dan masyarakat.
6
posisi ambulans tidak banyak berubah.
Kecepatan penolong dan Kemungkinan Penerapan di
ambulans mempengaruhi kualitas
bantuan yang diberikan. Penelitian Indonesia.
menunjukan bahwa, pengiriman pasien Sesuai dengan Keputusan
menggunakan ambulans secara cepat Menteri Kesehatan RI NO.19 Tahun
menuju rumah sakit jantung intensive 2016 tentang Sistem Penanggulangan
yang memiliki layanan PCI
Gawat Darurat Terpadu bahwa untuk
memungkinkan pasien OHCA bertahan
mewujudkan peningkatan mutu
lebih tinggi pada pasien dengan irama
jantung shockable, selain itu respons pelayanan dalam penanganan
dan waktu yang lama menunjukan korban/pasien gawat darurat diperlukan
kelangsungan hidup yang lebih buruk suatu sistem penanganan korban/pasien
13 yang dilakukan secara terpadu dan
dan hasil neurologis yang buruk. terintegrasi dengan melibatkan berbagai
Penelitian di Spanyol menunjukan pihak. Sistem Penanggulangan Gawat
bahwa pertolongann Out-of-Hospital Darurat Terpadu yang selanjutnya
Cardiac arrest (OHCA) dengan disingkat SPGDT adalah suatu
menggunakan mobile emergency mekanisme pelayanan Korban/Pasien
teamsmeningkatkan angka keselamatan
14 Gawat Darurat yang terintegrasi dan
pada kasus OHCA. berbasis call center dengan
Keuntungan dari sistem aplikasi menggunakan kode akses
EMS ini dari sistem lain adalah sistem telekomunikasi 119 dengan melibatkan
15
ini sepenuhnya terkomputerisasi dari masyarakat Berdasarkan SK Menteri
awal sampai akhir dan sangat Kesehatan tersebut, kemungkinan
komprehensif melibatkan semua penerapan sistem EMS berbasis internet

164
Emergency Medical Service(EMS) Pada Out-of Hospital Cardiac Arrest (OHCA)
Berbasis Aplikasi Internet. 2017
Ismail Fahmi, Tuti Afriani

ini sangat mungkin dilakukan di kiranya di kembangkan dengan


Indonesia. Hal ini dikarenakan sistem melibatkan departemen kepolisian,
ini lebih fleksibel penggunaannya pemadam kebakaran serta Tim Rescue
daripada EMS berbasis call centre lainnya seperti Badan Sar Nasional
selain itu sistem ini semuanya untuk menyelaraskan alur penanganan
dilaksanakan menggunakan aplikasi gawat darurat.
sehingga lebih mudah digunakan.

DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
1. Vaillancourt C. Cardiac arrest care and
Out-of Hospital Cardiac Arrest emergency medical services in Canada.
(OHCA) merupakan keadaan henti 2004;20(11):1081–90.
jantung yang terjadi di luar rumah sakit, 2. Sasson C, Meischke H, Abella BS,
yang memerlukan pertolongan dan Berg RA, Bobrow BJ, Chan PS, et al.
response time yang cepat. Untuk Provision in Communities With Low
meningkatkan response time dan Bystander Cardiopulmonary
kemampuan korban untuk tetap survive Resuscitation Rates. 2013;1342–50.
maka dibutuhkan layanan Emergency 3. Frieden TR, Harold Jaffe DW, Director
for Science James Stephens AW,
Medical Service( EMS) yang baik.
Thacker SB, Moolenaar RL, Series
Pengembangan EMS berbasis aplikasi
Christine Casey MG, et al. Out-
internet merupakan salah satu solusi of-Hospital Cardiac Arrest
untuk meningkatkan response time Surveillance — Cardiac Arrest
penolong maupun ambulans gawat Registry to Enhance Survival
darurat dalam memberikan bantuan. (CARES), United States, Centers for
Layanan ini menggunakan mobile web Disease Control and Prevention
service yang memiliki komponen MMWR Editorial and Production Staff
kompleks dimana layanan ini MMWR Editorial Board. Surveill
melibatkan pengguna, server, ambulans Summ MMWR [Internet]. 2011 [cited
dan rumah sakit sebagai sistem layanan 2017 Oct 23];6060(8). Available from:
EMS. Aplikasi EMS berbasis internet https://www.cdc.gov/mmwr/pdf/ss/ss6
008.pdf
ini memiliki kemungkinan besar
4. Agrawal SA. EMS : An Android
diterapkan di Indonesia, dimana Sistem
penanggulangan gawat darurat terpadu Application for Emergency Patients.
2014;5(4):5536–8.
sudah ada dan memiliki peraturan yang
5. Arunvijayan K, Sunny NB, Vimal V.
jelas.
Emergency Medical Service and
Rekomendasi Management. 2016;12551–5.
6. El-Masri S, Saddik B. Proposal of an
Penanganan kegawatdaruratan di end-to-end emergency medical system.
tingkat prehospital khususnya kejadian Stud Health Technol Inform.
Out-of Hospital Cardiac Arrest (OHCA) 2011;169:349–53.
dan kecelakaan perlu dijadikan perhatian 7. American Heart Association. 2010
agar korban dapat bertahan American Heart Association
hidup. Perlunya pemerintah Guidelines for CPR and ECC.
membangun layanan Emergency yang Resuscitation [Internet].
cepat, fleksibel dan efesien. Sistem 2010;276:410–528. Available from:
Aplikasi EMS berbasis internet perlu
165
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat Vol.1 No.2 Edisi November 2017

http://circ.ahajournals.org/cgi/doi/10.1 Echarri-Sucunza A, et al. Out-of-


161/CIR.0b013e3181fdf7aa hospital cardiac arrest (OHCA)
8. Kelmend Pallaska BL. Cardiac Arrest - attended by mobile emergency teams
Cardiopulmonary Resuscitation. Gen with a physician on board. Results of
Med Open Access [Internet]. the Spanish OHCA Registry
2014;2(2):2–5. Available from: (OSHCAR). Resuscitation [Internet].
http://www.esciencecentral.org/journal 2017 [cited 2017 Oct 28];113:90–5.
s/cardiac-arrest-cardiopulmonary- Available from:
resuscitation-2327- http://dx.doi.org/10.1016/j.resuscitatio
5146.1000131.php?aid=23326 n.2017.01.029
9. American Heart Association. 15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Guidelines 2015 CPR & ECC. Indonesia No 19 Tahun 2016. 2016;1–
Circulation. 2015;132(5):293. 18.
10. Blackwell TH, Kaufman JS. Response
Time Effectiveness:Comparison of
Response Time and Survival in an
Urban Emergency Medical Services
System. Acad Emerg Med [Internet].
2002 Apr 1 [cited 2017 Oct
27];9(4):288–95. Available from:
http://doi.wiley.com/10.1197/aemj.9.4.
288
11. Sasson C, Rogers MAM, Dahl J,
Kellermann AL. Predictors of Survival
From Out-of-Hospital Cardiac Arrest:
A Systematic Review and Meta-
Analysis. Circ Cardiovasc Qual
Outcomes [Internet]. 2010 Jan 1 [cited
2017 Oct 29];3(1):63–81. Available
from:
http://circoutcomes.ahajournals.org/cgi
/doi/10.1161/CIRCOUTCOMES.109.8
89576
12. Murakami Y, Iwami T, Kitamura T,
Nishiyama C, Nishiuchi T, Hayashi Y,
et al. Outcomes of out-of-hospital
cardiac arrest by public location in the
public-access defibrillation era. J Am
Heart Assoc. 2014;3(2).
13. Tsai S-L, Chaou C-H, Huang C-H,
Tzeng I-S, Kuo C-W, Weng Y-M, et al.
Features of hospital and emergency
medical service in out-of-hospital
cardiac arrest patients with shockable
rhythm. Am J Emerg Med [Internet].
2017;35(9):6–11. Available from:
http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/
pii/S0735675717301985
14. Rosell-Ortiz F, Escalada-Roig X,
Fernández Del Valle P, Sánchez-Santos
L, Navalpotro-Pascual JM,

166

Anda mungkin juga menyukai