Contoh Pedoman Unit IGD
Contoh Pedoman Unit IGD
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran organisasi dalam suatu pelayanan sangat penting, mengingat di mana untuk
menciptakan suatu produk memerlukan keterlibatan dan koordinasi dengan berbagai
unit/bagian. Dalam menyusun suatu organisasi di perlukan referensi- referensi yang sesuai
dengan perkembangan dan keadaan dalam suatu perusahaan serta kearah mana suatu
perusahaan akan di bawa.
Penyusunan struktur organisasi di Rumah Sakit AKA MEDIKA SRIBHAWONO
menggunakan sistim organisasi lintas fungsional (cross function organization) matriks.
Organisasi lintas fungsi adalah organisasi yang memandang organisasi sebagai rangkaian
suatu sistim yang di gunakan untuk melayani kebutuhan konsuman secara cepat dan
bermutu tinggi sesuai dengan ciri perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi.
Organisasi dan tata kerja Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit merupakan
bagian untuk peningkatan produktivitas pelayanan. Karena IGD merupakan pintu awal
masuknya pasien rumah sakit maka diperlukannya performance dan kerjasama yang solid
diantara dokter, perawat dan petugas penunjang guna terciptanya pelayanan yang cepat,
terintegrasi dan holistik.
Untuk itu diperlukannya pedoman perorganisasian unit IGD Rumah Sakit AKA MEDIKA
dengan tujuan agar permasalahan dalam pelayanan dapat di antisipasi dan di selesaikan
secara cepat dan tepat, agar karyawan dapat mengembangkan kemampuannya dalam
B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan Pedoman Organisasi IGD
1. Adanya kejelasan alur proses tata kelola IGD Rumah Sakit AKA MEDIKA
2. Menjadi pedoman dalam penyelenggaraan tata kelola IGD Rumah Sakit AKA MEDIKA
Pada tahun 2001 Dompet Dhuafa mendirikan Balai Pengobatan yang memberikan akses
layanan kesehatan yang layak dan optimal secara tidak berbayar bagi kaum dhuafa. Layanan
Balai Pengobatan ini dinamakan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa (LKC Dompet
Dhuafa) yang memberikan pelayanan kesehatan tingakat dasar.
Dalam perkembangannya LKC Dompet Dhuafa harus melayani pasien-pasien dhuafa
yang membutuhkan pelayanan spesialistik, rawat inap dan juga tindakan operatif sehingga
fasilitas layanan yang ada dirasakan sudah tidak memadai lagi. Karena itulah Dompet Dhuafa
melalui Yayasan Rumah Sehat Terpadu mendirikan pelayanan kesehatan tingkat rujukan sekelas
rumah sakit. Layanan ini dinamakan Rumah Sakit AKA MEDIKA Sribawono yang diresmikan pada
tanggal Oktober 2016.
Rumah Sakit AKA MEDIKA adalah rumah sakit umum nirlaba yang memberikan
pelayanan kesehatan bagi kaum dhuafa dengan pendekatan kehangatan keluarga dan sentuhan
hati dengan mengedepankan suasana seperti berada di rumah sendiri.
Rumah Sakit AKA MEDIKA berlokasi di Jalan Ir. Sutami KM I Sribhawono Lampung Timur.
Dalam penyelengaraan pelayanan Rumah Sakit AKA MEDIKA memberikan pelayanan:
1. Pelayanan Rawat Jalan
2. Pelayanan Gawat Darurat
3. Pelayanan Rawat Inap
4. Pelayanan Penunjang Medis (laboratorium, Radiologi, Instalasi Farmasi )
A. VISI
Menjadi model rujukan rumah sakit TERPADU dalam memberikan pelayanan kesehatan
bernuansa islami bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis khususnya kaum
dhuafa, secara professional di tingkat nasional dan internasional pada tahun 2019.
B. MISI
1. Mengembangkan pelayanan kesehatan terpadu bernuansa islami yang mengutamakan
mutu dan keselamatan pasien.
2. Mengelola rumah sakit secara efektif, efisien dan mandiri.
3. Meningkatkan kualitas dan profesionalitas sumber daya insani rumah sakit.
4. Menggalang kemitraan dan kepedulian publik baik dalam maupun luar negeri untuk
membantu kesehatan dhuafa.
C. NILAI
1. Ibadah
2. Amanah
3. Professional
A. Kepala IGD
1. Nama Jabatan : Ka. IGD
2. Pemegang Jabatan : dr.Lia Ratna Adi
3. Nama Jabatan Atasan : Manager Pelayanan Medis
4. Nama Bawahan Langsung : Penanggung Jawab IGD
5. Tugas Pokok : membantu Direktur Pelayanan dalam merencanakan,
melaksanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi
pelaksanaan program kerja IGD
6. Uraian Tugas
a. Merencanakan program pengelolaan pelayanan IGD
b. Merencanakan program pengembangan Pelayanan IGD
c. Merencanakan kebutuhan staf IGD sesuai dengan kebutuhan pengembangan
pelayanan IGD
d. Merencanakan, melaksanakan, menilai pendidikan tenaga kesehatan
e. Merencanakan kebutuhan pendidikan dan pelatihan staf IGD
f. Melakukan koordinasi rutin, terjadwal dan insidentil dengan penanggung jawab IGD
serta staf peelayanan IGD
g. Melakukan koordinasi rutin, terjadwal dan insidentil dengan manager pelayanan
h. Melakukan koordinasi rutin, terjadwal dan insidentil dengan direkturpelayanan
i. Melakukan koordinasi rutin, terjadwal dan insidentildengan bidang lain, baik untuk
pelaksanaan program kerja IGD maupun program kerja bidang lain.
j. Melakukan koordinasi dengan pemerintah, instalasi, lembaga
pendidikan dan organisasi di luar rumah sakit dalam rangka pengelolaan dan
pengembangan pelayanan IGD
k. Membuat Rencana kerja dan Anggaran tahunan IGD
l. Menyusun Pedoman pelayanan IGD
m. Menyusun Pedoman pengorganisasian IGD
n. Menyusun kebijakan-kebijakan terkait pelayanan IGD
o. Menyusun prosedur pelayanan yang terkait dengan pelayanan IGD
p. Melaksanakan program orientasi khusus bagi calon pegawai IGD
q. Melakukan pembagian tugas pekerjaan kepada penanggung jawab IGD serta staf
pelayanan IGD
Keterangan :
: Koordinasi dan kerjasama
Pendidikan Jumlah
Instalasi Gawat Darurat
- Dokter Umum IGD 4
- Sarjana Keperawatan – NERS 4
- D3 Keperawatan 3
Jumlah 11
- D III Keperawatan 9
B. Orientasi di Bidang Sumber Daya Insani RS AKA MEDIKA dijadwalkan sebagai berikut :
2 - Pengenalan Visi,
Misi dan Nilai RST
- Pengenalan Pembimbingan 1 Hari Staf SDI
Peraturan
Kepegawaian RST
1. Rapat Rutin Bulanan, rapat yang diselenggarakan 1 (satu) bulan sekali pada minggu ke IV
setiap bulan. Rapat membahas mengenai evaluasi kerja Komite Mutu pada bulan berjalan,
penyiapan laporan bulanan, pembahasan masalah di Komite Mutu, rencana kerja serta
sosialiasi kebijakan terbaru di rumah sakit.
2. Rapat Koordinasi, rapat yang diselenggarakan dengan mengundang unit kerja lain untuk
pelaksanaan koordinasi kegiatan yang berhubungan dengan Komite Mutu. Rapat Koordinasi
diselenggarakan setiap bulan sekali
3. Rapat Pimpinan (Rapim), rapat yang diselenggarakan 1 (Satu) bulan sekali dihadiri oleh
Direktur RS, Komite Medik, Komite Keperawatan dan para pimpinan bagian RS agar
pimpinan dan para pimpinan RS lebih memahami proses terkait dengan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien, monitoringnya, hasil kegiatan, upaya perbaikan yang sudah
dilakukan, hambatan dan kendala
4. Rapat Insidentil, rapat yang sifatnya mendesak, tidak terjadwal dan dapat diselenggarakan
baik secara internal Komite Mutu maupun mengundang unit lain sesuai dengan kebutuhan.
A. Laporan Bulanan
Laporan yang disusun setiap bulan meliputi laporan indikator mutu. Laporan
bulanan diserahkan kepada Manager Pelayanan Medis.
B. Laporan Triwulan
Laporan yang disusun setiap 3 (tiga) bulan yang merupakan rekapitulasi laporan
bulanan berisi laporan perubahan ketenagaan, kedisiplinan, administrasi surat menyurat,
pelatihan dan laporan sasaran mutu serta laporan pelaksanaan program kerja bidang SDI.
Laporan triwulan diserahkan kepada Manager Medis dan Panitia Mutu dan Keselamatan
Pasien.
C. Laporan Tahunan
Laporan Tahunan yang disusun oleh Komite Mutu meliputi :
1. Laporan Indikator Mutu (Indikator Area Klinis, Area Manajerial, dan sasaran
keselamatan Pasien)
2. Laporan Pelaksanaan Program Keselamatan Pasien (Insiden Keselamatan Pasien,
investigasi, Clinical Risk Managemen)
3. Laporan Asesmen risiko secara proaktif
4. Laporan Pendidikan dan Pelatihan PMKP
5. Laporan Surveilance, Monitoring & Evaluasi PPI
6. Laporan Monitoring & Evaluasi Pelaksanaan Kontrak
7. Laporan Monitoring