Anda di halaman 1dari 12

PENGANGARAN PERUSAHAAN

“PENYUSUNAN ANGGARAN TETAP”

KELOMPOK 3

Disusun oleh :

ZULKARNAIN

DEWI ASTUTI

SURYA DWI PUSPASARI

VIQIH OSKAR SYAHUDDIN

MANAJEMEN KEUANGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “penyusunan anggaran tetap”

Makalah ini berisikan tentang informasi “penyusunan anggaran tetap”Diharapkan


Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang “penyusunan anggaran tetap”

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.

Sumbawa, 21 april 2019

Penyusun

Kelompok 3
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan yang berbeda-beda, dan dengan cara yang berbeda-
beda pula. sebelum mencapai tujuan tersebut perusahaan mempunyai perencanaan dan
pengendalian dalam menentukan masa depan dan kebijakan perusahaan kedepannya. Di dalam
perencanaan dan pengendalian perusahaan tersebut terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan
perusahaan salah satunya yaitu dalam penganggaran perusahaan.

Tanpa memahami konsep dan teknik penyusunan anggaran yang benar, Perusahaan akan
kehilangan arah yang jelas dan menjadi perusahaan yang tidak stabil dalam pengelolaan keuangan.
Penyusunan anggaran merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Anggaran yang telah disusun
berlaku selama satu tahun kedepan dalam memenuhi kebutuhan kegiatan perusahaan misalkan
perusahaan ingin membangun gedung baru, maka terlebih dahulu dibuat rencana biaya yang telah
disusun sebelum proyek dilaksanakan. Anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu
satu tahun yang akan membawa perusahaan ke kondisi yang diinginkan dengan sumber daya yang
diperkirakan.

Di dalam makalah ini terdapat beberapa point yang akan dijelaskan yang sudah mencakup
secara umum tentang anggaran tetap.
A. Penyusunan Anggaran Tetap
Angaran tetap adalah fixed buget yaitu angaran yang tidak akan di ubah atau
tidak akan di sesuaikan dengan perkembangan selama tahun anggaran yang
bersangkutan. Dan berdasarkan revenue, cost, dan expenses, namun tidak di adakan revisi
secara priodik.

1. Rencana Jualan

Produk X 2E+05 unit


Daerah A
Produk Y 2E+05 unit
4E+05 unit
Produk X 3E+05 unit
Daerah B
Produk Y 2E+05 unit
5E+05 unit
Rencana Jualan 9E+05 unit

Harga Jual per produk Produk X = Rp 9.9; Y = Rp 16.5.

2. Anggaran Sediaan Produk Jadi

Jenis Produk Sediaan Awal Sediaan Akhir


Produk X 70000 unit 80000 unit
Produk Y 50000 unit 60000 unit
Jumlah 120000 unit 140000 unit

Harga Pokok Produk X = Rp 441.700; Y = Rp 527.000.

Data ilustrasi:

3. Anggaran Sediaan Produk dalam Proses

Sediaan Awal Sediaan Akhir


Jenis Produk
Kuantitas Tingkat Selesai Kuantitas Tingkat Selesai
Produk X 9000 unit BBB 100% 10000 unit BBB 100%
BTKL/BOP 40% BTKL/BOP 50%
Produk Y 4000 unit BBB 100% 5000 unit BBB 100%
BTKL/BOP 40% BTKL/BOP 50%
Jumlah 13000 unit 15000 unit
Harga pokok sediaan produk dalam proses:

Produk X
BBB Rp15,030
BTKL Rp 9,720
BOP Rp 6,984
Rp31,734
Produk Y
BBB Rp11,160
BTKL Rp 7,216
BOP Rp 5,184
Rp23,560
Rp55,294

4. Anggaran Sediaan Bahan Baku


Bahan Baku Sediaan Bahan Baku Awal Sediaan Bahan Baku Akhir
A 103000 unit 80000 unit
B 44000 unit 40000 unit
C 114200 unit 120000 unit
Jumlah 261200 unit 240000 unit

Harga pokok sediaan bahan baku:

Bahan Baku A Rp 61,800


Bahan Baku B Rp 74,800
Bahan Baku C Rp 114,200
Jumlah Rp 250,800

Standar bahan baku dipakai:

A 1 unit
Produk X B 0 unit
C 1 unit
A 1 unit
Produk Y B 1 unit
C 1 unit

Harga bahan baku per unit A = Rp 0.6; B = Rp 1.7; C = Rp 1.


5. Standar Upah

Upah per jam pada Departemen I = Rp 10; II = Rp 8

Jam Kerja:

Departemen I 0 jam
Produk X
Departemen II 0 jam
Departemen I 0 jam
Produk Y
Departemen II 0 jam

6. Standar Biaya Overhead Pabrik

Produk X memerlukan BOP Rp 1.9; Y = Rp 3.24

7. Beban Usaha:

Beban Jualan = Rp 1.190.000

Beban Administrasi dan Umum = Rp 695.000

8. Dapatan Bunga Setahun = Rp 98.000

Beban Bunga Setahun = Rp 90.000

9. Saldo Kas Awal = Rp 600.000

Modal Saham = Rp 1.200.000

Laba Ditahan Awal = Rp 674.794

10. Seluruh produk yang dijual dan dibeli dilakukan secara tunai pada periode yang
bersangkutan.
Anggaran Operasional

1. Anggaran Jualan:

Kuantitas Harga Jual Jualan


Produk X
Daerah A 208000 unit Rp 9.90 Rp2,059,200
Daerah B 320000 unit Rp 9.90 Rp3,168,000
Jumlah 528000 unit Rp 9.90 Rp5,227,200
Produk Y
Daerah A 111600 unit Rp 16.50 Rp1,841,400
Daerah B 168400 unit Rp 16.50 Rp2,778,600
Jumlah 280000 unit Rp 16.50 Rp4,620,000
Jumlah Total808000 unit Rp9,847,200

2. Anggaran Produk:

Keterangan Produk X Produk Y


Jualan 528000 unit 280000 unit
Sediaan Produk Jadi Akhir 80000 unit 60000 unit
Produk Siap Dijual 608000 unit 340000 unit
Sediaan Produk Jadi Awal 70000 unit 50000 unit
Produk Jadi 538000 unit 290000 unit
Sediaan Produk dalam Proses Akhir 10000 unit 5000 unit
Produk Dihasilkan 548000 unit 295000 unit
Sediaan Produk dalam Proses Awal 9000 unit 4000 unit
Produk Masuk Proses Produksi 539000 unit 291000 unit

Perhitungan Unit Ekuivalen Metode FIFO

Unit Ekuivalen
Jenis Biaya dan Produk Jadi Ekuivalen Produk Ekuivalen Produk
+ - = yang
Produk Diproduksi Dalam Proses Akhir Dalam Proses Awal
Dihasilkan
Biaya Bahan Baku
Produk X 538000 unit + (10.000 x 100%) - (9.000 x 100%) = 539000 unit
Produk Y 290000 unit + (5.000 x 100%) - (4.000 x 100%) = 291000 unit
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Produk X 538000 unit (10.000 x 50%) - (9.000 x 40%) = 539400 unit
Produk Y 290000 unit (5.000 x 50%) - (4.000 x 40%) = 290900 unit
3. Anggaran Biaya Bahan Baku dan Belian Bahan Baku:

Biaya Bahan Baku Rp 378,360 Rp 395,760 Rp 937,800 Rp 1,711,920


Sediaan Akhir (Unit) 80000 unit 40000 unit 120000 unit 240000 unit
Sediaan Akhir (Rp) Rp 48,000 Rp 68,000 Rp 120,000 Rp 236,000
Produk Siap Dipakai (Unit) 710600 unit 272800 unit 1057800 unit 2041200 unit
Produk Siap Dipakai (Rp) Rp 426,360 Rp 463,760 Rp 1,057,800 Rp 1,947,920
Sediaan Awal (Unit) 103000 unit 44000 unit 114200 unit 261200 unit
Sediaan Awal (Rp) Rp 61,800 Rp 74,800 Rp 114,200 Rp 250,800
Belian Bahan Baku (Unit) 607600 unit 228800 unit 943600 unit 1780000 unit
Belian Bahan Baku (Rp) Rp 364,560 Rp 388,960 Rp 943,600 Rp 1,697,120

4. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Produk Y 43635 jam 116360 jam 159995 jam


Jumlah Jam Terpakai 97575 jam 224240 jam 321815 jam
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 975,750 Rp 1,793,920 Rp 2,769,670

5.

Perhitungan Harga Pokok Produk per Unit:

Keterangan Produk X Produk Y


Bahan Baku yang Dipakai
Bahan Baku A Rp 291,060 Rp 87,300
Bahan Baku B Rp - Rp 395,760
Bahan Baku C Rp 646,800 Rp 291,000
Jumlah Rp 937,860 Rp 774,060
Produk Dihasilkan 539000 unit 291000 unit
Biaya Bahan Baku per Unit Produk Rp 1.74 Rp 2.66
Tenaga Kerja Langsung
Departemen I Rp 539,400 Rp 436,350
Departemen II Rp 863,040 Rp 930,880
Jumlah Rp 1,402,440 Rp 1,367,230
Produk Dihasilkan 539400 unit 290900 unit
Biaya Tenaga Kerja Langsung per Unit Produk Rp 2.60 Rp 4.70
Biaya Overhead Pabrik per Unit Produk Rp 1.94 Rp 3.24
Harga Pokok per Unit Produk Rp 6.28 Rp 10.60
Perhitungan Sediaan Produk Jadi Akhir:

Produk X = 80.000 unit x Rp 6.28 Rp 502,400.00


Produk Y = 60.000 unit x Rp 10.6 Rp 636,000.00
Jumlah Rp 1,138,400.00

Perhitungan Sediaan Produk dalam Proses Akhir:

BTKL = 10.000 unit x 50% x Rp 2.60 Rp13,000


BOP = 10.000 unit x 50% x Rp 1.94 Rp 9,700
Jumlah Rp40,100
Produk YBBB = 5.000 unit x 100% x Rp 2.66 Rp13,300
BTKL = 5.000 unit x 50% x Rp 4.70 Rp11,750
BOP = 5.000 unit x 50% x Rp 3.24 Rp 8,100
Jumlah Rp33,150
Jumlah Total Rp 73,250

Perhitungan Biaya Overhead Pabrik

Produk X= 539.400 unit x Rp 1.94 Rp 1,046,436.00


Produk Y= 290.900 unit x Rp 3.24 Rp 942,516.00
Jumlah Rp 1,988,952.00

5. Anggaran Harga Pokok Jualan:

Keterangan Nominal
Belian Bahan Baku Rp 1,697,120
Sediaan Bahan Baku Awal Rp 250,800
Bahan Baku Siap Dipakai Rp 1,947,920
Sediaan Bahan Baku Akhir Rp 236,000
Biaya Bahan Baku Rp 1,711,920
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 2,769,670
Biaya Overhead Pabrik Rp 1,988,952
Biaya Pabrik Rp 6,470,542
Sediaan Produk dalam Proses Awal Rp 55,294
Produk Masuk dalam Proses Rp 6,525,836
Sediaan Produk dalam Proses Akhir Rp 73,250
Harga Pokok Produk Jadi Rp 6,452,586
Sediaan Produk Jadi Awal Rp 968,700
Produk Siap Dijual Rp 7,421,286
Sediaan Produk Jadi Akhir Rp 1,138,400
Harga Pokok Jualan Rp 6,282,886
Anggaran Rugi-Laba :

Keterangan Nominal
Jualan Rp 9,847,200
Harga Pokok Jualan Rp 6,282,886
Laba Kotor Rp 3,564,314
Beban Jualan Rp 1,190,000
Beban Administrasi dan Umum Rp 695,000
Beban Usaha Rp 1,885,000
Laba Usaha Rp 1,679,314
Dapatan Bunga Rp 98,000
Beban Bunga Rp 90,000
Laba Bukan Usaha Rp 8,000
Laba Bersih Sebelum Pajak Rp 1,687,314
Pajak Penghasilan 10% Rp 168,731.40
Laba Bersih Setelah Pajak Rp 1,518,583

Anggaran Keuangan

1. Anggaran Kas:

Keterangan Nominal
Kas Masuk
Jualan Rp 9,847,200
Dapatan Bunga Rp 98,000
Jumlah Kas Masuk Rp 9,945,200
Kas Keluar
Beli Bahan Baku Rp 1,697,120
Upah Tenaga Kerja Langsung Rp 2,769,670
Biaya Overhead Pabrik Rp 1,988,952
Beban Usaha Rp 1,885,000
Beban Bunga Rp 90,000
Pajak Penghasilan 10% Rp 168,731.00
Jumlah Kas Keluar Rp 8,599,473
Surplus Rp 1,345,727
Saldo Kas Awal Rp 600,000
Saldo Kas Akhir Rp 1,945,727
2. Anggaran Neraca:

Keterangan Nominal
Kas Rp 1,945,727
Sediaan Produk Jadi Akhir Rp 1,138,400
Sediaan Produk dalam Proses Akhir Rp 73,250
Sediaan Bahan Baku Akhir Rp 236,000
Aktiva Rp 3,393,377
Modal Saham Rp 1,200,000
Laba Ditahan Awal Rp 674,794
Laba Rp 1,518,583
Laba Ditahan Akhir Rp 2,193,377
Pasiva Rp 3,393,377
DAFTAR PUSTAKA

http:/id.scribd.com./doc/209711820modul-7-penyusunan-angaran-variabel-dan-tetap-pptx

http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/anggaran_tetap.aspx

Anda mungkin juga menyukai