Anda di halaman 1dari 4

Tahapan Proses Perancangan Menurut IAI

Tahapan dalam proses perancangan menurut Ikatan Arsitek Indonesia pada buku “ Pedoman
Hubungan Kerja Antara Arsitek dengan Pengguna Jasa” Pasal 36 (IAI, 2007, p.24) adalah :

Tahap 1 : Tahap Konsep Rancangan


a. Sebelum kegiatan perancangan dimulai, perlu ada kejelasan mengenai semua data dan
informasi dari pengguna jasa yang terkait tentang kebutuhan dan persyaratan pembangunan
agar supaya maksud dan tujuan pembangunan dapat terpenuhi dengan sempurna.
b. Pada tahap ini arsitek melakukan persiapan perancangan yang meliputi pemeriksaan seluruh
data serta informasi yang diterima, membuat analisis dan pengolahan data yang menghasilkan:
- Program Rancangan yang disusun arsitek berdasarkan pengolahan data primer maupun
sekunder serta informasi lain untuk mencapai batasan tujuan proyek serta kendala
persyaratan/ketentuan pembangunan yang berlaku. Setelah program rancangan diperiksa
dan mendapat persetujuan pengguna jasa, selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk
konsep rancangan.
- Konsep Rancangan yang merupakan dasar pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan
semua bidang terkait (baik struktur, mekanikal, elektrikal, dan atau bidang keahlian lain
bila diperlukan) yang melandasi perwujudan gagasan rancangan yang menampung semua
aspek, kebutuhan, tujuan, biaya, dan kendala proyek.Setelah mendapatkan persetujuan dari
pengguna jasa konsep ini merupakan dasar perancangan tahap selanjutnya.

Sumber : PROSES PERANCANGAN PADA BANGUNAN INKREMENTAL DALAM PERSPEKTIF IAI DAN
AIA
Proses perencanaan merupakan gambaran proses yang berlangsung dari suatu keadaan awal
sampai suatu keadaaan masa depan, yang di bayangkan dengan menjelaskan kegiatan-kegiatan
yang di lakukan didalamnya. Perancangan dalam konteks arsitektur adalah usulan pokok yang
mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik.

Langkah-langkah dalam proses perancangan ini adalah


• Permulaan
• Persiapan
• Pengajuan Usul
• Evaluasi
• Tindakan

Permulaan

Proses ini merupakan tahap awal yang sangat penting. setiap informasi yang didapat pada proses
ini mempengaruhi proses selanjutnya sehingga proses ini harus dilakukan dengan teliti.

Proses permulaan meliputi pengalaman & batasan masalah yang akan dibenahi melalui
serangkaian wawancara.
Aspek lain dari proses ini adalah meliputi peranan imajinasi & aspirasi. Arsitek menyediakan
imajinasi kritis dalam bidang keahliannya yang mendorong aspirasi-aspirasi klien untuk
meningkatkan mutu tata lingkungan binaan ( Built Enviroment ).

Persiapan

Langkah ke dua ini meliputi pengumpulan & analisis informasi mengenai masalah yang akan
dibenahi
• Secara spesifik proses persiapan meliputi pengumpulan secara sistematis & analisis
informasi tentang suatu proyek tertentu.
• Kegiatan yang disebut “Pemograman“ ini menghasilkan suatu laporan tertulis dengan
ikhtisar kebutuhan-kebutuhan suatu proyek & dapat memuat analisa luas yang
mengidentifikasi persoalan- persoalan penting yang harus dibenahi.

Pengajuan Usul

• Proses pengajuan usul desain sering disebut juga "Sintesa“ yaitu usulan-usulan perancang
yang harus menghimpun berbagai penimbangan dari konteks sosisal, ekonomi, fisik,
program, tempat, klien, teknologi, estetika, & nilai-nilai perancangan.
• Usulan-usulan ini merupakan suatu peragaan fisik dari integrase sejumlah persoalan besar.

Perancang sering membuat gambar-gambar permulaan tumpang tindih guna merekam dampak
informasi pada pemecahan & menyelidiki potensi-potensi susunan fisik & bentuk yang berbeda-
beda. Pemeriksaan gambar-gambar ini menuntun perancang dari asumsi-asumsi permulaan
perancang ke pemecahan yang dusulkan.
Evaluasi

Evaluasi dari rancangan arsitek terjadi pada beberapa skala & bermacam-macam peserta.
Pembahasan ini berpusat pada evaluasi usul-usul alternatif yang di anjurkan perancang. Evaluasi
usul-usul yang dilakukan oleh arsitek meliputi perbandingan pemecahan-pemecahan rancangan
yang diusulkan dengan tujuan-tujuan & kriteria yang di kembangkan dalam tahap pemrogaraman.

Tindakan

Yang termasuk dalam tahap tindakan dalam proses perancangan adalah kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan mempersiapkan & melaksanaan suatu proyek, seperti menyiapkan dokumen-
dokumen konstruksi & pemilihan kontraktor yang termasuk dalam dokumen-dokumen konstruksi
adalah gambar-gambar kerja & spesifikasi-spesifikasi tertulis untuk bangunan.

Setiap proses diatas dilakukan secara berurutan supaya mendapatkan hasil yang maksimal dan
lebih mudah. meskipun begitu proses perancangan tidak bersifat kaku sehingga masih dapat
berubah sesuai kebutuhan namun harus tetap sesuai dengan prinsip dasarnya.

Sumber : http://sevenbridge.blogspot.com/2016/01/proses-perancangan-5-langkah-tim-mc.html

Anda mungkin juga menyukai