Anda di halaman 1dari 113

Petunjuk Teknis

Sistem Informasi Gizi Terpadu


(Sigizi Terpadu)

Direktorat Gizi Masyarakat


Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan RI

0
BAB I
Pendahuluan

I. Latar Belakang
Pemantauan pertumbuhan balita merupakan bagian dari standar pelayanan minimal
yang harus dilakukan di daerah. Status gizi masyarakat pada umumnya, menjadi
kebutuhan data di daerah untuk mengetahui seberapa besar masalah gizi yang ada
diwilayahnya sebagai dasar perencanaan kegiatan dan evaluasi kinerja serta intervensi
apa yang akan dilakukan para pemangku kepentingan.
Mengingat pentingnya data tersebut, dibutuhkan sisitem pencatatan dan pelaporan
yang akurat dan menggambarkan tiap individu. Sistem informasi gizi terpadu atau
Sigizi Terpadu merupakan suatu sistem terintegrasi untuk mengetahui status
gizi dan kinerja program, yang dapat digunakan untuk identifikasi masalah,
kebutuhan dan sebagai bahan pengambilan keputusan serta kebijakan program
gizi masyarakat. Sigizi Terpadu digunakan untuk mencatat dan melaporkan data gizi
baik data sasaran tiap individu, status gizi melalui modul e-PPGBM, data PMT yang
bersumber dari APBN maupun dari APBD, membuat administrasi distribusi PMT melalui
modul Distribusi PMT dan juga cakupan kinerja secara agregat sebagai laporan rutin
melalui modul Laporan Rutin (Sigizi).
Untuk memudahkan dalam penggunakan sigizi terpadu beserta modul – modulnya
maka perlu dibuatkan buku panduan Sistem Informasi Gizi Terpadu yang secara
komprehensif berkaitan dengan surveilans gizi.

II. Tujuan
Tujuan dari Sigizi Terpadu adalah untuk memperoleh informasi status gizi individu dan
kinerja program gizi secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan untuk penyusunan
perencanaan dan perumusan kebijakan gizi.

III. Ruang Lingkup


Aplikasi Sigizi Terpadu mancakup data sebagai berikut : berubah jadi modul - modul
1. Modul e-PPGBM (elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat)
2. Modul Distribusi PMT
3. Modul Laporan Rutin (Sigizi)
4. Modul Manajemen Data
5. Modul e-PPGBM Offline
1
IV. Manfaat
Manfaat dari Sigizi Terpadu antara lain:
1. Memperoleh data sasaran individu;
2. Mengetahui status gizi individu secara cepat dan akurat;
3. Mengetahui secara cepat balita gizi buruk yang harus dirujuk atau dilakukan
tindakan;
4. Mengetahui pertumbuhan balita;
5. Memantau pemberian makanan tambahan (PMT);
6. Menjawab indikator gizi

2
BAB II
Pengguna Sistem Informasi Gizi Terpadu
(Sigizi Terpadu)

Setiap jenjang pada tahapan menajemen pengguna sistem informasi gizi terpadu (Sigizi
Terpadu) memiliki hak akses yang berbeda, yaitu:

Pengguna Hak akses


Administrator 1. e-PPGBM
2. Konsumsi PMT
3. Distribusi PMT
4. Laporan Rutin (agregat)
5. Manajemen Data
6. Aplikasi e-PPGBM Offline
7. Data Provinsi
8. Data Kabupaten
9. Data Kecamatan
10. Data Desa/Kelurahan
User Provinsi 1. e-PPGBM
2. Konsumsi PMT
3. Distribusi PMT
4. Laporan Rutin (agregat)
5. Manajemen Data
6. Aplikasi e-PPGBM Offline
7. Data Kabupaten
8. Data Kecamatan
9. Data Desa/Kelurahan
User Kabupaten 1. e-PPGBM
2. Konsumsi PMT
3. Distribusi PMT
4. Laporan Rutin (agregat)
5. Manajemen Data
6. Aplikasi e-PPGBM Offline
7. Data Kecamatan
8. Data Desa/Kelurahan
User entri 1. e-PPGBM
2. Konsumsi PMT
3. Distribusi PMT
4. Laporan Rutin (agregat)
5. Aplikasi e-PPGBM Offline
6. Data Desa/Kelurahan

3
BAB III
Aplikasi Sistem Informasi Gizi Terpadu
(Sigizi Terpadu)

A. Panduan Penggunaan Aplikasi


Aplikasi Sistem Informasi Gizi Terpadu (Sigiziterpadu) Direktorat Gizi Masyarakat
Kemenkes terdiri dari beberapa modul didalamnya sesuai dengan jenjang dan
kewenangan pengguna aplikasi. Untuk membuka sigizi terpadu dapat dilakukan
dengan mengakses alamat http://sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id sehingga muncul
halaman login seperti Gambar 1.

Masuk ke Sigizi Terpadu

Gambar 1 Halaman Login Aplikasi Sigiziterpadu

Halaman dashboard informasi gizi menjadi halama pembuka dalam menggunakan


sigizi terpadu. Data yang ditampilkan dari dashboard informasi gizi merupakan data
hasil pemantauan status gizi (PSG) tahun 2017. Untuk bisa masuk ke dalam aplikasi

4
sigizi terpadu, klik e-PPGBM dalam kotak merah seperti gambar 1 dan setelah di klik
akan muncul halaman Login seperti pada gambar 2:

Gambar 2 Halaman Login Aplikasi Sigiziterpadu

Setelah halaman login muncul, masukkan username dan password yang dimiliki
kemudian tekan tombol “Login” untuk masuk ke dalam aplikasi. Setelah anda berhasil
login, maka akan muncul seperti gambar 3 berikut:

Gambar 3 Tampilan Sigiziterpadu user Provinsi

Apabila masuk dengan menggunakan user provinsi maka akan muncul modul seperti
pada gambar 3 yaitu : e-PPGBM, Laporan Rutin, Distribusi PMT, Manajemen Data dan
ePPGBM Offline.
Sedangkan apabila masuk dengan user kabupaten atau kota, modul yang akan muncul
seperti gambar 4 sebagai berikut:
5
Gambar 4 Tampilan Sigiziterpadu user Kabupaten/Kota

Pada user kabupaten akan muncul daftar aplikasi seperti pada gambar 4 yaitu : e-
PPGBM, Laporan Rutin, Distribusi PMT, Manajemen Data dan ePPGBM Offline.

Gambar 5 Tampilan Sigiziterpadu user Entri/Puskesmas

Apabila user memiliki akses sebagai user entri, maka akan muncul Aplikasi e-PPGBM,
Laporan Rutin, Manajemen Data dan aplikasi e-PPGBM offline seperti dapat dilihat
pada Gambar 5 diatas.

6
1. Aplikasi e-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat)
Untuk masuk ke dalam aplikasi PPGBM dapat dilakukan dengan memilih (click) e-
PPGBM seperti dapat dilihat pada Daftar Aplikasi yang diberi lingkaran merah pada
Gambar 4 sehingga muncul halaman utama dari aplikasi ePPGBM (Gambar 5).

Klik e-PPGBM untuk


masuk ke modul e-
PPGBM

Gambar 6 Daftar Aplikasi

a
c

Gambar 7 Halaman Utama PPGBM

Seperti pada Gambar 7, terdapat beberapa komponen dari aplikasi PPGBM. Bagian
(a) berfungsi untuk melihat daftar notifikasi (peringatan dini) balita yang harus dirujuk
karena status gizi berdasarkan indeks pengukuran TB/U (Warna Biru) Baduta kurang
dari -2 SD, BB/TB (warna ungu) kurang dari -2SD dan Indeks BB/U (warna merrah)
kurang dari -3SD, tombol (b) bagian berisi daftar menu yang ada pada aplikasi PPGBM,
7
dan (c) berisi menu-menu yang berfungsi untuk mengubah password, mengunduh
buku panduan, melihat profil (detail) user, dan logout dari aplikasi.

a. Notifikasi atau Peringatan


Berdasarkan Gambar 7, Apabila tombol lonceng ( ) atau poin (a)
ditekan (click) maka akan muncul daftar nama balita yang mengalami masalah gizi
kurus menurut indeks BB/TB dan gizi buruk berdasarkan pengukuran terakhir (indeks
BB/U) seperti dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Deteksi Dini Balita bermasalah Gizi


Apabila ingin melihat seluruh daftar balita dengan kasus Gizi Buruk, dapat dilihat
dengan menekan menu “Lihat Semua Notifikasi” maka akan muncul seperti terlihat
pada gambar 9.

8
Gambar 9 Daftar Balita yang perlu Penanganan Khusus
Dari gambar 9 terlihat daftar semua balita yang perlu penanganan khusus dimasing
masing indeks yaitu indeks TB/U, BB/TB atau indeks BB/U. Apabila balita sudah
ditangani dengan konfirmasi atau validasi maka kolom rekomendasi sudah terisi
dengan tanda pagar ( # ), sedangkan yang belum ditangani masih tertulis Rujuk.
Untuk mengetahui informasi lebih lengkap dari balita yang Kurus (BB/TB) <-2 SD, bisa
klik “Rujuk”. Maka akan terlihat seperti pada Gambar 10.

Gambar 10 Detail Informasi Balita yang perlu Penanganan Khusus

9
Berdasarkan informasi aplikasi PPGBM bahwa balita yang perlu penanganan khusus
tersebut telah ditangani, dapat dilakukan pencatatan penindakan terhadap balita
tersebut dengan menekan tombol “Isi Tindakan” seperti dapat di lihat pada Gambar
10 diatas sehingga akan muncul halaman pencatatan Tindakan seperti dapat dilihat
pada Gambar 11.

Gambar 11 Detail Informasi Balita yang perlu penanganan khusus

Apabila seluruh informasi yang diperlukan telah diisi, maka tekan tombol “Simpan”
untuk menyimpan data. Setelah data disimpan, maka secara otomatis daftar balita
yang telah dilakukan pencatatan tindakan akan hilang dari daftar peringatan dini dan
indikatornya sudah ditangani.

b. Daftar Menu
Pada daftar menu terdapat pilihan Daftar Aplikasi, Entri, Laporan dan Backup/Restore
seperti pada gambar 12 berikut:

10
Untuk Kembali ke daftar Aplikasi Sigizi Terpadu

Untuk entri Sasaran

Untuk melihat laporan dari hasil entri data

Untuk Restore Data dari aplikasi Offline

Untuk upload file excel ke aplikasi ePPGBM

Gambar 12 Daftar Menu e-PPGBM

1). Daftar Aplikasi


Untuk kembali ke halaman depan seperti pada gambar 6, maka kita bisa klik menu
daftar aplikasi.

2). ENTRI
Dalam menu ENTRI ada dua sasaran yang saat ini muncul dimenu entri di aplikasi
e-PPGBM yaitu Balita dan Ibu Hamil, tidak menutup kemungkinan aplikasi akan
berkembang untuk dapat entri sasaran yang lain seperti Remaja Putri, Ibu Nifas
dan Anak Sekolah.

1. Balita
Pada menu entri sasaran balita, kita bisa melihat balita yang sudah masuk ke dalam
sistem dengan klik menu daftar Balita dan juga bisa menambah balita baru dengan
klik tambah balita seperti pada gambar 13 berikut:

11
Gambar 13 Daftar Balita pada menu e-PPGBM

Daftar balita dapat dilakukan dengan mengakses menu Balita → Daftar Balita
seperti pada Gambar 13. Pada daftar balita ada beberapa fungsi yang bisa
digunakan yaitu untuk mengedit isian identitas, menghapus balita, melihat
pemantauan pertumbuhan, menginput pengukuran tiap bulan dan menginput PMT
yang diberikan tiap bulan dengan fungsi – fungsi seperti pada gambar berikut:

Gambar 14 Daftar Balita pada menu e-PPGBM

12
➢ Lambang pensil warna biru ( ) : digunakan untuk mengedit isian identitas
balit apabila ada kesalahan pengisian dan/atau NIK yang belum menggunakan
NIK sebenarnya (dummy/klik NIK).

➢ Lambang silang warna merah ( ) : digunakan untuk menghapus apabila ada


data balita yang double atau balita yang pindah namun tidak diketahui pindah
ke daerah mana atau balita yang sudah meninggal. Apabila ada balita yang
pindah wilayah namun masih dalam satu wilayah kabupaten/kota, maka
sebaiknya tidak dihapus namun dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk bisa di edit wilayah Puskesmas tempat balita pindah.

➢ Lambang kaca pembesar warna hijau ( ): digunakan apabila kita ingin


mengetahui biodata lengkap, grafik pertumbuhan, data berat badan dan
riwayat tindakan seperti gambar dibawah ini:

Gambar 15 Identitas Lengkap Balita

13
Gambar 16 Grafik Pertumbuhan Balita berdasar indeks BB/U

Gambar 17 Data Berat Badan Balita

14
Gambar 18 Riwayat Tindakan

➢ Lambang Tambah warna kuning ( ) : digunakan untuk memasukan


pengukuran pada balita yang dilakukan tiap bulan. Apabila kita klik lambang
tersebut dan klik tambah pengukuran, maka akan muncul formulir isian
pengukuran seperti gambar 19 berikut:

Gambar 19 Formulir Tambah Pengukuran

15
Tanggal pengukuran diisi dengan tanggal pada saat balita ditimbang dan/atau
diukur. Isian pecahan pada berat badan dan tinggi badan menggunakan titik
(.) misal : berat badan : 3.5 kg dan tinggi badan : 55.5 cm. cara ukur juga
perlu diperhatikan apakah dalam keadaan berdiri atau terlentang. Apabila
mengisi pengukuran bulan Februari dan/atau Agustus, maka akan muncul
formulir pertanyaan Vitamin A. sedangkan apabila usia balita masih dibawah 6
bulan akan muncul formulir pertanyaan ASI Eksklusif.
➢ Lambang garpu pisau warna hitam ( ) : digunakan untuk memasukan
PMT yang diberikan ke Balita setiap bulannya. Klik lambang tersebut dan klik
tambah pemberian PMT maka akan muncul formulir pemberian PMT seperti
gambar 20 berikut:

Gambar 20 Formulir Tambah Pemberian PMT

Pada formulir tambah pemberian PMT, diisi pemberian ke berapa PMT yang
diberikan kepada balita tersebut. Kemudian sumber PMT berasal dari mana,
apakah dari Pusat, daerah atau keduanya yaitu dari Pusat & Daerah. Tanggal
pemberian PMT diisi tanggal pada saat pemberian PMT tersebut. Apabila
memilih sumber PMT Pusat & Daerah maka akan muncul banyaknya PMT dari
pusat yang diberikan kepada balita dalam satuan bungkus (berapa total
bungkus dalam satu bulan) dan banyaknya PMT dari daerah (dalam satuan
kalori (total dalam satu bulan).
➢ Lambang buku dalam kotak merah muda ( ) : digunakan untuk input
perkembangan balita sesuai dengan format SDIDTK pada buku KIA. Formulir
16
input data perkembangan disesuaikan dengan kelompok umur balita tersebut.
klik lambang tersebut maka akan muncul seperti gambar 21 dibawah ini:

Gambar 21 Formulir Perkembangan sesuai Buku KIA

➢ Lambang buku dalam kotak merah muda ( ) : digunakan untuk input


perkembangan balita sesuai dengan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP). Formulir input data perkembangan disesuaikan dengan kelompok umur
balita tersebut. klik lambang tersebut maka akan muncul seperti gambar 22
dibawah ini:

Gambar 22 Formulir Perkembangan sesuai KPSP


17
➢ Lambang buku dalam kotak merah muda ( ) : digunakan untuk input
laporan kematian balita yang berisi tanggal dan penyebab kematian. klik
lambang tersebut maka akan muncul seperti gambar 23 dibawah ini:

Gambar 23 Formulir Kematian Balita

Dalam menu balita ada pilihan tambah balita yang berfungsi untuk menambah
balita baru pada suatu wilayah. Klik tambah balita, maka akan muncul formulir
tambah balita seperti pada gambar 24 dibawah ini:

Gambar 24 Formulir Tambah Balita


18
Pada formulir tambah balita seperti pada gambar diatas, dimulai dari pertanyaan
anak ke berapa balita yang akan di entri. Isian untuk formulir tambah balita
berasal dari data register atau kohort balita. Nomor KK diisi sesuai dengan nomor
KK yang ada di Kartu Keluarga balita atau sasaran. NIK atau Nomor Induk
Kependudukan diisi dengan NIK yang ada di kartu keluarga. Untuk balita yang
belum memiliki NIK bisa diisi dengan struktur NIK sesuai dengan Peraturan
pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan pasal 37. NIK terdiri dari 16
(enam belas) digit terdiri atas:

➢ 6 (enam) digit pertama merupakan kode wilayah provinsi (2 digit),


kabupaten/kota (2 digit) dan kecamatan (2 digit)tempat tinggal pada saat
mendaftar;
➢ 6 (enam) digit kedua adalah tanggal (2 digit), bulan (2 digit), dan tahun (2
digit) kelahiran dan khusus untuk perempuan tanggal lahirnya ditambah
angka 40; dan
➢ 4 (empat) digit terakhir merupakan nomor urut penerbitan NIK yang diproses
secara otomatis dengan SIAK. Untuk balita yang belum memiliki NIK diisi 0000
jika kembar maka salah satu diisi 1111/dst

Fasilitas Search NIK digunakan untuk menarik data identitas dari database balita
yang ada di PIS-PK. Apabila NIK yang kit ainput sudah ada di database PIS-PK
maka isian identitas di ePPGBM secara otomatis akan terisi.

Untuk isian NIK orang tua apabila belum memiliki data tersebut maka bisa diisi 6
digit kode wilayah. Setelah seluruh data isian telah selesai diisi, maka tekan tombol
“Simpan” untuk menyimpan data. Sebagai catatan, sistem akan secara otomatis
menolak dan menampilkan pesan duplikasi data apabila data balita yang ditandai
dengan kesamaan NIK sudah ada di dalam aplikasi.

2. Ibu Hamil

Sama halnya pada menu entri sasaran balita, pada sasaran ibu hamil juga terdapat
daftar ibu hamil yang sudah di entri ke dalam aplikasi juga menu untuk tambah
ibu hamil seperti tampak pada gambar 25 sebagai berikut:

19
Gambar 25 Tampilan Daftar Ibu Hamil

Yang membedakan pada tampilan daftar ibu hamil dengan daftar balita, pada ibu
hamil tidak ada fungsi kaca pembesar warna hijau yang digunakan untuk melihat
pemantauan pertumbuhan.

➢ Lambang Tambah warna kuning ( ) : digunakan untuk memasukan


pengukuran pada Ibu Hamil yang dilakukan tiap pemeriksaan kehamilan.
Apabila kita klik lambang tersebut dan klik tambah pengukuran, maka akan
muncul formulir isian pengukuran sebagai berikut:

Gambar 26 Formulir Pengukuran Ibu Hamil


20
Tanggal ukur pada formulir diisi sesuai dengan tanggal pemeriksaan
kehamilan/pengukuran dilanjutkan memasukan data berat badan (kg), tinggi
badan (cm) dan Lila serta tablet tambah darah apabila diberikan pada saat
pemeriksaan. Setelah semua formulir terisi maka klik “simpan”.
➢ Untuk isian tambah pemberian PMT sama dengan formulir isian pemberian PMT
pada sasaran balita.

Untuk menu tambah Ibu Hamil sama dengan menu pada sasaran Balita yang
membedakan pada formulir Ibu Hamil, pertanyaan pertama diisi dengan isian
kehamilan yang ke berapa pada ibu hamil tersebut. Seperti pada gambar 27
dibawah ini:

Gambar 27 Formulir Tambah Data Ibu Hamil

Apabila seluruh data isian telah selesai diisi, maka tekan tombol “Simpan” untuk
menyimpan data. Sebagai catatan, sistem akan secara otomatis menolak dan
menampilkan pesan duplikasi data apabila data balita yang ditandai dengan
kesamaan NIK sudah ada di dalam aplikasi.

3). LAPORAN
Aplikasi e-PPGBM juga bisa menampilkan rekap data hasil entri pada menu
sebelumnya. Saat ini laporan yang terdapat pada aplikasi e-PPGBM sebagai
berikut:

21
1. Daftar Balita berdasarkan Status Gizi
Laporan ini berfungsi untuk melihat daftar balita pada wilayah tertentu
berdasarkan status gizi tertentu. Untuk melihat laporan ini dapat dilakukan dengan
mengakses menu Laporan → Balita → Daftar Balita berd Status Gizi seperti
dapat di lihat pada Gambar 28. Apabila menu tersebut dipilih, maka akan muncul
halaman laporan daftar balita seperti dapat dilihat pada Gambar 29.

Gambar 28 Menu Laporan Daftar Balita berd Status Gizi

Gambar 29 Laporan Daftar Balita berd Status Gizi

22
Bagian yang dilingkari pada Gambar 29. berfungsi untuk mencetak laporan atau
mengeksport laporan ke dalam format Ms. Excel.

2. Rekap Balita berdasarkan Status Gizi.


Laporan ini berfungsi untuk melihat rekap balita berdasarkan status gizi tertentu
pada wilayah tertentu. Untuk melihat laporan ini dapat di lakukan dengan
mengakses menu Laporan → Balita → Rekap Balita berd Status Gizi. Apabila
menu tersebut dipilih, maka akan muncul halaman laporan daftar balita seperti
dapat dilihat pada Gambar 30.

Gambar 30 Menu Laporan Rekap Balita berd Status Gizi

3. Laporan Rekap Sasaran


Laporan rekap sasaran berfungsi untuk menyajikan data rekapitulasi sasaran yang
ada (telah dientri) ke dalam aplikasi PPGBM. Untuk melihat laporan rekap sasaran
dapat dilakukan dengan mengakses menu Laporan → Rekap Sasaran dan
apabila menu tersebut dipilih maka muncul halaman laporan rekap sasaran seperti
dapat dilihat pada Gambar 31 sebagai berikut:

23
Gambar 31 Menu Laporan Rekap Sasaran

4). Menu Backup/Restore


Pada menu backup/restore dapat digunakan untuk memasukkan data yang sudah di
input dari modul e-PPGBM Offline ke dalam database online.

Gambar 32 Restore data dari aplikasi PPGBM Offline


24
Menu backup pada aplikasi e-PPGBM online tidak digunakan karena data sudah
tersimpan di data base. Pada aplikasi e-PPGBM online adalah menu restore yang
berfungsi untuk merestore atau memasukan data yang sudah di entri melalui aplikasi
e-PPGBM Offline kedalam aplikasi Online.
Untuk merestore data entri dari aplikasi offline ke online terlebih dahulu disiapkan file
backup dari entri di aplikasi offline. Contoh file backup dari aplikasi offline :

File backup data tidak dapat dibaca dengan membuka file dan tidak perlu di ekstrak
file atau di rename. Cara restore data tersebut dengan klik choose
file/browse/unggah/pilih file seperti pada gambar 32 diatas → pilih file backup
(biasanya berada di folder download)→RESTORE →Lanjutkan →selesai

5). Import
Menu Import pada ePPGBM merupakan menu pilihan untuk mempercepat input data
identitas bagi Puskesmas yang belum seluruh sasaranya terinput didalam ePPGBM.
Import data dilakukan dari file excel yang disesuaikan dengan format yang sudah
ditentukan didalam aplikasi ePPGBM, kemudian diupload ke aplikasi ePPGBM. Ada dua
format yaitu format import identitas dan format import pengukuran.

Gambar 33 Menu Import Identitas


25
Gambar 34 Langkah import identitas
Dari gambar 34 diatas, file excel bias diunduh di kotak biru Download Format import
Identitas yang akan mengeluarkan file excel untuk bias diisi oleh Puskesmas. Pengisian
identias dilakukan per Posyandu. Format isian identias disesuaikan dengan panduan
isian. Untuk tanggal lahir diisi dengan format tahun/bulan/hari, NIK pastikan belum
ada di aplikasi spy tidak terjadi duplikasi atau update data, isian berat badan atau
tinggi badan apabila pecahan tidak menggunakan koma tetapi titik. File excel yang
sudah terisi disimpan dalam format excel .xls atau excel 97-2003 Workbook.

2. Aplikasi Laporan Rutin

Laporan rutin yang ada dalam modul sigizi terpadu, merupakan data agregat yang
terisi secara otomatis dari modul e-PPGBM. Modul laporan rutin menjawab indikator
gizi yang menjadi ukuran kinerja program gizi.

26
Gambar 35 Daftar Modul Sigiziterpadu user Puskesmas

Modul laporan rutin seperti pada gambar 35 diatas, apabila di klik maka akan muncul
halaman laporan rutin seperti gambar 36 sebagai berikut:

Gambar 36 Halaman laporan rutin

Untuk menu formulir digunakan untuk entri laporan rutin pada user puskesmas, baik
laporan bulanan, triwulan, semester maupun tahunan. Sedangkan user kab/kota bisa
membantu input laporan rutin dari puskesmas di wilayah kerjanya.

27
Gambar 37 Formulir entry laporan rutin

Menu entry digunakan untuk mengisi laporan rutin tiap indikator program gizi yang
harus dilaporkan. Form bulan dan tahun diisi sesuai dengan bulan dan tahun kapan
pelaporan yang akan dilaporkan di tiap indikator. Tombol tarik data dari ePPGBM
berguna untuk menarik data secara otomatis dari input data individu pada aplikasi e-
PPGBM.

Gambar 38 Hasil Tarik Data dari ePPGBM

28
Apabila sasaran balita di Puskesmas belum diinput secara keseluruhan, maka formulir
indikator masih bisa diisi secara manual oleh Puskesmas. Setelah formulir terisi
lengkap klik simpan untuk menjadi laporan bulanan indikator tersebut.

Pada menu laporan, user dapat melihat laporan rutin yang sudah diinput dari
puskesmas seperti gambar 39 berikut:

Gambar 39 Menu laporan pada aplikasi Laporan rutin

Dalam menu laporan terdapat pilihan rekap laporan indikator – indikator yang bulanan,
triwulan, semester dan tahunan juga ada menu evaluasi terhadap kinerja program gizi
di wilayahnya.

3. Aplikasi Distribusi PMT


Aplikasi distribusi PMT hanya akan muncul apabila kita masuk menggunakan akun/user
provinsi. Untuk dapat masuk ke dalam aplikasi distribusi PMT kita pilih (click) aplikasi
Distribusi PMT lalu akan muncul menu seperti pada gambar 40 di bawah ini.

29
Gambar 40 Daftar Aplikasi Sigiziterpadu user Provinsi

Gambar 41 Halaman utama aplikasi Distribusi PMT

Aplikasi distribusi PMT ini berfungsi sebagai bentuk bukti pertanggungjawaban secara
administratif bahwa PMT yang sudah dikirimkan oleh pusat sudah diterima oleh
provinsi, demikian pula sebagai bukti bahwa PMT tersebut sudah diterima oleh
kabupaten dan juga puskesmas. Seperti pada Gambar 41 di atas, komponen pada
aplikasi distribusi PMT terdiri dari beberapa menu yakni Pusat, Kabupaten/Kota,
Puskesmas, Laporan, dan Manajemen.

30
1. Pusat
Menu Pusat merupakan menu yang dikelola atau hanya dapat diakases oleh pihak
penyedia dan pihak dari Kementerian Kesehatan RI. Dalam menu Pusat terdapat sub
menu antara lain “Buffer Stock” dan “Kirim Ke Daerah” seperti pada gambar 42:

Gambar 42 Daftar Menu Pusat

a. Buffer Stock
Buffer Stock diperuntukan bagi PMT yang didistribusikan sesuai permintaan
daerah seperti Keadaan Bencana, Kejadian Luar Biasa (KLB), Bakti Sosial, dan
Penelitian.
Didalam menu Buffer Stock terdapat dua sub menu tambahan antara lain “PMT
Balita” dan “PMT Bumil”.

Gambar 43 Daftar menu pada PMT Pusat


1) PMT Balita
PMT Balita merupakan menu yang diperuntukan menambahkan BAPB dan
BAST yang berjenis PMT Balita. Terdapat tiga sub menu tambahan antara lain
“BAPB”, “BAST Pusat”, dan “BAST Penerima”.
o BAPB
Untuk membuat atau menambahkan BAPB pada menu Buffer Stock
dapat dilakukan dengan memilih menu Pusat -> Buffer Stock ->
PMT Balita -> BAPB -> Entri seperti dapat dilihat pada Gambar 44.

31
Gambar 44 Menu untuk menambahkan BAPB PMT Buffer Stock

Setelah menu Entri dipilih, maka akan muncul halaman pencarian daftar BAPB pada
menu Buffer Stock yang telah dibuat seperti dapat dilihat pada Gambar 45.

32
Fasilitas untuk melakukan
pencarian berdasarkan
Jenis PMT, terdapat dua
Jenis PMT antara lain PMT- Tombol untuk mengubah,
BALITA dan PMT-BUMIL melihat detail BAPB, dan
menghapus data BAPB.
Tombol untuk
tambah BAPB.

Gambar 45 Daftar Berita Acara Pemeriksaan Barang

Untuk menambahkan BAPB baru, dapat dilakukan dengan mengakses tombol [Tambah BAPB] seperti pada Gambar 45 sehingga akan muncul
halaman pengisian BAPB seperti dapat dilihat pada Gambar 46.

33
Nomor BAPB isi dengan No BAPB
yang sesuai dan benar.
Tgl Terima BAPB isi dengan
tanggal yang sesuai dan benar.
Jml Distribusi isi dengan jumlah
distribusi yang akan dikirim yang
sesuai dan benar.

Dokumen isi dengan dokumen


BAPB yang terdapat pada pc/laptop
yang sesuai dan benar.

Format File .pdf ; .jpg ; .jpeg

Tombol Simpan untuk menyimpan


data, dan tombol Batal untuk
membatalkan penyimpanan data.

Gambar 46 Halaman Pengisian BAPB Buffer Stock

Jika sudah terisi semua lalu tekan tombol “Simpan”. Setelah disimpan maka data akan tersimpan ke dalam
database dan akan muncul pada halaman utama menu Entri.

34
o BAST Pusat
Terdapat tiga sub menu tambahan antara lain “Entri”, “Cetak”, dan “Unggah”.
• Entri
Menu Entri digunakan untuk membuat atau menambahkan BAST Pusat,
dapat dilakukan dengan memilih Pusat -> Buffer Stock -> PMT Balita -
> BAST Pusat -> Entri dapat dilihat pada Gambar 47.

Gambar 47 Menu Untuk Menambahkan BAST Pusat PMT Buffer Stock

Setelah menu BAST Pusat -> Entri dipilih, maka akan muncul halaman
pencarian daftar BAST Pusat pada menu Entri yang telah dibuat seperti
dapat dilihat pada Gambar 48.

35
Fasilitas untuk mencari data
berdasarkan jenis data
BAST. Terdapat dua pilihan
antara lain “Penyedia ke
PPK” dan “PPK ke KPA”

Tombol untuk tambah BAST.

Tombol untuk mengubah Tombol untuk mengubah


BAST, menghapus data BAST dari “Penyedia ke
BAST, dan Mencetak BAST. PPK” menjadi “PPK ke KPA”.

Gambar 48 Halaman tambah BAST Buffer Stock Pusat

Untuk menambahkan BAST baru, dapat dilakukan dengan menekan tombol “Tambah BAST Pusat (Buffer Stock)” seperti pada Gambar 48
sehingga akan muncul halaman pengisian BAST Pusat seperti dapat dilihat pada Gambar 49.

36
Nomor Kontrak isi dengan Nomor Kontrak
yang sesuai.
Tgl Kontrak isi dan pilih tanggal yang
sesuai.
Pekerjaan isi dengan Pekerjaan yang
sesuai.
Volume isi dengan volume Buffer Stock
yang sesuai pada Kontrak dalam kilogram.
Nilai Kontrak isi dengan Nilai Kontrak
yang sesuai.

Nomor BAST isi


dengan nomor BAST
yang sesuai.

Nomor BAPB isi


dengan nomor BAPB
yang sesuai.

Isi form Pihak Pertama


dengan memasukkan
data Penyedia yang
sesuai.

Isi form Pihak Kedua


dengan memasukkan
data PPK yang sesuai.

Tombol “Simpan” untuk menyimpan data


BAST dan Tombol “Batal” untuk
membatalkan penyimpanan data BAST

Gambar 49 Halaman Pengisian BAST Pusat dari Penyedia ke PPK

37
Jika ingin mengubah pengisian BAST dari “Penyedia ke PPK” menjadi “PPK ke
KPA” dapat dilakukan dengan menekan tombol “PPK ke KPA” seperti pada
Gambar 48,sehingga akan muncul halaman pengisian BAST Pusat PPK ke KPA.
Data yang muncul di halaman PPK ke KPA adalah data yang sama dengan data
BAST Pusat Penyedia ke PPK yang membedakan hanya pada kolom Pihak
Kesatu dan Pihak Kedua. seperti dapat dilihat pada Gambar 50.

38
Tombol “Simpan” untuk menyimpan data
BAST dan Tombol “Batal” untuk
membatalkan penyimpanan data BAST

Gambar 50 Halaman Pengisian BAST Pusat dari PPK ke KPA

Setelah disimpan maka data akan tersimpan ke dalam database dan akan
muncul pada halaman utama menu Entri.

• Cetak
Menu Cetak digunakan untuk mencetak BAST yang telah dientri agar bisa
ditandatangani oleh pejabat terkait. Dapat dilakukan dengan memilih Pusat ->
Buffer Stock -> PMT Balita -> BAST Pusat -> Cetak dapat dilihat pada
Gambar 47.
Setelah menu BAST Pusat -> Cetak dipilih, maka akan muncul halaman
pencarian daftar BAST Pusat yang nantinya akan dicetak pada menu Cetak yang
telah dibuat seperti dapat dilihat pada Gambar 51.

39
Fasilitas untuk mencari data
berdasarkan jenis data
BAST. Terdapat dua pilihan
antara lain “Penyedia ke
PPK” dan “PPK ke KPA”

Berfungsi untuk mencetak


BAST.

Gambar 51 Halaman Cetak BAST Buffer Stock Pusat

Untuk mencetak BAST, dapat dilakukan dengan memilih tombol “CETAK” seperti dapat dilihat pada Gambar 47. Hasil cetak dokumen BAST
menggunakan format PDF sehingga dapat memudahkan pengguna untuk menyimpan/mencetak ulang, Berikut contoh format cetak BAST Pusat
seperti dapat dilihat pada Gambar 52 dan 53 dibawah ini.

40
• Hasil Cetak BAST Pusat (Penyedia ke PPK)

Gambar 52 Format Cetakan BAST Pusat dari Penyedia ke PPK

41
• Hasil Cetak BAST Pusat (PPK ke KPA)

Gambar 53 Format Cetakan BAST Pusat dari PPK ke KPA

42
• Unggah
Menu Unggah digunakan untuk menggunggah atau upload dokumen BAST
yang telah dicetak dan ditandatangani oleh pejabat terkait, agar terekam atau
tersimpan kedalam sistem. Dapat dilakukan dengan memilih Pusat -> Buffer
Stock -> PMT Balita -> BAST Pusat -> Unggah dapat dilihat pada Gambar
47.
Setelah menu BAST Pusat -> Unggah dipilih, maka akan muncul halaman
pencarian daftar BAST Pusat pada menu Unggah yang telah dibuat dan dicetak
seperti dapat dilihat pada Gambar 54.

43
Tombol untuk download
dokumen BAST yang sudah Tombol untuk unggah
diunggah. dokumen BAST.

Gambar 54 Halaman Daftar Unggah BAST Buffer Stock Pusat

Untuk mengunggah BAST, dapat dilakukan dengan memilih tombol “Unggah BAST” . Setelah tombol tersebut dipilih, maka akan muncul halaman
unggah dokumen seperti dapat dilihat pada Gambar 55.

44
Kolom isian untuk unggah/upload
dokumen BAST. Pilih dokumen atau
file yang sesuai atau yang ingin
diunggah pada kolom isian
tersebut.

Tombol “Simpan” untuk menyimpan


hasil unggah/ upload dan tombol
“Batal” untuk membatalkan
peyimpanan.

Gambar 55 Halaman Unggah Dokumen BAST Pusat

Masukkan dokumen yang akan diunggah pada kolom seperti yang dilingkari pada Gambar 55, kemudian tekan tombol “SIMPAN”
untuk untuk menyimpan data.

45
o BAST Penerima
Menu ini berfungsi untuk membuat berita acara serah terima antara Pihak Pertama
yang menyerahkan PMT yaitu dari Kementerian Kesehatan dengan pihak kedua
sebagai Penerima PMT. Terdapat tiga submenu tambahan antara lain “Entri”,
“Cetak”, dan “Unggah”.
1. Entri
Untuk membuat atau menambahkan BAST Penerima pada menu Buffer
Stock dapat dilakukan dengan memilih menu Pusat -> Buffer Stock ->
PMT Balita -> BAST Penerima -> Entri seperti dapat dilihat pada
Gambar 56.

Gambar 56 Menu Entry BAST Penerima

Setelah submenu Entri pada BAST Penerima dipilih, maka akan muncul halaman
pencarian daftar BAST pada menu Buffer Stock yang telah dibuat seperti dapat
dilihat pada Gambar 57.

46
Fasilitas untuk melakukan pencarian
berdasarkan Provinsi, Kabupaten/Kota,
Kecamatan, Puskesmas, Jenis PMT, dan
tahun produksi PMT. Jika telah diisi
maka selanjutnya tekan tombol Cari
data.

Tombol untuk mengubah


BAST, melihat detail BAST,
menghapus data BAST, dan
Mencetak BAST.
Tombol untuk tambah BAST.

Gambar 57 Halaman Daftar BAST Penerima Buffer Stock

Untuk menambahkan BAST baru, dapat dilakukan dengan menekan tombol “Tambah BAST Penerima” seperti pada Gambar sehingga
akan muncul halaman pengisian BAST Penerima seperti dapat dilihat pada Gambar 58.

47
• Pilih Asal Surat Permintaan,
terdapat tiga pilihan yaitu Dinkes
Provinsi, Dinkes Kota/Kabupaten,
dan “Lainnya”. Pilihan “Lainnya”
dapat diisi jika Surat Permintaan
bukan berasal dari Dinkes Prov
atau Dinkes Kota/Kabupaten.
• No Surat diisi No Surat Permintaan.
• Tanggal diisi sesuai Tanggal yang
tertera pada Surat Permintaan.
• Upload Dokumen adalah Upload
Surat Permintaan.

1. Disposisi Direktur adalah


Upload dokumen Disposisi dari
Direktur.
2. Telaah adalah Upload
dokumen hasil Telaahan Surat
Permintaan.
3. Penetapan adalah Upload
surat keputusan Direktur berisi
tentang persetujuan permintaan
Pilih Provinsi, Kabupaten/Kota,
Kecamatan, dan Puskesmas
yang sesuai.
Nomor BAST isi
dengan nomor BAST
yang sesuai.

48
Isi form Pihak Kedua
dengan memasukkan
data yang sesuai dan
benar.

Tombol “Simpan” untuk


menyimpan data BAST dan Tombol
“Batal” untuk membatalkan
penyimpanan data BAST.

Gambar 58 Halaman Pengisian BAST Penerima

Apabila seluruh isian telah diisi dengan benar, maka tekan tombol “SIMPAN”.

2. Cetak
Menu Cetak digunakan untuk mencetak BAST yang telah dientri agar bisa
ditandatangani oleh pejabat terkait. Dapat dilakukan dengan memilih Pusat ->
Buffer Stock -> PMT Balita -> BAST Pusat -> Cetak dapat dilihat pada
Gambar 56.
Setelah menu BAST Penerima -> Cetak dipilih, maka akan muncul
halaman pencarian daftar BAST Pusat yang nantinya akan dicetak pada menu
Cetak yang telah dibuat seperti dapat dilihat pada Gambar 59.

49
Fasilitas untuk mencari data
berdasarkan Provinsi, Kab/Kota,
Kecamatan, Puskesmas, dan Tahun
Produksi PMT. Jika sudah ditentukan
maka tekan tombol “Cari Data”.

Tombol untuk mencetak BAST.

Gambar 59 Halaman Cetak BAST Penerima

Untuk mencetak BAST, dapat dilakukan dengan memilih tombol “CETAK” seperti dapat dilihat pada Gambar 59. Hasil cetak dokumen BAST
menggunakan format PDF sehingga dapat memudahkan pengguna untuk menyimpan / mencetak ulang, Berikut contoh hasil cetak BAST seperti
dapat dilihat pada Gambar 60 dibawah ini.

50
Gambar 60 Format Cetakan BAST Barang Persediaan

51
3. Unggah
Menu Unggah digunakan untuk menggunggah atau upload dokumen BAST
yang telah dicetak dan ditandatangani oleh pejabat terkait, agar terekam atau
tersimpan kedalam sistem. Dapat dilakukan dengan memilih Pusat -> Buffer
Stock -> PMT Balita -> BAST Penerima -> Unggah dapat dilihat pada
Gambar 56.
Setelah menu BAST Penerima -> Unggah dipilih, maka akan muncul
halaman pencarian daftar BAST Pusat pada menu Unggah yang telah dibuat dan
dicetak seperti dapat dilihat pada Gambar 61.

52
Fasilitas untuk mencari data
berdasarkan Provinsi, Kab/Kota,
Kecamatan, Puskesmas, dan Tahun
Produksi PMT. Jika sudah ditentukan
maka tekan tombol “Cari Data”.

Tombol untuk download


dokumen BAST yang Tombol untuk unggah
sudah diunggah. dokumen BAST.

Gambar 61 Halaman Daftar Unggah BAST

Untuk mengunggah BAST, dapat dilakukan dengan memilih tombol “Unggah BAST”. Setelah tombol tersebut dipilih, maka akan
muncul halaman unggah dokumen seperti dapat dilihat pada Gambar 62.

53
Kolom isian untuk unggah/upload
dokumen BAST. Pilih dokumen atau
file yang sesuai atau yang ingin
diunggah pada kolom isian
tersebut.

Tombol “Simpan” untuk menyimpan


hasil unggah/ upload dan tombol
“Batal” untuk membatalkan
peyimpanan.

Gambar 62 Halaman Unggah Dokumen BAST

Masukkan dokumen yang akan diunggah pada kolom seperti yang dilingkari pada Gambar 61, kemudian tekan tombol “SIMPAN”
untuk untuk menyimpan data.

54
2) PMT Bumil
PMT Bumil merupakan menu yang diperuntukan menambahkan BAPB dan
BAST yang berjenis PMT Bumil atau Ibu Hamil KEK. Terdapat tiga sub menu
tambahan antara lain “BAPB”, “BAST Pusat”, dan “BAST Penerima”. Untuk cara
pengisian sama seperti pada PMT Balita.

b. Kirim Ke Daerah
Alokasi Distribusi Kirim ke Daerah yang sudah ditentukan pada saat
perencanaan kebutuhan PMT. Terdapat dua submenu tambahan antara lain
“PMT Balita” dan “PMT Bumil” seperti dapat dilihat pada Gambar 59.

Gambar 63 Menu PMT Kirim Daerah

1. PMT Balita
Sub menu PMT Balita digunakan untuk menambahkan BAPB (Berita Acara
Pemeriksaan Barang) dan BAST (Berita Acara Serah Terima) dengan jenis
PMT BALITA. Terdapat dua sub menu tambahan antara lain “BAPB” dan
“BAST Pusat” seperti dapat dilihat pada Gambar 64.

55
Gambar 64 Menu PMT Balita Kirim Daerah

a. BAPB
Untuk membuat atau menambahkan BAPB pada menu Buffer
Stock dapat dilakukan dengan memilih menu Pusat -> Kirim ke
Daerah -> PMT Balita -> BAPB -> Entri seperti dapat dilihat pada
Gambar 64.
Setelah sub menu BAPB dipilih, maka akan muncul halaman
pencarian daftar BAPB pada sub menu BAPB yang telah dibuat, seperti
dapat dilihat pada Gambar 65.

56
Tombol untuk tambah BAPB Tombol untuk melihat detail
data BAPB dan tombol untuk
hapus data.

Gambar 65 Daftar Berita Acara Pemeriksaan Barang

Untuk menambahkan BAPB baru, dapat dilakukan dengan mengakses tombol “Tambah BAPB” seperti pada Gambar 65, sehingga akan muncul
halaman pengisian BAPB seperti dapat dilihat pada Gambar 66.

57
Nomor BAPB isi dengan
Nomor BAPB yang sesuai.
Tgl Terima BAPB isi
dengan tgl BAPB yang
sesuai.

Jml Distribusi isi


dengan jumlah distribusi
yang akan dikirim dengan
benar dan sesuai.

Dokumen isi dengan


dokumen BAPB yang
sesuai.

Tombol Simpan untuk menyimpan


data dan tombol Batal untuk
membatalkan penyimpanan.

Gambar 66 Halaman Pengisian Berita Acara Pemeriksaan Barang

Apabila seluruh isian telah diisi dengan benar, maka tekan tombol
“SIMPAN”. Data telah berhasil tersimpan akan muncul di halaman
utama submenu BAPB pada Gambar 66.

b. BAST Pusat
Terdapat tiga sub menu tambahan antara lain “Entri”, “Cetak”, dan
“Unggah”.
• Entri
Menu Entri digunakan untuk membuat atau menambahkan BAST
Pusat, dapat dilakukan dengan memilih Pusat -> Kirim ke
Daerah -> PMT Balita -> BAST Pusat -> Entri dapat dilihat
pada Gambar 67.

58
Gambar 67 Menu BAST Pusat untuk PMT Kirim Daerah

Setelah menu BAST Pusat -> Entri dipilih, maka akan muncul
halaman pencarian daftar BAST Pusat pada menu Entri yang telah
dibuat seperti dapat dilihat pada Gambar 68.

59
Fasilitas untuk mencari data
berdasarkan jenis data
BAST. Terdapat dua pilihan
antara lain “Penyedia ke
PPK” dan “PPK ke KPA”

Tombol untuk tambah BAST.

Tombol untuk mengubah Tombol untuk mengubah


BAST, menghapus data BAST dari “Penyedia ke
BAST, dan Mencetak BAST. PPK” menjadi “PPK ke KPA”.

Kirim ke Daerah

Gambar 68 Daftar Berita Acara Serah Terima Pusat PMT Kirim Ke Daerah

Untuk menambahkan BAST baru, dapat dilakukan dengan menekan tombol “Tambah BAST Pusat (Kirim ke Daerah)” pada Gambar 68, sehingga
akan muncul halaman pengisian BAST Pusat seperti dapat dilihat pada Gambar 69.

60
Nomor Kontrak isi dengan Nomor Kontrak
yang sesuai.
Tgl Kontrak isi dan pilih tanggal yang
sesuai.
Pekerjaan isi dengan Pekerjaan yang
sesuai.
Volume isi dengan volume Buffer Stock
yang sesuai pada Kontrak dalam kilogram.
Nilai Kontrak isi dengan Nilai Kontrak
yang sesuai.

Nomor BAST isi


dengan nomor BAST
yang sesuai.

Nomor BAPB isi


dengan nomor BAPB
yang sesuai.

Isi form Pihak Pertama


dengan memasukkan
data Penyedia yang
sesuai.

Isi form Pihak Kedua


dengan memasukkan
data PPK yang sesuai.

Tombol “Simpan” untuk menyimpan data


BAST dan Tombol “Batal” untuk
membatalkan penyimpanan data BAST

Gambar 69 Halaman Tambah BAST Pusat untuk PMT Kirim Ke Daerah dari Penyedia ke PPK

61
Jika ingin mengubah dari “Penyedia ke PPK” menjadi “PPK ke
KPA” dapat dilakukan dengan menekan tombol [PPK ke KPA]
seperti pada Gambar ,sehingga akan muncul halaman pengisian
BAST Pusat PPK ke KPA. Data yang muncul di halaman PPK ke
KPA adalah data yang sama dengan data BAST Pusat Penyedia
ke PPK yang membedakan hanya pada Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua. seperti dapat dilihat pada Gambar 70.

62
Tombol “Simpan” untuk menyimpan data
BAST dan Tombol “Batal” untuk
membatalkan penyimpanan data BAST

Gambar 70 Halaman Tambah BAST Pusat untuk PMT Kirim Ke Daerah dari PPK ke KPA

Setelah disimpan maka data akan tersimpan ke dalam database dan akan
muncul kembali pada halaman utama menu Entri.

• Cetak
Menu Cetak digunakan untuk mencetak BAST yang telah dientri agar
bisa ditandatangani oleh pejabat terkait. Dapat dilakukan dengan memilih
Pusat -> Kirim ke Daerah -> PMT Balita -> BAST Pusat -> Cetak
dapat dilihat pada Gambar 67.
Setelah menu BAST Pusat -> Cetak dipilih, maka akan muncul
halaman pencarian daftar BAST Pusat yang nantinya akan dicetak pada
menu Cetak yang telah dibuat seperti dapat dilihat pada Gambar 71.

63
Fasilitas untuk mencari data
berdasarkan jenis data
BAST. Terdapat dua pilihan
antara lain “Penyedia ke
PPK” dan “PPK ke KPA”

Berfungsi untuk mencetak


BAST.

Kirim ke Daerah

Gambar 71 Halaman Cetak BAST Pusat Kirim ke Daerah

Untuk mencetak BAST, dapat dilakukan dengan memilih tombol “CETAK” seperti dapat dilihat pada Gambar 71. Hasil cetak dokumen BAST
menggunakan format PDF sehingga dapat memudahkan pengguna untuk menyimpan / mencetak ulang, Berikut contoh hasil cetak BAST seperti
dapat dilihat pada Gambar 72 dan 73 dibawah ini.

64
• Hasil Cetak BAST Pusat (Penyedia ke PPK)

Gambar 72 Format Hasil Cetak BAST Pusat dari Penyedia ke PPK

65
• Hasil Cetak BAST Pusat (PPK ke KPA)

Gambar 73 Format Hasil Cetak BAST Pusat dari PPK ke KPA

66
• Unggah
Menu Unggah digunakan untuk menggunggah atau upload dokumen
BAST yang telah dicetak dan ditandatangani oleh pejabat terkait, agar
terekam atau tersimpan kedalam sistem. Dapat dilakukan dengan
memilih Pusat -> Kirim ke Daerah -> PMT Balita -> BAST Pusat -
> Unggah dapat dilihat pada Gambar 67.
Setelah menu BAST Pusat -> Unggah dipilih, maka akan muncul
halaman pencarian daftar BAST Pusat pada menu Unggah yang telah
dibuat dan dicetak seperti dapat dilihat pada Gambar 74.

67
Tombol untuk download
dokumen BAST yang sudah Tombol untuk unggah
diunggah. dokumen BAST.

Kirim ke Daerah

Gambar 74 Halaman daftar Unggah BAST Pusat Kirim ke Daerah

Untuk mengunggah BAST, dapat dilakukan dengan memilih tombol “Unggah BAST” . Setelah tombol tersebut dipilih, maka akan muncul halaman
unggah dokumen seperti dapat dilihat pada Gambar 75.

68
Kirim ke Daerah
Kolom isian untuk unggah/upload
dokumen BAST. Pilih dokumen atau
file yang sesuai atau yang ingin
diunggah pada kolom isian
tersebut.

Tombol “Simpan” untuk menyimpan


hasil unggah/ upload dan tombol
“Batal” untuk membatalkan
peyimpanan.

Gambar 75 Halaman Unggah BAST Pusat Kirim ke Daerah

Masukkan dokumen pada kolom seperti dapat dilihat pada Gambar 75 dan kemudian tekan tombol “SIMPAN” untuk untuk
menyimpan data.

69
2. PMT Bumil
Sub menu PMT Bumil digunakan untuk menambahkan BAPB (Berita Acara
Pemeriksaan Barang) dan BAST (Berita Acara Serah Terima) dengan jenis
PMT BUMIL atau IBU HAMIL KEK. Terdapat dua sub menu tambahan antara
lain “BAPB” dan “BAST Pusat”. Untuk cara pengisian sama seperti pada PMT
Balita Kirim ke Daerah.

3. Kabupaten/Kota
BAPB Kabupaten/Kota adalah Berita Acara Pemeriksaan Barang ditingkat
Kabupaten/Kota. Terdapat dua sub menu tambahan antara lain “PMT Balita” dan
“PMT Bumil” seperti dapat dilihat pada Gambar 76.

a. PMT Balita
Sub menu PMT Balita digunakan untuk menambahkan BAPB (Berita Acara
Pemeriksaan Barang) dengan jenis PMT BALITA. Terdapat dua sub menu
tambahan antara lain “BAPB” dan “Cetak Blangko BAPB” seperti dapat dilihat
pada Gambar 76.

Gambar 76 Menu Pemeriksaan PMT Balita di Kab/Kota

1. BAPB
Terdapat tiga sub menu tambahan antara lain “Entri”, “Cetak”, dan
“Unggah”.
o Entri
Untuk membuat BAPB ditingkat Kabupaten/Kota dapat dilakukan
dengan memilih menu Kab/Kota -> PMT Balita -> BAPB ->
Entri seperti dapat dilihat pada Gambar 77.

70
Gambar 77 Menu BAPB PMT Balita di Kab/Kota

Setelah sub menu Entri dipilih, maka akan muncul halaman pencarian daftar
BAPB pada sub menu Entri yang telah dibuat, seperti dapat dilihat pada
Gambar 78.

71
Fasilitas untuk melakukan
pencarian berdasarkan
Provinsi, Kab/Kota, Sumber
Pengadaan, Jenis Distribusi,
Jenis PMT, dan Tahun
Produksi PMT jika sudah
dipilih lalu tekan tombol “Cari
Data”.

Tombol untuk mengubah


Tombol untuk tambah
BAPB, melihat detail BAPB,
menghapus data BAPB, dan
Mencetak BAPB.

Gambar 78 Daftar BAPB PMT Balita di Kab/Kota

Untuk menambahkan BAPB baru tingkat Kabupaten/Kota, dapat dilakukan dengan mengakses tombol “Tambah BAPB” seperti pada Gambar 78
sehingga akan muncul halaman pengisian BAPB seperti dapat dilihat pada Gambar 79.

72
Isi Nomor Surat Keputusan
(SK) dengan Nomor SK yang
sesuai.
Isi Tgl SK isi dengan tgl SK
yang sesuai.

Pilih Provinsi dan


Kabupaten/Kota yang
sesuai .
Isi Nomor BAPB
dengan Nomor
BAPB yang
sesuai.

Isi sesuai dengan jumlah


distribusi yang akan dikirimkan
ke Kabupaten/Kota.

Isi form Pihak Kedua


dengan memasukkan
data Tim Pemeriksa
yang sesuai dan
benar.

Tombol “Simpan” untuk menyimpan data


BAPB dan Tombol “Batal” untuk
membatalkan penyimpanan data BAPB.

Gambar 79 Halaman Pengisian BAPB PMT Balita di Kab/Kota

Apabila seluruh isian telah diisi dengan benar, maka tekan tombol “SIMPAN”.

73
o Cetak
Menu Cetak digunakan untuk mencetak BAPB yang telah dientri agar
bisa ditandatangani oleh pejabat terkait. Dapat dilakukan dengan memilih
Kab/Kota -> PMT Balita -> BAPB -> Cetak dapat dilihat pada Gambar
77.
Setelah sub menu Cetak dipilih, maka akan muncul halaman pencarian
daftar BAPB pada sub menu Cetak yang telah dibuat, seperti dapat dilihat
pada Gambar 80.

74
Fasilitas untuk melakukan
pencarian berdasarkan
Provinsi, Kab/Kota, Sumber
Pengadaan, Jenis Distribusi,
Jenis PMT, dan Tahun
Produksi PMT. Jika sudah
dipilih lalu tekan tombol “Cari
Data”.

Tombol untuk mencetak BAPB.

Gambar 80 Daftar Cetak BAPB PMT Balita di Kab/Kota

Untuk mencetak BAPB, dapat dilakukan dengan memilih tombol “CETAK” seperti dapat dilihat pada Gambar 80. Hasil cetak dokumen BAPB
menggunakan format PDF sehingga dapat memudahkan pengguna untuk menyimpan / mencetak ulang, Berikut contoh hasil cetak BAPB seperti
dapat dilihat pada Gambar 81.

75
Gambar 81 Format Hasil Cetak BAPB PMT Balita di Kab/Kota

76
o Unggah
Menu Unggah digunakan untuk menggunggah atau upload
dokumen BAPB yang telah dicetak dan ditandatangani oleh pejabat
terkait, agar terekam atau tersimpan kedalam system Distribusi
PMT. Dapat dilakukan dengan memilih Kab/Kota -> PMT Balita
-> BAPB -> Unggah dapat dilihat pada Gambar 77.
Setelah sub menu Unggah dipilih, maka akan muncul halaman
pencarian daftar BAPB pada sub menu Unggah yang telah dibuat,
seperti dapat dilihat pada Gambar 82.

77
Fasilitas untuk melakukan pencarian
berdasarkan Provinsi, Kab/Kota, Sumber
Pengadaan, Jenis Distribusi, Jenis PMT, dan
Tahun Produksi PMT jika sudah dipilih lalu
tekan tombol “Cari Data”.

Tombol untuk unggah/upload


dokumen BAST yang telah
ditandatangani dan dicap basah
oleh pihak yang berwenang
Tombol untuk (PIHAK KESATU dan PIHAK
menunduh/download KEDUA) dan Foto bukti
dokumen BAPB yang penerimaan BAPB .
sudah diunggah.

Gambar 82 Daftar Unggah BAPB PMT Balita di Kab/Kota

Untuk mengunggah BAST, dapat dilakukan dengan memilih tombol “Unggah BAPB” atau “Unggah Foto”. Setelah tombol tersebut dipilih, maka
akan muncul halaman unggah dokumen seperti dapat dilihat pada Gambar 83.

78
Kolom isian untuk unggah/upload
dokumen BAPB. Pilih dokumen atau
file dari PC/Laptop yang sesuai
untuk diunggah pada kolom isian
tersebut.

Tombol untuk menyimpan hasil


unggah/ upload dan tombol untuk
membatalkan peyimpanan.

Gambar 83 Halaman Unggah BAPB PMT Balita di Kab/Kota

Masukkan dokumen yang akan diunggah pada kolom isian seperti dapat dilihat pada Gambar 83 dan kemudian tekan tombol
“SIMPAN”untuk untuk menyimpan data.

79
2. Cetak Blangko BAPB Kosong

Pilih Kab/Kota -> PMT Balita -> Cetak Blangko BAPB Kosong
agar bisa mengakses dan mencetak Blangko BAPB Kosong PMT BALITA
dapat dilihat pada gambar 77.
Setelah sub menu Cetak Blangko BAPB Kosong dipilih, maka akan
muncul BAPB Kosong, seperti dapat dilihat pada Gambar 84.

Gambar 84 Format Cetak Blangko BAPB Kosong PMT Balita

80
b. PMT Bumil
Sub menu PMT Balita digunakan untuk menambahkan BAPB (Berita Acara
Pemeriksaan Barang) dengan jenis PMT IBU HAMIL KEK. Terdapat dua sub
menu tambahan antara lain “BAPB” dan “Cetak Blangko BAPB”. Untuk cara
pengisian, sama seperti pada PMT Balita di Kabupaten/Kota.

4. Puskesmas
Puskesmas adalah menu yang digunakan untuk menambahkan BAST (Berita Acara
Serah Terima) ditingkat Puskesmas. Terdapat dua sub menu tambahan antara lain
“PMT Balita” dan “PMT Bumil” seperti dapat dilihat pada Gambar 85.

a. PMT Balita
PMT Balita digunakan untuk menambahkan BAST dengan jenis PMT
Balita. Terdapat dua sub menu tambahan antara lain “BAST” dan “Cetak
Blangko BAST Kosong” seperti dapat dilihat pada Gambar 85.

Gambar 85 Menu BAST PMT di Puskesmas

1. BAST
Terdapat sub menu tambahan antara lain “Entri”, “Cetak”, dan
“Unggah”.
o Entri
Membuat BAST ditingkat Puskesmas dapat dilakukan
dengan memilih menu Puskesmas -> PMT Balita ->
BAST -> Entri seperti dapat dilihat pada Gambar 86.

81
Gambar 86 Menu BAST PMT Balita di Puskesmas

Setelah sub menu Entri pada menu Puskesmas dipilih, maka akan
muncul halaman pencarian daftar BAST pada menu Puskesmas
yang telah dibuat seperti dapat dilihat pada Gambar 87.

82
Fasilitas untuk melakukan
pencarian berdasarkan. Provinsi,
Kab/Kota, Kecamatan,
Puskesmas, dan Tahun Produksi
PMT. Jika sudah dipilih lalu tekan
tombol “Cari Data”.

Tombol untuk Tambah BAST


Puskesmas.

Tombol untuk mengubah,


menghapus data BAST, dan
mencetak BAST (PDF).

Gambar 87 Daftar BAST PMT Balita di Puskesmas

Untuk menambahkan BAST baru ditingkat Puskesmas, dapat dilakukan dengan mengakses tombol “Tambah BAST Puskesmas” seperti pada
Gambar 87, sehingga akan muncul halaman pengisian BAST seperti dapat dilihat pada Gambar 88.

83
Pilih Provinsi,
Kabupaten/Kota,
Kecamatan, dan
Puskesmas yang
sesuai.

Nomor BAST Otomatis


tidak perlu diisi.

Isi sesuai dengan jumlah


distribusi yang akan
dikirimkan.

Isi form PIHAK KEDUA


dengan memasukkan
data yang sesuai dan
benar.

Tombol “Simpan” untuk menyimpan data


BAST dan Tombol “Batal” untuk
membatalkan penyimpanan data BAST.

Gambar 88 Halaman Tambah BAST PMT Balita di Puskesmas

Apabila seluruh isian telah diisi dengan benar, maka tekan tombol
“SIMPAN” dan akan muncul datanya di halaman pencarian data BAST
di menu Entri.

84
o Cetak
Menu Cetak digunakan untuk mencetak BAST yang telah dientri
agar bisa ditandatangani oleh pejabat terkait. Dapat dilakukan dengan
memilih Puskesmas -> PMT Balita -> BAST -> Cetak dapat dilihat
pada Gambar 86.
Setelah sub menu Cetak dipilih, maka akan muncul halaman
pencarian daftar BAST pada sub menu Cetak yang telah dibuat, seperti
dapat dilihat pada Gambar 89.

85
Fasilitas untuk melakukan
pencarian berdasarkan. Provinsi,
Kab/Kota, Kecamatan,
Puskesmas, dan Tahun Produksi
PMT. Jika sudah dipilih lalu tekan
tombol “Cari Data”.

Tombol untuk mencetak BAST.

Gambar 89 Daftar Cetak BAST PMT Balita di Puskesmas

Untuk mencetak BAST, dapat dilakukan dengan memilih tombol “CETAK” seperti dapat dilihat pada Gambar 86. Hasil cetak dokumen BAST
menggunakan format PDF sehingga dapat memudahkan pengguna untuk menyimpan / mencetak ulang, Berikut contoh hasil cetak BAST seperti
dapat dilihat pada Gambar 90.

86
Gambar 90 Format Cetak BAST PMT Balita di Puskesmas

87
o Unggah
Menu Unggah digunakan untuk menggunggah atau upload
dokumen BAST PMT Balita yang telah dicetak dan ditandatangani oleh
pejabat terkait, agar terekam atau tersimpan kedalam system Distribusi
PMT. Dapat dilakukan dengan memilih Puskesmas -> PMT Balita ->
BAST -> Unggah dapat dilihat pada Gambar 86.
Setelah sub menu Unggah dipilih, maka akan muncul halaman
pencarian daftar BAPB pada sub menu Unggah yang telah dibuat, seperti
dapat dilihat pada Gambar 91.

88
Fasilitas untuk
melakukan pencarian
berdasarkan Provinsi,
Kab/Kota, Sumber
Pengadaan, Jenis
Distribusi, Jenis PMT, Tombol untuk unggah/upload dokumen
dan Tahun Produksi Tombol untuk
BAST yang telah ditandatangani dan
mengunduh/download
PMT jika sudah dipilih dicap basah oleh pihak yang berwenang
dokumen BAST yang
lalu tekan tombol (PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA) dan
sudah diunggah.
“Cari Data”. foto bukti penerimaan BAST.

Gambar 91 Daftar Unggah BAST PMT Balita di Puskesmas

Untuk mengunggah BAST, dapat dilakukan dengan memilih tombol “Unggah BAPB” atau “Unggah Foto”. Setelah tombol tersebut dipilih, maka
akan muncul halaman unggah dokumen seperti dapat dilihat pada Gambar 92.

89
Kolom isian untuk unggah/upload dokumen
BAST. Pilih dokumen atau file dari PC/Laptop
yang sesuai untuk diunggah pada kolom isian
tersebut.

Format Dokumen dan Foto antara lain .pdf ;


.PDF ; .JPG dan .JPEG

Tombol untuk menyimpan hasil


unggah/ upload dan tombol untuk
membatalkan peyimpanan.

Gambar 92 Halaman Unggah BAST PMT Balita di Puskesmas

Masukkan dokumen yang akan diunggah pada kolom isian seperti dapat dilihat pada Gambar 92 dan kemudian tekan tombol
“SIMPAN” untuk untuk menyimpan data.

90
2. Cetak Blangko BAST Kosong
Pilih Puskesmas -> PMT Balita -> Cetak Blangko BAPB
Kosong agar bisa mengakses dan mencetak Blangko BAPB Kosong PMT
BALITA dapat dilihat pada gambar 86.
Setelah sub menu Cetak Blangko BAPB Kosong dipilih, maka
akan muncul BAST Kosong dalam bentuk .pdf, seperti dapat dilihat pada
Gambar 93.

Gambar 93 Format Cetak Blangko BAST Kosong PMT Balita

91
b. PMT Bumil
PMT Bumil digunakan untuk menambahkan BAST dengan jenis PMT
Bumil atau Ibu Hami KEK. Terdapat dua sub menu tambahan antara
lain “BAST” dan “Cetak Blangko BAST Kosong”.Untuk cara pengisian,
sama seperti pada PMT Balita di Puskesmas.

5. Laporan

Menu laporan ini memiliki dua sub menu tambahan antara lain Stock Opname dan
Progres Distribusi PMT Kirim ke Daerah.

Gambar 94 Menu Laporan Stock Opname dan Progress Distribusi PMT

a. Stock Opname
Stock Opname berfungsi untuk melihat Stock Opname yang ada di provinsi.
Jika di klik menu stock opname ini, maka akan keluar tampilan seperti gambar
95 sebagai berikut.

92
Gambar 95 Tampilan Data Stock Opname PMT

93
Dalam submenu stock opname akan ada 2 data yang dapat dilihat yakni dalam
bentuk table dan grafik untuk 34 provinsi yang ada di Indonesia. Dari data-
data tersebut kita dapat melihat berapa jumlah alokasi, distribusi, dan stock
PMT dan MP-ASI yang dimiliki oleh tiap-tiap provinsi.

b. Progres Distribusi PMT Kirim ke Daerah


Menu ini berfungsi untuk melihat progres pendistribusian PMT ke daerah PMT
BALITA maupun PMT IBU HAMIL KEK. Terdapat dua submenu tambahan
antara lain Balita Kurus dan Ibu Hamil KEK.

Gambar 96 Menu Progres Distribusi PMT Kirim ke Daerah

1. Balita Kurus
Berfungsi untuk melihat progres distribusi jenis PMT Balita seperti dapat
dilihat pada Gambar 96.

2. Ibu Hamil KEK


Berfungsi untuk melihat progres distribusi jenis PMT Ibu Hamil KEK
seperti dapat dilihat pada Gambar 97.

94
Gambar 97 Tampilan Progress Distribusi PMT Balita Kurus Kirim ke Daerah

95
Gambar 98 Tampilan Progress Distribusi PMT Ibu Hamil KEK Kirim ke Daerah

96
3. Aplikasi Manajemen Data
Manajemen Data dapat diakses oleh user baik provinsi, kabupaten/kota maupun
Puskesmas, namun ada beberapa menu yang berbeda didalamnya. Sesuai
kewenangan atau hak akses sistem, user Provinsi dan kabupaten sebagai admin bisa
membuat username dan password yang ada di menu manajemen user. Sedangkan
tingkat Puskesmas hanya ada manajemen table seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 99 Menu Manajemen Data di tingkat Provinsi dan Kabupaten

Gambar 100 Menu Manajemen Data di tingkat Puskesmas/user entri

3) Manajemen User
Manajemen user digunakan untuk membuat username dan password yang ada di
setiap wilayah sesuai kewenangan/hak aksesnya. Dinas Kesehatan Provinsi
berwenang membuat username dan Password untuk admin Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota di wilayah Provinsinya, sedangkan admin Dinkes Kabupaten/Kota
bisa membuat username dan password untuk user entri di Puskesmas.

97
Gambar 101 Daftar User yang ada di wilayah kerja
Pada gambar 101 diatas, terlihat daftar user yang sudah ada di wilayah kerja
provinsi dengan klik Manajemen User → Daftar User. Untuk menambah atau
membuat username baru klik Tambah user sedangkan untuk mencari user yang
sudah ada klik pencarian.

Gambar 102 Formulir Tambah User


Apabila klik “Tambah User” maka akan keluar formulir seperti terlihat pada
gambar 101 diatas.
➢ Nama : isi nama user yang akan entri data
➢ User Role : user role dipilih sesuai dengan kewenangan masing – masing
tingkatan.
98
• Provinsi : Admin Provinsi
• Kab/Kota : Admin Kab/Kota
• Puskesmas : entri eppgbm
➢ Jenis user : jenis user dipilih sesuai dengan kewenangan masing –
masing tingkatan.
• Provinsi : Provinsi
• Kab/Kota : Kabupaten/Kota
• Puskesmas : Puskesmas atau Posyandu
➢ Handphone : Diisi no telepon/HP petugas yang bertanggung jawab
terhadap user.
➢ Janis Pekerjaan : Diisi atau dipilih apakah jenis atau status pekerjaan
penanggung jawab user yaitu PNS, Honorer, Kader dan
lainnya.
➢ Provinsi : Provinsi sudah terisi secara otomatis sesuai user
➢ Kab/Kota : Kabupaten atau Kota sudah terisi secara otomatis sesuai
user. Untuk user provinsi tidak perlu memilih Kab/Kota.
➢ Kecamatan : Diisi atau dipilih sesuai dengan kecamatan lokasi Puskesmas
berada. Untuk user kab/kota tidak perlu memilih kecamatan.
➢ Puskesmas : Diisi atau dipilih Puskesmas pemegang user.
➢ Username : Diisi username (Yang mudah diingat)
➢ Password : Diisi password (Yang mudah diingat)
Pastikan username atau tidak sama dengan username lainnya, setelah semua terisi
klik “simpan” unutk memastikan pembuatan user berhasil.
Untuk mencari user yang ada dalam aplikasi, user bisa menggunakan tombol
“Pencarian” seperti pada gambar 101 digunakan oleh user provinsi atau user
kab/kota untuk mencari secara cepat user yang ada di wilayahnya.

4) Manajemen Tabel
Manajemen tabel pada sigizi terpadu digunakan untuk membuat data base wilayah
yaitu desa, puskesmas dan posyandu yang disesuaikan dengan kewenangan
admin. Untuk admin di Provinsi dan kabupaten/kota akan dapat mengakses ketiga
wilayah seperti pada gambar 103 berikut:

99
Gambar 103 Tampilan Manajemen Tabel
Admin kabupaten/kota bisa menggunakan manajemen tabel untuk melihat apakah
ada wilayah puskesmas yang belum sesuai dengan wilayah kerjanya. admin
kabupaten/kota bisa mengakses semua kecamatan dan puskesmas yang ada
dalam wilayah kabupaten/kota admin berada seperti pada gambar 103. Untuk
menyesuaikan puskesmas pada suatu wilayah kecamatan, kode puskesmas
TIDAK BOLEH sama antar puskesmas termasuk kode desa maupun kode
posyandu.
Untuk menambah desa apabila ada desa yang belum masuk ke dalam sistem bisa
ditambahkan melalui menu manajemen tabel→Desa seperti gambar 104
berikut:

Gambar 104 Formulir tambah desa


100
Untuk membuat kode wilayah desa, bisa mengacu pada Peraturan Kepala BPS No.
29 Tahun 2018 tentang Kode dan Nama Wilayah Kerja Statistik Tahun 2017.

Admin Kabupaten/kota juga bisa menambahkan Puskesmas yang belum masuk ke


dalam sistem dengan klik Manajemen Tabel→Puskesmas sebagai 105 berikut:

Gambar 105 Formulir tambah Puskesmas

Sedangkan untuk user entri di puskesmas, manajemen tabel hanya ada dua menu
yaitu desa dan posyandu. Menu desa digunakan untuk menyesuaikan daftar desa
yang ada di wilayah puskesmas berada.

Gambar 106 Manajemen Wilayah di Puskesmas

101
Gambar 107 Tampilan untuk menambah wilayah desa di Puskesmas
Puskesmas dapat menyesuaikan wilayah kerja yang ada di Puskesmas, dengan
mengKlik nama desa untuk memindahkan desa dari sebalah kiri ke kanan.

Menu posyandu digunakan untuk membuat database posyandu yang ada di


wilayah puskesmas. Semua posyandu yang ada di puskesmas harus diinput
kedalam system terlebih dahulu untuk bisa mengisi formulir posyandu pada isian
identitas sasaran.

Gambar 108 Tampilan formulir tambah Posyandu

Untuk input database posyandu, klik Posyandu →Tambah Posyandu maka


akan muncul formulir Tambah Data Posyandu, masukan nama Posyandu dan pilih
102
wialyah desa/kelurahanya. Setelah terisi klik “simpan” maka akan keluar hasilnya
seperti pada gambar 109 dibawah ini:

Gambar 109 Tampilan daftar posyandu yang sudah dibuat Puskesmas

Kode posyandu akan secara otomatis dibuatkan oleh sistem yang sudah
disesuaikan dengan kode puskesmas dan desa. Di dalam gambar 104 diatas juga
terlihat fungsi edit dan hapus yang bisa digunakan oleh user.

4. Aplikasi PPGBM Offline


Untuk wilayah yang memilki keterbatasan akses internet, aplikasi ePPGBM juga dapat
digunakan dengan mode OFFLINE yang bisa di download dari ePPGBM ONLINE seperti
gambar dibawah ini:

Gambar 110 Tampilan menu untuk mendownload aplikasi OFFLINE

103
Gambar 111 Halaman untuk mendownload aplikasi OFFLINE

Untuk mendownload aplikasi ePPGBM OFFLINE maka klik download Aplikasi


ePPGBM Offline seperti pada gambar 111 diatas. Sedangkan untuk download file
update aplikasi, maka bisa download file pada kolom Download Update Aplikasi
ePPGBM Offline. File aplikasi ePPGBM Offline bentuknya sebagai berikut:

File aplikasi ePPGBM Offline yang masih dalam bentuk zip maka HARUS dilakukan
extract file sebelum digunakan.

Gambar 112 Halaman extract file aplikasi ePPGBM Offline

104
Gambar 113 Tampilan isi folder aplikasi ePPGBM Offline

Isi folder aplikasi ePPGBM Offline yang sdh di extract seperti pada gambar 113
diatas. Untuk menjalankan aplikasi klik file ppgbm.exe maka akan muncul tampilan
sebagai berikut:

Gambar 114 Tampilan USB Webserver dan firewall dari windows

Pertama kali menggunakan aplikasi ePPGBM Offline, maka akan keluar USB
Webserver dan proteksi dari windows yang mengkonfirmasi apakah aplikasi boleh
105
dijalankan atai tidak. Untuk itu klik allow acces untuk bisa melanjutkan aplikasi
ePPGBM Offline. USB Webserver JANGAN di tutup untuk bisa menjalankan aplikasi
ePPGBM Offline dan memastikan Apache dan Mysql aktif ditandai dengan warna
centang hijau seperti pada gambar 114.
Untuk masuk ke dalam aplikasi ePPGBM Offline, diperlukan restore data file Backup
Init Data yang didalam dari aplikasi ONLINE atau melalui admin. Seperti pada
gambar 115 berikut:

Gambar 115 Tampilan formulir restore file backup init data

Gambar 116 Halaman untuk memasukan file backup init data

106
Setelah berhasil download file backup init data dan memasukan ke dalam form
restore init data maka akan tampil seperti pada gambar 117 sebagai berikut:

Gambar 117 tampilan berhasil restore file backup init data


Selanjutnya bisa login dengan menggunakan username dan password puskesmas
pada saat masuk ke aplikasi ePPGBM Online.
Untuk membedakan aplikasi ePPGBM apakah online atau offline terlihat pada
alamat web aplikasi tersebut, seperti pada gambar 118 berikut:

Gambar 118 Perbedaan aplikasi ePPGBM Online dengan Offline

107
Pada aplikasi ePPGBM Online alamatnya selalu sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id
sedangkan pada ePPGBM Offline alamatnya localhost:8088
Untuk bisa memasukan data dari offline seperti pada pembahasan sebelumnya,
entri data di aplikasi ePPGBM Offline bisa di backup melalui menu backup data.
Kemudian file tersebut di Restore melalui aplikasi ePPGBM Online. Dan apabila
restore berhasil, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 119 sebagai
berikut:

Gambar 119 Tampilan Restore Data ke aplikasi ePPGBM Online sukses


Pada gambar 119 diatas terlihat bahwa data yang sudah berhasil masuk sebanyak
1415 data individu balita dan ibu hamil yang dapat dilihat dari Total Data. Insert
Data berarti tidak ada data individu baru yang di entri di aplikasi offline dan
direstore ke online. Update Data berarti ada sejumlah 1415 data yang ada di
aplikasi offline maupun online dengan NIK yang sama dan dilakukan update isian
data individu. Duplikat Data dimaksudkan bahwa ada data dengan NIK yang
sudah ada pada database individu secara nasional. Sedangkan Invalid Data
muncul apabila file yang direstore bukan merupakan data untuk wilayah
puskesmas yang sama

108
BAB IV
Pemanfaatan Sistem Informasi Gizi Terpadu
(Sigizi Terpadu)

A. Alur Sistem Informasi Gizi Terpadu

Gambar 120 Alur Sistem Informasi Gizi Terpadu

Pengumpulan data Sigizi Terpadu dimulai dari data penimbangan dan pengukuran
yang dilakukan setiap bulan di Posyandu dan dicatat dalam buku register. Input data
ke dalam modul e-PPGBM menjadi tanggung jawab Puskesmas yang dapat dilakukan
di tingkat Posyandu sebagai sumber data pemantauan pertumbuhan.

1. POSYANDU:

a) Kader melakukan pencatatan antropometri balita (dengan supervisi tenaga


kesehatan) hasil kegiatan posyandu, pemberian vitamin A ke dalam format
pencatatan/pelaporan posyandu dan melakukan entri ke dalam aplikasi e-
PPGBM

109
b) Petugas kesehatan melakukan pencatatan antropometri ibu hamil, pencatatan
data IMD, pemberian ASI Eksklusif, pemberian TTD dan melakukan entri ke
dalam aplikasi e-PPGBM

c) Kader dan Petugas kesehatan melakukan pemantauan pertumbuhan dari hasil


entri data yang dihasilkan oleh aplikasi e-PPGBM

d) Informasi yang dihasilkan di Posyandu dari hasil input atau entri data di e-
PPGBM berupa grafik pertumbuhan individu balita, penilaian Naik (N) atau
Tidak naik (T), IMD, dan ASI Eksklusif. Dari informasi yang didapat melalui
modul e-PPGBM, kader atau

e) Kader atau tenaga kesehatan bisa langsung melakukan intervensi yang sesuai
dengan riwayat atau kondisi masing – masing individu yang dipantau setiap
bulan di Posyandu

2. PUSKESMAS:

Tenaga Kesehatan melakukan:

a) Rekapitulasi data dari Posyandu yang sudah di entri ke dalam e-PPGBM;

b) Membanntu pencatatan antropometri balita dan ibu hamil, suplementasi gizi,


pencatatan data IMD, pemberian ASI Eksklusif dan melakukan entri ke dalam
aplikasi e-PPGBM

c) Konfirmasi data yang dihasilkan oleh aplikasi e-PPGBM untuk mengklarifikasi


hasil pengukuran dan melakukan tindakan segera sesuai PAG dan TAGB

d) Infomasi yang bisa dihasilkan di tingkat Puskesmas dari modul e-PPGBM


berupa grafik, tabel, dan peta yang menggambarkan wilayah kerja Puskesmas
di tiap desa atau kelurahan atau Posyandu. Grafik SKDN, persentase N/D
maupun D/S bisa dikeluarkan di Puskesmas juga proporsi ASI di tiap wilayah
dan kohort riwayat kasus yang terjadi.

e) penyajian hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM dalam forum LP/LS
(lokakarya mini bulanan dan tri wulanan)

f) Kepala Puskesmas melakukan advokasi hasil analisis data dari aplikasi e-


PPGBM pada forum tingkat kecamatan

g) Intervensi masalah gizi masyarakat di wilayah puskesmas berdasarkan hasil


butir c dan d serta kebijakan pelayanan kesehatan berjenjang

110
3. KABUPATEN/KOTA:

a) Dinas kesehatan kabupaten/kota membuat username dan password untuk


entri e-PPGBM (Puskesmas dan Posyandu);

b) Pengelola program di Dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan konfirmasi


data kasus dari fasyankes di luar puskesmas;

c) Analisis orang, tempat dan waktu intervensi wilayah prioritas;

d) Mengingatkan Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan lapangan terhadap


Puskesmas yang bermasalah;

e) Petugas kesehatan kabupaten/kota menyajikan hasil analisis data dari aplikasi


e-PPGBM dalam forum Lintas Program dinas kesehatan kabupaten/kota;

f) Pengelola program di Dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan monitoring


dan evaluasi hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM;

g) Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan advokasi hasil analisis data


dari aplikasi e-PPGBM pada forum tingkat kabupaten/kota

4. PROVINSI:

a) Dinas kesehatan provinsi membuat username dan password untuk


kabupaten/kota

b) Analisis orang, tempat dan waktu intervensi wilayah prioritas

c) Mengingatkan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota untuk melakukan pemeriksaan


lapangan terhadap kabupaten/kota yang bermasalah.

d) Pengelola program di Dinas kesehatan provinsi melakukan monitoring dan


evaluasi hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM

e) Pengelola program di Dinas kesehatan provinsi menyajikan hasil analisis data


dari aplikasi e-PPGBM dalam forum Lintas Program dinas kesehatan provinsi

f) Kepala dinas kesehatan provinsi melakukan advokasi hasil analisis data dari
aplikasi e-PPGBM pada forum tingkat provinsi

5. PUSAT:

a) Menyajikan hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM dalam forum LP/LS
b) Melakukan monitoring dan evaluasi hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM
c) Melakukan advokasi hasil analisis data dari aplikasi e-PPGBM
d) Memutuskan implementasi berdasarkan permasalahan
e) Merumuskan kebijakan intervensi masalah gizi masyarakat
f) Melakukan pemeliharaan dan pengembangan sistem aplikasi e-PPGBM
111
BAB V
Penutup

Petunjuk teknis sigizi terpadu ini dimaksudkan sebagai acuan bagi petugas pengelola kegiatan
gizi masyarakat khususnya pengelola kegiatan surveilans gizi. Kegiatan tersebut merupakan
bagian dari monitoring dan evaluasi kegiatan pembinaan gizi untuk memperoleh informasi
gambaran status gizi dan informasi pencapaian sasaran dan target kegiatan gizi masyarakat.
Tersedianya informasi tersebut akan mendukung manajemen kegiatan gizi masyarakat untuk
pengambilan keputusan dan tindakan, penentuan kebijakan dan penyusunan rencana
kegiatan gizi masyarakat di suatu wilayah secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan.
Dengan adanya petunjuk teknis ini diharapkan dapat menambah dan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan petugas dalam menyelenggarakan surveilans gizi melalui
transformasi pencatatan dan pelaporan gizi dengan data berbasis masyrakat, sehingga dapat
memenuhi harapan berbagai pihak akan tersedianya informasi status gizi dan pencapaian
sasaran dan target kegiatan pembinaan gizi masyarakat di suatu wilayah secara cepat, akurat,
teratur dan berkelanjutan.

112

Anda mungkin juga menyukai