Anda di halaman 1dari 2

Elemen

-elemen pembentuk dari darah terdiri atas eritrosit, leukosit, dan


trombosit.
1.
Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit atau sel darah merah adalah sel darah yang khusus dalam
proses transport oksigen. Eritrosit tidak memiliki nucleus (inti), oleh
karena itu seluruh bagian dalamnya tersedia untuk mengankut oksigen.
Eritrosit tidak banyak memiliki mitokondria sehingga ATP yang
diperoreh melalui anaerobik(Tortora G J,2009).
Fungsi utama dari sel darah merah adalah transport
hemoglobin
yang
berguna membawa oksigen dari paru menuju jaringan tubuh. ketika
sel
darah merah bebas dalam plasma,sekitar 3% berpindah melalui kapiler
membran melalui membrana glomerular pada ginjal menuju filtrasi
glomerulus setiap kali darah melewati kapiler(Tortora G J,2009).
2.

Leukemia adalah kanker yang terjadi pada sel hematopoetik pembentuk sel darah di sumsum
tulang yang bisa menyebabkan infiltrasi atau penyebaran ke peredaran darah, sistem limfatik,
atau organ lainnya.

Leukimia diklasifikasikan menurut waktu progresifitasnya dan jenis sel sel darah putih yang
abnormal: Acute Myeloid Leukemia (AML), Acute Lymphoid Leukemia (ALL), Chronic
Myeloid Leukemia (CML), dan Chronic Lymphoid Leukemia (CLL).

Pada leukemia akut, sel hematopetik sumsum tulang bersifat imatur sehingga tidak bisa
berfungsi sebagaimana mestinya dan sangat cepat perkembangannya. Pada leukemia kronis,
sel bersifat lebih matur sehingga masih bisa menjalankan fungsinya meskipun tidak optimal
dan pertambahannya lebih perlahan.

Diagnosis leukemia akut (AML dan ALL) dimulai dengan tanda dan gejala anemia dan
neutropenia, seperti lemas, mudah lelah, demam tanpa sebab infeksi yang jelas, risiko infeksi
saluran napas atas atau pneumonia. Pada leukemia kronis (CML dan CLL), gejala dibedakan
menjadi tiga fase, fase kronik, akselerasi, dan blast. Pemeriksaan penunjang leukemia berupa
pemeriksaan hematologi seperti pemeriksaan darah lengkap, apusan darah tepi, fungsi liver,
fungsi pembekuan darah, pungsi lumbal, serta aspirasi sumsum tulang. Pemeriksaan
sitogenetik dan immunophenotyping juga dapat dilakukan untuk membantu diagnosis
leukemia.

Leukosit (Sel Darah Putih)


Leukosit adalah sel darah
yang aktif pada sistem pertahanan tubuh
yaitu berfungsi melawan infeksi dan penyakit lainnya. Batas normal
jumlah sel darah putih berkisar dari 4.000 sampai 10.000/mm3.
Universitas
Sumatera
Utara
Sel darah putih diklasifikasikan atas 2 kelompok berdasarkan
granula sitoplasma yaitu
leukosit granular dan leukosit agranular.
a)
Leukosit granular
Leukosit ini mengandung granula spesifik dalam sitoplasmanya
dan mempunyai inti yang memperlihatkan banyak variasi pada
bentuknya. Leukosit granular terdiri atas 3 jenis yaitu:
i.
Neutrofil
Neutrofil merupakan sistem pertahanan tubuh primer
melawan infeksi bakteri dengan cara
Phagocytosis
(Tortora G J,2009).
ii.
Eosinofil
Eosinofil memiliki fungsi Phagocytosis yang kurang
baik. Pada pewarnaan, granula tidak menutupi nukleus
yang terdiri atas dua lobus yang saling
berhubungan(Tortora G J,2009).
iii.
Basofil
Basofil berfungsi dalam pengaktifan histamin. Pada
pewarnaan dijumpai berwarna biru-keunguan. Biasanya
granula menutupi nukleus yang terdiri atas dua
lobus(Tortora G J,2009).

Anda mungkin juga menyukai