Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Bahaya Styrofoam Sebagai Kemasan Makanan


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan dan Promosi Kesehatan

Disusun Oleh :

Sahrul Khoer

220110170229

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2018
SATUAN ACARA PENGAJARAN
Topik : Bahaya Styrofoam Sebagai Kemasan Makanan
Subtopik : Penyuluhan Bahaya Styrofoam Kepada Mahasiswa
Sasaran : Mahasiswa
Hari/Tanggal :
Waktu : 1 x 45 menit
10.00 – 10.45 WIB
Tempat : Universitas Padjadjaran Kampus Garut
Narasumber : Sahrul Khoer
1. Karakteristik Audience
Mahasiswa Unpad Kampus Garut merupakan Mahsiswa keperawatan yang mempunyai basic
tentang kesehatann yang bagus tetapi mereka belum mengaplikasikan basic kesehatannya tersebut
pada kehidupan sehari-harinya contohnya mereka masih saja membeli makanan yang berkemasan
menggunakan styrofoam yang tentunya itu berbahaya bagi kesehatan,adapaun faktor yang
mendukung tersebut karena di kantin kebnayakan kemasan yang digunakan itu dari styrofoam
dan kaerena mahasiswa tidak mau sulit maka mereka menerima saja makanan tersebut dan entah
mereka tidak tahu bahya dari styrofoam tersebut ataupun karena hal lain .
2. Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang bahaya sterofoam sebagai kemasan makanan
Mahasiswa diharapkan mengindari sterofoam sebagai kemasan makanan.
3. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan dengan topik Bahaya Sterofoam Sebagai Kemasan
Makanan Mahsiswa diharapkan dapat :
1. Menyebutkan Bahaya dari Sterofoam bagi kesehatan
2. Menyebutkan Bahaya Sterofoam bagi Lingkungan
3. Menyebutkan Kegunaan Sterofoam sebenarnya
4.Menyebutkan Solusi bagi penggunaan sterofoam
4.Pokok bahasan
Bahaya Sterofoam Sebegai Kemasan Makanan
5. Sub Pokok Bahasan
1. Definisi Sterofoam
2. Bahya Sterofoam bagi kesehatan tubuh
3. Bahaya sterofoam bagi lingkungan
4. Solusi Pengunaan sterofoam
6. Materi Pengajaran

(Terlampir)
7. Strategi Pembelajaran

Metode yang digunakan:


- Diskusi
Media yang digunakan:
-Infocus
-Microfon
8. Kegiatan Belajar-Mengajar
Tahap Kegiatan Kegiatan Metode Media Alokasi
Pendidik Peserta Didik Waktu

Persiapan Memasuki 5 menit


(Pra a. Menyiapkan ruangan
Kegiatan) area pertemuan
b. Menyiapkan
media

Kegiatan 5 menit
Pembuka a. Memberi a. Menjawab a. Diskusi
salam dan salam dan b. Diskusi
memperkenalan mendengarkan c. Diskusi
diri b.Mendengarkan d. Diskusi
b. Menjelaskan c.Mendengarkan
maksud dan dan menyetujui
tujuan kontrak waktu
c. Melakukan d.Mendengarkan
kontrak waktu dan
d.Menyebutkan memperhatikan
materi apa saja
yang akan
disampaikan

Uraian a.Menjaskan a. Diskusi a.PPT 30 Menit


Materi apa itu a.Mendengarkan b. Diskusi b.PPT
sterofoam dan c. Diskusi c.PPT
secara rinci memerhatikan d. Diskusi d.PPT
b.Menjelaskan b.Mendengarkan
bahaya dan
sterofoam bagi memerhatikan
kesehatan c.Mendengarkan
tubuh dan
c.menjelaskan memerhatikan
bahaya d.Mendengarkan
sterofoam bagi dan
lingkungan memerhatikan
d.menjelaskan
solusi
penggunaan
sterofoam
Kegiatan 5 menit
Penitup a.Mengucapkan a.Mendengarkan
terima kasih b. Membalas
atas salam
kebersediaan
peserta
b.Mengucapkan
salam

Total 45 Menit

9. Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/8849546/pengaruh_penggunaan_styrofoam_pada_kemasan_makanan
_terhadap_kesehatan
10. Evaluasi
1. Evaluasi Proses

Evaluasi selama proses pembelajaran berlangsung


 Berapa jumlah peserta yang hadir?

 Apakah peserta antusias terhadap materi penyuluhan?

 Apakah kegiatan berjalan tertib?

 Apakah peserta aktif mengajukan pertanyaan?


2. Evaluasi Hasil

Merupakan evaluasi yang dilakukan diakhir sesi pendidikan kesehatan.


 Apakah Mahasiswa mampu menyebutkan Bahaya dari Sterofoam
 Apakah Mahaiswa mampu menyebutkan solusi penggunaan sterofoam
Lampiran
Styrofoam merupakan salah satu pilihan yang paling popular untuk digunakan
sebagai pengemas barang-barang yang rentan rusak maupun makanansekalipun. Styrofoam
memiliki keunggulan yaitu praktis dan tahan lama. Halinilah yang menjadi daya tarik yang
cukup kuat bagi para penjual maupunkonsumen makanan untuk menggunakannya. Sampai
saat ini belum banyak yangsadar bahaya dibalik penggunaan kemasan styrofoam. Styrofoam
sebenarnya bukanlah nama kemasan plastik yang dimaksud.Styrofoamadalah nama merek
dagang dari perusahaan Dow Mechanical.Styrofoam sendiri merupakankemasan plastik
berbahan polimer yang terdiri dari banyak macam seperti :
-Polietelin tereflatat (PET) -polirinil klorida (PVC)
-Polietelin (PE) -polipropilen
-Polistirena (PS) - polikarbonat
Beberapa hal yang bisa dijadikan alasan kenapa kita perlu
mengurangi penggunaanstyrofoam pada kehidupan kita adalah bahan ini terbuat dari butiran-
butiran styrene,yang diproses dengan menggunakanBENZANA(alias benzene).Padahal benz
ana termasuk zat yang bisa menimbulkan banyak penyakit.Benzana bisamenimbulkan masala
h pada kelenjar tyroid,mengganggusistem syaraf sehingga menyebabkankelelahan,
mempercepat detak jantung, sulittidur, badan menjadi gemetaran, dan menjadi mudah
gelisah.Dibeberapa kasus, benzana bahkan bisa mengakibatkan hilang kesadaran
dan kematian.Saat benzanatermakan, dia akan masuk ke sel sel darah dan lama-kelamaan
akan merusaksumsum tulang belakang. Akibatnya produksi sel darah merah berkurang
dantimbullah penyakitanemia. Efek lainnya, sistem imun akan berkurang sehinggakita mudah
terinfeksi. Pada wanita,zat ini berakibat buruk terhadap siklusmenstruasi dan mengancam
kehamilan. Dan yang paling berbahaya, zat ini bisamenyebabkan kanker payudara dan kanker
prostat.
Hasil survei di AS pada tahun 1986 menunjukkan bahwa 100% jaringanlemak orang Amerika
mengandung styrene yang berasal dari styrofoam.
Penelitian dua tahun kemudian menyebutkan kandungan styrene sudah
mencapaiambang batas yang bisa memunculkan gejala gangguan
saraf. Faktor yangmempengaruhi perpindahan zat kimia pada Styrofoam ke dalam makanan,
antara lain:

1.Suhu yang tinggiSemakin panas suatu makanan, semakin cepat pula migrasi bahan
kimiastyrofoam ke dalam makanan.

2.Kadar lemak tinggiBahan kimia yang terkandung dalam styrofoam akan berpindah
kemakanan dengan lebih cepat jika kadar lemak (fat) dalam suatu makananatau minuman
makin tinggi.

3.Kadar alkohol dan asam yang tinggi Bahan alkohol dan asam mempercepat laju
perpindahan.

4.Lama kontakSemakin lama makanan disimpan dalam wadah Styrofoam semakin


besarkemungkinan jumlah zat kimia yangbermigrasi ke dalam makanan

Sifatnya akumulatif dan dalam jangka panjang baru timbul akibatnya.Sementara itu CFC
sebagai bahan peniup pada pembuatan styrofoam merupakangas yang tidak beracun dan
mudah terbakar serta sangat stabil. Begitu stabilnyagas ini baru bisa terurai sekitar 65-130
tahun. Gas ini akan melayang di udaramencapai lapisan ozon di atmosfer dan akan terjadi
reaksi serta akan menjebollapisan pelindung bumi. Apabila lapisan ozon terkikis akan timbul
efek rumahkaca. Bila suhu bumi meningkat, sinar ultraviolet matahari akan terus
menembus bumi yang bisa menimbulkan kanker (Sulchan, 2007)
Beberapa cara yang telah diusahakan untuk mengurangi dampak burukdari Styrofoam antara
lain:
1. Fokus Pengemas baru yang ramah lingkunganDengan semakin jelasnya dampak
buruk yangditimbulkan styrofoam.maka pencarian alternatif bahan pengemas lain
harus menjadi fokus penelitianyang baru
2. Menghentikan penggunaan StyrofoamUpaya ini telah dilakukan oleh beberapa
industri makanan seperti McDonald’s pada tahun 1987 yang menyatakan diri
berhentiMenggunakan wadah makanan yang terbuat dari Styrofoam. Salah satu divisi
di McSonald’s yaitu The Environmental Defense Waste Reduction Task Force
EnforcedMcDonald juga sedang berusaha mengganti kemasan makanan
dengankemasan yang dapat di daur ulang seperti yang berasal kentang,
limestone,100% serat daur ulang, biodegradable polymer, dan coating lilin plus air
3. Menciptakan Kemasan Plastic BiodegradableRiset ini dikembangkan oleh Leonardus
Adi Wijaya, Glenn Chandra danMarcel P. Segara dan meraih juara pertama Research
in Science and TechnologyCreativity (Ristec) 2008 yang diadakan di Universitas
Diponegoro (Pahri, 2012)

Anda mungkin juga menyukai