No. Revisi :- SOP Tanggal Terbit : 3 Mei 2016 Halaman : 1-2 dr Salamah Sri Nurhayati PUSKESMAS 19780817 201001 2 012 SAMIGALUH II 1. Pengertian Vulnus laseratum (luka robek) adalah luka dengan tepi yang tidak beraturan atau compang-camping biasanya karena tarikan atau goresan benda tumpul. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan Vulnus laceratum 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. C/VII/SK/001 tentang Penyusunan Rencana Layanan Medis dan Rencana Layanan Terpadu di UPTD Puskesmas Samigaluh II 4. Referensi Soemadji, Djoko Wahono. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi ke 4. Jakarta : FK UI. 2006. Hal 1892-5. 5. Alat dan Alat : Bahan 1. Stetoskop 2. Tensimeter 3. Jam tangan 4. Minor set
6. Langkah – 1. Petugas melakukan anamnesa (subjectiv)
langkah Penting untuk menentukan cara penganganan dengan menanyakan dimana, bagaimana, dan kapan luka terjadi. Hal ini dilakukan untuk memperkirakan kemungkinan terjadinya kontaminasi dan menentukan apakah luka akan ditutup atau dibiarkan terbuka. 2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik (objectiv) Lokasi: penting sebagai petunjuk kemungkinan adanya cedera pada struktur yang lebih dalam. - Luka tidak teratur - Jaringan rusak - Bengkak - Perdarahan - Akar rambut tampak hancur atau tercabut - Tampak lecet atau memar di setiap luka. - Eksplorasi: dikerjakan untuk menyingkirkan kemungkinan cedera pada struktur yang lebih dalam, menemukan benda asing yang mungkin tertinggal pada luka serta menentukan adanya jaringan yang telah mati 3. Petugas mendiagnosa (assesment) Vulnus Laceratum 4. Petugas melakukan penatalaksanaan berupa: a. Rawat luka b. Pemberian Antibiotik dan ATS/Toksoid Prinsipnya adalah pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik dan pada luka terkontaminasi atau kotor maka perlu diberikan antibiotik. Luka merupakan media yang baik bagi perkembanganbiakan bakteri-bakteri anaerob (misalnya luka tusuk, luka menggaung, terkontaminasi bahan-bahan yang merupakan media yang baik untuk berkembangnya kuman anaerob seperti karat, kotoran kuda) memerlukan pemberian ATS/Toksoid.
7. Hal – hal yang Tanda-tanda infeksi
perlu diperhatikan 8. Unit terkait 1. Unit Tindakan 9. Dokumen 1. Dokumen Rekam Medis terkait