Anda di halaman 1dari 3

kalimat-kalimat tersebut memiliki unsur keterangan (dengan anggaran)

Ringkasan Materi
MENEMUKAN INTI KALIMAT
Beda Inti kalimat dan Kalimat Inti
Judul di atas dan keseluruhan tulisan ini merupakan respons saya atas pertanyaan yang sering saya dapatkan ketika
mengajar di kelas atau lewat email yang masuk. Kedua istilah itu--inti kalimat dan kalimat inti--sering dianggap sama
dan ada pula yang menganggap berbeda.
Menurut saya, secara istilah, kedua hal tersebut berbeda. Akan tetapi, dalam kaitannya dengan soal-soal tes
(terutama tipe soal ujian masuk PTN, seperti SNMPTN, UM UGM, Simak UI, UMB, kedua istilah itu dapat
dipersamakan. Inti kalimat adalah unsur-unsur inti di dalam sebuah kalimat, yaitu suatu unsur yang wajib ada dalam
sebuah struktur kalimat. Sebuah kalimat harus memiliki subjek dan predikat. Jadi, inti kalimat adalah SUBJEK dan
PREDIKAT. Selain itu, bisa juga OBJEK, tapi dengan syarat kalimat itu kalimat aktif transitif. Unsur yang bukan inti
adalah KETERANGAN. Sebaliknya, kalimat inti adalah satu jenis kalimat yang memiliki syarat (1) terdiri atas inti-inti
kalimat, (2)inti-inti kalimat itu pun harus merupakan sebuah kata, bukan frasa; dan (3) berintonasi netral.
Misalnya:
Ayah pergi ke Bandung.
Inti kalimat tersebut adalah Ayah pergi, sebab S=ayah dan P=pergi, sedangkan unsur yang bukan inti adalah ke
Bandung sebab merupakan Keterangan. Namun, kalimat tersebut bukan termasuk kalimat inti, sebab memiliki unsur
yang bukan unsur inti, yaitu K=ke Bandung.
Ibu memasak sayur.
Kalimat di atas memiliki unsur inti, yaitu S=ibu, P=memasak, dan O=sayur. Sekaligus juga kalimat tersebut tergolong
ke dalam kalimat inti, sebab semua unsur inti merupakan sebuah kata.
Sering kita jumpai dalam soal tes pertanyaan yang berbunyi Apa kalimat inti dari kalimat luas di atas? Maksud
pertanyaan tersebut berarti kita diminta untuk menentukan inti kalimat, sekaligus juga inti frasa jika inti kalimat
tersebut berupa frasa.
Misalnya: Anak kecil itu sedang berjualan tadi.
Inti kalimatnya adalah S=Anak kecil itu dan P=sedang berjualan. Kata tadi bukan unsur inti sebab Keterangan. Sebab
S dan P masih berupa frasa, kita harus tentukan inti frasanya juga. Inti frasa pada S=anak, sedangkan pada
P=berjualan. Jadi kalimat inti pada kalimat di atas adalah Anak berjualan.
(http://insanpurnama.blogspot.co.id/2010/09/beda-inti-kalimat-dan-kalimat-inti.html)
Contoh Kalimat Inti dalam Bahasa Indonesia
Pengertian Kalimat Inti
Kalimat inti biasa juga disebut dengan kalimat sederhana. Kalimat inti biasanya hanya terdiri dari subjek dan
predikat. Walaupun minimal hanya ada dua unsur saja yaitu subjek dan predikat, akan tetapi kalimat inti tetap
mempunyai makna. Beberapa unsur kalimat yang diperbolehkan ada dalam kalimat inti adalah subjek, predikat,
objek, dan pelengkap.
Subjek adalah pelaku verba (predikat). Subjek biasanya merupakan orang, atau nomina. Predikat adalah verba atau
kata kerja yang merupakan aktivitas subjek. Subjek dan predikat harus ada dalam suatu kalimat. Unsur kalimat lain
yang diperbolehkan ada dalam kalimat inti adalah objek. Objek merupakan kata benda yang berhubungan dengan
subjek dan predikat. Sedangkan pelengkap adalah kata yang berfungsi menegaskan predikat. Oleh karena itu
pelengkap terletak di belakang predikat. Predikat berbeda dengan objek. Objek dapat berperan sebagai subjek,
sedangkan pelengkap tidak dapat berperan sebagai subjek.
Ciri Ciri Kalimat Inti
Untuk dapat mengenali suatu kalimat inti, perlu mengetahui apa saja ciri-cirinya. Berikut adalah ciri-ciri kalimat inti:

 Kalimat inti harus mempunyai unsur-unsur dasar dalam sebuah kalimat

 Kalimat inti dapat terdiri dari Subjek – Predikat (S-P), Subjek – Predikat – Objek (S-P-O), atau Subjek –
Predikat – Pelengkap (S-P-Pel).

 Tidak ada unsur keterangan dalam kalimat inti

 Kalimat inti berupa kalimat aktif

 Bersifat sebagai kalimat berita

 Unsur penyusun kalimat bukan suatu frasa akan tetapi berupa kata

 Kalimat inti bukan merupakan kalimat negatif

Contoh Kalimat Inti


Contoh kalimat inti dibedakan menjadi kalimat inti berpola Subjek – Predikat (S-P), Subjek – Predikat – Objek (S-P-O),
atau Subjek – Predikat – Pelengkap (S-P-Pel).

Pola Subjek-Predikat (S-P)

1. Adik menangis

2. Kakak bermain

3. Ibu memasak

4. Kayla bernyanyi

5. Daun menguning

Subjek-Predikat-Objek (S-P-O)

1. Ayah menghadiri pernikahan

2. Ibu memasak bubur

3. Anto membongkar motor

4. Pak Haji menyumbang emas

5. Rini membeli baju


Subjek-Predikat-Pelengkap (S-P-Pel)

1. Daerah kutub bersuhu rendah

2. Mukanya terpenuhi jerawat

3. Kami berjabat tangan

4. Korban pencurian tertolong warga

5. Pencuri tertangkap warga (http://dosenbahasa.com/kalimat-inti)

Anda mungkin juga menyukai