Anda di halaman 1dari 2

1

Senyawa Immunomodulator Dari Tanaman

Thineshini Devagaran*, Ajeng Diantini

Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran


Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21 Jatinangor 45363
*Email: tnesh88@yahoo.com

ABSTRAK

Imunomodulator adalah sesuatu senyawa yang dapat meningkatkan fungsi sitem imun
tubuh manusia. Sebagian besar tanaman mengandung ratusan jenis senyawa kimia, baik yang
telah diketahui jenis dan khasiatnya ataupun yang belum diketahui jenis dan khasiatnya.
Senyawa kimia merupakan salah satu bahan dasar dalam pembuatan obat dari berbagai hasil
pengkajian menunjukkan bahwa tanaman daerah tropis mempunyai potensi yang cukup besar
untuk dikembangkan sebagai obat. Didapati banyak tumbuhan mengandung senyawa-senyawa
biokimia yang dapat berfungsi sebagai imunomodulator dalam tubuh kita dan tulisan ini adalah
untuk memberikan informasi mengenai senyawa-senyawa yang berfungsi sebagai
imunomodulator. Antara senyawa yang mempunyai prospek yang dapat meningkatkan aktivitas
sistem imun adalah golongan flavonoid, kurkumin, limonoid, vitamin C, vitamin E dan katekin.
Jenis tanaman obat yang mempunyai aktivitas sebagai imunomodulator antara lain adalah
Echinacea purpurea, mengkudu, jahe, meniran, sambiloto, nimba, temu ireng, temulawak dan
sirgunggu. Kata kunci : Immunomodulator, senyawa biokimia, tumbuhan

Immunomodulatory Compounds from Plant

ABSTRACT

Immunomodulators are substances which helps to increase the immune system in a


human body. Most plants contains hundreds of biochemical substances which some of it we are
already aware of its benefits and some not. Chemical substances are the most important
ingredient in forming a medicine and tropical plants are very well known to have a great potential
of being made into a medicine. Plants are also known to have all these biochemical substances
which functions as an immunomodulator in our body. This article is mainly to give more
2

information on all these chemical substances which functions as immunomodulators. The


biochemical substances which have this functions are flavonoid, curcumin, limonoid, vitamin C,
vitamin E and catekin. Tropical plants which contains these substances are such as Echinacea
purpurea, Morinda citrifolia, ginger, Phyllanthus niruri, C. mangga, K. angustifolia,
Zcassumunar, Balanite roxburghi, Raphanus sativus L. and also Aloe vera.

Keywords : Immunomodulator, biochemical substance, plants

PENDAHULUAN Berbagai tanaman diketahui memiliki


aktivitas sebagai imunomodulator di
Imunomodulator merupakan suatu
antaranya adalah Echinacea purpurea,
senyawa atau bahan yang masih dalam
mengkudu, jahe, meniran,), sambiloto,
tingkat eksplorasi dan perdebatan.
nimba, temu ireng, temulawak dan
Imunomodulaor berfungsi untuk
sirgunggu.
mengembangkan bahan-bahan yang dapat
meningkatkan respon imun. atau dapat Penggunaan tanaman sebagai obat
mengembalikan ketidakseimbangan sistem setelah diketahui mengandung antioksidan
imun (Ebadi, 2002). alami serta dapat meningkatkan aktivitas
sistem imun, telah meningkat dalam dekade
Imunomodulator dapat dibagi kepada
terakhir pada manusia karena ia merupakan
dua yaitu imunomodulator sintesis dan
suatu pendekatan yang aman dan alami
imunomodulator alam. Imunomodulator
untuk mengobati penyakit. Menurut WHO,
sintesis adalah seperti Isoprinosin,
imunomodulator haruslah memenuhi
Levamisol, Vaksin BCG dan banyak lagi.
persyaratan berikut: secara kimiawi murni
Penggunaan imunomodulator sintetik ini
atau dapat didefinisikan secara kimia, secara
mempunyai beberapa kekurangan seperti
biologik dapat diuraikan dengan cepat, tidak
mengakibatkan reaksi alergi dan
bersifat kanserogenik atau ko-kanserogenik,
hipersensitivitas pada sesetengah orang. Ia
baik secara akut maupun kronis tidak toksik
juga dapat mengakibatkan efek samping
dan tidak mempunyai efek samping
yang tidak diinginkan. Dengan ini, adalah
farmakologi yang merugikan serta tidak
lebih aman jika digunakan imunomodulator
menyebabkan stimulasi yang terlalu kecil
alami karena efek samping darinya juga
ataupun terlalu besar. Hanyalah jika kriteria
lebih ringan dibanding dengan
ini dipenuhi dengah hasil positif, barulah
imunomodulator sintetik (Chairul et al.
penggunaannya dalam terapi maupun
2005).

Anda mungkin juga menyukai