SEKTOR KONTRUKSI
SUB SEKTOR PENGEMBANGAN WILAYAH
JABATAN KERJA AHLI MUDA
PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA
2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Perencana Tata Ruang Wilayah dan Kota F45.PW02.021.01
KATA PENGANTAR
Penyusunan Modul Pelatihan (Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi) untuk jabatan kerja
Perencana Tata Ruang Wilayah dan Kota mengacu kepada SKKNI Ahli Perencana Tata
Ruang Wilayah dan Kota, yang dalam penjabarannya kepada program pelatihan tertuang
pada Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi (KPBK). Penyusunan KPBK dilakukan
dengan mengindentifikasi Unit-unit Kompetensi melalui analisis terhadap Kriteria Unjuk Kerja
(KUK) yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang merupakan
dasar rumusan penyusunan kurikulum dan silabus pelatihan.
Modul ini merupakan salah satu sarana dasar yang digunakan dalam pelatihan sebagai
upaya memenuhi kompetensi standar seorang pemangku jabatan kerja seperti tersebut
diatas, sehingga dimungkinkan adanya tambahan materi-materi lainnya untuk lebih
meningkatkan kompetensi dari standar yang dipersyaratkan setiap jabatan kerja
Penyusunan modul ini melalui beberapa tahapan diantaranya Focus Group Discusion serta
Workshop yang melibatkan para nara sumber, praktisi, pemangku jabatan serta stakeholder.
Dengan keterbatasan pelibatan stakeholder terkait dalam proses penyusunan modul ini, dan
seiring dengan perkembangan dan dinamika teknologi konstruksi kedepan, maka tetap
diupayakan penyesuaian dan perbaikan secara berkelanjutan sejalan dengan
dilaksanakannya pelatihan dengan menggunakan modul ini dilapangan melalui respon
peserta pelatihan, instruktur , asesor serta semua pihak.
Pada kesempatan ini disampaikan banyak terimakasih kepada tim penyusun yang telah
mencurahkan segala kemampuannya sehingga dapat menyelesaikan modul ini, serta semua
pihak yang telah terlibat dalam penyusunan modul pelatihan ini.
PUSAT PEMBINAAN
KOMPETENSI DAN PELATIHAN
KONSTRUKSI
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
BAB I
PENGANTAR
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
ruang.
2. Membuat rencana struktur 2.1 Usulan sistem pusat permukiman
ruang dirumuskan.
2.2 Usulan sistem jaringan prasarana
dirumuskan.
2.3 Keterkaitan antara sistem pusat permukiman
dan jaringan prasarana dirumuskan.
2.4 Peta struktur ruang dibuat sesuai dengan
skala yang ditetapkan.
3. Membuat rencana pola 3.1 Alokasi ruang untuk kawasan lindung
ruang diarahkan sesuai dengan peraturan dan
kriteria teknis yang berlaku.
3.2 Alokasi ruang untuk kawasan budidaya
direncanakan sesuai daya dukung dan daya
tampung kawasan.
3.3 Peta pola ruang dibuat sesuai dengan skala
yang ditetapkan.
4. Penetapan indikasi kawasan 4.1 Indikasi kawasan strategis dirumuskan
strategis sesuai dengan nilai strategis kawasan.
4.2 Indikasi alokasi kawasan strategis
ditetapkan.
4.3 Peta sebaran indikasi kawasan strategis
dibuat sesuai dengan standar skala peta
yang berlaku.
5. Menyusun arahan 5.1 Usulan indikasi program dibuat sesuai
pemanfaatan ruang dengan lokasi, besaran, dan tahapan
pelaksanaan program.
5.2 Sumber dana dan instansi pelaksana
disusun berdasarkan kondisi kelembagaan
yang ada.
5.3 Tabel dan peta indikasi program disajikan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Budidaya
4.16 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 11/PRT/M/2009 Tentang
Pedoman Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten / Kota Beserta Rencana
Rincinya
4.17 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 15/PRT/M/2009 Tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
4.18 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 16/PRT/M/2009 Tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten, Norma,
Standar, Peraturan, dan Kriteria bidang Penataan Ruang
4.19 Metode-metode terkait perencanaan wilayah:
4.20.1 Metode kependudukan proyeksi penduduk
4.20.2 Metode penghitungan daya dukung dan daya tampung wilayah
4.20.3 Metode analisis kesesuaian lahan
4.20.4 Metode analisis lokasi
4.20.5 Metode penghitungan kebutuhan fasilitas dan utilitas
5. Aspek Kritis
5.1 Kemampuan untuk menyiapkan data perencanaan
5.2 kemampuan untuk mengidentifikasi NSPK perencanaan wilayah
5.3 kemampuan untuk menerapkan peraturan yang berlaku
kemampuan untuk membuat buku rencana
BAB III
Jam
Sumber/
Kriteria Unjuk Metode Pela
Tujuan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelatihan yang jaran
Pembelajaran Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Disarankan Indika
Disarankan
tif
2) Dapat 3) Menyusun visi dan Kriteria
menjelaskan dan misi (NSPK)
dengan rinci visi pembangunan tentang
dan misi wilayah penataan
pembangunan ruang;
wilayah 3) Dokumen
3) Harus mampu Rencana
menyusun visi Tata Ruang
dan misi Wilayah
pembangunan Provinsi,
wilayah Kabupaten
dan Kota
(RPJP,
RPJM,
RTRWN,
RTRW
provinsi,
Rencana
Tata Ruang
Kawasan
Strategis
Nasional/RT
R KSN,
RTRW
wilayah
yang
berbatasan,
dan
rencana
tata ruang
lain terkait)
1.2 Kebijakan penataan Pada akhir 1. Ceramah 1) Menyusun 1) Buku
ruang disusun pembelajaran 2. Demonstrasi kebijakan peraturan
sebagai dasar sesi ini, 3. Tugas penataan perundang-
penataan ruang ruang yang undangan
peserta dapat
1) Dapat akan menjadi (Peraturan
menyusun
menyusun dasar Presiden
kebijakan (PP),
kebijakan penataan
penataan Peraturan
penataan ruang ruang
ruang sebagai Menteri
yang akan 2) Menjelaskan
dasar (permen),
menjadi dasar cara
penataan peraturan
penataan ruang menyusun
ruang daerah
2) Mampu kebijakan
menjelaskan penataan (Perda);
cara menyusun ruang yang 2) Buku
kebijakan digunakan Norma,
penataan ruang sebagai dasar Standar,
yang digunakan penataan Peraturan,
sebagai dasar ruang dan Kriteria
penataan ruang 3) Menyusun (NSPK)
3) Harus mampu kebijakan tentang
menyusun penataan penataan
kebijakan ruang wilayah ruang;
penataan ruang dengan 3) Dokumen
wilayah dengan cermat Rencana
cermat Tata Ruang
Wilayah
Provinsi,
Kabupaten
dan Kota
(RPJP,
RPJM,
RTRWN,
RTRW
provinsi,
Rencana
Tata Ruang
Jam
Sumber/
Kriteria Unjuk Metode Pela
Tujuan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelatihan yang jaran
Pembelajaran Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Disarankan Indika
Disarankan
tif
Kawasan
Strategis
Nasional/RT
R KSN,
RTRW
wilayah
yang
berbatasan,
dan
rencana
tata ruang
lain terkait)
1.3. Langkah-langkah Pada akhir 1. Ceramah 1) Membuat 1) Buku
kebijakan penataan pembelajaran 2. Demonstrasi langkah- peraturan
ruang dirumuskan sesi ini, 3. Tugas langkah perundang-
ke dalam strategi kebijakan undangan
peserta dapat
penataan ruang penataan (Peraturan
1) Dapat membuat merumuskan ruang Presiden
langkah- langkah- 2) Menguraikan (PP),
langkah langkah rumusan Peraturan
kebijakan kebijakan langkah- Menteri
penataan ruang penataan langkah (permen),
2) Mampu ruang ke dalam kebijakan peraturan
menguraikan strategi penataan daerah
rumusan penataan ruang sesuai (Perda);
langkah- ruang dengan 2) Buku
langkah strategi Norma,
kebijakan penataan Standar,
penataan ruang ruang Peraturan,
sesuai dengan 3) Merumuskan dan Kriteria
strategi strategi (NSPK)
penataan ruang penataan tentang
3) Harus mampu ruang dengan penataan
merumuskan cermat ruang;
strategi 3) Dokumen
penataan ruang Rencana
dengan cermat Tata Ruang
Wilayah
Provinsi,
Kabupaten
dan Kota
(RPJP,
RPJM,
RTRWN,
RTRW
provinsi,
Rencana
Tata Ruang
Kawasan
Strategis
Nasional/RT
R KSN,
RTRW
wilayah
yang
berbatasan,
dan
rencana
tata ruang
lain terkait);
4) Buku profil
wilayah
perencanaa
n meliputi
wilayah
administrasi
dan
Jam
Sumber/
Kriteria Unjuk Metode Pela
Tujuan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelatihan yang jaran
Pembelajaran Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Disarankan Indika
Disarankan
tif
geografis,
iklim dan
hidro
oseanografi,
geologi dan
geomorfolo
gi,
ekosistem,
sumberdaya
, demografi
dan sosial
budaya
meliputi
data spasial
dan data
non-spasial
Unit Kompetensi Menyusun Rencana Parsial sebagai Naskah Teknis Rencana Tata Ruang
Wilayah dan Kota
Elemen Kompetensi 2 Membuat rencana struktur ruang
Jam
Sumber/
Kriteria Unjuk Metode Pelaja
Tujuan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelatihan yang ran
Pembelajaran Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Disarankan Indika
Disarankan
tif
2.1 Usulan sistem pusat Pada akhir 1. Ceramah 1) Membuat 1) Buku 15
permukiman pembelajaran 2. Demonstrasi usulan sistem peraturan menit
dirumuskan sesi ini, 3. Tugas pusat perundang-
1) Dapat membuat permukiman undangan
peserta dapat
usulan sistem terkait dengan (Peraturan
pusat
merumuskan pemetaan Presiden
kangkah- (PP),
permukiman yang telah
langkah Peraturan
terkait dengan dilakukan
kebijakan Menteri
pemetaan yang 2) Menjelaskan
penataan (permen),
telah dilakukan usulan sistem
ruang ke dalam peraturan
2) Mampu strategi pusat
menjelaskan permukiman daerah
penataan (Perda);
usulan sistem ruang terkait dengan
pusat pemetaan 2) Buku
permukiman yang telah Norma,
terkait dengan dilakukan Standar,
pemetaan yang 3) Memetakan Peraturan,
telah dilakukan perencanaan dan Kriteria
3) Harus Mampu pusat (NSPK)
memetakan permukiman tentang
perencanaan secara teliti penataan
pusat ruang;
permukiman 3) Dokumen
secara teliti Rencana
Tata Ruang
Wilayah
Provinsi,
Kabupaten
dan Kota
(RPJP,
RPJM,
RTRWN,
RTRW
provinsi,
Rencana
Tata Ruang
Kawasan
Strategis
Nasional/RT
Jam
Sumber/
Kriteria Unjuk Metode Pelaja
Tujuan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelatihan yang ran
Pembelajaran Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Disarankan Indika
Disarankan
tif
R KSN,
RTRW
wilayah
yang
berbatasan,
dan
rencana
tata ruang
lain terkait)
2.2. Usulan sistem Pada akhir 1. Ceramah 1) Membuat 1) Buku
jaringan prasarana pembelajaran 2. Demonstrasi usulan sistem peraturan
dirumuskan sesi ini, 3. Tugas jaringan perundang-
1) Dapat membuat prasarana undangan
peserta dapat
usulan sistem terkait dengan (Peraturan
jaringan merumuskan pemetaan Presiden
prasarana usulan sistem yang telah (PP),
terkait dengan jaringan dilakukan Peraturan
pemetaan yang prasarana 2) Menjelaskan Menteri
telah dilakukan usulan sistem (permen),
2) Mampu jaringan peraturan
menjelaskan prasarana daerah
usulan sistem dengan teliti (Perda);
jaringan 3) Memetakan 2) Buku
prasarana sistem Norma,
dengan teliti jaringan Standar,
3) Harus Mampu prasarana Peraturan,
memetakan secara cermat dan Kriteria
sistem jaringan (NSPK)
prasarana tentang
secara cermat penataan
ruang;
3) Dokumen
Rencana
Tata Ruang
Wilayah
Provinsi,
Kabupaten
dan Kota
(RPJP,
RPJM,
RTRWN,
RTRW
provinsi,
Rencana
Tata Ruang
Kawasan
Strategis
Nasional/RT
R KSN,
RTRW
wilayah
yang
berbatasan,
dan
rencana
tata ruang
lain terkait)
2.3 Keterkaitan antara Pada akhir 1. Ceramah 1) Menjelaskan 1) Buku
sistem pusat pembelajaran 2. Demonstrasi keterkaitan peraturan
permukiman dan sesi ini, 3. Tugas antara sistem perundang-
jaringan prasarana pusat undangan
peserta dapat
dirumuskan permukiman (Peraturan
1) Dapat merumuskan dengan Presiden
menjelaskan keterkaitan jaringan (PP),
keterkaitan antara sistem prasarana Peraturan
antara sistem pusat yang telah Menteri
pusat permukiman diusulkan (permen),
Jam
Sumber/
Kriteria Unjuk Metode Pelaja
Tujuan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelatihan yang ran
Pembelajaran Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Disarankan Indika
Disarankan
tif
permukiman dan jaringan 2) Menyusun peraturan
dengan jaringan prasarana rumusan daerah
prasarana yang keterkaitan (Perda);
telah diusulkan sistem 2) Buku
2) Mampu permukiman Norma,
menyusun dan jaringan Standar,
rumusan prasarana Peraturan,
keterkaitan 3) Membuat dan Kriteria
sistem rumusan (NSPK)
permukiman sistem pusat tentang
dan jaringan permukiman penataan
prasarana dengan ruang;
3) Harus mampu jaringan 3) Dokumen
membuat prasarana Rencana
rumusan sistem secara cermat Tata Ruang
pusat Wilayah
permukiman Provinsi,
dengan jaringan Kabupaten
prasarana dan Kota
secara cermat (RPJP,
RPJM,
RTRWN,
RTRW
provinsi,
Rencana
Tata Ruang
Kawasan
Strategis
Nasional/RT
R KSN,
RTRW
wilayah
yang
berbatasan,
dan
rencana
tata ruang
lain terkait)
2.4. Peta struktur ruang Pada akhir 1. Ceramah 1) Memilih skala 1) Buku
dibuat sesuai pembelajaran 2. Demonstrasi peta yang peraturan
dengan skala yang sesi ini, 3. Tugas sesuai perundang-
ditetapkan dengan undangan
peserta dapat
1) Dapat memilih Peraturan (Peraturan
skala peta yang membuat Perundang- Presiden
sesuai dengan peta struktur undangan dan (PP),
Peraturan ruang dibuat NSPK yang Peraturan
Perundang- sesuai dengan berlaku dalam Menteri
undangan dan skala yang menetapkan (permen),
NSPK yang ditetapkan struktur ruang peraturan
berlaku dalam 2) Membuat peta daerah
menetapkan struktur ruang (Perda);
struktur ruang yang terdiri 2) Buku
2) Mampu dari pusat Norma,
membuat peta permukiman Standar,
struktur ruang dan jaringan Peraturan,
yang terdiri dari prasarana dan Kriteria
pusat dalam wilayah (NSPK)
permukiman perencanaan tentang
dan jaringan 3) Menjelaskan penataan
prasarana keterkaitan ruang;
dalam wilayah pemetaan 3) Dokumen
perencanaan struktur ruang Rencana
3) Harus mampu dengan NSPK Tata Ruang
menjelaskan yang berlaku Wilayah
keterkaitan Provinsi,
pemetaan Kabupaten
struktur ruang dan Kota
Jam
Sumber/
Kriteria Unjuk Metode Pelaja
Tujuan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelatihan yang ran
Pembelajaran Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Disarankan Indika
Disarankan
tif
dengan NSPK (RPJP,
yang berlaku RPJM,
RTRWN,
RTRW
provinsi,
Rencana
Tata Ruang
Kawasan
Strategis
Nasional/RT
R KSN,
RTRW
wilayah
yang
berbatasan,
dan
rencana
tata ruang
lain terkait)
Unit Kompetensi Menyusun Rencana Parsial sebagai Naskah Teknis Rencana Tata Ruang
Wilayah dan Kota
Elemen Kompetensi 3 Membuat rencana pola ruang
Jam
Sumber/
Kriteria Unjuk Metode Pelaja
Tujuan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelatihan yang ran
Pembelajaran Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Disarankan Indika
Disarankan
tif
3.1 Alokasi ruang untuk Pada akhir 1. Ceramah 1) Menyediakan 1) Buku 15
kawasan lindung pembelajaran 2. Demonstrasi ruang untuk peraturan menit
diarahkan sesuai sesi ini, 3. Tugas kawasan perundang-
dengan peraturan lindung dalam undangan
peserta dapat
dan kriteria teknis wilayah (Peraturan
yang berlaku menyediakan perencanaan Presiden
1) Dapat dan berdasarkan (PP),
menyediakan memetakan hasil analisis Peraturan
ruang untuk alokasi ruang dan sesuai Menteri
kawasan untuk kawasan dengan NSPK (permen),
lindung dalam lindung yang berlaku peraturan
wilayah diarahkan 2) Memetakan daerah
perencanaan sesuai dengan alokasi ruang (Perda);
berdasarkan peraturan dan tersebut dalam 2) Buku
hasil analisis kriteria teknis peta wilayah Norma,
dan sesuai yang berlaku 3) Menjelaskan Standar,
dengan NSPK alasan alokasi Peraturan,
yang berlaku ruang untuk dan Kriteria
2) Mampu kawasan (NSPK)
memetakan lindung dalam tentang
alokasi ruang wilayah penataan
tersebut dalam perencanaan ruang;
peta wilayah 3) Dokumen
3) Harus mampu Rencana
menjelaskan Tata Ruang
alasan alokasi Wilayah
ruang untuk Provinsi,
kawasan Kabupaten
lindung dalam dan Kota
wilayah (RPJP,
perencanaan RPJM,
RTRWN,
RTRW
provinsi,
Jam
Sumber/
Kriteria Unjuk Metode Pelaja
Tujuan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelatihan yang ran
Pembelajaran Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Disarankan Indika
Disarankan
tif
Rencana
Tata Ruang
Kawasan
Strategis
Nasional/RT
R KSN,
RTRW
wilayah
yang
berbatasan,
dan
rencana
tata ruang
lain terkait)
3.2 Alokasi ruang untuk Pada akhir 1. Ceramah 1) Menyediakan 1) Buku
kawasan budidaya pembelajaran 2. Demonstrasi ruang untuk peraturan
direncanakan sesuai sesi ini, 3. Tugas kawasan perundang-
daya dukung dan budidaya undangan
peserta dapat
daya tampung dalam wilayah (Peraturan
mengalokasi
kawasan perencanaan Presiden
kan ruang
1) Dapat berdasarkan (PP),
untuk kawasan
menyediakan hasil analisis Peraturan
budidaya
ruang untuk dan sesuai Menteri
direncanakan
kawasan dengan NSPK (permen),
sesuai daya
budidaya dalam yang berlaku peraturan
dukung dan
wilayah secara bijak daerah
daya tampung
perencanaan 2) Memetakan (Perda);
kawasan
berdasarkan alokasi ruang 2) Buku
hasil analisis tersebut Norma,
dan sesuai dalam peta Standar,
dengan NSPK wilayah Peraturan,
yang berlaku 3) Menjelaskan dan Kriteria
secara bijak alasan alokasi (NSPK)
2) Mampu ruang untuk tentang
memetakan kawasan penataan
alokasi ruang budidaya ruang;
tersebut dalam dalam wilayah 3) Dokumen
peta wilayah perencanaan Rencana
3) Harus mampu Tata Ruang
menjelaskan Wilayah
alasan alokasi Provinsi,
ruang untuk Kabupaten
kawasan dan Kota
budidaya dalam (RPJP,
wilayah RPJM,
perencanaan RTRWN,
RTRW
provinsi,
Rencana
Tata Ruang
Kawasan
Strategis
Nasional/RT
R KSN,
RTRW
wilayah
yang
berbatasan,
dan
rencana
tata ruang
lain terkait)
3.3. Peta pola ruang Pada akhir 1. Ceramah 1) Memilih 1) Buku
dibuat sesuai pembelajaran 2. Demonstrasi kebijakan peraturan
dengan skala yang sesi ini, 3. Tugas dan Peraturan perundang-
ditetapkan Perundang- undangan
peserta dapat
1) Dapat memilih undangan (Peraturan
Jam
Sumber/
Kriteria Unjuk Metode Pelaja
Tujuan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelatihan yang ran
Pembelajaran Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Disarankan Indika
Disarankan
tif
kebijakan dan membuat yang dijadikan Presiden
Peraturan peta pola acuan dalam (PP),
Perundang- ruang sesuai menetapkan Peraturan
undangan yang dengan skala pola ruang Menteri
dijadikan acuan yang 2) Membuat peta (permen),
dalam ditetapkan pola ruang peraturan
menetapkan yang terdiri daerah
pola ruang dari kawasan (Perda);
2) Mampu lindung dan 2) Buku
membuat peta budidaya Norma,
pola ruang yang dalam wilayah Standar,
terdiri dari perencanaan Peraturan,
kawasan 3) Membuat peta dan Kriteria
lindung dan pola ruang (NSPK)
budidaya dalam dengan skala tentang
wilayah yang penataan
perencanaan ditetapkan ruang;
3) Mampu secara cermat 3) Dokumen
membuat peta 4) Menjelaskan Rencana
pola ruang keterkaitan Tata Ruang
dengan skala pemetaan Wilayah
yang ditetapkan pola ruang Provinsi,
secara cermat dengan Kabupaten
4) Harus Mampu kebijakan dan Kota
menjelaskan yang berlaku (RPJP,
keterkaitan RPJM,
pemetaan pola RTRWN,
ruang dengan RTRW
kebijakan yang provinsi,
berlaku Rencana
Tata Ruang
Kawasan
Strategis
Nasional/RT
R KSN,
RTRW
wilayah
yang
berbatasan,
dan
rencana
tata ruang
lain terkait)
Unit Kompetensi Menyusun Rencana Parsial sebagai Naskah Teknis Rencana Tata Ruang
Wilayah dan Kota
Elemen Kompetensi 4 Penetapan indikasi kawasan strategis
Jam
Sumber/
Kriteria Unjuk Metode Pelaja
Tujuan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelatihan yang ran
Pembelajaran Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Disarankan Indika
Disarankan
tif
4.1 Indikasi kawasan Pada akhir 1. Ceramah 1) Merumuskan 1) Buku 15
strategis dirumuskan pembelajaran 2. Demonstrasi indikasi peraturan menit
sesuai dengan nilai sesi ini, 3. Tugas kawasan perundang-
strategis kawasan strategis undangan
peserta dapat
1) Dapat sesuai (Peraturan
merumuskan
merumuskan dengan posisi Presiden
indikasi
indikasi dan (PP),
kawasan
kawasan kedudukan Peraturan
strategis
strategis sesuai strategis Menteri
sesuai dengan
dengan posisi kawasan (permen),
nilai strategis
peraturan
Jam
Sumber/
Kriteria Unjuk Metode Pelaja
Tujuan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelatihan yang ran
Pembelajaran Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Disarankan Indika
Disarankan
tif
dan kedudukan kawasan dalam wilayah daerah
strategis perencanaan (Perda);
kawasan dalam 2) Menjelaskan 2) Buku
wilayah indikasi Norma,
perencanaan kawasan Standar,
2) Mampu strategis Peraturan,
menjelaskan dengan rinci dan Kriteria
indikasi 3) Membuat (NSPK)
kawasan rumusan tentang
strategis indikasi penataan
dengan rinci kawasan ruang;
3) Harus mampu strategis 3) Dokumen
membuat dengan Rencana
rumusan cermat Tata Ruang
indikasi Wilayah
kawasan Provinsi,
strategis Kabupaten
dengan cermat dan Kota
(RPJP,
RPJM,
RTRWN,
RTRW
provinsi,
Rencana
Tata Ruang
Kawasan
Strategis
Nasional/RT
R KSN,
RTRW
wilayah
yang
berbatasan,
dan
rencana
tata ruang
lain terkait)
4.2. Indikasi alokasi Pada akhir 1. Ceramah 1) Menjelaskan 1) Buku
kawasan strategis pembelajaran 2. Demonstrasi alasan alokasi peraturan
ditetapkan sesi ini, 3. Tugas ruang untuk perundang-
1) Dapat kawasan undangan
peserta dapat
menjelaskan strategis (Peraturan
alasan alokasi menetapkan dalam wilayah Presiden
ruang untuk Indikasi alokasi perencanaan (PP),
kawasan kawasan 2) Menyediakan Peraturan
strategis dalam strategis ruang untuk Menteri
wilayah kawasan (permen),
perencanaan strategis peraturan
2) Mampu dalam wilayah daerah
menyediakan perencanaan (Perda);
ruang untuk berdasarkan 2) Buku
kawasan hasil analisis Norma,
strategis dalam 3) Memetakan Standar,
wilayah alokasi ruang Peraturan,
perencanaan tersebut dan Kriteria
berdasarkan dalam peta (NSPK)
hasil analisis wilayah tentang
3) Mampu 4) Mengalokasik penataan
memetakan an ruang ruang;
alokasi ruang untuk 3) Dokumen
tersebut dalam kawasan Rencana
peta wilayah strategis Tata Ruang
4) Harus mampu secara bijak Wilayah
mengalokasikan Provinsi,
ruang untuk Kabupaten
kawasan dan Kota
strategis secara (RPJP,
Jam
Sumber/
Kriteria Unjuk Metode Pelaja
Tujuan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelatihan yang ran
Pembelajaran Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Disarankan Indika
Disarankan
tif
bijak RPJM,
RTRWN,
RTRW
provinsi,
Rencana
Tata Ruang
Kawasan
Strategis
Nasional/RT
R KSN,
RTRW
wilayah
yang
berbatasan,
dan
rencana
tata ruang
lain terkait)
4.3. Peta sebaran Pada akhir 1. Ceramah 1) Memilih 1) Buku
indikasi kawasan pembelajaran 2. Demonstrasi standar skala peraturan
strategis dibuat sesi ini, 3. Tugas peta yang perundang-
sesuai dengan berlaku undangan
peserta dapat
standar skala peta berdasarkan (Peraturan
yang berlaku membuat Peraturan Presiden
1) Dapat memilih peta sebaran Perundang- (PP),
standar skala indikasi undangan Peraturan
peta yang kawasan yang dijadikan Menteri
berlaku strategis acuan dalam (permen),
berdasarkan sesuai dengan memetakan peraturan
Peraturan standar skala sebaran daerah
Perundang- peta yang indikasi (Perda);
undangan yang berlaku kawasan 2) Buku
dijadikan acuan strategis Norma,
dalam dalam wilayah Standar,
memetakan perencanaan Peraturan,
sebaran indikasi 2) Menjelaskan dan Kriteria
kawasan keterkaitan (NSPK)
strategis dalam pemetaan tentang
wilayah sebaran penataan
perencanaan indikasi ruang;
2) Dapat kawasan 3) Dokumen
menjelaskan strategis Rencana
keterkaitan 3) Membuat peta Tata Ruang
pemetaan sebaran Wilayah
sebaran indikasi indikasi Provinsi,
kawasan kawasan Kabupaten
strategis strategis dan Kota
3) Mampu dengan (RPJP,
membuat peta sekala yang RPJM,
sebaran indikasi ditetapkan RTRWN,
kawasan dalam wilayah RTRW
strategis perencanaan provinsi,
dengan sekala Rencana
yang ditetapkan Tata Ruang
dalam wilayah Kawasan
perencanaan Strategis
Nasional/RT
R KSN,
RTRW
wilayah
yang
berbatasan,
dan
rencana
tata ruang
lain terkait)
Unit Kompetensi Menyusun Rencana Parsial sebagai Naskah Teknis Rencana Tata Ruang
Wilayah dan Kota
Elemen Kompetensi 5 Membuat arahan pemanfaatan ruang
Jam
Sumber/
Kriteria Unjuk Metode Pelaja
Tujuan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelatihan yang ran
Pembelajaran Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Disarankan Indika
Disarankan
tif
5.1 Usulan indikasi Pada akhir 1. Ceramah 1) Menjelaskan 1) Buku 15
program dibuat pembelajaran 2. Demonstrasi usulan peraturan menit
sesuai dengan sesi ini, 3. Tugas indikasi perundang-
lokasi, besaran, dan program di undangan
peserta dapat
tahapan wilayah (Peraturan
pelaksanaan membuat perencanaan Presiden
program usulan indikasi (PP),
dengan rinci
program sesuai Peraturan
1) Dapat sesuai
dengan lokasi, Menteri
menjelaskan dengan
besaran, dan (permen),
usulan indikasi lokasi,
tahapan peraturan
program di besaran dan
pelaksanaan daerah
wilayah tahapan
program (Perda);
perencanaan pelaksanaan
dengan rinci program 2) Buku
sesuai dengan 2) Menyusun Norma,
lokasi, besaran usulan Standar,
dan tahapan indikasi Peraturan,
pelaksanaan program di dan Kriteria
program wilayah (NSPK)
2) Mampu perencanaan tentang
menyusun berdasarkan penataan
usulan indikasi Peraturan ruang;
program di Perundang- 3) Dokumen
wilayah undangan Rencana
perencanaan yang berlaku Tata Ruang
berdasarkan 3) Membuat Wilayah
Peraturan usulan Provinsi,
Perundang- indikasi Kabupaten
undangan yang program dan Kota
berlaku sesuai (RPJP,
3) Harus Mampu dengan RPJM,
membuat lokasi, RTRWN,
usulan indikasi besaran dan RTRW
program sesuai tahapan provinsi,
dengan lokasi, pelaksanaan Rencana
besaran dan program Tata Ruang
tahapan Kawasan
pelaksanaan Strategis
program Nasional/RT
R KSN,
RTRW
wilayah
yang
berbatasan,
dan
rencana
tata ruang
lain terkait)
5.2. Sumber dana dan Pada akhir 1. Ceramah 4) Menjelaskan 1) Buku
instansi pelaksana pembelajaran 2. Demonstrasi kemungkinan peraturan
disusun sesi ini, 3. Tugas sumber dana perundang-
berdasarkan kondisi yang dapat undangan
peserta dapat
kelembagaan yang dialokasikan (Peraturan
ada menyusun berdasarkan Presiden
1) Dapat sumber dana kondisi (PP),
menjelaskan dan instansi kelembagaan Peraturan
kemungkinan pelaksana yang ada Menteri
sumber dana berdasarkan dalam wilayah (permen),
yang dapat kondisi perencanaan peraturan
dialokasikan kelembagaan berdasarkan daerah
berdasarkan yang ada hasil analisis (Perda)
Jam
Sumber/
Kriteria Unjuk Metode Pelaja
Tujuan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelatihan yang ran
Pembelajaran Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Disarankan Indika
Disarankan
tif
kondisi 5) Menyusun
kelembagaan sumber dana 2) Buku
yang ada dalam dan instansi Norma,
wilayah pelaksana Standar,
perencanaan berdasarkan Peraturan,
berdasarkan kondisi dan Kriteria
hasil analisis kelembagaan (NSPK)
2) Mampu yang ada tentang
menyusun dalam wilayah penataan
sumber dana perencanaan ruang;
dan instansi 6) Menyusun 3) Dokumen
pelaksana sumber dana Rencana
berdasarkan dari instansi Tata Ruang
kondisi pelaksana Wilayah
kelembagaan dengan Provinsi,
yang ada dalam cermat Kabupaten
wilayah dan Kota
perencanaan (RPJP,
3) Harus Mampu RPJM,
menyusun RTRWN,
sumber dana RTRW
dari instansi provinsi,
pelaksana Rencana
dengan cermat Tata Ruang
Kawasan
Strategis
Nasional/RT
R KSN,
RTRW
wilayah
yang
berbatasan,
dan
rencana
tata ruang
lain terkait);
4) Data
Rencana
Tata Ruang
Wilayah
Provinsi,
Kabupaten
dan Kota di
wilayah
perencanaa
n meliputi
data spasial
dan data
non-spasial;
5.3. Tabel dan peta Pada akhir 1) Membuat 1) Buku
indikasi program pembelajaran tabel dan peta peraturan
disajikan sesuai sesi ini, indikasi perundang-
dengan peraturan program undangan
peserta dapat
yang berlaku sesuai (Peraturan
1) Dapat membuat menyajikan dengan NSPK Presiden
tabel dan peta tabel dan peta yang berlaku (PP),
indikasi indikasi 2) Menyusun Peraturan
program sesuai program sesuai tabel dan Menteri
dengan NSPK dengan indikasi (permen),
yang berlaku peraturan yang program peraturan
2) Mampu berlaku sesuai daerah
menyusun tabel dengan (Perda);
dan indikasi Peraturan 2) Buku
program sesuai Perundang- Norma,
dengan undangan Standar,
Peraturan yang berlaku Peraturan,
Perundang- 3) Menjelaskan dan Kriteria
Jam
Sumber/
Kriteria Unjuk Metode Pelaja
Tujuan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelatihan yang ran
Pembelajaran Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Disarankan Indika
Disarankan
tif
undangan yang tabel dan peta (NSPK)
berlaku indikasi tentang
3) Harus mampu program yang penataan
menjelaskan dibuat ruang;
tabel dan peta berdasarkan 3) Dokumen
indikasi tabel indikasi Rencana
program yang program Tata Ruang
dibuat Wilayah
berdasarkan Provinsi,
tabel indikasi Kabupaten
program dan Kota
(RPJP,
RPJM,
RTRWN,
RTRW
provinsi,
Rencana
Tata Ruang
Kawasan
Strategis
Nasional/RT
R KSN,
RTRW
wilayah
yang
berbatasan,
dan
rencana
tata ruang
lain terkait);
4) Data
Rencana
Tata Ruang
Wilayah
Provinsi,
Kabupaten
dan Kota di
wilayah
perencanaa
n meliputi
data spasial
dan data
non-spasial;
BAB IV
4.1. Umum
Modul ini meliputi perumusan tujuan, kebijakan dan strategi perencanaan, rencana
struktur ruang, rencana pola ruang, penetapan indikasi kawasan strategis dan
arahan pemanfaatan ruang
Lebih jauh, dalam menyusun visi dan misi suatu wilayah pembangunan,
maka perlu memperhatikan SWOT: mengoptimalkan potensi (strength)
dan peluang (opportunity), memperbaiki kelemahan (weakness) dan
tantangan (threat) yang ada. Contoh berikut merupakan salah satu visi
dari Pemerintah Kabupaten Malang yaitu “Terwujudnya Masyarakat
Kabupaten Malang yang Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju,
Aman, Tertib dan Berdaya Saing (MADEP MANTEP)”
4.3.4. Pembuatan peta struktur ruang sesuai dengan skala yang ditetapkan
a. Pembuatan peta struktur ruang yang terdiri dari pusat permukiman dan
jaringan prasarana dalam wilayah perencanaan
Dalam membuat peta rencana struktur ruang wilayah kabupaten maka
yang perlu diperhatikan adalah hal-hal seperti dibawah ini:
· Peta Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
1. Skala peta
2. Kandungan peta, meliputi:
· Sistem permukiman (PKW, PKL, PPK, dan PPL);
· Sistem jaringan jalan (kolektor primer 1, kolektor primer 2,
kolektor primer, dan lokal primer);
· Sistem jaringan kereta api (umum);
· Bandara dan pelabuhan sesuai dengan kelasnya; dan
· Nama-nama PKW, PKL, PPK, PPL, bandara dan
pelabuhan, dan lain sebagainya.
Salah satu contoh kasus Kawasan Sempadan Sungai di Kota Blitar yaitu
sungai tak bertanggul didalam kawasan perkotaan terdiri dari
Sempadan Sungai Lahar, Sungai Cari dan Sungai Sumber Nanas
dengan sempadan minimal 15 meter. Sedangkan untuk anak sungai
lainnya yang tersebar di kelurahan –kelurahan di Kota Blitar sempadan
minimal 10 meter. selengkapnya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini
satwa, terumbu karang, dan kawasan koridor bagi jenis satwa atau
biota laut yang dilindungi.
4.4.2. Rencana alokasi ruang untuk kawasan budidaya sesuai daya dukung
dan daya tampung kawasan
a. Penyediaan ruang untuk kawasan budidaya dalam wilayah
perencanaan berdasarkan hasil analisis dan sesuai dengan NSPK yang
berlaku
Sama halnya dengan perencanaan kawasan lindung, kawasan
budidayapun harus sesuai dengan NSPK yang berlaku. Analisis terhadap
NSPK yang berlaku menjadi sangat penting sebagai dasar pengelolaan
dan pengawasan. Berikut merupakan contoh kasus peruntukan kawasan
budidaya untuk pertanian yang mengacu pada NSPK yang berlaku
seperti (UU tentang Pertanian, Peraturan Deptan, dan sebagainya):
budidaya ke dalam peta wilayah dengan teliti dan cermat. Teliti dan
cermat dalam hal ini yaitu tidak boleh ada wilayah yang overlap
(tumpang tindih), semisal antara kawasan kawasan pertanian
(merupakan kawasan budidaya) dengan kawasan hutan lindung
(merupakan kawasan lindung).
Kawasan budidaya yang terdiri atas:
· Kawasan perumahan yang dapat dirinci, meliputi perumahan
dengan kepadatan tinggi, perumahan dengan kepadatan sedang,
dan perumahan dengan kepadatan rendah;
· Kawasan perdagangan dan jasa, yang diantaranya terdiri atas
pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern;
· Kawasan perkantoran yang diantaranya terdiri atas perkantoran
pemerintahan dan perkantoran swasta;
· Kawasan industri, yang meliputi industri rumah tangga/kecil dan
industri ringan;
· Kawasan pariwisata, yang diantaranya terdiri atas pariwisata
budaya, pariwisata alam, dan pariwisata buatan;
· Kawasan ruang terbuka non hijau;
· Kawasan ruang evakuasi bencana meliputi ruang terbuka atau
ruang-ruang lainnya yang dapat berubah fungsi menjadi melting
point ketika bencana terjadi;
· Kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal; dan
· Kawasan peruntukan lainnya, meliputi antara lain: pertanian,
pertambangan (disertai persyaratan yang ketat untuk pelaksanaan
penambangannya), pelayanan umum (pendidikan, kesehatan,
peribadatan, serta keamanan dan keselamatan), militer, dan lain-
lain sesuai dengan peran dan fungsi kota.
4.4.3. Pembuatan peta pola ruang sesuai dengan skala yang ditetapkan
a. Pembuatan peta pola ruang yang terdiri dari kawasan lindung dan
budidaya dalam wilayah perencanaan
Dalam membuat peta pola ruang yang terdiri dari kawasan lindung dan
budidaya dalam wilayah perencanaan maka yang perlu diperhatikan
adalah poin-poin berikut ini:
1. Skala 1:50.000, bila tidak dapat disajikan secara utuh dalam 1
lembar kertas, peta disajikan dalam beberapa lembar. Pembagian
lembar penyajian peta harus mengikuti angka bujur dan lintang
geografis yang berurutan, seperti halnya pada peta rupa bumi;
2. Pada setiap lebar peta harus dicantumkan peta indeks dan nomor
lembar peta yang menunjukkan posisi lembar peta yang disajikan di
dalam wilayah kabupaten secara keseluruhan;
3. Kandungan peta, meliputi:
· Delinasi rencana peruntukan pemanfaatan ruang sesuai
dengan klasifikasi pola ruang wilayah kabupaten;
4.6.3. Penyajian tabel dan peta indikasi program sesuai dengan peraturan
yang berlaku
a. Pembuatan tabel dan peta indikasi program sesuai dengan NSPK
yang berlaku
Dalam membuat tabel dan peta indikasi program, maka yang diperlukan
adalah menganalisis NSPK yang berlaku. Setidaknya dalam menyusun
Dapat terlihat pada tabel, ada kolom untuk alokasi sumber dana,
semisal berasal dari APBN, APBD, maupun alokasi keduanya.
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI
5.1.2 Penilai
Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di
tempat kerja. Penilai akan :
1) Melaksanakan penilaian apabila peserta telah siap dan merencanakan
proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan peserta.
2) Menjelaskan kepada peserta mengenai bagian yang perlu untuk
diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan
peserta.
3) Mencatat pencapaian / perolehan peserta.
5.1.3 Teman kerja / sesama peserta pelatihan
Teman kerja /sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan
dan bantuan. Peserta juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan
mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam
membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja dan dapat
meningkatkan pengalaman belajar peserta.
· Diagram-diagram, gambar
· Contoh tugas kerja
· Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk
membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada
suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam pelatihan Berbasis Kompetensi mendorong
kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam
suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk
menggunakan sumber-sumber alternatif lain yang lebih baik atau jika
ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar
ini tidak tersedia/tidak ada.