OLEH :
NIM : P00324013051
2015
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini
tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran
saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir
ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut.
iv
KATA PENGANTAR
Kendari.
kepada :
Kendari
3. Ibu Hasmia Naningsih, SST, M.Keb (Penguji I), Ibu Aswita S.Si.T,
MPH (Penguji II), Ibu Yustiari, SST, M.Kes (Penguji III) dan Dosen-
v
5. Teristimewa kepada kedua orang tuaku Ayahanda Suparman,SE dan
atas semua cinta, doa dan dukungan yang diberikan kepada penulis
Riska, Isna, Dian, Nunu, Ria, Ecing dan Teman-teman Program Studi
mengikuti perkuliahan.
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah masih banyak kekurangan, untuk itu
pembaca.
Penulis
vi
ABSTRAK
FAKTOR PENYEBAB KETUBAN PECAH DINI (KPD) DI RSU
BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2015
vii
DAFTAR ISI
viii
B. Hasil Penelitian .................................................................... 27
C. Pembahasan ....................................................................... 28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................ 31
B. Saran .................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ketuban dapat terjadi kapan saja pada masa kehamilan, baik usia
(Saifuddin, 2010). Ibu hamil aterm 8-10% akan mengalami KPD dan
tali pusat dan defisiensi gizi (Wiknjosastro, 2012). Infeksi yang terjadi
1
2
(Manuaba, 2010).
2005).
3
2014 117 orang dan tahun 2015 berjumlah 97 orang ibu yang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Utama
2. Tujuan Khusus
2015.
tahun 2015.
2015.
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
persalinan. Hal ini dapat terjadi pada kehamilan aterm maupun pada
semua KPD pada kehamilan preterm akan lahir sebelum aterm atau
Kriebs. J.M dan Gegor. C.L (2003) sekitar 2,7 %-17 %, bergantung
terjadi secara langsung pada selaput ketuban atau dari vagina atau
(Wiknjosastro, 2012).
2. Patofisiologi
olek karena kelainan pada serviks uteri, (d) Kelainan letak sehingga
tidak ada bagian terendah anak yang menutup PAP, yang dapat
forniks posterior.
anamnesis tidak pasti maka saat itu ketuban pecah dalam saat
pasti bahwa ketuban pecah sudah lebih dari 24 jam maka setelah
morbilitas dan mortalitas ibu dan bayi. Oleh karena itu pemeriksaan
4. Komplikasi
melindungi atau menjadi pembatas dunia luar dan dan ruang dalam
pecah dini adalah (a) Inspeksi intra uterin, (b) Tali pusat
5. Penatalaksanaan
Manuaba (2008) :
a. Konservatif.
ketuban masih ada sampai air ketuban sudah tidak ada lagi.
10
6) Jika umur kehamilan 32-34 minggu ada infeksi anti biotic dan
cairan induksi
b. Aktif
2) Bila ada tanda-tanda infeksi berikan anti biotic dosis tinggi dan
persalinan akhir.
dan ketuban pecah dini preterm terutama pada pasien risiko tinggi
(Sastrawinata, 2005).
KPD aterm dan KPD preterm terutama pada pasien risiko tinggi.
mengalaminya kembali antara 3-4 kali dari pada wanita yang tidak
2007).
4. Inkompetensia Serviks
(Sastrawinata, 2005).
5. Paritas
6. Kehamilan ganda/kembar
Janin kembar monozigot atau dizigot, janin terdiri dari satu atau dua
7. Letak janin
lutut (bagian terendah lutut), letak kaki dan letak lintang ; yaitu
bersalin pada umur <20 tahun dari segi biologis perkembangan alat
aspek ekonomi belum mandiri. Pada umur >35 tahun dari segi
usia ini kondisi fisik wanita dalam keadaan prima, rahim sudah
9. Polihidramnion
yang terdapat dalam kantung yang diliputi oleh selaput janin yang
terdiri dari lapisan amnion dan korion. Volume cairan amnion pada
keruh, serta mempunyai bau yang khas, agak manis dan manis.1
Cairan ini dengan berat jenis 1.008, terdiri atas 98% air. Sisanya
terdiri dari garam anorganik serta bahan organik dan bila diteliti
menurun dan relatif stabil pada volume antara 700 – 800 ml, lalu
adalah faktor ras, keturunan, umur wanita dan paritas. Salah satu
saat persalinan. Hal ini karena kepala terlalu besar tidak dapat
11. Trauma
12. Pendidikan
13. Pekerjaan
ketuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya akibat jaringan ikat dan
ketuban.
energi. Kerja fisik pada saat hamil yang terlalu berat dan dengan
C. Landasan Teori
kepala yang terlalu besar dan tidak dapat memasuki pinggul atau bahu
mudah terjadi robekan pada selaput ketuban atau uterin amniotik dan
terhadap bayi dan ibu. Salah satu komplikasi yang dapat ditimbulkan
Infeksi
CPD
Ketuban
Polihidramnion
Pecah Dini
Kelainan Letak
Gemeli
Keterangan :
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Tempat Penelitian
Tenggara.
C. Waktu Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
sampling.
E. Data Penelitian
F. Definisi Operasional
dapat terjadi kapan saja pada masa kehamilan baik usia kehamilan
6. Gemeli adalah adanya dua janin atau lebih dalam satu kehamilan.
G. Pengolahan Data
penelitian.
H. Penyajian Data
distribusi frekuensi.
26
I. Analisa Data
Keterangan :
X = Jumlah persentase variabel yang diteliti
N = Jumlah sampel penelitian
F = Jumlah responden berdasarkan variabel
K = Konstanta (100%)
BAB IV
1. Letak Geografis
berikut:
2. Lingkungan Fisik
lain-lain.
27
28
3. Sejarah singkat
Gubernur.
Oktober 2010.
B. Hasil Penelitian
C. Pembahasan
kelainan letak janin, usia wanita kurang dari 20 tahun dan di atas 35
pernapasan, yang terjadi pada 10-40% bayi baru lahir. Risiko infeksi
meningkat pada kejadian ketuban pecah dini, selain itu juga terjadinya
2013).
1. Infeksi
hygiene ibu yang tidak baik. Kantung ketuban berdinding tipis berisi
32
pecah pada akhir kala I atau awal kala II saat pembukaan lengkap
menjadi tipis, lemah dan mudah pecah. Infeksi dapat dipicu dari
lain infeksi (65%), koitus saat hamil dengan frekuensi lebih dari 3
dan usia ibu >35 tahun (76%), aktivitas berat sebesar 43,75%
2. CPD
3. Polihidramnion
polihidramnion (4,8%).
4. Kelainan Letak
pada 117 ibu KPD dan yang mengalami kelainan letak sebanyak
21 orang (17,95%).
34
bahu sehingga tidak dapat menutupi pintu atas panggul yang dapat
5. Gemeli
A. Kesimpulan
5,16%.
B. Saran
bayi.
maupun janinnya.
36
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham FG, Mc Donald PC, Gant NF. 2003. William Obstetri, 21th
edition. Jakarta : EGC
Ery Kartika, Henny Juaria. 2013. Paritas dan kelainan letak dengan kejadian
ketuban pecah Dini.
Morgan. G & Hamilton, C., 2009. Obstetri & Ginekologi : Panduan Praktik.
Jakarta : EGC.
Umur
No No.Reg Infeksi Polihidramnion Kelainan Letak Gemeli Kondisi yang menyertai
(thn)
1 412998 25 - - - - -
2 421202 22 - - - - -
3 421606 29 - - - - -
4 426408 28 - - - - -
5 424764 34 - - - - -
6 425762 28 - - - - PEB
7 422472 24 - - - PEB
8 427998 32 - - - - -
9 428198 30 - - - - -
10 425476 20 - - - - -
11 428178 31 - - - - PEB
12 373404 27 - - - - -
13 435600 45 - - - - Oligohidramnion
14 373066 30 - - - √ -
15 428690 19 - - - √ -
16 437104 18 - - - - -
17 434014 29 - - - - Oligohidramnion
18 439014 28 - - - - -
19 439214 28 - - - - -
20 433816 17 - - - - -
21 270015 35 - - - - -
22 411819 21 - - - - -
23 438026 21 - - - - -
24 414357 29 - - - - -
25 435830 25 - - - - -
26 430032 32 - - Sungsang - -
27 433030 25 - - - - -
28 435354 26 - - - - -
29 434556 33 - - - - -
30 433258 22 - - - - Inersia Uteri
31 431458 27 - - - - -
32 438558 35 - - - - -
33 433519 32 - - - √ -
34 438960 19 - - - - -
35 437660 18 - - - - -
36 439562 22 - - - √ -
37 432362 19 - √ - - -
38 439664 33 - - - - -
39 358090 32 √ - - - -
40 439632 18 - - - - -
41 439298 34 - - - - KJDR
42 430732 19 - - - - KJDR
43 404907 30 - - - - -
44 432798 34 - - - - Oligohidramnion
45 433699 28 - - - - -
46 439562 22 - - - √ -
47 444126 27 - - - - -
48 447427 28 √ - - - PEB
49 441826 37 - - - - -
50 449527 26 - - - - -
51 447328 30 - - - - -
52 445828 19 - - - - -
53 444328 32 - - - - -
54 444128 35 - - - - -
55 441030 21 - - - - -
56 446830 36 - - - - -
57 443629 36 - - - - -
58 441429 26 - - - - Oligohidramnion
59 440731 34 - - - - -
60 443934 32 - - - - -
61 448834 25 - - - - -
62 446839 20 - - - - -
63 441040 39 - - - - -
64 448819 17 - - - - -
65 448248 24 - - - - Inersia Uteri
66 445641 17 - - - - -
67 440633 40 - - - - -
68 447545 28 - - - - -
69 449548 18 - - - - -
70 440547 36 - - - - -
71 448159 29 - - - - -
72 446851 25 - - - - -
73 446964 22 - - - - Oligohidramnion
74 449665 23 - - - - -
75 444079 25 - - - - -
76 446881 21 - - - - -
77 440486 24 - - - - -
78 448297 20 - - - - -
79 445797 37 - - - - -
80 444698 20 - - - - -
81 391396 25 - - - - -
82 452129 31 - - - - -
83 456630 20 - - - - -
84 459029 21 - - - - -
85 420391 33 - - - - -
86 453731 19 - - - - -
87 459733 37 - - - - -
88 459731 22 - - - - -
89 451934 18 - - - - -
90 458436 27 - - - - -
91 453437 26 - - - - -
92 440740 25 - - - - -
93 450639 24 - - - - -
94 890627 19 - - - - -
95 891708 23 - - - - Oligohdramnion
96 891813 23 - - Lintang - -
97 460152 35 - - - - -
RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS DIRI
4. Agama : Islam
B. PENDIDIKAN