Anda di halaman 1dari 7

JPES 6 (2) (2017)

Journal of Physical Education and Sports

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes

Pengaruh Latihan Senam dan


Daya Tahan Tubuh terhadap Respon Nyeri Haid (Dysmenorrhea)

Ika Endah Puspita Sari1  , Rumini2 & Siti Baitul Mukarromah2

1
Universitas Negeri Medan
2
Prodi Pendidikan Olahraga, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan pengaruh antara senam pilates dan yoga terhadap respon
Diterima: nyeri haid (dysmenorrhea); (2) perbedaan pengaruh antara daya tahan tubuh tinggi dan daya tahan tubuh rendah
Desember 2016 terhadap respon nyeri haid (dysmenorrhea); (3) interaksi antara senam dan daya tahan tubuh terhadap respon nyeri
haid (dysmenorrheal). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dalam rancangan faktorial 2x2. Teknik
Disetujui:
pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 20 orang dari total populasi 27 orang siswa
Januari 2017
kelas X. Teknik analisis data digunakan uji ANOVA dua jalur dengan program SPSS 20 dan taraf signifikansi 5%,
Dipublikasikan: dilanjutkan dengan uji tukey. Hasil analisis data diperoleh jawaban hipotesis 1 yaitu terdapat perbedaan pengaruh
Agustus 2017 antara senam pilates dan yoga terhadap respon nyeri haid dengan keterangan nilai Fhitung > Ftabel atau 74,462 > 4,20
________________ dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Hipotesis 2 yaitu terdapat perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki daya
tahan tubuh tinggi dan rendah terhadap respon nyeri haid dengan keterangan Fhitung>Ftabel atau 138,462 > 4,20 dan
Keywords:
nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Hipotesis 3 yaitu terdapat interaksi antara senam dan daya tahan tubuh terhadap
pilates,
respon nyeri haid dengan keterangan Fhitung > Ftabel atau 5,538 > 4,20 dan nilai signifikansi 0,032 < 0,05. Uji tukey
endurance, untuk perbandingan antar variabel dan diperoleh hanya 2 yang tidak memiliki perbedaan yaitu kelompok senam
menstrual pain respon pilates dan tingkat daya tahan tubuh tinggi dengan senam yoga dan tingkat daya tahan tubuh tinggi dengan
(dysmenorrheal) keterangan qhitung (1,520) < qtabel (2,27), dan untuk senam yoga pada daya tahan tubuh tinggi dengan senam pilates
____________________ pada daya tahan tubuh rendah dengan keterangan qhitung (0,760) < qtabel (2,27).
Abstract
___________________________________________________________________
This study aims to determine: (1) the difference between the influence of gymnastics pilates and yoga on the response of painful
menstruation (dysmenorrhea); (2) the difference between the effect of high endurance and low immune response against painful
menstruation (dysmenorrhea); (3) the interaction between exercise and endurance to the response of painful menstruation. This
study used an experimental method in a 2x2 factorial design. The sampling technique sampling techniques purposive as many
as 20 people from a total population of 27 students of class X. The data analysis technique used ANOVA test two lanes with
SPSS 20 and significance level of 5%, followed by Tukey test. Results of data analysis obtained one answer hypothesis that there
is a difference between the effects of pilates and yoga exercises against menstrual pain response with the information value of
Fvalue > Ftable or 74.462 > 4.20 and a significance value 0.000 < 0.05. Hypothesis 2 that there is a difference of influence between
students who have high endurance and low against menstrual pain response with the description of Fvalue > Ftable or 138.462 >
4.20 and a significance value 0.000 < 0.05. Hypothesis 3 that there is interaction between gymnastics and endurance against
menstrual pain response with the description of Fvalue > Ftable or 5.538 > 4.20 and a significance value of 0.032 < 0.05. Tukey test
for comparison between variable and obtained only two that do not have a difference in the gymnastics group pilates and
endurance levels high with yoga exercises and endurance levels high with a description q value (1,520) < qtable (2.27), and for
gymnastics yoga on a high endurance with pilates exercises on low immunity with information q value (0.760) < qtable (2.27). The
conclusions of this research are: (1) there is a difference between the effects of pilates and yoga exercises on response to painful
menstruation (dysmenorrhea), gymnastics pilates give better effect; (2) there is a difference between the effects of endurance of high
and low immune response against pain (dysmenorrhea), and students who have a high durability is better; (3) There is no
interaction between gymnastics and endurance to the response of painful menstruation (dysmenorrhea). Suggested gymnastics
pilates and yoga can be applied to reduce menstrual pain response, this is because of both the exercisers had a good change to the
conditions of the student menstrual pain.
© 2017 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-648X
Jl.Willem Iskandar Psr V Medan
e-ISSN 2502-4477
E-mail: ikaendah_fik@yahoo.co.id

165
Ika Endah Puspita Sari , Rumini & Siti Baitul Mukarromah / JPES 6 (2) (2017) : 165 - 171

PENDAHULUAN mengalami nyeri menstruasi.Penelitian di


Amerika Serikat, angka nyeri haid didapatkan
Pertumbuhan dan perkembangan masa 30-70% wanita dalam usia reproduksi, serta 60-
pubertas, dialami oleh setiap remaja. Pubertas 70% kejadian pada pelajar yang sering tidak hadir
merupakan masa awal pematangan seksual, ke sekolah dan tidak mengikuti mata pelajaran
yakni suatu periode dimana seorang anak olahraga disekolah. Penelitian di Swedia
mengalami perubahan fisik, hormonal, dan menjumpai sekitar 72%, sementara Indonesia
seksual serta mampu mengadakan proses angkanya diperkirakan 55% perempuan usia
reproduksi. Masa pubertas pada remaja produktif yang mengalami nyeri selama
umumnya terjadi pada usia 9-15 tahun yang menstruasi angka kejadian (Prevalensi) nyeri.
ditandai dengan menstruasi. Menstruasi Kelainan lainterjadi pada 60–70% wanita di
merupakan bagian dari proses reguler yang Indonesia dengan 15% diantaranya mengeluh
mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya bahwa aktivitas mereka menjadi terbatas akibat
untuk kehamilan, yang dikendalikan oleh Dysmenorrhea (Proverawati & Misaroh, 2009).
interaksi hormon yang dikeluarkan oleh Sekitar 70-90 % kasus nyeri haid terjadi saat usia
hipotalamus, kelenjar dibawah otak depan, dan remaja dan remaja yang mengalami nyeri haid
indung telur. Pada umumnya wanita mengalami akan terpengaruh aktivitas akademis, sosial dan
ketidaknyamanan fisik selama beberapa hari olahraganya. Menurut Yatim (2001) angka
sebelum periode menstruasi datang. Beberapa kejadian nyeri haid di dunia sangat besar, rata-
wanita pasti pernah mengalami rasa sakit pada rata lebih dari 50% remaja disetiap negara
saat menstruasi berupa nyeri (Proverawati & mengalaminya.
Misaroh 2009). Nyeri pada saat menstruasi Nyeri haid dapat dibagi menjadi 2 yaitu
dalam istilah kedokterannya disebut nyeri haid primer dan nyeri haid sekunder. Nyeri
Dysmenorrhea. haid primer didefinisikan sebagai nyeri kram
Menurut Yatim, 2001, “Dysmenorrhea yang berulang yang terjadi saat menstruasi tanpa
adalah rasa sakit pada saat menstruasi pada ada kelainan patologik pada pelvis. Nyeri haid
daerah panggul dikarenakan zat hormon sekunder didefinisikan sebagai nyeri menstruasi
prostaglandin yang meningkat. Seringkali dimulai yang terjadi karena kelainan ginekologik seperti
setelah mengalami menstruasi pertama endometrosis. Angka kejadian nyeri haid primer di
(menarche)”. Penyebab nyeri berasal dari otot Indonesia adalah sekitar 54,89%, sedangkan
rahim, seperti semua otot rahim dapat sisanya adalah penderita dengan tipe sekunder.
berkontraksi dan relaksasi.Saat menstruasi Negara Amerika Serikat diperkirakan hampir
kontraksi lebih kuat. Kontraksi yang terjadi 90% remaja mengalami nyeri haid 10-15%
akibat suatu zat yang namanya prostaglandin. diantaranya mengalami nyeri haid berat, yang
Prostaglandin dibuat oleh lapisan dalam dari menyebabkan mereka tidak mampu melakukan
rahim. Sebelum menstruasi terjadi zat ini kegiatan apapun dan ini akan menurunkan
meningkat dan begitu menstruasi terjadi, kadar kualiatas hidup pada individu masing-masing
prostaglandin menurun (Kirana, 2011). (Andira, 2013).
Dysmenorrhea ini terjadi pada usia antara 15-25 Pada awal menstruasi daya tahan tubuh
tahun dan kemudian akan hilang pada usia akhir sebagian wanita ada yang menurun, karena pada
di awal 30an. Rasa nyeri biasanya terjadi awal menstruasi volume darah yang keluar cukup
beberapa jam sebelum periode menstruasi dan banyak serta terjadi penurunan kadar energi.
dapat berlanjut hingga 48-72 jam. Nyeri Penurunan daya tahan tubuh dapat dipengaruhi
berkurang setelah menstruasi. Nyeri saat oleh menurunnya sistem kekebelan tubuh. Sistem
menstruasi menyebabkan ketidaknyamanan kekebelan tubuh dapat di ukur dalam darah yaitu
dalam aktivitas fisik sehari-hari. Angka kejadian dengan mengecek sel CD4 dengan menggunakan
nyeri menstruasi di dunia sangat besar, rata-rata alat Alere Pima CD4 Analyse pemeriksaan ini
lebih dari 50% perempuan disetiap Negara dilaksanakan dilaboratorium. Sel CD4 adalah

166
Ika Endah Puspita Sari , Rumini & Siti Baitul Mukarromah / JPES 6 (2) (2017) : 165 - 171

sebuah marker atau penanda yang berada di perut saja yang kerap dialami pada saat
permukaan sel-sel darah putih manusia, terutama menstruasi sebagian siswa perempuan
sel-sel limfosit. Sel CD4 pada orang dengan sistem mengalami emosi yang tidak stabil. Menurut
kekebalan yang menurun menjadi sangat Munandar (2013) “pada masa remaja terjadi
penting, karena berkurangnya nilai sel CD4 ketegangan emosi yang bersifat khas sehingga
dalam tubuh manusia menunjukan berkurangnya masa ini disebut masa badai dan topan (strom and
sel-sel darah putih atau limfosit yang seharusnya stress) heightened emotionality, masa yang
berperan dalam memerangi infeksi yang masuk menggambarkan keadaan emosi pada remaja
ke tubuh manusia. Pada orang dengan sistem yang tidak menentu, tidak stabil, dan meledak-
kekebalan yang baik, nilai jumlah sel CD4 normal ledak, dihadapkan pada pencarian pengetahuan
adalah suatu tempat antara 500 dan 1500 tentang dirinya, apa dan dimana serta bagaimana
sel/mm³, sedangkan pada orang dengan sistem tentang dirinya”. Keluhan-keluhan yang seperti
kekebalan yang terganggu (misal pada orang ini yang sering terjadi pada saat sebelum
yang terinfeksi HIV) nilai sel CD4 semakin lama menstruasi. Salah satu contoh yakni sering siswa
akan semakin menurun (bahkan pada beberapa perempuan yang tidak mengikuti pelajaran
kasus bisa sampai nol) (Azhar, dkk 2011). olahraga pada saat menstruasi dan berkurangnya
Fungsi Sel CD4 untuk melawan berbagai konsentrasi saat mengikuti pelajaran,
macam infeksi, di sekitar kita banyak sekali dikarenakan gabungan faktor yang
infeksi yang beredar, seperti berada dalam udara, mempengaruhi psikologis, sosial, dan biologis
makanan ataupun minuman, namun kita tidak yang menjadikan mudahnya emosi dan
setiap saat menjadi sakit, karena sel CD4 masih mengalami gejala-gejala yang membuat mood
bisa berfungsi dengan baik untuk melawan infeksi terganggu. Cara mengatasi gejala-gejala yang
ini. Jika sel CD4 berkurang, mikroorganisme yang terjadi saat menstruasi salah satunya dengan
patogen di sekitar kita tadi dengan mudah masuk olahraga. Olahraga mampu meningkatkan
ke tubuh kita dan menimbulkan penyakit pada produksi makrofag, yaitu sel-sel yang
tubuh manusia (Djauzi & Sundaru, 2003). mempertahankan tubuh dari serangan bakteri
Sebuah studi di Australia menemukan dan mendorong terjadinya perubahan-perubahan
bahwa perempuan bukan hanya menjadi lamban fisiologis dalam kekebalan tubuh. Pada saat
pada minggu awal saat menstruasi dimulai tetapi berolahraga, sel-sel kekebelan tubuh bergerak
juga membakar lebih sedikit lemak. Diawal siklus keseluruh tubuh pada kecepatan melebihi rata-
menstruasi estrogen dan progesterone akan rendah rata sehingga mereka lebih siap memerangi virus
sehingga membuat kadar energi dan metabolisme dan bakteri. Meskipun setelah latihan system
lemak turun.Kejadian menstruasi untuk kekebelan tubuh dapat kembali normal dalam
sebagaian siswa perempuan seringkali dianggap beberapa jam, olahraga dipercaya dapat
sebagai sesuatu yang menghambat untuk melakukan perubahan relative lebih tahan lama
melakukan aktivitas fisik dan aspek fisiologisnya, (Azhar, dkk 2011).
dimana kondisi umum jasmani dan tonus Berdasarkan observasi awal yang
(tegangan otot) yang menandai tingkat dilakukan peneliti dengan membagikan kuesioner
kebugaran organ-organ tubuh dan sendi- data demografi yang mencakup nama, usia,
sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan siklus menstruasi, tanggal pertama menstruasi,
intesitas siswa dalam mengikuti pelajaran. banyak pembalut yang digunakan, gejala yang
Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika dialami dan skala intensitas nyeri wong-baker faces
sering disertai pusing pada kepala dan nyeri pain rating scale, kepada siswi di SMK Ignatius
dibagian perut pada saat menstruasi misalnya Semarang, bahwa normal 3 orang (11,11%),
dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) bahaya 2 orang (44,44%), tidak hadir/sakit
sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang 1 orang (3,70%), tidak sekolah lagi 1 orang
atau tidak berbekas (Muhidin, 2013). Bukan (3,70%), dan bermasalah 20 orang (74,07%).
hanya pusing pada kepala dan nyeri dibagian Gejala yang dialami seperti emosi tinggi, sakit

167
Ika Endah Puspita Sari , Rumini & Siti Baitul Mukarromah / JPES 6 (2) (2017) : 165 - 171

kepala, mual, lemas, muntah dan ada hingga serta memperlancar sirkulasi darah, sistem
pingsan. Pada saat menstruasi para siswi yang pernafasan, dan sistem limfa (Kelly, 2012).
mengalami menstruasi enggan mengikuti Latihan senam pilates juga bermanfaat membuat
pelajaran penjasorkes. Hal ini diperkuat dengan tubuh kencang dan ideal, latihan senam pilates
pernyataan guru olahraga di SMK Ignatius juga memberikan manfaat untuk menjaga
Semarang, bahwa beberapa siswi yang keseimbangan otot perut dan juga meningkatkan
mengalami menstruasi cenderung tidak mampu energi sehingga suplai oksigen meningkat dan
mengikuti pelajaran penjasorkes dan berdasarkan memberi pengaruh kepada energi tubuh.
pengamatan guru penjasorkes, siswi terlihat Senam yoga merupakan olahraga yang
pucat saat mengalami menstruasi. menyatukan pikiran, tubuh, dan jiwa melalui
Latihan-latihan olahraga yang ringan serangkaian latihan, peregangan, teknik meditasi,
seperti berjalan kaki, lari, senam pilates, senam atau latihan pernafasan, latihan senam yoga
aerobik dan senam yoga sangat dianjurkan bermanfaat untuk mengusir bad day, karena pada
untukmenguranginyeri haid. Latihan olahraga saat menstruasi mood seseorang berubah, seperti
yang bisa digunakan untuk mengurangi nyeri mudah emosi atau marah. Teknik relaksasi
haid yang mudah dan praktis yaitu senam. dalam senam yoga dapat merangsang tubuh
Senam yang mudah dilakukan dan mudah di untuk melepaskan opoid endogen yaitu endorphin
ikuti yaitu senam pilates dan senam yoga. Senam dan enkefalin (senyawa yang berfungsi untuk
pilates dan senam yoga merupakan salah satu mengahambat nyeri), maka dengan itu yoga
teknik relaksasi yang dapat digunakan bermanfaat ketika mengalami menstruasi.Siklus
untukmengurangi nyeri karena saat melakukan menstruasi berkaitan dengan rantai interkasi
senam, otak dan susunan saraf tulang belakang hormon yang terjadi pada wanita pada saat
akan menghasilkan endorphin, hormon yang menstruasi tiap bulannya, rangkaian kejadian
berfungsi sebagai obat penenang alami dan tersebut memungkinkan sel telur (Rohimawati,
menimbulkan rasa nyaman. (Akmarawita, 2010). 2011).
Senam Pilates merupakan suatu metode Pada saat menstrusi daya tahan tubuh
olahraga yang dikembangkan oleh Joseph Hubert sebagian wanita ada yang menurun dan ada yang
Pilates yang berasal dari Jerman pada awal abad tidak, karena di akibatkan karena pada saat
ke -20. Senam pilates telah memberikan perbaikan menstruasi sebagian wanita terjadi peluruhan
gejala yang berhubungan dengan primary darah pada lapisan dinding rahim dari tubuh
dysmenorrheal. Menurut Joseph Pilates, pencipta 34 yang disebabkan berkurangnya kadar hormon
gerakan dasar senam sejak tahun 1920, kelebihan estrogen dan progesteron. Ada dua olahraga yang
senam pilates merupakan olahraga yang bisa mengatasi nyeri haid yaitu senam pilates dan
mengkombinasikan kelenturan, kekuatan, senam yoga. Apakah ada pengaruh senam pilates,
pernafasan, dan relaksasi. Prinsip utama di senam yoga dan daya tahan tubuh terhadap
dalamnya, meliputi: kontrol gerakan presisi respon nyeri haid dan manakah yang lebih efektif
dalam melakukan gerakan, isolasi terhadap otot antara senam pilates dan senam yoga untuk
yang dilatih dan rutinitas, dengan menggunakan mengurangi nyeri haid. Berdasarkan uraian
rangkaian gerakan dan pernafasan yang diatas peneliti tertarik melakukan penelitian yang
terkontrol, latihan senam pilates dirancang untuk berjudul “Pengaruh Model senam, dan Daya
memperkuat otot-otot postural bagian dalam dan Tahan Tubuh terhadap Respon Nyeri Hiad
latihan senam pilates membangun semacam “otot (Dysmenorrhea) pada Siswi SMK Ignatius
korset” di sekeliling batang tubuh yang bias Semarang”.
melindungi punggung dari kemungkinan terluka,
rasa pegal, dan nyeri pada saat menstruasi. METODE
Gerakan-gerakan yang ringan dalam latihan
senam pilates dirancang sebagai latihan fisik yang Penelitian ini menggunakan metode
menyegarkan sekaligus membentuk postur tubuh eksperimen dalam rancangan faktorial 2x2,

168
Ika Endah Puspita Sari , Rumini & Siti Baitul Mukarromah / JPES 6 (2) (2017) : 165 - 171

ditunjukkan pada tabel 1. Teknik pengambilan pilates yang diterapkan sampel terhadap hasil
sampel adalah dengan teknik perpousive sampling penurunan nyeri haid.
dan diperoleh sampel sebanyak 20 orang dari
total populasi 27 orang. Teknik analisis data Tabel 2. Data Pre-Test dan Post-Test Pengukuran
digunakan uji Anava dua jalur dengan program Lemak Tubuh
SPSS 20 dan taraf signifikansi 5% , dilanjutkan Daya tahan Nilai Rata-rata
Senam
dengan uji Tukey. tubuh Pre-test Post-test Perubahan
Tinggi 10,8 3,2 7,6
Pilates
Tabel 1. Rancangan Penelitian Rendah 12,8 7,6 5,2
Senam Tinggi 9,6 3,6 6
Daya tahan tubuh Yoga
Rendah 12,4 10 2,4
Pilates Yoga
(B)
(A1) (A2)
Tinggi (B1) A1B1 A2B1 Sampel dengan latihan pilates pada tingkat
Rendah (B2) A1B2 A2B2 daya tahan tubuh tinggi diperoleh nilai rata-rata
pre-test 10,8 dan post-test 3,2 memiliki perubahan
Peneliti melakukan penelitian kepada nilai rata-rata sebesar 7,6 dan pada tingkat daya
siswa yang sesuai dari kriteria inklusi diperoleh tahan tubuh rendah diperoleh nilai rata-rata pre-
jumlah sampel 20 orang. Tahapan permulaan test 12,8 dan post-test 7,6 memiliki perubahan nilai
pada penelitian ini adalah dengan membagikan rata-rata sebesar 5,2. Sedangkan pada sampel
angket kepada sampel, tetapi peneliti terlebih latihan yoga pada tingkat daya tahan tubuh tinggi
dahulu memberitahukan sampel bagaimana diperoleh nilai rata-rata pre-test 9,6 dan post-test 3,6
menghitung masa menstruasi dan siklus memiliki perubahan nilai rata-rata sebesar 6 dan
menstruasiagar sampel mengetahui dan dapat pada tingkat daya tahan tubuh rendah diperoleh
mengisi instrumen/angket yang akan diberikan nilai rata-rata pre-test 12,4 dan post-test 10 memiliki
dengan baik dan benar. Setelah sesi belajar cara perubahan nilai rata-rata sebesar 2,4. Data
mengetahui siklus menstruasi dan memahami tersebut merupakan data yang diperoleh sebagai
kapan mereka akan menstruasi pada bulan nilai yang selanjutnya akan memberikan
berikutnya, sampel diberikan tugas untuk keterangan pada hipotesis penelitian. Sebagai
menandai siklus menstruasi mereka, yang upaya memberikan keterangan yang tepat dan
selanjutnya mereka melakukan pengisian angket benar, maka seluruh proses perolehan data akan
respon nyeri haidsebagai tahapan data awal dilakukan analisis sebagai bentuk kesahihan data
untuk dapat menentukan sampel yang akan yang diperoleh.
diteliti dan data pre-tes sampel penelitian. Data selanjutnya dilakukan uji normalitas
dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov pada
HASIL DAN PEMBAHASAN taraf signifikan 5% (a = 0,05) dan ketentuan
bahwa data berdistribusi normal apabila nilai
Proses penelitian yang dilakukan signifikansi > 0,05. Dalam hal ini peneliti
menghasilkan data perbandingan antara pre-test menggunakan program SPSS 20 untuk
dan post-test sebagai bentuk data untuk melakukan uji Kolmogorov Smirnov dan diperoleh
memperoleh jawaban terhadap hipotesis bahwa nilai signifikansi dari masing-masing data
penelitian. Data tersebut dapat dilihat pada tabel yaitu untuk pre-test 0,695 dan untuk data pos-test
2. sebesar 0,960 dinyatakan lebih besar dari 0,05
Berdasarkan tabel 2 diperoleh nilai pre-tes maka data dinyatakan berdistribusi normal.
dan post-tes secara keseluruhan berdasarkan Kemudian data dilakukan uji homogenitas
tingkat daya tahan tubuh tinggi dan rendah yang dengan uji Levene (SPSS 20) dan uji varians (Ms.
kemudian diperoleh nilai perbandingan sebagai Excel 2007). Diperoleh bahwa nilai signifikansi
bentuk nilai yang akan menentukan hasil latihan 0,828 > 0,05 yang berarti bahwa varians data
antara kelompok tidak berbeda nyata atau
bersifat homogen.

169
Ika Endah Puspita Sari , Rumini & Siti Baitul Mukarromah / JPES 6 (2) (2017) : 165 - 171

Pengujian hipotesis dilakukan dengan ini terjadi karena masing-masing latihan


analisis varian (anava) dua jalur melalui program memiliki teknik dan karakteristik yang berbeda.
SPSS 20 dan diperoleh data. (Tabel 3)
Tabel 4. Hasil Uji Tukey
Tabel 3. Ringkasan ANAVA Dua Jalur Kelompok yang
Qhit Qtabel Keterangan
Type III dibandingkan
Mean
Source Sum of df F Sig. A1B1 >< A1B2 2,281 2,27 Berbeda
square
squares A2B1 ><A2B2 3,421 2,27 Berbeda
Corrected model 71,000a 3 23,667 72,821 ,000 A1B1 >< A2B1 1,520 2,27 Tidak berbeda
Intercept 561,800 1 561,800 1728,615 ,000 A1B2 >< A2B2 2,661 2,27 Berbeda
A 24,200 1 24,200 74,462 ,000 A1B1 >< A2B2 4,941 2,27 Berbeda
B 45,000 1 45,000 138,462 ,002 A2B1 >< A1B2 0,760 2,27 Tidak berbeda
A*B 1,800 1 1,800 5,538 ,040
Error 5,200 16 ,325
Terdapat perbedaan antara kelompok daya
Total 638,000 20
tahan tubuh tinggi dan daya tahan tubuh rendah
Corrected Total 76,200 19
terhadap nyeri haid. Perbedaan ini ditunjukkan
R Squared = ,932 (Adjusted R Squared = ,919)
pada hasil Anava yang diperoleh dengan karena
Hasil analisis data diperoleh jawaban Fhitung = 138,462 dan Ftabel = 4,20 ini berarti
hipotesis 1 yaitu menyatakan terdapat perbedaan Fhitung > Ftabel. Hasil penurunan nyeri haid pada
pengaruh antara latihan pilates dan yoga kelompok yang memiliki daya tahan tubuh tinggi
terhadap penurunan nyeri haid dengan lebih baik daripada kelompok yang memiliki
keterangan nilai Fhitung > Ftabel atau 74,462 > 4,20 daya tahan tubuh rendah, karena seseorang
dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Hipotesis 2 dengan daya tahan tubuh tinggi akan memiliki
yaitu terdapat perbedaan pengaruh daya tahan ketersediaan daya tahan untuk beraktivitas dalam
tubuh tinggi dan daya tahan tubuh rendah proses penurunan nyeri haid.
terhadap nyeri haid dengan keterangan Fhitung > Telah diketahui bahwa dari masing-
Ftabel atau 138,462 > 4,20 dan nilai signifikansi masing variabel dapat memberikan perbedaan
0,000 < 0,05. Hipotesis 3 yaitu terdapat interaksi pengaruh terhadap penurunan nyeri haid, atau
antara jenis latihan Senam dan daya tahan tubuh dengan kata lain bahwa hipotesis penelitian yang
terhadap penurunan nyeri haid dengan diajukan teruji kebenarannya. Hal ini ditunjukan
keterangan Fhitung > Ftabel atau 74,462 > 4,20 dan dari hasil Anava yang diperoleh Fhitung = 5,538
nilai signifikansi 0,000 < 0,05. dan Ftabel = 4,20, ini berarti Fhitung > Ftabel.
Kemudian data dihitung dengan uji tukey Kelompok yang memiliki perbedaan yaitu,
untuk melihat perbandingan perbedaan variabel kelompok A1B1 dengan A1B2, A2B1 dengan A2B2,
variasi, berikut hasil perhitungan dengan uji tukey dan A1B2 dengan A2B2. Perbedaan tersebut
pada tabel 4, terdapat perbedaan pengaruh antara diketahui dari skor qhitung yang lebih besar
latihan Pilates dan yoga terhadap penurunan daripada qtabel, dimana qhitung untuk kelompok
lemak tubuh. Pemberian latihan pilates dengan A1B1 dengan A1B2 yaitu 2,281> qtabel 2,27, qhitung
yoga ternyata memberikan pengaruh yang A2B1 dengan A2B2 yaitu 3,421 > qtabel 2,27, dan
berbeda terhadap penurunan nyeri haid. qhitung A1B2 dengan A2B2 yaitu 2,661 > qtabel 2,27.
Perbedaan ini ditunjukkan pada hasil Sedangkan kelompok-kelompok yang tidak
perhitungan Anava yang diperoleh Fhitung = memiliki perbedaan, yaitu kelompok A1B1
74,462 dan Ftabel = 4,20 , ini berarti Fhitung > Ftabel. dengan A2B2, A1B2 dengan A2B2, dan A1B1
Hasil dari perhitungan Anava dan penurunan dengan A2B2. Perbedaan tersebut diketahui dari
yang berbeda membuktikan bahwa penurunan skor qhitung yang lebih kecil daripada qtabel, dimana
nyeri haid yang menggunanakan latihan pilates qhitung untuk kelompok A1B1 dengan A2B2 yaitu
lebih baik daripada yang menggunaka yoga. Hal 1,520 < qtabel 2,27, A2B2 dengan A2B2 yaitu 2,661
< qtabel 2,27.

170
Ika Endah Puspita Sari , Rumini & Siti Baitul Mukarromah / JPES 6 (2) (2017) : 165 - 171

SIMPULAN Djoko, Pekik. 2004. Pedoman Praktis Berolahraga untuk


Kebugaran dan Kesehatan.Yogyakarta: Andi
Berdasarkan hasil penelitian dan Offset
Jan, Maddern. 2004. Yoga Memabakar Lemak. Batam:
pembahasan tentang penerapan senam dan daya
Interaksara
tahan tubuh terhadap respon nyeri haid pada
Ketut, Mertayasa. 2013. Pengaruh Pelatihan Yoga
siswi SMK Ignatius Semarang, maka dapat Asana (Suryanamaskar) terhadap Kelentukan
diambil kesimpulan sebagai beriku: (1) Terdapat dan Kapasitas Vital Paru. Jurnal Jurusan Ilmu
perbedaan pengaruh antara senam pilates dan Keolahragaan Vol 1, No 1.
senam yoga terhadap respon nyeri haid Koko, Yoga. 2013a. KAPHA Yoga Shri-Sthira-Shukam
(dysmenorrhea). Senam pilates memiliki pengaruh Pre Teacher Training 30 Hours KAPHA Yoga
yang lebih baik dari pada senam yoga. Manual. Jakarta: Ditjen HKI Kementrian
(2) Terdapat perbedaan pengaruh antara daya Hukum dan HAM RI
Koko, Yoga. 2013b. KAPHA Yoga Shri-Sthira-Shukam
tahan tubuh tinggi dan daya tahan tubuh rendah
RYT200 Hours Teacher Training Manual. Jakarta:
terhada prespon nyeri haid (dysmenorrhea). Siswa
Ditjen HKI Kementrian Hukum dan HAM RI
yang memiliki daya tahan tubuh tinggi lebih baik
dari pada siswa yang memiliki daya tahan tubuh Muthiah, Munawwarah. 2011. Penambahan Pelatihan
rendah. (3) Terdapat interaksi antara senam dan Kekuatan Otot pada Pelatihan Interval
daya tahan tubuh terhadap respon nyeri haid Menurunkan Trigliserida Mahasiswi Gemuk
(dysmenorrhea). Universitas Esa Unggul. Jurnal Fisioterapi.
Vol 11. No 1.
Nida, Hidayati. 2015. Pengaruh Latihan Yoga
DAFTAR PUSTAKA
terhadap Obesitas pada Ibu-Ibu di Desa Karang
Tengah Nogotirto Gamping Sleman
Awaluddin H. R. Inaku, dkk. 2015. Improved Gama
Yogyakarta. Tesis. Stikes Aisyah Yogyakarta.
of Interferon (IFN-γ) Serum Levels and
Rachman, Sani. 2006.Yoga. Semarang: Dahara Prize
Decrease Due To Exposure Pulmonary
Surya, Atmaja. 2007. Identifikasi Kadar Debu di
Endotoxin Lipopolysaccharide (LPS) in Wood
Lingkungan Kerja dan Keluhan Subyektif
Dust Toward Workers of Wood Processing
Pernafasan Tenaga Kerja Bagian Finish Mill.
Factory. International Journal of Scientific
Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol 3 No 2.
Research and Management (IJSRM): Vol 3. Issue
7 (3305-3311)
Dicky Aditya Dwika. 2015. Hubungan Obesitas
terhadap Kapasitas Vital Paksa (Forced Vital
Capacity/FVC) Paru pada Siswa Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Bandar
Lampung. Abstrak. Universitas Lampung.

171

Anda mungkin juga menyukai