Faktor predisposisi :
Mata dengan miopia tinggi, pasca retinitis,ekstraksi katarak dan retina yang
memperlihatkan degenerasi diperifer.
Manifestasi klinis :
Tabir yang menutupi penglihatan dan seperti melihat pijaran api, penglihatan menurun
secara bertahap sesuai dengan daerah yang terkena, bila makula yang terkena maka
daerah sentral yang terganggu.
Pemeriksaan penunjang :
Pada pemeriksaan Funduskopi terlihat retina yang terangkat berwarna pucat dan adanya
retina yang berwarna merah, sering ditemukan pada daerah temporal superior. Bila bola
mata bergerak terlihat robekan retina bergoyang, terdapat defek aferen pupil tekanan
bola mata rendah. Bila tekanan bila mata meningkat maka terjadi glaukoma
neomuskular pada Ablasi yang lama.
Penatalaksanaan :
Menghindari robekan lebih lanjut dengan memperhatikan penyebabnya, seperti :Foto
koagulasi laser, krioterapi,retinopexy pneumatic, bila terjadi akibat jaringan parut dilaku
kan vitrektomi, scleral buckling atau injeksi gas intraokuler.
Usaha Pre-operatif :
Sedikitnya 5 – 7 hari sebelum operasi, penderita sudah harus masuk rumah sakit, harus
tirah baring sempurna (Bedrest total). Kepala dan mata tidak boleh digerakan, mata
harus di tutup segera, segala keperluan pen-derita dibantu. Kedua mata ditetesi midriatik
sikloplegik seperti: Atropin tetes 1 % jangan menggunakan obat-obat mata dalam
bentuk salep mata karena akan menghalangi jalannya operasi (kornea akan keruh akibat
salep). Persiapan lainnya sama dengan persiapan operasi katarak, operasi ablasio retina
mengguna kan anestesi umum tetapi bila menggunakan anestesi lokal maka 1 jam
sebelum operasi diberikan luminal (100 mg) atau largactil (100 mg) IM, kemudian ½
jam sesudahnya diberi pethidine (50 mg) dan phenergan (25 mg) IM.
Usaha Post-operatif :
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perawatan adalah posisi kepala,
per-gerakan mata, obat-obat, lamanya mobilisasi dan pemeriksaan lanjutan (follow –
up). Posisi kepala dan badan, arah miringnya kepala, tergantung posisi/keadaan sewaktu
operasi yaitu kearah mana punksi cairan subretina dilakukan. Pada robekan yang sangat
3
besar, posisi kepala dan badan dipertahankan sedikitnya 12 hari. Pergerakan mata, bila
operasi dilakukan dengan kombinasi cryo atau diathermi koagulasi dengan suatu
implant atau scleral buckling, maka kedua mata ditutup selama 48 – 72 jam sedang
badan boleh bergerak untuk mencegah pergerakan matanya. Bila hanya menggunakan
cryo atau diathermi saja mata ditutup selama 48 jam samapai cairan subretina diabsobsi.
Bila robekan belum semua tertutup, maka kedua mata harus ditutup selama 12 – 14 hari,
retina menempel kembali dengan kuat pada akhir minggu ketiga setelah operasi, karena
itu selama periode 3 minggu itu diberikan instruksi sebagai berikut :
- Jangan membaca.
- Melihat televisi hanya boleh dari jarak 3 meter.
- Mata diusahakan untuk melihat lurus kedepan, bila berkendaran hendaknya mata
di tutup.
Obat – obat :
Selama 24 jam post-operasi diberikan obat anti nyeri (analgesik) 3 X 500 mg, bila mual
muntah berikan obat anti muntah. Sesudah 24 jam tidak perlu diberikan obat-obat,
kecuali bila merasa sakit. Penggantian balut dilakukan setelah 24 jam, saat itu mata
ditetesi dengan Atropin tetes steril 1 %. Bila kelopak mata bengkak, diberikan
Kortikosteroid lokal disertai babat tindih (druk verban) dan kompres dingin.
Follow Up:
Setelah pulang, penderita kontrol tiap 1 minggu, 3 minggu, 6 minggu kemudian tiap 3, 6
dan 12 bulan. Refraksi stabil setelah 3 bulan pasca bedah. Visus terlihat kemajuannya
setelah 1 tahun pasca bedah.
Prognosis :
90 % detachmen retina setelah enam bulan melekat baik tidak akan lepas lagi.
Fokus pengkajian :
- Klien mengeluh ada bayangan hitam bergerak
- Gangguan lapangan pandang
- Melihat bendan bergerak seperti tirai
- Bila mengenai makula visus sentral sangat menurun
- Terjadi secar tiba-tiba/perlahan-lahan
- Pemeriksaan funduskopi, blade, tear, hole
4
INTERVENSI RASIONAL
Kaji tingkat ansietas : Untuk mengetahui sampai sejauh mana
ringan,sedang,berat,panik tingkat kecemasan klien sehingga memu-
dahkan penanganan/pemberian askep se-
lanjutnya.
Berikan kenyaman dan ketentraman hati Agar klien tidak terlalu memikirkan
penyakitnya.
Berikan penjelasan mengenai prosedur Agar klien mengetahui/memahami bahwa
perawatan,perjalanan penyakit & progno- ia benar sakit dan perlu dirawat.
sisnya.
Berikan/tempatkan alat pemanggil yang Agar klien merasa aman dan terlindungi
mudah dijangkau oleh klien saat memerlukan bantuan.
Gali intervensi yang dapat menurunkan Untuk mengetahui cara mana yang efektif
ansietas. untuk menurunkan/mengurangi ansietas.
Berikan aktivitas yang dapat menurunkan Agar klien dengan senang hati melakukan
kecemasan/ketegangan. aktivitas karena sesuai dengan keinginan-
nya dan tidak bertentangan dengan prog-
ram perawatan.
Rencana Intervensi :
INTERVENSI RASIONAL
Identifikasi faktor-faktor penyebab yang Agar diketahui penyebab yg mengha-
menghalangi penata laksanaan program langi sehingga dpt segera diatasi sesuai
terapeutik yg efektif. prioritas.
Bangun rasa percaya diri. Agar klien mampu melakukan aktifitas
sendiri/dengan bantuan orang lain tanpa
mengganggu program perawatan.
Tingkatkan rasa percaya diri dan Agar klien mampu dan mau melakukan/
kemampuan diri klien yang positif. melaksanakan program perawatan yang
dianjurkan tanpa mengurangi peran ser-
tanya dalam pengobatan/ perawatan diri-
nya.
Jelaskan dan bicarakan: proses penyakit, Klien mengerti dan menyadari bahwa
aturan pengobatan/perawatan,efek sam- penyakitnya memerlukan suatu tindakan
ping prognosis penyakitnya. & perlakuan yang tidak menyenangkan.
PENGKAJIAN DATA
7
I. Identitas Klien
Nama : Ny. I.F
Umur : 39 tahun
TTL : 12 Mei 1962
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl.Gubeng kertajaya III /No.3R.
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Lama bekerja :-
MRS : 9 April 2001
Keluarga terdekat : Suami
Pendidikan : Perguruan tinggi
Pekerjaan : Pegawai PT.POS Banyuwangi
Alamat : Banyuwangi.
Data laboratorium
Tanggal 09 April 2001
Darah lengkap : Urine lengkap :
- Hb : 11,5 gr% - Leukosit 25 /ul (+)
- LED : 20 mm/l - Eritrosit 25 /ul (+)
- Leuko : 5.100 X 109 /dl - Warna : kining muda
11
Pengobatan :
Atropin 1 % 2 X 1 tts OS
Analisa Data
T Tanggal Kelompok Data Kemungkinan MasalahDiagnosa Keperawatan
Penyebab
2/4/211/04/01 DS:Kx.mengeluh mataLep Lepasnya saraf Per PerubahanPe Perubahan persep-
Kirinya tidak bisa sensori retina persepsi si sensori melihat
Melihat/kabur se- . sensori berhubungan de-
jak 10 hari yang melihat ngan efek dari
lalu, yg tampak lepasnya saraf
hanya bayangan senori dari re-
hitam spt ombak tina
saja.
DO: VOS 1/300PI
BSA
TOS 10,2 mmHg
FdOS = FR (+)
Pupil N II batas
Tegas, retina blass
(+),makula reff ,
tear belum ditemu
kan.
nya. penglihatan
DO: Kx.gelisah,selalu
Bertanya,tdk me
nuruti anjuran u/
bedrest total,ber
debar-debar.
13
2. Ansietas yang berhu- Kecemasan ber 1. Kaji tingkat ansietas : Untuk mengetahui 1. Mengkaji tingkat 13-4-2001
bungan dengan anca- -kurang. - Klien mampu ringan, sedang, berat, pa- sampai sejauh mana ansietas : ringan, S: Klien
man kehilangan peng- menggambarkan nik. tingkat kecemasan sedang, berat, panik, menanyakan
lihatan. ansietas dan pola klien sehingga memu- sesuai respon yang rencana ope
kopingnya. dahkan penanganan/ diberikan klien. -rasinya.
- Klien mengerti pemberian askep se- O: Klien terus
tentang tujuan lanjutnya. bertanya
perawatan yang tentang
diberi- rencana
kan/dilakukan. 2. Berikan kenyamanan dan Agar klien tidak terla- 2. Memberikan kenya- operasinya.
- Klien memahami ketentraman hati. lu memikirkan penya- manan dan ketentra A: Masalah
tujuan operasi, kitnya. -man hati. klien be-
pelaksanaan lum terata-
operasi, pasca 3. Berikan penjelasan menge- Agar klien mengeta si.
operasi, progno nai prosedur perawatan, -hui/memahami 3. Memberikan penje- P: Rencana
sisnya (bila di perjalanan penyakit & prog bahwa ia benar sakit lasan mengenai tindakan
lakukan operasi) nosisnya. dan per- lu dirawat. prosedur perawat diteruskan.
-an, perjalanan pe- I:Melaksana-
nyakit & prognosis kan tindakan
4. Berikan/tempatkan alat pe- Agar klien merasa nya. yang telah
manggil yang mudah dijang aman dan terlindungi ada.
kau oleh klien. saat memerlukan ban- 4. Memberikan/tem- E: Kecemas-
tuan. patkan alat pemang an klien
-gil yang mudah di berkurang.
-jangkau oleh klien.
15