Dalam agama islam, ada enam peranan yang merupakan hakikat diciptakannnya
manusia. Berikut ini adalah dimensi hakikat manusia berdasarkan pandangan agama islam
Dalam agama Hindu, kelahiran sebagai manusia adalah sebuah anugerah yang paling
berharga. Menyia-nyiakan kelahiran manusia adalah sebuah kesalahan yang besar.
Wujud sebagai manusia adalah sebagai wujud yang paling tinggi. Hanya dalam wujud
ini seseorang bisa menemukan kebahagiaan dan pembebasan dari kelahiran selanjutnya. Ini
bisa dicapai melalui bakti kepada Tuhan dan melakukan perbuatan baik.
Manusia sangat berbeda dengan tanaman dan hewan. Secara fisik dan psikis, manusia
adalah derajat yang tertinggi dalam rantai kehidupan di dunia ini. Begitulah pentingnya
dilahirkan menjadi manusia dalam pandangan Agama Hindu. Manusia diberikan kelebihan
yaitu mampu berpikir dan memilah milih baik buruk.
Kita sendiri sering kali bertanya, seperti apa tujuan hidup ini? untuk apa kita hidup?
dan sebagainya. Agama Hindu percaya inti kehidupan manusia adalah berbuat baik. Ada
empat poin yang mesti diperhatikan untuk menjalani kehidupan manusia. Semuanya tertuang
dalam Catur Purusa Artha (Empat tujuan untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat).
Berikut empat poin Catur Purusa Artha itu.
1. Dharma
Hal pertama yang paling penting dalam hakikat kehidupan manusia adalah ajaran-
ajaran suci yang mengatur manusia untuk mencapai kesejahteraan dan ketentraman
bathin (Dharma). Hal ini menjadi pegangan hidup umat Hindu untuk diamalkan dalam
aspek kehidupan sehari-hari. Dharma menyangkut dengan pikiran, ucapan dan
perbuatan yang mempengaruhi kehidupan seorang umat Hindu.
Dalam kitab Sarasamuscaya juga dinyatakan bahwa segala yang diajarkan oleh sruti
dan smerti adalah dharma. Oleh karena itu, Dharma menduduki tempat yang paling
penting dalam kehidupan ini. Bahkan dalam kitab manu samhita dikatakan Weda
Pramanakah sreya sadhanam dharmah (1), yang artinya di dalam ajaran suci weda
dharma dikatakan sebagai alat untuk mencapai kesempurnaan.
2. Artha
Artha yaitu harta benda. Harta benda dan kekayaan memang memegang peranan
penting dalam kehidupan manusia. Bahkan harta benda tidak terpisahkan dalam hidup.
Tanpa Artha yang memadai, hidup akan terasa sulit. Tidak heran jika banyak tidan
kejahatan yang terjadi hanya karena Artha yang kurang. Jadi memiliki artha yang
layak/memadai merupakan salah satu penunjang untuk berbuat dharma.
Hanya saja, untuk mendapatkan Artha, harus dilakukan dengan berdasarkan dharma
yang telah ditetapkan. Artha yang dimiliki juga harus untuk kepentingan dharma pula.
Meski demikian, Artha bukanlah tujuan hidup manusia. Artha hanya sarana untuk
mencapai tujuan dan kebahagiaan hidup.
3. Kama
Hakikat yang ketiga adalah Kama (nafsu atau keinginan). Hal ini dipercaya dapat
memberikan kepuasan atau kesejahteraan hidup manusia. Rasa puas juga merupakan
kebutuhan setiap manusia.
Dalam agama Hindu, manusia diketahui memiliki dasendriya atau 10 indriya. Sikap
seperti ini sering diumpamakan seperti kuda liar yang harus dikendalikan. Meski
demikian, Kama harus diperoleh dengan dharma. Jika tidak, maka Kama sama sekali
tidak memiliki arti dalam kehidupan manusia.
4. Moksa
Hakikat yang ketiga adalah Kama (nafsu atau keinginan). Hal ini dipercaya dapat
memberikan kepuasan atau kesejahteraan hidup manusia. Rasa puas juga merupakan
kebutuhan setiap manusia.
Dalam agama Hindu, manusia diketahui memiliki dasendriya atau 10 indriya. Sikap
seperti ini sering diumpamakan seperti kuda liar yang harus dikendalikan. Meski
demikian, Kama harus diperoleh dengan dharma. Jika tidak, maka Kama sama sekali
tidak memiliki arti dalam kehidupan manusia.
MAKALAH AGAMA KRISTEN PROTESTAN
“HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN AGAMA
HINDU DAN ISLAM”
Disusun oleh:
Nama :
NIM :
GEREJA KAMPUS
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2018