Anda di halaman 1dari 10

ERA PEMERINTAHAN ORDER BARU DAN

REFORMASI DAN DEMOKRASI TERPIMPIN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VII (TUJUH)


1. Yulistio
2. Wafiq Azizah
3. Yunita
4. Nova Oktavia

Guru Pembimbing :
Sri Hadi Rahayu, S.Pd

SMA PGRI 4 PALEMBANG

0
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Reformasi merupakan suatu gerakan yang menghendaki adanya perubahan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke arah yang lebih baik secara
konstitusional. Artinya, adanya perubahan kehidupan dalam bidang politik, ekonomi,
hukum, sosial, dan budaya yang lebih baik, demokratis berdasarkan prinsip kebebasan,
persamaan, dan persaudaraan. Gerakan reformasi lahir sebagai jawaban atas krisis yang
melanda berbagai segi kehidupan. Krisis politik, ekonomi, hukum, dan krisis sosial
merupakan faktor yang mendorong lahirnya gerakan reformasi. Bahkan, krisis kepercayaan
telah menjadi salah satu indikator yang menentukan. Reformasi dipandang sebagai gerakan
yang tidak boleh ditawar-tawar lagi dan karena itu, hampir seluruh rakyat Indonesia
mendukung sepenuhnya gerakan reformasi tersebut.
Orde baru merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk memisahkan antara
kekuasaanmasa Sukarno (Orde Lama) dengan masa Suharto. Sebagai masa yang menandai
sebuah masa baru setelah pemberontakan Gerakan 30 September tahun 1965. Orde baru
lahir sebagai upayauntuk: mengoreksi total penyimpangan yang dilakukan pada masa Orde
Lama, penataan kembali seluruh aspek kehidupan rakyat, bangsa, dan negara
Indonesia,melaksanakan Pancasila dan UUD1945 secara murni dan konsekuen dan
menyusun kembali kekuatan bangsa untuk menumbuhkan stabilitas nasional guna
mempercepat proses pembangunan bangsa.
Setelah Orde Baru memegang talpuk kekuasaan dan mengendalikan pemerintahan,
muncul suatu keinginan untuk terus-menerus mempertahankan status quo. Hal ini
menimbulkan ekses-ekses negative, yaitu semakin jauh dari tekad awal Orde Baru tersebut.
Akhirnya berbagai macam penyelewengan dan penyimpangan dari nilai-nilai Pancasila dan
ketentuan-ketentuan yang terdapat pada UUD 1945, banyak dilakukan oleh pemerintah
Orde Baru. Penyelewengan dan penyimpangan yang dilakukannya itu direkayasa untuk
melindungi kepentingan penguasa, sehingga hal tersebut selalu dianggap sah dan benar,
walaupun merugikan rakyat.

B. Permasalahan
Kehidupan bangsa indonesia masa reformasi
1. Pemerintahan B.J. Habibie
2. Pemerintahan Abdurrahman Wahid
3. Pemerintahan Megawati Soekarnoputri
4. Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA MASA REFORMASI


1. Pemerintahan B.J. Habibie
Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie menjadi Presiden RI kedua setelah
Soeharto menyatakan mengundurkan diri pada 21 Mei 1998. Pada tanggal 22 Mei 1998,
Presiden Habibie membentuk kabinet baru yang bernama Kabinet Reformasi
Pembangunan.
Selama masa jabatan itu, Presiden Habibie telah melakukan perubahan di bidang
politik dengan mengeluarkan undang-undang politik, berikut.
a. UU No.2 Tahun 1999 tentang Partai Politik
b. UU No.3 Tahun 1999 tentang Pemilu
c. UU No.4 Tahun 1999 tentang MPR dan DPR
Adapun kebijakan lainnya yang dikeluarkan Presiden Habibie sebagai berikut.
a. Pembebasan Tahanan Politik
Secara umum tindakan pembebasan tahanan politik meningkatkan legitimasi
Presiden Habibie baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini terlihat dengan diberikannya
amnesti dan abolisi kepada para tahanan politik pemerintahan Orde Baru. Hal itu
merupakan langkah penting menuju keterbukaan dan rekonsiliasi.
b. Kebebasan Pers
Presiden Habibie membuka keran kebebasan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk
menyatakan pikiran dan pendapatnya di muka umum sebagaimana diatur dalam Pasal 28
UUD 1945 sebelum diamandemen. Hal itu didukung dengan dicabutnya SIUPP (Surat Izin
Usaha Penerbitan Pers).
c. Pelaksanaan Pemilu
Pemerintahan Habibie mempercepat pelaksanaan pemilu yang seharusnya
dilaksanakan pada tahun 2003 namun diajukan tahun 1999. Pemilu diselenggarakan pada
tanggal 7 Juni 1999 dengan jumlah peserta 48 partai politik yang dinyatakan memenuhi
persyaratan. Pemilihan umum kali ini dilakukan dengan sistem distrik/ perwakilan dan asas
Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia (LUBER). Pemilu berlangsung tertib, aman, dan
hasilnya bisa dipertanggungjawabkan.
d. Pemberian Gelar Pahlawan Reformasi bagi Korban Trisakti
Presiden Habibie memberi gelar Pahlawan Reformasi pada para mahasiswa korban
Trisakti yang menuntut lengsernya Soeharto pada tanggal 12 Mei 1998. Hal itu, sebagai
bentuk penghormatan kepada perjuangan dan pengorbanan mahasiswa sebagai pelopor
gerakan Reformasi.

3
e. Perbaikan Ekonomi
Beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintahan Habibie untuk memperbaiki
perekonomian Indonesia meliputi berikut.
1) Merekapitulasi perbankan
2) Merekonstruksi perekonomian Indonesia
3) Melikuidasi beberapa bank bermasalah
4) Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat hingga di bawah Rp.
10.000,-
5) Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF.
f. Otonomi Daerah
g. Penghapusan Dwifungsi ABRI
h. Penyelesaian Masalah Timor-Timur

2. Pemerintahan Abdurrahman Wahid


a. Bidang Politik
Kebijakan yang dilakukan oleh Abdurrahman Wahid saat menjabat sebagai
Presiden Indonesia adalah membubarkan Departemen Penerangan dan Departemen
Sosial. Kedua departemen tersebut ditengarai sebagai sarang korupsi di masa Orde
Baru. Selain itu, Gus Dur sapaan akrab Presiden Abdurrahman Wahid) juga membentuk
Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), pada tanggal 23 November 2000.

b. Bidang Ekonomi
Tertundanya amandemen Undang-Undang No.23 Tahun mengenai Bank
Indonesia, otonomi daerah, dan paling utama adalah pemberian kebebasan bagi daerah
untuk melakukan pinjaman finansial ke luar negeri menyebabkan terganggunya
hubungan Indonesia dengan IMF. Gus Dur menyiasati retaknya hubungan tersebut
dengan cara mendirikan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) sebagai cara mengatasi krisis
ekonomi.

3. Pemerintahan Megawati Soekarnoputri


Dalam Sidang Istimewa pada tanggal 23 Juli 2001, MPR mengangkat Megawati
Soekarnoputri sebagai Presiden RI menggantikan Abdurrahman Wahid. Sementara itu, yang
terpilih sebagai Wakil Presiden adalah Hamzah Haz. Presiden Megawati Soekarnoputri
mengumumkan kabinetnya yang diberi nama Kabinet Gotong Royong pada tanggal 9
Agustus 2001.

a. Bidang Politik

4
Masa pemerintahan Presiden Megawati diwarnai perseteruan dengan Malaysia
mengenai perebutan Pulau Sipadan dan Legitan. Kedua negara sepakat agar perselisihan
Pulau Sipadan dan Pulau Legitan dibawa ke Mahkamah Internasional di Den Haag,
Belanda. Hasilnya pada tanggal 17 Desember 2002, Mahkamah Internasional
mengeluarkan keputusannya bahwa Pulau Sipadan dan Legitan masuk yuridiksi Malaysia.

b. Pemilihan Umum Indonesia 2004


Pada pemilihan umum 2004 ini Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terpilih sebagai
Presiden Republik Indonesia dan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia
untuk masa jabatan 2004-2009.

c. Kondisi Ekonomi
Pada tahun 2003, banyak utang luar negeri Indonesia yang jatuh tempo. Masalah
tersebut diatasi dengan cara meminta penangguhan utang luar negeri sebesar US$ 5,8 miliar
pada pertemuan Paris Club ke-3, dan mengalokasikan utang negara sebesar Rp. 116,3
triliun.

4. Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono


Susilo Bambang Yudhoyono disebut juga SBY berpasangan dengan Yusuf Kalla
berhasil memenangkan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilu 2004.
Pelantikan presiden dilakukan pada 20 Oktober 2004 untuk masa jabatan 2004-2009.
Kabinet yang dibentuk Presiden SBY diberi nama Kabinet Indonesia Bersatu.
Presiden SBY terpilih lagi menjadi presiden dalam pemilu 2009 untuk periode
2009-2014. Presiden SBY pada periode kedua ini didampingi Boediono sebagai wakil
presiden dengan mengusung Kabinet Indonesia Bersatu II.
a. Bidang Politik
Tindakan awal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah menstabilkan kondisi
politik sehingga mampu menumbuhkan ekonomi nasional. Cara tersebut diwujudkan
dengan membentuk Segab (Sekretariat Gabungan) yang terdiri atas beberapa parpol,
kecuali PDI-P yang memilih oposisi. Presiden SBY juga berusaha menciptakan good
governance di dalam pemerintahannya. Beliau berusaha menciptakan pemerintahan
transparansi agar rakyat mengetahui sikap kebijakan pemerintah.
Konflik di Aceh semakin mengkhawatirkan Indonesia. Pemerintah SBY berusaha
agar konflik tersebut segera diselesaikan secepatnya dengan damai. Pada tanggal 15
Agustus 2005 di Kota Helsinki, Finlandia terjadi penandatanganan Memorandum of
Understanding (MoU) Penghentian Permusuhan/Cessation of Hostilities Agreement antara
Indonesia dengan GAM. Perantara perjanjian perdamaian adalah mantan Presiden
Finlandia, Martti Ahtisaari.

5
b. Bidang Ekonomi
Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, tepatnya tanggal 19 Oktober
2004, SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional) dijadikan Undang-Undang No.40 Tahun
2004. Badan yang berhak mengurusi masalah jaminan sosial adalah BPJS (Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial). Jamkesmas bertujuan untuk memberikan perlindungan
sosial berupa kesehatan kepada rakyat Indonesia yang kurang mampu dengan iurannya
dibayar oleh pemerintah.
Pemerintah juga berusaha agar ketergantungan terhadap BBM mulai dikurangi
secara bertahap. Pada tahun 2007 pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No.104
Tahun 2007 tentang penyediaan, pendistribusian, dan penetapan harga LPG tabung 3 kg,
dan Peraturan Menteri ESDM No.21 Tahun 2007 tentang penyelenggaraan, penyediaan dan
pendistribusian LPG tabung 3 kg. Semenjak itu, minyak tanah sebagai bahan bakar minyak
rumah tangga dan industri kecil hilang dan digantikan dengan LPG 3 kg.

5. Pemerintahan Joko Widodo


Pasangan Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla terpilih menjadi Presiden dan
Wakil Presiden pada pemilu tahun 2014. Pada tanggal 26 Oktober 2014, Presiden Joko
Widodo mengumumkan suasana kabinetnya yang bernama Kabinet Kerja di Istana Negara,
Jakarta.
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla menggagas
program yang dinamakan Nawacita. Nawacita adalah sembilan program yang mencakup
keseluruhan visi dan misi Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam memimpin Indonesia.
Berikut inti dari sembilan program pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
a. Mewujudkan negara yang aman serta perlindungan untuk semua warga negara
b. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokrasi dan terpercaya
c. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan
d. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang
bebsar korupsi, bermartabat, dan terpercaya
e. Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan pendidikan
f. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik
g. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
h. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum
berbasis nasional.
BAB III
KESIMPULAN

6
Orde lama merupakan konsep yang di pergunakan untuk menyebut suatu periode
pemerintahan yang ditandai dengan berbagai penyimpangan terhadap pancasila dan UUD
1945. Orde ini juga ditandai dengan dua bentuk demokrasi, yaitu Demokrasi Liberal dan
Demokrasi Terpimpin.
Orde baru (orba) adalah sebutan bagi masa pemerintahan (rezim) Soeharto yang
menggantikan Soekarno sebagai presiden RI ke-2 yang dimulai pada tahun 1966. Arti orde
baru adalah sebuah tata tertib atas kehidupan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia yang
diletakkan kembali kepada pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara konsekuen dan
murni.
Masa orde baru kemudian dilanjutkan dengan orde reformasi setelah berakhir pada
tahun 1998 dan ditandai dengan lengsernya presiden Soeharto dari jabatannya setelah
menjabat lebih dari 30 tahun.

7
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberi rahmat
dan karunia-Nya sehingga tersusunnya tugas makalah ini.
Pengembangan pembelajaran dari materi yang ada pada makalah ini dapat
senantiasa dilakukan mahasiswa bimbingan guru. Upaya ini diharapkan dapat lebih
mengoptimalkan penguasaan mahasiswa terhadap kompetensi yang dipersyaratkan.
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk itu penulis
mengharapkan tegur sapa atau demi perbaikan yang akan datang.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan makalah ini.

Tim Makalah Kelompok 7


Palembang, 9 Oktober 2017

i
8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Permasalahan ............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA MASA REFORMASI ................................ 2
1. Pemerintahan B.J. Habibie ........................................................................................ 2
2. Pemerintahan Abdurrahman Wahid .......................................................................... 3
3. Pemerintahan Megawati Soekarnoputri .................................................................... 3
4. Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono .............................................................. 4
5. Pemerintahan Joko Widodo ...................................................................................... 5

BAB III KESIMPULAN ................................................................................................ 6

ii
9

Anda mungkin juga menyukai