Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga merupakan kelompok primer yang penting dalam masyarakat.


Secara historis keluarga terbentuk dari satuan yang merupakan organisasi
terbatas, dan mempunyai ukuran yang minimum, terutama pihak-pihak yang
pada awalnya mengadakan suatu ikatan. Keluarga tetap merupakan bagian dari
masyarakat total yang lahir dan berbeda didalamnya, yang secara berangsur –
angsur akan melepaskan ciri-ciri tersebut karena tumbuhnya mereka ke arah
pendewasaan. Menurut Salvicion dan Celis di dalam keluarga terdapat dua atau
lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan di dalam peranya masing – masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Terbentuknya keluarga
yaitu karena adanya perkawinan antara dua individu yang berlainan jenis. Jadi,
keluarga yang baru dibentuk hanya terdiri dari suami dan istri, yang selanjutnya
akan disusul oleh anggota lain yaitu anak. Seseorang yang belum berkeluarga
mempunyai kedudukan dan fungsi sebagi anakdari orang tuanya. Namun
setelah mereka bereluarga sendiri maka mereka mempunyai hak dan kewajiban
yang baru yaitu hak dan kewajiban yang baru yaitu hak dan kewajiban sebagi
suami istri.1

1
Asri Wahyu Widi Astutu, Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga,
Hlm 1.

1
2

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari


suami istri atau suami, istri, dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan
anaknya,. Dalam kehidupan berkeluarga, setiap anggota keluarga mempunyai
hak dan kewajiban, serta peran masing – masing .Peran bapak sangat besar dan
penting dalam kehidupan suatu keluarga . Bapak memang bukan yang
melahirkan anak, tetapi peran bapak dalam tugas perkembangan anak sangat
dibutuhkan. Kewajiban bapak selain untuk menafkahi ekonomi keluarga, juga
diharapkan menjadi teman dan guru yang baik untuk anak dan istrinya. Bapak
sebagai kepala keluarga bertanggung jawab penuh pada keadaan keluarganya.
Bapak harus memenuhi kebutuhan anak dan istrinya, meliputi aspek papan,
sandang, dan pangan, serta kesejahteraan keluarganya.2

Seorang ibu mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu


keluarga, baik peranya bagi suami maupun anaknya. Di dalam kehidupan
rumah tangga, seorang ibu berkewajiban untuk melayani suami dan anaknya
dalam semua aspek yang ada dalam kehidupan keluarganya. Kewajiban seorang
ibu tidak hanya berbelanja, memasak, mencuci, berdandan, mengatur keuangan
dan melahirkan, serta merawat anak, akan tetapi seorang ibu mempunyai peran
yang lebih dominan dalam kehidupan suatu keluarga dibandingkan dengan
peran suami. Seperti yang telah tercantum dalam undang – undang perkawinan
No. 1/1974 pasal 31 ayat 3 yang berbunyi “ suami adalah kepala keluarga dan
istri adalah ibu rumah tangga”. Dengan demikian seorang suami menjadi kepala
keluarga yang memimpin, membimbing, dan melindungi keluarga dari
gangguan lahir dan batin, serta mencari nafkah dan keperluan lainya untuk anak
dan istrinya. Mendidik serta dapat menjadi suri tauladan bagi anak istrinya
merupakan kewajiban seorang kepala keluarga. Begitu juga dengan seorang
istri sebagi ibu rumah tangga mempunyai kewajiban membantu suami dalam
mempertahankan rumah tangga, mengatur segala keperluan rumah tangga,

2
Ibid, Hlm 2.
3

memperhatikan pendidikan anak, mengatur keuangan sehingga terjadi


keselarasan antara pendapatan dan kebutuhan rumah tangga. Untuk mendidik
anak, ibu memegang peranan yang paling dominan dibandingkan seorang
bapak. Walaupun demikian, bapak harus memberikan perhatian penuh terhadap
pendidikan anak-anaknya. Seorang ibu mempunyai tanggung jawab yang
pertama terhadap pendidikan anak – anaknya. Seorang ibu mempunyai
tanggung jawab yang pertama terhadap anak karena ibu yang paling dekat
dengan anaknya. Seorang ibu yang mengandung, melahirkan, menyusui,
mengasuh, serta membesarkan anakmempunyai kedekatan yang intim dengan
anaknya. Dalam hal ini, ibu yang paling tahu mengenai keadaan anak. Oleh
karena itu , ibu mempunyai tanggung jawab yang pertama dan utama terhadap
anak. Baik atau buruknya keadaan anak pada waktu dewasa nanti tergantung
pada pendidikan yang diterima sewaktu masih kecil, terutama pendidikan yang
diberikan oleh seorang ibu. Pendidikan dalah hal ini tidak terbatas pada
pendidikan yang sengajadi berika, misalnya megajarkan anak kebiasaan yang
baik, sopan santun, pendidikan keagamaan dan lain sebagainya, tetapi
pendidikan yang tidak sengaja akan mempengaruhi anak. Semua hal yang
terjadi di dalam rumah ataupun di luar rumah akan banyak mempengaruhi
kondisi baik burunya seorang anak.3

Pentingnya peran ibu rumah tangga tidak hanya pada pendidikan anak,
tetapi juga meliputi peranya terhadap kodisi kesejahteraan keluarga. Dalam
kehidupan keluarga di masyarakat, bapak dan ibu saling bahu membahu
mengelola rumah tangganya agar mapan dan sejahtera. Peran dan tanggung
jawab itu dalam membentuk keluarga sejahtera, sesungguhnya tidak dapat
dipisahkan dari peran dan tanggung jawab seorang bapak. Keduanya saling
melengkapi dan saling mendukung satu sama lain. Membentuk keluarga
sejahtera pada dasarnya adalah menggerakan proses dan fungsi manajemen

3
Ibid Hlm, 3.
4

dalam kehidupan rumah tangga. Oleh karena itu selain tugas – tugas kodrati (
mengandung dan menyusui ) segala sesuatu yang berhubungan dengan
membentuk keluarga sejahtera harus elastis, terbuka dan demokratis. Tugas
pokok anggota berbeda tetapi tujuan dan acuan nilainya sama. Hal ini
merupakan kondisi yang ideal, sedangkan disisi lain, tidak bisa kita pungkiri
bahwa masih ada keluarga yang goyah kesejahteranya.4

Keluarga sejahtera yaitu keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan


yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual, dan materi yang layak,
taat kepada perintah Tuhan yang maha Esa, memiliki hubungan yang selaras,
serasi dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan
lingkungan. Kesejahteraan keluarga tidak hanya menyangkut kemakmuran,
melainkan harus secara keseluruhan sesuai dengan ketentraman yang berarti.
Pera dan tanggung jawab tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari peran dan tanggung jawab bapak, keluarga, masyarakat dan pemerintahan.
Menjalankankan dan mengefektifkan fungsi keluarga akan memperjelas arah
dan tujuan terbentuknya keluarga sejahtera yang berkualitas5.

Kesejahteraan pada hakekatnya dapat terpenuhinya kebutuhan ( pangan,


sandang dan papan ) yang harus dipenuhi dengan kebanyakan atau pendapatan
yang dimiliki. Dalam kehidupan keluarga di masyarakat sekarang ini ,
masih banyak keluarga yang belum terpenuhi kesejahteraanya. Misalnya
kesejahteraan ekonomi yang belum terpenuhi karena pendapatan suami rendah,
tidak mencukupi kebutuhan pokok . Anak yang tidak bersekolah karena orang
tua tidak mempunyai biaya. Permasalahan seperti itu akan mempengaruhi
tingkat kesejahteraan dalam keluarga. Dalam hal ini , anggota keluarga dituntut
untuk dapat mengatasi masalah tersebut.6

4
Ibid, Hlm, 4.
5
Ibid, Hlm.4.
6
Ibid, Hlm 5.
5

Pada era globalisasi ini , seorang ibu di tuntut untuk kreatif, sabar , ulet
dan tekun dalam mencapai kesejahteraan keluarga. Banyak hal yang telah
dilakukan ibu sebagai penopang ekonomi keluarga dengan cara berwirausaha,
bekerja diperusahaan swasta maupun pemerintah, bahkan menjadi kuli kasar
ataupun mengerjakan pekerjaan lainya yang biasa dilakukan oleh laki – laki.
Disinilah terlihat bahwa seorang ibu sangat berperan dalam pemberdayaan
ekonomi keluarga guna mencapai kesejahteraan keluarga . Ibu dapat berperan
ganda disamping tugas pokoknya sebagi pengurus rumah tangga , dan juga
membantu perekonomian keluargam tentu dengan izin suaminya agar tidak
menimbulkan konflik dalam rumah tangga. Peran ibu dalam pendidikan anak
juga diperlukan untuk mencapai kesejahteraan keluarga.7

Adanya peran ibu yang dominan dan optimal dalam suatu keluarga yang
mencakup tugas pokok seorang ibu sebagi pengurus ruamah tangga dan juga
peranya dalam perekonomian keluarga, serta dalam pendidikan, anak dapat
mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga. Seperti yang terjadi saat ini, ibu
rumah tangga membuka usaha di bidang penjualan online. Dengan adanya
kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat, serta dengan kreatifitas
yang tinggi yang dimilki oleh ibu akan menghasilkan peluang usaha yang
menguntungkan bagi perekonomian keluarga tanpa harus meninggalkan
peranya sebagai pengurus rumah tangga, serta peranya bagi pendidi anak. Jika
kesejahteraan ekonomi keluarga tercapai, maka akan berpengaruh pula terhadap
tingkat pendidikan anak, akan terpengaruhdengan baik. Begitu juga bila kondisi
ekonomi keluarga dan pendidikan anak terpenuhi dengan baik, maka akan
tercapailah keluarga yang sejahtera.8

7
Ibid ,Hlm 5.
8
Ibid, Hlm 6.
6

Desa cemara adalah termasuk dari daerah kawasan pesisir yang Pada
umumnya masyarakat yang tinggal di pinggir-pinggir laut bermata pencaharian
sebagai nealyan, Secara garis besar keluarga nelayan dapat di golongkan
menjadi tiga, yaitu:9

1. Bakul (tengkulak), yaitu pedagang perantara yang membeli hasil laut dari
nelayan.
2. Nelayan juragan, yaitu nelayan yang memiliki alat penangkapan dan
perahu, baik yang langsung terjun kelaut ataupun menyewakan alat
tangkap dan perahunya terhadap orang lain.
3. Nelayan bidak/buruh, yaitu nelayan yang tidak memiliki alat tangkap dan
menjadi buruh atau menyewa alat tangkap terhadap nelayan juragan.

Adanya stratifikasi nelayan di Desa Cemara Wetan membedakan juga


dalam pendapatan hasil yang diperoleh tingkatan status sosial keluarga para
nelayan, ini sudah tentu penghasilan nelayan juragan lebih tinggi dari pada
upah yang diterima nelyan bidak yang bekerja sebagai buruh dan tidak
memiliki perahu dan alat tangkap sendiri melainkan dimiliki nelayan juragan,
tentu dalam hal ini juga nelayan juragan akan memperoleh tambahan
pendapatan dari alat tangkap, perahu dan pesangon (solar dan perbekalan
makan melaut). Sedangkan bakul atau tengkulak akan memperoleh penghasilan
yang lebih besar dibandingkan juragan dan bidak, hal ini dikarenakan bakul
memiliki modal yang lebih besar untuk membeli hasil tangkapan melaut para
nelayan. Adanya perbedaan pendapatan yang diperoleh tingkatan status sosial
keluarga nelayan tersebut, menentukan juga pengeluaran konsumsi yang
dikelola keluarga nelayan di Desa Cemara Wetan.

9
Wawancara dengan bapak casudi (50 tahun)
7

Setiap nelayan di Desa Cemara Wetan memiliki penghasilan yang berbeda-


beda antara bakul (tengkulak), juragan dan bidak. Pendapatan atau penghasilan
keluarga nelayan tersebut menentukan juga pengeluaran konsumsi yang
dikelola keluarga di Desa Cemara Wetan. Adapun upah (penghasilan) rill
harian yang diperoleh bidak hanya 25 %,- per harinya jauh lebih rendah dari
pengasilan yang didapatkan oleh juragan sebesar 75 %,- per harinya. Sedangkan
penghasilan yang diperoleh bakul (tengkulak) jauh di bandingkan dengan
penghasilan nelayan juragan dan bidak tergantung dari jumlah para nelayan
yang menjualnya.10

Masyarakat di Desa Cemara Wetan Kecamatan Cantigi Kabupaten


Indramayu Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu masyarakat nelayan di dalam
kehidupan sehari-harinya mengalami permasalahan yang sama dengan yang
lainya. Kemiskinan menjadi salah satu masalah yang dihadapi masyarakat
nelayan di Desa Cemara Wetan ketidakberdayaan mereka dalam faktor
ekonomi di dalam kehidupan sehari-hari ini diakibatkan oleh penghasilan yang
tidak menentu. Rata-rata penghasilan atau pendapatan bersih yang diperoleh
nelayan antara 50.000 – 100.000 dalam sekali melaut, kemudian adanya
ketimpangan rantai distribusi hasil tangkapan yang dilakukan tengkulak seperti
penentuan harga secara sepihak yang dilakukan oleh para tengkulak, ditambah
lagi mereka tidak bisa berlayar ataupun melaut setiap hari, dikarenakan faktor
yang mereka perlu pertimbangkan seperti siklus cuaca atau kalender musiman
yang tidak menentu, harga dan barang pesangon (perbekalan melaut), perahu
dan peralatantangkap ikan dan lain sebagainya.11

10
Wawancara dengan bapak winata (46 tahun)
11
Wawancara dengan bapak jumain (55 tahun)
8

Adapun siklus kalender musiman yang sudah biasa di alami masyarakat


nelayan di Desa Cemara Wetan sebagai berikut :12

Tabel. 1

NO BULAN REJEH (PANEN) DAN PACEKLIK


(KRISIS)
1 Januari-februari Paceklik
2 Maret-juni Rejeh
3 Juli-Oktober Paceklik
4 November-Desember Rejeh
( Sumber : Wawancara dengan Bapak Casudi, 2017 )

Musim peneduh barat dan musim timur adalah musim rejeh yang bisa
menguntungkung bagi nelayan masyarakat di Desa Cemara Wetan, artinya
nelayan mendapatkan penghasilan yang melebihi dari bulan-bulan biasanya,
sementara musim barat dan angin kumbang adalah musimpaceklik, otomatis
hasil tangkapan yang diperoleh mereka lebih sedikit dari biasanya, bahkan
ketika angin barat tiba nelalyan tidak bisa berangkat untuk melaut karena
ombak air laut menggulung besar. Desa cemara wetan memiliki empat fokus
hasil tangkapan laut yaitu Arad, Jala, Garok dan Sero.
Paranelayanberangkattmelautpadajam 03.00 samapi lagi ke darat (rumah)
dengan membawa hasil tangkapan laut pada jam 12. 00, jadi nelayan di desa
cemara wetan dalam melaut menghabiskan waktu 9 jam dalam sehari.

Dari permasalahan yang dihadapi nelayan diatas, untuk meningkatkan


dan meringankan kebutuhan keluarga, selain hasil tangkapan tersebut dijual ke
bakul (tengkulak), hasil tangkapan mereka tersebut diolah menjadi sesuatu yang

12
Wawancara dengan bapak caswadi (45tahun) dan winata (51 tahun)
9

bermanfaat dan memiliki harga jual yang lebih tinggi, seperti yang dilakukan
oleh para istri nelayan selain mereka bertugas diwilayah ranah domestik seperti
memasak, membimbing anak dan melayani suami. Istri para nelayan juga
berpartisipasi untuk meringankan dan membantu meningkatkatkan
perekonomian keluarga dengan melakukan peran ganda keranah publik seperti
menjadi pengrajin terasi, pedagang ikan kering, peternak dan pedagang
sembako. Peran inilah yang menjadi salah satu bentuk dukungan yang
dilakukan para istri nelayan dalam meningkatan kesejahteraan ekonomi
keluarga.

B. Fokus Kajian

Penelitian ini memiliki batasan kajian, maka penulis membatasi masalah


penelitian ini pada partisipasi yang dilakukan istri nelayan dalam membantu
meningkatkan kesejahteraan keluarga, baik menjadi pengrajin terasi, pedagang
ikan kering dan peternak bebek.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan kajian masalah di atas, dan
untuk lebih mengkrucutkan fokus pembahasan permasalahan dalam penelitian
ini sebagai berikut.
1. Bagaimana bentuk dukungan atau partisipasi seorang istri nelayan dalam
meningkatkan kesejahteraan rumah tangganya di Desa Cemara Wetan
Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat?
10

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Peneltian
a. Untuk mengetahui bagaimana peran yang dilakukan istri nelayan di
Desa Cemara Wetan dalam meningkatkan kesejahteraan rumah
tangganya dan Sebagai bahan wawasan bagi peneliti untuk
mengembangkan ilmu pengetahuanya berdasarkan praktek lapangan
yang terjadi.

2. Manfaat Peneltian
a. Manfaat Teoritis
Memberikan wacana baru dalam dunia akademik, terutama jurusan
Pengembangan Masyarakat Islam dan dapat memperkaya pengetahuan
mengenai realita kondisi masyarakat nelayan. Kemudian semoga dapat
menjadi salah satu referensi untuk penulisan selanjutnya yang berkaitan
dengan pembahasan skripsi ini.
b. Manfaat Praktis
Hasil Peneltian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
pemerintah untuk di gunakan sebagai salah satu bahan landasan bagi
pemerintah dan instansi terkait dalam upaya peningkatan kesejahteraan
keluarga.

E. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang masyarakat pesisir sudah sering dilakukan baik secara
individu maupun kelompok. Penelitian-penelitianyang telah dilakukan antara
lain ;
Penelitian yang dilakukan Roma Y. F. Hutapea, Abdul Kohar, dan Abdul
Rosyid, Program Studi Pemanfaan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Dengan judul
11

Peranan Wanita Nelayan Jaring Insang Dalam Meningkatkan Pendapatan


keluarga di Desa Bejalen, Perairan Rawa Pening, Kecamatan Ambarawa,
Kabupaten Semarang. Penelitian ini bertujuan hanya ingin mengetahui
pendapatan yang diperoleh waninta nelayan jaring insang dalam kontribusinya
pada pendapatan keluarga dan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap pendapatan wanita nelayan jaring insang di Desa Bejalen. Saran dalam
peniltian ini yaitu : 1. Meskipun bekerja untuk dapat memenuhi dan membantu
suami untuk mendapatkan penghasilan, tetapi wanita nelayan juga harus tetap
memperhatikan peran mereka di rumah tangga, sebagai seorang ibu dan seorang
istri. 2. peningkatan kontribusi pendapatan wanita nelayan dapat dilakukan
dapat bekerja pada usaha yang lebih beragam dan variatif, dan diperlukan
pelatihan-pelatihan untuk membekali wanita nelayan dengan ketrampilan-
ketrampilan yang lebih beragam.13
Penelitian yang dilakukan Nur Azizah Program Studi Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor. Dengan Judul Peran Perempuan Nelayan di Desa
Asemdoyong Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Peneltian ini bertujuan hanya
ingin mengetahui pembagian waktu perempuan nelayan dalam keuarga,
mengklasifikasikan peran ekonomi perempuan nelayan, dan merencanakan
strategi pemberdayaan perempuan nelayan di Desa Asemdoyong.Saran dalam
penelitian ini yaitu ; 1. Curahan waktu perempuan nelayan yang tidak bekerja
sebaiknya digunakan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan nelayan
dalam segi ekonomi dan sosial. 2. Kontribusi ekonomi perempuan nelayan
dalam keluarga terbilang cukup baik, namun banyak wanita nelayan yang

13
Hutapea, R, dkk. 2012.Peranan Wanita Nelayan Jaring Insang Dala Meningkatkan Pendapatan
Keluarga di Desa Belajen Perairan Rawa Pening Kecamatan Ambarawa Kabupaten
Semarang. http:// www.ejournal-sl.undp.ac.id/id/index.php/jfrumt ( diunduh tanggal 15 April,
pukul 17. 41WIB).
12

memilih untuk tidak bekerja. Kerja sama pihak pemerintah juga diperlakukan
dalam hal ini terkait produktifitas perempuan nelayan dalam kegiatan ekonomi
dan pengembangan perekonomian daerah setempat.14
Penelitian yang dilakukan Wa Seni Program Studi Sosiologi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halualeo. Dengan judul Peran Ganda
Perempuan Pada Masyarakat Pesisir Studi kasus di Desa Selatan Kecamatan
Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Peneltian ini bertujuan ingin
mengetahui peran ganda istri nelayan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarga dan alokasi waktu istri nelayan terhadap kehidupan Desa Mola Selatan
Kecamatan Wani-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Saran dalam penelitian
ini yaitu : 1. Sebaiknya pemerintah harus mengadakan penyuluhan untuk
mensosialisasikan adanya kesamaan tanggung jawab antara laki-laki dan
perempuan di dalam kehidupan berumahtangga, sehingga terciptanya
pembagian kerja yang seimbang antara laki-laki dan perempuan. 2. Pemerintah
membukakan lapangan pekerjaanuntuk para suami sehingga ibu rumah tangga
tidak terlalu fokus untuk urusan mencari nafkah. 3. Pemerintah sebaiknya
memberikan perhatianya kepada keluarga nelyan yang kurang mampu dalam
bidang pendidikan seperti pemberian beasiswa kepada anak-anak nelayan yang
kurang mampu sehingga standar pendidikan masyarakat di Desa Mola dapat
meningkat. 4. Sebaliknya masyarakat Desa mola selatan lebih bersikap adil
dalam hal bertanggung jawab antara laki-laki dan perempuan. Adanya
pengakuan dari masyarakattentang peranan istri dalam meningkatkan
kesejahteraan rumah tangga. Serta adanya langkah nyata dari berbagai pihak

14
Nur azizah. 2015. Peran perempuan nelayan di Desa asemdoyong kabupaten pemalang jawa tengah.
http://www.Repository.ipb.ac.idjspuibitstream(diunduh tangal 15 April, pukul 17. 49 WIB).
13

untuk meminimalkan diskriminasi-diskriminasi antara laki-laki dan


perempuan15.
Dari beberapa penelitian di atas memiliki kesamaan variabel yang akan
diteliti yaitu studi pembahasan mengenai peran perempuan. Namun berbeda
pada fokus penelitian dan sasaran lokasi penelitian. Peneltian yang akan
dilakukan ini lebih fokus pada analisis peran istri nelayan dalam meningkatkan
perekonomian keluarga dari ketimpangan yang dilakukan tengkulak.

F. Sistematika Penulisan

Dalam memberikan gambaran penulisan peneltian skripsi ini, maka


peneliti membagi penulisan di dalam beberapa bab, yaitu :

1. BAB I : Pendahuluan pada bab ini terdiri atas latar belakang


masalah, fokus masalah , rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
2. BAB II : Dalam bab ini menguraikan tentang penelitian terdahulu
dan kerangka teori.
3. BAB III : Dalam bab ini akan menguraika Metodologi Penelitian.
4. BAB IV : Dalam bab ini akan menguraikan tentang gambaran
umum mengenai lokasi penelitian yang meliputi letak geografis,
keadaan demografis, pendidikan, agama, sosial dan ekonomi, serta
menguraikan analisis peran dan partisispasi istri nelayan dalam
meningkatkan kesejahteraan perekonomian rumah tangga.
5. BAB V : Kesimpulan dan Saran.

15
Wa Seni. 2015. Peran Ganda Perempuan Pada Masyarakat Pesisir ( Studi di Desa Mola Selatan
Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi ). http:www.sitedi.uho.iduploads.
(diunduh tanggal 15 April 2017, pukul 17. 46 WIB)

Anda mungkin juga menyukai