BAB IV
KELOMPOK 3 1
STRUKTUR BETON PRATEGANG
KELOMPOK 3 2
STRUKTUR BETON PRATEGANG
a. Aspal + Overlay
Berat jenis aspal = 22 kN/m3
Tebal Aspal = 10 cm = 0.1 m
Qaspal = 22 kN/m3 x 0.1 m
= 2,2 kN/m2
b. Trotoar
Tebal = 20 cm = 0.2 m
Berat Jenis Beton = 24 kN/m3
Qtrotoar = 24 kN/m3 x 0,2 m
= 4,8 kN/m2
KELOMPOK 3 3
STRUKTUR BETON PRATEGANG
c. Parapet
Tinggi = 1,2 m
Tebal = 0,2 m
Berat Jenis Beton = 24 kN/m3
Qparapet = 24 kN/m3 x 1,2m x 0,2m
= 5,76 kN/m
d. Genangan Air Hujan
Tebal = 5 cm = 0.05 m
γw = 9.81 KN/m3
QGenangan = 0.05 x 9.81
= 0.4095 kN/m2
e. Pelat Lantai
Tebal = 20 cm = 0.2 m
Berat jenis beton = 24 kN/m3
Qplat = 0.2 x 24
= 4.8 kN/m2
Berikut hasil rekapitulasi beban SDL :
Rekapitulasi SDL
Beban yang
Beban yang bekerja diterima
Aspal 2.2 kN/m2
Trotoar 4.8 kN/m2
Genangan 0.4095 kN/m2
Plat lantai 4.8 kN/m2
12.2095 kN/m2
Interior Eksterior
2
7.4095 kN/m 10.0095 kN/m2
KELOMPOK 3 4
STRUKTUR BETON PRATEGANG
= 8.25 kpa
KELOMPOK 3 5
STRUKTUR BETON PRATEGANG
b. Beban Truk
Pembebanan Truk menggunakan acuan menurut SNI 1725:2016,
dengan menggunakan truk seberat 500 kN, Dengan Konfigurasi
beban sebagai berikut :
KELOMPOK 3 6
STRUKTUR BETON PRATEGANG
= 56,25 kN.
= 5% dari berat truk rencana + BTR
Lebar Badan Jalan = 6,9 m
Panjang Bentang Jembatan = 35m
Luas jalan raya = 6,9m x 35 m
= 241.5 m2
BTR = 8.25 kpa = 8.25 kN/m2
= 8.25 x 241.5
= 1992,375 kN
= 5% dari berat truk rencana + BTR
= 5% x (500+1992,375)
= 124.619 kN
d. Beban Pejalan kaki (Pedestrians)
Menurut SNI 1725:2016, Semua komponen trotoar yang lebih lebar
dari 600 mm harus direncanakan untuk memikul beban pejalan kaki
dengan intensitas 5 kPa dan dianggap bekerja secara bersamaan
dengan beban kendaraan pada masing-masing lajur kendaraan. Jika
trotoar dapat dinaiki maka beban pejalan kaki tidak perlu dianggap
bekerja secara bersamaan dengan beban kendaraan. Jika ada
kemungkinan trotoar berubah fungsi dimasa depan menjadi lajur
kendaraan, maka beban hidup kendaraan harus diterapkan pada jarak
250 mm dari tepi dalam parapet untuk perencanaan komponen
jembatan lainnya. Dalam hal ini, faktor beban dinamis tidak perlu
dipertimbangkam.
KELOMPOK 3 7
STRUKTUR BETON PRATEGANG
Maka :
Vo = 13,2 karena termasuk lahan terbuka.
Asumsi V10 = VB dikarenakan tidak ada data yang lebih baik.
Z = 30m = 30000 mm
Zo = 70 karena termasuk lahan terbuka
𝑉10 𝑍
Vdz = 2,5 Vo( )ln( )
𝑉𝐵 𝑍𝑜
100 30000
= 2,5 (13,2)(100)ln( 70
)
= 199.9950 km/jam
= 0.0096 mpa
Angin hisap
𝑉𝑑𝑧
Pd = Pb ( 𝑉𝑏 )2
199.9950 2
= 0.0012 ( )
100
= 0.0048 mpa
KELOMPOK 3 8
STRUKTUR BETON PRATEGANG
b. Balok
Angin tekan
𝑉𝑑𝑧
Pd = Pb ( 𝑉𝑏 )2
199.9950 2
= 0.0024 ( 100
)
= 0.0096 mpa
= 0.0076 mpa
Total Angin tekan = 0.0316 mpa
Total Angin hisap = 0.0048 mpa
𝐴𝐵 𝐵𝐶
=
𝐷𝐸 𝐶𝐸
𝐵𝐶 𝑥 𝐷𝐸
𝐴𝐵 =
𝐶𝐸
KELOMPOK 3 9
STRUKTUR BETON PRATEGANG
35 𝑥 2.665
𝐴𝐵 =
25
𝐴𝐵 = 3.731 𝑚
Berikut Dimensi dengan ketinggian 3.731 m
KELOMPOK 3 10
STRUKTUR BETON PRATEGANG
KELOMPOK 3 11
STRUKTUR BETON PRATEGANG
KESIMPULAN
KELOMPOK 3 12
STRUKTUR BETON PRATEGANG
KELOMPOK 3 13