Oleh:
KELAS A2M
2019
PENDAHULUAN
Sejarah menunjukkan bahwa Indonesia pernah mengalami era kejayaan industri gula pada
tahun 1930-an dimana jumlah pabrik gula yang beroperasi adalah 179 pabrik gula, produktivitas
sekitar 14.8% dan rendemen mencapai 11.0%-13.8%. Dengan produksi puncak mencapai sekitar
3 juta ton, dan ekspor gula pernah mencapai sekitar 2.4 juta ton. Hal ini didukung oleh kemudahan
dalam memperoleh lahan yang subur, tenaga kerja murah, prioritas irigasi, dan disiplin dalam
penerapan teknologi .
Setelah mengalami berbagai pasang-surut, industri gula Indonesia sekarang hanya
didukung oleh sekitar 60 pabrik gula (PG) yang aktif yaitu 43 PG yang dikelola BUMN dan 17
PG yang dikelola oleh swasta.
Gula terdiri dari 3 macam yaitu gula kristal putih, gula kristal rafinasi, gula kristal mentah.
Namun, yang di produksi di Indonesia hanya gula kristal putih dan gula kristal rafinasi. Pemerintah
Indonesia membagi pasar domestik gula menjadi 3:
Seperti yang dapat dilihat di tabel, jumlah konsumsi gula di Indonesia lebih banyak
daripada kemampuan produksi gula Indonesia. Meskipun terjadi peningkatan terhadap produksi
gula nasional namun angka produksi tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Sehingga untuk memenuhi kebutuhan gula nasional Indonesia harus melakukan impor gula yang
merupakan solusi untuk menutupi defisit kebutuhan gula Indonesia.