Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM KERJA

PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIP


RUMAH SAKIT HAJI KAMINO TAHUN 2019

I. Pendahuluan

II. Latar Belakang


negara, seperti Inggris dan negara-negara persemakmurannya untuk berpikir
ekstra. Sampai awal tahun 1990-an tuntutan hukum yang diterima institusi kesehatan
seperti rumah sakit mencapai 75 milyar ponsterling. Jumlah yang sangat besar ini
memaksa departemen kesehatan Inggris merombak keseluruhan sistem pelayanan
kesehatan, utamanya budaya kerja para pemberi layanan kesehatan.
Maka mulai diperkenalkan dan dibuat manajemen risiko dalam kerangka kerja
departemen kesehatan di Inggris, diberlakukan untuk seluruh trust dan board yang
menjadi afiliasinya. Kitamenyadari Tuntutan terhadap kelalaian kepada institusi
kesehatan di dunia semakin meningkat jumlahnya sejak tahun 1980-an. Hal ini
mendesak departemen kesehatan berbagai bahwa tidak hanya penanggulangan risiko
saja yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan
masyarakatnya. Perlunya evaluasi berkelanjutan, fokus pada kepentingan pasien, dan
komponen-komponen lain membentuk sebuah kerangka kerja baru yang disebut
clinical governance. Manajemen risiko merupakan salah satu pilar penerapan clinical
governance dalam institusi pelayanan kesehatan.
Manajemen risiko dapat digambarkan sebagai proses berkelanjutan dari identifikasi
risiko secara sistemik, evaluasi dan penatalaksanaan risiko dengan tujuan mengurangi
dampak buruk bagi organisasi maupun individu, dengan penekanan pada perubahan
budaya kerja dari yang reaksioner dan penanggulangan menjadi pencegahan dan
pengelolaan.Risiko yang dicegah dalam pengelolaan manajemen risiko berupa risiko
klinis dan non klinis.

III. TUJUAN
Umum :
1. Tujuan dari kebijakan dan strategi manajemen risiko adalah untuk mengembangkan
pelaksanaan manajemen risiko.
2. Memperjelas peran, tugas dan tanggungjawab staf rumah sakit dalam hal pelaksanaan
manajemen resiko.
3. RS Gunung Maria Tomohon dapat melindungi pasien, keluarga, pengunjung, dan
karyawan segala resiko yang mungkin terjadi di lingkungan rumah sakit.
Khusus :

1
Rumah sakit dapat mengidentifikasi, evaluasi dan penatalaksanaan resiko, serta
merencanakan pengurangan resiko lebih lanjut.

III. Tujuan Umum Dan Khusus


a. Umum
Meningkatkan pelayanan Maternal dan Perinatal yang bermutu dalam upaya
penurunan AKI dan AKB di Rumah Sakit Haji Kamino.
b. Khusus
1. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh manajemen dalam
pelayanan PONEK
2. terbentuknya Tim PONEK Rumah Sakit Haji Kamino
3. Tercapainya kemampuan teknis Tim PONEK sesuai standar PONEK
4. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara pengelola dan penanggung jawab
program pada tingkat kota dan pusat dalam manajemen program PONEK
Rumah Sakit.

IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


1. Pembentukan Tim PONEK Rumah Sakit Haji Kamino.
2. Merencanakan pelayanan PONEK sesuai standar meliputi:
a. Membuat program kerja Tim PONEK
b. Menyiapkan tenaga PONEK terlatih dan trampil dibidangnya sesuai standar
PONEK
c. Menyiapkan anggaran yang diperlukan sesuai kebutuhan yang diperlukan dalam
pelayanan PONEK
d. Menyiapkan obat – obatan sesuai standar PONEK rumah sakit
e. Menyiapkan peralatan dan fasilitas sesuai standar PONEK
f. Membuat panduan sesuai pedoman PONEK nasional.
3. Melaksanakan kegiatan PONEK dalam bentuk:
a. Melaksanakan rapat PONEK sesuai kebutuhan di tingkat rumah sakit
b. Melasanakan koordinasi dalam pelayanan PONEK dengan unit terkait untuk
memaksimalkan pelayanan
c. Melaksanakan IMD, PMK pada BBLR dan manfaat pemberian ASI Ekslusif.
d. Mengikuti pelatihan PONEK baik di dalam maupun di luar rumah sakit untuk
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan prilaku dalam pelayanan pasien
terutama tim PONEK yang ada di Rumah Sakit Haji kamino.
e. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam bentuk laporan harian, bulanan
maupun setiap tahun
4. Membuat pelaporan dan analisis meliputi:
a. Angka keterlambatan operasi section caesaria (SC) (>30 menit)
b. Angka keterlambatan penyediaan darah (>60 menit)
c. Angka kematian ibu dan bayi
d. Kejadian tidak dilakukan inisiasi menyusu Dini (IMD) pada bayi baru lahir.

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan tim PONEK Rumah Sakit Haji Kamino adalah
a. membentuk tim PONEK
b. melakukan rapat tim setiap tiga bulan sekali
c. melaksanakan kegiatan PONEK di rumah sakit
d. melaksanakan pencatatan dan pelaporan

2
VI. Sasaran
1. menurunkan AKI sesuai target MDGs yaitu 102/100.000 KH
2. menurunkan AKB menjadi sesuai target MDGs yaitu 20/1000 KH
3. menurunkan angka persalinan SC kurang dari 60%
4. cakupan ASI eksklusif di rawat gabung menjadi 90%
5. meningkatkan keberhasilan perawatan BBLR menjadi 75%
6. meningkatkan pelaksanankan PMK untuk bayi BBLR di ruang Perinatologi
menjadi 85%

3
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Tahun 2019
jan feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 Pembentukan tim PONEK RS

2 Merencanakan pelayanan PONEK

3 Melaksanakan kegiatan PONEK

4 Pelatihan PONEK dalam RS


5 Pelatihan PONEK luar RS sesuai standar

6 Pencatatan PONEK

7 Pelaporan PONEK

8 MONEV

9 Rapat tim PONEK

10 Rapat koordinasi

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
a. Evaluasi pelaksanaan kegiatan setiap enam bulan sekali sesuai dengan jadwal yang telah disusun.
b. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh tim PONEK

4
Jadwal evaluasi kegiatan

No Kegiatan Evaluasi
Jan Feb Mar Apr Mei Jun jul Agt sep okt Nov Des RTL
1 Pembentukan tim
PONEK RS

2 Merencanakan
pelayanan PONEK
3 Melaksanakan
kegiatan PONEK
4 Pelatihan PONEK
dalam RS
5 Pelatihan PONEK luar
RS sesuai standar
6 Pencatatan PONEK
7 Pelaporan PONEK
8 MONEV
9 Rapat tim PONEK
10 Rapat koordinasi

5
Pelaporan kegiatan
Setelah dibuat evaluasi akan dibuat pelaporan dalam periode tiga bulanan yang diserahkan
kepada Direktur Rumah Sakit Haji Kamino.

IX. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi


1. Pencatatan pelaksanaan kegiatan PONEK
Dalam melaksanakan kegiatan PONEK, pencatatan dilakukan dengan menggunakan
blanko maupun formulir yang di buat Rumah Sakit Haji Kamino, antara lain:
a. List pasien rawat jalan dan rawat inap
b. Register rawat jalan
c. Register persalinan
d. Register bayi
e. Pelaporan perbulan dan tiga bulan
f. Blanko AMP
g. Blanko Rujukan

2. Pelaporan hasil kegiatan

No Jenis laporan Waktu Sumber data Tujuan laporan


pelaporan
1 Jumlah semua pasien Bulanan - register Direktur Rumah Sakit
PONEK yang telah rawat jalan Haji Kamino
dapat penanganan di - register
Rumah Sakit Haji rawat
Kamino baik rawat nginap
jalan maupun rawat
inap
2 Jumlah pasien rujukan Bulanan Buku rujukan Direktur Rumah Sakit
luar RS dan pasien Haji Kamino
dirujuk ke luar RS
3 Jumlah kematian ibu Bulanan Blanko AMP Direktur Rumah Sakit
dan bayi Haji Kamino

Dinkes Kab Way Kanan


4 Jumlah persalinan Bulanan Register rawat Direktur Rumah Sakit
normal nginap Haji Kamino
5 Jumlah persalinan SC Bulanan Register rawat Direktur Rumah Sakit
nginap Haji Kamino
7 Jumlah bayi berat Bulanan Register rawat Direktur Rumah Sakit
badan lahir rendah nginap Haji Kamino

Evaluasi Program
Evaluasi dibuat dalam bentuk pelaporan setiap tahun yang diserahkan kepada Direktur Rumah
Sakit Haji Kamino.

Anda mungkin juga menyukai