Indonesia merupakan
wilayah yang rentan terkena bencana alam karena kondisi geografisnya yang terletak di patahan
gempa. Selain itu beberapa wilayah Indonesia juga memiliki gunung berapi yang masih aktif.
Sejak tahun 2004 bencana silih berganti menimpa bangsa kita, seperti tsunami di Aceh, gempa
bumi di di Nabire, meletusmya Gunung Merapi dan tanah longsor serta lainnya.
Bencana merupakan kejadian yang luar biasa, di luar kemampuan normal seseorang
menghadapinya akibatnya banyak banguanan dan harta benda serta keluarga yang hilang dan
mempengaruhi kondisi psikologis dari mereka yang terkena dampak bencana.peristiwa bencana
dapat menyebabkan keseimbangan kondisi psikologis seseorang terganggu. Ketidakseimbangan
kondisi psikologis akibat bencana termanifestasi dalam bentuk terganggunya fungsi-fungsi
psikologis seseorang seperti perasaan, perilaku dan spiritual. Selain itu fungsi fisik juga
terpengaruh akiba terganggunya fungsi psikologis, seperti sering mengalami mimpi, lebih
waspada, cemas dll.
Upaya pemulihan kondisi psikologis akibat bencana merupakan sebuah proses yang kadang
memerlukan waktu yang tidak sebentar. Hal utama terkait masalah psikologis pasca bencana
adalah bagaimana membantu masyarakat dalam mengatasi atau menanganinya. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan adalah melalui sebuah konseling kelompok terhadap penanganan korban
bencana.
Untuk konseling ini kami memilih anggota berdasarkan usia remaja yang ada di barak
pengungsian karena pada remaja, mereka lebih mudah terpengaruh oleh kejadian-kejadian yang
terjadi di sekitarnya termasuk dampak peristiwa bencana. Umumnya remaja yang mengalami
peristiwa traumatic masih mampu menceritakan kejadian yang dialami dan perasaannya
walaupun terkadang masih memerlukan bimbingan dan mengungkapkan perasannya dengan
terbuka.di sisi lain mereka seringkali merasa bersalah karena tidak mampu berbuat sesuatu untuk
mengubah peristiwa yang sudah terjadi.
Sesi Pertama
Sebelum memulai group konseling maka pada sesi pertama yang harus diberitahukan pada
anggota kelompok adalah:
Sesi Kedua
- Diskusi mengenai berbagai bencana yang terjadi di Indonesia dan akibat dari bencana
pada anak-anak, remaja dan orangtua. Hal ini secara tidak langsung untuk
memberitahukan remaja bahwa apa yang terjadi bukanlah kesalahan mereka dan di luar
kuasa mereka dan masih banyak remaja lain yang juga mengalami apa yang mereka
rasakan.
Sesi Tiga
- Berlatih gerak untuk melemaskan otot-otot tubuh mereka agar lebih rileks
- Berbagi perasaan dan pikiran apa yang mereka alami saat ini. Apa yang mereka rasakan
sukai dan yang tidak disukai tinggal di pengungsian.
Sesi Empat