Anda di halaman 1dari 6

Eggi Arguni1,2, Hindra Irawan Satari2, Mulya Rahma Karyanti2, Sri Rezeki Hadinegoro2

1Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada/Rumah Sakit Umum Pusat Dr Cipto
Mangunkusumo, Jakarta
2Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia/Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta

PENDAHULUAN HASIL
Difteri masih menjadi masalah kesehatan dengan kematian yang tinggi di Indonesia, bahkan setelah era
Heart block; 3
imunisasi. Miokarditis merupakan komplikasi difteri yang merupakan salah satu penyebab kematian
utama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi luaran miokarditis pada pasien anak Ischemic
changes; 1 Tidak ada data; 8

dengan difteri klinis selama kejadian luar biasa di DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang tahun 2017- Prolonged QT; 1
Sinus rhythm ; 10

2018 Bundle branch block; 4

METODE Sinus aritmia; 4


Sinus takikardi; 7

Atrial flutter; 2 Sinus bradikardi; 5


Penelitian retrospektif menggunakan data rekam medis dilakukan di lima rumah sakit rujukan di DKI
Jakarta dan satu di Kabupaten Tangerang periode 1 Januari 2017 – 31 Agustus 2018. Pasien anak usia
1-18 tahun dengan diagnosis difteri klinis. Miokarditis ditegakkan berdasarkan diagnosis yang tertulis
dalam rekam medis. Hasil EKG yang menunjukkan miokarditis berdasarkan hasil konsultasi dokter ahli Gambar 2. Gambaran EKG pasien miokarditis difteri saat masuk ke rumah sakit (N=45)
jantung yang tertulis dalam rekam medis. Hasil EKG merupakan hasil EKG saat pasien masuk RS. Uji
korelasi chi square dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dan luaran. Besar risiko
kejadian miokarditis dinyatakan sebagai relative risk. Besar risiko kematian pada regresi cox dinyatakan Tabel 2. Analisis bivariat fator prediktor terhadap kematian pada pasien miokarditis (N=45)
dalam hazard ratio (HR).Analisis data dilakukan dengan program SPSS for window ver 20,0.
Meninggal Hidup RR
Karakteristik (N=10) (N=35) (95% CI) p*
n % n %
Pseudomembran
score
Suspek 0 0 0 3 100 2,786** 0.113
difteri dan
probable (0,980-7,915)
difteri masuk
RS, n=400 Pasien difteri 1 7 19,4 29 80,6
Pencatatan klinis yang
Pulang dianalisis 2 3 50,0 3 50,0
ganda,
Diagnosis paksa, n=5 lebih lanjut, Suara serak 2 100 0 0 5,375 0,045
keluar difteri n=16
klinis, n=304
n=283 (2,877-10,044)
Stridor 8 53,3 7 46,7 8,0 0.001
(1,933-33,101)
Bullneck 9 42,9 12 57,1 10,286 0.003
Inklusi Eksklusi Final (1,418-74,589)
Riwayat imunisasi
Tidak lengkap 10 24,4 31 75,6 - 0,561
Gambar 1. Rekrutmen subyek penelitian Lengkap 0 0 4 100
Riwayat imunisasi
HASIL dasar
Tidak lengkap 7 46,7 8 53,3 4,667 0,009
(1,403-15,527)
Bulan epidemiologi, total pasien difteri klinis dan non-difteri Lengkap 3 10,0 27 90,0
200 Riwayat imunisasi
booster
160 Tidak lengkap 10 24,4 31 75,6 - 0,561
Lengkap 0 0 4 100
Jumlah kasus

120
Leukosit
80 >15.000 sel/mm3 8 42,1 11 57,9 5,263 0,011
(1,259-21,994)
40 <15.000 sel/mm3 2 8,0 23 92,0
Trombosit
0 3
<150.000 sel/mm 7 77,8 2 22,2 9,074 0,000
(2,911-28,286)
3
Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17 Nov-17 Dec-17 Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 >150.000 sel/mm 3 8,6 32 91,4
meninggal 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 3
kultur positif
non-difteri
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
2
0
4
1
26
43
11
23
1
10
0
2
0
3
1
3
0
3
0
1
0
3
Tabel 3. Analisis multivariat faktor prediktor kematian pada pasien miokarditis difteri
difteri klinis 4 2 2 1 2 3 1 4 6 12 8 123 49 19 30 6 9 5 4 14
Prediktor HR 95% CI p
Tabel 1. Analisis bivariat karakteristik pasien yang diduga mempengaruhi luaran miokarditis pada difteri (N=283) Stridor 4,286 0,872 – 21,055 0,073
Miokarditis Tidak miokarditis RR p*
Karakteristik (N=45) (N=238) (95% CI) Trombositopenia 5,379 1,340 – 21,588 0,018
n % n % 3
Jenis kelamin <150.000 sel/mm
Laki-laki 26 15,8 139 84,2 0.979 1,000
(0,569-1,683) Leukositosis 3,418 0,716 – 16,328 0,123
Usia, tahun,
median (min-maks)
7
(2-17)
7
(1-18)
0,967
>15.000sel/mm3
Riwayat imunisasi
Tidak lengkap 41 17,1 199 82,9 1,839 0,260
(0,693-4.864)
Demam 44 16,3 226 83,7 2,119
(0,316-14,198)
0.700
DISKUSI
Nyeri telan 40 15,4 220 84,6 0,708 0.384
(0,310-1,617)
Suara serak 2 22,2 7 77,8 1.416 0.638 • Komplikasi miokarditis terjadi pada 15,9% pasien, dengan case fatality ratio 22%. Seluruh pasien
(0,405-4,956)
Stridor 15 27,8 39 72,2 2.120 0.012 yang meninggal mengalami miokarditis (p 0,000).
Bullneck 21 30,9 47 69,1
(1,230-3,654)
2,767 0.000 • Miokarditis difteri berhubungan dengan mortality rate 60-70% dan merupakan penyebab utama
Pseudomembran 42 15,8 223 84,2
(1,648-4,645)
0.951 1,000
kematian pada infeksi difteri.1
Limfadenopati 20 18,7 87 81,3
(0,326-2,771)
1.316 0,317
• Diagnosis miokarditis sebaiknya ditunjang dengan hasil pemeriksaan enzim jantung seperti CK,
(0,769-2,251) CKMB, Troponin dan AST, dan EKG monitoring dilakukan secara periodik.2
Pemberian ADS
Tidak 1 1,4% 69 98,6 0,069 0.000 • Kelemahan dalam penelitian ini meliputi penegakkan diagnosis miokarditis yang tidak ditunjang
(0,010-0,493)
Ya 44 20,7 169 79,3 dengan pemeriksaan enzim jantung, monitoring EKG periodik, dan evaluasi EKG saat pasien sudah
Onset pemberian
ADS (hari)
** rawat jalan.
>2 5 16,7 25 83,3 0,738 0,639
(0,335-1,825)
0-1
Leukosit
39 21,3 144 78,7
KESIMPULAN
>15.000sel/mm3 8 8,3 88 91,7 7,5 0,04
(1,625-34,621)
<15.000sel/mm
3
2 1,1 178 98,9 Miokarditis merupakan penyebab kematian yang serius pada difteri. Klinis stridor dan bullneck harus
Trombosit
<150.000 sel/mm3 7 41,2 10 58,8 35,549 0,000 menjadi perhatian, khususnya pada pasien yang datang dengan lekositosis dan trombositopenia.
(10,08-125,37)
3
>150.000 sel/mm 3 1,2 256 98,8
Kultur
C. diphteriae*** Referensi
Positif 12 26,1 34 73,9 1,597 0,139 1. Kneen R, Nguyen MD, Solomon T, Pham NG, Parry CM, Nguyen TT, et al. Clinical features and predictors of diphtheritic cardiomyopathy in Vietnamese
(0,896-2,846) children. Clin Infect Dis. 2004;39(11):1591-8.
Negatif 33 16,3 73,9 83,7
2. Jayashree M, Shruthi N, Singhi S. Predictors of outcome in patients with diphtheria receiving intensive care. Indian Pediatr. 2006;43(2):155-60
RESEARCH POSTER PRESENTATION DESIGN © 2015

www.PosterPresentations.com
Eggi Arguni1,2, Hindra Irawan Satari2, Mulya Rahma Karyanti2, Sri Rezeki Hadinegoro2
1Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada/Rumah Sakit Umum Pusat Dr Cipto
Mangunkusumo, Jakarta
2Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia/Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta

PENDAHULUAN HASIL
Difteri masih menjadi masalah kesehatan dengan kematian yang tinggi di Indonesia, bahkan setelah era
Heart block; 3
imunisasi. Miokarditis merupakan komplikasi difteri yang merupakan salah satu penyebab kematian
utama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi luaran miokarditis pada pasien anak Ischemic
changes; 1 Tidak ada data; 8

dengan difteri klinis selama kejadian luar biasa di DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang tahun 2017- Prolonged QT; 1
Sinus rhythm ; 10

2018 Bundle branch block; 4

METODE Sinus aritmia; 4


Sinus takikardi; 7

Atrial flutter; 2 Sinus bradikardi; 5


Penelitian retrospektif menggunakan data rekam medis dilakukan di lima rumah sakit rujukan di DKI
Jakarta dan satu di Kabupaten Tangerang periode 1 Januari 2017 – 31 Agustus 2018. Pasien anak usia
1-18 tahun dengan diagnosis difteri klinis. Miokarditis ditegakkan berdasarkan diagnosis yang tertulis
dalam rekam medis. Hasil EKG yang menunjukkan miokarditis berdasarkan hasil konsultasi dokter ahli Gambar 2. Gambaran EKG pasien miokarditis difteri saat masuk ke rumah sakit (N=45)
jantung yang tertulis dalam rekam medis. Hasil EKG merupakan hasil EKG saat pasien masuk RS. Uji
korelasi chi square dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dan luaran. Besar risiko
kejadian miokarditis dinyatakan sebagai relative risk. Besar risiko kematian pada regresi cox dinyatakan Tabel 2. Analisis bivariat fator prediktor terhadap kematian pada pasien miokarditis (N=45)
dalam hazard ratio (HR).Analisis data dilakukan dengan program SPSS for window ver 20,0.
Meninggal Hidup RR
Karakteristik (N=10) (N=35) (95% CI) p*
n % n %
Pseudomembran
score
Suspek 0 0 0 3 100 2,786** 0.113
difteri dan
probable (0,980-7,915)
difteri masuk
RS, n=400 Pasien difteri 1 7 19,4 29 80,6
Pencatatan klinis yang
Pulang dianalisis 2 3 50,0 3 50,0
ganda,
Diagnosis paksa, n=5 lebih lanjut, Suara serak 2 100 0 0 5,375 0,045
keluar difteri n=16
klinis, n=304
n=283 (2,877-10,044)
Stridor 8 53,3 7 46,7 8,0 0.001
(1,933-33,101)
Bullneck 9 42,9 12 57,1 10,286 0.003
Inklusi Eksklusi Final (1,418-74,589)
Riwayat imunisasi
Tidak lengkap 10 24,4 31 75,6 - 0,561
Gambar 1. Rekrutmen subyek penelitian Lengkap 0 0 4 100
Riwayat imunisasi
HASIL dasar
Tidak lengkap 7 46,7 8 53,3 4,667 0,009
(1,403-15,527)
Bulan epidemiologi, total pasien difteri klinis dan non-difteri Lengkap 3 10,0 27 90,0
200 Riwayat imunisasi
booster
160 Tidak lengkap 10 24,4 31 75,6 - 0,561
Lengkap 0 0 4 100
Jumlah kasus

120
Leukosit
80 >15.000 sel/mm3 8 42,1 11 57,9 5,263 0,011
(1,259-21,994)
40 <15.000 sel/mm3 2 8,0 23 92,0
Trombosit
0 3
<150.000 sel/mm 7 77,8 2 22,2 9,074 0,000
(2,911-28,286)
3
Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17 Nov-17 Dec-17 Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 >150.000 sel/mm 3 8,6 32 91,4
meninggal 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 3
kultur positif
non-difteri
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
2
0
4
1
26
43
11
23
1
10
0
2
0
3
1
3
0
3
0
1
0
3
Tabel 3. Analisis multivariat faktor prediktor kematian pada pasien miokarditis difteri
difteri klinis 4 2 2 1 2 3 1 4 6 12 8 123 49 19 30 6 9 5 4 14
Prediktor HR 95% CI p
Tabel 1. Analisis bivariat karakteristik pasien yang diduga mempengaruhi luaran miokarditis pada difteri (N=283) Stridor 4,286 0,872 – 21,055 0,073
Miokarditis Tidak miokarditis RR p*
Karakteristik (N=45) (N=238) (95% CI) Trombositopenia 5,379 1,340 – 21,588 0,018
n % n % 3
Jenis kelamin <150.000 sel/mm
Laki-laki 26 15,8 139 84,2 0.979 1,000
(0,569-1,683) Leukositosis 3,418 0,716 – 16,328 0,123
Usia, tahun,
median (min-maks)
7
(2-17)
7
(1-18)
0,967
>15.000sel/mm3
Riwayat imunisasi
Tidak lengkap 41 17,1 199 82,9 1,839 0,260
(0,693-4.864)
Demam 44 16,3 226 83,7 2,119
(0,316-14,198)
0.700
DISKUSI
Nyeri telan 40 15,4 220 84,6 0,708 0.384
(0,310-1,617)
Suara serak 2 22,2 7 77,8 1.416 0.638 • Komplikasi miokarditis terjadi pada 15,9% pasien, dengan case fatality ratio 22%. Seluruh pasien
(0,405-4,956)
Stridor 15 27,8 39 72,2 2.120 0.012 yang meninggal mengalami miokarditis (p 0,000).
Bullneck 21 30,9 47 69,1
(1,230-3,654)
2,767 0.000 • Miokarditis difteri berhubungan dengan mortality rate 60-70% dan merupakan penyebab utama
Pseudomembran 42 15,8 223 84,2
(1,648-4,645)
0.951 1,000
kematian pada infeksi difteri.1
Limfadenopati 20 18,7 87 81,3
(0,326-2,771)
1.316 0,317
• Diagnosis miokarditis sebaiknya ditunjang dengan hasil pemeriksaan enzim jantung seperti CK,
(0,769-2,251) CKMB, Troponin dan AST, dan EKG monitoring dilakukan secara periodik.2
Pemberian ADS
Tidak 1 1,4% 69 98,6 0,069 0.000 • Kelemahan dalam penelitian ini meliputi penegakkan diagnosis miokarditis yang tidak ditunjang
(0,010-0,493)
Ya 44 20,7 169 79,3 dengan pemeriksaan enzim jantung, monitoring EKG periodik, dan evaluasi EKG saat pasien sudah
Onset pemberian
ADS (hari)
** rawat jalan.
>2 5 16,7 25 83,3 0,738 0,639
(0,335-1,825)
0-1
Leukosit
39 21,3 144 78,7
KESIMPULAN
>15.000sel/mm3 8 8,3 88 91,7 7,5 0,04
(1,625-34,621)
<15.000sel/mm
3
2 1,1 178 98,9 Miokarditis merupakan penyebab kematian yang serius pada difteri. Klinis stridor dan bullneck harus
Trombosit
<150.000 sel/mm3 7 41,2 10 58,8 35,549 0,000 menjadi perhatian, khususnya pada pasien yang datang dengan lekositosis dan trombositopenia.
(10,08-125,37)
3
>150.000 sel/mm 3 1,2 256 98,8
Kultur
C. diphteriae*** Referensi
Positif 12 26,1 34 73,9 1,597 0,139 1. Kneen R, Nguyen MD, Solomon T, Pham NG, Parry CM, Nguyen TT, et al. Clinical features and predictors of diphtheritic cardiomyopathy in Vietnamese
(0,896-2,846) children. Clin Infect Dis. 2004;39(11):1591-8.
Negatif 33 16,3 73,9 83,7
2. Jayashree M, Shruthi N, Singhi S. Predictors of outcome in patients with diphtheria receiving intensive care. Indian Pediatr. 2006;43(2):155-60
RESEARCH POSTER PRESENTATION DESIGN © 2015

www.PosterPresentations.com
Eggi Arguni1,2, Hindra Irawan Satari2, Mulya Rahma Karyanti2, Sri Rezeki Hadinegoro2
1Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada/Rumah Sakit Umum Pusat Dr Cipto
Mangunkusumo, Jakarta
2Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia/Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta

PENDAHULUAN HASIL
Difteri masih menjadi masalah kesehatan dengan kematian yang tinggi di Indonesia, bahkan setelah era
Heart block; 3
imunisasi. Miokarditis merupakan komplikasi difteri yang merupakan salah satu penyebab kematian
utama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi luaran miokarditis pada pasien anak Ischemic
changes; 1 Tidak ada data; 8

dengan difteri klinis selama kejadian luar biasa di DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang tahun 2017- Prolonged QT; 1
Sinus rhythm ; 10

2018 Bundle branch block; 4

METODE Sinus aritmia; 4


Sinus takikardi; 7

Atrial flutter; 2 Sinus bradikardi; 5


Penelitian retrospektif menggunakan data rekam medis dilakukan di lima rumah sakit rujukan di DKI
Jakarta dan satu di Kabupaten Tangerang periode 1 Januari 2017 – 31 Agustus 2018. Pasien anak usia
1-18 tahun dengan diagnosis difteri klinis. Miokarditis ditegakkan berdasarkan diagnosis yang tertulis
dalam rekam medis. Hasil EKG yang menunjukkan miokarditis berdasarkan hasil konsultasi dokter ahli Gambar 2. Gambaran EKG pasien miokarditis difteri saat masuk ke rumah sakit (N=45)
jantung yang tertulis dalam rekam medis. Hasil EKG merupakan hasil EKG saat pasien masuk RS. Uji
korelasi chi square dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dan luaran. Besar risiko
kejadian miokarditis dinyatakan sebagai relative risk. Besar risiko kematian pada regresi cox dinyatakan Tabel 2. Analisis bivariat fator prediktor terhadap kematian pada pasien miokarditis (N=45)
dalam hazard ratio (HR).Analisis data dilakukan dengan program SPSS for window ver 20,0.
Meninggal Hidup RR
Karakteristik (N=10) (N=35) (95% CI) p*
n % n %
Pseudomembran
score
Suspek 0 0 0 3 100 2,786** 0.113
difteri dan
probable (0,980-7,915)
difteri masuk
RS, n=400 Pasien difteri 1 7 19,4 29 80,6
Pencatatan klinis yang
Pulang dianalisis 2 3 50,0 3 50,0
ganda,
Diagnosis paksa, n=5 lebih lanjut, Suara serak 2 100 0 0 5,375 0,045
keluar difteri n=16
klinis, n=304
n=283 (2,877-10,044)
Stridor 8 53,3 7 46,7 8,0 0.001
(1,933-33,101)
Bullneck 9 42,9 12 57,1 10,286 0.003
Inklusi Eksklusi Final (1,418-74,589)
Riwayat imunisasi
Tidak lengkap 10 24,4 31 75,6 - 0,561
Gambar 1. Rekrutmen subyek penelitian Lengkap 0 0 4 100
Riwayat imunisasi
HASIL dasar
Tidak lengkap 7 46,7 8 53,3 4,667 0,009
(1,403-15,527)
Bulan epidemiologi, total pasien difteri klinis dan non-difteri Lengkap 3 10,0 27 90,0
200 Riwayat imunisasi
booster
160 Tidak lengkap 10 24,4 31 75,6 - 0,561
Lengkap 0 0 4 100
Jumlah kasus

120
Leukosit
80 >15.000 sel/mm3 8 42,1 11 57,9 5,263 0,011
(1,259-21,994)
40 <15.000 sel/mm3 2 8,0 23 92,0
Trombosit
0 3
<150.000 sel/mm 7 77,8 2 22,2 9,074 0,000
(2,911-28,286)
3
Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17 Nov-17 Dec-17 Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 >150.000 sel/mm 3 8,6 32 91,4
meninggal 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 3
kultur positif
non-difteri
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
2
0
4
1
26
43
11
23
1
10
0
2
0
3
1
3
0
3
0
1
0
3
Tabel 3. Analisis multivariat faktor prediktor kematian pada pasien miokarditis difteri
difteri klinis 4 2 2 1 2 3 1 4 6 12 8 123 49 19 30 6 9 5 4 14
Prediktor HR 95% CI p
Tabel 1. Analisis bivariat karakteristik pasien yang diduga mempengaruhi luaran miokarditis pada difteri (N=283) Stridor 4,286 0,872 – 21,055 0,073
Miokarditis Tidak miokarditis RR p*
Karakteristik (N=45) (N=238) (95% CI) Trombositopenia 5,379 1,340 – 21,588 0,018
n % n % 3
Jenis kelamin <150.000 sel/mm
Laki-laki 26 15,8 139 84,2 0.979 1,000
(0,569-1,683) Leukositosis 3,418 0,716 – 16,328 0,123
Usia, tahun,
median (min-maks)
7
(2-17)
7
(1-18)
0,967
>15.000sel/mm3
Riwayat imunisasi
Tidak lengkap 41 17,1 199 82,9 1,839 0,260
(0,693-4.864)
Demam 44 16,3 226 83,7 2,119
(0,316-14,198)
0.700
DISKUSI
Nyeri telan 40 15,4 220 84,6 0,708 0.384
(0,310-1,617)
Suara serak 2 22,2 7 77,8 1.416 0.638 • Komplikasi miokarditis terjadi pada 15,9% pasien, dengan case fatality ratio 22%. Seluruh pasien
(0,405-4,956)
Stridor 15 27,8 39 72,2 2.120 0.012 yang meninggal mengalami miokarditis (p 0,000).
Bullneck 21 30,9 47 69,1
(1,230-3,654)
2,767 0.000 • Miokarditis difteri berhubungan dengan mortality rate 60-70% dan merupakan penyebab utama
Pseudomembran 42 15,8 223 84,2
(1,648-4,645)
0.951 1,000
kematian pada infeksi difteri.1
Limfadenopati 20 18,7 87 81,3
(0,326-2,771)
1.316 0,317
• Diagnosis miokarditis sebaiknya ditunjang dengan hasil pemeriksaan enzim jantung seperti CK,
(0,769-2,251) CKMB, Troponin dan AST, dan EKG monitoring dilakukan secara periodik.2
Pemberian ADS
Tidak 1 1,4% 69 98,6 0,069 0.000 • Kelemahan dalam penelitian ini meliputi penegakkan diagnosis miokarditis yang tidak ditunjang
(0,010-0,493)
Ya 44 20,7 169 79,3 dengan pemeriksaan enzim jantung, monitoring EKG periodik, dan evaluasi EKG saat pasien sudah
Onset pemberian
ADS (hari)
** rawat jalan.
>2 5 16,7 25 83,3 0,738 0,639
(0,335-1,825)
0-1
Leukosit
39 21,3 144 78,7
KESIMPULAN
>15.000sel/mm3 8 8,3 88 91,7 7,5 0,04
(1,625-34,621)
<15.000sel/mm
3
2 1,1 178 98,9 Miokarditis merupakan penyebab kematian yang serius pada difteri. Klinis stridor dan bullneck harus
Trombosit
<150.000 sel/mm3 7 41,2 10 58,8 35,549 0,000 menjadi perhatian, khususnya pada pasien yang datang dengan lekositosis dan trombositopenia.
(10,08-125,37)
3
>150.000 sel/mm 3 1,2 256 98,8
Kultur
C. diphteriae*** Referensi
Positif 12 26,1 34 73,9 1,597 0,139 1. Kneen R, Nguyen MD, Solomon T, Pham NG, Parry CM, Nguyen TT, et al. Clinical features and predictors of diphtheritic cardiomyopathy in Vietnamese
(0,896-2,846) children. Clin Infect Dis. 2004;39(11):1591-8.
Negatif 33 16,3 73,9 83,7
2. Jayashree M, Shruthi N, Singhi S. Predictors of outcome in patients with diphtheria receiving intensive care. Indian Pediatr. 2006;43(2):155-60
RESEARCH POSTER PRESENTATION DESIGN © 2015

www.PosterPresentations.com
Eggi Arguni1,2, Hindra Irawan Satari2, Mulya Rahma Karyanti2, Sri Rezeki Hadinegoro2
1Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada/Rumah Sakit Umum Pusat Dr Cipto
Mangunkusumo, Jakarta
2Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia/Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta

PENDAHULUAN HASIL
Difteri masih menjadi masalah kesehatan dengan kematian yang tinggi di Indonesia, bahkan setelah era
Heart block; 3
imunisasi. Miokarditis merupakan komplikasi difteri yang merupakan salah satu penyebab kematian
utama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi luaran miokarditis pada pasien anak Ischemic
changes; 1 Tidak ada data; 8

dengan difteri klinis selama kejadian luar biasa di DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang tahun 2017- Prolonged QT; 1
Sinus rhythm ; 10

2018 Bundle branch block; 4

METODE Sinus aritmia; 4


Sinus takikardi; 7

Atrial flutter; 2 Sinus bradikardi; 5


Penelitian retrospektif menggunakan data rekam medis dilakukan di lima rumah sakit rujukan di DKI
Jakarta dan satu di Kabupaten Tangerang periode 1 Januari 2017 – 31 Agustus 2018. Pasien anak usia
1-18 tahun dengan diagnosis difteri klinis. Miokarditis ditegakkan berdasarkan diagnosis yang tertulis
dalam rekam medis. Hasil EKG yang menunjukkan miokarditis berdasarkan hasil konsultasi dokter ahli Gambar 2. Gambaran EKG pasien miokarditis difteri saat masuk ke rumah sakit (N=45)
jantung yang tertulis dalam rekam medis. Hasil EKG merupakan hasil EKG saat pasien masuk RS. Uji
korelasi chi square dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dan luaran. Besar risiko
kejadian miokarditis dinyatakan sebagai relative risk. Besar risiko kematian pada regresi cox dinyatakan Tabel 2. Analisis bivariat fator prediktor terhadap kematian pada pasien miokarditis (N=45)
dalam hazard ratio (HR).Analisis data dilakukan dengan program SPSS for window ver 20,0.
Meninggal Hidup RR
Karakteristik (N=10) (N=35) (95% CI) p*
n % n %
Pseudomembran
score
Suspek 0 0 0 3 100 2,786** 0.113
difteri dan
probable (0,980-7,915)
difteri masuk
RS, n=400 Pasien difteri 1 7 19,4 29 80,6
Pencatatan klinis yang
Pulang dianalisis 2 3 50,0 3 50,0
ganda,
Diagnosis paksa, n=5 lebih lanjut, Suara serak 2 100 0 0 5,375 0,045
keluar difteri n=16
klinis, n=304
n=283 (2,877-10,044)
Stridor 8 53,3 7 46,7 8,0 0.001
(1,933-33,101)
Bullneck 9 42,9 12 57,1 10,286 0.003
Inklusi Eksklusi Final (1,418-74,589)
Riwayat imunisasi
Tidak lengkap 10 24,4 31 75,6 - 0,561
Gambar 1. Rekrutmen subyek penelitian Lengkap 0 0 4 100
Riwayat imunisasi
HASIL dasar
Tidak lengkap 7 46,7 8 53,3 4,667 0,009
(1,403-15,527)
Bulan epidemiologi, total pasien difteri klinis dan non-difteri Lengkap 3 10,0 27 90,0
200 Riwayat imunisasi
booster
160 Tidak lengkap 10 24,4 31 75,6 - 0,561
Lengkap 0 0 4 100
Jumlah kasus

120
Leukosit
80 >15.000 sel/mm3 8 42,1 11 57,9 5,263 0,011
(1,259-21,994)
40 <15.000 sel/mm3 2 8,0 23 92,0
Trombosit
0 3
<150.000 sel/mm 7 77,8 2 22,2 9,074 0,000
(2,911-28,286)
3
Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17 Nov-17 Dec-17 Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 >150.000 sel/mm 3 8,6 32 91,4
meninggal 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 3
kultur positif
non-difteri
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
2
0
4
1
26
43
11
23
1
10
0
2
0
3
1
3
0
3
0
1
0
3
Tabel 3. Analisis multivariat faktor prediktor kematian pada pasien miokarditis difteri
difteri klinis 4 2 2 1 2 3 1 4 6 12 8 123 49 19 30 6 9 5 4 14
Prediktor HR 95% CI p
Tabel 1. Analisis bivariat karakteristik pasien yang diduga mempengaruhi luaran miokarditis pada difteri (N=283) Stridor 4,286 0,872 – 21,055 0,073
Miokarditis Tidak miokarditis RR p*
Karakteristik (N=45) (N=238) (95% CI) Trombositopenia 5,379 1,340 – 21,588 0,018
n % n % 3
Jenis kelamin <150.000 sel/mm
Laki-laki 26 15,8 139 84,2 0.979 1,000
(0,569-1,683) Leukositosis 3,418 0,716 – 16,328 0,123
Usia, tahun,
median (min-maks)
7
(2-17)
7
(1-18)
0,967
>15.000sel/mm3
Riwayat imunisasi
Tidak lengkap 41 17,1 199 82,9 1,839 0,260
(0,693-4.864)
Demam 44 16,3 226 83,7 2,119
(0,316-14,198)
0.700
DISKUSI
Nyeri telan 40 15,4 220 84,6 0,708 0.384
(0,310-1,617)
Suara serak 2 22,2 7 77,8 1.416 0.638 • Komplikasi miokarditis terjadi pada 15,9% pasien, dengan case fatality ratio 22%. Seluruh pasien
(0,405-4,956)
Stridor 15 27,8 39 72,2 2.120 0.012 yang meninggal mengalami miokarditis (p 0,000).
Bullneck 21 30,9 47 69,1
(1,230-3,654)
2,767 0.000 • Miokarditis difteri berhubungan dengan mortality rate 60-70% dan merupakan penyebab utama
Pseudomembran 42 15,8 223 84,2
(1,648-4,645)
0.951 1,000
kematian pada infeksi difteri.1
Limfadenopati 20 18,7 87 81,3
(0,326-2,771)
1.316 0,317
• Diagnosis miokarditis sebaiknya ditunjang dengan hasil pemeriksaan enzim jantung seperti CK,
(0,769-2,251) CKMB, Troponin dan AST, dan EKG monitoring dilakukan secara periodik.2
Pemberian ADS
Tidak 1 1,4% 69 98,6 0,069 0.000 • Kelemahan dalam penelitian ini meliputi penegakkan diagnosis miokarditis yang tidak ditunjang
(0,010-0,493)
Ya 44 20,7 169 79,3 dengan pemeriksaan enzim jantung, monitoring EKG periodik, dan evaluasi EKG saat pasien sudah
Onset pemberian
ADS (hari)
** rawat jalan.
>2 5 16,7 25 83,3 0,738 0,639
(0,335-1,825)
0-1
Leukosit
39 21,3 144 78,7
KESIMPULAN
>15.000sel/mm3 8 8,3 88 91,7 7,5 0,04
(1,625-34,621)
<15.000sel/mm
3
2 1,1 178 98,9 Miokarditis merupakan penyebab kematian yang serius pada difteri. Klinis stridor dan bullneck harus
Trombosit
<150.000 sel/mm3 7 41,2 10 58,8 35,549 0,000 menjadi perhatian, khususnya pada pasien yang datang dengan lekositosis dan trombositopenia.
(10,08-125,37)
3
>150.000 sel/mm 3 1,2 256 98,8
Kultur
C. diphteriae*** Referensi
Positif 12 26,1 34 73,9 1,597 0,139 1. Kneen R, Nguyen MD, Solomon T, Pham NG, Parry CM, Nguyen TT, et al. Clinical features and predictors of diphtheritic cardiomyopathy in Vietnamese
(0,896-2,846) children. Clin Infect Dis. 2004;39(11):1591-8.
Negatif 33 16,3 73,9 83,7
2. Jayashree M, Shruthi N, Singhi S. Predictors of outcome in patients with diphtheria receiving intensive care. Indian Pediatr. 2006;43(2):155-60
RESEARCH POSTER PRESENTATION DESIGN © 2015

www.PosterPresentations.com
Eggi Arguni1,2, Hindra Irawan Satari2, Mulya Rahma Karyanti2, Sri Rezeki Hadinegoro2
1Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada/Rumah Sakit Umum Pusat Dr Cipto
Mangunkusumo, Jakarta
2Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia/Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta

PENDAHULUAN HASIL
Difteri masih menjadi masalah kesehatan dengan kematian yang tinggi di Indonesia, bahkan setelah era
Heart block; 3
imunisasi. Miokarditis merupakan komplikasi difteri yang merupakan salah satu penyebab kematian
utama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi luaran miokarditis pada pasien anak Ischemic
changes; 1 Tidak ada data; 8

dengan difteri klinis selama kejadian luar biasa di DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang tahun 2017- Prolonged QT; 1
Sinus rhythm ; 10

2018 Bundle branch block; 4

METODE Sinus aritmia; 4


Sinus takikardi; 7

Atrial flutter; 2 Sinus bradikardi; 5


Penelitian retrospektif menggunakan data rekam medis dilakukan di lima rumah sakit rujukan di DKI
Jakarta dan satu di Kabupaten Tangerang periode 1 Januari 2017 – 31 Agustus 2018. Pasien anak usia
1-18 tahun dengan diagnosis difteri klinis. Miokarditis ditegakkan berdasarkan diagnosis yang tertulis
dalam rekam medis. Hasil EKG yang menunjukkan miokarditis berdasarkan hasil konsultasi dokter ahli Gambar 2. Gambaran EKG pasien miokarditis difteri saat masuk ke rumah sakit (N=45)
jantung yang tertulis dalam rekam medis. Hasil EKG merupakan hasil EKG saat pasien masuk RS. Uji
korelasi chi square dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dan luaran. Besar risiko
kejadian miokarditis dinyatakan sebagai relative risk. Besar risiko kematian pada regresi cox dinyatakan Tabel 2. Analisis bivariat fator prediktor terhadap kematian pada pasien miokarditis (N=45)
dalam hazard ratio (HR).Analisis data dilakukan dengan program SPSS for window ver 20,0.
Meninggal Hidup RR
Karakteristik (N=10) (N=35) (95% CI) p*
n % n %
Pseudomembran
score
Suspek 0 0 0 3 100 2,786** 0.113
difteri dan
probable (0,980-7,915)
difteri masuk
RS, n=400 Pasien difteri 1 7 19,4 29 80,6
Pencatatan klinis yang
Pulang dianalisis 2 3 50,0 3 50,0
ganda,
Diagnosis paksa, n=5 lebih lanjut, Suara serak 2 100 0 0 5,375 0,045
keluar difteri n=16
klinis, n=304
n=283 (2,877-10,044)
Stridor 8 53,3 7 46,7 8,0 0.001
(1,933-33,101)
Bullneck 9 42,9 12 57,1 10,286 0.003
Inklusi Eksklusi Final (1,418-74,589)
Riwayat imunisasi
Tidak lengkap 10 24,4 31 75,6 - 0,561
Gambar 1. Rekrutmen subyek penelitian Lengkap 0 0 4 100
Riwayat imunisasi
HASIL dasar
Tidak lengkap 7 46,7 8 53,3 4,667 0,009
(1,403-15,527)
Bulan epidemiologi, total pasien difteri klinis dan non-difteri Lengkap 3 10,0 27 90,0
200 Riwayat imunisasi
booster
160 Tidak lengkap 10 24,4 31 75,6 - 0,561
Lengkap 0 0 4 100
Jumlah kasus

120
Leukosit
80 >15.000 sel/mm3 8 42,1 11 57,9 5,263 0,011
(1,259-21,994)
40 <15.000 sel/mm3 2 8,0 23 92,0
Trombosit
0 3
<150.000 sel/mm 7 77,8 2 22,2 9,074 0,000
(2,911-28,286)
3
Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17 Nov-17 Dec-17 Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 >150.000 sel/mm 3 8,6 32 91,4
meninggal 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 3
kultur positif
non-difteri
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
2
0
4
1
26
43
11
23
1
10
0
2
0
3
1
3
0
3
0
1
0
3
Tabel 3. Analisis multivariat faktor prediktor kematian pada pasien miokarditis difteri
difteri klinis 4 2 2 1 2 3 1 4 6 12 8 123 49 19 30 6 9 5 4 14
Prediktor HR 95% CI p
Tabel 1. Analisis bivariat karakteristik pasien yang diduga mempengaruhi luaran miokarditis pada difteri (N=283) Stridor 4,286 0,872 – 21,055 0,073
Miokarditis Tidak miokarditis RR p*
Karakteristik (N=45) (N=238) (95% CI) Trombositopenia 5,379 1,340 – 21,588 0,018
n % n % 3
Jenis kelamin <150.000 sel/mm
Laki-laki 26 15,8 139 84,2 0.979 1,000
(0,569-1,683) Leukositosis 3,418 0,716 – 16,328 0,123
Usia, tahun,
median (min-maks)
7
(2-17)
7
(1-18)
0,967
>15.000sel/mm3
Riwayat imunisasi
Tidak lengkap 41 17,1 199 82,9 1,839 0,260
(0,693-4.864)
Demam 44 16,3 226 83,7 2,119
(0,316-14,198)
0.700
DISKUSI
Nyeri telan 40 15,4 220 84,6 0,708 0.384
(0,310-1,617)
Suara serak 2 22,2 7 77,8 1.416 0.638 • Komplikasi miokarditis terjadi pada 15,9% pasien, dengan case fatality ratio 22%. Seluruh pasien
(0,405-4,956)
Stridor 15 27,8 39 72,2 2.120 0.012 yang meninggal mengalami miokarditis (p 0,000).
Bullneck 21 30,9 47 69,1
(1,230-3,654)
2,767 0.000 • Miokarditis difteri berhubungan dengan mortality rate 60-70% dan merupakan penyebab utama
Pseudomembran 42 15,8 223 84,2
(1,648-4,645)
0.951 1,000
kematian pada infeksi difteri.1
Limfadenopati 20 18,7 87 81,3
(0,326-2,771)
1.316 0,317
• Diagnosis miokarditis sebaiknya ditunjang dengan hasil pemeriksaan enzim jantung seperti CK,
(0,769-2,251) CKMB, Troponin dan AST, dan EKG monitoring dilakukan secara periodik.2
Pemberian ADS
Tidak 1 1,4% 69 98,6 0,069 0.000 • Kelemahan dalam penelitian ini meliputi penegakkan diagnosis miokarditis yang tidak ditunjang
(0,010-0,493)
Ya 44 20,7 169 79,3 dengan pemeriksaan enzim jantung, monitoring EKG periodik, dan evaluasi EKG saat pasien sudah
Onset pemberian
ADS (hari)
** rawat jalan.
>2 5 16,7 25 83,3 0,738 0,639
(0,335-1,825)
0-1
Leukosit
39 21,3 144 78,7
KESIMPULAN
>15.000sel/mm3 8 8,3 88 91,7 7,5 0,04
(1,625-34,621)
<15.000sel/mm
3
2 1,1 178 98,9 Miokarditis merupakan penyebab kematian yang serius pada difteri. Klinis stridor dan bullneck harus
Trombosit
<150.000 sel/mm3 7 41,2 10 58,8 35,549 0,000 menjadi perhatian, khususnya pada pasien yang datang dengan lekositosis dan trombositopenia.
(10,08-125,37)
3
>150.000 sel/mm 3 1,2 256 98,8
Kultur
C. diphteriae*** Referensi
Positif 12 26,1 34 73,9 1,597 0,139 1. Kneen R, Nguyen MD, Solomon T, Pham NG, Parry CM, Nguyen TT, et al. Clinical features and predictors of diphtheritic cardiomyopathy in Vietnamese
(0,896-2,846) children. Clin Infect Dis. 2004;39(11):1591-8.
Negatif 33 16,3 73,9 83,7
2. Jayashree M, Shruthi N, Singhi S. Predictors of outcome in patients with diphtheria receiving intensive care. Indian Pediatr. 2006;43(2):155-60
RESEARCH POSTER PRESENTATION DESIGN © 2015

www.PosterPresentations.com
Eggi Arguni1,2, Hindra Irawan Satari2, Mulya Rahma Karyanti2, Sri Rezeki Hadinegoro2
1Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada/Rumah Sakit Umum Pusat Dr Cipto
Mangunkusumo, Jakarta
2Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia/Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta

PENDAHULUAN HASIL
Difteri masih menjadi masalah kesehatan dengan kematian yang tinggi di Indonesia, bahkan setelah era
Heart block; 3
imunisasi. Miokarditis merupakan komplikasi difteri yang merupakan salah satu penyebab kematian
utama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi luaran miokarditis pada pasien anak Ischemic
changes; 1 Tidak ada data; 8

dengan difteri klinis selama kejadian luar biasa di DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang tahun 2017- Prolonged QT; 1
Sinus rhythm ; 10

2018 Bundle branch block; 4

METODE Sinus aritmia; 4


Sinus takikardi; 7

Atrial flutter; 2 Sinus bradikardi; 5


Penelitian retrospektif menggunakan data rekam medis dilakukan di lima rumah sakit rujukan di DKI
Jakarta dan satu di Kabupaten Tangerang periode 1 Januari 2017 – 31 Agustus 2018. Pasien anak usia
1-18 tahun dengan diagnosis difteri klinis. Miokarditis ditegakkan berdasarkan diagnosis yang tertulis
dalam rekam medis. Hasil EKG yang menunjukkan miokarditis berdasarkan hasil konsultasi dokter ahli Gambar 2. Gambaran EKG pasien miokarditis difteri saat masuk ke rumah sakit (N=45)
jantung yang tertulis dalam rekam medis. Hasil EKG merupakan hasil EKG saat pasien masuk RS. Uji
korelasi chi square dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dan luaran. Besar risiko
kejadian miokarditis dinyatakan sebagai relative risk. Besar risiko kematian pada regresi cox dinyatakan Tabel 2. Analisis bivariat fator prediktor terhadap kematian pada pasien miokarditis (N=45)
dalam hazard ratio (HR).Analisis data dilakukan dengan program SPSS for window ver 20,0.
Meninggal Hidup RR
Karakteristik (N=10) (N=35) (95% CI) p*
n % n %
Pseudomembran
score
Suspek 0 0 0 3 100 2,786** 0.113
difteri dan
probable (0,980-7,915)
difteri masuk
RS, n=400 Pasien difteri 1 7 19,4 29 80,6
Pencatatan klinis yang
Pulang dianalisis 2 3 50,0 3 50,0
ganda,
Diagnosis paksa, n=5 lebih lanjut, Suara serak 2 100 0 0 5,375 0,045
keluar difteri n=16
klinis, n=304
n=283 (2,877-10,044)
Stridor 8 53,3 7 46,7 8,0 0.001
(1,933-33,101)
Bullneck 9 42,9 12 57,1 10,286 0.003
Inklusi Eksklusi Final (1,418-74,589)
Riwayat imunisasi
Tidak lengkap 10 24,4 31 75,6 - 0,561
Gambar 1. Rekrutmen subyek penelitian Lengkap 0 0 4 100
Riwayat imunisasi
HASIL dasar
Tidak lengkap 7 46,7 8 53,3 4,667 0,009
(1,403-15,527)
Bulan epidemiologi, total pasien difteri klinis dan non-difteri Lengkap 3 10,0 27 90,0
200 Riwayat imunisasi
booster
160 Tidak lengkap 10 24,4 31 75,6 - 0,561
Lengkap 0 0 4 100
Jumlah kasus

120
Leukosit
80 >15.000 sel/mm3 8 42,1 11 57,9 5,263 0,011
(1,259-21,994)
40 <15.000 sel/mm3 2 8,0 23 92,0
Trombosit
0 3
<150.000 sel/mm 7 77,8 2 22,2 9,074 0,000
(2,911-28,286)
3
Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17 Nov-17 Dec-17 Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 >150.000 sel/mm 3 8,6 32 91,4
meninggal 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 3
kultur positif
non-difteri
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
2
0
4
1
26
43
11
23
1
10
0
2
0
3
1
3
0
3
0
1
0
3
Tabel 3. Analisis multivariat faktor prediktor kematian pada pasien miokarditis difteri
difteri klinis 4 2 2 1 2 3 1 4 6 12 8 123 49 19 30 6 9 5 4 14
Prediktor HR 95% CI p
Tabel 1. Analisis bivariat karakteristik pasien yang diduga mempengaruhi luaran miokarditis pada difteri (N=283) Stridor 4,286 0,872 – 21,055 0,073
Miokarditis Tidak miokarditis RR p*
Karakteristik (N=45) (N=238) (95% CI) Trombositopenia 5,379 1,340 – 21,588 0,018
n % n % 3
Jenis kelamin <150.000 sel/mm
Laki-laki 26 15,8 139 84,2 0.979 1,000
(0,569-1,683) Leukositosis 3,418 0,716 – 16,328 0,123
Usia, tahun,
median (min-maks)
7
(2-17)
7
(1-18)
0,967
>15.000sel/mm3
Riwayat imunisasi
Tidak lengkap 41 17,1 199 82,9 1,839 0,260
(0,693-4.864)
Demam 44 16,3 226 83,7 2,119
(0,316-14,198)
0.700
DISKUSI
Nyeri telan 40 15,4 220 84,6 0,708 0.384
(0,310-1,617)
Suara serak 2 22,2 7 77,8 1.416 0.638 • Komplikasi miokarditis terjadi pada 15,9% pasien, dengan case fatality ratio 22%. Seluruh pasien
(0,405-4,956)
Stridor 15 27,8 39 72,2 2.120 0.012 yang meninggal mengalami miokarditis (p 0,000).
Bullneck 21 30,9 47 69,1
(1,230-3,654)
2,767 0.000 • Miokarditis difteri berhubungan dengan mortality rate 60-70% dan merupakan penyebab utama
Pseudomembran 42 15,8 223 84,2
(1,648-4,645)
0.951 1,000
kematian pada infeksi difteri.1
Limfadenopati 20 18,7 87 81,3
(0,326-2,771)
1.316 0,317
• Diagnosis miokarditis sebaiknya ditunjang dengan hasil pemeriksaan enzim jantung seperti CK,
(0,769-2,251) CKMB, Troponin dan AST, dan EKG monitoring dilakukan secara periodik.2
Pemberian ADS
Tidak 1 1,4% 69 98,6 0,069 0.000 • Kelemahan dalam penelitian ini meliputi penegakkan diagnosis miokarditis yang tidak ditunjang
(0,010-0,493)
Ya 44 20,7 169 79,3 dengan pemeriksaan enzim jantung, monitoring EKG periodik, dan evaluasi EKG saat pasien sudah
Onset pemberian
ADS (hari)
** rawat jalan.
>2 5 16,7 25 83,3 0,738 0,639
(0,335-1,825)
0-1
Leukosit
39 21,3 144 78,7
KESIMPULAN
>15.000sel/mm3 8 8,3 88 91,7 7,5 0,04
(1,625-34,621)
<15.000sel/mm
3
2 1,1 178 98,9 Miokarditis merupakan penyebab kematian yang serius pada difteri. Klinis stridor dan bullneck harus
Trombosit
<150.000 sel/mm3 7 41,2 10 58,8 35,549 0,000 menjadi perhatian, khususnya pada pasien yang datang dengan lekositosis dan trombositopenia.
(10,08-125,37)
3
>150.000 sel/mm 3 1,2 256 98,8
Kultur
C. diphteriae*** Referensi
Positif 12 26,1 34 73,9 1,597 0,139 1. Kneen R, Nguyen MD, Solomon T, Pham NG, Parry CM, Nguyen TT, et al. Clinical features and predictors of diphtheritic cardiomyopathy in Vietnamese
(0,896-2,846) children. Clin Infect Dis. 2004;39(11):1591-8.
Negatif 33 16,3 73,9 83,7
2. Jayashree M, Shruthi N, Singhi S. Predictors of outcome in patients with diphtheria receiving intensive care. Indian Pediatr. 2006;43(2):155-60
RESEARCH POSTER PRESENTATION DESIGN © 2015

www.PosterPresentations.com

Anda mungkin juga menyukai