Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL

RONDE KEPERAWATAN

Di Susun Oleh :

1. Pungki Dwi Ambarwati (201803014)


2. Diana Tri Setia P.A (201803088)
3. Sindi Novitasari (201803066)

PROGAM STUDI NERS


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2018/2019
Jalan Jabon Km.6 Mojokerto Telp/Fax. (0321)3902032
www.stikes.ppni.ac.id
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengembangan pelaksanaan model praktek keperawatan dengan metode
keperawatan primer, merupakan salah satu metode pemberian pelayanan
keperawatan yang sedang dimantapkan. Pelaksanaan model praktek keperawatan ini
uraian tugas pada masing-masing peran dalam memberi asuhan keperawatan terurai
dengan jelas. Adanya penerapan MAKP di harapkan dapat meningkatkan mutu
asuhan keperawatan, dengan salah satu indikatornya adalah tingkat kepuasan pasien
yang terpenuhi. Pemenuhan tingkat kepuasan pasien ini dapat kita mulai dengan
adanya upaya untuk mengggali kebutuhan pasien terhadap asuhan keperawatan.
Suatu metode yang dipilih untuk menggali secara mendalam tentang kebutuhan
pasien terhadap perawatan adalah ronde keperawatan.
Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat ruangan untuk
membahas lebih dalam tentang kebutuhan pasien karena melibatkan pasien dan
seluruh tim keperawatan yang ada mulai dari PA sampai konsultan perawatan.
Ronde keperawatan juga merupakan suatu proses belajar bagi perawat, dengan
harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.
Kepekaan dan cara berfikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu
transfer pengetahuan dan pengapilikasian konsep teori secara langsung pada
kenyataan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Umum
Setelah dilakukan ronde keperawatan di harapkan masalah pasien dapat
teratasi
1.2.2 Khusus
Setelah dilakukan ronde keperawatan di harapkan masalah pasien dapat
teratasi

1
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Perawat
1. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan afektif dan
psikomotor perawat.
2. Menjalin kerjasama tim
3. Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
1.3.2 Bagi Pasien
Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa
penyembuhan
Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien
Memenuhi kebutuhan pasien

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ronde Keperawatan


Ronde Keperawatan merupakan suatu sarana bagi perawat baik perawat
primer maupun perawat associate untuk membahas masalah keperawatan
dengan melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan
keperawatan. Ronde keperawatan juga merupakan suatu proses belajar bagi
perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif
dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan
terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori
secara langsung pada kasus nyata (Nursalam, 2014).
Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat
dan perkembangan iptek maka perlu pengembangan dan pelaksanaan suatu
model asuhan keperawatan profesional yang efektif dan efisien (Nursalam,
2014).
Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian
pelayanan keperawatan di mana salah satu kegiatannya adalah ronde
keperawatan, yaitu suatu metode untuk menggali dan membahas secara
mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dan kebutuhan
pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer/associate,
konselor, kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan dengan melibatkan
pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan (Nursalam, 2014).
2.2 Karakteristik
a. Klien dilibatkan secara langsung
b. Klien merupakan fokus kegiatan
c. Perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
d. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
e. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet,
perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi
masalah.

3
2.3 Tujuan
a. Umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis dan
diskusi
b. Khusus:
1. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis.
2. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien.
3. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
4. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
5. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
6. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
7. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
2.4 Manfaat
a. Masalah pasien dapat teratasi
b. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
c. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
d. Terjalinnya kerja sama antartim kesehatan
e. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat
dan benar
2.5 Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang
memiliki kriteria sbb:
a. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
b. Pasien dengan kasus baru atau langka.
2.6 Metode
a. Diskusi
2.7 Alat Bantu
a. Sarana diskusi: buku, pulpen.

4
b. Status/dokumentasi keperawatan pasien
c. Materi yang disampaikan secara lisan
2.8 Langkah – Langkah Kegiatan Ronde

Keterangan :
a. Pra ronde
1. Menentukan kasus dan topic ( masalah yang tidak teratasi dan masalah
yang langka)
2. Menentukan tim ronde keperawatan
3. Mencari sumber dan literature
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan klien : informed consent dan pengkajian
6. Diskusi : apa diagnose keperawatan , apa yang mendukung,
bagaimana intervensi yang sudah dilakukan selama perawatan

5
b. Pelaksanaan Ronde
1. Penjelasan tentang klien oleh PP dif okuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dan atau / telah
dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah klien
3. Meningkatkan kemempuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
4. Meningkatkan kemempuan justifikasi
5. Meningkatkan kemempuan menilai hasil kerja
2.9 Peran – Peran Anggota Tim
a. Peran Ketua Tim dan Anggota Tim
1. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
2. Menjelaskan masalah keperawata utama.
3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
4. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
b. Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor
1. Memberikan justifikasi
2. Memberikan reinforcement.
3. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional.
4. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional.
5. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional.
2.10Kriteria Evaluasi
a. Struktur
1. Persyaratan administratif (informed consent, alat, dan lainnya)
2. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan

6
3. Persiapan dilakukan sebelumnya
b. Proses
1. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
2. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan.
c. Hasil
1. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
2. Masalah pasien dapat teratasi
3. Perawat dapat :
a. Menumbuhkan cara berpikir yang kritis
b. Meningkatkan cara berpikir yang sistematis
c. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
d. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
e. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien
f. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
g. Meningkatkan kemampuan justifikasi
h. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

7
BAB 3
PROPOSAL KASUS
3.1 Pendahuluan
Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat membantu
klien dalam mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi klien. Salah satu
bentuk pelayanan keperawatan yang profesional tersebut dengan
memperhatikan seluruh keluhan yang dirasakan klien kemudian
mendiskusikannya dengan tim keperawatan untuk merencanakan pemecahan
masalahnya.
Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai hal
tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan
merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat
assosiate untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada klien yang
melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan
keperawatan. Salah satu tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah
meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
3.2 Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang dialami
klien dapat diatasi.
Tujuan Khusus :
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :
1. Berfikir kritis dan sistimatis dalam pemecahan masalah keperawatan klien
2. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan klien
3. Menilai hasil kerja
4. Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh.
3.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan ronde keperwatan pada saat ada konflik atau masalah dalam
asuhan keperawatan klien.
Hari / tanggal :
Tempat :
3.4 Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi

8
3.5 Materi
1. Pengertian ronde keperawatan
2. Karakteristik
3. Langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan
4. Peran masing-masing perawat (terlampir)
5. Materi tentang penyakit anemi
3.6 Peserta
3.7 Alat Bantu
1. Ruang perawatan sebagai sarana diskusi
2. Status klien
3. Alat bantu demonstrasi
4. Media
3.8 Evaluasi
1. Persiapan ronde keperawatan
2. Pelaksanaan ronde keperawatan
3. Peran masing-masing tim dalam pelaksanaan ronde keperawatan
3.9 Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Anemia
Pengkajian dimulai tanggal :
Pengkajian berakhir tanggal :
1. Pengkajian
1.1 Identitas klien
Nama klien :
Umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Status perkawinan :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
1.2 Status Kesehatan
a. Keluhan utama :
b. Riwayat Penyakit Sebelumnya :
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
d. Riwayat penyakit sekarang :
1.3 Pola Fungsi Kesehatan

9
a. Pola Aktivitas dan Latihan
- Sebelum sakit :
- Saat ini :
b. Pola Istirahat tidur
- Sebelum sakit :
- Saat ini :
c. Pola Nutrisi
- Sebelum sakit :
- Saat ini :
d. Pola Eliminasi
- Sebelum sakit :
- Saat ini :
e. Pola Koping
- Sebelum sakit :
- Saat ini :
f. Pola Konsep diri
- Sebelum sakit :
- Saat ini :
g. Personal Hygiene
- Sebelum sakit :
- Saat ini :
h. Pola Psikologis
- Sebelum sakit :
- Saat ini :
i. Pola Peran dan berhubungan
- Sebelum sakit :
- Saat ini :
j. Pola Kognitif
- Sebelum sakit :
- Saat ini :

10
k. Pola Seksual dan Reproduksi
- Sebelum sakit :
- Saat ini :
l. Pola Nilai dan Kepercayaan
- Sebelum sakit :
- Saat ini :
1.4 Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum

b. Tanda-tanda Vital
Tensi (TD) :
Nadi :
Pernafasan :
Suhu :
TB :
BB :
c. Tingkat Kesadaran :
GCS
Motorik :
Verbal :
Mata :
d. Pemeriksaan Tubuh
Bentuk kepala :
Rambut :
Wajah :
Kelainan lain :
- Pemeriksaan Mata
Kelengkapan :
Kesimetrisan :
Konjungtiva :
Seklera :

11
Pupil :
Kelainan lain :
- Pemerikaan Hidung
Tulang :
Lubang :
Cuping :
Daging tumbuh :
Kelainan lain :
- Pemeriksaan Telinga
Bentuk :
Lubang :
Ketajaman :
Ukuran :
Kelenturan :
Kelainan lain :
- Pemeriksaan Mulut
Keadaan bibir :
Gigi :
Gusi :
Lidah :
Kemempuan menelan :
Kelainan lain :
- Pemeriksaan Kulit
Kebersihan :
Kehangatan :
Warna :
Tekstur :
Tugor :
Kelainan lain :
- Pemeriksaan Dada
Bentuk dada :

12
Pernafasan :
Tanda kesulitan bernafas :
Irama :
Kelainan lain :
- Pemeriksaan Jantung
Palpitasi :
Ictus cordis :
Pembesaran jantung :
Auskultasi :
Bunyi jantung I :
Bunyi jantung II :
Bunyi jantung tambahan :
Suara bising :
Frekuensi denyut jantung :
Kelainan lain :
- Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi :
Benjolan :
Benjolan :
Banyangan pembuluh darah :
Auskultasi :
Palpasi :
Tanda nyeri tekan :
Benjolan :
Tanda acites :
Hepar :
Lien :
Kelainan lain :
- Pemeriksaan Genetalia
- Pemeriksaan Neurologi
Tingkat kesadaran :

13
Tanda rangsangan otak :
Saraf :
- Pemeriksaan Status Mental
Kondisi emosi perasaan :
Orientasi :
Proses berfikir :
Persepsi :
Bahasa :
Kelainan lain :
2. Data Penunjang

3. Analisa Data
No Analisa Data Problem Etiologi

14
4. Prioritas Masalah

5. Intervensi Keperawatan

6. Implementasi
Dx Tanggal Implementasi

7. Catatan Perkembangan
Dx Tanggal Evaluasi
I S:
O:
A:
P:

II S:
O:
A:
P:

III S:
O:
A:
P:

15
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ronde keperawatan merupakan suatu sarana bagi perawat baik perawat
primer maupun perawat associate untuk membahas masalah keperawatan
dengan melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan
keperawatan. Ronde keperawatan juga merupakan suatu proses belajar bagi
perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif
dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan
terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori
secara langsung pada kasus nyata.
Karakteristik dari ronde adalah :
3. Klien dilibatkan secara langsung
4. Klien merupakan fokus kegiatan
5. Perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
6. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
7. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet,
perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi
masalah.
Tujuan dari ronde keperawatan :
1. Menumbuhkan cara berpikir secara kritis.
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari
masalah klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi.
4.2 Saran

16
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, M. Nurs. (Hons). 2002. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam


Praktik Keperawatan Professional. Jakarta: Salemba Medika

________________________. 2014. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam


Praktik Keperawatan Professional Ed. 4. Jakarta: Salemba Medika

17
Lampiran: Informed Consent

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN


RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama :
Umur :
Alamat :

Adalah suami/istri/orang tua/anak dari pasien:


Nama :
Umur :
Alamat :

Ruang :
No.RM :

Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Mojokerto,
Perawat yang menerangkan Penanggung Jawab

............................................ ..............................................

Saksi-saksi: Tanda Tangan:


1. .................................. .....................
2. .................................. .....................
Lampiran SOP (Standar Operasional Prosedur)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR RONDE KEPERAWATAN

Definisi Ronde keperawatan adalah prosedur dimana dua atau lebih


perawat dengan melibatkan pasien dan seluruh tim
keperawatan termasuk konsultan keperawatan untuk
mendapatkan informasi yang akan membantu dalam
merencanakan pelayanan keperawatan dan memberikan
kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan masalah
keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan keperawatan
yang telah diterima pasien.
Tujuan 1. Tujuan umum
Menyelesaikan masalah-masalah pasien yang belum
teratasi dengan melalui pendekatan berfikir kritis dan
diskusi.
2. Tujuan khusus
a. Menjustifikasikan masalah-masalah yang belum
teratasi.
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan
perawat primer lain.
c. Melaksanakan pelayanan kesehatan dengan
memberi kepuasan kepada konsumen sehingga
melebihi apa yang diharapkannya dan menjadi
perawat yang profesional.
d. Menemukan masalah dan merumuskan intervensi
keperawatan yang tepat sesuai dengan masalah
pasien.
e. Menumbuhkan cara berfikir secara kritis.
Kebijakan 1. Dilakukan minimal sebulan sekali untuk meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor perawat
2. Perawat pelaksana membantu mengembangkan
kemampuan ketua tim dan perawat pelaksana
meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.
3. Melibatkan tim kesehatan yang lain.
Tahap persiapan 1. Menetapkan kasus minimal 1 hari sebelum waktu
pelaksanaan ronde keperawatan.
2. Catatan keperawatan dan medis pasien.
3. Pemberian inform consent kepada pasien/keluarga
4. Menyiapkan literature atau referensi terkait dengan
penyakit pasien.
5. Menyiapkan buku dan alat tulis notulen ronde
keperawatan.
Prosedur 1. Menentukan topic karena kasus yang akan dibahas
dalam ronde keperawatan harus ditetapkan paling
lambat 1 hari sebelum pelaksanaan.
2. Menentukan tugas dan peran
a. Peran ketua tim dan perawat pelaksana
1) Menjelaskan keadaan dan data demografi
pasien.
2) Menjelaskan masalah keperawatan utama.
3) Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
4) Menjelaskan hasil yang didapat.
5) Menentukan tindakan selanjutnya.
6) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang
diambil.
b. Peran kepala ruangan
1) Memberikan justifikasi
2) Memberikan reinforcement
3) Menilai kebenaran dari masalah dan intervensi
keperawatan serta rasional tindakan.
4) Mengarahkan dan koreksi
5) Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah
dipelajari.
3. Langkah-langkah kegiatan
a. Tahap prainteraksi
1) Cek catatan keperawatan dan medis pasien
2) Tetapkan kasus minimal satu hari sebelum
waktu pelaksanaan ronde keperawatan
3) Berikan inform consent pada pasien dan
keluarga
4) Membuka kegiatan ronde dengan mengucap
salam
5) Menjelaskan tentang hasil yang diharapkan dari
hasil ronde
6) Menjelaskan tentang pasien oleh perawat
primer yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan
dilaksanakan dan atau telah dilaksanakan serta
memilih prioritas yang perlu di diskusikan
7) Memberi kesempatan anggota tim untuk
diskusi dan mengajukan pendapat dan
pertanyaan
8) Mengajak peserta menuju ruang pasien
b. Tahap orientasi
1) Lakukan five moment
2) Lakukan 4 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan)
dan memperkenalkan diri
3) Salam dan panggil pasien dengan namanya
4) Menjelaskan tentang kegiatan yang dilakukan
oleh ketua tim atau perawat primer
c. Tahap kerja
1) Memberi kesempatan klien untuk bertanya
sebelum kegiatan dilakukan
2) Mulai dengan cara yang baik dan sopan
3) Jaga privasi pasien
4) Mempersilahkan tim untuk validadi, intervensi
dan edukasi sesuai dengan kebutuhan pasien
5) Memberi kesempatan pasien dan keluarga
untuk menyampaikan permasalahannya
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi perasaan pasien
2) Simpulkan kegiatan ronde keperawatan tidak
didepan pasien
3) Beri reinforcement positif pada tim
4) Buat rencana tindak lanjut setelah kegiatan
ronde keperawatan
5) Kontrak pertemuan selanjutnya
6) Menutup kegiatan ronde keperawatan
7) Doa
8) Dokumentasi
9) Catat dalam notulen ronde keperawatan
Lampiran: Format Penilaian dalam Ronde Keperawatan

FORMAT PENILAIAN RONDE KEPERAWATAN

Kriteria Penilaian Ket


No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
A Persiapan Pra Ronde
1. Menentukan kasus dan topik
2. Menentukan Tim Ronde
3. Inform consent
4. Meyusun Pre Planning
a. Waktu dan pelaksanaan
b. Menyusun proposal ronde
5. Mendiskusikan dengan Kepala
Ruang dan atau Perawat Konsulen
6. Mencari Literatur
B Pelaksanaan
1. Mengecek persiapan pelaksaanan
ronde
2. Menyampaikan masalah masalah
pasien ( bukan penyakitnya ).
3. Menyampaikan dischange planning
sesuai topic.
4. Mengikutsertakan pasien dan
keluarga dlm ronde
5. Mengikutsertan tim untuk
memvalidasi yang disampaikan
dalam ronde.
6. Menyampaikan ronde dengan jelas
dan mudah diterima pasien.
C Evaluasi
1. Ronde dilaksanakan sesuai waktu
yang ditentukan.
2. Mendokumentasikan
Kriteria:
Nilai 1 : Sebagian kecil penampilan didemonstrasikan
Nilai 2 : Beberapa penampilan ada, tetapi ada yang kurang adekuat
Nilai 3 : Sebagian besar penampilan adekuat
Nilai 4 : Semua penampilan didemonstrasikan

Jumlah skor Tanggal :


Nilai yang diperoleh =
Nama Pembimbing :
Lampiran: Proposal Kasus

PROPOSAL KASUS
RENCANA STRATEGIS RONDE KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ANEMIA DI RUANG DAHLIA
RSUD KOTA MOJOKERTO

- Topik :
- Sasaran :
- Peserta :
- Waktu :
- Tujuan
 Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah-masalah keperawatan klien yang belum teratasi.
 Tujuan Khusus
a. Tim keperawatan mampu menggali masalah-masalah klien yang belum
teratasi
b. Mampu mengemukakan alasan ilmiah terhadap masalah keperawatan klien
c. Mampu merumuskan intervensi keperawatan yang tepat mengenai masalah
klien
d. Mampu mendesiminasikan tindakan yang tepat sesuai dengan masalah klien
e. Mampu mengadakan justifikasi terhadap rencana dan tindakan keperawatan
yang dilakukan.
- Sasaran
 Nama :
 Umur :
 Pekerjaan :
- Materi :
- Pelaksanaan
 Hari / tanggal :
 Tempat :
- Metode : Ceramah, Diskusi
- Media
 Makalah
 Sarana diskusi
 Materi yang disampaikan secara lisan
- Tim Ronde Keperawatan
- Proses Ronde Keperawatan
1. Pra ronde
a. Menentukan kasus dan topik
b. Menentukan tim ronde
c. Membuat inform consent
d. Mencari literatur
e. Diskusi
2. Ronde
3. Pasca Ronde
a. Evaluasi pelaksanaan ronde
b. Revisi dan perbaikan
- Mekanisme Kegiatan
No Waktu Kagiatan Pemeran Pasien

1 5 menit Pembukaan : Mahasiswa 1


- Memberi salam
- Menyampaikan tujuan
ronde keperawatan

2 10 menit Penyajian masalah : Mahasiswa 2


- Menyampaikan masalah
yang sudah terselesaikan.
- Menentukan masalah
yang belum terselesaikan
- Implimentasi yang sudah
dilaksanakan.

3 5 menit Mengajarkan kepada Mahasiswa 3


keluarga pasien tentang

4 5 menit Diskusi dan tanya jawab Mahasiswa 1,2,3

5 5 menit Penutup Mahasiswa 1


- Ucapan terima kasih
Memberi salam

- Evaluasi
1. Bagaimana koordinasi persiapan dan pelaksanaan ronde keperawatan
2. Bagaimana peran pelaksana saat ronde keperawatan
3. Membuat umpan balik yang sudah dikerjakan
Lampiran: SPTK / Role Play

Tokoh drama :
Di ruang unit peawatan 2 sebuah rumah sakit yang sudah menerapkan
model praktik keperawatan professional, akan dilakukan ronde keperawatan.
Tahap pre ronde keperawatan..
Sebelum ketua tim memberikan tugas kepada perawat asosiet, ketua tim
menemui pasien terlebih dahulu untuk memberikan informed concent.
Di ruang pasien..
Ketua Tim : Assalamu’alaikum. Bu R, bagaimana keadaannya?
Pasien : kepala saya masih pusing Pak, saya tidak bisa tidur semalaman.
Ketua Tim : Oh, begitu ya.
keluarga pasien : Bu R juga tidak mau makan Pak.
Ketua Tim : Oh, kenapa tidak mau makan Bu? Kan biar cepat sembuh. Begini
Bu R, Bu V, saya mau meminta persetujuan Bu Rizki dan Bu Vitria.
keluarga pasien : Persetujuan apa Pak?
Ketua Tim : Bu R akan saya jadikan pasien untuk ronde keperawatan. Dalam arti
ini suatu kegiatan yang nantinya pasien dan keluarga akan diajak
diskusi untuk menyelesakan masalah yang dihadapi pasien.
Pasien : Oh, gitu.. lha terus saya harus bagaimana Pak?
Ketua Tim : Bu R tidak harus apa apa, Ibu hanya menyetujui saja. Dengan ronde
keperawatan ini, nanti masalah Bu R Insya’alla akan bisa diatasi.
keluarga pasien : Benar begitu Pak?
Ketua Tim : Insya’allah Bu. Bagaimana Bu?
Pasien : Oh, kalau begitu saya bersedia Pak.
Ketua Tim : Baik, kalau begitu silakan Bu R dan Bu E tanda tangan disini.
Setelah mendapatkan persetujuan dari pasien, kemudian ketua tim menuju
ke ruang perawat untuk memberikan tugas kepada perawat asosiet.
Di ruang perawat….
ketua tim : Assalamu’alaikum Romy dan Isnanda. Seperti yang sudah
direncanakan, hari ini kita akan melakukan tahap pra ronde
keperawatan, dimana pasien yang akan kita pilih adalah Bu R.
perawat asosiet1 : Memangnya Bu R menderita penyakit apa Pak?
ketua tim : Bu R itu mengalami anemia
perawat asosiet2 : Wah, begitu yaa
ketua tim : Maka dari itu, nanti tolong ya M dan I untuk mengkaji lebih lanjut
masalah yang ada pada Bu .
perawat asosiet 1&2 : Siap Pak.
Kemudian perawat asosiet melakukan pengkajian kepada pasien.
Di ruang pasien…
perawat asosiet1 : Selamat pagi Bu R? Bagaimana kabarnya?
pasien : Wah, tidak ada perubahan mas. Kepala saya masih pusing saya
tidak bisa tidur semalaman, sama mau makan rasanya tidak enak.
perawat asosiet2 : Oh, iya Bu. Terlebih dahulu perkenalkan nama saya perawat I dan
ini rekan saya perawat M, akan melakukan pengkajian pada Ibu,
untuk mengetahui masalah apa yang sedang dialami Ibu.
keluarga pasien : Oh, iya, silakan mas.
Perawat asosiet pun melakukan pengkajian kepada Bu R. Ternyata
didapatkan hasil bahwa Bu R mengalami kepala pusing, gangguan sulit tidur,
susah makan
Setelah mendapatkan data yang dirasa cukup, kemudian perawat asosiet
melaporkan hasil pengkajiannya kepada ketua tim.
Di ruang perawat…
perawat asosiet1 : Pak, kami sudah melakukan pengkajian pada Ibu R.
ketua tim : Iya mas, bagaimana keadaannya?
perawat asosiet2 : Ternyata masalah yang dihadapi oleh pasien lumayan banyak .
(sambil menggeleng – gelengkan kepalanya dan membuka hasil
pengkajian)
perawat asosiet1 : Pasien mengalami kepala pusing, gangguan tidur, susah makan
Pak.
ketua tim : Baiklah kalau begitu, mari kita lakukan validasi data, langsung ke
pasiennya saja ya..
perawat asosiet2 : Baik Pak.
Kepala tim dan perawat asosiet melakukan validasi data. Setelah selesai
melakukan validasi data, ketua tim melakukan kontrak waktu esok hari untuk
ronde keperawatan
Di ruang pasien…
ketua tim : Baik, terima kasih atas kerja samanya Bu R dan Bu E. Untuk
selanjutnya kita lanjutkan besok Bu, untuk ronde keperawatannya.
pasien : Oh, iya baik Pak.
ketua tim : Kalau begitu kami permisi dulu Bu. Assalamu’alaikum..
keluarga pasien : Wa’alaikumsalam.

Keesokan harinya, ronde keperawatan pun dimulai.. ronde tersebut dihadiri


oleh ketua tim, perawat asosiet, kepala ruang, dan dokter.
Di ruang perawat..
kepala ruangan ; Assalamu’alaikum, selamat pagi. Di pagi hari ini, kita akan
melaksanakan ronde keperawatan, sebagaimana yang sudah
dijadwalkan sebelumnya. Langsung saja, silakan Pak A
membacakan data pasiennya..
ketua tim : Baik, terima kasih. Selamat pagi, pasien dalam ronde keperawatan
kita kali ini adalah Bu R, dengan diagnosa medis anemia. Setelah
dilakukan pengkajian kemarin oleh I dan R, didapatkan data bahwa
pasien ini masih mengalami kepala pusing, susah tidur beberapa
hari, dan tidak mau makan.
kepala ruangan : Baik, terima kasih Pak A, sebelum kita melakukan validasi
data, ada yang ingin ditanyakan?
perawat asosiet1 : Tidak Bu, cukup.
kepala ruangan : OK, langsung saja kita ke pasiennya.
Tim ronde keperawatan menuju ke ruang pasien.
Di ruang pasien…

kepala ruangan : Assalamu’alaikum.. Selamat pagi Bu R? Bagaimana? Bisa


tidur tadi malam?
pasien : Wah, masih tidak bisa tidur Bu. Kepala saya masih pusing sekali.
kepala ruangan : Sudah berapa hari Ibu susah tidur?
keluarga pasien : 2 sampai 4 hari bu Bu R susah tidur selama di rumah sakit.
kepala ruangan : Usahakan untuk tidur ya Bu, agar tubuh Ibu lebih bugar lagi.
keluarga pasien : Bagaimana ya Bu supaya Bu R mudah tidur, atau diberi
semaca obat tidur gitu?
perawat asosiet2 : Tidak Bu, nanti membahayakan keadaan Bu R. Takutnya tubuh
Ibu makin drop.
perawat asosiet1 : Atau mungkin baju Bu R sudah tidak nyaman, perlu diganti bu.
keluarga pasien : Mungkin saja ya mas, karna sudah 2 hari ini belum diganti.
perawat asosiet2 : Wah itu Bu, coba diganti bajunya agar Bu R lebih nyaman
sampai bisa tertidur.
perawat asosie1 : Yang penting usahakan tidur ya Bu, agar sakit kepalanya bisa
berkurang.
perawat asosiet2 : Dan nanti kami tetap memberi Ibu obat penghilang rasa sakit
kepala guna menunjang masalah sakit yang Ibu alami.
keluarga pasien : Baik terima kasih mas, ibu.
kepala ruangan : Kalau begitu kami kembali ke ruangan Bu, kalau ada apa apa
Ibu bisa panggil perawat di depan atau tekan tombol merah.
keluarga pasien : Iya Bu terimakasih.
Setelah selesai melakukan validasi data, tim ronde keperawatan kembali ke
ruang perawat.
Di ruang perawat…
kepala ruangan : Tadi kita sudah sama – sama mengetahui keadaan pasien
tersebut, bagaimana sebaiknya? Ada yang punya usul?
dokter : Kita harus melakukan rontgent dulu pada pasien Bu. Uji
Hematologi/Lab. Darah : untuk menentukan jenis dan penyebab
anemia Kadar Hb/Hmt, Indeks eritrosit, leukosit dan
trombosit, Kadar Fe, asam folat, Vitamin B12, Waktu pendarahan,
waktu protrombin dan waktu tromboplastin
ketua tim : Iya, untuk mengetahui keadaan pasien. Apa perlu melakukan
Aspirasi dan biopsy sumsum tulang?
dokter : Saya belum bisa memastikan, kita lihat dulu saja hasilnya, baru
saya bisa menentukan.
ketua tim : Untuk dosisnya nyeri Dok bagaimana, apa perlu ditambah?
dokter : Untuk dosis nyerinya sementara jangan ditambah dulu, kita lihat
perkembangan besok. Karena untuk sekarang keadaan pasien masih
lemas. Yang terpenting asupan gizinya dan intake pasien guna
mengatasi lemas tubuh pasien.
ketua tim : Baik Dok

Pemecahan masalah pun telah ditemukan. Akhirnya keluarga klien diajak


untuk berdiskusi mengenai masalah penyakit anemia yang dialami klien. Keluarga
diberi pengarahan bagaimana cara mengatasi masalah penyakit anemia pada
klien.
Setelah dilakukan diskusi dengan klien, tugas didelegasikan kepada perawat
asosiet.
ketua tim : Baik, Romy dan Isnanda, Anda sudah tahu apa yang akan harus
dilakukan?
perawat asosiet2 : Sudah Pak.
perawat asosiet1 : Sudah.
ketua tim : OK, baik. Semoga sesuai dengan rencana kita.
perawat asosie1 : Siap Pak.
kepala ruangan : OK, ronde keperawatan kita kali ini sudah selesai. Terima
kasih atas kerja samanya. Semoga masalah pasien kita dapat segera
teratasi. Assalamu’alaikum.
Semua : Wa’alaikumsalam..
Akhirnya ronde keperawatan telah selesai dilakukan, perawat asosiet mulai
menjalankan tugasnya..

Anda mungkin juga menyukai