PENGKAJIAN
Jenis Pend.
No. Nama Umur Jabatan Pelatihan
Kel Terakhir
1. Rosalia S. P S,Kep.Ns 50 th Kepala Management
Sub Divisi Bangsal,
Hemodialisa
3. Tenaga Non–Keperawatan
No. Kualifikasi Jumlah (orang)
1 Ahli gizi 2
2 Cleaning service 2
Jumlah
4. Tenaga Medis
No Kualifikasi Jumlah
1 Supervisor 3
2 Dokter 25
Jumlah
6. Pengaturan Ketenagaan
Jumlah tenaga yang diperlukan tergantung dari jumlah
pasien dan tingkat ketergantungannya. Klasifikasi derajat
ketergantungan pasien menurut Metode douglas dibagi manjadi
tiga kelompok pada Tabel Klasifikasi Pasien Berdasarkan Tingkat
Ketergantungan Dengan Metode Douglas (1984).
Tabel Tingkat Ketergantungan Pasien
perawat)
PENDAFTARAN
TPPRI
UGD POLI UMUM
RUANG FLAMBOYAN
KONDISI BAIK
KRS
3. BOR Harian
BOR di Ruang Flamboyan Tanggal 22 Mei - 10 Juni 2017
TANGGAL RUANG KAPASITAS JML. BOR
KLIEN
22 Mei 2017 Ruang 20 Bed 20 100 %
Kelas II
3. Fasilitas Pasien
1). Tempat tidur / Bad : 20 unit
2). Kamar Mandi : 10 unit
3). Meja pasien : 20 unit
4). AC Ruang kelas II : 10 unit
5). Wastafel : 10 unit
6). Meja makan pasien : 20 unit
7). Tv : 10 unit
8). Jam : 10 unit
9). Tempat Alat Makan Kotor: 1 unit
10). Tempat sampah dalam : 10 unit
11). Rak Sepatu/ sandal : 10 unit
12). Tombol pemangilan Perawat : 20 unit
13). Kursi Pasien : 20 unit
14). Lampu : 20 unit
15). Bantal : 20 unit
4. Peralatan kesehatan
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1 Bak Instrumen 3 Baik
2 Com 1 Baik
3 Cucing 1 Baik
4 Pinset DiSPOsibel Baik
5 Gunting AJ 1 Baik
6 Gunting 2 Baik
7 Gunting Bengkok 1 Baik
8 Tensi meter 2 Baik
9 Stetoskop 2 Baik
10 Timbangan BB/TB 1 Baik
11 Iri gatur set 4 Baik
Tabung
12 20 Baik
oksigen+flowmeter
13 Gunting verban 2 Baik
Korentang dan
14 1 Baik
sempetum
15 Bak instrumen 2 Baik
besar
Bak instrumen
16 2 Baik
sedang
Bak instrumen
17 2 Baik
kecil
18 PiSPOt 10 Baik
19 Urinal 10 Baik
20 Set AJ 1 Baik
21 Set ganti balutan DiSPOsible Baik
22 Standar infus 20 Baik
23 Eskap 1 Baik
24 Masker O2 DiSPOsibel Baik
25 Nasal kateter DiSPOsibel Baik
26 Reflek humer 1 Baik
27 Kursi roda 2 Baik
28 Komot 1 Baik
Lemari obat
29 1 Baik
emergency
Tempat sampah
30 3 Baik
medis
Tempat sampah
31 3 Baik
non medis
32 Overbet table 20 Baik
Standar waskom
33 0 Baik
double
34 Waskom mandi 20 Baik
35 Lampu sorot O Baik
36 Lampu senter 2 Baik
37 EKG 1 Baik
38 Suction 1 Baik
39 Termometer digital 1 Baik
40 Termometer raksa 2 Baik
41 Lemari kecil 3 Baik
42 Alat GDA 3 Baik
43 Abokat ruangan 20 Baik
Three wahgt +
44 6 Baik
perpusor
45 Neddle DeSPOsible Baik
46 Tornikwet 1 Baik
47 Termos darah 1 Baik
48 Troli Emergency 1 Baik
49 Troli obat 3 Baik
50 Nelbulezer 2 Baik
51 Ambubag dewasa 2 Baik
52 Ambubag anak 2 Baik
53 Mortar obat 1 Baik
54 Tromal 2 Baik
55 Bantal Pasien 20 Baik
TANGGAL
NO NAMA
5 6 7 8 9 10
1 Nonse Hasan Ragil S P P P S S S
2 Novia Rina Karunia S S S P P P
3 Praditya Ery N P P P S S S
4 Rizka Ratna Desi S S S P P P
5 Ilul Nuri U.K P P P S S S
6 Deny Tetes Alfias S S S P P P
7 Wulan Khusnul F P P P S S S
8 Vernanda Aprilia K S S S P P P
9 Restia Juniar T P P P S S S
10 Maria Suci Lestari S S S P P P
NO REG NAMA / NO HP PK JK UMUR ALAMAT DIAGNOSA MRS KRS BIAYA KETERANAN TTD
6. Daftar Protap Keperawatan
1). Di Ruang Rawat Flamboyan kelas 2 RS GATOEL terdapat
beberapa protap antara lain :
SPO cuci tangan dengan air mengalir
SPO cuci tangan dengan alkohol
SPO komunikasih secara langsung dan lisan
SPO Terapeutik
SPO kunsul dokter spesialis
SPO lapor dokter
SPO melaksanakan ambulasi dini
SPO melakukan kumbah lambung
SPO melepas infus
SPO memakai sarung tangan steril
SPO memandikan pasien ditempat tidur
SPO memasang bidai
SPO memasang jalan nafas buat Naso dan Oro
SPO memasang selang NGT
SPO memberikan kompres hangat atau dingin
SPO memberikan makanan lewat NGT
SPO membersihkan kaca
SPO membersihkan mulut
SPO memeriksa suhu tubuh peranus
SPO mencuci rambut
SPO mengepel
SPO mengganti alat tenun tempa tidur dengan pasien di
atasnya
SPO mengganti balut luka
SPO menghitung pernafasan
SPO menghitung tetesan infus
SPO menimbang BB pasien dewasa
SPO mengukur cairan yang masuk dan keluar
SPO mengukur tanda-tanda vital
SPO mengukur tekanan darah
SPO mengukur tinggi badan
SPO menjaga keselamatan pasien di tempat tidur
SPO menolong pasien BAB
SPO menolong pasien BAB di atas tempat tidur
SPO menolong pasien BAK
SPO menyapu
SPO menyiapkan tempat tidur pasien
SPO menyisir rambut pasien
SPO menyuapi pasien
SPO merawat luka bakar
SPO pasien melarikan diri
SPO pasien pulang meninggal
SPO pasien pulang sembuh
SPO pemasangan infus
SPO pemasangan kateter urine
SPO pemasangan oxymetri
SPO pembagian sofenier di ruang rawat inap VIP
SPO pemberian angket instrumen B ke pasien
SPO pemberian hukna tinggo/rendah
SPO pemberian obat dengan penfill
SPO pemberian obat melalui mulut
SPO pemberian obat per IC
SPO pemberian obat per IM
SPO pemberian obat per IV
SPO pemberian obat per rektal/per anus
SPO pemberian obat per SC
SPO pemberian obat tetes hidung
SPO pemberian obat tetes mata
SPO pemberian obat tetes telinga
SPO pemberian obat sublingual
SPO pemberian oksigen
SPO pemberian terapi dengan nebulezer
SPO pemesenan darah di dalam wilayah
SPO penanganan syok hemoraagik
SPO penatalaksanaan pasien syok hipovolemik
SPO penatalaksanaan syok anafilaksis
SPO pencegahan luka dekubitus
SPO penggolongan syok obat pasien
SPO menunggu pasien
SPO penyuluhan kepada penderita
SPO perawatan tracheostomy
SPO persiapan dan pengambilan untuk pemeriksaan BGA
SPO pertolongan pertama pada pasien kejang
SPO skintes
SPO suction
SPO tes rumpleed
Jumlah Standar
No Nama Barang Jumlah Kondisi
(TT x 3)
1 Sprei 30 Baik
2 Selimut 30 Baik
3 Sarung bantal 30 Baik
4 Stick laken 30 Baik
5 Bantal 20 Baik
2. Timbang Terima
Berdasarkan pengamatan pada tanggal 6- 8 Juni 2017, timbang
terima di Ruang Flamboyan selama ini sudah dilakukan pada setiap
pergantian shift jaga, antara petugas shift dengan petugas shift
selanjutnya. Timbang terima terdokumentasi dengan menggunakan
format SOAP, diawali timbang terima di nurse station dengan
menyampaikan keluahan dan kondisi pasien, tindakan yang belum dan
yang sudah dilakukan, rencana tindakan yang akan dilaksanakan
selanjutnya kepada petugas shift berikutnya, kemudian dipimpin
berdo’a bersama dilanjutkan dengan berkeliling di dalam ruangan
perawatan dari satu pasien ke pasien yang lain dan diakhiri di nurse
station.
Masalah yang ditemukan selama pengamatan timbang terima
yang dilakukan perawat di Ruang Flamboyan yaitu selama berkeliling
ke ruang perawatan pasien, perawat mengenalkan nama perawat yang
akan bertugas pada shift selanjutnya tidak pada semua ruangan pasien,
hanya beberapa ruang saja.
3. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan belum pernah dilakukan karena
keterbatasan waktu yang dimiliki oleh masing-masing tim kesehatan
yang terkait. Ketika ada pasien dengan penyakit langka dalam batas
batas waktu yang ditentukan tetapi masalah keperawatan belum
teratasi maka dilakukan rujukan di Rumah Sakit lain.
4. Sentralisasi Obat
Dari hasil pengamatan pada tanggal 6-8 Juni 2017 di Ruang
Flamboyan, sentralisasi dilakukan dengan baik untuk obat oral
maupun obat injeksi. Yang mana pengelolaan dan pengawasan
dilakukan oleh perawat dan disimpan di nurse station. Alur
pengambilan obat adalah obat diresepkan oleh dokter kemudian
diserahkan oleh perawat untuk mengambil resep ke farmasi rawat
inap. Setelah itu berdasarkan resep obat diantar oleh petugas dari depo
farmasi dan diserahkan nurse station kemudian diletakkan dilemari
obat perawat sesuai dengan nomer bed pasien.
Perawat menyiapkan obat baik oral maupun intra vena sesuai
jam terapi yang sudah dijadwalkan. Obat injeksi maupun oral yang
akan diberikan kepada pasien oleh perawat ditempatkan bak
instrument. Setelah obat oral maupun injeksi diberikan ke pasien,
pasien mapupun keluarga pasien dimintai tanda tangan bahwa telah
menrim obat yang diberikan. Sedangkan untuk cairan infus yang akan
diterapikan di hari itu juga diletakkan di trolly. Di trolly itu ada
lembaran kertas untuk pergantian cairan infus berisikan jenis cairan,
berapa tpm dan jam pergantian cairan. Saat cairan infus pasien habis,
perawat mengambil cairan infuse di trolly sambil melihat lembar
pergantian cairan infuse dan memberikan centang pada jam pergantian
cairan infuse.
5. Supervisi Keperawatan
Supervisi keperawatan dilakukan oleh kepala ruangan secara
tidak langsung melalui pengamatan terhadap pelaksanaan tugas
perawat. Kepala ruangan mengamati pekerjaaan yang dilakukan
perawat kemudian memberikan evaluasi kepada perawat yang
bersangkutan. Perawat yang melakukan pekerjaan dengan baik
mendapatkan reward dari kepala ruangan yang berupa pujian
sedangkan perawat yang melakukan tugas kurang baik akan mendapat
teguran dari kepala ruangan. Belum ada prosedur pelaksanaan
supervisi yang dilakukan KARU, tetapi adanya SOP sehingga dapat
dilakukan pengukuran kepatuhan perawat terhadap SOP (Standart
Operasional Prosedur). Tidak ada format penilaian supervisi, supervisi
ruangan hanya dilakukan sesuai kebutuhan dan kebijakan kepala
ruangan. Selain itu, ada tim supervisor yang melakukan supervisi di
Ruang Flamboyan 2 kali sehari pagi dan sore.
6. Pendokumentasian Keperawatan
Sistem pendokumentasian di Ruang Flamboyan menggunakan
format SOAPIER (Problem oriented medical record) format ini
digunakan pada catatan medic yang berorientasi pada masalah yang
mencerminkan masalah yang identifikasi oleh semua anggota tim
perawat. Pendokumentasian sampai pasien pulang.
Tabel bagian dari dokumentasi pasien
No URAIAN BAGIAN SUMBER
1 Lembar pengantar UGD Dokter/perawat
2 Lembar permintaan Rawat Inap Perawat/klg
pasien
3 Pengkajian resiko jatuh Dokter
4 Lembar info yang diberikan pada pasien/keluarga Dokter
5 Lembar observasi Perawat
6 Lembar Konsultasi Dokter
7 Penempelan Hasil Lab. Lab.
8 Penempelan Foto / USG Radiologi
9 Penempelan Endoskopi/ paotologi Radiologi
anatomi/sitologi
10 Penempelan ECG Dokter
11 Penempelan salinan resep Dokter
12 Penempelan Surat rujukan, MRS, dll Rekam medik
13 Pemakaian Obat/alat medis Pekarya
14 Askep Perawat Perawat
3.2.4 M4 (Money/Pembiayaan)
Pengadaan dana bagi ruangan (renovasi ruangan), sumber dana
operasional ruangan, pendanaan alat kesehatan, pendanaan fasilitas
kesehatan bagi pasien dan pendanaan bahan kesehatan (habis pakai)
berasal dari Rumah sakit yang di peroleh dari Unit anggaran jangka
panjang RS Gatoel. Sedangkan sumber kesejahteraan ruangan diperoleh
dari rumah sakit yaitu berasal dari jasa pelayanan berupa uang yang
diberikan berdasarkan jumlah pasien dan tindakan yang dilakukan.
Pendanaan fasilitas kesehatan bagi petugas di peroleh dari gaji atau upah
petugas. Pembiayaan pasien sebagian besar berasal dari BPJS, sedangkan
yang lain dari Rekanan/kerjasama pihak ketiga rumah sakit dan
Swasta/bayar sendiri. Biaya perawatan yang berlaku saat ini sesuai
dengan kelas perawatan di ruang rawat kelas 2B (Flamboyan).
1. Akumulasi data penanggung jawab pasien
Berdasarkan akumulasi data penanggung jawab pasien
rawat inap tanggal 5-7 Juni 2017 diperoleh hasil presentase rawat
inap dengan BPJS 94 % rekanan/kerjasama pihak ketiga 3 % dan
swasta 3%.
No. Kelompok pasien Jumlah
1. BPJS 32 orang
3. Swasta 1 orang
4. Proses pembayaran
1). Debit (non tunai)
2). Tunai
Swasta asuransi/rekanan->Biling->klaim kan ke anggaran
/perusahaan oleh pihak rumah sakit
3). BPJS sesuai hak->tidak membayar sama sekali
4). BPJS selisih
II-I
III-II
III-I
5). Perhitunganya
INA CBG'S BPJS KIS tertinggi-kelas terendah
BPJS selisih-VIP
Perhitungannya 75% dari INA dan di tambah kamar
BPJS selisih :-VVIP B
-VVIP A
-Anggrek Platinum
Perhitungannya Biling RS-INA CBG'S
3.2.5 M5 (Marketing)
1. indeks kepuasan pasien
Standart Analisa Data Hasil
Angka >/ 90% Dari ….. pasien
kepuasan …… pasien puas
pasien
3. Strategi marketing
1). Penyuluhan keperusahaan
2). Penyuluhan kemasyarakatan
3). Penyuluhan PKK,kelurahan dan kabupaten
4). Talk show dengan radio
5). Gathering dengan agen asuransi
6). RTD (rountable discussion) dengan perusahaan
Lampiran
Instrumen Pengkajian Manajemen
Mahasiswa STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
Ruang Flamboyan RS Gatoel
Oleh : Kelompok 35 & 36
1. Berapa jumlah tenaga keperawat dalam ruangan ?
……………………
2. Berapa jumlah tenaga keperawatan berdasarkan tingkat pendidikan ?
1 Ahli gizi
2 Cleaning service
11. Apa saja Fasilitias Pasien yang ada dalam ruang Flamboyan ?
12. Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) apa yang dipakai dalam
ruangan ?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………
A. PENGKAJIAN
1. Mendokumentasikan data yang dikaji sesuai dengan pedoman pengkajian
2. Data dikelompokkan (bio-psiko-sosio-spriritual)
3. Data dikaji sejak klien masuk sampai pulang
4. Masalah dirumuskan berdasarkan masalah kesenjangan antara status
kesehatan dengan norma dan pola fungsi kehidupan
B. DIAGNOSIS
1. Diagnosis keperawatan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan
2. Diagnosis keperawatan mencerminkan PE/PES
3. Merumuskan diagnosis keperawatan aktual/potensial
C. PERENCANAAN
1. Berdasarkan diagnosis keperawatan
2. Disusun menurut urutan prioritas
3. Rumusan tujuan mengandung komponen klien/subjek, perubahan,
perilaku, kondisi klien, dan/atau criteria
4. Rencana intervensi mengacu pada tujuan dengan kalimat perintah, terinci,
dan jelas, dan/atau melibatkan klien/keluarga
5. Rencana intervensi menggambarkan keterlibatan klien/keluarga
6. Rencana intervensi menggambarkan kerja sama dengan tim kesehatan lain
D. INTERVENSI
1. Intervensi dilaksanakan mengacu pada rencana asuhan keperawatan
2. Perawat mengobservasi reSPOns klien terhadap intervensi keperawatan
3. Revisi intervensi berdasarkan hasil evaluasi
4. Semua intervensi yang telah dilaksanakan didokumentasikan dengan
ringkas dan jelas
E. EVALUASI
1. Evaluasi mengacu pada tujuan
2. Hasil evaluasi didokumentasikan
F. CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN
1. Menulis pada format yang baku
2. Pendokumentasian dilakukan sesuai dengan intervensi yang dilaksanakan
3. Pendokumentasian ditulis dengan jelas, ringkas, istilah yang baku dan
benar
4. Setiap melakukan intervensi/kegiatan perawat mencantumkan paraf dan
nama dengan jelas, serta tanggal dan waktu dilakukannya intervensi
5. Berkas catatan keperawatan disimpan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
Sumber: Nursalam (2009)