Anda di halaman 1dari 1

MAT 13:16 Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena

mendengar.
Mat 13:17 Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar
ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa
yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.

Renungan
Perintah menghormati orang tua ada di dalam Kitab Suci (bdk. Kel. 20:1-17). Yesus
punya orangtua, Yusuf dan Maria. Maria punya orang tua juga, Yoakim dan Anna, yang
hari ini kita peringati. Yesus lahir ke dunia hanya karena Bunda Maria setuju. Mari
menjadi suci karena didikan orangtuanya. Maka wajarlah kita menghormati mereka dan
meneladani karakter baik mereka. Orang tua pasti berperanaan besar dalam kesucian
dan kesuksesan anaknya. “Buah jatuh tidak jauh dari pokoknya”, demikian pepatah.

Gereja Katolik menghormati orang kudus; bukan menyembahnya. Yang disembah


hanyalah Tuhan. Santo-santa bisa para religius atau awam, baik yang berkeluarga atau
tidak. St. Yohanes Paulus II mengkanonisasi pasangan suami-isteri Quattrochhi. Paus
Fransiskus mengkanonisasi orangtua St. Theresia Lisieux. Itu semua karena terbukti
dalam segala kesulitan hidup, mereka tetap suci dan mendidik anak-anak dengan baik.
Mereka menjadi teladan kita.

Setiap kita pun dipanggil untuk menjadi kudus, apa pun status hidup kita. Kekudusan
bukan milik kelompok tertentu, tapi semua pengikut Yesus. Meneladani cara hidup Yesus
dan bercermin pada kehidupan para kudus, teristimewa santo dan santa pelindung kita
masing-masing, semoga kita pun menjadi kudus dalam kehidupan harian kita.

Ya Tuhan, semoga aku menjadi kudus, seperti Engkau kudus adanya. Berkatilah para
orang tua agar menjadi teladan kekudusan di dalam keluarga masing-masing. Amin.
======

Sumber: Ziarah Batin 2016

Keter

Anda mungkin juga menyukai