Anda di halaman 1dari 7

Daftar Pustaka

Admaja, D. M. 1997. Peranan Geomorfologi dalam Pengembangan Daerah Aliran


Sungai. Aneka Wijaya No. 1 Th. XXXI Januari 1997. Singaraja: STKIP
Ahnert, F. 1998. Introduction to Geomorphology. London: Arnold
Ardiansyah, A. 2011. Pembakuan Nama Pulau di Indonesia Sebagai Upaya Untuk
Menjaga Kedaulatan Negara Republik Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum:
Pandecta. Semarang: Juni 2011, Vol. 6 No. 1
Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press
Asdak, C. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
Ballantine, J. A. C., Okin, G. S., Prentiss, D. E., dan Roberts, D. A., 2005. Mapping
North African Landforms using Continental Scale Unmixing of MODIS
Imagery. Remote Sensing of Environment. Elsevier: ScienceDirect
Bantase, A. L. 2007. Degradasi Lahan Sebagian Daerah Aliran Sungai (DAS) Loano
Hulu Kabupaten Purworejo Propinsi Jawa Tengah. Tesis. Yogyakarta:
Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
Basu, S. R. dan Ghatowar. 1990. The Impack of Landslide on Fluvial Processe in The
Lish Basin of The Darjefling Himalayas. GEOGRAPHIA POLONICA.
Poland: KRAKOWSKIE PRZEDMIEŚCIE
Bemmelen, R.W. 1949. The Geology of Indonesia: General Geology of Indonesia and
Adjacent Arrchipelago Vol. I A. The Hague: Goverment Printing Office.
Bielski, K., Boldy, C., Mallen, N., Tenenbaum, D., dan Zarate, C. 1996. The Impact Of
Urbanization On Storm Water Quality And Quantity In The Humber
Watershed; WISQQiH. Diakses tanggal 29 Oktober 2011 dari
http://www.unc.edu/~davidten/wisqqih/methods/cnproc.htm
Bintarto dan Surastopo. 1979. Metode Analisa Geografi. Jakarta: LP3ES
Bishop, M. P., James, L. A., Shroder Jr, J. F., dan Walsh, S. P. 2012. Geopspatial
Technologies and Digital Geomorphological Mapping: Concepts, Issue and
Research. Geomorphology. Elsevier: ScienceDirect
Bocco, G., Velazquez, A, dan Siebe, C. 2005. Using Geomorphologic Mapping To
Strengthen Natural Resource Management In Developing Countries. The
Case Of Rural Indigenous Communities In Michoacan, Mexico. Catena 60
(2005) 239–253. Elsevier: ScienceDirect

114
Borus, B. 1999. Pemetaan Bahaya Longsoran Berdasarkan Klasifikasi Statistik Peubah
Tunggal Menggunakan SIG: Studi Kasus Daerah Ciawi-Puncak-Pacet, Jawa
Barat. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, April 1999, h. 7-16, Vol 2, No. 1
Dehn, M., Gartner, H., dan Dikau, R. 2001. Principles of Semantic Modeling of
Landform Structures. Computers & Geosciences. Elsevier: Pergamon
Dibyosaputro, S. 2001. Survei dan Pemetaan Geomorfologi. Yogyakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Fakultas Geografi UGM
Diagman, S.L. 1993. Physical Hydrology. New Tork: Macmillan College Publising
Company
Evans, I. S. 2012. Geomorphometry and Landform Mapping: What is a landform?.
Geomorphology . Elsevier: ScienceDirect, pp 94–106
Guzzetti, F., Mondini, A. C., Cardinali, A., Fiorucci, F., Santangelo, M., dan Chang, K.
T. 2012. Landslide inventory maps: New tools for an old problem. Earth-
Science Reviews 112 (2012) 42–66. Elsevier: ScienceDirect
Hadun, R. 2009. Pendekatan Evaluasi untuk Arahan Pola Penggunaan Lahan Pertanian
Berkelanjutan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Loano. Thesis. Yogyakarta:
S2 Geografi, Universitas Gadjah Mada
Hairiah, K., Widianto, Suprayogo, D., Widodo, R. H., Purnomosidhi, P., Rahayu, S.,
dkk. 2004. Ketebalan Seresah Sebagai Indikator Daerah Aliran Sungai
(DAS) Sehat ( Litter Thicness as an Indicator of Healthy Watershed). World
Agroforestry Center, 42 pp.
Hardjowigeno, S. dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuian Lahan dan Perencanaan
Tataguna Lahan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Harlin, N. A. 2008. Kajian Persebaran Longsor Atas Dasar Analisis Informasi
Topografis Pada Peta RBI di Kecamatan Loana Kabupaten Purworejo.
Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM
He, C. 2002. Integration of Geographic Information Systems and Simulation Model for
Watershed Management. Environmental Modelling & Software 18 (2003)
809–813. Elsevier: ScienceDirect
Herlambang, S. 2004. Dasar-Dasar Geomorfologi. Malang: Universitas Negeri Malang
Hung, T. 2000. Modis Aplication in Monitoring Surface Parameters. Tokyo: University
of Tokyo, Institute of Industrial Science

115
Indriastuti. 2009 (a). Peraturan Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan
Sosial Tentang Pedoman Monitoring dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai
No P.04/V-SET/2009. Jakarta: Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal
Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial
--------------. 2009 (b). Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Rehabilitasi
Lahan dan Perhutanan Sosial (Ditjen RLPS) Tahun 2010-2014. Jakarta:
Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan
Perhutanan Sosial
Jamulya dan Haryono, E. 2000. Kajian Tingkat Pelapukan Batuan Menurut Toposekuen
di Daerah Aliran Sungai Tangsi Kabupaten Magelang. Majalah Geografi
Indonesia Volume 14, Nomor 1, Maret 2000, Hal 13-14
Kandarika, S., dan Dwivedi, R.S. 2003. Assesment of The Impact of Mining on
Agricultural Land Using Erosion-Deposition Model and Space Borne
Multispectral Data. Journal of Spatial Hydrology. Vol.3, No. 2003.2
Department of space, Govt. of India
Karnawati, D. 2005. Bencana Alam Gerakan Massa Tanah di Indonesia dan Upaya
Penanggulangannya. Penerbit : Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik
UGM. Yogyakarta
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional. 2009. Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Wilayah Pasca Bencana Gempa Bumi di Propinsi Jawa Barat dan
Kabupaten Cilacap Jawa Tengah Oktober 2009. Jakarta: Kementerian
Negara Perencanaan Pembangunan Nasional
Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK. 328/ Menhut-II/ 2009.
2009. Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK. 328/
Menhut-II/ 2009 tentang Penetapan Daerah Aliran Sungai (DAS) Prioritas
dalam Rangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun
2010-2014 . Jakarta: Kementrian Kehutanan Republik Indonesia
Koliq, N. 2010. Penambangan Sulit Dikendalikan Kerusakan DAS Jebol Semakin
Parah. Suara Merdeka, 23 Maret 2010
Kumajas, M. 1992. Morfokonservasi Daerah Tangkapan Hujan Danau Tondano. Tesis.
Yogyakarta: Program Pascasarjana UGM
Lakitan. 2002. Meteorologi dan Klimatologi. Bandung: Penerbit ITB

116
Lillesand,T.M. dan Kiefer, R.W., 1997. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra.
Penyunting : Sutanto. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Linsley, R.K., Kohler, M.A., dan Paulhus, J.L., 1958. Hydrology for Engineers.
McGraw-Hill, New York, pp. 151e155.
Lukman, M. dan Susanto, E. 2009. Arahan Konservasi DAS dengan Model AGNPS:
Studi Kasus pada DAS Bila Bulu Cendranae. Jurnal Sumber Daya Alam
Vol. 5, No. 2, November 2009
Lobeck, A. K. 1939. Geomorphology. New York: McGraw-Hill
Luo, Y dan Zhang, M. 2009. Management-oriented Sensitivity Analysis for Pesticide
Transport in Watershed-scale Water Quality Modeling Using SWAT.
ELSEVIER: Environmental Pollution 157 (2009) 3370–3378
Mawardi, H. 2012. Rekayasa Konservasi Tanah dan Air. Yogyakarta: Bursa Ilmu
Maryono, A. 2008. EKO-HIDRAULIK Pengelolaan Sungai Ramah Lingkungan
Menaggulangi Banjir dan Kerusakan Wilayah Sungai. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
Mitasova, H., dan Mitas, L., 1999. Modeling soil detachment with RUSLW3d using GIS.
USA: Geographic Systems Modelling Systems Laboratory, University of
Illinois, Urbana-Champaign
Mitasova, H., Mitas, L., Brown, W. M., dan Johnston, D. 1997. GIS tools for
erosion/deposition modeling and multidimensional visualization. USA:
Geographic Systems Modelling Systems Laboratory, University of Illinois,
Urbana-Champaign
Mitasova, H., Hofierka, J., Zlocha, M., dan Iverson, L.R. 1996, Modeling topographic
potential for erosion and deposition using GIS. International Journal of
Geographical Information Science, 10(5), 629-641
Morgan, R. P. C. 2005. Soil Erosion & Conservation, Third Edition. United Kingdom:
Balackwell Puslishing
Murray, A. B., Lazarus, E., Ashton, A., Baas, A., Coco, G., Coulthard, T., et al. 2009.
Geomorphology, Complexity and Emerging Science of Earth’s Surface.
Geomorphology 103 (2009) 496–505. Elsevier: ScienceDirect
Naskah Akademik dan Rencana Undang-Undang Konservasi Tanah dan Air. 2013.
Nugraha, S. 1997. Studi Morfokonservasi di DAS Nagung Kabupaten Dati II Kulon
Progo. Tesis. Yogyakarta: Program Pascasarjana UGM

117
Nyssen, J., Poesen, J., Moeyersons, J., Haile, M., dan Deckers, J. 2007. Dynamics of
Soil Erosion Rates and Controlling Factors In The Northern Ethiopian
Highlands – Towards a Sediment Budget. Earth Surface Processes and
Landforms. Wiley InterScience: DOI: 10.1002/esp.1569
Paimin, Sukresno, dan Purwanto. 2010. Sidik Cepat Degradasi Sub Daerah Aliran
Sungai (Sub DAS). ISBN: 979-3145-29-3. Bogor: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan
Paimin, Pramono, I. B., Purwanto, dan Indrawati, D. R. 2012. Sistem Perencanaan
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. ISBN: 978-602-99218-2-3. Bogor:
Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi
Paine, D. P. dan Kiser. J. D. 2012. Aerial Photography and Image Interpretation, Third
Edition. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Panizza, M. 1996. Environmental Geomorphology. The Netherland: Elsevier Science
B.V.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai
Pistocchi, A., Cassani, G., dan Zani ,O. 2002. Use of The USPED Model for Mapping
Soil Erosion and Managing Best Land Conservation Practices. Proceedings
IEMMS, diakses tanggal 2 November 2012, dari
http://www.iemss.org/iemss2002/proceedings/pdf/volumtre/331-
pisticchi.pdf
Pourghasemi, H. R., Mohammady, M., dan Pradan, B. 2012. Landslide susceptibility
mapping using index of entropy and condition probability models in GIS:
Safarood Basin, Iran. Catena. Elsevier: Science Direct
Rahardjo, W., Sukandarrumidi, dan Rosidi, H.M.D. 1977. Peta Geologi Lembar
Yogyakarta, Jawa. Peta Geologi Bersistem, Jawa, Lembar: Yogyakarta
1408-2 dan 1407-5, Skala 1:100.000. Direktorat Geologi, Departemen
Pertambangan Republik Indonesia.
Rahayu, S., Widodo, R. H., Noordwijk, M. V., Suryadi, I., dan Verbist, B. 2009.
Monitoring Air di Daerah Aliran Sungai. Bogor, Indonesia: World
Agroforestry Centre - Southeast Asia Regional Office, 104 p

118
Rieth, W. 2001. Lab 4: Vegetation Indicates: Normalized Difference Vegetation Index
(NDVI). Diakses tanggal 28 Oktober 2011 dari
http://www.gis.usu.edu/~doug/RS5750/PastProj/FA2001/WendyRieth/labs/l
ab4.html
Rodrigueez, J. L. G. dan Suarez, M. C. G. 2012. Methodology for Estimating The
Topographic Factor LS of RUSLE3D and USPED using GIS.
Geomorphology 175–176 (2012) 98–106. Elsevier: ScienceDirect
Sartohadi, J. dan Saragih, J. 2004. Estimasi Rejim Kelembaban Tanah Berdasarkan
Analisis Curah Hujan, Suhu Udara dan Bentuklahan Tanah: Studi Kasus di
Satuan Wilayah Sungai (SWS) Pemali-Comal. Jurnal Geografi Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Satohadi, J. 2007. Terapan Geomorfologi dalam Pengelolaan Sumberdaya Air. Alami,
Vol 12 Nomor 1 Tahun 2007: 16-21
Satohadi, J. 2008. The Landslide Distribution In Loano Sub-District, Purworejo District,
Central Java Province, Indonesia. Forum Geografi, Vol. 22, No. 2,
Desember 2008: 129-144
Sartohadi, J., Jamulya, dan Dewi, N.I.S. 2012. Pengantar Geografi Tanah. Surakarta:
Pustaka Pelajar.
Schmidt, J. and Preston, N. 2003. Towards Quantitative Modelling of Landform
Evolution through Frequency and Magnitude of Processes: A Model
Conception. Concept and Modelling in Geomorphology: International
Perpectives, pp. 115-129. Tokyo: TERRAPUB
Schoeneberger, P.J., Wysocki, D.A., and Benham, E.C., 2011. Field book for describing
and samplig soils, Version 3.0. Natural Resources Conservation Service,
National Soil Survey Center, Lincoln, NE.
Schneevoigt, N. J., Linder, S. V. D., Thamn, H. P., dan Schrott, L. 2008. Detecting
Alpine Landform from Remotely Sensed Imagery. A Pilot Study in The
Bavarian Alps. Geomorphology. Elsevier: ScienceDirect
Schoeneberger, P.J., Wysocki, D.A., Benham, E.C., dan Broderson, W.D. 2002. Field
Book for Describing and SamplingSsoils, Version 2.0. Lincoln: Natural
Resources Conservation Service, National Soil Survey Center, NE
Seyhan, E. 1990. Dasar-Dasar Hidrologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

119
Stocking dan Murnaghan. 2000. Land Degradation – Guidelines for Field Assessment.
UNEP: Narobi Kenya
Stockli, R. 2004. The European Fourier-adjusted and Interpolated NDVI (EFAI NDVI).
Diakses tanggal 28 Oktober 2011 dari
http://bluemarble.ch/wordpress/2004/01/01/the-european-fourier-adjusted-
and-interpolated-ndvi-efai-ndvi/
Sudiana, D. dan Diasmara, E. 2008. Analisa Indeks Vegetasi menggunakan Data Satelit
NOAA/AVHRR dan TERRA/AQUA-MODIS. Seminar on Intelligent
Technology and Its Application.
Sugiyanta, I. G. 2002. Bentuklahan Sebagai Unsur Lingkungan dan Kaitannya dengan
Penggunaan Lahan di Kecamatan Panjang Baru Kota Bandar Lampung.
Jurnal Manajemen dan Kualitas Lingkungan Vol. 2, No.1, November 2002
Suparman, Soetopo, T., Wirjotijoso, S., Suprawoto, D., dan Pradono, H., 2011. SABO
Untuk Penanggulangan Bencana Akibat Aliran Sedimen. Jakarta: Yayasan
Air Adhi Eka
Suripin. 2004. Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air. Yogyakarta: Penerbit Andi
Triwanto, J. 2012. Konservasi Lahan Hutan dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Malang: UMM Press
Tamene, L. dan Vlek, P.L.G. 2008. Chapter 5 Soil Erosion Studies in Northern
Ethiopia. Springer Science + Business Media B.V. 2008
Verstappen, H.Th . 1983. Applied Geomorphology (Geomorphological Surveys for
Environmental Development). Amsterdam: Elsevier Science Publishers B.V
Wicaksono, A. P. 2012. Distribusi Spasial Kehilangan Tanah dan Kehilangan Bahan
Organik Tanah Oleh Aliran Permukaan di DAS Oyo. Tesis. Yogyakarta:
Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada
Zuidam, R. A. V. 1972. Guide to Geomorphological Photointerpretation. Enschede,
The Netherlands: International Institute for Aerial Survey and Earth
Sciences.
Zuidam, R. A. V., and F.I.V. Zuidam-Cancelado. 1979. Terrain Analysis and
Classification Using Aerial Photograph. Enschede, The Netherlands: ITC

120

Anda mungkin juga menyukai