Anda di halaman 1dari 13

Ikan Lou Han (Flowerhorn)

Ikan Lou Han (bahasa Inggris: Flowerhorn)


ikan Louhan merupakan salah satu ikan hias terkenal
yang dipelihara di dalam akuarium karena warna sisik
mereka yang hidup serta benjolan kepala mereka yang
berbentuk khas berjuluk "benjol kelam". Aslinya
mereka hanya berhabitat di Malaysia dan Taiwan,
namun saat ini banyak dipelihra oleh penggemar ikan
di seluruh dunia.

Asal Mula
Progam pengembangbiakan telah dimulai sejak tahun 1993.[1] Orang Malaysia
terutama banyak yang mengagumi ikan dengan kepala menonjol, yang dikenal sebagai Karoi
atau "kapal perang", ditemukan di bagian barat negara mereka. Dahi sedikit menonjol dan
ekor panjang ikan ini berharga untuk para peminat masyarakat Taiwan sebagai tanda
pembawa keberuntungan dalam geomansi. Pada tahun 1994, iblis merah Cichlid (genus
Amphilophus) yang diimpor dari Amerika Tengah ke Malaysia dan hasil hibrida parrot
cichlid yang diimpor dari Taiwan ke Malaysia dan dibesarkan ikan ini secara bersamaan,
menandai kelahiran ikan lou han tersebut.
Pada tahun 1995, perkawinan persilangan diadakan lebih lanjut dengan Human Face
Red God of Fortune, yang menghasilkan jenis baru yang disebut Five-Colors God of
Fortune.[1] Karena warnanya yang indah, ikan ini menjadi cepat populer. Penyempurnaaan
secara selektif terus berlanjut hingga tahun 1998, ketika Seven-Colors Blue Fiery Mouth
(yang juga disebut sebagai Greenish Gold Tiger) yang diimpor dari Amerika Tengah, dan
hasil perkawinan silangnya dengan Jin Gang Blood Parrot dari Taiwan.[1] Pembelesteran ini
akhirnya menghasilkan generasi pertama hibrida flowerhorn Hua Luo Han, yang kemudian
diikuti dengan perkenalan flowerhorn berikutnya.

Kedatangan di Dunia Barat


Ketika flowerhorn pertama kali diimpor ke Amerika Serikat, hanya ada dua jenis ikan
ini yang distribusi, flowerhorn dan Golden Base.[1] Maka dari itu datanglah dua varietas,
mereka dengan mutiara (bintik-bintik perak putih pada kulit) dan yang tidak. Golden Base
juga memiliki dua varietas, mereka yang pudar dan yang tidak. Di antara segala jenis
flowerhorn, yang tanpa mutiara dengan cepat disusul popularitasnya oleh mereka yang
mempunyai mutiara, menjadi skala flowerhorns mutiara, atau Zhen Zhu. Dengan Golden
Base, yang dikembangkan kulit menjadi keemasan yang menarik ditempatkan pada
flowerhorn kulit abu-abu itu.
Pada tahun 1999, ada empat jenis flowerhorn yang tersedia di pasar Amerika:
flowerhorn biasa, flowerhorn skala mutiara, flowerhorn emas, dan fader.[1] Peternak
komersial pengkembang biak, dan ikan yang dipilih untuk penampilan tanpa memperhatikan
terminologi.[1] Akibatnya, nama menjadi sesuatu yang membingungkan dan jenis keturunan
menjadi sulit dilacak.
Sekitar 2000-2001, berbagai Kamfa muncul. Ini adalah hibrida dari setiap jenis flowerhorn
yang disilangkan dengan spesies dari genus Vieja atau dengan Parrot Cichlid jenis apapun.[1]
Ini membawa beberapa sifat baru, seperti mulut pendek, ekor terbungkus, mata cekung, dan
gundukan yang semakin besar di bagian kepala. Melihat ini, mereka yang membesarkan di
Zhen Zhus baik itu peternakan ikan untuk mengembangkan lebih cepat dan menjadi lebih
berwarna, untuk bersaing dengan jenis Kamfa.[1]
Perawatan
Flowerhorn Cichlid diharuskan untuk disimpan pada suhu air 80–85 °F, dan pH
kurang dari 7.4–8.0. Mereka membutuhkan tangki minimum sekitar 20–30 galon untuk
tumbuh. Jika agresif dan teritorial, dua atau lebih flowerhorn biasanya tidak disimpan secara
berkelompok, tetapi isi tangki mereka dapat dibagi dengan membagi akrilik atau krat telur.

Nama Latin
Sebagai hibrid dari berbagai spesies, Lou Han tidak mempunyai nama Latin,
Penulisan nama Latin bagi hibrid dari berbagai spesies berbeda adalah dengan menuliskan
semua nama Latin induknya. Sebagai contoh untuk hibrid hasil kawin silang antara Betta
imbellis dengan Betta splendens ditulis sebagai Betta imbellis X Betta splendens.

Karakter
Famili Cichlids diketahui merupakan golongan ikan yang paling cerdas, selain itu
juga paling menarik. Kepribadiannya yang unik dan kemampuannya untuk mengenal
pemiliknya merupakan hal yang membuat famili ikan ini disukai dan menimbulkan
kesenangan tersendiri bagi pemilikinya. Karakter demikian diketahui melekat juga pada
Luo Han. Bahkan, tidak jarang, disarankan untuk dilatih agar meningkatkan kemampuan
tersebut. Selain itu dua karakter Cichlid yang lain juga erat melekat pada Luo Han, yaitu
sifat agresif dan teritorial. Bahkan dilaporkan ikan ini bersifat sangat teritorial Oleh karena
itu, hal ini merupakan "warning" yang perlu diperhatikan bagi para pemelihara Luo Han, agar
ia tidak sampai mencederai ikan lain yang lebih kecil. Luo Han disarankan untuk dipelihara
secara soliter. Ia dapat mencederai tidak saja ikan lain, tetapi juga jenisnya sendiri.

Perawatan
Meskipun tidak ada referensi di alam dan juga belum teruji, untuk syarat hidup Luo
Han dapat digunakan patokan umum dari induk aselinya. Luo Han direkomendasikan untuk
dipelihara pada kisaran pH 7- 7.8, dan pada kisaran suhu 25 - 30° C. Pemberian pakan
dianjurkan 4 - 5 kali dalam satu hari, dengan jumlah yang cukup, berupa pakan hidup seperti
udang atau ikan. Diduga ikan ini mempunyai usia harapan 8-9 tahun.

Pembiakan
Luo Han diketahui relatif mudah diternakan. Meskipun tidak jarang pula dilaporkan
pada masa kawin tersebut mereka bisa saling mencedarai. Untuk dapat melakukan
pemijahan setidaknya diperlukan betina yang telah berukuran minimal 10 cm. Sedangkan
jantanya harus dipilih yang memiliki ukuran lebih besar. Tempatkan pasangan ini pada
sebuah akuarium, tetapi dengan diberi sekat pemisah. Biarkan mereka menjadi terbiasa
dengan pasangannnya satu sama lain pada kondisi demikian. Pada saat si betina telah
menunjukkan tanda-tanda akan bertelur lepaskan sekat tersebut.
Amati perilaku mereka setelah disatukan. Apabila ternyata berkelahi terus menerus
selama beberapa saat (jam) segera pisahkan mereka. Coba untuk menyatukan kembali
pasangan ini beberapa minggu kemudian. Disamping itu bisa juga dicoba dengan
memasangkan dengan jantan atau betina yang lain.
Apabila pemijahan berhasil. Perhatikan apakah mereke tetap akur dan menjaga
telurnya atau tidak. Apabila mereka cenderung berkelahi, pisahkan si jantan. Dan biarkan si
betina menjaga telurnya. Beberapa kasus menunjukkan bahwa si betina memakan juga
telurnya, apabila ini terjadi pisahkan juga betinanya.
Telur biasanya akan menetas setelah satu minggu. Setelah menetas biarkan induk
betina bersama burayak selama satu minggu, setelah itu pisahkan.
Perwatan burayak dilakukan dengan mengacu pada perawatan keluarga cichlid
lainnya.
Ikan Hias Laut Yellow Tang

Ikan yellow tang yang memiliki nama ilmiah Zebrasoma flavescens ini merupakan jenis ikan
hias air laut yang termasuk ke dalam family surgeonfish. Ikan yellow tang sangat diminati
oleh para pecinta ikan hias karena ikan yellow tang dapat hidup sehat di dalam aquarium dan
memiliki daya tarik tersendiri bagi pecintanya. Ikan yellow tang ditemukan pertama kali pada
tahun 1828 dan ikan ini saat dewasa dapat tumbuh hingga 20 cm atau 7,9 in dengan ketebalan
1 atau 2 cm (0,39-0,79). Ikan hias yellow tang berwarna kuning cerah dan ketika malam hari
warna kuningnya akan sedikit memudar serta kecoklatan pada bagian tengah dengan garis
horisontal berwarna putih. Warna kuning cerah pada yellow tang akan kembali lagi pada
siang hari. Berbeda dengan jenis ikan lain yang cenderung besar pada betinanya, ikan yellow
tang jantan cenderung lebih besar dibandingkan dengan betinanya saat dewasa.

Ikan yellow tang sangat cocok jika dijadikan ikan hias air laut dan ditempatkan di aquarim.
Ikan jenis ini dapat ditemukan di daerah terumbu karang yang dangkal dengan kedalamannya
sekitar 2 sampai 46 meter atau 6,6 sampai 150,9 kaki. Ikan yellow tang tersebar di samudra
Pasifik dan juga samudra Hindia bagian barat Hawaii dan juga bagian timur Jepang. Sekitar
70% ikan yellow tang untuk industri aquarium bersumber dari Hawaii. Penampilan ikan
yellow tang yaitu berbentuk seperti panah. Hal ini karena dorsal dan juga sirip ikan yellow
tang seperti perpanjangan tubuh mereka, selain itu ikan ini memiliki mulut yang panjang
seperti tang. Mulutnya yang panjang digunakannya untuk mencari makan di daerah terumbu
karang. Ikan yellow tang di habitat aslinya hidup dan bersembunyi di area terumbu karang
yang sekaligus sebagai tempat mencari makan. Makanannya di alam bebas yaitu berupa alga
laut dan terkadang ikan ini juga memakan telur-telur ikan serta invertebrata yang hidup di
sekitar terumbu karang.

Ikan yellow tang dapat dipelihara di rumah yaitu di dalam aquarium. Untuk merawat ikan
hias air laut sebenarnya tidak terlalu mudah karena tentu saja harus memperhatikan tempat,
sirkulasi air, kebersihan dan juga pakan dari ikan tersebut. ikan yellow tang terbilang aktif,
mereka suka berenang kesana kemari dan bersembunyi karena di tempat aslinya ikan ini
hidup di terumbu karang. Jika ingin memelihara ikan jenis ini sebaiknya menyiapkan
aquarium dengan ukuran besar yaitu aquarium yang dapat diisi dengan air sekitar 225 liter.
Sediakan juga karang buatan sebagai tempat bersembunyi ikan yellow tang. Selain itu
perhatikan juga suhu air dan nilai pH, suhu air sebaiknya berada di 24 sampai 28 sedangkan
pHnya antara 8,0 dan 8,4.

Karakteristik Yellow Tang

Ikan ini memiliki karakter semi agresif, yang artinya mereka terkadang bisa disatukan dengan
ikan yang lebih kecil seperti Chromis Damsels atau Clown Fish. Dibutuhkan akuarium yang
cukup besar bila ingin memelihara ikan ini, karena itu bisa menghindari ikan dari stres, dan
membuat ikan lebih leluasa bergerak. Di Hawai, jika ingin memelihara ikan ini harus
mendapatkan ijin terlebih dahulu. Itu karena ikan ini sangat penting untuk ekosistem laut,
khususnya karang.

Pakan alami Yellow Tang

Di habitat aslinya, ikan ini biasa memakan alga dan tanaman laut lainnya, bahkan di alam liar
biasanya ikan ini akan menjadi pembersih cangkang kura-kura atau penyu, namun jika di
dalam akuarium biasanya mengkonsumsi juga ikan kecil.
Ikan Botana / Dory (Blue Tang / Paracanthurus hepatus)

Ikan Botana (Paracanthurus hepatus) atau yang biasa dikenal dengan nama ikan leter enam
atau blue tang atau ikan Dory, adalah salah satu spesies ikan yang hidup di terumbu karang.
Paracanthurus hepatus memiliki tubuh berwarna biru dengan ekor kuning dan warna hitam
pada bagian atas yang berbentuk menyerupai angka 6. Ikan ini bisa tumbuh sebesar 30 cm
dan berbentuk tubuh bulat ramping seperti pancake. Ikan ini menyebabkan keracunan jika
dimakan manusia, namun banyak dicari sebagai ikan hias. .

Nama ikan Botana Blue Tang mungkin kurang begitu akrab di telinga para pembaca sekalian.
Hal tersebut dirasa wajar sebab biasanya ikan ini lebih sering dipanggil dengan nama ikan
Dory. Apalagi jenis ikan yang berwarna kebiruan tua ini menjadi tokoh dalam dua animasi
garapan Hollywood dengan judul Finding Nemo dan Finding Dory. Tentunya masyarakat
yang ada di hampir seluruh negara termasuk Indonesia lebih mengenalnya dengan nama ikan
Dory yang memiliki gerakan lincah dan kocak. Selain itu, ikan Botana Blue Tang merupakan
jenis ikan yang hidup di perairan laut dangkal dengan kedalaman sekitar 25 meter yang ada
terumbu karangnya. Persebarannya pun terbilang cukup luas mulai dari Samudera Pasifik,
Afrika, Brazil, Jepang, Australia, dan sampai Indonesia.

Ikan Dory biasanya ditemukan di daerah Indo-Pasifik dan sering kali terlihat di terumbu
karang Afrika Timur, Jepang, Kaledonia Baru, Samoa dan Karang Penghalang Besar. Ikan ini
biasa hidup berpasangan atau berkelompok hingga 10-12 ekor. Usianya ketika dewasa adalah
9-12 tahun.

Ciri fisik ikan Botana Blue Tang memiliki bentuk pipih mirip seperti ikan bawal atau ikan
gurami. Ukuran tubuhnya tergolong sedang dengan panjang sekitar 25 sampai 40 cm saja.
Warna yang menyelimuti tubuh ikan yang dipanggil Dory ini didominasi oleh warna biru tua
yang tampak di bagian mulai kepala, pangkal sirip depan, pangkal badan, perut, dan pangkal
ekornya. Selain warna biru juga ada warna kuning yang terlihat jelas di bagian ekor dan sisi
atas tubuhnya. Ada pula warna hitam pekat yang menutupi area depan wajah, sisi tubuh atas
secara horizontal sampai ke pangkal ekor, dan pinggir ekornya.

Bila diperhatikan ikan yang bernama latin Paracanthurus Hepatus mempunyai sirip berukuran
sedang dekat insangnya. Selain itu, ada sirip yang tumbuh melebar di sepanjang atas
tubuhnya. Ada pula sirip yang juga tumbuh cukup lebar di bagian bawah tubuh hingga
mencapai pangkal ekornya. Ikan Botana Bule Tang ini dikenal sebagai ikan yang cukup
berbahaya untuk disentuh. Hal ini dikarenakan adanya sistem pertahanan diri berupa duri
yang cukup tajam yang terletak di dekat pangkal ekornya. Penyebutan untuk namanya pun
terbilang beragam mulai dari Dory, Royal Blue, Hippo Tang, dan ikan Letter Six.

Adapun sifat ikan Botana Blue Tang diketahui cukup lincah saat berada di antara terumbu
karang dan bergerak secara sendiri-sendiri ataupun kadang berkelompok. Ikan ini menyukai
tanaman berupa alga dan ganggang yang ada di celah terumbu karang sebagai makanan
rutinnya. Selain itu, ikan berwarna biru ini agak agresif atau mudah terpancing berkelahi saat
berjumpa dengan ikan dari jenis yang mirip dengannya. Melihat juga habitat hidupnya hanya
ada di sekitar terumbu karang membuatnya sebagai penyeimbang dalam menjaga tempat
tinggalnya dari tumbuhan alga ataupun ganggang dengan memakannya.

Dikatakan bahwa ikan Botana Blue Tang memang tergolong jenis ikan hias yang sudah mulai
banyak yang memeliharanya dalam akuarium. Apalagi saat ikan ini tampil sebagai tokoh
utama dari film animasi 3D yang ditonton jutaan pasang mata dari seluruh negara termasuk
Indonesia. Tapi bila Anda kurang berpengalaman dalam memelihara ikan Botana Blue Tang
maka sebaiknya dapat diganti dulu dengan ikan air tawar yang cenderung lebih mudah
perawatannya. Hal ini dikarenakan ikan Dory ini cukup sensitif atas lingkungan air dan
mudah terkena penyakit yang dapat mengancam jiwanya. Selain itu, dengan sifat lincah dan
agresif membuatnya harus dipelihara dalam akuarium yang berukuran lumayan besar dan
sebisa mungkin dilengkapi dengan terumbu karang buatan untuknya bermain.
Ikan Koi

Koi berasal dari bahasa Jepang yang berarti ikan karper. Lebih spesifik lagi merujuk
pada nishikigoi, yang kurang lebih bermakna ikan karper yang bersulam emas atau
perak. Di Jepang, koi menjadi semacam simbol cinta dan persahabatan. Ini karena koi
merupakan homofon untuk kata lain yang juga bermakna kasih sayang atau cinta. Ikan
Koi adalah sejenis ikan yang termasuk ikan mas (Cyprinus carpio) yang mempunyai
ornamen yang sangat indah dan jinak. Koi biasanya dipelihara sebagai hiasan dengan
tujuan keindahkan dan keberuntungan di dalam rumah dan luar rumah (kolam koi atau
taman air, karena ikan koi dipercaya membawa keberuntungan. Karena ikan koi sangat
dekat berkerabat dengan ikan mas, dan oleh karena itu di Indonesia banyak orang
menyebutnya ikan mas koi.

Ikan Mas Koi merupakan salah satu ikan hias yang memiliki harga jual yang tinggi dan
juga sangat populer. Ikan ini termasuk dalam famili ikan mas atau Ciprynidae yang
berasal dari negara jepang, dan sudah menyebar keberbagai wilayah lainnya. Ikan koi
ini memiliki nama latin Cyprinus carpio yang memiliki warna sangat bervariasi. Ikan koi
termasuk jenis ikan yang mempunyai ornamen yang sangat indah dan jinak. Koi
biasanya banyak dipelihara pada kolam-kolam di dalam rumah maupun luar rumah
karena ikan koi terlihat begitu indah saat di pandang dari atas, tepatnya keindahan koi
bisa di nikmati dari warna punggungnya. Ikan koi berkerabat dekat dengan ikan mas,
dan oleh karena itu di Indonesia banyak orang menyebutnya ikan mas koi. Jenis ikan koi
dibedakan tergantung dari warnanya, polanya, dan ukurannya. Beberapa unsur
warnanya adalah putih, hitam, merah, kuning, biru, dan krem. Jenis koi paling dikenal
adalah jenis Gosanke, yang terdiri dari Kohaku, Taisho Sanshoku, and Showa Sanshoku.

Ikan koi memiliki bentuk memanjang atau di sebut torpedo, mempunyai sirip
punggung, sepasang sirip perut, sepasang sirip dada, dan juga mempunyai sirip di
bagian ekor. Pada sirip ikan koi ini terdiri atas jari lunak, jari keras, dan juga memiliki
selaput sirip. Alat yang membantu untuk berenag dengan cepat terletak pada bagian
selaput sirip atau di sebut sayap.

Ikan koi juga memiliki bentuk kepala yang hampir sama dengan ikan mas koki, yang
terdapat kumis kecil ( sungut ) yang di gunakan untuk mendeteksi makanan yang ada di
sekitar habitatnya ataupun lainnya. Namun, badan atau bentuk tubuh pada ikan koi
terdapat dua jenis yaitu epidermis dan juga dermis. Bagian ini sangat berperan penting
bagi ikan terutamanya melindungi dari serangan hama dan penyakit ikan, serta juga
melindungi kotoran pada tubuh ikan.

Warna tubuh ikan koi mempunyai banyak bervariasi berupa warna kemerahan,
kekuningan, keputihan, kehitaman, kecoklatan, blaster hitam putih, blastek merah
hitam dan lain-lainnya, tergantung dengan varietes pada ikan koi. Selain itu, bagian
struktur pada ikan koi ini sangatlah banyak yaitu meliputi rongga mata, rongga insang,
tengkorak, tulang belakang, sirip dada, tulang rusuk, sirip perut, tulang belakang, sirip
punggung, sirip belakang dan sirip ekor.

Selain sirip sebagai sarana penggerak, koi juga mempunyai indera penciuman. Indera
pencium ini berupa sepasang sungut (kumis) pada sebelah atas mulutnya, yang berguna
untuk mencium makanan pada dasar kolam yang berlumpur. Dengan indera
penciumnya ini, mereka mampu mendapatkan makanan dengan memisahkannya dari
lumpur yang menutupi makanan tersebut.

Kumis ini pula yang membedakannya dengan ikan maskoki, yang cikal bakalnya sangat
mirip dengan mereka. Pada sisi badannya, dari pertengahan kepala hingga batang ekor,
terdapat gurat sisi (Linea lateralis) yang berguna untuk merasakan getaran suara. Garis
ini terbentuk dari urat-urat yang ada di sebelah dalam sisik yang membayang hingga ke
sebelah luar. Badan koi tertutup selaput yang terdiri dari dua lapisan.

Lapisan pertama terletak di luar, dikenal sebagai lapisan epidermis, sedang lapisan
dalam di-sebut endodermis. Epidermis terdiri dari sel-sel getah dan yang menghasilkan
lendir (mucus) pada permukaan badan ikan. Cairan ini melindungi per-mukaan badan
atau menahan parasit yang menye-rang koi. Berbeda dengan lapisan epidermis, lapisan
endodermis terdiri atas serat-serat yang penuh dengan sel. Pangkal sisik dan urat-urat
darah terdapat pada daerah ini.

Di dalam lapisan ini juga terdapat sel warna yang sangat diperlukan sekali oleh koi. Sel
warna ini mempunyai corak yang sangat kompleks yang dengan cara kontraksi
memproduksi larutan dengan 4 macam seJ warna yang berbeda. Adapun keempat sel
yang diproduksinya adalah melano-phore (hitam), xanthophore (kuning), erythrophore
(merah), dan guanophore (putih).

Organ perasa dan sistem syaraf mempunyai hubungan yang erat dengan penyusutan
dan penyerapan sel-sel warna. Organ ini sangat reaktif sekali dengan cahaya. Tem-
patnya di antara lapisan epidermis dan urat syaraf pada jaringan lemak, dan terletak di
bawah sisik. Sisik koi mempunyai pertumbuhan yang unik. Pada sisik akan tergambar
garis-garis yang bisa di-jadikan patokan untuk mengira-ngira umur koi.
Ikan Cupang

Ikan Cupang (Betta sp.) adalah ikan air


tawar yang habitat asalnya adalah
beberapa negara di Asia Tenggara, antara
lain Indonesia,Thailand, Malaysia, dan
Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan
karakter yang unik dan cenderung agresif
dalam mempertahankan wilayahnya. Di
kalangan penggemar, ikan cupang
umumnya terbagi atas tiga golongan,
yaitu cupang hias, cupang aduan, dan
cupang liar. Di Indonesia terdapat cupang
asli,salah satunya adalah Betta
channoides yang ditemukan di Pampang,
Kalimantan Timur.Ikan cupang adalah
salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga apabila ikan
tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat
sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup.

Ikan cupang merupakan salah satu jenis hewan peliharaan yang mempunyai daya tarik pada
ekor, sirip, warna warni yang di munculkan dari tubuhnya, seperti tampilan dan warna
ikannya. Warna di ikan cupang memiliki berbagai warna seperti warna merah, biru dan ungu.
Budidaya ikan cupang tidak memerlukan tempat luas dan modal yang besar. Bisa dilakukan
sebagai usaha di rumah. ikan cupang jenis ikan yang banyak ditemukan di perairan yang
tenang atau bahkan tergenang.

Sawah, rawa-rawa, kolam, dan sejenisnya menjadi tempat favorit bagi ikan cupang untuk
dijadikan tempat tinggalnya Ikan cupang bisa ditemukan di alam bebas ikan ini hidup
berkelompok. keistimewahan ikan cupang yaitu daya tahannya, sanggup hidup dalam
lingkungan air minim oksigen. Bisa dipelihara dalam toples kecil. Kemampuan ini didapat
karena ikan cupang memiliki rongga labirin seperti pada paru-paru manusia. Labirin tersebut
bisa membuatnya bertahan pada lingkungan miskin oksigen. di antara varietas ikan cupang
yang memiliki tubuh begitu indah dan menawan.

Ikan Cupang banyak dibudidayakan dalam aneka warna kira-kira ada sekitar 13 warna yang
berbeda dengan berbagai ragam keindahannya. Seekor cupang jantan dapat dengan mudah
dikenali melalui siripnya yang tidak pendek dan mengalir. Sedangkan untuk ikan cupang
betina, memiliki ukuran ekor yang lebih kecil dari pada jantan.

Ikan cupang bisa mati jika suhu diruangan tempat mereka disimpan rendah, Supaya bisa
hidup dengan baik, sebaiknya ditempatkan dalam air dengan volume kira-kira tiga ember air.
Ikan cupang jantan memiliki karakter ingin menguasai wilayah, artinya dia tidak ingin
melihat yang lain mendekati wilayahnya, oleh karena itu sebaiknya cupang jantan jangan
disimpan dalam satu akuarium yang sama biar tidak beradu.

Lebih baik hanya 1 jantan dengan beberapa ekor cupang betina dalam 1 wadah. Pastikan
untuk cupang betina diberikan tempat persembunyian yang baik didalam akuarium. Cupang
jantan tidak cuma agresif terhadap cupang jantan lainnya, dia juga bakal mengejar cupang
betina yang berada disekitarnya dan apabila tanpa tempat persembunyian yang cocok, maka
cupang betina bisa menjadi stres. Hewan air ini cocok ditempatkan dengan ikan pedang serta
anakan gurami yang tidak begitu besar.

Jenis-jenis ikan cupang


 Ikan Halfmoon
Ikan Halfmoon adalahsatu jenis cupang yang di cari di kalangan pecinta ikan cupang.
Warna, sirip dan ekornya terlihat menyatu satu sama lain. Warna, irip dan ekornya berbentuk
setengah lingkaran yang mirip seperti bulan sepotong, itulah kenapa disebut Halfmoon.

Ikan ini banyak dipelihara karena memiliki bentuk serta keindahan yang sangat eksotis.
Berbagai varian warna tubuh pun sangat beragam, yaitu merah, ungu, biru, hijau, dan masih
banyak lagi jika terus disilangkan dengan warna yang berbeda.

 Ikan cupang plakat


 Ikan cupang plakat yang memiliki warna yang menawan yang memiliki bentuk tubuh
yang kecil dan imut.
 Ikan cupang serit
 Ikan cupang ini memiliki berserit2 cantik sehingga seperi slayer dan mempunyai
tulang yang kuat dan panjang.
 Double atau cagak
 Ikan cagak ini memiliki kemiripan dengan ikan halfmon, perbedaannya hanya pada
ekornya.
 Ikan cupang alam
 Ikan yang belum perna mengalami persilangan , habitat ikan ini ada di sawah dan di
sungai.
 Giant Ikan cupang jenis raksasa
 Ikan yang paling besar di banding ikan cupang yang lainnya, ikan yang indah
mempunyai warna warni yang mempesona.

Pakan ikan cupang


Pakan yang biasa diberikan pada ikan cupang yaitu kutu air , cacing sutera dan larva
nyamuk. Pakan ikan cupang diberikan sesering mungkin, misalnya 3-4 kali sehari. Semakin
sering frekuensinya semakin baik. Lebih baik sedikit-sedikit tapi sering dari pada sekaligus
banyak. untuk mengurangi resiko penumpukan sisa pakan yang bisa mengakibatkan
berkembangnya penyakit. Kutu air biasanya ada di selokan-selokan yang tergenang, atau
membelinya dari toko akuarium. Kalau tidak memungkinkan, kita bisa membudidayakan
kutu air sendiri.

Tahap Pemberian Makanan


Pemberian makanan pada anakan yang berumur kurang dari 5 hari bisa dihilangkan, karena
anakan yang berumur kurang dari 5 hari tersebut masih mempunyai cadangan makanan yang
dihasilkan oleh kuning telur yang melindunginya. jadi mulai umur 5-10 hari anakan baru
mulai diberi makanan berupa: roteria, infusaria, kuning telor mentah .

dan setelah tahap kedua terlewati dengan lancar, masuklah ke dalam tahap ke 3 dimana
anakan berumur 10-17 hari, anakan ini bisa diberi makanan berupa: Kutu air yang disaring.
Dan tahap terakhir bagi anakan yang berumur lebih dari 17 hari, bisa diberi makanan berupa
Kutu air, Cuk, Cacing sutra .
Ikan Arwana

Arwana Asia (Scleropages formosus),


atau Siluk Merah adalah salah satu
spesies ikan air tawar dari Asia
Tenggara. Ikan ini memiliki badan yang
panjang; sirip dubur terletak jauh di
belakang badan. Arwana Asia umumnya
memiliki warna keperak-perakan.
Arwana Asia juga disebut "Ikan Naga"
karena sering dihubung-hubungkan
dengan naga dari Mitologi Tionghoa.
Arwana Asia adalah spesies asli sungai-
sungai di Asia Tenggara khususnya
Indonesia. Ada empat varietas warna yang terdapat di lokasi:
 Hijau, ditemukan di Indonesia, Vietnam, Birma, Thailand, dan Malaysia
 Emas dengan ekor merah, ditemukan di Indonesia
 Emas, ditemukan di Malaysia
 Merah, ditemukan di Indonesia
Arwana Asia terdaftar dalam daftar spesies langka yang berstatus "terancam punah"
oleh IUCN tahun 2004 [1]. Jumlah spesies ini yang menurun dikarenakan seringnya
diperdagangkan karena nilainya yang tinggi sebagai ikan akuarium, terutama oleh
masyarakat Asia. Pengikut Feng Shui dapat membayar harga yang mahal untuk seekor
ikan ini.
Arwana adalah ikan bertulang air tawar dari keluarga Osteoglossidae, juga dikenal
sebagai bonytongues.[1] Arwana sebenarnya termasuk jenis ikan purba yang hingga kini
belum punah.[2] Banyak nama yang melekat padanya, diantaranya ikan siluk, ikan
kayangan, ikan kalikasi, dan ikan kelasa.[3]

HABITAT IKAN SILUK / ARWANA


Ikan siluk atau arwana (Scleropages formosus), merupaKan ikan yang tergolong satwa
langka Indonesia dengan habitat asli Kalimantan dan Papua. Ikan arwana memiliki
berbagai nama lokal seperti : Ikan Naga, Barramundi, Saratoga, Pla Tapad, Kelesa, Siluk,
Kayangan, Peyang, Tangkeleso, Aruwana/Arowana. Ikan yang cukup langka ini memiliki
habitat sebagai tempat hidupnya yaitu pada tepian sungai yang ditumbuhi pepohonan
seperti pohon engkana, putat, rasau, dan entangis dimana pohon-pohon tersebut
memiliki akar di dasar sungai dengan batang pohon di dalam air, tetapi daun-daunnya
rimbun ke atas. Di habitat seperti inilah ikan-ikan arwana berada, berkembang biak dan
bersembunyi. Ikan siluk/ arwana (Scleropages formosus) termasuk surface feeder
dengan pakan alami berupa mikrokrustasea, insekta, ikan kecil, krustasea, dan sedikit
material tumbuhan.

JENIS-JENIS IKAN SILUK / IKAN ARWANA


1. Arwana MERAH
2. Golden (Cross Back, Cross Back Golden,
3. Golden (Ekor Merah, Red Tail Golden, RTG).
4. Arwana Hijau Banjar Merah
5. RED SPOTTED PEARL VS JARDINI
Ciri fisik

Ciri-ciri fisik ikan arwana


Secara morfologis (ciri-ciri fisik), badan dan kepala arwana agak padat.[4] Tubuhnya
pipih dan punggungnya datar, hampir lurus dari mulut hingga sirip punggung. [4] Garis
lateral atau gurat sisi yang terletak di samping kiri dan kanan tubuh arwana panjangnya
antara 20–24 cm.[4] Bentuk mulutnya mengarah keatas dan mempunyai sepasang
sungut pada bibir bawah.[4] Ukuran mulutnya lebar dan rahangnya cukup kukuh.[4]
Giginya berjumlah 15-17.[4] Bagian insangnya dilengkapi dengan penutup insang.[4]
Letak sirip punggungnya berdekatan dengan pangkal sirip ekor (caudal).[4] Sirip
anusnya lebih panjang daripada sirip punggung (dorsal), hampir mencapai sirip perut
(ventral).[4] Panjang arwana dewasa sangat variatif, antara 30–80 cm.[4] Bentuk
badannya gepeng dan bersisik besar meliuk-liuk indah saat berenang di akuarium.[3]
Ditambah tumbuhnya dua sungut di ujung bibir bawah membuat ikan ini mirip liong
atau naga.[3] Karena itu, tidak mengherankan jika sebagian masyarakat menyebutnya
dengan kimliong atau ikan naga emas.[3] Layaknya naga, arwana juga dianggap sebagai
simbol keberhasilan, keperkasaan, dan kejayaan.[3]

POLA TINGKAH LAKU IKAN SILUK


1. Nursery ground, yaitu mengasuh anaknya dalam mulut dimana induk anakan ikan
siluk akan ditangkap
2. Daerah pemijahan (spawning ground) pada ikan siluk ditentukan berdasarkan
tangkapan induk yang telah matang gonad
3. Daerah pembesaran, dimana anak-anak ikan setelah keluar dari mulut induk dan
mencari makanan sendiri, biasanya pada daerah rerumputan dan semak belukar
4. Daerah perlindungan, biasanya ikan berlindung pada daerah-daerah dimana terdapat
carang-carang kayu, perakaran pohon yang tenggelam.

Anda mungkin juga menyukai