(RPP)
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui hubungan antara komponen biotik dan abiotik, serta biotik dan abiotik
lainnya
2. Mengetahui jika terjadi ketidak seimbangan hubungan antar komponen (karena faktor
alami dan akibat perbuatan manusia)
3. Mengetahui mekanisme aliran energi pada suatu ekosistem
4. Mengetahui faktor-faktor pendukung terjadinya keseimbangan ekosistem
5. Mengetahui charta daur biogeokimia, seperti air, karbon, nitrogen, sulfur, posfor
6. Mengetahui peran mikroorganisme/organisme dalam berbagai daur biogeokimia
D. Materi Pembelajaran
1. Komponen biotik dan abiotik, serta biotik dan abiotik lainnya
2. Ketidak seimbangan hubungan antar komponen (karena faktor alami dan akibat
perbuatan manusia)
3. Mekanisme aliran energi pada suatu ekosistem
4. Faktor-faktor pendukung terjadinya keseimbangan ekosistem
5. Charta daur biogeokimia, seperti air, karbon, nitrogen, sulfur, posfor
6. Peran mikroorganisme/organisme dalam berbagai daur biogeokimia
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode Pembelajaran : Discovery Learning
Model Pembelajaran : TTW (Think Talk Write)
F. Alat dan Media Pembelajaran
1) Alat
a. Kertas
b. Alat Tulis
2) Media
a. Gambar ekosistem
3) Sumber Belajar
a. Buku pegangan
b. internet
G. Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan Guru Alokasi Waktu
1. Pendahuluan Orientasi 10 menit
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi 10 Menit
Apersepsi dengan memberikan pertanyaan sebagai berikut
:
- Apakah makhluk hidup saling bergantung satu sama
lain ?
- Apa saja komponen penyusun ekosistem ?
Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dengan
memperlihatkan gambar ekosistem.
Pemberian Acuan
Guru memancing peserta didik agar mengajukan
pertanyaan dari gambar yang diperlihatkan tadi.
Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari
ekosistem dan aliran energi dalam ekosistem.
2. Inti Mengamati 5 menit
Stimulation Siswa mengamati gambar ekosistem yang diberikan oleh
(pemberian guru
rangsangan)
Problem Menanya 10 menit
statement Siswa mengidentifikasi komponen-komponen biotik dan
(identifikasi abiotik berdasarkan gambar yang telah di berikan
masalah)
Data Collection Mencoba/ Mengumpulkan Data 10 menit
(Pengumpulan 1. Guru membimbing siswa untuk membuat 6 kelompok
data) secara acak dengan menghitung angka 1 sampai 6
secara keseluruhan
2. Guru memberikan materi kepada tiap-tiap kelompok
secara acak melalui kertas undian
3. Guru memberi penjelasan tata cara mengerjakan tugas
yang telah diberikan yaitu setiap kelompok mencari
informasi terkait materi yang telah diberikan kepada
tiap-tiap kelompok baik melalui buku pegangan siswa
maupun dari internet
Verification Mengasosiasikan 40 menit
(Pembuktian) Siswa mendiskusikan bahan materi yang telah di dapat dari
berbagai sumber dan mencatat pokok-pokok penting dari
materi yang telah di bagikan sebelumnya
Mengkomunikasikan 40 menit
1. Guru meminta kepada tiap-tiap kelompok untuk
mempersentasikan hasil dari diskusi yang telah di
lakukan tiap kelompok dan memaparkan hasil kerja
yang telah di lakukan siswa di depan kelas
2. Guru meminta siswa untuk memberikan apresiasi
kepada tiap kelompok yang telah memaparkan hasil
kerja kelompoknya di depan kelas
3. Tiap kelompok mencatat persentasi kelompok lainnya
3. Penutup 1. Guru meminta hasil laporan diskusi tiap-tiap kelompok 10 menit
2. Guru meminta salah satu siswa untuk menyimpulkan
hasil pembelajaran yang telah dilakukan hari ini di
depan kelas dan guru memperkuat hasil kesimpulan
yang telah di paparkan oleh siswa
3. Guru memberikan pesan kepada siswa untuk tetap
semagat dan rajin belajar dan untuk mempersiapkan
diri untuk mata pelajaran yang berikutnya
4. Guru memberikan salam penutup dan keluar dari kelas
Lembar Pengamatan Sikap (Afektif)
Kelompok :
Kelas :
Skala:
1: Kurang (D)
2: Cukup (C)
3: Baik (B)
Lembar Observasi:
Penilaian
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1 Penguasaan materi yang disampaikan
2 Cara penyampaian materi
3 Kemampuan menjawab pertanyaan
Rubrik Penilaian:
Aspek yang Penilaian
No.
dinilai K C B SB
1 Penguasaan tidak menguasai kurang menguasai menguasai
materi yang materi dengan menguasai materi dengan materi dengan
disampaikan sangat baik, materi istilah- baik, istilah- sangat baik,
istilah-istilah istilah yang istilah yang istilah-istilah
yang digunakan digunakan digunakan yang digunakan
tidak tepat kurang tepat benar, benar dan tepat
2 Cara Penyampaian penyampaian penyampaian penyampaian
penyampaian tidak mudah tidak mudah mudah mudah
materi dipahami, tidak dipahami, dipahami, dipahami, sangat
komunikatif kurang komunikatif komunikatif
dengan audiens, komunikatif dengan dengan audiens,
tidak memberi dengan audiens, memberi
kesempatan audiens, kurang kesempatan
audiens untuk kurang memberi audiens untuk
berpikir memberi kesempatan berpikir
kesempatan audiens untuk
audiens untuk berpikir
berpikir
3 Kemampuan Kelompok tidak Jawaban yang Jawaban yang Jawaban yang
menjawab mampu menjawab di berikan diberikan diberikan sesuai
pertanyaan pertanyaan dari kelompok kurang sesuai dengan
kelompok lain tidak sesuai dengan pertanyaan yang
dengan pertanyaan diajukan dan
pertanyaan yang diajukan tepat
yang diajukan
Indikator soal Pilihan Ganda
a. Padang rumput
b. Gurun
c. Taiga
d. Tundra
e. sabana
9. Perhatikan gambar berikut :
a. Rantai makanan
b. Jaring-jaring makanan
c. Piramida ekologi
d. Daur karbon
e. Daur air
10. Perhatikan gambar berikut.
Siklus air dibedakan menjadi 2 yaitu siklur air pendek dan siklus air panjang. Uap air yang
berasal dari berbagai proses penguapan, jatuh sebagai hujan didaratan kemudian melalui sungai
atau air tanah kembali kelaut disebut.....uap air di udara dingin mengalami kondensasi menjadi
titik-titik air dan jatuh sebagai hujan selanjutnya kembali ke laut disebut..............
1. E
2. C
3. B
4. A
5. D
6. A
7. E
8. B
9. B
10. B
Materi Pembelajaran
Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologiyang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan
antara makhluk hidupdengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan
kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal
balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu
struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.
Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
1. Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda
mati, meliputi :
a. Tanah
Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan, dan
kemampuan menahan air.
b. Air
Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan. Hal-hal
penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral
air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.
c. Udara
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang berbentuk atmosfer yang melingkupi
makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi
kehidupan makhluk hidup.
d. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan dibumi ini. Salah satunya
sebagai faktor utama yang diperlukan dalam proses fotosintesis.
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal untuk kegiatan metabolisme dan
perkembangbiakannya.
2. Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi
tumbuhan, hewan, dan manusia. Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosisteem
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Produsen
Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari
melalui proses fotosintesis.
Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan menggunakan makanan
yang dihasilkan oleh produsen baik secara langsung maupun tidak langsung.
c. Pengurai/Dekomposer
Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan makhluk lain menjadi
zat hara.
Tipe-Tipe Ekosistem
Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem
buatan.
Air tawar adalah hal penting karena merupakan sumber air rumah tangga dan industri yang
murah, komponen air tawar merupakan daur higrologis dan ekosistem air tawar merupakan
sistem disporsal (pembuangan yang mudah dan murah).
Beberapa faktor pembatas dalam ekosistem air tawar diantaranya:
Kejernihan
Temperatur
Arus
Oksigen
Garam biogenik dalam air.
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya
kurang, dan terpengaruh oleh iklim dancuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah
jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air
tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem
air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.
Habitat laut (oseanik) ditandai olehsalinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI-
mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di
daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga
terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian
bawah yang disebut daerahtermoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah
permukaan laut tetap subur dan banyak plakton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah
menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan
terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan
kedalamannya dan wilayah permukaan secara horizontal.
C. Ekosistem Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh
lempengan lumpur intertidalyang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang
tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa
garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai
cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
D. Ekosistem Pantai
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah
tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan
yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.
E. Ekosistem Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih
serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan
memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.
Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya,
dan lumba-lumba.
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat
tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik
lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karangdan
ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita,bintang laut,
dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir
putih.
- Berperan penting bagi pertumbuhan sumber daya perikanan (sebagai feeding ground,
fishing ground, spanwning ground dan nursery ground)
- Mencegah terjadinya pengikisan pantai (abrasi)
- Sebagai daya tarik wisata bahari
- Secara global terumbu karang berfungsi sebagai pengedap kalsium yang mengalir dari
sungai ke laut
- Sebagai penyerap karbondioksida dan Gas Rumah Kaca (GRK) lainnya.
Kedalamannya lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yangdapat
mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosisdengan karang
tertentu.
H. Ekosistem Lamun
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan
200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan
yang lainnya tergantungletak geografisnya.
Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga
membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang
langsung terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi
suhu dan kelembapantinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam hutan hujan tropis sering
terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dananggrek sebagai epifit. Hewannya antara
lain,kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
B. Hutan Magrove
Hutan yang terutama tumbuh pada tanah lumpur aluvial di daerah pantai dan muara sungai yang
dipengaruhi pasang surut air laut. Luas hutan mangrove yang ada di Indonesia merupakan yang
terluas di dunia (2,5 – 3,5 juta Ha, 18 – 23% luas magrove di dunia dan lebih luas dari
Brazil).Adapun fungsi ekologinya yaitu:
C. Hutan Rawa
Hutan rawa terbentuk karena keadaan tanah yang sangat basah. Rawa Sfagnum merupakan
rawa yang terbentuk di daerah yang beriklim sedang. Jenis-jenis rawa yang lain terbentuk bukan
karena keadaan iklim, tetapi karena keadaan air dalam tanah yang berlebihan. Hutan-hutan rawa
yang terbesar di pantai-pantai di kepulauan Indonesia seperti Kalimantan Selatan, Sumatra
Selatan, dan delta sungai Citaduy serta rawa penting di Jawa Tengah. Vegetasi yang dominan
adalah enceng gondok, teratai, pohon, bungur, dan dadap. Pohon-pohon yang tumbuh disini
tinggi kurus dan tidak berdaun lebat. Keanekaragaman hewan sangat rendah hanya ditemukan
babi hutan, macam-macam ulat air, ikan-ikan dan burung pencakar ular.
D. Sabana
Sabana dari daerah tropik terdapat diwilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun,
tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang terluas di dunia
terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas. Hewan yang hidup di
sabana antara lainserangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.
E. Padang Rumput
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri
padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur,
porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas
tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya
antara lain: bison,zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah,jerapah,
kangguru, serangga, tikus dan ular.
F. Gurun
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri
ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu
antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran
kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri
contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyaijaringan untuk
menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia,
semut,ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.
G. Hutan Gugur
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya
adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu
rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah,bajing, burung
pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).
H. Taiga
Taiga terdapat di belahan bumi sebelahutara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya
adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas
satu spesies seperti konifer,pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali,
sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang
bermigrasi ke selatanpada musim gugur.
I. Tundra
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat
di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh
tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu,
dan rumput alang-alang. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan
yang dingin.
Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst
di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur
untuk pertanian, sensitif terhadaperosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-
pori aerasi yang rendah, gayapermeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro.
Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak
dijumpai di ekosistem lain.
Rantai Makanan
Rantai makanan (food chain) adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya
tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan. Rantai makanan sering juga
disebut sebagai proses makan dan dimakan oleh suatu seri makhluk hidup. Rantai makanan
merupakan bagian dari jaring-jaring makanan, di mana rantai makanan bergerak secara linear
dari produsen ke konsumen teratas. Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%–90% energi
potensial kimia berubah sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam rantai makanan
umumnya terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai makanan
semakin besar pula energi yang tersedia. Panjang rantai makanan ditentukan dari seberapa
banyak titik yang menghubungkan antar tingkatan trofik. Tingkat trofik adalah tingkat dalam
rantai makanan di mana suatu organisme memperoleh energi. Meskipun desain rantai makanan
dapat bervariasi dalam ekosistem, semua rantai makanan terdiri dari tingkat trofik dasar yang
sama.
Dalam rantai makanan terdapat dua tipe dasar rantai makanan berdasarkan jenis mata
rantai pertamanya, yaitu :
1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain), yaitu rantai makanan yang diawali dari
tumbuhan pada trofik awalnya.Misalnya: tumbuhan – herbivora – karnivora – omnivora –
detrivor.
Gambar 2.1 merupakan rantai makanan rerumputan karena mata rantainya diawali
oleh tumbuhan. Rumput yang bersifat autotrof berperan sebagai produsen primer dimakan
oleh belalang yang merupakan konsumen primer atau konsumen tingkat I. Selanjutnya
belalang dimakan oleh kadal yang berperan sebagai konsumen sekunder atau konsumen
tingkat II lalu kadal dimakan oleh ular yang berperan sebagai konsumen tersier atau
konsumen tingkat III dan pada akhirnya ular dimakan oleh burung elang yang berperan
sebagai konsumen puncak atau konsumen tingkat IV atau sebagai predator. Jika burung
elang mati maka bangkainya akan di makan oleh detrivor atau organisme pemakan sisa.
2. Rantai makanan sisa/detritus (detritus food chain), yaitu rantai makanan yang tidak
dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritivor atau organisme pemakan sisa. Rantai
makanan detritus dimulai dari proses penghancuran luruhan dan ranting tumnuhan oleh
bakteri dan fungi (detritivor) menghasilkan detritus. Hancuran bahan organik (detritus)
ini kemudian menjadi bahan makanan penting (nutrien) bagi cacing,lipan, crustacean
dll.Misalnya : detrivor– herbivora – karnivora – omnivora
Gambar 2.2 Rantai makanan detritus
Pada rantai makanan detritus karena mata rantainya diawali oleh detritus atau
pengurai (Gambar 2.2). Detritus tersebut berupa organisme lain seperti bakteri dan jamur.
Pada gambar diatas, bahan organik mati diuraikan oleh detritus kemudian dimakan oleh ulat
yang kemudian dimakan oleh burung.
Jaring-jaring Makanan
Berdasarkan beberapa penjelasan dan pengertian di atas dapat diperoleh bahwa jaring-
jaring makanan adalah kumpulan antara berbagai rantai makanan yang saling berhubungan
secara lebih kompleks dalam suatu ekosistem.
Pada gambar terlihat bahwa semua aktivitas makan memakan diakhiri oleh pengurai.
Hal ini menunjukkan peran bakteri pengurai dalam ekosistem sangatlah penting yang berfungsi
menguraikan dan menghancurkan zat penyusun tubuh menjadi hara yang selanjutnya zat hara ini
kembali ke tanah. Dengan demikian pengurai merupakan penghubung antara konsumen dan
produsen. Dengan adanya pengurai, akan menjamin ketersediaan zat hara sehingga kebutuhan
tumbuhan akan zat hara tetap terpenuhi.
1. Piramida jumlah
Penentuan piramida jumlah didasarkan pada jumlah organisme yang terdapat pada satuan
luas tertentu atau kepadatan populasi antar trofiknya dan mengelompokan sesuai dengan tingkat
trofiknya. Perbandingan populasi antar trofik umumnya menunjukkan jumlah populasi produsen
lebih besar dari populasi konsumen primer lebih besar dari populasi konsumen sekunder lebih
besar dari populasi konsumen tersier.
2. Piramida Biomassa
Piramida biomassa dibuat berdasarkan pada massa (berat) kering organisme dari tiap
tingkat trofik persatuan luas areal tertentu. Secara umum perbandingan berat kering
menunjukkan adanya penurunan biomassa pada tiap tingkat trofik. Perbandingan biomassa antar
trofik belum dapat menggambarkan kondisi sebagaimana piramida ekologi.
Gambar 2.4. Piramida Biomassa
3. Piramida Energi
Semua energi yang ada di bumi sebenarnya berasal dari satu sumber yaitu
matahari. Energi cahaya matahari diubah menjadi makanan oleh produsen melalui proses
fotosintesis. Energi ini kemudian dimanfaatkan oleh konsumen primer dan berlanjut sampai
konsumen tersier.
Keadaan ini mengisyaratkan adanya pengurangan energi pada setiap tingkatan trofik pada
suatu piramida. Piramida semacam ini disebut sebagai piramida energi. Piramida energi mampu
memberikan gambaran akurat tentang kecepatan aliran energi dalam suatu ekosistem atau
produktivitas pada tingkat trofik.
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa unsur-unsur
terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar makhluk hidup dan tak hidup.
Siklus biogeokimia atau siklus organik anorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia
yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus
unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi- reaksi kimia
dalam lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia.
Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus,antara komponen biosfer
yang hidup dengan tak hidup. Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak
hilang. Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik tersebut didaur ulang.Unsur-unsur
tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara,tanah, dan air. Daur ulang materi
tersebut melibatkan makhluk hidup dan batuan (geofisik) sehingga disebut Daur Biogeokimia.
Siklus nitrogen adalah proses perubahan nitrogen anorganik menjadi nitrogen organik
yaitu amonia (NH3), NO2,NO3 kemudian menjadi nitrogen anorganik lagi. Nitrogen merupakan
unsur penting dalam pembentukan asam amino, asam nukleat baik ARN ataupun ADN. Nitrogen
adalah komponen gas yang paling banyak terkandung di atmosfer yaitu kurang lebih 80%.
Nitrogen yang ada di atmosfer ditemukan dalam bentuk N2 (gas Nitrogen) disebut sebagai
nitrogen anorganik. Nitrogen hadir di lingkungan dalam berbagai bentuk kimia termasuk
amonium (NH4+), nitrit (NO2-), nitrat (NO3-), dan gas nitrogen (N2).
Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi
dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Siklus
hidrologi bersumber dari pemanasan air samudera oleh sinar matahari secara kontinyu. Namun
pada umumnya uap air yang ada diatmosfir hanya terdapat di uapan air laut, sebab luas laut
mencapai ¾ luas permukaan bumi.
Proses Terjadinya Daur Hidrologi
Di udara, konsentrasi karbon dioksida sangat kecil bila dibandingkan dengan oksigen dan
nitrogen (kurang dari 0,04 %), akan tetapi gas ini adalah gas rumah kaca yang berperan dalam
efek rumah kaca. Penambahan gas ini dapat meningkatkan suhu udara di bumi. Sekarang ini,
populasi tumbuhan semakin berkurang (banyak hutan rusak dan lain-lain ) sedangkan kedaraan
bermotor bertambah banyak. Jadi kita bisa bayangkan bahwa pelepasan CO2 ke udara tidak
sebanding dengan pengubahannya oleh tumbuhan menjadi karbohidrat. Ini akan mempengaruhi
keseimbangan atmosfer dan keseimbangan ekosistem di bumi.
Unsur fosfor merupakan unsur yang penting bagi kehidupan, tetapi persediaannya sangat
terbatas. Dengan kemampuannya untuk membentuk ikatan kimia berenergi tinggi, fosfor sangat
penting dalam transformasi energi pada semua organisme. Sumber fosfor terbesar dari batuan
dan endapan-endapan yang berasal dari sisa makhluk hidup. Sumber ini lambat laun akan
mengalami pelapukan dan erosis, bersamaan dengan itu fosfor akan dilepaskan ke dalam
ekosistem.