Anda di halaman 1dari 2

3.1.

Kerajaan Mataram
Kerajaan mataram berdiri pada tahun 1582. Pusat kerajaan ini terletak di
sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di kotagede. Nama para raja yang pernah
memimpin kerajaan mataram ialah Senopati(1584-1601), Penembahan Seda
Krapyak(1601-1677). Pada mula lahirnya kerajaan Mataram Islam berkaitan
dengan perkembangan kerajaan Pajang, sebelum menjadi raja pajang dengan gelar
Sutan Hadiwijaya, Joko tingkir harus berperang melawan Arya Penangsang, atas
kemenangan Joko Tingkir yang berasal dari strategi Ki ageng Pemanahan, Sutan
Hadiwijaya memberikan tanah kepada. Ki Ageng pemanahan, dalam babad tanah
jawi diceritakan bhwa ki ageng pemanahan menyulap hutan mentoak menjadi
sebuah kadipaten, yaitu kadipaten Mataram 1573 M.
Ki Ageng Pamanahan itu sebagai perintis awal mula nya berdirinya
kerajaan Mataram, dengan demikian ia lebih dikenal dengan nama Ki Gede
Mataram, akan tetapi ia wafat pada tahun 1575M dan kepemimpinan Mataram
dilanjutkan oleh putranya yang bernama Sultan Sutawijaya yang lebih dikenal
dengan Senopati, bahkan mendapat julukan Sayidin Panata Agama. Senopati
wafat pada tahun 1601, lalu digantikan oleh putranya bernama Mas Jolang pada
tahun 1613. Mataram terus melakukan perluasan wilayah antara lain
Ponorogo,Kertosono,, kediri dan Wirosobo(Mojoagung). Sebelum expansinya
Mas jolang gugur, beliau wafat di wilayah krapyak, selanjutnya Mataram di
pimpin oleh Mas Rangsang yang diberi gelar Sultan Agung, beliau memerintah
pada tahun 1613-1645
Pada Sultan Agung adalah raja Mataram islam yang ketiga, beliau
merupakan cucu dari pendiri kerajaan Mataram islam. Ketika pemerintahan
dibawa Sultan Agung, praktis seluruh tanah jawa berada pada kepemimpinan
kesultanan ini termasuk madura, pada masa ini pula kesultanan Mataram merubah
tatanan hukum dibawah hukum Islam. Peradilan pradata Hindu dirubah menjadi
peradilan surambi karena peradilan ini bertepat di Masjid Agung. Perkara
kejahatan yang dilakukan di ditetapkan menurut kitab kisas yaitu undang-undang
hukum islam. Penghulu pada masa itu selain bertugas menjadi penasehat hukum
islam, juga menjadi sebagai wali hakim dan sebagai amil zakat pada waktu itu.
3.2. Kehidupan Politik kerajaan Mataram Islam
Untuk sistem politik pada saat kepemimpinan Senopati hingga Susuhunan
Amangkurat I mengalami turun naik secara drastis. Periode raden mas jolang
kemudia anaknya Raden mas Rangsang. Kemudia Susuhunan Amangkurat 1
bertola belakang dengan apa yang telah ditempuh pendahulunya
Untuk sistem politik yang bersifat intern, terutama tentang tata
pemerintahan, seperti sistem birokrasi, sistem penggantian raja, masing dari
mereka tidak memiliki peredaan, akan teteapi dalam penguasaan wilayah,
terkadang mengalami pasang surut. Dalam masa Senopati ia mampu menaikkan
kerjaan Mataram ke strata yang tinggi,yakni menjadikan mataram berdiri sendiri
yang semulanya menjadi bawahan kerajaan Pajang

Anda mungkin juga menyukai