BAB I
PENDAHULUAN
A. PROSES / PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
Dalam pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hingga menjadi minyak
CPO, ada proses yang harus dilalui dan proses tersebut pada intinya untuk semua pabrik
sama. Namun seiring dengan perkembangan teknologi maka ada beberapa modifikasi
pada masing-masing stasiun pengolahan, untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Kami dari kelompok 4, akan membahas tentang proses / pengolahan kelapa sawit
pada perusahaan PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Kebun Sei Daun.,
Berikut akan kami bahas tentang dasar-dasar pengolahan TBS kelapa sawit
secara umum,serta kami juga akan melampirkan spesifikasi instrument/alat (mesin) yang
digunakan di PTPN III Kebun Sei Daun.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana proses pengolahan kelapa sawit ?
Instrument mesin apa saja yang dipergunakan dalam proses pengolahan kelapa sawit ?
Bagaimana cara kerja dari mesin-mesin tersebut?
C. TUJUAN
Tujuan dari terbuatnya makalah ini adalah sebagai penunjang pengetahuan kita untuk
mengetahui tentang “Proses Pengolahan Kelapa Sawit & mengenal alat-alat / instrument
mesin yang digunakan dalam proses tersebut”. Sebagai orang teknik,khususnya (Teknik
Industri), kita harus mengetahui dasar-dasar proses suatu produksi,Misalnya proses
produksi minyak kelapa sawit yang akan kami bahas disini.
Pada intinya proses pengolahan untuk semua pabrik kelapa sawit sama. Namun
seiring dengan perkembangan teknologi maka ada beberapa modifikasi pada masing-
masing stasiun pengolahan, untuk mendapatkan hasil yang optimal.oleh karena itu, disini
kami sebagai penyusun makalah ini berharap semoga dengan terselesaikannya
makalah ini,kita dapat menambah sedikit wawasan kita tentang “Proses Pengolahan
Kelapa Sawit & mengenal alat-alat / instrument mesin yang digunakan dalam proses
tersebut”.dan semoga makalah ini mempunyai manfaat bagi kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN
Lori buah ini memiliki daya tampung/ kapasitas TBS yang bermacam
macam sesuai dengan design PKS. Mulai kapasitas 2, 5 Ton, 3, 75 Ton, 5
Ton, 7, 5 Ton dan 10 Ton.
Keterangan: Material yang digunakan pada umumnya adalah material MS Plate, Besi
Siku, UNP dan untuk roda dibuat dari Cast Steel.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Fruit Cages/Lorry
Screw Conveyor adalah satu diantara alat transportasi/ material handling bahan
bahan untuk diproses atau sisa proses.screw conveyor berfungsi sebagai penampung dan
sekaligus pembawa cook fruitlets hasil pemipilan dari drum thresher. Pada umumnya alat ini
selalu tepat simetris di bawah drum dan bersatu dengan body thresher.
Keterangan:
Ukuran conveyor ini bermacam macam sesuai dengan fungsinya.
Mulai dari uk. Dia. 250 mm sampai Dia. 800 mm.
Material yang digunakan pada umumnya adalah material MS Plate, Pipa
Steam dan Assensteel.
Pembersihan serat-serat ataupun sampah harus selalu terjaga agar penumpukan cook fruitlets pada
hanger-hanger bushing tidak terjadi. Jarak kisi-kisi harus selalu dimonitor untuk mengurangi
kerusakan pada alat ini. Bila terjadi peregangan kisi-kisi maka janjangan-janjangan kecil akan terikut
jatuh ke conveyor bersama cook fruitlets sehingga kemacetan dan kerusakan pada conveyor dapat
terjadi akibat overload.
3.1 Pelumatan
Tujuan pelumatan adalah supaya pericarp terlepas dari biji dan menghancurkan sel sel yang
mengandung minyak sehingga minyak dapat diperas sebanyak banyaknya pada proses ini.
Pelumatan dilakukan dalam digester yang berbentuk silinder tegak dengan kapasitas 10
ton/jam dan dilengkapi dengan steam jackted. Didalam digester dipasang impeller pengaduk yang
terdiri dari pisau pemotong dan pisau pelempar untuk proses pelumatan. Pisau pisau ini dibuat
bersilang antara satu dengan yang lainnya, agar daya aduk dari pisau ini cukup besar maka letak pisau
pisau dibuat miring, sehingga buah yang diaduk turun naik dan dengan demikian pelumatan
dapat lebih sempurna.
Dalam digester brondolan diaduk dengan pisau pisau pengaduk yang berputar pada as
sehingga pericarp pecah dan terlepas dari bijinya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses
pengadukan ini adalah :
· Minyak yang terbentuk dalam proses pengadukan harus dikeluarkan karena jika minyak dan air
tersebut tidak dikeluarkan maka akan bertindak sebagai bahan pelumas sehingga gaya gesekan akan
berkurang.
· Digester harus selalu penuh, atua sedikitnya ¾ dari kapasitas digester jika diisi penuh agar tekanan
yang ditimbulakn dapat mempertinggi daya gesekan yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang
sempurna.
2 (dua) unit Kempa (Screw Press) dengan kapasitas 15 ton TBS/jam, buatan
Malaysia atau bisa juga buatan local Medan yang akan digunakan. Berikut dengan 2
(dua) unit mesin pelumat (Digester) dengan kapasitas 3500 L.
4.3. Pemanasan
a. Definisi
Proses pemanasan minyak dan sludge untuk menjaga berat jenis agar mempermudah
prose pengendapan dan pemisahan minyak dari sludge
b. hal yang ingin dicapai :
Mendapatkan hasil minyak (OER) yang tinggi dan memperkecil losses minyak pada
sludge
c. Pencapaian pemurnian yang baik :
• Control temperatur oil dan sludge ± 90 oC.
• Control tempratur air delusion ± 90 oC.
• Temperatur semua tanki ± 90 oC.
• Sebelum proses periksa semua valve steam telah terbuka T
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Clarification Station & Oil Storage Tank
5.1.Silo Biji
Biji dari Drum Pemoles dibawa secara Pneumatis ke Silo Biji. Sebagai alternatif, sebaiknya
menambah Drum pembagi (Grading) di atas Silo Biji untuk membagi biji atas 2 ukuran. Ukuran dari
Silo Biji adalah 70 M3 dan dibutuhkan 4 buah. Silo dilengkapi pelat Baffle, Deflector, Kipas,
Pemanas Udara, Pipa dan Pengukur Suhu. Di bagian bawah ada ada alat kisi bergetar untuk mengatur
keluar biji. Biji telah diperam yang keluar dari Silo Biji dipindahkan ke Elevator Biji dengan bantuan
Conveyor. Elevator Biji membagi biji pada Drum pembagi yang dipasang di atas alat Pemecah Biji.
5.2.Drum Pembagi Biji
Biji yang diterima dari Elevator Biji terlebih dahulu dibagi-bagi atas ukurannya sebelum masuk
ke pemecah biji. Bahan asing (batu, janjang kosong) dikeluarkan dari ujung yang lain.
5.3.Alat Pemecah Biji
Kapsitas alat Pemecah Biji adalah 5 Ton/Jam. Campuran pecah dimasukkan pada sebuah alat saringan
getar yang ditempatkan pada setiap alat pemecah. Biji yang tidak pecah didaur ulang melalui Elevator
Biji. Campuran pecah yang lolos dari saringan getar dikumpulkan pada sebuah Conveyor Ulir dan
selanjutnya dipisah secara kering.
5.4.Sistem Pemisah Pneumatis untuk Campuran Pecah
Abu dan Cangkang halus akan di pisah secara Pneumatis dari campuran Inti, sedangkan batu berat
dipisah pada kolom. Peralatan pemisah ini terdiri dari Kolom Pemisah, Kipas dan Siklon Cangkang.
Sebagai alternatif dapat pula dipasang pemisah Pneumatis kedua. Akan tetapi yang paling dianjurkan
adalah menambah sistem Hidrosiklon.
5.5.Sistem Pemisah Hidrosiklon
Pemisah dengan Hidrosiklon mempergunakan dua tahap. Campuran pecah dipompa kepada
Siklon pertama dimana Inti berada pada lapisan atas. Keluaran sisa campuran (Cangkang, Biji dan
ada juga Inti) dibawa kesiklon kedua. Siklon kedua diatur untuk mengambil/memisahkan Cangkang
saja dan sisanya adalah Biji. Inti yang keluar dari bagian atas dikembalikan ke Siklon pertama.
Transpor Inti ke Silo Inti, dan Cangkang ke Silo Cangkang mempergunakan cara Pneumatis.
5.6.Silo Inti
Ada 2 silo inti dengan kapasitas 1 Ton Inti/Jam/Buah. Sebuah Conveyor dipasang pada bagian
atas Silo. Silo dilengkapi dengan pelat Baffle, Deflector, Kipas, Pemanas Udara dan alat pengawas
yang diberi kisi-kisi.
5.7.Sistem Winnowing
Inti setelah keluar dari Silo, dibawa dengan Celt Conveyor ke sistem Winnowing untuk
dibersihkan dari sisa ampas/serat dan cangkang halus. Secara Pneumatis Inti bersih dibawa ke Silo
pengarungan atau penimbunan.
5.8.Mesin Pengarung dan Penimbun Barang
Di atas Mesin Penimbun ditempatkan sebuah Silo Inti bersih, dan setelah itu dimasukkan ke
karung goni lalu goni dijahit.
5.9.Timbunan Biji
Inti dapat juga ditimbun dalam bentuk Bulk. Timbunan Biji disimpan dalam 4 buah Bin
berkapasitas 120 Ton/Buah (4 hari produksi). Silo ini dilengkapi dengan alat Pengembus Udara,
Ventilasi, Conveyor dan Tangga.
5.10. Timbunan Cangkang
Cangkang dikeluarkan dari Conveyor Cangkang lalu disimpan pada bin berkapasitas 50 M 3 per
buah. Bin terpasang di atas rangka besi dan dilengkapi 2 pintu pengeluaran, 1 pintu ke Conveyor
Ampas/Cangkang dan 1 pintu lagi ke Truck pengumpul di bawah Bin.
SILO ( Kernel Silo, Nut Silo)
Alat in imirip seperti tangki sebagai wadah pemampungan sementara kernel
maupun Nut sebelum dilakukan proses selanjutnya.Terkadang dalam Silo
ini di alirkan hawapanas untuk menjaga mutu dari bahan tersebut.
Keterangan: Material yang digunakan pada umumnya adalah material MS Plate
7. STEAM BOILER
Dalam pabrik kelapa sawit Ketel uap (Boiler) merupakan jantung dari sebuah pabrik kelapa sawit.
Dimana, ketel uap ini lah yang menjadi sumber tenaga dan sumber uap yang akan dipakai untuk
mengolah kelapa sawit. disini kita akan membahas sedikit tentang ketel uap yang digunakan dalam
pabrik kelapa sawit
Sebelum kita membahas ketel uap yang digunakan dipabrik kelapa sawit. ada baiknya kalau kita
mengetahui dahulu apa itu ketel uap dan berfungsi sebagai apa.
Ketel uap merupakan suatu alat konversi energi yang merubah Air menjadi Uap dengan cara
pemanasan dan panas yang dibutuhkan air untuk penguapan diperoleh dari pembakaran bahan bakar
pada ruang bakar ketel uap.
Uap (energi kalor) yang dihasilkan ketel uap dapat digunakan pada semua peralatan yang
membutuhkan uap di pabrik kelapa sawit, terutama turbin. Turbin disini adalah turbin uap dimana
sumber penggerak generatornya adalah uap yang dihasilkan dari ketel uap. selain turbin alat lain di
pabrik kelapa sawit yang membutuhkan uap seperti di sterilizer (Alat untuk memasak TBS) dan
distasiun pemurnian minyak (Klarifikasi). oleh karena itu kualitas uap yang dihasilkan harus sesuai
dengan kebutuhan yang ada dipabrik kelapa sawit tersebut. karena jika tidak akan mengganggu proses
pengolahan dipabrik kelapa sawit.
1 (Satu) unit ketel (Steam Boiler) diperlukan untuk proses pabrik kelapa sawit. Ketel dengan
kapasitas 20.000 kg/jam, merupakan ketel pipa air (Water Tube Boiler) dan uapnya merupakan
“Superheated Steam” dan mempunyai temperatur 260°C dan tekanan 21 kg/cm².
Pada waktu mulai mengadakan “Pengeringan (Drying Out)” ketel waktu pertama kali bahan bakar
(kayu).
8.3.BOILER
Suatu pesawat uap yang dibuat untuk dapat menghasilkan uap
Fungsi boiler di PKS adalah penghasil uap yang digunakan sebagai
o Penggerak utama turbin uap
o Perebusan TBS dalam strelizer
o Pemanas minyak dan pengeringan nut atau kernel
1. JENIS BOILER
Berdasarkan tekanan boiler
1. Boiler tekanan rendah ( < 5 kg/ cm2 )
2. Boiler tekanan sedang ( 5 – 32 kg/ cm2 )
3. Boiler tekanan tinggi ( > 32 kg/ cm2 )
Berdasarkan typenya
1. Boiler pipa air
Air yang dijadikan uap didalam pipa, dan api yang memanasi dibagian luar pipa.
2. Boiler pipa api
Api berada dalam pipa akan memanaskan air dibagian luarnya menjadi steam.
1 (Satu) unit Turbin kapasitas 900 KW dan 2 (dua) unit diesel generator set 350 KW (400
KVA) dan 200 KW merupakan design yang di berikan untuk start up/shut down boiler gensetnya
buatan Inggris. Turbin memakai buatan USA. Namun selama pembangunan proyek Genset yang 200
KW akan kami pakai dahulu untuk bekerja dan setelah proyek selesai akan dipakai untuk maintenance
pabrik.