Anda di halaman 1dari 9

DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI

Prisila Marthafera, Husna Amalya Melati, Lukman Hadi


Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Pontianak
Email: Prisila.marthafera@gmail.com

Abstract
The aims of this study were to describe the ability and factors affecting students’
conceptual understanding on material of reaction rate. The method of this research
was descriptive research. The subjects in this study were 27 students of class XI IPA
SMAS Kristen Setia Putussibau. Test of conceptual understanding and interviews
guidelines were used to collect the data. The results showed that the percentage of
describing the meaning of the reaction rate, determining the reaction order,
determining the rate equation, determining the reaction rate constant, determining the
price of the reaction rate and explaining the factors that effect the reaction rate based
on successive collision theory were 31%, 45%, 41%, 22%, 24%, and 35% respectively.
According to interviews, there were two factors that affect students conceptual
understanding wich are individual factors were consist of exercise intelligence and
motivation, and the social factors were consist of teachers and teaching methods, tools
used in learning and family. Social factors become the largest average percentage of
students conceptual understanding affect as many as 42%.

Keywords: Description, Concept understanding, The reaction rate, Social factors

PENDAHULUAN
Ilmu kimia memiliki tingkat kesulitan tahun terakhir rendah dan nilai rata-rata siswa
yang tinggi sehingga tidak mudah dipahami selama tiga tahun terakhir tidak dapat mencapai
oleh siswa, hal ini disebabkan kurangnya nilai standar ketuntasan minimal (KKM) yaitu
kemampuan pemahaman konsep siswa terhadap 70. Oleh karena itu perlu dicari solusi untuk
ilmu kimia (Middlecamp dan Kean, 1985). mengatasi kesulitan siswa tersebut.
Oleh karena itu dalam belajar kimia dituntut Berdasarkan hasil wawancara dengan
pemahaman dan penguasaan konsep-konsep guru, siswa masih bersifat hafalan. Jika pada
dengan benar. Konsep-konsep kimia merupakan saat penjelasan contoh soal ditanya nilai laju
konsep yang bertingkat, artinya berkembang reaksi (v) dan pada saat latihan soal ditanya
dari konsep yang sederhana menuju konsep nilai laju reaksi (v) maka siswa dapat menjawab
yang lebih kompleks (Robby Zidny dkk, 2013) soal tersebut, tapi pada penjelasan contoh soal
artinya untuk memahami suatu konsep perlu ditanya nilai laju reaksi (v) dan pada saat
berurutan yaitu dari konsep yang sederhana latihan soal ditanya harga tetapan laju reaksi (k)
hingga konsep yang kompleks. maka siswa akan kebingungan dan pada
Salah satu materi kimia yang kurang akhirnya siswa tidak dapat menjawab soal
dipahami siswa adalah materi laju reaksi. Hal tersebut. Siswa juga mengalami kesulitan dalam
ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan menganalisis soal dari faktor-faktor yang
ulangan harian siswa selama tiga tahun terakhir mempengaruhi laju reaksi serta kaitannya
ini banyak siswa tidak tuntas lebih dari 50%. dengan teori tumbukan.
Walaupun guru telah menggunakan berbagai Salah satu permasalahan kesulitan siswa
variasi pembelajaran seperti model koperatif bahwa materi laju reaksi bersifat abstrak,
dan praktikum, tapi tetap saja persentase seperti yang dikatakan oleh Kirik dan Yezdan
ketuntasan siswa pada materi laju reaksi tiga (2012) laju reaksi merupakan salah satu konsep
kimia yang bersifat abstrak. Kean dan kemampuan menjeaskan sebuah bersifat abstrak
Middlecamp, 1985 dalam Palisoa (2008) serta teori-teori dasar sains sedangkan
mengemukakan beberapa kareteristik ilmu pemahaman algoritmik merupakan procedural
kimia yaitu: (1) Sebagian konsep-konsep kimia atau serangkaian aturan yang melibatkan
bersifat abstrak dimana Atom, molekul, dan ion perhitungan matematika untuk memecahkan
merupakan materi dasar kimia yang tidak suatu masalah. Menurut KBBI (online) konsep
tampak, yang menuntut siswa membayangkan adalah satu idea tau gambaran dari objek
keberadaan materi tersebut tanpa melalui suatu proses yang digunakan untuk
mengalaminya secara langsung (2) konsep- memahami hal-hal tertentu.
konsep kimia pada umumnya merupakan Berdasarkan definisi yang dijelaskan
penyederhanaan dari keadaan yang sebenarnya diatas tentang pemahaman dan konsep, maka
dimana Obyek yang ada di alam kebanyakan dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep
merupakan campuran zat-zat kimia yang adalah kemampuan seseorang dalam
kompleks dan rumit. Agar mudah dipelajari mengonstruksi suatu konsep yang ada
maka pelajaran kimia dimulai dari gambaran berdasarkan pengetahuan dasar yang dimiliki
yang disederhanakan, dimana zat-zat dianggap dengan menggunakan kata-kata sendiri dan
murni atau hanya dua atau tiga zat saja (3) mampu membuat hubungan dengan
konsep kimia bersifat berurutan dan pengetahuan yang baru. Menurut Kilpatrick dan
berjenjangan dimana Topik-topik ilmu kimia Findel (2001), indikator pemahaman konsep
seringkali harus dipelajari dengan urutan dibagi menjadi tujuh, antara lain: (1)
tertentu karena menjadi prasyarat untuk kemampuan menyatakan ulang konsep yang
memahami materi berikutnya (4) ilmu kimia telah dipelajari (2) kemampuan mengklarifikasi
tidak hanya sekedar memecahkan soal dimana objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya
Memecahkan soal-soal yang terdiri dari angka- persyaratan yang membentuk konsep tersebut
angka (soal numerik) sering kali bergantung (3) kemampuan menerapkan konsep secara
kepada pengetahuan siswa tentang deskripsi algoritma (4) kemampuan memberikan contoh
fakta kimia, aturan-aturan kimia, istilah kimia, dari konsep yang dipelajari (5) kemampuan
dan lain-lain (5) bahan/ materi yang dipelajari menyajikan konsep dalam bentuk representasi
dalam ilmu kimia sangat banyak dimana matematis (6) kemampuan mengaitkan berbagai
Dengan banyaknya bahan yang harus dipelajari, konsep (7) kemampuan mengembangkan syarat
siswa ataupun mahasiswa dituntut untuk dapat perlu dan syarat cukup suatu konsep.
merencanakan belajarnya dengan baik, Ngalim Purwanto (2007) mengungkapkan
sehingga waktu yang tersedia dapat digunakan bahwa berhasil atau tidaknya belajar itu
seefisien mungkin. Berdasarkan hasil observasi tergantung pada bermacam-macam faktor.
diketahui bahwa rendahnya persentase Adapun faktor-faktor itu dapat dibedakan
ketuntasan selama tiga tahun terakhir pada menjadi dua golongan, yaitu: faktor individu
materi laju reaksi dan siswa masih bersifat yaitu faktor yang ada pada organism itu sendiri,
hafalan. Oleh karena diperlukan deskripsi yang termasuk dalam faktor individu antara lain
pemahaman konsep siswa pada materi laju kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan
reaksi. latihan, motivasi dan faktor pribadi. Faktor
Pemahaman merupakan kemampuan sosial adalah faktor yang ada di luar individu,
yang dimiliki siswa untuk memperoleh makna yang termasuk faktor sosial ini antara lain
dari materi pelajaran yang telah dipelajari keluarga atau keadaan rumah tangga, guru dan
(Sudjana, 1992) dan Muntori (2007) cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan
menjelaskan ada dua macam pemahaman dalam belajar, lingkungan dan kesempatan yang
berdasarkan sifatnya, yaitu pemahaman tersedia serta motivasi sosial.
konseptual dan pemahaman algoritmik. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu
Pemahaman konseptual merupakan pemahaman untuk dideskripsikan pemahaman konsep siswa
yang berhubungan dengan konsep-konsep pada materi laju reaksi. Tujuan dari penelitian
berupa arti, sifat dan uraian suatu konsep, adalah untuk mendeskripsikan kemampuan
pemahaman konsep siswa kelas XI IPA pada didapat dari hasil analisis masalah dan studi
materi laju reaksi dan mendeskripsikan faktor- literature (4) menentukan tujuan dari penelitian
faktor yang mempengaruhi pemahaman konsep (5) Membuat instrumen penelitian (6)
siswa kelas XI IPA pada materi laju reaksi. Melakukan validasi instrument kepada dua
orang dosen pendidikan kimia dan satu orang
METODE PENELITIAN guru kimia (7) Melakukan revisi instrumen
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian berdasarkan hasil validasi (8)
deskriptif kualitatif dan kuantitatif metode Melakukan uji coba instrumen penelitian yang
survei (Nazir,2011). Subjek penelitian ini telah divalidasi (9) Menganalisis hasil uji coba
adalah siswa kelas XI IPA yang telah menerima instrument untuk mengetahui tingkat
pelajaran materi laju reaksi di SMAS Kristen realiabilitas.
Setia Putussibau tahun pelajaran 2016/2017
yang berjumlah 27 orang siswa. Teknik Tahap Pelaksanaan
pengumpulan data pada penelitian ini adalah Langkah-langkah yang dilakukan pada
teknik pengukuran yang berupa tes tertulis tahap pelaksanaan antara lain: (1) Menentukan
berbentuk esai sebanyak tiga butir soal, jadwal pelaksanaan (2) Melaksanakan
komunikasi langsung yang berupa wawancara penelitian dengan memberikan soal tes
semi terstruktur, dokumentasi yang berupa hasil pemahaman konsep yang berupa soal esai
jawaban siswa yang mengikuti tes pemahaman kepada siswa yang menjadi subjek penelitian.
konsep. Instrumen penelitian berupa tes
pemahaman konsep yang telah divalidasi oleh Tahap Akhir
dua orang dosen pendidikan Kimia FKIP Langkah-langkah yang dilakukan pada
UNTAN dan satu orang guru IPA SMAS tahap akhir antara lain: (1) Mengoreksi dan
Kristen Setia Putussibau dengan hasil validasi menganalisis jawaban siswa sebagai data hasil
bahwa instrumen yang digunakan valid. penelitian (2) Melakukan wawancara (3)
Berdasarkan hasil uji coba soal yang dilakukan Mendeskripsikan hasil pengolahan data tes
di SMAS Karya Budi Putussibau diperoleh pemahaman konsep dan wawancara ke dalam
keterangan bahwa tingkat reliabilitas soal yang pembahasan (4) Membuat kesimpulan dari
disusun tergolong sedang dengan koefisien penelitian yang dilakukan.
reliabilitas sebesar 0,693.
Tes pemahaman konsep dianalisis dengan HASIL PENELITIAN DAN
memberi skor pada setiap indikator sesuai PEMBAHASAN
dengan pedoman penskoran dan menghitung
persentase pemahaman konsep siswa menjawab Hasil Penelitian
tiap indikator yaitu skor rata-rata yang Deskripsi pemahaman konsep siswa pada
diperoleh seluruh siswa setiap indikator dibagi materi laju reaksi didasarkan pada hasil tes
skor maksimum yang diperoleh siswa setiap yang diujikan kepada 27 orang siswa kelas XI
indikator (Purwanto, 2010), selanjutnya IPA SMAS Kristen Setia Putussibau pada
menafsirkan persentase pemahaman konsep tanggal 9 juni 2017. Setelah tes dilaksanakan
siswa berdasarkan skala kategori kemampuan diperoleh data berupa jawaban siswa yang
menurut Arikunto (2009). Prosedur dalam mengerjakan soal tes pemahaman konsep pada
penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu: 1) materi laju reaksi. Pemahaman konsep siswa
Tahap persiapan, 2) Tahap pelaksanaan, 3) pada materi laju reaksi dianalisis berdasarkan
Tahap akhir. persentase pemahaman konsep siswa menjawab
tiap indikator yaitu skor rata-rata yang
Tahap Persiapan diperoleh seluruh siswa setiap indikator dibagi
Langkah-langkah yang dilakukan pada skor maksimum yang diperoleh siswa setiap
tahap persiapan antara lain: (1) melakukan indikator. Persentase pemahaman konsep siswa
observasi (2) melakukan studi literature yang SMAS Kristen Setia putussibau pada materi
relevan (3) perumusan masalah penelitian yang laju reaksi dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Persentase Pemahaman Konsep Siswa Kelas XI IPA SMAS Kristen Setia Putussibau
Pada Materi Laju Reaksi

No Indikator Indikator Soal Pemahaman Kategori


Pemahaman Konsep (%) Pemahaman
Konsep Konsep
1. Kemampuan Siswa dapat 31 Kurang
menyatakan ulang mendeskripsikan
pengertian laju pengertian laju
reaksi reaksi
2. Kemampuan Siswa dapat 45 Cukup
menerapkan konsep menentukan orde
laju reaksi dalam reaksi total
hitungan matematis Siswa dapat 41 Cukup
menentukan
persamaan laju
reaksi
Siswa dapat 22 Kurang
menentukan
harga tetapan
laju reaksi
Siswa dapat 24 Kurang
menentukan
harga laju reaksi
3. Kemampuan Siswa dapat 35 Kurang
mengaitkan menjelaskan
hubungan antara faktor-faktor
konsep faktor- mempengaruhi
faktor yang laju reaksi
mempengaruhi laju berdasarkan teori
reaksi dengan teori tumbukan (Luas
tumbukan. permukaan)
Rata-Rata 33%

Pada tabel 1 menunjukkan bahwa indikator yang paling tinggi persentasenya


persentase rata-rata pemahaman konsep yaitu sebanyak 45%. Berdasarkan hasil
siswa pada materi laju reaksi kategori wawancara diperoleh faktor-faktor yang
kurang yaitu dibawah 40%. Dimana mempengaruhi pemahaman konsep siswa
penentuan harga tetapan laju reaksi menjadi pada materi laju reaksi dan dihitung
indikator yang paling sulit yaitu persentasenya. Persentase faktor-faktor
persentasenya 22%. Sedangkan penentuan yang mempengaruhi pemahaman konsep
penentuan orde reaksi total menjadi siswa disajikan pada Tabel 2.
{{
Tabel 2. Persentase Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Konsep Siswa
Faktor-Faktor
yang Persentase
No Mempengaruhi Subfaktor Kriteria subfaktor Persentase rerata per
Pemahaman (%) faktor
Konsep (%)
Kecerdasan Latihan soal dari buku 15
1. Individu Latihan pelajaran 16
Les tambahan 11
Membuat ringkasan 19
materi pelajaran
Menghafal contoh 41
soal/ materi
Motivasi Tekanan dari orangtua 11
Ingin mendapat nilai 4
tinggi
Ingin menguasai 11
konsep
Guru dan Guru kurang fokus 37
cara terhadap konsep tapi
2. Sosial mengajarnya lebih menitik beratkan 42
pada perhitungan laju
reaksi
Guru sering 26
memberikan latihan
soal
Alat-alat Menggunakan media 81
yang yang sesuai dengan
digunakan materi
dalam
pembelajaran
Keluarga Mengingatkan untuk 56
belajar
Memfasilitasi alat-alat 7
yang diperlukan dalam
pembelajaran

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti tes pemahaman konsep di
faktor yang mempengaruhi pemahaman konsep analisis berdasarkan pedoman penskoran,
siswa lebih didominasi oleh faktor sosial dari kemudian dihitung persentase pemahaman
pada faktor individu. Dimana faktor sosial yaitu konsepnya per indikator.
alat-alat yang digunakan dalam mengajar, siswa 1. Pemahaman Konsep
menyatakan bahwa 81% guru menggunakan Pemahaman konsep siswa pada
media sesuai dengan materi. materi laju reaksi dideskripsikan
berdasarkan indikator soal.
Pembahasan Penelitian a. Siswa dapat mendeskripsikan
Penelitian ini dilaksanakan dengan cara pengertian laju reaksi
memberikan soal tes pemahaman konsep yang Siswa yang sudah benar dalam
berbentuk esai sebanyak 3 butir soal. Jawaban mendeskripsikan pengertian laju reaksi
sebanyak 18%, dimana siswa tersebut b. Siswa dapat menentukan orde reaksi
sudah dapat menghubungkan dua total
variabel yaitu variabel perubahan Siswa yang dapat menjawab soal
konsentrasi dan perubahan waktu. ini dengan benar sebanyak 4%, dimana
sedangkan siswa yang masih kurang siswa tersebut sudah dapat menentukan
tepat dalam mendeskripsikan orde reaksi X, orde reaksi Y dan orde
pengertian laju reaksi sebanyak 11%, reaksi total. Siswa yang kurang tepat
yaitu siswa hanya mendeskripsikan menjawab soal ini sebanyak 26%,
pengertian laju reaksi hanya siswa tersebut hanya menentukan orde
berdasarkan perubahan waktu, dimana reaksi X dan orde reaksi Y tapi tidak
Siswa tersebut tidak menjelaskan menentukan orde reaksi total. Siswa
berdasarkan perubahan konsentrasi dari yang salah dalam menjawab soal ini
produk dan reaktan ketika mengalami sebanyak 73%, dimana jawab siswa
suatu reaksi. Sebanyak 65% siswa salah salah diperhitungan dan hanya
dalam mendeskripsikan pengertian laju menentukan salah satu orde reaksi saja.
reaksi, dimana siswa sama sekali tidak berdasarkan wawancara dengan siswa
menghubungkan variabel perubahan yang salah, siswa mengatakan bahwa
konsentrasi dan variabel perubahan siswa tidak tahu jika ingin menentukan
waktu. Siswa hanya menjelaskan orde reaksi X melihat data percobaan
berdasarkan kelajuan reaksi dan yang sama pada konsenterasi Y dan
percampuran zat-zat. Hal ini sebaliknya.
menandakan bahwa pemahaman siswa c. Siswa dapat menentukan persamaan
baru sampai tahap reaksi belum ke laju reaksi
konsep lajunya. Siswa yang tidak Siswa yang dapat menentukan
menjawab soal ini sebanyak 18%. persamaan laju reaksi sebanyak 45%,
Berdasarkan wawancara dengan siswa dimana siswa sudah dapat
yang salah, siswa mengatakan lupa mensubtitusikan orde reaksi X dan orde
dengan penegertian laju reaksi karena reaksi Y kedalam suatu persamaan laju
materinya sudah lama. Dari jawaban reaksi. siswa yang salah dalam
siswa tersebut dapat disimpulkan siswa menjawab soal ini sebanyak 55% yaitu
tidak paham dengan perubahan laju siswa hanya menuliskan rumus dari
reaksi yang terjadi ketika reaktan persamaan laju reaksi dan siswa
membentuk produk, dimana reaktan menuliskan rumus perbandingan
ada dalam keadaan maksimum konsentrasi X dan konsentrasi Y.
sedangkan produk dalam keadaan Berdasarkan wawancara dengan siswa
minimum, setelah reaksi berlangsung, yang salah, siswa mengatakan siswa
maka produk akan mulai terbentuk tidak tahu menentukan orde reaksi
semakin lama produk akan semakin seperti halnya pada soal sebelumnya
banyak terbentuk sedangkan reaktan dan siswa tidak tahu jika menggunakan
semakin lama semakin berkurang. orde reaksi yang telah ditentukan pada
Seperti yang dikatakan Petrucci, R. H, soal sebelumnya.
(1985) Laju reaksi kimia menjelaskan d. Siswa dapat menentukan harga tetapan
berapa cepat suatu pereaksi berkurang laju reaksi
atau berapa cepat hasil reaksi Siswa yang sudah benar dalam
bertambah dengan meningkatkan menentukan tetapan laju reaksi
waktu. Jika siswa paham tentang sebanyak 23%, dimana siswa sudah
konsep ini maka siswa dapat benar dalam mensubtitusikan orde
mendeskripsikan dengan benar tentang reaksi X, orde reaksi Y dan data untuk
pengertian laju reaksi. laju reaksi, konsentrasi X dan
konsentrasi Y. siswa salah dalam
karena perhitungan sebanyak 4%, yaitu menjawab soal ini sebanyak 62%,
siswa salah mengkuadratkan nilai siswa tersebut tidak dapat menentukan
konsentrasi Y. Siswa yang salah dalam faktor apa saja yang mempengaruhi laju
menjawab soal ini sebanyak 69%, reaksi, siswa menyatakan jika faktor
siswa tersebut salah dalam yang mempengaruhi laju reaksi adalah
mensubtitusikan nilai orde reaksi X dan suhu dan waktu. Siswa yang tidak
orde reaksi Y. siswa juga menggunakan menjawab soal ini sebanyak 4%.
data percobaan yang tidak sama, yaitu Berdasarkan wawancara dengan siswa
untuk konsentrasi X dan Y siswa yang salah, siswa menyatakan bahwa
menggunakan data percobaan 1 siswa sudah lupa dengan faktor-faktor
sedangkan untuk laju reaksi siswa apa saja yang mempengaruhi laju
menggunakan data percobaan 2. Siswa reaksi, dan siswa masih belum paham
yang tidak menjawab soal ini sebanyak dengan konsep teori tumbukan.
7%. Berdasarkan wawancara dengan Berdasarkan Tabel 1 dan hasil wawancara
siswa yang salah, siswa mengatakan dengan siswa dapat disimpulkan bahwa siswa
tidk tahu menentukan orde reaksi lebih memiliki kemampuan menyajikan konsep
seperti halnya pada soal sebelumnya. dalam bentuk representasi matematis daripada
e. Siswa dapat menentukan harga laju kemampuan menyatakan ulang dan mengaitkan
reaksi konsep. Hal ini disebabkan siswa menggangap
Siswa yang sudah benar dalam teori-teori dari konsep laju reaksi tidak terlalu
menjawab soal ini sebanyak 30%, penting sehingga siswa belajar pada konsep ini
dimana siswa sudah benar dalam dengan menghafal, tanpa tahu mengapa dan
menentukan orde reaksi X dan Y, siswa bagaimana konsep itu terjadi.
juga sudah benar dalam menggunakan 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
data percobaan yang sama yaitu data pemahaman konsep
percobaan sesuai soal. Siswa yang Berdasarkan tabel 4.2 diketahui
salah dalam menjawab soal ini bahwa pada faktor individu, yaitu faktor
sebanyak 52%, siswa salah disebabkan yang berasal dari organisme siswa itu
siswa salah menentukan orde reaksi X sendiri. Dimana siswa belajar dengan cara
dan Y. siswa yang tidak menjawab soal yang berbeda-beda yaitu 15% siswa
ini sebanyak 18%. Berdasarkan menyatakan bahwa siswa rutin latihan soal
wawancara dengan siswa yang salah, dari buku pelajaran, 11% siswa menyatakan
siswa mengatakan bahwa siswa tidak bahwa siswa ada les tambahan, 19% siswa
tahu bagaimana caranya menetukan menyatakan bahwa siswa membuat
orde reaksi. ringkasan materi pelajaran yang siswa
f. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor ringkas dan 41% siswa menyatakan bahwa
yang mempengaruhi laju reaksi siswa menghafal contoh soal/ materi. Ada
berdasarkan teori tumbukan sebagian siswa yang tiap harinya memiliki
Tidak ada siswa yang benar target waktu belajar karena siswa memiliki
dalam menjawab soal ini, hanya 48% alasan yang beragam yaitu, 11% siswa
siswa yang menjawab kurang tepat. menyatakan karena tekanan dari orangtua
Dikatakan kurang tepat karena jawaban yang meminta untuk belajar, 4% siswa
siswa hanya menyebutkan faktor yang menyatakan karena siswa tersebut ingin
mempengaruhi laju reaksi berdasarkan mendapatkan nilai yang tinggi, dan 11%
gambar yang disajikan dalam soal dan siswa menyatakan karena ingin menguasai
siswa hanya menjelaskan semakin luas konsep pada materi laju reaksi.
suatu permukaan suatu reaksi semakin Faktor sosial adalah faktor yang
cepat suatu reaksi. siswa tidak berasal dari luar individu siswa itu sendiri.
menjelaskan berdasarkan teori Dimana pemahaman siswa pada materi laju
tumbukan. Siswa yang salah dalam reaksi dapat berasal dari guru dan cara
mengajarnya, alat-alat yang digunakan 41%, 22%, 24%, dan 35%. Persentase faktor-
dalam mengajar dan faktor keluarga. Pada faktor yang mempengaruhi pemahaman konsep
faktor guru dan mengajarnya, 37% siswa siswa pada materi laju reaksi di dominasi oleh
menyatakan bahwa dalam mengajar faktor sosial yaitu sebanyak 42% dari pada
menjelaskan materi laju reaksi guru kurang faktor individu sebanyak 16%.
fokus terhadap konsep tapi lebih
menitikberatkan pada perhitungan laju Saran
reaksi . sehingga siswa lebih dominan Berdasarkan hasil penelitian yang
belajar hitungan saja. Hal ini diperoleh yaitu rendahnya pemahaman konsep
mengakibatkan siswa hanya menghafal siswa pada materi laju reaksi dan faktor-faktor
teori dari laju reaksi. Sebanyak 26% siswa yang mempengaruhi pemahaman konsep siswa
menyatakan bahwa guru sering yang paling besar adalah faktor sosial, maka
memberikan latihan soal, sehingga hendaknya dalam proses pembelajaran guru
memudahkan siswa dalam memahami memilih metode atau model-model
konsep dari laju reaksi. Sebanyak 81% pembelajaran, media dan bahan ajar yang sesuai
siswa menyatakan bahwa guru dengan kondisi siswa dalam kelas sehingga
menggunakan media yang sesuai dengan dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.
materi, sehingga siswa lebih tertarik dalam
belajar dan lebih memudahkan siswa dalam DAFTAR RUJUKAN
memahami suatu konsep. Pemahaman Arikunto, S. 2009b. Dasar-Dasar Evaluasi
konsep siswa terhadap materi dapat Pendidikan Edisi Revisi. Yogayakarta:
dipengaruhi juga oleh keluarga yang Bumi Aksara.
memberikan motivasi dan mendukung anak Kilpatrick, S. J dan Findell (Eds). (2001).
dalam setiap kegiatan pembelajaran, Adding It Up: Helping Children Learn
dimana dukungan orangtua anatara lain, Mathematics. Washington: National
56% siswa menyatakan orangtua selalu Academy Press.
mengingatkan untuk belajar dan 7% siswa Middlecamp, C dan Kean, E. 1985. Panduan
menyatakan bahwa orangtua memberikan Belajar Kimia Dasar. Jakarta: PT
fasilitas alat-alat yang diperlukan dalam Gramedia.
pembelajaran. Muntori. 2007. Peningkatan Pemahaman
Berdasarkan hasil analisis dari tes Kimia Melalui Paduan-Paduan
pemahaman konsep dan wawancara, banyaknya Pembelajaran Kooperatif dan
siswa yang tidak paham pada materi laju reaksi Pemecahan Masalah Kimia dengan
disebabkan karena siswa tidak mau belajar Teknik Pathway. Jurnal Ilmu
sendiri atau mencari tahu sendiri. Siswa hanya pendidikan. Jilid 17.
bergantung pada penjelasan yang diberikan Nazir, M. 2011. Metode Penelitian. Bogor:
guru. Ghalia Indonesia.
Palisoa, N. 2008. Strategi Advance Organizer
SIMPULAN DAN SARAN dalam Pembelajaran Kimia. Jurnal
Simpulan Pendidikan Jendela Pengetahuan. 7 (1):
Berdasarkan hasil penelitian yang 6-7.
dilakukan dapat disimpulkan bahwa persentase Petrucci, R. H. 1985. Kimia Dasar Prinsip
pemahaman konsep siswa pada konsep laju dan Terapan Modern Edisi Keempat
reaksi dalam mendeskripsikan pengertian laju Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
menentukan orde reaksi, menentukan Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar.
persamaan laju reaksi, menentukan tetapan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
laju reaksi, menentukan harga laju reaksi Purwanto, N. 2007. Psikologi Pendidikan.
dan menjelaskan faktor-faktor yang Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori
tumbukan berturut-turut adalah 31%, 45%,
Sudjana, N. 1992. Penilaian Hasil Proses Stoikiometri Melalui Penggunaan
Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Diagram Submikroskopik Serta
Rosdakarya. Hubungannya dengan Kemampuan
Zidny, R, Sopandi, W dan Kusrijadi A. 2013. Pemecahan Masalah. Jurnal Riset dan
Analisis Konsep Siswa Kelas X pada Praktik Pendidikan Kimia, Vol. 1 Hal 27-
Materi Persamaaan Kimia dan 36.

Anda mungkin juga menyukai