Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Teknika Vol. 5 No.1 Maret 2013 I SSN No.

2085 - 0859

Simulasi Karakteristik Inverter IC 555


*)
Affan Bachri
*)
Dosen Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Lamongan

Makalah ini menyajikan sebuah rangkaian inverter yang dibangun dari multivibrator astable IC 555 dengan
setting frekuensi output 50 Hz -60 Hz yang merupakan frekuensi AC. Hasil output dari IC kemudian dikuatkan
oleh penguat daya Q1 dan Q2 yang selanjutnya dihubungkan ke transformator inti besi. Output sekunder trafo
merupakan tegangan AC dengan variasi tegangan yang dapat dihasilkan dengan perbandingan lilitan trafo.
Simulasi dengan Multisim 12.00 menghasilkan output tegangan AC dengan bentuk sinyal output square atau
gelombang kotak bolak balik dengan frekuensi 50 Hz – 60 Hz.

Kata kunci : inverter, IC 555, tegangan AC.

430
Jurnal Teknika Vol. 5 No.1 Maret 2013 I SSN No. 2085 - 0859

I. Pendahuluan tegangan C1=2/3 Vcc. Sehingga kaki 3(ouput)


Inverter merupakan alat konversi akan Low, pada saat tersebut, kaki 7 akan
tegangan DC ke AC. Biasanya dibangun dari mempunyai nilai hambatan yang rendah sekali
komponen utama yakni penguat transistor dan terhadap Ground atau pin 7 akan Low
Thyristor, diode dan transformator. Namun Impedance. C1 membuang muatan, setelah
dalam penyampaian artikel ini, penulis 0,7(R2) C1 detik, maka Teg C1=1/3 Vcc.
menyajikan pembelajaran dan simulasi Trigger terjadi lagi sehingga output akan High.
inverter yang dibangun dari IC 555. Pin 7 akan high Impedance dan C1 diisi
Dengan bantuan software Multisim 12.00 kembali.
atau di bawahnya kita dapat menampilkan Gambar pulsa output IC 555 sebagai
karakteristik rangkaian dengan alat-alat ukur berikut :
yang telah disediakan dalam program. Hasil 0,7 (R1+R2) C1
output sinyal dan tegangan dapat diukur
dengan menggunakan tool alat ukur 0,7 (R2) C1
multimeter, osiloskop dan juga frekuensi
counter untuk mengetahui frekuensi output
Gambar 2.
dari IC 555.
Pulsa output IC 555
Tujuan dari simulasi ini adalah untuk
membandingkan hasil karakter sinyal output
b. Multivibrator astable
pada simulasi dengan rangkaian sebenarnya
Multivibrator astabil mempunyai dua
dan juga untuk pembelajaran materi inverter
keadaan, namun tidak stabil pada salah satu
yang dibangun dari berbagai macam
keadaan diantaranya dengan perkataan lain.
komponen termasuk dalam hal ini khusus
Multivibrator akan berada pada salah satu
membahas inverter yang dibangun dari
keadaanya selama sesaat dan kemudian
multivibrator astable IC 555.
berpindah ke keadaan yang lain. Disini
Multivibrator tetap untuk sesaat sebelum
II. Landasan Teori
kembali ke keadaan semula, perpindahan
a. IC 555
pulang pergi berkesinambungan ini
IC 555 adalah IC jenis TTL yang umum
menghasilkan suatu gelombang segiempat
di pasaran, memiliki banyak fungsi terutama
dengan waktu bangkit yang sangat cepat.
dalam bidang timer, multivibrator astable, flip-
Karena tidak dibutuhkan sinyal masukan untuk
flop, dan lain sebagainya.
Vcc
memperoleh suatu keluaran.

R1 8 4 R3

7 3
R2
555
2
6
4 5
C1

Gambar 1. Pin out IC 555

Cara kerja IC 555 secara garis besar


dijelaskan sebagai berikut :
Apabila supply diberikan, Vcc=0 Volt.
Kaki 2 memberi trigger dari tegangan yang
tinggi (Vcc) menuju 1/3 Vcc(<1/3 Vcc), kaki
3(output) akan high dan pada saat tersebut
kaki 7 mempunyai nilai hambatan yang besar
terhadap Ground atau kaki 7 akan High
Gambar 3. Rangkaian Dasar Multivibrator
Impedance. C1 diisi melalui Vcc  R1  R2
astable
 C1, Setelah 0,7 (R1+R2) C1 detik, maka

431
Jurnal Teknika Vol. 5 No.1 Maret 2013 I SSN No. 2085 - 0859

(Wasito, 2004) R3 = 100 ohm


VR1 = 50 K dengan toleransi 20 %
C1=C2 = 0.1 F
Pengatur waktu NE 555 adalah sebuah C3 = 0.01 F
IC dengan berbagai fungsi yang berlainan, C4 = 2700 F
termasuk operasi astabil. Rangkaian ini Q1 = TIP 41A (NPN)
bekerja bebas pada frekuensi yang ditentukan Q2 = TIP 42A (PNP)
oleh dua buah resistor dan 1 buah kapasitor. L1 = 1H
IC1 = NE 555

b. Pengujian
Pertama kita ukur frekuensi output yang
keluar dari pin output IC 555 sebagai berikut :

Gambar 4. Multivibrator astable IC 555


(Wasito, 2004)

III. Metodologi
a. Alat dan Bahan Gambar 6.
Laptop Asus A45A, Windows 7, Pengujian frekuensi output
software Multisim 12.00 student version
National Instrumen. Pada pin output , frekuensi output
b. Metode diukur dengan frekuensi counter. Dari hasil
Metodologi penelitian yaitu dengan pengukuran terukur frekuensi 49,69 Hz.
merancang astable multivibrator IC 555 pada Output dari IC 555 kemudian dikuatkan
rangkaian yang disimulasikan pada software dengan dua transistor Q1 dan Q2 untuk
Multisim 12.00 produk National Instrumen. meningkatkan daya pulsa, ditransformasikan
ke dalam C4 dan L1 sebelum dihubungkan ke
primer trafo.
Dari sisi sekunder trafo kemudian diukur
IV. Hasil Pengujian dan Pembahasan dengan osiloskop dengan hasil pengukuran :
a. Rangkaian Percobaan

Gambar 5.
Skema rangkaian Inverter IC 555 Gambar 7.
Osilasi output transformator
Rangkaian di bangun dari :
R1 =R2= 10 K

432
Jurnal Teknika Vol. 5 No.1 Maret 2013 I SSN No. 2085 - 0859

Pada gambar 2 terlihat hasil output tidak Dari simulasi perbandingan trafo yang
menampakkan hasil gelombang sinus yang dilakukan pada perbandingan 35:1 didapatkan
sempurna, masih terlihat gelombang kotak. Vout AC sebesar 204.041 volt, 40:1 didapatkan
Dengan memasang alat ukur voltmeter Vout AC sebesar 232.983 Volt. Untuk
didapatkan tegangan output adalah 232, 983 mendapatkan nilai tegangan ± 220 volt maka
Volt. perbandingan lilitan nilai perbandingan
Variasi output frekuensi dapat diatur (35+40)/2 = 37,5:1. Setelah dimasukkan dalam
dengan mengatur VR1 . Sementara variasi simulasi hasilnya adalah Vout AC = 221,899
tegangan dapat diatur dengan mengatur jumlah volt. Untuk selanjutnya perlu dilakukan
perbandingan lilitan trafo. Dari pengaturan pengujian pada rangkaian sebenarnya untuk
variasi prosentase VR1=50 kilo ohm mendapatkan hasil tegangan riil.
didapatkan hasil frekuensi dengan tabel 1 Secara prinsip simulasi ini merupakan
berikut : rangkaian osilator 50 Hz, langsung merupakan
penguat daya, yang kemudian dipasok ke trafo
Tabel 1 . Output frekuensi dari pengaturan biasa berinti besi, yaitu yang 12 volt ke 220
VR1 volt, sehingga dihasilkan tegangan 220 volt
AC.
Prosentase Frekuensi Untuk menghemat komponen dan juga
0% 46,387 Hz efisisensi, umumnya bentuk gelombang
10% 47,919 Hz osilatornya berupa gelombang kotak atau
20% 49,690 Hz Square. Untuk menghasilkan bentuk
30% 50,673 Hz gelombang sinus, yang sama seperti yang
40% 51,965 Hz dihasilkan listrik PLN, tentunya memerlukan
50% 53,654 Hz rangkaian tambahan perubah sinyal square
60% 57,524 Hz menjadi sinus.
70% 58,729 Hz Untuk pengujian selanjutnya secara
80% 62,512 Hz identik jika digunakan sebagai inverter 3 fase
90% 65,374 Hz maka dibutuhkan 3 rangkaian IC 555 dan 3
sumber DC. Pada aplikasinya diperlukan 3
100% 68,478 Hz
buah aki sebagai sumber tegangan dan 3
transformator sebagai output tegangan AC.
Dari tabel 1 di atas VR1 diset pada 20 %
Namun dalam pelaksanaan IC 555 sebagai
dengan output frekuensi 49.690 Hz yang
inverter 3 fase mungkin kurang efektif.
kemudian dikuatkan oleh kopel transistor
Mungkin akan lebih efektif menggunakan
penguat Q1 dan Q2.
rangkaian elektronika daya yang tentunya
Sedangkan variasi tegangan output dari
memiliki karakteristik arus dan tegangan yang
trafo secara simulasi mengubah-ubah nilai
lebih baik.
perbandingan lilitan trafo dengan hasil sebagai
berikut :
V. Penutup
a. Kesimpulan
Tabel 2. Variasi perbandingan trafo
Dengan bantuan tool software Multisim
simulasi
12, simulasi inverter IC 555 dapat memberikan
pembelajaran untuk mengetahui karakteristik
Perbandingan Vout (AC) dan pengaturan tegangan serta output sinyal
10:1 58.817 volt yang dihasilkan dari sebuah inverter.
15:1 87.957 volt Variasi frekuensi dapat diatur dengan
20:1 117.032 volt mengatur VR1 pada rangkaian penalaan pin
25:1 146.067 volt input IC 555 dan hasilnya dapat diukur dengan
30:1 175.067 volt frekuensi counter. Pada percobaan simulasi
35:1 204.041 volt yang dapat dilihat pada tabel 1 variasi
40:1 232.983 volt prosentase pengaturan VR1 dari 0 % - 100%
45:1 261.907 volt dihasilkan frekuensi yang bervariasi. Karena
50:1 290.708 volt sinyal AC memiliki frekuensi 50 Hz, maka
frekuensi input dipilih 50 Hz untuk selanjutnya

433
Jurnal Teknika Vol. 5 No.1 Maret 2013 I SSN No. 2085 - 0859

dikuatkan oleh penguat daya untuk selanjutnya


dihubungkan ke transformator untuk
menghasilkan tegangan output AC.
Variasi tegangan dengan mengubah
perbandingan lilitan sebesar 37.5 : 1
disimulasikan menghasilkan tegangan output
sebesar 221,899 volt.

VI. Daftar Pustaka


1. Wasito. S, 2004. Vademekum
Elektronika. Gramedia. Jakarta.
2. http://www.jamia-
physics.net/lecnotes/lab/555.pdf
3. Multisim 12.00 Tutorial. National
Instrumen 2011

434

Anda mungkin juga menyukai