Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG

Ruang : Talaga bodas


Kelompok :3
Tgl Pengkajian : 26 Februari 2019

A. PENGKAJIAN
I. Identitas
A. Identitas Pasien
1) Nama : Tn. I
2) No RM : 00577322
3) Usia : 23 Thn
4) Status perkawinan : Menikah
5) Pekerjaan : Wiraswasta
6) Agama : Islam
7) Pendidikan : SMA
8) Suku : Sunda
9) Alamat rumah : Kadumulya
10) Sumber biaya : BPJS
11) Tanggal masuk RS : 25 Februari 2019
12) Diagnosa Medis : Demam Thypoid

B. Identitas Penanggungjawab
1) Nama : Ny. J
2) Umur : 19 Tahun
3) Hubungan dengan pasien : Istri
4) Pendidikan : SMA
5) Alamat : Kadumulya

II. Riwayat Kesehatan


a. Keluhan Utama

Panas sejak 5 hari yang lalu

b. Riwayat kesehatan saat pengkajian/riwayat penyakit sekarang


(PQRST) :

Saat di lakukan pengkajian oleh perawat pada tanggal 26 Februari


2019, pasien mengatakan demam sejak seminggu yang lalu, demam
sering di rasakan atau meningkat pada malam hari, demam di rasakan
di sertai dengan pusing.
c. Riwayat kesehatan lalu

Keluarga pasien mengatakan , pasien belum pernah sakit/ dirawat


seperti saat ini, keluarga pasien mengatakan baru kali ini dirawat di
RS. Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit maag

d. Riwayat kesehatan keluarga

Pasien mengatakan, pasien tidak mempunyai penyakit turunan.

e. Riwayat psikososial dan spiritual

1. Support sistem terdiri dari dukungan keluarga, lingkungan,


fasilitas kesehatan terhadap penyakitnya.
Pasien mengatakan dukungan dari keluarganya sangat baik,
terbukti anak dan saudara-saudara pasien selalu bergantian untuk
menemani pasien
2. Komunikasi terdiri dari pola i/nteraksi sosial sebelum dan saat
sakit
Pasien mengatakan, sebelum di rawat di RS interaksi dengan
tetangga dan teman sangat baik, terbukti setelah di rawat di RS
tetangga dan teman kerjanya selalu berkunjung ke RS.
3. Sistem nilai kepercayaan sebelum dan saat sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit, pasien selalu menjalankan
shalat fardu 5 waktu, tetapi pada saat di RS keluarga pasien
mengatakan, pasien hanya bisa berdo’a untuk kesembuhannya
kepada Allah S.W.T. Pada saat dikajipun pasien kadang-kadang
mengucapkan kalimat tauhid.

f. Lingkungan
1. Rumah
 Kebersihan:
Keluarga pasien mengatakan, rumahnya bersih dan jauh dari
polusi
2. Pekerjaan
 Kebersihan:
Keluarga pasien mengatakan pasien bekerja disebuhan pabrik
g. Pola kebiasaan sehari-hari sebelum dan sat sakit
Kebiasaan Sebelum masuk Di RS
RS
1. Pola Nutrisi
a. Asupan  Oral  Oral

b. Frekuensi makan 2x/hari 6x/hari


c. Nafsu makan Kurang, karena Sulit dikaji
mual Susu
d. Makanan tambahan Buah-buahan,
e. Makanan alergi kue Tidak ada
50 kg
Tidak ada
f. Perubahan BB 56 kg
dalam 3 bulan
terakhir

2. Pola Cairan
a. Asupan cairan  Oral  Oral

b. Jenis Air Mineral Air mineral

c. Frekuensi Sulit dikaji 6x/hari


d. Volume ± 2500cc/hari 30-50cc setiap kali
minum
3. Pola Eliminasi
BAK

a. Frekuensi 5-6 x/hari ±4x/hari


b. Jumlah output 1.500 cc 1200cc
c. Warna kekuningan Kuning Pekat
d. Bau - Bau khas
e. Keluhan Tidak ada Tidak ada

BAB

a. Frekuensi 1x/ hari 2x/hari


b. Warna Kecoklatan Coklat kekuningan
c. Bau Normal Normal
d. Konsistensi Lunak Lunak
e. Keluhan Tidak ada Tidak ada
f. Penggunaan obat Tidak ada Tidak ada
pencahar
4. Pola Personal Hygiene
a. Mandi 2x/hari Belum mandi selama
di RS
b. Oral higiene
 Frekuensi 2x/hari Belum pernah
 waktu Pagi, sore, Belum pernah
c. Cuci rambut 2x /mgg Belum pernah
5. Pola istirahat dan tidur
a. Lama tidur 10 jam 9-11 jam
b. Waktu
 Siang 2-4 jam ± 2 jam
 Malam 6-8 jam ± 9 jam
c. Kebiasaan
sebelum tidur
 Penggunaan Tidak ada Tidak ada.
obat tidur
 Kegiatan lain Tidak ada Tidak ada

d. Kesulitan dalam
tidur Tidak ada Tidak ada

 Menjelang tidur
 Sering Nonton tv Tidak ada

terbangun
 Merasa tidak
Tidak ada Tidak ada
nyaman setelah
bangun tidur

6. Pola Aktivitas dan Latihan


a. Kegiatan dalam Duduk lama Tidak ada
pekerjaan 8 jam Tidak ada
b. Waktu bekerja 10 jam Tidak ada
c. Kegiatan waktu Sulit dikaji
luang Lemas
d. Keluhan dalam Sulit dikaji Tidak ada
beraktivitas Tidak ada
e. Olah raga
 Jenis Sulit dikaji Dibantu orang lain
 frekuensi Sulit dikaji Dibantu orang lain
f. Keterbatasan Tidak ada
dalam hal:
 Mandi Sulit dikaji

 Menggunakan Sulit dikaji

pakaian Sulit dikaji

 Berhias Sulit dikaji

7. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


a. Merokok
 Frekuensi Tidak Tidak
 Jumlah Tidak Tidak
 Lama Tidak Tidak
pemakaian Tidak Tidak
b. Minuman keras
 Frekuensi Tidak Tidak

 Jumlah Tidak Tidak

 Lama Tidak Tidak

pemakaian
c. Ketergantungan Tidak Tidak
obat

III. Pengkajian Fisik


Kesadaran (GCS) : Composmetis, dengan nilai GCS 15 (E4M6V5)
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Nadi : 82x/ menit
Respirasi rate : 20x/menit
Suhu : 36oC
TB/BB sebelum masuk RS dan saat di rawat di RS :50 kg sebelum sakit,
50 sesudah sakit, TB: 150 cm
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
Bentuk kepala bulat, lesi (-), hematoma (-), benjolan (-)
2. Rambut
Berwarna hitam dan putih, tampak kptor, penyebaran merata,
kerontokan (+), alopesia (-)
3. Mata
Simetris antara mata kanan dan mata kiri, kelopak mata utuh, alis mata
simetris kanan kiri, pupil isokor pada saat diberi cahaya, sklera putih,
kornea mengedip pada saat disentuh oleh kapas, konjungtiva anemis,
test penglihatan baik di buktikan dengan pasien dapat membaca
nametag perawat dan jarak 1 meter.
4. Telinga
Simetris antara kanan dan kiri, adanya serumen, test pendengaran
baik, terbukti pada saat ditanya, pasien menjawab dengan baik tidak
kebingungan dan sesuai dengan pertanyaan.
5. Hidung
Simetris antara lubang kanan dan lubang kiri, terpasang selang NGT,
sekresi cairan (-), tidak terpasang o2, test penciuman baik.
6. Mulut
Warna mukosa sedikit hitam, simetris antara bibir atas dan bibir
bawah, tampak kering, stomatitis (-), tampak kotor, gigi berwarna
kuning, sekresi dahak (-), palatum ada, test pengecapan baik.
7. Leher
Inspeksi: Pembengkakan (-), benjolan (-), pergerakan leher baik.
Palpaso: tidak ada nyeri tekan
8. Dada
Inspeksi: Bentuk datar, tidak adanya retraksi otot dada, payudara
simetris antara kanan kiri, aerola menonjol
Auskultasi: Suara jantung lup dup, suara paru-paru versikuler
Perkusi: Suara jantung dullnes, suara paru-paru resonan
Palpasi: Jantung paru tidak adanya nyeri tekan
9. Abdomen
Inspeksi: bentuk perut cembung. Bekas luka (-), distensi (-)
Auskultasi: bising usus 11x/m
Perkusi: Suara lambung tympani, suara hepar dullnes
Palpasi: Mengerang kesakitan ketika sedikit ditekan
10. Genital
Tidak ada keluhan, tidak terpasang folley keteter.

11. Ekstremitas
Atas: Simetris antara tangan kanan dan tangan kiri, tidak ada
deformtias, CRT 2 detik, turgor kembali dalam 2 detik, terpasang
infus di tangan kanan, tidak adanya nyeri jika digerakan, 5 5
kekuatan otot 5 5

Bawah: Simetris antara kaki kiri dan kaki kanan, tidak ada deformitas,
CRT 2 detik, turgor kulit kembali dalam 2 detik, nyeri jika digerakan,
kekuatan otot
B. PEMERIKSAN DAN PENATALAKSANAAN
1) Pemeriksaan laboratorium : (Lampiran hasil)
25 Februari 2019 16.50 WIB
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI KETERANGAN
NORMAL
Imunologi
Widal
s.Typhi O Negatif Negatif
s. Paratyphi AO Negatif Negatif
s. Paratyphi BO 1/320 Negatis
s. Paratyphi cO Negatif Negatif
s. Typhi H 1/160 Negatif
s. Paratyphi AH 1/60 Negatif
s. Paratyphi BH 1/160 Negatif
s. Paratyphi CH Negatif Negatif

26 Februari 2019 09.00 WIB


PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI KETERANGAN
NORMAL
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14.2 g/dl 13.0-18.0 Normal
Hematokrit 40.1 % 38.0-51.0 Normal
Eritrosit 4.9 10^6/uL 4.0-5.5 Normal
Leukosit 5.8 10^3/uL 4.0-10.0 Normal
Trombosit 177 10^3/uL 150-450 Normal
MCV,MCH,MCHC
MCV 81.5 fL 75.0-100.0 Normal
MCH 28.9 Pg 25.0-32.0 Normal
MCHC 35.4 g/dL 32.0-36.0 Normal
RDW 12.0 % 10.0-16.0 Normal
Hitung Jenis
Basofil 0.0 % 0-1 Normal
Eosinofil 0.0 % 1.0-4.0 Normal
Neutrofil Segmen 50.7 % 50.0-80.0 Normal
Limfosit 30.1 % 25.0-50.0 Normal
Monosit 19.2 % 4.0-8.0 Tinggi

I. Penatalaksanaan medis
1. Jelaskan tindakan medis yang sudah dilakukan contohnya operasi,
pemasangan alat invasif, dll) :
Dilakukan pemasangan cairan infus untuk pemenuhan nutrisi dan
cairan pasien

2. Pemberian obat dan jelaskan nama, dosis, cara, rute dan tujuan. :
NAMA DOSIS CARA TUJUAN
Infus RL 20 tpm IV
Omperazole 2 x 40 ml IV Adalah obat yang mampu menurunkan
asm lambung
Paracetamol 3 x 500 mg IV Salah satu obat yang masuk kedalam
golongan analgetik dan antipiretik
Ofloxacin 2x100 g IV Adalah obat dengan fungsi untuk
mengobati bergbagai infeksi bakteri

C. ANALISA DATA
Analisa data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1 DS: Makanan / minuman yang Hipertermi


- Pasien mengatakan terkontaminasi bakteri
demam sejak salmonella thypii
seminggu yang lalu ↓
DO: Masuk kedalam saluran
- Pasien tampak cerna
lemah ↓
- Pasien demam Sebagian masuk kedalam
- Suhu: 38oC usus halus
- Hasil laboratorium ↓
- Monosit 19,2 % Infeksi usus halus
(tinggi) ↓
Inflamasi

Pelepasan zat pirogen

Beredar dalam darah

Mempengaruhi pusat
thermoregulasi di
hipothalamus

Suhu meningkat
(38̊ C)

HIPERTERMI

3 DS: Makanan / minuman yang Nyeri akut


- Klien mengeluh terkontaminasi bakteri
nyeri pada bagian salmonella thypii
perut ↓
DO: Masuk kedalam saluran
cerna
Tekanan darah :

120/90 mmHg
Sebagian masuk kedalam
Nadi : 82x/ menit
usus halus
Respirasi rate :

20x/menit
Infeksi usus halus
Suhu : 36oC

Skala nyeri 2 (1-10)
Inflamasi
Nyeri tekan pada

bagian abdomen
Pembuluh limfe

Bakteri masuk ke aliran
darah

Masuk ke hati fan limfe
dan berkembang

Inflamasi pada hati dan
limfa

Hepatomegali /
splenomegali

Nyeri tekan

NYERI AKUT

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh
2. Nyeri akut berhubungan denga agen injuri biologis (bakteri salmonella
typus)
E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Inisial Klien/Ruang : Tn. Ipan / Talaga bodas Kelompok :3
No. RM/Dx. Medis : 577322/Typoid

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN PERENCANAAN


TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Hipertermi berhubungan dengan TUPAN: 1. Pantau Tanda-tanda 1. Untuk mengetahui
peningkatan metabolisme tubuh Hipertermi teratasi Vital status suhu.
DS: TUPEN: 2. Ajarkan pasien/ 2. Agar keluarga
- Pasien mengatakan demam Setelah dilakukan tindakan keluarga dalam dapat mengerti dan
sejak seminggu yang lali keperawatan selama 3x24 jam, mengukur suhu mencegah dampak
DO: suhu tubuh pasien menurun, untuk mencegah komplikasi
- Pasien tampak lemah dengan kriteria hasil: dan mengenali
- Pasien demam - Suhu: 36,5oC secara dini
3. Daerah dahi, axila,
- Suhu: 38oC - Badan tidak panas lagi hipertermia
dan lipatan paha
- Hasil laboratorium - Monosit normal 3. Berikan kompres
merupakan jaringan
Monosit 19,2 % (tinggi) hangat pada daerah
tipis dan terdapat
dahi, axila, dan
pembuluh darah,
lipatan paha
sehingga proses
vasodilatasi
4. Anjurkan untuk pembuluh darah
memakai pakaian lebih cepat
tipis dan dapat 4. Pakaian yang tipis
menyerap dapay membantu
mempercepat
5. Berikan minum evavporasi
sedikit tapi sering 5. Mengganti cairan
yang hilang selama
6. Kolaborasi dengan proses evaporasi
dokter dalam 6. Obat antipeiretik
pemberian obat bekerja sebagai
antipeiretik dan pengatur kembali
antiinflamasi pusat panas

3. Nyeri akut berhubungan denga TUPAN: 1. Kaji ulang skala 1. Perubahan pada
agen injuri biologis (bakteri Nyeri Hilang/ teratasi nyeri, lokasi, karakteristik nyeri
salmonella thypii) TUPEN: lamanya, intensitas dapat menunjukkan
DS:
7. Klien mengeluh nyeri pada Setelah dilakukan tindakan dan karakteristik penyebaran penyakit/
bagian perut 3x24 jam, nyeri berkurang nyeri terjadi komplikasi.
DO: dengan kriteria hasil
8. Skala nyeri 1 (1-10) 2. Kaji ulang faktor
Tekanan darah : 120/90 mmHg
9. Tida ada nyer tekan pada yang meningkatkan 2. Dapat menunjukkan
Nadi : 82x/ menit
bagian abdomen nyeri dan dengan tepat pencetus
Respirasi rate : 20x/menit
menurunkan nyeri. atau faktor yang
Suhu : 36oC
memperberat (seperti
Skala nyeri 2 (1-10)
stress, tidak toleran
Nyeri tekan pada bagian
terhadap makanan) atau
abdomen
mengidentifikasi
terjadinya komplikasi,
serta membantu dalam
3. Beri kompres
membuat diagnosis dan
hangat pada daerah
kebutuhan terapi.
nyeri
3. Untuk menghilang
nyeri.
4. Kolaborasi dengan
tim medis lainnya
dalam pemberian
obat analgetik 4. Analgetik dapat
membantu menurunkan
nyeri
F. MPLEMENTASI KEPERAWATAN

Inisial Klien/Ruang : Tn Ipan/ Talaga bodas Kelompok :3


No. RM/Dx. Medis : 577322/Typoid

NO DX. KEPERAWATAN HARI/TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON PARAF

1. Hipertermi berhubungan Selasa, 26- 08.00 1. Memanantau Tanda- 1. Tekanan darah 120/80
dengan peningkatan 02-19 WIB tanda Vital mmHg
metabolisme tubuh Dinas pagi Nadi 86x/ menit
Respirasi 18x/menit
Suhu 358oC
2. Mengajarkan pasien/
09.00 2. Klien mengerti dan
keluarga dalam
WIB melakukan
mengukur suhu untuk
mencegah dan
mengenali secara dini
10.00
hipertermia
WIB
3. Memberikan kompres 3. Keluarga pasien bersedia
hangat pada daerah melakukan kompres hangat
sesuai yang dianjurkan
dahi, axila, dan lipatan
13.10 paha 4. Klien telah mengganti
WIB dengan pakaian yang tipis
4. Menganjurkan untuk
memakai pakaian tipis 5. Klien menghabiskan minum
dan dapat menyerap 2 botol (1500) dalam 6 jam

13.30 5. Menganjurkan untuk 6. Paracetamol terpasang di


WIB memberikan minum drip dengan tetesan 20tpm
sedikit tapi sering

13.45 6. Memberikan obat


WIB paracetamol 2x500 dan
ofloxim 2x100 g
2. Nyeri akut berhubungan Selasa , 26- 08.00 1. Mengkaji ulang skala 1. Skala nyeri 2 (1-10)
denga agen injuri biologis 02-19 WIB nyeri, lokasi, lamanya, Dibagian perut,
(bakteri salmonella thypii Dinas pagi intensitas dan
karakteristik nyeri 2. Nyeri muncul ketika di
2. Mengkaji ulang faktor tekan dan hilang jika posisi
09.00 yang meningkatkan menekuk
WIB
nyeri dan menurunkan
nyeri.
10.00
WIB 3. klien merasakan nyeri
sedikit berkurang
3. Memberikan kompres
hangat pada daerah
nyeri
3. Hipertermi berhubungan Selasa 26- 14.30 1. Memanantau Tanda- 1. Tekanan darah 120/80
dengan peningkatan 02-19 WIB tanda Vital mmHg
metabolisme tubuh Dines Siang Nadi 82x/ menit
Respirasi 18x/menit
Suhu 37,8oC
2. Klien mengerti dan
15.00 melakukan
2. Mengajarkan pasien/
WIB
keluarga dalam
mengukur suhu untuk
mencegah dan
mengenali secara dini
15.10
hipertermia 3. Keluarga pasien
WIB
bersedia melakukan
3. Memberikan kompres kompres hangat sesuai
hangat pada daerah yang dianjurkan
dahi, axila, dan lipatan
16.00 paha 4. Klien telah mengganti
WIB dengan pakaian yang
tipis
4. Menganjurkan untuk
16.15 memakai pakaian tipis 5. Klien menghabiskan
WIB dan dapat menyerap minum 2 botol (1500)
dalam 6 jam

5. Menganjurkan untuk 6. Paracetamol terpasang


memberikan minum di drip dengan tetesan
17.00 sedikit tapi sering 20tpm
WIB

6. Memberikan obat
paracetamol 2x500
dan ofloxim 2x100 g
4. Nyeri akut berhubungan Selasa , 26- 14.30 1. Mengkaji ulang skala 1. Skala nyeri 2 (1-10)
denga agen injuri biologis 02-19 WIB nyeri, lokasi, lamanya, dibagian perut,
(bakteri salmonella thypii Dinas Siang intensitas dan
karakteristik nyeri
2. Mengkaji ulang faktor 2. Nyeri muncul ketika di
yang meningkatkan tekan dan hilang jika
15.00 nyeri dan menurunkan posisi menekuk
WIB nyeri. 3. klien merasakan nyeri
3. Memberikan kompres sedikit berkurang
hangat pada daerah
nyeri
5. Hipertermi berhubungan Rabu, 27- 08.00 7. Memanantau Tanda- 7. Tekanan darah 120/80
dengan peningkatan 02-19 WIB tanda Vital mmHg
metabolisme tubuh Dinas pagi Nadi 86x/ menit
Respirasi 18x/menit
Suhu 358oC
8. Mengajarkan pasien/
11.00 8. Klien mengerti dan
keluarga dalam
WIB melakukan
mengukur suhu untuk
mencegah dan
mengenali secara dini
hipertermia
15.10 9. Memberikan kompres 9. Keluarga pasien bersedia
WIB hangat pada daerah melakukan kompres hangat
dahi, axila, dan lipatan sesuai yang dianjurkan
paha

10. Klien telah mengganti


10. Menganjurkan untuk
dengan pakaian yang tipis
16.00 memakai pakaian tipis
WIB dan dapat menyerap
11. Klien menghabiskan minum
2 botol (1500) dalam 6 jam
11. Menganjurkan untuk
16.15 memberikan minum
12. Paracetamol terpasang di
WIB sedikit tapi sering
drip dengan tetesan 20tpm

12. Memberikan obat


17.00 paracetamol 2x500 dan
WIB ofloxim 2x100 g
6. Nyeri akut berhubungan Rabu , 27- 08.00 4. Mengkaji ulang skala 4. Skala nyeri 2 (1-10)
denga agen injuri biologis 02-19 WIB nyeri, lokasi, lamanya, Dibagian perut,
(bakteri salmonella thypii Dinas pagi intensitas dan
08.30 karakteristik nyeri
WIB
5. Mengkaji ulang faktor 5. Nyeri muncul ketika di
yang meningkatkan tekan dan hilang jika posisi
nyeri dan menurunkan menekuk
nyeri.

15.00
6. Memberikan kompres
WIB
hangat pada daerah 6. klien merasakan nyeri
nyeri sedikit berkurang

7. Hipertermi berhubungan Rabu 27- 8.00 7. Memanantau Tanda- 7. Tekanan darah 120/80
dengan peningkatan 02-19 WIB tanda Vital mmHg
metabolisme tubuh Dines Siang Nadi 82x/ menit
Respirasi 18x/menit
Suhu 37,8oC
8. Klien mengerti dan
11.00 melakukan
8. Mengajarkan pasien/
WIB
keluarga dalam
mengukur suhu untuk
mencegah dan
15.10 mengenali secara dini 9. Keluarga pasien
WIB hipertermia bersedia melakukan
9. Memberikan kompres kompres hangat sesuai
hangat pada daerah yang dianjurkan
dahi, axila, dan lipatan
paha 10. Klien telah mengganti
16.00 dengan pakaian yang
WIB tipis
10. Menganjurkan untuk
memakai pakaian tipis 11. Klien menghabiskan
16.15 dan dapat menyerap minum 2 botol (1500)
WIB dalam 6 jam

11. Menganjurkan untuk 12. Paracetamol terpasang


memberikan minum di drip dengan tetesan
sedikit tapi sering 20tpm
17.00
WIB
12. Memberikan obat
paracetamol 2x500
dan ofloxim 2x100 g
8. Nyeri akut berhubungan Rabu , 27- 4. Mengkaji ulang skala 4. Skala nyeri 2 (1-10)
denga agen injuri biologis 02-19 nyeri, lokasi, lamanya, dibagian perut,
(bakteri salmonella thypii Dinas Siang intensitas dan
karakteristik nyeri
5. Mengkaji ulang faktor 5. Nyeri muncul ketika di
yang meningkatkan tekan dan hilang jika
nyeri dan menurunkan posisi menekuk
nyeri. 6. klien merasakan nyeri
6. Memberikan kompres sedikit berkurang
hangat pada daerah
nyeri
9. Hipertermi berhubungan Kamis, 28- 08.00 13. Memanantau Tanda- 13. Tekanan darah 120/80
dengan peningkatan 02-19 WIB tanda Vital mmHg
metabolisme tubuh Dinas pagi Nadi 86x/ menit
Respirasi 18x/menit
Suhu 358oC
14. Mengajarkan pasien/
11.00 14. Klien mengerti dan
keluarga dalam
WIB melakukan
mengukur suhu untuk
mencegah dan
mengenali secara dini
15.10 hipertermia
WIB 15. Memberikan kompres
15. Keluarga pasien
hangat pada daerah
bersedia melakukan kompres
dahi, axila, dan lipatan
hangat sesuai yang
paha
dianjurkan

16.00 16. Menganjurkan untuk


WIB memakai pakaian tipis 16. Klien telah mengganti
dan dapat menyerap dengan pakaian yang tipis

16.15 17. Menganjurkan untuk 17. Klien menghabiskan minum


WIB memberikan minum 2 botol (1500) dalam 6 jam
sedikit tapi sering
18. Paracetamol terpasang di
17.00 18. Memberikan obat drip dengan tetesan 20tpm
WIB paracetamol 2x500 dan
ofloxim 2x100 g
10. Nyeri akut berhubungan Kamis , 28- 08.00 7. Mengkaji ulang skala 7. Skala nyeri 2 (1-10)
denga agen injuri biologis 02-19 WIB nyeri, lokasi, lamanya, Dibagian perut,
(bakteri salmonella thypii Dinas pagi intensitas dan
08.30 karakteristik nyeri 8. Nyeri muncul ketika di
WIB 8. Mengkaji ulang faktor tekan dan hilang jika posisi
yang meningkatkan menekuk
nyeri dan menurunkan
nyeri.

9. Memberikan kompres 9. klien merasakan nyeri


15.00
hangat pada daerah sedikit berkurang
WIB
nyeri

11. Hipertermi berhubungan Kamis 28- 8.00 13. Memanantau Tanda- 13. Tekanan darah 120/80
dengan peningkatan 02-19 WIB tanda Vital mmHg
metabolisme tubuh Dines Siang Nadi 82x/ menit
Respirasi 18x/menit
Suhu 37,8oC
14. Klien mengerti dan
melakukan
11.00 14. Mengajarkan pasien/
WIB keluarga dalam
mengukur suhu untuk
mencegah dan
mengenali secara dini
15. Keluarga pasien
15.10 hipertermia
bersedia melakukan
WIB 15. Memberikan kompres
kompres hangat sesuai
hangat pada daerah
yang dianjurkan
dahi, axila, dan lipatan
paha
16. Klien telah mengganti
dengan pakaian yang
16.00
tipis
WIB 16. Menganjurkan untuk
memakai pakaian tipis
17. Klien menghabiskan
dan dapat menyerap
minum 2 botol (1500)
16.15
dalam 6 jam
WIB
17. Menganjurkan untuk
18. Paracetamol terpasang
memberikan minum
di drip dengan tetesan
sedikit tapi sering
20tpm
17.00
WIB
18. Memberikan obat
paracetamol 2x500
dan ofloxim 2x100 g
4. Nyeri akut berhubungan Kamis, 28- 7. Mengkaji ulang skala 7. Skala nyeri 1(1-10)
denga agen injuri biologis 02-19 nyeri, lokasi, lamanya, dibagian perut,
(bakteri salmonella thypii Dinas Siang intensitas dan
karakteristik nyeri
8. Mengkaji ulang faktor 8. Nyeri muncul ketika di
yang meningkatkan tekan dan hilang jika
nyeri dan menurunkan posisi menekuk
nyeri. 9. klien merasakan nyeri
9. Memberikan kompres sedikit berkurang
hangat pada daerah
nyeri
G. CATATAN PERKEMBANGAN
NO DIAGNOSA HARI/TANGGAL/JAM EVALUASI (SOAP) PARAF

1 Hipertermi berhubungan dengan Selasa/26-02-19/ 13.30 S : Klien mengatakan demam


peningkatan metabolisme tubuh O : TD : 120/80 mmHg
Suhu 38̊C
Nadi 85x/menit
Respirasi 17x/menit
A : Masalah hipertermi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

I : Pantau Tanda-tanda Vital


1. Ajarkan pasien/ keluarga dalam
mengukur suhu untuk mencegah dan
mengenali secara dini hipertermia
2. Berikan kompres hangat pada daerah
dahi, axila, dan lipatan paha
3. Anjurkan untuk memakai pakaian tipis
dan dapat menyerap
4. Berikan minum sedikit tapi sering
5. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat antipeiretik dan
antiinflamasi
2 Nyeri akut berhubungan denga Selasa/26-02-19/ 13.30 S : klien mengeluh nyeri pada bagian perut
agen injuri biologis (bakteri O : nyeri tekan pada bagian abdomen
salmonella thypii Skala nyeri 2 (1-10)
A : masalah nyeri belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

I : 1. Kaji ulang skala nyeri, lokasi, lamanya,


intensitas dan karakteristik nyeri

2.Kaji ulang faktor yang meningkatkan nyeri


dan menurunkan nyeri.
3.Beri kompres hangat pada daerah nyeri
4.Kolaborasi dengan tim medis lainnya
dalam pemberian obat analgetik

3 Hipertermi berhubungan dengan Selasa/26-02-19/20.30 S : Klien mengatakan demam


peningkatan metabolisme tubuh O : TD : 120/80 mmHg
Suhu 38̊C
A : Masalah hipertermi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

I : Pantau Tanda-tanda Vital


1. Berikan kompres hangat pada daerah
dahi, axila, dan lipatan paha

2. Berikan minum sedikit tapi sering

3. Kolaborasi dengan dokter dalam


pemberian obat antipeiretik dan
antiinflamasi
4 Nyeri akut berhubungan denga Selasa/26-02-19/20.30 S : klien mengeluh nyeri pada bagian perut
agen injuri biologis (bakteri O : nyeri tekan pada bagian abdomen
salmonella thypii Skala nyeri 2 (1-10)
A : masalah nyeri belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

I : 1. Kaji ulang skala nyeri, lokasi, lamanya,


intensitas dan karakteristik nyeri

2.Kaji ulang faktor yang meningkatkan nyeri


dan menurunkan nyeri.
3.Beri kompres hangat pada daerah nyeri
4.Kolaborasi dengan tim medis lainnya
dalam pemberian obat analgetik

5 Hipertermi berhubungan dengan Rabu/27-02-19/13.30 S : Klien mengatakan masih demam


peningkatan metabolisme tubuh O : TD : 120/80 mmHg
Suhu 37,8̊C
A : Masalah hipertermi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

I : Pantau Tanda-tanda Vital


1. Berikan kompres hangat pada daerah
dahi, axila, dan lipatan paha

2. Berikan minum sedikit tapi sering

3. Kolaborasi dengan dokter dalam


pemberian obat antipeiretik dan
antiinflamasi
6 Nyeri akut berhubungan denga Rabu/27-02-19/13.30 S : klien mengeluh nyeri pada bagian perut
agen injuri biologis (bakteri O : nyeri tekan pada bagian abdomen
salmonella thypii Skala nyeri 2 (1-10)
A : masalah nyeri belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

I : 1. Kaji ulang skala nyeri, lokasi, lamanya,


intensitas dan karakteristik nyeri

2.Kaji ulang faktor yang meningkatkan nyeri


dan menurunkan nyeri.
3.Beri kompres hangat pada daerah nyeri
4.Kolaborasi dengan tim medis lainnya
dalam pemberian obat analgetik

7 Hipertermi berhubungan dengan Rabu/27-02-19/20.30 S : Klien mengatakan demam


peningkatan metabolisme tubuh O : TD : 120/80 mmHg
Suhu 38̊C
A : Masalah hipertermi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

I : Pantau Tanda-tanda Vital


1. Berikan kompres hangat pada daerah
dahi, axila, dan lipatan paha
2. Berikan minum sedikit tapi sering
3. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat antipeiretik dan
antiinflamasi
8 Nyeri akut berhubungan denga Rabu/27-02-19/20.30 S : klien mengeluh nyeri pada bagian perut
agen injuri biologis (bakteri O : nyeri tekan pada bagian abdomen
salmonella thypii Skala nyeri 2 (1-10)
A : masalah nyeri belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

I : 1. Kaji ulang skala nyeri, lokasi, lamanya,


intensitas dan karakteristik nyeri

2.Kaji ulang faktor yang meningkatkan nyeri


dan menurunkan nyeri.
3.Beri kompres hangat pada daerah nyeri
4.Kolaborasi dengan tim medis lainnya
dalam pemberian obat analgetik

9 Hipertermi berhubungan dengan Kamis/28-02-19/13.30 S : Klien mengatakan sudah tidak demam


peningkatan metabolisme tubuh O : TD : 120/80 mmHg
Suhu 386,5C Nadi 80x/menit
Respirasi 18x/menit
A : Masalah hipertermi teratasi
P : hentikan intervensi
10 Nyeri akut berhubungan denga Kamis/28-02-19/13.30 : klien mengeluh nyeri pada bagian perut
agen injuri biologis (bakteri O : nyeri tekan pada bagian abdomen
salmonella thypii Skala nyeri 1 (1-10)
A : masalah nyeri teratasi
P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai