DOSEN PEMBIMBING :
DI SUSUN OLEH :
MEILIA FITRI
YENITA
IRDA YANTI
Puji syukur penulis mengucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang bertajuk “Gangguan Renal
Utama“ dengan lancar. Tanpa pertolongan-Nya, mungkin penulis tidak akan sanggup
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Penyakit
Dalam yang di bimbing oleh Ibu Ns. Silvia, M. Biomed.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca guna memberikan sifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna mengingat penulis masih
tahap belajar dan oleh karna itu mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dan kekurangan di
dalam penulisan makalah ini.
Penulis
SISTEM RENAL / GINJAL
A. GINJAL
Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua sisicolumna
vertebralis, di bawah liver dan limphe. Di bagian superior ginjal terdapat adrenal gland(juga
disebut kelenjar suprarenal). Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang
peritonium yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga
L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.
Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal
dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu
meredam goncangan.
Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan ke
bawah oleh hati. Kutub atas ginjal kanan terletak setinggi iga keduabelas, sedangkan ginjal kiri
terletak setinggi iga kesebelas. Pada orang dewasa, panjang ginjal sekitar 12-13 cm, lebarnya 6
cm, tebal 2,5 cm dan beratnya ± 140 gram ( pria=150 – 170 gram, wanita = 115-155 gram).
SISTEM PERKEMIHAN
Sisitem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga
dara bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan
dikeluarkan berupa urine (air kemih).
Sistem perkemihan atau biasa juga disebut Urinary System adalah suatu system
kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan keseimbangan internal
atau Homeostatis.
3.) Klasifikasi Penyakit gagal ginjal akut dapat dibedakan menjadi tiga :
a.) Gagal Ginjal Akut Prarenal,
adalah masalah aliran darah akibat hipoperfusi ginjal dan turunnya laju filtrasi
glomelurus dan merupakan keadaan yang paling ringan yang dengan cepat dapat
reversibel, bila perfusi ginjal segera diperbaiki. Gagal ginjal akut Prerenal
merupakankelainan fungsional, tanpa adanya kelainan histologik/morfologik pada nefron.
Namun bila hipoperfusi ginjal tidak segera diperbaiki, akan menimbulkan
terjadinya nekrosis tubulat akut (NTA). Kondisi klinis yang umum adalah
status penipisan volume( hemoragi atau kehilangan cairan saluran gastrointwestinal),
vadosdilatasi ( sepsis atau anafilaksis), dan gangguan fungsi jantung ( infark miokardium,
gagal jantung kongestif, atau syok kardiogenik).
b.) Gagal Ginjal Akut Pasca Renal,
adalah suatu keadaan dimanapembentukan urin cukup, namun alirannya dalam saluran
kemih terhambat. Penyebab tersering adalah obstruksi di bagian distal ginjal, meskipun
dapat juga karena ekstravasasi.
c.) Gagal Ginjal Akut Indtrinsik,
adalah parenkim berubah sebabkan olehiskemia atau substansi nefrotik.
Disebabkan karena obstruksi pada kedua saluran kencing, terjadi hidronefrosis dan
hidroureter sehingga menyebabkan GFR menurun.
2. UROLITHIASIS
1.) Pengertian
Urolithiasis adalah terbentuknya batu (kalkulus) dimana saja pada sistem penyalur
urine, tetapi batu pada umumnya terbentuk di ginjal. Batu mungkin terbentuk tanpa
menimbulkan gejala atau kerusakan ginjal yang bermakna, hal ini terutama pada batu
besar yang tersangkut pada pelvis ginjal. Makna klinis batu terletak pada kapasitasnya
menghambat aliran urin atau menimbulkan trauma yang menyababkan ulserasi dan
perdarahan, pada kedua kasus ini terjadi peningkatan predisposisi infeksi bakteri
(Robbins, 2007 cit Wijaya dan Putri, 2013 : 249).
Urolithiasis adalah pengkristilan mineral yang mengelilingi zat organik, misalnya
nanah, darah, atau sel yang sudah mati. Biasanya batu kalkuli terdiri atas garam kalsium
( oksalat dan fosfat) atau magnesium fosfat dan asam urat.(Mary baradero,SPC,MN &
Yakobus Siswandi, MSN, klien gangguan ginjal, hal 59).
2.) Etiologi
Secara epidemologi terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu
saluran kemih pada seseorang. Faktor-faktor itu adalah factor intrinsic, yaitu keadaan
yang berasal dari tubuh seseorang dan factor intrinsic yaitu pengaruh dari lingkungan
sekitarnya. (Purnomo,2011 ed.3)
a. Faktor intrinsi
- Herediter (keturunan) : penyakit ini diduga diturunkan dari orang tuanya
- Umur: sering pada usia 30-50 tahun
- Asupan air: kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada
air yang dikonsumsi dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih
- Diet: diet banyak purin , oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya
penyakit batu saluran kemih
- Pekerjaan: sering dijumpai pada klien dengan pekerjaan banyak duduk atau
kurang activitas atau sedentary life.
Berdasarkan Etiologi:
1.) Batu non infeksi: kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat
2.) Batu infeksi: Magnesium ammonium fosfat, karbonat apatit, ammonium urat
3.) Batu genetic : Cystine, Xanthin, 2.8-dihidroxy-adenin
4.) Batu yang terbentuk karena obat-obatan (drug stone): contoh( indinavir)
c.) (urgensi) perasaan ingin miksi yang sangat mendesak dan sulit di tahan.
d.) (disuria).nyeri pada saat miksi.
d. Warna urin merah cerah, pada hari ke-2 dan ke-3 post operasi menjadi lebih tua.
Menurut Long (1996, hal. 339-340), pada pasien post operasi BPH, mempunyai
tanda dan gejala:
a. Hemorogi
b. Hematuri
c. Peningkatan nadi
d. Tekanan darah menurun
e. Gelisah
f. Kulit lembab
g. Temperatur dingin
h. Tidak mampu berkemih setelah kateter diangkat
i. Gejala-gejala intoksikasi air secara dini:
j. Bingung
k. Agitasi
l. Kulit lembab
m. Anoreksia
n. Mual
o. Muntah
2.) Etiologi
Penyebab infeksi saluran kemih ini adalah mikroorganisme yang terdiri dari :
a. Bakteri gram negatif : E. Coli, Entherobacter, Pseudomonas, Serrativa.
b. Bakteri gram positif ; Staphylococcus Saprophyt, streptococcus.
c. Virus : jarang ditemukan
d. Jamur : jarang ditemukan
4.) Klasifikasi
Jenis Infeksi Saluran Kemih, antara lain :
2. ISK complicated
Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit
diberantas, kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika, sering
terjadi bakterimia, sepsis dan shock. ISK ini terjadi bila terdapat keadaan-keadaan sebagi
berikut:
a. Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflex vesiko uretral obstruksi,
atoni kandung kemih, paraplegia, kateter kandung kencing menetap dan prostatitis.
b. Kelainan faal ginjal: GGA maupun GGK.
c. Gangguan daya tahan tubuh
d. Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen sperti prosteus spp yang
memproduksi urease.
2.) Etiologi
Penyakit ini ditemukan pada semua usia, tetapi sering terjadi pada usia awal
sekolah dan jarang pada anak yang lebih muda dari 2 tahun, lebih banyak pria dari pada
wanita (2 : 1). Timbulnya GNA didahului oleh infeksi ekstra renal, terutama di traktus
respiratorius bagian atas dan kulit oleh kuman streptokokkus beta hemolitikus gol
A. Faktor lain yang dapat menyebabkan adalah factor iklim, keadaan gizi, keadaan
umum dan factor alergi.
a. Hematuri
b. Edema
c. Hipertensi
d. Peningkatan suhu badan
e. Mual, tidak ada nafsu makan
f. Ureum dan kreatinin meningkat
g. Oliguri dan anuria
4.) Klasifikasi
Glomerulonefritis dibedakan menjadi 3 :
a. Difus
Mengenai semua glomerulus, bentuk yang paling sering ditemui timbul akibat
gagal ginjal kronik. Bentuk klinisnya ada 3 :
1. Akut
Jenis gangguan yang klasik dan jinak, yang selalu diawali oleh infeksi
stroptococcus dan disertai endapan kompleks imun pada membrana basalis
glomerulus dan perubahan proliferasif seluler.
2. Sub akut
Bentuk glomerulonefritis yang progresif cepat, ditandai dengan perubahan-
perubahan proliferatif seluler nyata yang merusak glomerulus sehingga dapat
mengakibatkan kematian akibat uremia.
3. Kronik
Glomerulonefritis progresif lambat yang berjalan menuju perubahan sklerotik dan
abliteratif pada glomerulus, ginjal mengisut dan kecil, kematian akibat uremia.
b. Fokal
Hanya sebagian glomerulus yang abnormal.
c. Lokal
Hanya sebagian rumbai glomerulus yang abnomral misalnya satu sampai kapiler.
2. UROLITHIASIS
Mekanisme terbentuknya batu pada saluran kemih atau dikenal dengan
urolithiasis belum diketahui secara pasti. Imobilisasi yang lama akan akan
menyebabkan pergerakan kaslsium menuju tulang akan terhambat. Peningkatan serum
kalsium akan menambah cairan yang akan diekskresikan. Jika cairan masuk tidak
adekuat maka penumpukan atau pengendapan semakin bertambah dan pengendapan
ini semakin kompleks sehingga terjadi batu.
Berikut paparan secara jelas proses pembentukan batu ginjal dalam tubuh manusia:
1.) Batu Oksalat/Kalsium Oksalat
- Asam oksalat yang terbentuk di dalam tubuh manusia berasal dari metabolisme
asam amino dan asam askorbat yakni vitamin C. Asam askorbat merupakan
penyumbang terbesar dari precursor okalat hingga 30%.
- Kalsium Oksalat terbentuk hingga 50% yang dikeluarkan oksalat urine. Manusia
tidak mampu melakukan metabolisme oksalat, sehingga harus dikeluarkan
melalui ginjal. Jika fungsi kerja organ ginjal mengandung asupan oksalat berlebih
akan mengakibatkan peningkatan oksalat yang mendorong terbentuknya batu
oksalat di ginjal / kandung kemih.
2.) Batu Struvit
Batu struvit tersusun dari magnesium ammonium fosfat (struvit) dan kalsium
karbonat. Batu struvit terbentuk di pelvis dan kalik ginjal apabila produksi
ammonia meningkat dan pH urine semakin tinggi, sehingga kelarutan fosfat
berkurang. Hal tersebut terjadi akibat adanya infeksi bakteri pemecah urea yang
banyak berasal dasri spesies proteus dan providencia, pseudomonas eratia, dan
semua spesies klebsiella, hemophilus, staphylococcus dan coryne bacterium pada
saluran urine.
3.) Batu Urat
Batu urat umumnya terjadi pada penderita gout atau spesies penyakit rematik,
pengguna urikosurik misalnya probenesid atau aspirin dan penderita diare kronis
karena kehilangan cairan dan peningkatan konsentrasi urine saat asidosis yakni
pH urine menjadi asam sehingga terjadi penimbunan yang membentuk asam urat.
4.) Batu Sistina
Sistin merupakan bagian dari asam amino yang memiliki tingkat kelauran paling
kecil. Kelarutan semakin kecil apabila pH urine menurun atau menjadi asam. Bila
kadar sistin ini tidak dapat larut dan kemudian mengendap serta membentuk
Kristal yang kemudian tumbuh di dalam sel ginjal atau saluran kandung kemih
akan membentuk batu ginjal.
5.) Batu Kalium Fosfat
Batu kalium fosfat umumnya terjadi pada penderita hiperkalsiurik yakni kadar
kalsium dalam urine yang tinggi atau berlebihnya asupan kalsium di dalam tubuh
yang berasal dari konsumsi susu dan keju.
3. BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA (BPH)
Proses terjadinya BPH hingga saat ini belum bisa dijelaskan dengan pasti.
Beberapa teori telah dikemukakan berdasarkan factor histology, hormone, dan factor
perubahan usia, diantaranya :
a. Teori DHT (dihidrotesteron): testosterone dengan bantuan enzim 5-a reduktase
dikonversi menjadi DHT yang meransang pertumbuhan kelenjar prostat.
b. Teori Reawakening
Teori ini berdasarkan kemampuan stroma untuk merangsang pertumbuhan epitel.
Menurut Mc Neal, seperti pada embrio lesi primer BPH adalah penonjolan
kelenjar yang kemudian bercabang menghasilkan kelenjar-kelenjar baru disekitar
prostat. Ia menyimpulkan bahwa hal ini merupakan reawakening dari induksi
stroma yang terjadi pada usia dewasa.
c. Teori Stem Cell Hypotesis
Isaac dan Coffey mengajukan teori ini berdasarkan sumsi bahwa pada kelenjar
prostat, selain ada hubungannya dengan stroma dan epitel, juga ada hubungan
antara jenis-jenis sel epitel yang ada di dalam jaringan prostat. Stem sel akan
berkembang menjadi sel aplifying, yang keduanya tidak tergantung pada
androgen. Sel aplifying akan berkembang menjadi sel transit yang tergantung
secara mutlak pada androgen, sehingga dengan adanya androgen sel ini akan
berproliferasi dan menghasilkan pertumbuhan prostat yang normal.
d. Teori Growth Factors
Teori ini berdasarkan adanya hubungan interaksi antara unsur stroma dan unsur
epitel prostat yang berakibat BPH. Faktor pertumbuhan ini dibuat oleh sel-sel
stroma di bawah pengaruh androgen. Adanya ekspresi berlebihan dari epidermis
growth factor (EGF ) dan atau fibroblast growth factor (FGH) dan atau adanya
penurunan ekspresi transforming growth factor-a (TGF-a), akan menyebabkan
terjadinya ketidakseimbangan pertumbuhan prostat dan menghasilkan
pembesaran prostat.
4. INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
Secara normal, air kencing atau urine adalah steril alias bebas kuman. Infeksi
terjadi bila bakteri atau kuman yang barasal dari saluran cerna jalan-jalan ke uretra
atau ujung saluran kencing untuk kemudian berkembang biak disana. Kuman yang
paling sering menyebabkan ISK adalah E.Coli yang umum terdapat dalam saluran
pencernaan bagian bawah.
Pertama-tama bakteri akan menginap di uretra dan berkembang biak disana.
Akibatnya, uretra akan terinfeksi yang kemudian disebut dengan nama Urethritis. Jika
kemudian bakteri naik ke atas menuju sakuran kemih dan berkembang biak disana
maka saluran kemih akan terinfeksi yang kemudian disebut Cystitis. Jika infeksi ini
tidak diobati maka bakteri akan naik lagi k eats menuju ginjal dan menginfeksi ginjal
yang dikenal dengan istilah Pyelonhtitis.
Mikroorganisme seperti Klamidia dan mikoplasma juga dapat menyebabkan
ISK, namun infeksi yang diakibatkan hanya terbatas pada uretra dan sistem
reproduksi. Tidak seperti E.Coli, kedua kuman ini menginfeksi orang melalui
perantara hubungan seksual.
Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang mengatur keseimbangan
cairan tubuh dan elektrolit dan sebagai pengatur volume komposisi kimia darah
dengan mengekskresikan air yang dikeluarkan dalam bentuk urine apabila berlebih.
Diteruskan dengan ureter yang menyalurkan urine ke kandung kemih. Sejauh ini
diketahui bahwa saluran kemih atau urine bebas dari mikroorganisme atau steril.
Evelyn C. Pears. 2011. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis – Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
Syafuddin. 1997. Anatomi fisiologi untuk siswa perawat edisi 2 – Jakarta : EGC
Syafuddin. 2006. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa perawat edisi 3 – Jakarta : EGC
Gibson, John MD. 1995. Anatomi dan fisiologi modern untuk perawat edisin 2 – Jakarta :
EGC
https://ilper.wordpress.com/2012/04/19/sistem-perkemihan-urinaria/
Brunner & Suddart (2002). Keperawatan Medikal Bedah . Edisi 8. Jakarta : EGC.
https://rastirainia.wordpress.com/2009/04/22/gagal-ginjal-akut/
Siregar, Harris, dkk. 1995. Sistem Urogenitalia Fisiologi Ginjal, Edisi ketiga. Bagian
Ilmu Fisiologi Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin. Makassar.
https://biofarmasiumi.wordpress.com/2010/11/03/sistem-urinaria-sistem-perkemihan/