Disusun Oleh :
Kelas : XI IPA 1
SMA N 1 SAROLANGUN
TAHUN AJARAN 2019/2020
DAFTAR ISI
B.Tujuan ...............................................................................................
G.Kesimpulan ...............................................................................................
B. Tujuan Percobaan
1. Untuk menguji bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa
2. Untuk dapat memahami membedakan antara larutan-larutan Asam maupun Basa yang
sering dijumpai di kehidupan sehari-hari.
3. Untuk menguji larutan yang termasuk asam dan basa menggunakan pH indikator dan kertas
lakmus
C. Dasar Teori
Indikator asam-basa (disebut juga Indikator pH) adalah senyawa halokromik yangditambahkan
dalam jumlah kecil ke dalam sampel, umumnya adalah larutan yangakan memberikan warna sesuai
dengan kondisi pH larutan tersebut. Pada temperatur 25° Celsius, nilai pH untuk larutan netral
adalah 7,0. Di bawah nilai tersebut larutandikatakan asam, dan di atas nilai tersebut larutan
dikatakan basa. Kebanyakansenyawa organik yang dihasilkan makhluk hidup mudah melepaskan
proton (bersifatsebagai asam Lewis), umumnya asam karboksilat dan amina, sehingga indikator
asam-basa banyak digunakan dalam bidang biologi dan kimia analitik.
Teori Lewis yang mengatakan Asam adalah senyawa yang dapatMenerima pasangan elektron
bebas dari senyawa lainAsam merupakan salahsatu penyusun dari berbagai bahan makanan dan
minuman, misalnya cuka,keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam
airakan melepaskan ion H+.Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan)
dapatmelepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basaumumnya
mengandung gugus OH. Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat dan
bersifat kaustik. Beberapa produk rumah tanggaseperti deodoran, obat maag (antacid) dan
sabun serta deterjen mengandung basa.
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator buatan
dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan indikator asam-
basa alami.
1. Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik
alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan
lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang
berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah
sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya
disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas
putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkandalam udara terbuka,
sehingga dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap
biru , karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru,
tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah. Sehingga
mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila kertas lakmus merah
dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah
memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah
ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.
2. Indikator Alam
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan
asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah
tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan
dedaunan.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu
merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau,
kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa akan
berwarna hijau.
pH indikator Buku
Lakmus Merah Pena
Lakmus Biru Pipet tetes
botol semprot Air
Plat tetes
2. Bahan
E. Cara Kerja
a. Praktek menggunakan indikator buatan (lakmus)
1. Siapkan Alat & Bahan Seluruhnya
2. Potong lakmus biru dan meraah sesuai dengan apa yang dipraktekkan
3. Teteskan semua larutan yang akan diuji coba dengan lakmus tersebut
4. Lihat reaksinya dan catat apa yang terjadi dalam proses reaksi lakmus dan cairan
tersebut
b. Praktek menggunakan indikator alami (ekstrak buah atau tumbuhan)
1. Siapkan Alat & Bahan Seluruhnnya
1. Semua bahan harus dalam bentuk cairan maka apabila bahan belum menjadi cairan,
lebih baik digiling atau menggunakan cara lain lalu menambahkan sedikit air
2. Terlebih dahulu masukkan semua bahan yang berbentuk cairan seperti (air
sabun,jeruk,dan larutan lainnya) ke dalam plat tetes
3. Lalu masukkan indikator alaminya kedalam plat tetes yang telah dimasukkan cairan
tersebut
4. Lihat reaksinya dan catat apa yang terjadi dalam proses reaksi lakmus dan cairan
tersebut
5. Dan lakukan proses praktek secara bertahap sesuai aturan dan kondisi
G. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan kami, kami dapat menyimpulkan bahwa masing -masing larutan
memiliki sifat yang berbeda-beda. Ada yang bersifat asam, basa maupun netral. Hal ini
ditentukan oleh ada tidaknya ion H (untuk asam) dan ion OH (untuk basa) dalam zat tersebut
serta derajat ionisasi zat tersebut.
Jika kertas lakmus merah yang dicelupkan kedalam larutan dan berubah menjadi
warna biru, maka itu menandakan bahwa larutan tersebut bersifat basa.
Jika kertas lakmus biru yang dicelupkan kedalam larutan dan berubah menjadi warna
merah, maka itu menandakan bahwa larutan tersebut bersifat asam
Kertas lakmus tidak berubah warna maka larutan tersebut bersifat netral.
Untuk Indikator alami :
Bahwa air jeruk dan cuka bersifat asam, sedangkan air sabun dan air kapur bersifat
basa
Indikator asam basa terbaik pada percobaan kami adalah ekstrak mahkota bunga
sepatu karena ketika dilarutkan dengan larutan basa menunjukan gejala dengan
perubahan warna menjadi hijau. Dan ketika dilarutkan dengan larutan asam akan
menunjukan gejala dengan berwarna merah.