Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dari


bayi sampai menjadi tua. Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir,
dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial
sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi.
Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan
segera dan terintegrasi.

Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai
kemasakan dalam ukuran dan fungsi. Selain itu lansia juga masa dimana
seseorang akan mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada beberapa
pendapat mengenai usia seseorang dianggap memasuki masa lansia, yaitu ada
yang menetapkan pada umur 60 tahun, 65 tahun, dan ada juga yang 70 tahun.
Tetapi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa umur 65 tahun sebagai
usia yang menunjukkan seseorang telah mengalami proses menua yang
berlangsung secara nyata dan seseorang itu telah disebut lansia.

Secara umum orang lanjut usia dalam meniti kehidupannya dapat


dikategorikan dalam dua macam sikap. Pertama, masa tua akan diterima dengan
wajar melalui kesadaran yang mendalam, sedangkan yang kedua, manusia usia
lanjut dalam menyikapi hidupnya cenderung menolak datangnya masa tua,
kelompok ini tidak mau menerima realitas yang ada (Hurlock, 1996 : 439).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penyusun merumuskan masalah


sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan lansia ?

1
2. Apa saja ciri – ciri dari lansia ?
3. Bagaimana tugas perkembangan lansia ?
4. Bagaimana perubahan lansia?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari lansia.


2. Untuk mengetahui ciri – ciri lansia.
3. Untuk mengetahui tugas perkembangan lansia.
4. Untuk mengetahui perubahan lansia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dari Lansia

Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Menurut
Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu masa
dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya.
Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang
menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah
disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang
perlu penanganan segera dan terintegrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 -59
tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan
usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.

Sedangkan menurut Prayitno dalam Aryo (2002) mengatakan bahwa setiap


orang yang berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 56 tahun
ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk
keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari.
Saparinah (1983) berpendapat bahwa pada usia 55 sampai 65 tahun merupakan
kelompok umur yang mencapai tahap penisium, pada tahap ini akan mengalami
berbagai penurunan daya tahan tubuh atau kesehatan dan berbagai tekanan
psikologis. Dengan demikian akan timbul perubahan-perubahan dalam hidupnya.

Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lanjut usia


merupakan periode di mana seorang individu telah mencapai kemasakan dalam
proses kehidupan, serta telah menunjukan kemunduran fungsi organ tubuh sejalan
dengan waktu, tahapan ini dapat mulai dari usia 55 tahun sampai meninggal.
Tetapi bagi orang lain, periode ini adalah permulaan kemunduran. Usia tua
dipandang sebagai masa kemunduran, masa kelemahan manusiawi dan sosial

3
sangat tersebar luas dewasa ini. Pandangan ini tidak memperhitungkan bahwa
kelompok lanjut usia bukanlah kelompok orang yang homogen . Usia tua dialami
dengan cara yang berbeda-beda.

B. Ciri – Ciri Lansia

Menurut Hurlock (Hurlock, 1980, h.380) terdapat beberapa ciri-ciri orang


lanjut usia, yaitu :

1. Usia lanjut merupakan periode kemunduran

Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor
psikologis. Kemunduran dapat berdampak pada psikologis lansia. Motivasi
memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran pada
lansia semakin cepat apabila memiliki motivasi yang rendah, sebaliknya jika
memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi.

2. Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas

Lansia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap
sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan diperkuat oleh
pendapat-pendapat klise yang jelek terhadap lansia. Pendapat-pendapat klise itu
seperti : lansia lebih senang mempertahankan pendapatnya daripada
mendengarkan pendapat orang lain.

3. Menua membutuhkan perubahan peran

Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami


kemunduran dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan
atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan.

4. Penyesuaian yang buruk pada lansia

Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung
mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk

4
perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri
lansia menjadi buruk.

C. Tugas Perkembangan Lansia

Tugas-tugas Perkembangan di Masa Tua menurut Havighurst:

1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan.


2. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya income
(penghasilan) keluarga.
3. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup.
4. Membentuk hubungan dengan orang-orang yang seusia.
5. Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan.
6. Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes. (Hurlock. (1980).

D. Perubahan Lansia

1. Fisik.
Penampakan seorang yang telah menempuh masa lansia akan mengalami
perubahan, diantaranya perubahan pada kulit, rambut dan suara. Kulit seorang
lansia yang keriput, rambut mulai banyak yang berwarna abu-abu atau beruban,
dan suara yang lemah. Struktur tubuh pun juga akan berubah, tinggi tubuh akan
berkurang karena membungkuknya bagian punggung, dan berat badan semakin
bertambah. Begitu halnya dengan mobilitas akan berkurang karena dipengaruhi
oleh perubahan otot-otot dan tulang.
2. Kesehatan.Kesehatan
Stres mengacu pada proses transaksional antara orang dan lingkungan, yang
berdasarkan penilaian orang tersebut lingkungan bersifat mengancam, menantang
atau berbahaya (Lazarus & Folkman, 1984). Usia lanjut cenderung lebih banyak
menggunakan pengobatan. Pada masa ini, lansia mengalami masa yang disebut
The loss continum yaitu anak-anak (sudah tidak serumah), peran sosial, kematian
pasangan, kemunduran sensori, penghasilan, mobilitas karena kesehatan menurun.

5
3. Sosial.
Aktif Adaptasi yang berhasil mampu menyesuaikan dengan lingkungan fisik,
diterima orang lain dengan baik (interpersonal) dan taat aturan atau norma
sosialnya. Semakin kurang familiar dengan kondisi lingkungan tertentu berarti
mengalami tekanan lingkungan. Proses penuaan secara progresif, mengalami
berbagai kehilangan sehingga menurunkan partisipasi sosial Lanjut Usia.
(Pastalan, 1982).
4. Kepribadian.
Menurut Mc. Adam dalam Cavanaugh, J.C., dan Blanchard-Field F. (2006),
terdapat tiga aspek dalam struktur dan fungsi kepribadian yang setara yaitu:
a. Dispositional Traits : aspek kepribadian bersifat konsisten dan terus menerus
menunjukkan kecenderungan pada aspek kepribadian.
b. Personal Concern : terdiri dari berbagai hal yang dianggap penting oleh
ssorang, menjadi tujuannya dan menjadi bahan pertimbangan yang penting
dalam hidupnya, misal : dalam hal motivasi, strategi, refleksi diri dll terkait
dg stase perkembangan ttt.).
c. Life narrative : aspek kepribadian yang menggambarkan identitas dirinya
yang melekat dalam struktur kepribadiannya, dan hal itu merupakan integrasi
dari berbagai pengalaman yang menarik bagi dirinya.( target : menemukan
identitas).
5. Ingatan.
Permasalahan encoding adalah menghubungkan antara informasi yang telah
ada dengan baru(ellaborative rehearsal). Lansia kurang spontan dalam memproses
informasi yang masuk, tetapi mereka dapat melakukannya jika diberikan cara
untuk melakukannya dan hal ini bersifat sementara. Lansia lebih rentan terhadap
kenangan palsu (false memory) yang sebenarnya tidak terjadi. Penyebab informasi
yang salah lain adalah karena lansia kadang lupa terhadap suatu peristiwa dan
sumber dari peristiwa itu (source memory).
Dalam kehidupan sehari-hari, lansia tidak seakurat orang yang lebih muda
dalam merekonstruksi obyek dengan kemampuan spasial misalnya dalam
mengingat tempat. Lansia dalam kesehariannya akan sulit mengingat macam-
macam gambar, termasuk wajah seseorang, tetapi mereka menggunakan

6
pengalaman mereka untuk membantu mengingat hal-hal tersebut, hal ini disebut
memory for picture. Aliran-Aliran dalam Ilmu Kalam.

7
BAB III
HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA

A. Hasil Observasi
Nama subyek : Nenek Maininah
Usia : 84 Tahun
Alamat : Tanjung Riau - Batam
Deskripsi tentang subyek.
Dalam keseharian nenek Maininah tinggal bersama anaknya. Suami nenek
Maininah sudah lama meninggal. Nenek Maininah memiliki 9 anak yang 8
diantaranya sudah menikah dan tinggal 1 orang anak yang belum menikah, yang
mana anak nenk Maininah inilah yang tinggal bersama nenek Maininah, dan
membiayai sehari-hari nenek Maininah. Namun anak-anak nenek Maininah yang
lain tinggal tidak begitu jauh dari nenek Maininah, dan hampir setiap hari
menjenguk nenek Maininah. Selain anak-anak nenek Maininah tak jarang juga
tetangga-tetangga nenek Maininah datang menjenguk nenek Maininah. Nenek
Maininah juga dikenal sebagai nenek yang ramah menurut tetangga-tetangga
nenek Maininah.
Dengan usia yang menginjak 84 tahun, kondisi fisik nenek Maininah sudah
seperti orang lansia yang lain. Rambut nenek Maininah sudah memutih, gigi
sudah ompong, kulit sudah kendur dan keriput, mata sudah rabun, namun badan
belum bungkuk seperti nenek-nenek yang lain. Nenek maininah memiliki
kebiasaan memakan sirih yang telah beliau lakukan sewaktu masih muda.
Sedangkan dari kondisi kesehatan nenek Maininah sering mengeluh sakit kepala
dan sakit kaki akibat asam urat. Nenek Maininah juga sering mengalami susah
tidur dimalam hari.
Walaupun dengan kondisi fisik yang tidak lagi bugar, nenek Maininah
hampir mengerjakan sendiri pekerjaan rumah, walaupun kadang dibantu oleh anak
beliau yang tinggal bersama beliau. Namun untuk urusan masak, mencuci baju
sendiri, mencuci piring masih dilakukan oleh nenek Maininah. Dengan alasan
beliau tidak percaya dengan pekerjaan orang lain dan tidak suka duduk berdiam
diri.

8
Di segi kerohanian, berdasarkan pengamatan sehari-hari nenek Maininah
termasuk orang yang cukup alim, dalam kondisi badan yang terhuyung-huyung
nenek Maininah masih menyempatkan diri untuk sholat 5 waktu. Meskipun
memiliki kondisi fisik yang sudah tidak bugar seperti dulu, namun nenek
Maininah tetap berusaha mendekatkan dirinya dengan Allah SWT. Mungkin hal
tersebut dilakukannya untuk memberikan ketenangan rohaniah baginya di hari
tuanya ini.

B. Hasil Wawancara.

Hari/Tanggal : Mingggu, 27-12-2018

Tempat : Rumah nenek Aminah, Kampung Tanjung Riau - Batam

Waktu : 19.35 -20.15 WIB

Table Wawancara Nenek Maininah

Keterangan

BNY : Bayu Norika Yusma

NM : Nenek Maininah

ANM : Anak Nenek Maininah


Nama Pertanyaan dan Pernyataan
1 2
BNY Assalamu’alaikum.
ANM Wa’alaikum salam.
BNY Pakcik, ada nenek Maininah?
Oh, mau ketemu nenek ya, nenek ada sebentar ya Pakcik panggilkan.
ANM Oh ya, silahkan masuk.
(ANM memanggil ibunya, dan tak berapa lama NM menemui BNY)
Maaf nek, mengganggu waktunya, maksud kedatangan Bayu kesini mau mewawancarai
BNY nenek, Bayu ada tugas kuliah untuk membuat laporan tentang perkembangan lansia, seperti
yang Bayu cerita kemarin.
NM Iya iya, boleh nak.
Oke Nek, kita mulai sekarang ya.
BNY
Sebelumnya nama lengkap nenek siapa dan berapa umur nenek?

9
Nama panjang nenek itu Maininah, kalo umur hampir 85 tahun gitu.
NM
Kalo pasnya 84 lah.

BNY Oh gitu, dirumah nenek tinggal berdua saja sama Pakcik?

Iya, anak-anak yang lain kan sudah pada menikah semua jadi nenek tinggal sama pakcik aja.
NM
Yang lain ikut suami.

BNY Emangnya kalo boleh tahu anak nenek ada berapa orang nek?
Anak nenek ada 9 orang. Yang lain sudah menikah, cuma satu ini aja yang belum menikah-
NM menikah juga.
Kalo nenek tidak ada gak tahu siapa yang ngurusinnya.

Tapi anak yang lain masih sekitaran sini juga kan nek?
BNY
Kira-kira mereka sering main kesini gak?

Oh sering, malahan 4 dari anak nenek tinggalnya masih satu perumahan sini, tetanggaan gitu.
NM Depan rumah nenek rumah anak nenek. (sambil menunjuk rumah anak-anak NM)
Jadi hampir tiap hari mereka pasti kesini.

BNY Terus anak nenek yang lain tinggal dimana?

Oh, kalo yang lain tinggalnya ikut suami.


Tapi sebulan sekali datang menjenguk nenek.
NM
Karena masih satu Batam juga tinggalnya, Cuma masing-masing kerja juga, jadi agak susah
ninggalkan pekerjaan.
BNY Kalo boleh tahu lagi nenek menikah umur berapa nek?
NM Nenek mulai menikah umur 12 tahun.
BNY Ya ampun mudanya nek, kalo sekarang itu sekitar kelas 6 SD
Haha(tertawa)
NM
Biasalah jaman dulu memang nikah muda.
Iya benar nek, maaf sebelumnya nek.
BNY
Suami nenek sudah lama meninggal? Kira-kira umur berapa?
Iya, suami nenek meninggal umur 65 tahun, waktu itu tahun 2002.
Nenek
Waktu itu meninggal mendadak tanpa sakit, udah sekitar 16 tahun yang lalu
Oh sudah lumayan lama ya nek.
BNY
Jadi nenek sekarang yang membiayai sehari hidup nenek siapa?
Karena nenek tinggal sama pakcik, jadi pakcik lah yang biayakan nenek.
NM Anak-anak yang lain juga bantu tiap bulan tapi tak sebanyak pakcik. Maklumlah yang lain
banyak keperluan juga, kalo pakcik tak ada tanggungan, karena belum berkeluarga.
Jadi yang masak sehari-hari dirumah ini siapa nek? Atau yang mengerjakan pekerjaan rumah
BNY
siapa nek?
Kalo nenek sehat nenek yang lakukan, kalo orang lain yang mengerjakan nenek merasa tidak
NM
nyaman dan tidak percaya. Apalagi kalo masak, selera nenek beda sama masakan orang lain.
BNY Oh gitu ya nek, jadi pakcik tak bantu nenek?

10
Kadang-kadang bantu, tapi kalo cuci baju kami cuci baju masing-masing.
Palingan pakcik bantu sapu-sapu rumah.
NM
Kalo yang lain masih nenek yang lakukan, karena nenek tidak ada kegiatan lain, jadi kalo
duduk diam saja tidak enak.
Susah juga ya nek kalo sudah terbiasa jadi agak canggung kalo tidak dilakukan. Tapi jangan
BNY
terlalu lasak saja nek, lakukan yang ringan-ringan saja. Kasian badan kalo dipaksa.
Iya, nenek pun sudah merasa cepat capek sekarang. Apalagi kaki nenek mudah sakit kalo
NM
berdiri lama. Kadang-kadang sampai bengkak.
Asam urat mungkin nek, sudah berobat?
BNY
Jangan makan yang jenis kacang-kacangan, ikan sarden, sayur hijau nek. Nanti tambah sakit.
Sudah, memang asam urat tinggi kadang makan tidak pantang.
NM
Susah kalo selera.
BNY Diminum rutin nek obatnya, biar cepat sembuh.
NM Iya nak, nanti nenek minum obat.
BNY Selain sakit kaki, sering sakit apa lagi nek?
Hmmm, apa ya palingan sering sakit kepala, kayak berputar-putar gitu. Kalau nenek bilang
pusing mata. Kalau kecapean sering timbul.
NM
Dan kalau yang lain mungkin nenek susah tidur kalau malam, kadang pakcik sudah tidur,
nenek masih jaga sendiri.
Oh gitu ya nek, makanya nek jangan capek-capek. Kerja yang ringan saja.
BNY
Tapi kalo sakit berat yang lain tak ada ya nek, seperti kencing manis, jantung, darah tinggi.
NM Hhmm, gak ada, Alhamdulillah tidak.
Alhamdulillah ya nek, nenek juga diberikan umur yang panjang.
BNY
Ngomong-ngomong dari tadi nenek makan apa? Kayak sirih gitu ya?
Oh ini, iya. Ini sirih, ini makanan nenek dari masa muda. Sudah terbiasa jadi susah hilangkan.
NM
Seperti orang merokok, sirih juga jadi ketagihan.
Ooo, begitu ya nek. Kelihatan dari nenek makan seperti enak.
BNY
Oh ya nek, tetangga disini bagaimana nek? Sering berkunjung kerumah nenek?
Alhamdulillah, dirumah ini hampir tak sepi tamu-tamu. Ada saja yang datang menjenguk
NM
nenek, kadang-kadang keponakan, kadang-kadang tetangga disini.
Syukurlah nek, masih banyak yang sayang nenek.
BNY
Oh ya, rasanya sudah cukup nek wawancaranya. Maaf ya nek sudah mengganggu waktunya.
Oh tidak apa-apa nak, lagi pula nenek lagi santai-santai juga.
NM
Oh ya siapa namanya tadi, lupa nenek.
Nama saya Bayu nek. Oh ya nek, Karena sudah malam juga.
BNY
Bayu izin pulang ya nek.
Oh iya, sampai lupa nenek membuatkan minuman.
NM Tunggu sebentar, nenek ambilkan minum.
(sambil berjalan kedapur)
BNY Aduh nek jadi tidak enak, merepotkan nenek.
Wawancara diakhiri

11
C. Analisis Teoritik Kasus
1. Fisik.
Fisik Lansia atau orang yang telah berusia lanjut mengalami penurunan
mobilitas/gerak. Mobilitas/gerak dipengaruhi oleh perubahan otot-otot dan tulang.
Otot-otot dan tulang pada lansia mengalami degenerasi atau penurunan fungsi-
fungsi sel. Nenek Maininah memang mengalami sedikit penurunan kecepatan dan
kelenturan dalam bergerak . Berdasarkan observasi, fisik nenek Maininah yang
berumur 85 tahun sudah seperti orang lansia yang lain. Rambut nenek Maininah
sudah memutih, gigi sudah ompong, kulit sudah kendur dan keriput, mata sudah
rabun, namun badan belum bungkuk seperti nenek-nenek yang lain. Hal-hal
tersebut sesuai dengan teori perkembangan tentang perubahan fisik pada lansia,
anatara lain: rambut memutih, dan perubahan kulit dari kencang menjadi keriput.
Pada penglihatan nenek Maininah sudah menurun atau sudah tidak begitu jelas
apa yang di lihat dengan usianya yang sudah lanjut.
2. Sosial.
Hasil observasi dan wawancara menggambarkan bahwa nenek Aminah masih
berperan aktif di lingkungannya, hal tersebut dapat dilihat dari usaha Beliau untuk
terus menyambung tali silaturahim dengan para tetangga walaupun tidak begitu
sering berinteraksi secara langsung dengan tetangga di lingkungannya. Dari hasil
observasi kami, beliau masih sering menerima tamu-tamu yang berniat menjalin
silahturahmi dengan nenek Maininah. Dan berdasarkan obeservasi juga nenek
Maininah termasuk orang yang ramah.
3. Kesehatan.
Nenek Aminah tidak memiliki penyakit yang menakutkan seperti jantung,
darah tinggi, diabetes. Namun nenek Maininah sering mengeluh sakit kepala, sakit
kaki karena asam urat dan terkadang sulit tidur disaat malam hari. sehingga hal ini
yang menyebabkan nenek Maininah sering berobat ke dokter untuk
menghilangkan rasa sakitnya. Hal itu sesuai dengan teori perkembangan bahwa
orang-orang yang berusia lanjut cenderung lebih banyak menggunakan
pengobatan. Kesehatan juga menyangkut kesehatan mental. Kami menilai nenek
Aminah sehat secara mental jika dilihat dari hubungan dengan lingkungan
sosialnya.

12
4. Kepribadian
Nenek Maininah dikenal sebagai orang yang ramah. Tetangga-tetangga nenek
Maininah banyak yang mengenal sosok nenek Maininah denga orang yang
berkepribadian ramah. Dan juga beliau dengan senang hati bersedia
diwawancarai. Beliau sangat ramah dan sikapnya “hangat” kepada orang lain,
terutama pada keluarga dan tetangga-tetanggannya.
Berdasarkan pengamatan nenek Maininah termasuk orang yang mandiri dan
agak susah percaya sama orang lain, dikarenakan nenek Maininah lebih senang
mengerjakan pekerjaannya sendiri tanpa dibantu oleh anaknya. Dan juga beliau
mengatakan tidak percaya terhadap pekerjaan orang lain.
5. Ingatan.
Ingatan Lansia mengalami penurunan fungsi kognitif, termasuk atensi,
persepsi dan memori. Berdasarkan pengamatan nenek Maininah masih mengingat
kapan suaminya meninggal. Namun terkadang nenek Maininah sulit mengingat
nama, contohnya nenek Maininah lupa dengan nama pengamat.

13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Berdasarkan observasi, fisik nenek Maininah yang berumur 85 tahun sudah
seperti orang lansia yang lain. Rambut nenek Maininah sudah memutih, gigi
sudah ompong, kulit sudah kendur dan keriput, mata sudah rabun, namun badan
belum bungkuk seperti nenek-nenek yang lain.
Nenek Aminah memiliki hubungan yang baik dengan tetangga-tetangga dan
keluarganya, disini kami dapat menilai bahwa nenek Aminah sehat secara mental
jika dilihat dari hubungan dengan lingkungan sosialnya. Beliau masih sering
menerima tamu-tamu yang berniat menjalin silahturahmi dengan nenek Maininah.
Dan berdasarkan obeservasi juga nenek Maininah termasuk orang yang ramah.
Nenek Aminah tidak memiliki penyakit yang menakutkan seperti jantung,
darah tinggi, diabetes. Namun nenek Maininah sering mengeluh sakit kepala, sakit
kaki karena asam urat dan terkadang sulit tidur disaat malam hari. sehingga hal ini
yang menyebabkan nenek Maininah sering berobat ke dokter untuk
menghilangkan rasa sakitnya.
Dan berrdasarkan pengamatan nenek Maininah masih mengingat kapan
suaminya meninggal. Namun terkadang nenek Maininah sulit mengingat nama,
contohnya nenek Maininah lupa dengan nama pengamat.

B. Saran
Sebaiknya nenek Maininah harus lebih menjaga kesehatan dengan baik,
seperti tidak melakukan pekerjaan rumah yang berat. Dan beliau juga harus tidur
yang cukup agar tidak sakit kepala.
Berdasarkan laporan yang telah penulis observasi dan wawancara, maka
diharapkan bagi pembaca semoga isi laporan ini mudah dipahami, dapat berguna,
dan menambahkan wawasan yang lebih baik lagi dari laporan yang kami tuliskan.
Jika ada kekurangan atau kesalahan dalam penulisan laporan ini mohon
dimaklumi.

14

Anda mungkin juga menyukai