Anda di halaman 1dari 10

Laporan PKN

Konsep Wawasan Nusantara

Anggota : Chandra Prasetya

Olga Tanzil

Elicia Lincoln

Ayu Riana

Hansen Budi
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini
masih memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga saya
dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Konsep
Wawasan Nusantara” tepat pada waktunya. Terimakasih pula kepada semua
pihak yang telah ikut membantu hingga dapat disusunnya laporan ini.

laporan sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Akhirnya saya sampaikan terima
kasih atas perhatiannya terhadap laporan ini, dan penulis berharap semoga
laporan ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan khususnya pembaca pada
umumnya.

Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan
kualitas laporan ini dan laporan lainnya pada waktu mendatang.
A. Konsep Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap
diri sendiri berlandaskan pancasila dan UUD. Setiap Negara memiliki cara pandang
sendiri sebagai wawasan nasional dalam usaha menyelenggarakan kehidupan
negaranya. Geopolitik mempelajari makna strategis dan politik suatu wilayah
geografi yang mencakup lokasi dan sumber daya alam wilayah.

Konsep NKRI dalam geopolitik Indonesia adalah wawasan


nusantara.Geopolitik Indonesia adalah wawasan nusantara yang tidak
mengandung unsur ekspansionisme dan kekerasan.

Pancasila beserta maknanya :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Makna sila ini adalah:
* Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
* Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan
penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan
hidup.
* Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
* Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab


Makna sila ini adalah:
* Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara
sesama manusia.
* Saling mencintai sesama manusia.
*Mengembangkan sikap tenggang rasa.
* idak semena-mena terhadap orang lain.
* Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
* Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
* Berani membela kebenaran dan keadilan.
* Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia
Internasional dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat-
menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia
Makna sila ini adalah:
* Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
* Rela berkorban demi bangsa dan negara.
* Cinta akan Tanah Air.
* Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
* Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka
Tunggal Ika.

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan/Perwakilan
Makna sila ini adalah:
* Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
* Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
* Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil keputusan
bersama.
* Berrembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata
mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Makna sila ini adalah:
* Bersikap adil terhadap sesama.
* Menghormati hak-hak orang lain.
* Menolong sesama.
* Menghargai orang lain.
* Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama

B. Aspek kewilayahan Nusantara


Keunikan wilayah :

 Indonesia bercirikan Negara kepulauan


 Indonesia terletak antara 2 benua dan 2 samudra
 Indonesia terletak di garis khatulistiwa
 Termasuk iklim tropis
 Kaya akan flora dan fauna
 Memiliki etnik yang banyak
 Jumlah penduduk yang besar

C. Aspek social budaya


Latar belakang pemikiran aspek social budaya di Indonesia pembuat
keanekaragaman budaya Indonesia menjadi bahan untuk pembangun
wawasan nusantara. Menurut Hildred Gerrtz, Indonesia mempunyai lebih
dari 300 suku bangsa dari sabang sampai merauke.
Menurut skinner, Indonesia mempunyai 35 suku bangsa yang masing
masing mempunyai sub suku
D. Aspek kesejarahan
Dari segi sejarah, bangsa Indonesia ingin menjadi bangsa yang bersatu
dengan wilayah yang utuh karena hal berikut.
a.) Bangsa Indonesia pernah mengalami kehidupan bangsa yang terjajah
dan terpecah.
b.) Bangsa Indonesia pernah memiliki wilayah yang terpisah – pisah.

Keadaan tersebut tidak sesuai dengan kepentingan nasional dalam


mewujudkan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Untuk keluar dari keadaan tersebut, Indonesia membutuhkan semangat
kebangsaan yang melahirkan visi bangsa yang bersatu

Konsepsi Wawasan Nusantara


1. Wawasan nusantara sebagai konsepsi kewilayahan
Perjuangan dan tantangan geopolitik Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebelum kemerdekaan sampai masa kemerdekaan

1. Risahlah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang Negara


Kesatuan Republik Indonesia dari beberapa pendapat para pejuang
nasional. Dr. Soepomo menyatakn bahwa Indonesia meliputi batas
Hindia BelanRisahlah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang
Negara Kesatuan Republik Indonesia dari beberapa pendapat para
pejuang nasional. Dr. Soepomo menyatakn bahwa Indonesia meliputi
batas Hindia Belanda. Muh. Yamin menyatakan bahwa Indonesia
meliputi Sumatra, Jawa, Sunda Kecil, Borneo, Selebes, Maluku Ambon,
Semenanjung Melayu, Timor dan Papua. Ir. Soekarno menyatakan
bahwa Kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
2. Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang 3
mil laut dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang
surut atau countour pulau/darat. Ketentuan tersebut membuat
Indonesia bukan sebagai negara kesatuan karena pada setiap wilayah
laut terdapat laut bebas yang berada di luar wilayah yurisdiksi nasional.

3. Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 merupakan pengumuman


pemerintah RI tentang wilayah perairan negara RI yang berisi sebagai
berikut : a.) Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan
garis pasang surut (low water line), tetapi pada sistem penarikan garis
lurus (straight base line) yang diukur dari garis yang penghubung titik –
titik ujung yang terluar dari pulau – pulau termasuk dalam wilayah RI

b.) Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12 mil laut.
Deklarasi Djuanda melahirkan konsepsi Wawasan Nusantara di mana
laut tidak lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai penghubung

c.) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sebagai hokum internasional di mana


batasan 200 mil yang diukur garis pangkal wilayah laut Indonesia yang
secara yuridis formal membuat Indonesia menjadi utuh dan tidak
terpecah

d.) Deklarasi Djuanda juga diperjuangkan dalam forum internasioanl.


Melalui perjuangan panjang akhirnya Konferensi PBB tanggal 30 April
1982 menerima The United Nation Convention On The Law Of the Sea
(UNCLOS). Berdasarkan Konvensi Hukum Laut 1982, Indonesia diakui
sebagai negara dengan asas negara kepulauan (archipelago state)
2. Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi Politik

Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa lebar laut Indonesia menjadi


12 mil yang diukur dari garis dasar yang menghubungkan titik terluar dari
pulau terluar di Indonesia
Wawasan nusantara sebagai konsepsi politik nasional telah
dikukuhkan dengan percantumnya dalam ketetapan MPR RI No.
IV/MPR1973 tanggal 22 Maret 1973 tentang GBHN
Adapun tujuan wawasan nusantara yang diarahkan keluar adalah untuk ikut
serta mewujudkan
kebahagiaan, ketertiban, dan perdamaian seluruh umat manusia.
Dalam upaya pembelaan negara maka keluarlah Undang-Undang No.
2 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertahanan dan
Keamanan Negara RI. Kemudian diubah dengan Undang-Undang No. 1
Tahun 1988.Realisasi dari undang-undang tersebut adalah
diselenggarakannya pendidikan pendahuluan bela negara untuk tingkat
persekolahan dan pendidikan.

Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi,


dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan,
keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat
pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dalam memahami wawasan nusantara, perlu dibedakan antara wawasan
nusantara sebagai konsep politik dan wawasan nusantara sebagai konsep
kewilayahan.
Wawasan nusantara sebagai konsep politik adalah wawasan meliputi
bidang-bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam yang pada
dasarnya merupakan kristalisasi dari wawasan-wawasan yang pernah ada,
yakni Wawasan Buana, Wawasan Bahari, dan Wawasan Dirgantara.
 Devide et impera
Politik pecah belah, politik adu domba, atau devide et impera adalah
kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan
mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara
memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih
mudah ditaklukkan. Dalam konteks lain, politik pecah belah juga berarti
mencegah kelompok-kelompok kecil untuk bersatu menjadi sebuah
kelompok besar yang lebih kuat.
Awalnya, devide et impera merupakan strategi perang yang diterapkan oleh
bangsa-bangsa kolonialis mulai pada abad 15 (Spanyol, Portugis, Belanda,
Inggris, Prancis). Bangsa-bangsa tersebut melakukan ekspansi dan
penaklukan untuk mencari sumber-sumber kekayaan alam, terutama di
wilayah tropis. Seiring dengan waktu, metode penaklukan mereka
mengalami perkembangan, sehingga devide et impera tidak lagi sekadar
sebagai strategi perang namun lebih menjadi strategi politik.
Kesimpulan dan saran

Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri


dan lingkungan berdasarkan ide nasional ynag dilandasi pancasila dan UUD
nri tahun 1945. Konsepsi wawaasan nusantara dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara meliputi konsepsi kewilayahan dan konsepsi politik.

Sarannya adalah semoga laporan ini membantu agar dapat merubah pola
fikir masyarakat Indonesia walaupun ada kesalahan dalam penulisan
laporan ini. Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai